• Tidak ada hasil yang ditemukan

DENGAN. Ilomor : l4lmou illomor : L74l2lO TEITTAITG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DENGAN. Ilomor : l4lmou illomor : L74l2lO TEITTAITG"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PTMTRII{TAH

KABUPATEN

PIDIT

DENGAN

KOMISI

INDEPENDEN PETIILIHAIT KABUPATTN

PