• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rancangan Penggabungan Pt Bank Niaga Tbk Dengan Pt Bank Lippo Tbk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Rancangan Penggabungan Pt Bank Niaga Tbk Dengan Pt Bank Lippo Tbk"

Copied!
132
0
0

Teks penuh

(1)

• Tanggal Pernyataan Efektif dari BAPEPAM-LK atas

Rencana Penggabungan : 30 Juni 2008 • Tanggal Terakhir Pencatatan dalam Daftar

Pemegang Saham yang berhak untuk hadir

dalam RUPSLB dan menjual sahamnya : 2 Juli 2008 • RUPSLB Bank Niaga dan LB : 18 Juli 2008 • Periode Pernyataan Kehendak Pemegang Saham

Publik Yang Berkehendak Menjual Sahamnya : 22 Juli - 28 Juli 2008 • Tanggal Terakhir Pemegang Saham Publik

Membatalkan Kehendak untuk Menjual Sahamnya : 19 September 2008

• Tanggal Terakhir Pelaksanaan Waran Seri I

Bank Niaga : 24 September 2008

• Tanggal Terakhir Perdagangan Saham LB di Bursa : 24 September 2008 • Perkiraan Tanggal Efektif Penggabungan : 1 Oktober 2008 • Tanggal Perdagangan Saham di Bursa Hasil

Penggabungan dan Tanggal Penghentian

Pencatatan (delisting) Saham LB : 6 Oktober 2008 • Tanggal Pembayaran atas Penjualan Saham Publik : 10 Oktober 2008

SURAT EDARAN KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM

SURAT EDARAN KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM (“SURAT EDARAN”) INI PENTING UNTUK DIPERHATIKAN OLEH PARA PEMEGANG SAHAM PT BANK NIAGA Tbk (“BANK NIAGA”) DAN PT BANK LIPPO Tbk (“LB”) UNTUK MENGAMBIL KEPUTUSAN DALAM RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA (“RUPSLB”) YANG AKAN DISELENGGARAKAN PADA HARI JUMAT TANGGAL 18 JULI 2008, SEHUBUNGAN DENGAN RENCANA

PENGGABUNGAN BANK NIAGA DAN LB.

JIKA ANDA MENGALAMI KESULITAN UNTUK MEMAHAMI SURAT EDARAN KEPADA PEMEGANG SAHAM INI ATAU RAGU-RAGU DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN, ANDA DIANJURKAN UNTUK BERKONSULTASI DENGAN PENASIHAT PROFESIONAL .

*) SEKARANG BERNAMA PT BANK CIMB NIAGA TBK BERDASARKAN PERSETUJUAN DARI MENKUMHAM TANGGAL 13 JUNI 2008 DAN SAAT INI SEDANG DALAM PROSES UNTUK MEMPEROLEH PENETAPAN IZIN USAHA DENGAN NAMA BARU DARI BANK INDONESIA PENGGABUNGAN USAHA DILAKUKAN DENGAN MEMPERHATIKAN KEPENTINGAN MASING-MASING BANK PESERTA PENGGABUNGAN,

MASYARAKAT, DAN PERSAINGAN YANG SEHAT DALAM MELAKUKAN USAHA, SERTA TETAP MEMPERHATIKAN TERPENUHINYA HAK-HAK PEMEGANG SAHAM PUBLIK DAN KARYAWAN.

PENGGABUNGAN USAHA AKAN MENGAKIBATKAN PENURUNAN PERSENTASE KEPEMILIKAN SAHAM (DILUSI) PARA PEMEGANG SAHAM DIKARENAKAN ADANYA PENINGKATAN MODAL SAHAM BANK YANG MENERIMA PENGGABUNGAN. BESARNYA PENURUNAN PERSENTASE KEPEMILIKAN SAHAM (DILUSI) UNTUK PEMEGANG SAHAM BANK NIAGA SEBESAR 56,18% DAN UNTUK

PEMEGANG SAHAM LB SEBESAR 43,82%, DENGAN ASUMSI SELURUH WARAN SERI I BANK NIAGA YANG DIMILIKI OLEH PEMEGANG SAHAM BANK NIAGA DILAKSANAKAN SELURUHNYA.

RANCANGAN PENGGABUNGAN SEBAGAIMANA TERCANTUM DALAM SURAT EDARAN INI DISUSUN BERSAMA-SAMA OLEH DIREKSI BANK PESERTA PENGGABUNGAN SETELAH USULAN RENCANA PENGGABUNGAN MASING-MASING BANK PESERTA PENGGABUNGAN MENDAPAT PERSETUJUAN DARI MASING-MASING DEWAN KOMISARIS BANK PESERTA PENGGABUNGAN. RANCANGAN PENGGABUNGAN TELAH MEMPEROLEH PERSETUJUAN DARI DEWAN KOMISARIS MASING-MASING BANK NIAGA DAN LB, NAMUN

BELUM MEMPEROLEH PERSETUJUAN DARI MASING-MASING RUPSLB BANK NIAGA DAN LB.

DALAM HAL PEMEGANG SAHAM TIDAK MENYETUJUI RANCANGAN PENGGABUNGAN INI, MAKA RANCANGAN PENGGABUNGAN INI BARU DAPAT DIAJUKAN KEMBALI KEPADA BAPEPAM-LK DALAM WAKTU 12 (DUA BELAS) BULAN SETELAH PELAKSANAAN

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TANGGAL 18 JULI 2008.

DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS BANK PESERTA PENGGABUNGAN (SEBAGAIMANA DIDEFINISIKAN DALAM SURAT EDARAN INI)

PT Bank Niaga Tbk * Kantor Pusat

Graha Niaga Jl. Jenderal Sudirman Kav. 58

Jakarta 12190 PT Bank Lippo Tbk PT Bank Lippo Tbk Kantor Pusat Menara Asia Menara Asia

Jalan Raya Diponegoro No. 101, Lippo Karawaci Jalan Raya Diponegoro No. 101, Lippo Karawaci

Tangerang 15810 Tangerang 15810 RANCANGAN PENGGABUNGAN RANCANGAN PENGGABUNGAN

PT BANK NIAGA Tbk DENGAN PT BANK LIPPO Tbk PT BANK NIAGA Tbk DENGAN PT BANK LIPPO Tbk

(2)
(3)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

BAB I RINGKASAN ... 1

BAB II KETERANGAN TENTANG MASING-MASING BANK PESERTA PENGGABUNGAN... 8

1. PT BANK NIAGA Tbk ("Bank Niaga")... 8

a. Riwayat Singkat ... 8

b. Struktur Permodalan dan Kepemilikan Saham ... 9

c. Pengurusan dan Pengawasan ... 10

(1). Susunan Dewan Komisaris dan Direksi ... 10

(2). Struktur Gaji dan Tunjangan Dewan Komisaris dan Direksi ... 11

d. Kegiatan Usaha ... 11

e. Ikhtisar Keuangan Penting ... 21

f. Keterangan mengenai Anak Perusahaan dan Perusahaan Afiliasi ... 24

(1). PT Saseka Gelora Finance ... 24

(2). PT Asuransi CIGNA ... 26

g. Informasi Penting Lainnya ... 27

(1). Program Opsi Kepemilikan Saham Kepada Karyawan ... 27

(2). Program Opsi Kepemilikan Saham Kepada Manajemen ... 28

(3). Obligasi ... 28

(4). Waran ... 28

(5). Perkara ... 29

2. PT BANK LIPPO Tbk ("LB") ... 29

a. Riwayat Singkat ... 29

b. Struktur Permodalan dan Kepemilikan Saham ... 29

c. Pengurusan dan Pengawasan ... 30

(1). Susunan Dewan Komisaris dan Direksi ... 30

(2). Struktur Gaji dan Tunjangan Dewan Komisaris dan Direksi ... 31

d. Kegiatan Usaha ... 31

e. Ikhtisar Keuangan Penting ... 43

f. Keterangan mengenai Anak Perusahaan dan Perusahaan Afiliasi ... 46

(1). PT Kencana Internusa Artha Finance ... 46

g. Informasi Penting lainnya ... 48

(1). Obligasi ... 48

(2). Perjanjian Kerjasama (Joint Venture Agreement) ... 48

(3). AYDA dan Perjanjian Pengalihan Aset (Asset Disposal Program Agreement) ... 49

(4)

BAB III KETERANGAN MENGENAI RENCANA PEMBELIAN SAHAM LB MILIK SANTUBONG OLEH CIMB GROUP DAN SANTUBONG

VENTURES DAN RENCANA PENGGABUNGAN ... 51

1. UMUM ... 51

a. Keterangan Umum ... 51

b. Peraturan-peraturan Yang Melandasi Pembelian Saham LB Milik Santubong oleh CIMB Group dan Santubong Ventures dan Rencana Penggabungan ... 54

c. Akibat Hukum Rencana Penggabungan ... 55

d. Penelaahan oleh Direksi ... 56

e. Insentif BI ... 56

2. LATAR BELAKANG DAN TUJUAN RENCANA PENGGABUNGAN ... 57

a. Latar Belakang dan Tujuan Rencana Penggabungan ... 57

b. Risiko dari Rencana Penggabungan ... 62

c. Masalah Potensial Yang Dapat Menghambat Proses Penggabungan ... 63

3. TATA CARA PEMBELIAN SAHAM LB MILIK SANTUBONG OLEH CIMB GROUP DAN SANTUBONG VENTURES DAN RENCANA PENGGABUNGAN ... 64

a. Rencana Pembelian Saham LB milik Santubong oleh CIMB Group dan Santubong Ventures ... 64

b. Rencana Penggabungan ... 65

c. Hasil Penilai Independen atas Kewajaran Nilai Saham dan Aset Bank Peserta Penggabungan ... 66

d. Penjelasan dan Laporan Akuntan Independen atas Metode danTata Cara Konversi Saham ... 69

e. Keterangan Singkat Atas Pendapat Dari Segi Hukum ... 71

f. Struktur Kepemilikan Saham Sebelum dan Sesudah Pembelian Saham LB Milik Santubong oleh CIMB Group dan Santubong Ventures dan Rencana Penggabungan ... 76

4. PELAKSANAAN PERATURAN BURSA SEHUBUNGAN DENGAN RENCANA PENGGABUNGAN ... 78

5. INFORMASI TENTANG RENCANA PENGGABUNGAN DAN METODE AKUNTANSI PENGGABUNGAN... 79

a. Transaksi Benturan Kepentingan ... 79

b. Tanggal Efektifnya Penggabungan ... 79

c. Perlakuan Segi Akuntansi ... 79

(5)

6. HAK KARYAWAN ... 84

7. HAK PEMEGANG SAHAM PUBLIK ... 85

8. HAK PEMEGANG WARAN ... 86

9. HAK DAN KEWAJIBAN KEPADA PIHAK KETIGA ... 87

a. Pihak Ketiga Dalam Perjanjian ... 87

b. Kreditur ... 88

BAB IV KETERANGAN MENGENAI BANK YANG MENERIMA PENGGABUNGAN ... 89

1. Visi dan Misi ... 89

2. Strategi Usaha ... 90

3. Struktur Permodalan dan Kepemilikan Saham ... 93

4. Pengurusan dan Pengawasan ... 94

a. Susunan Dewan Komisaris dan Direksi ... 94

b. Struktur Gaji dan Tunjangan Dewan Komisaris dan Direksi ... 95

5. Struktur Organisasi ... 96

6. Perubahan Anggaran Dasar ... 98

7. Laporan Keuangan Proforma, Laporan Keuangan Proyeksi, dan Analisa dan Pembahasan oleh Manajemen... 98

a. Laporan Keuangan Proforma Bank Yang Menerima Penggabungan Pada Tanggal 31 Desember 2007... 98

b. Laporan Keuangan Proyeksi Bank Yang Menerima Penggabungan Pada Tanggal Efektif Penggabungan (1 Oktober 2008)... 102

c. Analisa dan Pembahasan oleh Manajemen... 104

8. Proyeksi Tingkat Kesehatan Bank Yang Menerima Penggabungan ... 106

9. Penegasan Penerimaan Peralihan Segala Hak dan Kewajiban... 109

BAB V REKOMENDASI DARI DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS ... 110

BAB VI PERSYARATAN RUPSLB DAN KETENTUAN PEMUNGUTAN SUARA ... 111

BAB VII LANGKAH-LANGKAH YANG DIAMBIL OLEH PEMEGANG SAHAM BANK PESERTA PENGGABUNGAN... 112

BAB VIII PERKIRAAN TANGGAL-TANGGAL PENTING ... 113

BAB IX PIHAK-PIHAK INDEPENDEN ... 116

(6)

LAMPIRAN A LAPORAN KEUANGAN AUDIT 3 TAHUN TERAKHIR MASING-MASING BANK PESERTA PENGGABUNGAN LAMPIRAN B SURAT KUASA UNTUK MENGHADIRI RUPSLB

LAMPIRAN C FORMULIR ISIAN PERNYATAAN KEHENDAK UNTUKMENJUAL SAHAM (BAGI PEMEGANG SAHAM BERBENTUK WARKAT)

LAMPIRAN D LAPORAN PENILAI

LAMPIRAN E PENDAPAT DARI SEGI HUKUM LAMPIRAN F DRAFT AKTA PENGGABUNGAN

LAMPIRAN G DRAFT AKTA PERUBAHAN ANGGARAN DASAR LAMPIRAN H LAPORAN AKUNTAN INDEPENDEN ATAS

PROSEDUR YANG DISEPAKATI BERSAMA - METODE DAN TATA CARA KONVERSI SAHAM BANK PESERTA

PENGGABUNGAN

LAMPIRAN I LAPORAN AKUNTAN INDEPENDEN ATAS REVIEW LAPORAN KEUANGAN PROFORMA PT BANK NIAGA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

LAMPIRAN J TATA CARA PENGAJUAN PERMOHONAN KEHENDAK UNTUK MENJUAL SAHAM BAGI PEMEGANG SAHAM

(7)

DEFINISI DAN SINGKATAN DEFINISI DAN SINGKATAN

Akta Penggabungan : Akta yang dibuat dihadapan notaris dalam bahasa Indonesia dan konsep aktanya wajib memperoleh persetujuan RUPSLB terlebih dahulu dari masing-masing Bank Peserta Penggabungan

ATM : Anjungan Tunai Mandiri

AYDA : Aset Yang Diambil Alih

Bank Niaga : PT Bank Niaga Tbk

BCHB : Bumiputra-Commerce Holdings Berhad

Bank Yang Menerima Penggabungan : Bank Niaga Bank Yang Menggabungkan Diri : LB

Bank Peserta Penggabungan : Bank Niaga dan LB

BAPEPAM-LK : Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga

Keuangan

BI : Bank Indonesia

BEI : Bursa Efek Indonesia, yang merupakan nama baru

bursa hasil penggabungan Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya

CIMB Group : CIMB Group Sdn. Bhd.

Dirjen Pajak : Direktorat Jenderal Pajak Departemen Keuangan Republik Indonesia

Khazanah atau Pemegang Saham Pengendali : Khazanah Nasional Berhad, pemegang saham pengendali Bank Niaga dan LB

Kep Men No. 251/KMK.03/2000 : Keputusan Menteri Keuangan No. 251/ KMK.03/2000, tanggal 31 Mei 2000, tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Keuangan No. 567/KMK.04/2000 tentang Nilai Lain Sebagai Dasar Pengenaan Pajak

LB : PT Bank Lippo Tbk

(8)

Penggabungan : Penggabungan LB ke dalam Bank Niaga

PP 28 : Peraturan Pemerintah No. 28 tahun 1999, tanggal 7 Mei 1999, tentang Merger, Konsolidasi dan Akuisisi Bank

PP 29 : Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 1999, tanggal 7 Mei 1999, tentang Pembelian Saham Bank Umum PP 144/2000 : Peraturan Pemerintah No. 144 tahun 2000, tanggal

22 Desember 2000, tentang Jenis Barang dan Jasa Yang Tidak Dikenakan PPN

Per Men No. 43/PMK.03/2008 : Peraturan Menteri Keuangan No. 43/PMK.03/2008, tanggal 13 Maret 2008, tentang Penggunaan Nilai Buku Untuk Pengalihan Harta Dalam Rangka Penggabungan, Peleburan atau Pemekaran Usaha Peraturan BAPEPAM-LK No. IX.E.1 : Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM-LK No.

Kep-84/PM/1996, tanggal 24 Januari 1996, tentang Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu Peraturan BAPEPAM-LK No. IX.G.1 : Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM-LK No.

Kep-521PM/1997, tanggal 26 Desember 1997, tentang Penggabungan Usaha Atau Peleburan Usaha Perusahaan Publik Atau Emiten

Peraturan BAPEPAM-LK No. IX.I.1 : Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM-LK No. Kep. 60/PM/1996, tanggal 17 Januari 1996, tentang Rencana dan Pelaksanaan RUPS

Peraturan Insentif Perbankan : a) Peraturan Bank Indonesia No. 8/17/2006, tanggal 5 Oktober 2006, tentang Insentif Dalam Rangka Konsolidasi Perbankan, sebagaimana diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No. 9/12/PBI/2007, tanggal 21 September 2007, tentang Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia No. 8/17/PBI/2006 tentang Insentif Dalam Rangka Konsolidasi Perbankan

b) Surat Edaran No. 9/20/DPNP, tanggal 24 September 2007, tentang Insentif Dalam Rangka Konsolidasi Perbankan

(9)

Peraturan Kepemilikan Tunggal Bank : a) Peraturan Bank Indonesia No. 8/16/PBI/2006, tanggal 5 Oktober 2006, tentang Kepemilikan Tunggal Pada Perbankan Indonesia b) Surat Edaran Bank Indonesia No. 9/32/

DPNP, tanggal 12 Desember 2007, tentang Kepemilikan Tunggal pada Perbankan Indonesia

Peraturan Pencatatan No. 1.G : Peraturan Pencatatan Efek No. 1.G. Lampiran Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta No. Kep-001/BEJ/012000, tanggal 4 Januari 2000, tentang Penggabungan Usaha Atau Peleburan Usaha

RUPS : Rapat Umum Pemegang Saham

RUPSLB : Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa

Santubong : Santubong Investments B.V.

Santubong Ventures : Santubong Ventures Sdn. Bhd. Suruhanjaya Sekuriti : Securities Commission di Malaysia Tanggal Efektif Penggabungan : 1 Oktober 2008 (perkiraan)

UU BPHTB : Undang-undang No. 21 tahun 1997 tentang Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan sebagaimana diubah dengan Undang-undang No. 20 tahun 2000, tanggal 2 Agustus 2000, tentang Perubahan atas Undang-undang No. 21 tahun 1997 tentang Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan

UUPM : Undang-undang No. 8 tahun 1995, tanggal 10

Nopember 1995, tentang Pasar Modal

UU PPN : Undang-undang No. 18 tahun 2000, tanggal 2 Agustus 2000, tentang Perubahan Kedua Atas Undang-undang No. 9 tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah

UUPT : Undang-undang No. 40 tahun 2007, tanggal 16

Agustus 2007, tentang Perseroan Terbatas

UU Tenagakerja : Undang-undang No. 13 tahun 2003, tanggal 25 Maret 2003, tentang Ketenagakerjaan

(10)
(11)

BAB I RINGKASAN

Ringkasan ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keseluruhan dokumen Rancangan

Penggabungan dan oleh karenanya harus dibaca bersama-sama dengan keterangan-keterangan

yang lebih terperinci, laporan-laporan keuangan serta catatan-catatan yang tercantum di

dalam dokumen Rancangan Penggabungan ini.

BI telah mengeluarkan Peraturan Kepemilikan unggal Bank, yang mensyaratkan pihak yang menjadi pemegang saham pengendali pada lebih dari satu bank untuk melakukan penyesuaian struktur kepemilikannya dalam bank-bank tersebut paling lambat sampai dengan akhir 2010, melalui cara-cara sebagai berikut:

(i) mengalihkan sebagian atau seluruh kepemilikan sahamnya pada salah satu bank yang dikendalikannya kepada pihak lain sehingga yang bersangkutan hanya menjadi pemegang saham pengendali pada satu bank; atau

(ii) melakukan penggabungan atau konsolidasi bank-bank yang dikendalikannya; atau (iii) membentuk perusahaan induk dibidang perbankan.

Setelah dikeluarkannya Peraturan Kepemilikan unggal Bank, Khazanah dianggap sebagai pemegang saham pengendali Bank Niaga dan LB. Per tanggal 31 Desember 2007, Khazanah, secara efektif, baik secara langsung maupun tidak langsung, menguasai 93,60% saham LB dan 12,52% saham Bank Niaga. Per tanggal 30 April 2008, kepemilikan Khazanah di Bank Niaga berubah menjadi 14,36%, karena penambahan kepemilikan Khazanah di BCHB.

erlepas dari adanya Peraturan Kepemilikan unggal Bank tersebut, baik Bank Niaga, sebagai bagian dari CIMB Group, maupun LB telah sebelumnya menetapkan dan menyatakan dalam beberapa kesempatan, visi dan misi masing-masing bank adalah menjadi salah satu dari lima bank terbesar di Indonesia dan mencapai beberapa target perkembangan dan keuntungan pada tahun 2010. Untuk mencapai tujuan tersebut, kedua bank secara terpisah dan dengan agresif menitikberatkan kegiatan usahanya pada inovasi produk baru dan penetrasi pada segmen pasar yang belum tersentuh, dalam memperluas usahanya secara organik, dan secara bersamaan mempertimbangkan kemungkinan penggabungan atau akuisisi sebagai strategi perkembangan anorganik.

Khazanah, sebagai investor jangka panjang, senantiasa menyampaikan maksud dan komitmennya untuk secara aktif berpartisipasi dan memberikan kontribusi dalam pembangunan ekonomi jangka panjang di Indonesia, khususnya dibidang keuangan dan perbankan. Khazanah juga mengekspresikan maksudnya untuk turut serta dan mendukung terlaksananya tujuan Arsitektur Perbankan Indonesia (“API”) yang disusun oleh Bank Indonesia.

Karena ketegasan komitmen Khazanah tersebut, Direksi dan Dewan Komisaris Bank Niaga dan LB secara hati-hati mempertimbangkan dan melakukan kajian terhadap alternatif yang dimungkinkan berdasarkan Peraturan Kepemilikan unggal Bank, dengan tetap memperhatikan kesamaan visi dan misi dari masing-masing bank dalam mencapai pertumbuhan dan keuntungan jangka panjang.

(12)

Oleh karenanya, Direksi dan Dewan Komisaris dari kedua bank dengan bantuan dari beberapa profesi penunjang telah mempelajari dan melakukan penelaahan atas penggabungan antara Bank Niaga dan LB. Untuk tujuan tersebut, penerapan metodologi, perundang-undangan, peraturan, kebijakan dan prosedur hukum yang berlaku telah dikaji secara mendalam dengan mempertimbangkan kepentingan dari para karyawan sertastakeholders dari kedua bank. Dari ketiga alternatif yang diberikan berdasarkan Peraturan Kepemilikan unggal Bank sebagaimana tersebut di atas, maka dengan mempertimbangkan maksud dan komitmen Khazanah, serta dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta prosedur terkait dengan ketiga alternatif tersebut juga kepentingan seluruhstakeholders , Direksi dan Dewan Komisaris Bank Niaga dan LB berpendapat bahwa penggabungan adalah pilihan terbaik bagi semuastakeholders .

Rencana penggabungan antara Bank Niaga dengan LB memberikan suatu nilai yang positif bagi seluruh pemegang saham, manajemen dan karyawan, maupun bagi keseluruhan industri perbankan di Indonesia. Bank Niaga dan LB merupakan dua bank yang masing-masing mempunyai potensi, yang bila digabungkan akan menjadi suatu bank yang jauh lebih menarik di Indonesia. Penggabungan kedua bank tersebut akan memanfaatkan kekuatan Bank Niaga dalamcorporate banking , UKM (Usaha Kecil dan Menengah) dan kredit pemilikan rumah serta keunggulan LB dalam kredit UKM (Usaha Kecil dan Menengah) dan sistem proses pembayaran. Dengan menyatukan kekuatan dari kedua bank, penggabungan akan menghasilkan suatu bank yang mampu bersaing dan berkembang dalam menghadapi persaingan dalam kegiatan usaha perbankan di Indonesia yang semakin kompetitif.

Sebagai suatu penggabungan yang didasari pada pertumbuhan ( growth) yang membuka kesempatan-kesempatan baru dari suatu model bank yang universal, hal yang menarik lainnya dari rencana penggabungan ini adalah sinergi pendapatan yang substansial yang diharapkan timbul dari kombinasi kegiatan usaha kedua bank. Sinergi pendapatan akan timbul dari adanya peningkatan

cross selling , peningkatan dalam pemberian pinjaman dan deposito, perkembangan produk baru,

peningkatan pendapatan tetap dan biaya pendanaan yang lebih rendah yang diakibatkan karena adanya peningkatan skala ekonomis. Seluruh pemegang saham akan memperoleh manfaat dari rencana penggabungan ini dalam bentuk tingkat pengembalian kepada pemegang saham

(shareholder’s return). Nasabah akan memperoleh manfaat dari kombinasi aktivitas kedua bank.

Manajemen dan karyawan juga akan memiliki kesempatan yang unik untuk menjadi bagian dari suatu organisasi yang lebih besar serta mempunyai strategi yang lebih luas, keuangan yang lebih kuat, dan secara operasional lebih dinamis.

Direksi dan Dewan Komisaris Bank Niaga dan LB berpendapat bahwa saat ini merupakan waktu yang tepat dan menguntungkan untuk melaksanakan rencana Penggabungan. Keadaan ekonomi Indonesia tetap menjanjikan dimana pihak regulator terkait telah memberikan dukungan terhadap pelaksanaan API dan pengembangan sektor perbankan secara umum. Direksi dan Dewan Komisaris dari kedua bank berpendapat bahwa kedua bank dalam kondisi sehat dan siap untuk menyatukan kekuatan kedua bank dan beroperasi secara lebih efektif sebagai suatu kesatuan entitas untuk mencapai manfaat sebagai berikut:

(13)

(1) Skala

Bank Yang Menerima Penggabungan akan menjadi bank urutan kelima terbesar di Indonesia dalam hal aset, dan berorientasi pada pasar yang lebih luas.

(2) Pendanaan

Bank Yang Menerima Penggabungan memiliki kemampuan untuk secara signifikan meningkatkan penghimpunan dana masyarakat dan rekening giro dan tabungan, dengan memanfaatkan jaringan distribusi yang lebih luas.

(3) Portofolio Kredit dan Penawaran Produk

Bank Yang Menerima Penggabungan akan menjadi bank urutan kelima terbesar dalam hal kredit dan penelaahan terhadap portofolio kredit dan penawaran produk menunjukkan karakteristik menarik dan kekuatan yang saling melengkapi dari kedua bank dalam kedua hal tersebut. Selain dari terbatasnyaoverlapping dari segi para nasabah (customer ), produk-produk dan segmentasi pasar dari kedua bank, kombinasi portofolio kredit dari kedua bank juga seimbang antara korporasi (corporate ), komersial (commercial ) atau usaha-usaha kecil dan

menengah. (4) Jaringan

Penggabungan yang direncanakan, akan menghasilkan bank yang lebih besar, yang memungkinkan entitas yang menerima penggabungan untuk mendapatkan manfaat dari: - Posisi yang semakin kuat di Indonesia, yang lebih memberikan kenyamanan kepada

konsumen baru atau yang telah ada;

- Usaha transaksi pembayaran yang lebih kuat dengan peningkatan pengumpulan dana antar bank;

- Peningkatan cross selling produk melalui optimalisasi penggunaan jaringan distribusi yang lebih besar.

(5) Sistem dan Teknologi

Kombinasi dari sistem dan teknologi, harmonisasi serta peningkatan kapasitas teknologi untuk penyediaan jasa yang lebih baik dan efisien.

Direksi dan Dewan Komisaris Bank Niaga dan LB berpendapat bahwa rencana penggabungan akan memberikan kesempatan yang unik dan merupakan dasar ( platform) untuk menyatukan kekuatan dari kedua bank tersebut sebagai bagian daripada rencana “Penggabungan Demi Pertumbuhan”

( Merger for Growth). Visinya adalah untuk menjadi “Universal Bank” terkemuka di Indonesia

(“Indonesia’s Premier Universal Bank ”), dimana penyatuan kekuatan dari kedua bank, merupakan

suatu bagian yang tidak terpisahkan dalam mencapai visi ini.

Rencana “Penggabungan Demi Pertumbuhan” ( Merger for Growth) ini merupakan transaksi yang unik apabila dibandingkan dengan transaksi-transaksi sebelumnya yang terkait dengan bank-bank umum lain di Indonesia. idak banyak transaksi bank-bank di Indonesia yang memberikan kesempatan kepada para pemegang sahamnya untuk turut serta menikmati manfaat dari sinergi yang diharapkan akan dicapai dari transaksi tersebut. Dalam rencana Penggabungan, pemegang saham LB secara hukum akan menjadi pemegang saham dari Bank Niaga, dengan demikian terdapat kesempatan bagi seluruh pemegang saham dari Bank Niaga dan LB untuk ikut serta dalam merasakan manfaat yang akan dihasilkan dari rencana Penggabungan.

(14)

Kesimpulan dan Rekomendasi

Dilihat dari sisi kemampuan untuk membayar dividen dan dari sisi finansial lainnya yang dinilai penting bagi suatu entitas setelah Penggabungan, Direksi dan Dewan Komisaris Bank Niaga dan LB merekomendasikan bahwa LB akan menggabungkan diri dengan Bank Niaga.

Sesuai dengan rencana Penggabungan, untuk setiap pemegang 1 (satu) saham Kelas A dan Kelas B LB akan ditukar dengan 2,82 (dua koma delapan dua) saham Kelas B Bank Niaga. Demikian juga halnya dengan setiap 1 (satu) saham Kelas C LB akan ditukar dengan 2,82 (dua koma delapan dua) saham Kelas C Bank Niaga. Valuasi tersebut merupakan nilai intrinsik wajar dari masing-masing Bank Peserta Penggabungan dan juga memberikan premium atas harga perdagangan secara historis.

STRUKTUR PERMODALAN DAN KEPEMILIKAN SAHAM BANK PESERTA PENGGABUNGAN

Struktur permodalan dan kepemilikan saham Bank Niaga per tanggal 30 April 2008 adalah sebagai berikut:

Nilai Nominal Saham Biasa Kelas A @ Rp5.000 per saham

Keterangan dan Nilai Nominal Saham Biasa Kelas B @ Rp50 per saham

Jumlah Saham Nominal (Rp) %

Modal Dasar : 50.886.460.336 2.900.000.000.000

• Saham Biasa Kelas A @ Rp5.000 71.853.936 359.269.680.000

• Saham Biasa Kelas B @ Rp50 50.814.606.400 2.540.730.320.000

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:*) • Saham Biasa Kelas A @ Rp5.000

- Masyarakat 71.853.936 359.269.680.000 0,58

• Saham Biasa Kelas B @ Rp50

- CIMB Group**) 7.902.376.206 395.118.810.300 63,39

- Masyarakat 4.491.221.918 224.561.095.900 36,03

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 12.465.452.060 978.949.586.200 100,00 Jumlah Saham dalam Portepel:

• Saham Biasa Kelas A @Rp5000 -

-• Saham Biasa Kelas B @Rp50 38.421.008.276 1.921.050.413.800

Catatan:

1. Semua saham yang dikeluarkan oleh Bank Niaga adalah saham atas nama yang memiliki hak yang sama dan setiap saham mempunyai 1 suara.

2. Semua kelas saham adalah saham biasa, dengan ketentuan bahwa Saham Biasa Kelas A mempunyai nilai nominal Rp5.000 per saham dan Saham Biasa Kelas B mempunyai nilai nominal Rp50 per saham.

3. *) Perbedaan antara besarnya modal ditempatkan dan disetor per tanggal 31 Maret 2008 yaitu Rp978.574.586.200sebagaimana diaktakan dalam Akta No. 5, tanggal 7 April 2008 yang dibuat dihadapan Dr. Amrul Partomuan Pohan SH, LLM, Notaris di Jakarta, dengan besarnya modal ditempatkan dan disetor per tanggal 30 April 2008 yaitu Rp978.949.586.200 berdasarkan data PT Sirca Datapro Perdana selaku Biro Administrasi Efek dari Bank Niaga, disebabkan oleh pelaksanaan Waran Seri I untuk periode 4 April 2008 sampai dengan 30 April 2008.

4. **) termasuk kepemilikan PT Commerce Kapital sebanyak 123.237.856 saham, dimana CIMB Group menguasai kepemilikan mayoritas atas saham PT Commerce Kapital sebesar 99,00%.

(15)

Struktur permodalan dan kepemilikan saham LB per tanggal 30 April 2008 adalah sebagai berikut:

Nilai Nominal Saham Biasa Kelas A @ Rp5.000 per saham, Nilai Nominal Saham Biasa Kelas B @ Rp100 per saham,

Keterangan dan Nilai Nominal Saham Biasa Kelas C @Rp100 per saham

Jumlah Saham Nominal (Rp) %

Modal Dasar • Saham Biasa Kelas A @ Rp5.000 12.800.798.000 85.698.000 1.700.000.000.000428.490.000.000

• Saham Biasa Kelas B @ Rp100 12.626.429.557 1.262.642.955.700

• Saham Kelas Biasa Kelas C @ Rp100 88.670.443 8.867.044.300

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: • Saham Biasa Kelas A @ Rp5.000

- Masyarakat 85.698.000 428.490.000.000 2,19

• Saham Biasa Kelas B @ Rp100:

- Santubong 3.407.966.956 340. 796.695.600 87,03

- Greatville Pte. Ltd.* 218.263.688 21.826.368.800 5,57

- P Pantai Damai * 39.157.330 3.915.733.000 1,00

- Masyarakat 98.268.779 9.826.877.900 2,51

• Saham Biasa Kelas C @ Rp100:

- Menteri Keuangan Republik Indonesia 66.378.286 6.637.828.600 1,70

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 3.915.733.039 811.493.503.900 100,00 Jumlah Saham dalam Portepel:

• Saham Biasa Kelas A @Rp5000 -

-• Saham Biasa Kelas B @Rp100 8.862.772.804 886.277.280.400

• Saham Biasa Kelas C @Rp100 -

-Catatan:

1. Semua saham yang dikeluarkan oleh LB adalah saham atas nama dan setiap saham mempunyai 1 suara. 2. Semua kelas saham adalah saham biasa, namun untuk Saham Biasa Kelas C:

a. Mempunyai hak untuk menerima hasil sisa likuidasi terlebih dahulu daripada pemegang saham lainnya; b. Hanya dapat dimiliki oleh Negara Republik Indonesia atau badan hukum yang seluruh sahamnya dimiliki oleh

Negara Republik Indonesia yang ditunjuk untuk itu;

c. Berubah dengan sendirinya menjadi Saham Biasa Kelas B apabila dialihkan oleh Negara Republik Indonesia kepada pihak yang tidak termasuk dalam huruf b.

(16)

STRUKTUR PERMODALAN DAN KEPEMILIKAN SAHAM BANK YANG MENERIMA PENGGABUNGAN

Berdasarkan penghitungan konversi saham Bank Niaga dan LB, maka struktur permodalan dan susunan pemegang saham Bank Niaga setelah Penggabungan, dengan asumsi seluruh Waran Seri I Bank Niaga dilaksanakan adalah sebagai berikut:

Nilai Nominal Saham Biasa Kelas A @ Rp5.000 per saham,Nilai Nominal Saham Biasa Kelas B @ Rp50 per saham,

Keterangan Nilai Nominal Saham Biasa Kelas C @ Rp50 per saham

Jumlah Saham Nominal (Rp) %

Modal Dasar : 50.886.460.336 2.900.000.000.000

Saham Biasa Kelas A @ Rp5.000 71.853.936 359.269.680.000

Saham Biasa Kelas B @ Rp50 50.627.270.724 2.531.363.536.200

Saham Biasa Kelas C @ Rp50 187.335.676 9.336.783.800

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh • Saham Biasa Kelas A @ Rp5.000

- Masyarakat 71.853.936 359.269.680.000 0,29

• Saham Biasa Kelas B @ Rp50

- CIMB Group 14.810.408.603 740.520.430.150 58,73

- Santubong Ventures 3.982.024.793 199.101.239.650 15,79

- Greatville Pte. Ltd. 615.993.241 30.799.662.050 2,44

- P Pantai Damai 110.511.514 5.525.575.700 0,44

- Masyarakat 5.440.076.349 272.003.817.450 21,57

• Saham Biasa Kelas C @ Rp50

Menteri Keuangan Republik Indonesia 187.335.676 9.366.783.800 0,74

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 25.218.204.112 1.616.587.188.800 100,00 Jumlah Saham dalam Portepel:

• Saham Biasa Kelas A @Rp5000 -

-• Saham Biasa Kelas B @Rp50 25.668.256.224 1.283.412.811.200

• Saham Biasa Kelas C @Rp50 -

-RINGKASAN HASIL PENILAIAN ATAS NILAI SAHAM DAN ASET BANK PESERTA PENGGABUNGAN

Berdasarkan Laporan No. UB-191/Dir.060/V/2008-I tanggal 25 Mei 2008, P Ujatek Baru berpendapat bahwa Rp13.013.000.000.000 (iga Belas riliun iga Belas Miliar Rupiah) merupakan Nilai Pasar Wajar dari Aktiva bersih (Net Worth) Bank Niaga atau Rp1.052 per saham dan Rp11.627.000.000.000 (Sebelas riliun Enam Ratus Dua Puluh ujuh Miliar Rupiah) merupakan Nilai Pasar Wajar Aktiva Bersih (Net Worth) LB atau Rp2.969 per saham, yang merupakan suatu perusahaan berkesinambungan usaha ( going concern) per tanggal 31 Desember 2007 dengan memperhatikan asumsi-asumsi dan syarat-syarat pembatasan yang diuraikan dalam laporannya.

(17)

Berdasarkan penilaian tersebut, untuk setiap pemegang 1 (satu) saham Kelas A dan Kelas B LB akan ditukar dengan 2,82 (dua koma delapan dua) saham Kelas B Bank Niaga. Demikian juga halnya dengan setiap 1 (satu) saham Kelas C LB akan ditukar dengan 2,82 (dua koma delapan dua) saham Kelas C Bank Niaga. Valuasi tersebut merupakan nilai intrinsik wajar dari masing-masing Bank Peserta Penggabungan dan juga memberikan premium atas harga perdagangan secara historis.

Penggabungan usaha akan mengakibatkan penurunan persentase kepemilikan saham (dilusi) para pemegang saham dikarenakan adanya peningkatan modal saham Bank Yang Menerima Penggabungan. Besarnya penurunan persentase kepemilikan saham (dilusi) untuk pemegang saham Bank Niaga maksimum sebesar 56,18% dan untuk pemegang saham LB sebesar 43,82%, dengan asumsi seluruh Waran Seri I Bank Niaga yang dimiliki oleh pemegang saham Bank Niaga dilaksanakan seluruhnya.

RISIKO DARI RENCANA PENGGABUNGAN 1. Biaya dan risiko-risiko integrasi dari pelaksanaan; 2. idak tercapainya sinergi yang diharapkan; 3. Kehilangan nasabah;

4. Pengunduran diri karyawan;

5. Kehilangan goodwill dari Bank Yang Menggabungkan Diri; 6. Risiko sehubungan dengan perlakuan pajak dari transaksi.

(18)

BAB II

KETERANGAN TENTANG MASING-MASING BANK PESERTA PENGGABUNGAN

1. PT BANK NIAGA Tbk (“BANK NIAGA”) a. Riwayat Singkat

Bank Niaga didirikan menurut hukum yang berlaku di Indonesia, berdasarkan Akta Pendirian Perusahaan No. 90 yang dibuat dihadapan Raden Meester Soewandi, Notaris di Jakarta, tanggal 26 September 1955 dan diubah dengan akta dari notaris yang sama No. 9, tanggal 4 Nopember 1955. Akta-akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman pada tanggal 1 Desember 1955 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 71, tanggal 4 September 1956, ambahan Berita Negara No. 729/1956.

Anggaran Dasar Bank Niaga telah mengalami beberapa kali perubahan, antara lain dengan Akta No. 1, tanggal 2 Mei 2008 yang dibuat dihadapan Dr. Amrul Partomuan Pohan SH, LLM, Notaris di Jakarta, mengenai perubahan seluruh ketentuan Anggaran Dasar untuk menyesuaikan dengan UUP. Perubahan ini telah disetujui oleh Menkumham pada tanggal 12 Mei 2008.

Pada tanggal 11-19 Oktober 1989, Bank Niaga melakukan Penawaran Umum Perdana atas 5.000.000 saham biasa dengan nilai nominal per saham Rp1.000 dan harga penawaran sebesar Rp12.500 per saham. Pada tanggal 29 Nopember 1989, saham Bank Niaga tersebut dicatatkan di bursa-bursa efek di Indonesia.

Dalam rangka memperkuat struktur permodalan Bank Niaga, pada tanggal 14 Juli 2005, Bank Niaga menerbitkan obligasi subordinasi sebesar USD100.000.000 pada harga 99,188% melalui cabang Cayman Islands yang dicatatkan di Singapore Stock Exchange. Obligasi subordinasi ini bersifat tidak dijamin dengan jaminan khusus (unsecured ) dan akan jatuh tempo pada tanggal 14 Juli 2015 dengan opsi pelunasan lebih awal pada tanggal 14 Juli 2010, dengan memperoleh persetujuan terlebih dahulu dari BI. Selain itu, peningkatan modal juga terjadi akibat pelaksanaan Penawaran Umum erbatas (“PU”) I, II, III dan IV termasuk pelaksanaan Waran Seri I serta pertambahan modal disetor melalui program opsi kepemilikan saham kepada karyawan (employee stock

option program) (“ESOP”) yang dilaksanakan selama tahun 2004 sampai dengan bulan

Maret 2008 dengan rincian sebagai berikut:

No. Deskripsi Tahun Jumlah saham Nilai Nominal Nilai Nominal

per saham (Rp) (Rp) 1. PU I 1992 5.252.500 1.000 5.252.500.000 2. PU II 1996 31.514.487 1.000 31.514.487.000 3. PU III 1999 71.917.856.421 5 359.589.282.105 4. PU IV 2005 3.949.757.610 50 197.487.880.500 5. Waran Seri I 2005-2010 265.778.230 50 13.288.911.500 6. ESOP 2004-2008 417.809.500 50 20.890.475.000 Total 76.587.968.748 628.023.536.105

(19)

Dalam perjalanannya, pemegang saham pengendali Bank Niaga telah mengalami beberapa kali pergantian. Perubahan pemegang saham pengendali terakhir terjadi pada tahun 2002, dimana Badan Penyehatan Perbankan Nasional melepaskan 51% saham yang dimilikinya pada Bank Niaga kepada BCHB (dahulu dikenal dengan nama Commerce Asset Holding Berhad). BCHB merupakan perusahaan publik yang didirikan berdasarkan hukum Malaysia.

Efektif pada tanggal 24 Agustus 2007, dalam rangka restrukturisasi internal, BCHB selaku pemegang saham mayoritas dan pengendali Bank Niaga, mengalihkan seluruh kepemilikan sahamnya di Bank Niaga sejumlah 7.779.138.350 saham kepada CIMB Group, suatu perusahaan yang seluruh sahamnya dimiliki oleh BCHB. Per tanggal 31 Desember 2007, Khazanah memiliki 19,6% saham BCHB.

Pada tanggal 28 Mei 2008, RUPSLB Bank Niaga telah menyetujui perubahan nama dari P Bank Niaga bk menjadi P Bank CIMB Niaga bk (“CIMB Niaga ”) sebagaimana dituangkan dalam Akta No. 38, tanggal 28 Mei 2008, dibuat dihadapan Amrul Partomuan Pohan, SH, LLM, Notaris di Jakarta dan telah disetujui oleh Menkumham pada tanggal 13 Juni 2008. Selanjutnya Bank Niaga sedang dalam proses untuk memperoleh penetapan izin usaha dengan nama baru dari P Bank Niaga bk menjadi P Bank CIMB Niaga bk dari BI.

“CIMB Niaga” adalah nama baru kegiatan usaha perbankan dari CIMB Group di Indonesia. “CIMB Niaga” akan memperluas model perbankan universal CIMB Group di Indonesia dengan memberikan solusi dan kesempatan yang lebih baik kepada nasabah. “CIMB Niaga” juga akan menjadi nama baru Bank Yang Menerima Penggabungan. b. Struktur Permodalan dan Kepemilikan Saham

Berdasarkan data P Sirca Datapro Perdana selaku Biro Administrasi Efek dari Bank Niaga, struktur permodalan dan kepemilikan saham Bank Niaga per tanggal 30 April 2008 adalah sebagai berikut:

Nilai Nominal Saham Biasa Kelas A @ Rp5.000 per saham Keterangan dan Nilai Nominal Saham Biasa Kelas B @ Rp50 per saham

Jumlah Saham Nominal (Rp) %

Modal Dasar : 50.886.460.336 2.900.000.000.000

• Saham Biasa Kelas A @ Rp5.000 71.853.936 359.269.680.000

• Saham Biasa Kelas B @ Rp50 50.814.606.400 2.540.730.320.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:*)

• Saham Biasa Kelas A @ Rp5.000

- Masyarakat 71.853.936 359.269.680.000 0,58

• Saham Biasa Kelas B @ Rp50

- CIMB Group**) 7.902.376.206 395.118.810.300 63,39

- Masyarakat 4.491.221.918 224.561.095.900 36,03

Jumlah Modal Ditempatkan dan

Disetor Penuh 12.465.452.060 978.949.586.200 100,00

Jumlah Saham dalam Portepel:

• Saham Biasa Kelas A @Rp5000 -

(20)

Catatan:

1. Semua saham yang dikeluarkan oleh Bank Niaga adalah saham atas nama yang memiliki hak yang sama dan setiap saham mempunyai 1 suara.

2. Semua kelas saham adalah saham biasa, dengan ketentuan bahwa Saham Biasa Kelas A mempunyai nilai nominal Rp5.000 per saham dan Saham Biasa Kelas B mempunyai nilai nominal Rp50 per saham. 3. *) Perbedaan antara besarnya modal ditempatkan dan disetor per tanggal 31 Maret 2008 yaitu

Rp978.574.586.200 sebagaimana diaktakan dalam Akta No. 5, tanggal 7 April 2008 yang dibuat dihadapan Dr. Amrul Partomuan Pohan SH, LLM, Notaris di Jakarta, dengan besarnya modal ditempatkan dan diseto r per tanggal 30 April 2008 yaitu Rp978.949.586.200 berdasarkan data PT Sirca Datapro Perdana selaku Biro Administrasi Efek dari Bank Niaga, disebabkan oleh pelaksanaan Waran Seri I untuk periode 4 April 2008 sampai dengan 30 April 2008. 4. **) termasuk kepemilikan PT Commerce Kapital sebanyak 123.237.856 saham, dimana CIMB Group

menguasai kepemilikan mayoritas atas saham PT Commerce Kapital sebesar 99,00%.

Guna memenuhi Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 29 tahun 1999 tentang Pembelian Saham Bank Umum sebagai pelaksanaan dari Undang-Undang No. 10 tahun 1998 tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan dimana bank hanya dapat mencatatkan sahamnya di Bursa Efek sebanyak-banyaknya 99%, maka jumlah saham Bank Niaga yang tidak dicatatkan di Bursa Efek per 30 April 2008 dimiliki oleh P Commerce Kapital sejumlah 123.237.856 saham atau 0,99% dari jumlah modal disetor dan ditempatkan Bank Niaga.

Persentase tersebut berkurang (terdilusi) akibat adanya pelaksanaan Waran Seri I dan ESOP sehingga jumlah saham yang tidak dicatatkan di Bursa Efek menjadi kurang dari 1%. Namun demikian, jumlah tersebut akan terpenuhi kembali setelah P Commerce Kapital melaksanakan (exercise ) Waran Seri I yang dimilikinya sejumlah 20.539.642 sebelum tanggal 24 September 2008 (tanggal terakhir masa pelaksanaan Waran Seri I). c. Pengurusan dan Pengawasan

(1). Susunan Dewan Komisaris dan Direksi

Susunan Dewan Komisaris berdasarkan Akta Notaris No. 6, tanggal 3 Oktober 2007 dan susunan Direksi berdasarkan Akta Notaris No. 51, tanggal 28 Juni 2007, keduanya dibuat dihadapan Dr. Amrul Partomuan Pohan SH, LLM, Notaris di Jakarta adalah:

Dewan Komisaris

Presiden Komisaris : Dato’ Mohd. Shukri Hussin Wakil Presiden Komisaris dan

Komisaris Independen : Sigid Moerkardjono

Komisaris : Dato’ Halim bin Muhamat

Komisaris Independen : Dato’ Mohammed Adnan Shuaib Komisaris Independen : Sri Hartina Urip Simeon

Direksi

Presiden Direktur : Hashemi Albakri bin Abu Bakar Wakil Presiden Direktur / Direktur Retail : Daniel James Rompas Direktur Korporasi dan Bisnis : Veronica Catherinawati Hadiman Direktur Keuangan, Perencanaan dan

Pengendalian Risiko : ay Un Soo Direktur Operasi dan I : Ananda Barata

(21)

(2). Struktur Gaji dan Tunjangan Dewan Komisaris dan Direksi

Untuk tahun buku yang berakhir tanggal 31 Desember 2007, Dewan Komisaris Bank Niaga menerima remunerasi termasuk gaji, tunjangan rutin dan tantiem dengan jumlah keseluruhan Rp6.275.880.030 yang dibayarkan untuk 5 anggota Dewan Komisaris yang menjabat selama tahun buku 2007 dan Direksi Bank Niaga menerima remunerasi termasuk gaji, tunjangan rutin, tantiem serta fasilitas lain dalam bentuk non natura dengan jumlah keseluruhan Rp36.473.461.421 yang dibayarkan untuk 6 anggota Direksi yang menjabat selama tahun buku 2007. d. Kegiatan Usaha

(1). Umum

Bank Niaga menjalankan kegiatan usaha umum dibidang perbankan serta melakukan kegiatan perbankan berdasarkan prinsip syariah.

Bank Niaga memperoleh izin usaha sebagai bank umum, bank devisa dan bank yang melakukan kegiatan berdasarkan prinsip syariah masing-masing berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 249544/U.M.II, tanggal 11 Nopember 1955, Surat Keputusan Direksi BI No. 7/116/Kep/Dir/UD, tanggal 22 Nopember 1974 dan Surat Keputusan Gubernur BI No. 6/71/KEP.GBI/2004, tanggal 16 September 2004.

Kantor Pusat Bank Niaga berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman Kav. 58, Jakarta. Per tanggal 31 Maret 2008, kantor cabang, kantor cabang pembantu, kantor pembayaran dan unit usaha syariah domestik Bank Niaga tersebar di 17 propinsi di seluruh Indonesia dengan 55 kantor cabang dalam negeri, 1 kantor cabang luar negeri yang terletak di Cayman Islands, 163 kantor cabang pembantu, 29 kantor pembayaran dan 8 kantor cabang syariah.

Perkembangan jumlah jaringan kerja dan karyawan Bank Niaga adalah sebagai berikut:

31 Maret 31 Desember

Keterangan

2008 2007 2006 2005

• Kantor cabang dalam negeri 55 55 55 54

• Kantor cabang luar negeri 1 1 1 1

• Kantor cabang pembantu 163 162 153 145

• Kantor pembayaran 29 30 24 22

• Kantor cabang syariah 8 8 7 7

Jumlah 256 256 240 229

• Kantor pusat 1 1 1 1

Jumlah Kantor 257 257 241 230

Jumlah ATM 472 469 397 335

Jumlah SST ( Self Service Terminal ) 236 235 204 113

(22)

Per 31 Desember 2007, Bank Niaga berhasil menjadi bank terbesar ke-6 di Indonesia berdasarkan aset (sebelum konsolidasi) dengan status operasi sebagai bank umum devisa dan syariah yang mempunyai strategi bisnis yang fokus pada segmen bisnis tertentu. Sesuai dengan visi Bank Niaga tahun 2010, yaitu menjadi “Universal Bank” terkemuka di Indonesia (Indonesia’s Premier Universal Bank)”, segmen usaha jasa layanan Bank Niaga dapat dikategorikan pada 3 segmentasi usaha utama yaitu perbankan ritel (retail banking ), perbankan bisnis (business banking ) dan perbankan korporasi (corporate banking ) serta unit usaha syariah.

Bank Niaga telah menerima banyak penghargaan dari berbagai organisasi sejak beberapa tahun lalu. Pada tahun 2006, Bank Niaga menerima diantaranya (i) “Investor Award 2006” sebagai Emiten erbaik Sektor Perbankan versi Majalah Investor, (ii) ”Te Most Consistent Bank in Service Excellence” versi Majalah InfoBank, (iii) “Indonesia E-Company Award 2006” sebagai Bank erbaik dalam I Leadership yang dianugerahkan Majalah Warta Ekonomi (iv) “op Tree Best Local Cash Management Bank in Indonesia” versi Majalah Asiamoney, dan (v) “Te Best Commercial Bank for Real Estate” yang diberikan Majalah Euromoney. Pada tahun 2007, Bank Niaga kembali memperoleh beberapa penghargaan yaitu

(i) “Indonesia’s Best Managed Company - Medium Cap” dari Asiamoney (ii) “Indonesian Service Quality Award”, yaitu peringkat 2 untuk “All Multinational and Domestic” dalam kategori Priority Banking Service dan peringkat 1 untuk “Domestic Banking” dalam kategori Regular Banking Service yang diberikan oleh Majalah Marketing dan Center for Customer Satisfaction & Loyalty (CCSL), (iii) “Te Excellence in Retail Financial Services Program 2006” versi Te Asian Banker, (iv) “Banking Efficiency Award 2007”, yang diberikan oleh Harian Bisnis Indonesia, (v) “Banking Service Excellence Awards 2007” versi MRI dan Majalah InfoBank, (vi) “Bank erbaik 2007 kategori Bank Umum dengan aset diatas Rp10 triliun - Rp50 triliun” versi majalah Investor, (vii) “Best Syariah 2007 kategori Unit Usaha Syariah erbaik dengan aset diatas Rp500 miliar” versi Majalah Investor, dan (viii) Peringkat 1 “Bank erbaik dalam Kualitas Pelayanan” versi Institute of Service Management Studies (ISMS).

Pada tahun 2007, Bank Niaga juga menduduki peringkat ketiga untuk penghargaan “OP 10 Employer of Choice” versi majalah SWA dan HayGroup, serta pemenang dalam ‘Indonesian Most Admired Knowledge Enterprise (MAKE) Study 2007’ oleh Dunamis dan eleos - Inggris yang menunjukkan komitmen Bank Niaga terhadap pentingnya pengelolaan karyawan di dalam organisasi.

Dibidang sumber daya manusia Bank Niaga juga memperoleh penghargaan berupa HR Excellence Award 2007 dengan meraih peringkat I untuk kategori manajemen kinerja (Perfomance Management ), peringkat II untuk manajemen umum SDM (HR

Overall Management ) dan peringkat I untuk kategori pelatihan dan pengembangan

(HR Training and Development ) yang diberikan oleh majalah SWA, lembaga

(23)

Selain itu, dari segi kepatuhan ( compliance ) dan good corporate governance , Bank Niaga memperoleh (i) “Annual Report Award 2006”, yaitu peringkat 1 untuk kategori “Private Keuangan Listed” yang diberikan oleh Kementrian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dirjen Pajak, BAPEPAM-LK, BI, BEI, Komite Nasional Kebijakan Governance, dan Ikatan Akuntan Indonesia, dan (ii) “Corporate Governance Perception Index 2006 Award” kategori “Sangat erpercaya” versi Te Indonesian Institute for Corporate Governance.

(2). Kegiatan Penghimpunan Dana

Penghimpunan dana di Bank Niaga berasal dari simpanan nasabah berupa giro, tabungan dan deposito berjangka baik dalam mata uang Rupiah maupun valuta asing. Untuk lebih menarik minat masyarakat untuk menanamkan dananya di Bank Niaga, berbagai produk simpanan masyarakat telah dikembangkan. Berbagai jenis produk simpanan yang ditawarkan oleh Bank Niaga kepada masyarakat adalah sebagai berikut:

(a). Rekening Tabungan: (i). Simpanan Transaksional

• Niaga X-tra Savings Account

abungan bagi individu dalam mata uang Rupiah dengan fasilitas yang lengkap dan berbagai keuntungan ekstra, seperti kemudahan tarik tunai dan transfer dana di seluruh jaringan AM Bersama, penarikan tunai di seluruh dunia melalui jaringan VISA Plus, berbelanja dengan Kartu Debit Niaga, hingga kenyamanan transaksi tanpa batas waktu dan ruang melalui fasilitas Niaga elektronik Banking.

• Tabungan Niaga Cerdik

abungan bagi individu dalam mata uang Rupiah yang dikhususkan bagi anak-anak dengan keunggulan dapat dimiliki atas namanya sendiri, serta dilengkapi dengan kartu AM multifungsi C-Card berdesain trendi untuk kemudahan penarikan tunai di AM, maupun berbelanja di berbagai tempat berlogo VISA.

• Giro

Rekening koran bagi nasabah individu maupun perusahaan dalam berbagai pilihan mata uang, yang memberikan kenyamanan dan kemudahan dalam melakukan transaksi bisnis, serta dilengkapi dengan fasilitas cek, bilyet giro, surat perintah pembayaran, Niaga C@sh Management Services. Khusus untuk giro perorangan Rupiah, nasabah akan memperoleh Kartu Debit Niaga yang dapat dipergunakan untuk penarikan uang tunai di AM, berbelanja dan bertransaksi di Niaga e-Banking.

(24)

• Niaga Dollar

Simpanan bagi individu dalam mata uang Dolar Amerika dengan berbagai kemudahan dan fasilitas menarik, mulai dari tarik-setor

bank notes yang menguntungkan, layanan transfer ke seluruh dunia

yang cepat dan nyaman, tarif khusus untuk keperluan pengiriman uang bagi pelajar yang menjalani pendidikan di Australia dan Malaysia dengan Niaga Student ransfer, hingga perlindungan asuransi kecelakaan diri gratis.

(ii). Simpanan Berjangka

• Tabungan Niaga Mapan X-tra

abungan berjangka bagi individu dalam mata uang Rupiah dengan hasil investasi yang menarik, melalui setoran bulanan yang ringan dan fleksibel sesuai dengan jangka waktu dan pilihan bunga tetap ( fixed ) atau mengambang ( floating ), serta dilengkapi dengan asuransi jiwa gratis.

• Tabungan Niaga Pendidikan

abungan berjangka bagi individu dalam mata uang Rupiah dan Dolar Amerika dengan hasil investasi yang menarik, untuk mempersiapkan

biaya pendidikan melalui setoran bulanan yang ringan dan fleksibel sesuai dengan jangka waktu dan pilihan bunga tetap ( fixed ) atau mengambang ( floating ), serta dilengkapi dengan asuransi jiwa gratis. (b). Deposito

Deposito Berjangka

Simpanan berjangka bagi nasabah individu maupun perusahaan dalam berbagai pilihan mata uang dan jangka waktu, dengan suku bunga yang menarik, yang dilengkapi dengan fasilitas perpanjangan otomatis (automatic roll over ). Perkembangan penghimpunan dana nasabah Bank Niaga adalah sebagai

berikut:

(dalam jutaan Rupiah) 31 Desember Jenis Simpanan 2007 2006 2005 Rp % Rp % Rp % • abungan 6.793.089 15,0 5.370.943 13,7 4.710.958 13,7 • Giro 7.226.085 16,0 6.059.093 15,5 5.043.889 14,7 • Deposito Berjangka & Sertifikat Deposito 31.140.105 69,0 27.713.456 70,8 24.622.755 71,6 Jumlah 45.159.279 100,0 39.143.492 100,0 34.377.602 100,0

(25)

(3). Treasury

GrupTreasurydanCapital Marketmenjalankan berbagai transaksitreasurypada

umumnya seperti ransaksiSpot ,Forward ,SwapdanOption. Perluasan peran Grup

TreasurydanCapital Marketmelibatkan penyelarasan antara proses operasional dan

arah serta sasaran bisnis. Dengan bekerja sama dengan CIMB Group, GrupTreasury

danCapital Markettelah memperkenalkan produk baru untuk nasabah Bank Niaga,

yaitu Market Linked Deposit(MLD). MLD adalah suatu bentuk produk simpanan yang memberikan potensi tingkat pengembalian yang lebih tinggi yang didasarkan pada proforma pasar uang. Produk baru ini memberikan nilai tambah bagi nasabah, yaitu suatustructured productyang berbasis Rupiah, berbentuk deposito dengan jangka waktu 3 tahun yang terhubung dengan berbagai mata uang atau tingkat suku bunga dan memberi jaminan atas nilai pokok pada waktu jatuh tempo. Produk pertama dari MLD ini dikenal dengan nama “Star Choice”.

GrupTreasury&Capital Market juga melakukan berbagai fungsi pendukung yang

saat ini sedang dalam proses pengembangan melalui proses restrukturisasi dari konsep

Asset-Liability Management (ALM) menjadi konsep Balance Sheet Management .

Sebagai langkah awal Bank Niaga mengembangkan dan mengimplementasikan

Fund Transfer Pricing , yaitu mengidentifikasi jasa dalam suatu produk dan kemudian

mengalokasikan pembagian laba dalam mekanisme penentuan harga. Pengawasan atas identifikasi biaya dan laba akan memperbaiki kemampuan dalam menentukan harga serta meningkatkan daya saing diantara pelaku pasar.

(4). Fasilitas Kredit

Sesuai dengan fungsinya sebagai lembaga intermediasi dana masyarakat, Bank Niaga menyalurkan dana yang berhasil dihimpun dari masyarakat dalam bentuk pemberian fasilitas kredit, serta penempatan/investasi dalam surat-surat berharga yang relatif aman serta dapat memberikan hasil yang maksimal.

Bank Niaga melayani 3 segmen usaha utama yaitu, perbankan ritel ( retail banking ), perbankan bisnis (business banking ), perbankan korporasi (corporate banking ), baik untuk jasa perbankan konvensional maupun jasa pelayanan perbankan berdasarkan prinsip syariah.

(a). Perbankan ritel (retail banking )

Unit usaha perbankan ritel yang menawarkan layanan untuk memenuhi kebutuhan nasabah melalui produk-produk perbankan yang inovatif, termasuk kredit pemilikan rumah.

(b). Perbankan bisnis (business banking )

Perbankan bisnis Bank Niaga ditujukan untuk sektor usaha kecil dan menengah. Dalam meraih peluang dalam sektor ini, Bank Niaga membagi target pasar kepada segmenhigh-end commercial ,middle commercial danlow-end

commercial serta menghadirkan layanan yang berbeda sesuai dengan karakter

(26)

(c). Perbankan korporasi ( corporate banking )

Perbankan korporasi Bank Niaga mendukung kegiatan transaksional yang dilakukan oleh nasabah korporasi seperti perusahaan swasta nasional yang potensial, perusahaan multinasional, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) serta perusahaan penanaman modal asing.

Bank Niaga tetap konsisten dengan sasaran pemberian kreditnya, dimana pemberian kredit lebih difokuskan kepada kredit konsumsi, dan komersial kepada segmen skala usaha kecil dan menengah (UKM) yang dinilai memiliki tingkat keuntungan relatif tinggi dengan tingkat risiko relatif rendah.

Jumlah dan persentase kredit yang diberikan oleh Bank Niaga berdasarkan fasilitas adalah sebagai berikut:

(dalam jutaan Rupiah) 31 Desember

Kredit yang Diberikan

2007 2006 2005 Berdasarkan Fasilitas Rp % Rp % Rp % * Konsumsi 12.920.616 31,0 10.623.572 32,0 9.759.198 33,3 * Modal Kerja 22.986.272 55,0 17.685.376 53,4 15.212.862 51,9 * Investasi 5.839.699 14,0 4.840.870 14,6 4.337.800 14,8 Jumlah 41.746.587 100,0 33.149.818 100,0 29.309.860 100,0 -/- Penyisihan kerugian (1.071.074) (692.666) (638.441) Jumlah - bersih 40.675.513 32.457.152 28.671.419

Jumlah dan persentase kredit yang diberikan oleh Bank Niaga berdasarkan sektor ekonomi adalah sebagai berikut:

(dalam jutaan Rupiah) 31 Desember

Kredit yang Diberikan

2007 2006 2005

Berdasarkan Sektor Ekonomi

Rp % Rp % Rp %

• Perindustrian 8.539.028 20,4 7.328.148 22,1 6.671.996 22,8

• Perdagangan,

Restoran dan Hotel 7.042.566 16,9 5.713.715 17,2 5.059.821 17,3

• Pertanian 2.880.846 6,9 1.526.788 4,6 888.013 3,0

• Jasa Dunia Usaha 6.601.527 15,8 5.323.497 16,1 4.596.291 15,7

• Konstruksi 1.172.447 2,8 812.964 2,5 546.147 1,9

• Pengangkutan, Pergudangan

dan Komunikasi 1.158.376 2,8 919.451 2,8 944.885 3,2

• Jasa Pelayanan Sosial 146.365 0,4 144.562 0,4 159.015 0,5

• Pertambangan 806.219 1,9 453.298 1,4 208.266 0,7

• Listrik, Gas dan Air 490.653 1,2 294.361 0,9 302.425 1,0

• Konsumen 12.899.829 30,9 10.596.188 31,9 9.746.002 33,3

• Lainnya 8.731 0,0 36.846 0,1 186.999 0,6

Jumlah 41.746.587 100,0 33.149.818 100,0 29.309.860 100,0

-/- Penyisihan kerugian (1.071.074) (692.666) (638.441)

(27)

Jumlah dan persentase kredit yang diberikan oleh Bank Niaga berdasarkan kolektibilitasnya adalah sebagai berikut:

(dalam jutaan Rupiah) 31 Desember

Kredit yang Diberikan

2007 2006 2005

Berdasarkan Kolektibilitas

Rp % Rp % Rp %

• Lancar • Dalam Perhatian Khusus 37.862.729 2.299.065 90,7 29.261.572 5,5 2.735.137 88,3 8,2 25.721.045 2.054.922 87,7 7,0

• Kurang Lancar 214.559 0,5 361.876 1,1 846.357 2,9 • Diragukan 277.631 0,7 189.082 0,6 169.032 0,6 • Macet 1.092.603 2,6 602.151 1,8 518.504 1,8 Jumlah 41.746.587 100,0 33.149.818 100,0 29.309.860 100,0 -/- Penyisihan kerugian (1.071.074) (692.666) (638.441) Jumlah - bersih 40.675.513 32.457.152 28.671.419

Perubahan penyisihan penghapusan kredit Bank Niaga adalah sebagai berikut:

(dalam jutaan Rupiah) 31 Desember

Keterangan

2007 2006 2005

Saldo Awal (692.666) (638.441) (703.735)

• Penambahan penyisihan

kerugian selama tahun berjalan (555.165) (351.168) (168.837)

• Penerimaan kembali kredit yang

telah dihapusbukukan (43.480) (40.222) (59.992)

• Penghapusan selama tahun berjalan 217.373 170.870 310.694

• Pemulihan penyisihan kerugian

atas penjualan kredit perusahaan 1.694 149.619

-• Penyesuaian karena penjabaran

mata uang asing 1.170 16.676 (16.571)

Saldo Akhir (1.071.074) (692.666) (638.441)

(5). Kartu Kredit, Kegiatan Perbankan dengan Prinsip Syariah, Preferred Circle dan Private Banking

(a). Kartu Kredit

Di tahun 2007, Bank Niaga bekerja sama dengan MasterCard meluncurkan kartu kredit Bank Niaga Platinum yang ditujukan untuk segmen menengah atas. arget Bank Niaga untuk periode 2008 dan 2009, yaitu menerbitkan lebih dari 20.000 kartu kredit Bank Niaga Platinum. Pada tahun 2007, Bank Niaga berhasil meningkatkan jumlah penerbitan kartu kredit selama tahun 2007 yaitu sebesar 53% atau setara dengan 356 ribu kartu.

(28)

arget Bank Niaga dalam empat tahun ke depan sejak tahun 2007 adalah menerbitkan 1 juta kartu kredit untuk para nasabah. Ekspansi ini sejalan dengan strategi Bank Niaga yaitu mendorongcross selling kepada nasabah untuk memperoleh manfaat dari berbagai produk Bank Niaga. Bank Niaga telah memiliki perencanaan untuk meningkatkan portofolio kredit dan fitur dari kartu kredit, melalui tema promosi Bank Niaga yaitu “Reward for Life”.

(b). Kegiatan Perbankan berdasarkan Prinsip Syariah

Sejak dimulainya kegiatan usaha perbankan berdasarkan Prinsip Syariah pada tahun 2004, kegiatan perbankan berdasarkan prinsip syariah di Bank Niaga sangat luar biasa, terutama di tahun 2007. Perkembangan kegiatan perbankan berdasarkan prinsip syariah terutama disebabkan oleh ekspansi yang cepat dari unit usaha syariah. Dengan adanya kelonggaran dalam peraturan BI, Bank Niaga telah melipat gandakan jaringan yang dapat melayani kegiatan perbankan (windows ) dari 43 office channelling unit menjadi 106 office

channelling unit .

Saat ini Bank Niaga berada pada posisi tiga besar sebagai penyedia layanan kegiatan perbankan syariah unit usaha syariah di Indonesia. Berkaitan dengan hal ini, Bank Niaga telah menerima beberapa penghargaan yaitu (i) “Unit Usaha Shariah erbaik Kategori Aktiva di atas Rp500 Miliar” yang diberikan oleh Majalah Investor, dan (ii) “Unit Usaha Syariah erbaik” dan “Unit Syariah paling hati-hati ( prudent ) di kategori Aktiva diatas Rp100 Miliar” serta urutan kedua terbaik untuk kualitas jasa di Perbankan Syariah, keduanya diberikan oleh Karim Business Consulting.

(c). Preferred Circle

Bank Niaga Preferred Circle menawarkan beragam pilihan jasa wealth

management baik lokal maupun regional untuk nasabah berpenghasilan tinggi

dengan simpanan minimal sejumlah Rp500 juta atau setara. Jasa keuangan dikembangkan sesuai kebutuhan setiap nasabah antara lain meliputi reksa dana, produktreasury termasukstructured products , produkbancassurance . Pada tahun 2007, terdapat 43 pusat pelayanan Bank Niaga Preferred Circle yang tersebar di 17 kota di Indonesia, yang senantiasa melayani jumlah nasabah Bank Niaga Preferred Circle yang mencapai 9.000 nasabah dengan total aset kelolaan sebesar Rp10 triliun.

Sehubungan dengan hal ini, pada tahun 2007, Bank Niaga berhasil memperoleh penghargaan “Service Quality Diamond” dari Majalah Marketing.

(29)

Dalam rangka menjaga nasabah Bank Niaga untuk selalu memperoleh informasi terkini mengenai peluang-peluang investasi baru, Bank Niaga telah mengadakan beberapa kali temu nasabah. Pertumbuhan sebesar 11% mencerminkan kepercayaan yang kokoh atas kemampuan Bank Niaga untuk menawarkan produk premium, termasuk kartu kredit Bank Niaga Platinum

danstructured product“ Market Linked Deposit ”.

Bank Niaga percaya bahwa lebih banyak lagi nasabah dengan penghasilan tinggi yang akan tertarik pada perlakuan istimewa yang ditawarkan melalui kartu ‘Arjuna’ yang telah sukses di pasaran serta produk-produk pilihan lain. (d). Private Banking

Sejak tahun 1991, Bank Niaga menyediakan layanan private banking yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan nasabah individu kelas atas. Pada awal peluncurannya, layanan private banking mencakup pelayanan “super istimewa” bagi nasabah pilihan. Sejak tahun 2005, pelayananPrivate Banking

juga diperluas mencakup penyediaan serangkaian produk pihak ketiga, sebagai strategi dalam bersaing mempertahankan basis nasabah yang juga menjadi nasabah layanan private bankingbank-bank lain.

Private Banking Bank Niaga kini menyediakan rangkaian layanan wealth

management secara pribadi bagi nasabah individu kelas atas dengan dana

kelolaan minimum Rp5 miliar. Melalui kantor-kantor Bank Niaga di Jakarta, Bandung dan Surabaya, Bank Niaga melayani kebutuhan untuk pembelian saham, pengelolaan dana secaradiscretionary , jasa wali amanat, dan akses ke berbagai produk terstruktur di CIMB Group. Per 31 Desember 2007, terdapat hampir 1.000 orang nasabah aktif, meningkat 25% dari tahun 2006 dengan peningkatan pendapatan jasa sebesar 176%.

(6). Bancassurance

Merupakan kerjasama antara Bank Niaga dan perusahaan asuransi dalam memasarkan produk asuransi kepada nasabah Bank Niaga, melalui jaringan perbankan. (7). Jasa Kustodian dan Jasa Perwaliamanatan

Bank Niaga merupakan salah satu bank yang aktif menjalankan kegiatan usaha jasa kustodian dan jasa perwaliamanatan.

(a). Jasa Kustodian

Bank Niaga telah mendapatkan izin sebagai bank kustodian dari BAPEPAM-LK melalui surat No. KEP-71/PM/1991, tanggal 22 Agustus 1991 dan resmi menjadisub registry BI melalui surat No. 28/15/DPM tanggal 27 Januari 2000.

(30)

Jasa yang diberikan oleh Bank Niaga sehubungan dengan jasa kustodian meliputi:

• Jasa penyimpanan surat berharga;

• Jasa penyelesaian transaksi surat berharga termasuk penyelesaian transaksi dengan sistem pemindahbukuan dalam kaitannya dengan perjanjian tanpa warkat (scripless trading );

• Jasa informasi kepada nasabah mengenai adanya rencana aksi korporasi suatu perusahaan publik dimana nasabah memiliki portofolio; • Jasa melakukan penagihan dan pengadministrasian segala bentuk hak yang

melekat pada Efek;

• Jasa pembukuan transaksi surat berharga dalam suatu laporan portofolio; • Jasa administrasi tata usaha unit penyertaan reksadana;

• Jasa pencatatan kepemilikan dan penyelesaian transaksi obligasi pemerintah;

• Jasa penyediaan fasilitas kepada nasabah sehingga dapat langsung melakukan akses ke sistem administrasi portofolio;

• Mewakili nasabah dalam RUPS sesuai dengan mandat yang diberikan oleh nasabah.

(b). Jasa Perwaliamanatan

Bank Niaga telah mendapatkan izin untuk bertindak sebagai wali amanat dari BAPEPAM-LK melalui surat No. 091SD-WA/PM/1996, tanggal 6 Agustus 1996.

Jasa yang diberikan oleh Bank Niaga sehubungan dengan jasa perwaliamanatan meliputi:

• Wali amanat dan agen pemantau; • Agen penampung;

• Agen pemegang jaminan; • Agen pembayar; • Agen konversi; • Agen tukar; • Agen referensi. (8). Fasilitas Pembayaran

(a). Kartu Debit Niaga

Kartu Debit Niaga memberikan kemudahan dan keleluasaan berbelanja di berbagai tempat berlogo VISA di seluruh dunia, dengan fasilitas penarikan tunai dilebih dari 10.000 jaringan AM Niaga dan AM Bersama serta jaringan lebih dari 10.000.000 AM VISA Plus di seluruh dunia, layanan transfer antar bank anggota AM Bersama secarareal time online , serta kenyamanan melakukan berbagai macam transaksi di Niaga e-Banking (Niaga Access 14041, Niaga Ponsel Access, AM Niaga, Self Service erminal Niaga).

(31)

(b). Niaga Quick Pay

Niaga Quick Pay merupakan layanan pembayaran tagihan, isi pulsa atau pembayaran tiket pesawat yang dapat dilakukan secara auto debit maupun melalui Niaga e-Banking.

(9). Produk-produk lainnya

Bank Niaga juga menawarkan produk-produk perbankan lainnya yang beragamantara lain: (a). Niaga Quick Transfer

Bank Niaga menyediakan layanan pengiriman dana dalam mata uang asing ke seluruh penjuru dunia.

(b). Niaga Student Transfer

Bank Niaga menyediakan layanan pengiriman dana dalam mata uang asing khusus untuk pelajar yang menjalani pendidikan di luar negeri.

(c). Safe Deposit Box

Fasilitas penyewaan kotak penyimpanan barang berharga milik nasabah. (d). Pembayaran Gaji

Layanan bagi nasabah perusahaan dalam mengelola penggajian karyawan secararutin dengan mendebet rekening giro perusahaan. (e). Autolink

Layanan pengelola dana antar rekening nasabah yang dilakukan secara otomatis dan rutin, berdasarkan instruksi dari nasabah dalam hal tanggal, jumlah atau persentase dana yang ditransfer atau penentuan jumlah dana (saldo). (f). Ekspor Impor

Bank Niaga menyediakan jasa yang berkaitan dengan kegiatan ekspor dan impor seperti letter of credit(termasuklocal L/C),bank guarantee ,collection, dan pembiayaan dalam bentuk warehouse financing dan account receivable

financing .

e. Ikhtisar Keuangan Penting

Ikhtisar data keuangan penting Bank Niaga pada tanggal dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2007, 2006 dan 2005 yang dikutip berdasarkan laporan keuangan konsolidasian Bank Niaga dan anak perusahaan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Haryanto Sahari & Rekan (anggota jaringan global PricewaterhouseCoopers di Indonesia) dengan pendapat Wajar anpa Pengecualian adalah sebagai berikut:

(32)

Neraca:

(dalam jutaan Rupiah) 31 Desember

Keterangan

2007 2006 2005

Aktiva

Kas 911.164 681.685 463.751

Giro Pada Bank Indonesia 2.784.701 2.893.745 2.492.585

Giro Pada Bank Lain, bersih 169.751 198.978 268.960

Penempatan Pada Bank Lain dan

Bank Indonesia, bersih 3.383.155 2.017.223 2.449.628

Efek-Efek Yang Dimiliki, bersih 4.695.111 6.108.879 4.932.800

agihan Derivatif, bersih 34.851 4.239 10.809

Kredit Yang Diberikan, bersih 40.675.513 32.457.152 28.671.419

agihan Akseptasi, bersih 589.296 616.098 686.523

Penyertaan, bersih 40.622 25.311 90.203

Aktiva etap, bersih 444.415 462.239 440.499

Aktiva Pajak angguhan, bersih 142.236 62.493 38.953

Aktiva Lain-Lain dan

Beban Dibayar di Muka, bersih 1.014.761 1.016.304 1.033.731

Jumlah Aktiva 54.885.576 46.544.346 41.579.861

Kewajiban dan Ekuitas Kewajiban

Simpanan Nasabah 45.159.279 39.143.492 34.377.602

Simpanan dari Bank Lain 1.862.226 162.908 548.964

Kewajiban Derivatif 62.724 64.806 19.602

Kewajiban Akseptasi 582.158 595.050 709.462

Efek-efek yang Diterbitkan 93.930 - 50.000

Pinjaman yang Diterima 238.085 213.263 305.040

Hutang Pajak 49.006 102.183 91.853

Penyisihan atas Kerugian atas

Komitmen & Kontinjensi 11.464 7.953 5.652

Beban yang Masih Harus Dibayar dan

Kewajiban Lain-lain 686.335 568.615 526.708

Obligasi Subordinasi 933.580 894.086 975.418

Jumlah Kewajiban 49.678.787 41.752.356 37.610.301

Hak Minoritas 3.391 4.895 3.447

Ekuitas

Modal Saham Biasa 971.807 958.880 949.794

ambahan Modal Disetor 1.810.548 1.712.120 1.666.733

Dana Setoran Modal 17.325 34.910

-Cadangan Kompensasi Berbasis Saham 85.093 67.368

-Selisih Penilaian Kembali Aktiva etap 255.116 255.116 255.116

Selisih ransaksi Perubahan

Ekuitas Perusahaan Asosiasi 844 844 844

Kerugian/keuntungan yang Belum

Direalisasi atas Efek (2.690) 68.390 (118.797)

Cadangan Lindung Nilai Arus Kas (6.736) (11.306)

-Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan 15 228 35

Cadangan Umum dan Wajib 215.900 215.900 215.900

Saldo Laba 1.856.176 1.484.645 996.488

Jumlah Ekuitas 5.203.398 4.787.095 3.966.113

(33)

Laporan Laba Rugi:

(dalam jutaan Rupiah) 31 Desember

Keterangan

2007 2006 2005

Pendapatan Bunga 4.755.895 5.077.600 3.483.783

Pendapatan Provisi dan Komisi 297.570 244.083 229.541

Beban Bunga (2.591.075) (3.100.767) (1.976.122)

Beban Provisi dan Komisi (15.613) (8.744) (10.910)

Pendapatan Bunga Bersih 2.446.777 2.212.172 1.726.292

Pendapatan Operasional Lainnya 683.416 598.201 365.084

Beban Operasional Lainnya (2.137.779) (1.782.431) (1.364.755)

Pendapatan Operasional Bersih 992.414 1.027.942 726.621

Pendapatan dan Beban Non Operasional - Bersih 34.489 (96.145) 19.708

Laba Sebelum Pajak Penghasilan 1.026.903 931.797 746.329

Beban Pajak Penghasilan (256.158) (283.991) (200.294)

Laba Setelah Pajak Penghasilan 770.745 647.806 546.035

Hak Minoritas (264) (74) 886

Laba Bersih 770.481 647.732 546.921

Rasio pertumbuhan dan rasio keuangan Bank Niaga adalah sebagai berikut:

31 Desember Keterangan

2007 2006 2005

Pertumbuhan

Penghasilan bunga bersih 10,61% 28,15% 25,73%

Laba operasional -3,46% 41,47% 14,72% Laba bersih 18,95% 18,43% -17,17% Jumlah aktiva 17,92% 11,94% 35,01% Jumlah kewajiban 18,98% 11,01% 32,30% Jumlah ekuitas 8,70% 20,70% 67,84% Permodalan

CAR dengan memperhitungkan risiko kredit 16,26% 17,71% 17,30%

CAR dengan memperhitungkan risiko pasar dan kredit 15,76% 16,89% 17,23% Aktiva Produktif

Aktiva

produktif bermasalah 3,09% 2,69% 4,17%

PPAP terhadap aktiva produktif 2,24% 1,67% 4,33%

NPL - kotor 3,87% 3,48% 5,11%

NPL - bersih 2,29% 2,52% 4,17%

Pemenuhan PPAP 117,39% 115,12% 115,08%

Rentabilitas

Imbal Hasil Aktiva (ROA) 2,02% 2,11% 2,06%

Imbal Hasil Ekuitas (ROE) 17,68% 16,93% 20,95%

Marjin Pendapatan Bunga Bersih 5,32% 5,62% 5,31%

Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional 82,70% 82,91% 82,38% Likuiditas

LDR 92,44% 84,69% 85,26%

Kepatuhan

(34)

f. Keterangan mengenai Anak Perusahaan dan Perusahaan Afiliasi

Pada tanggal 31 Desember 2007, Bank Niaga memiliki kepemilikan langsung pada perusahaan-perusahaan sebagai berikut:

No Nama Anak Perusahaan Kepemilikan Jumlah aktiva

(dalam jutaan Rupiah)

1. P Saseka Gelora Finance 95,91% Rp252.110

2. P Asuransi CIGNA 20,00% Rp494.355

(1). PT Saseka Gelora Finance (a). Riwayat Singkat

P Saseka Gelora Finance (“Saseka”) didirikan pada tanggal 10 Desember 1981 dahulu dengan nama P Saseka Gelora Leasing, berdasarkan Akta Pendirian No. 48, tanggal 10 Desember 1981, sebagaimana diubah dengan Akta No. 80, tanggal 16 Februari 1982 dan Akta No. 50, tanggal 27 Oktober 1982, ketiganya dibuat dihadapan Frederik Alexander umbuan, SH, Notaris di Jakarta. Akta-akta tersebut telah disetujui oleh Menteri Kehakiman pada tanggal 2 Desember 1982 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 5, tanggal 18 Januari 1983, ambahan No. 79.

Anggaran Dasar Saseka telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta No. 6, tanggal 7 Mei 2007, yang dibuat dihadapan Kun Hidayat, SH, Notaris di Jakarta. Perubahan tersebut telah dilaporkan dan diterima oleh Menteri Kehakiman berdasarkan Surat Penerimaan Laporan No. W7-H.01.04-7307, tanggal 22 Mei 2007, didaftarkan di dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Selatan di bawah No. RUB 09.03/IX/2007, tanggal 6 September 2007.

Adapun pada tanggal 21 Mei 2008, RUPS Saseka telah menyetujui perubahan seluruh Anggaran Dasar untuk menyesuaikan dengan UUP, sebagaimana tertuang dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 37 tanggal 21 Mei 2008, yang dibuat dihadapan Kun Hidayat, SH, Notaris di Jakarta, namun proses persetujuan maupun pendaftaran masih dalam proses untuk diperoleh. (b). Struktur Permodalan dan Kepemilikan Saham

Berdasarkan Akta No. 34, tanggal 28 Februari 2007, dibuat dihadapan Kun Hidayat, SH, Notaris di Jakarta, struktur permodalan dan kepemilikan saham Saseka, adalah sebagai berikut:

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu, analisis strategi horisontal pendekatan the delta model adalah analisis strategi horisontal terbaik untuk menciptakan sinergi di antara unit

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan tingkat kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana banjir yang dilihat dari tingkat pendidikan antara lulusan

Penelitian Keumalasari,dengan penelitian tentang Penerapan Model-Eliciting Activities (MEAs) pada Materi Peluang di Kelas X SMA Negeri 1 Banda Aceh. Pembelajaran matematika yang

Tiga C ini merupakan sebuah siklus yang selalu bergulir, saling menguatkan dan saling melengkapi, membentuk sebuah putaran energi yang menjadi kekuatan organisasi dalam menghadapi

Analisis Efisiensi Pelayanan Rawat Inap Berdasarkan Grafik Baber Johnson Pada Bangsal Kelas III Di RSUD Pandan Arang Bayolali Periode Triwulan Tahun 2012.. APIKES

infeksi, inflamasi, kelainan autoimun, trauma, kelaianan metabolik, endokrin dan degeneratif, neoplasma dengan manifestasi pada sistem muskuloskeletal, serta miopati

Pengetahuan ini digunakan supaya dapat memberi informasi tentang permasalahan yang menjadi bahan dalam mendesain sistem pakar untuk mendeteksi penyakit padi, pada tahap

Kelebihan model pembelajaran berbasis proyek untuk materi teks hasil observasi bahwa model pembelajaran tersebut siswa dituntun untuk berpikir kritis dengan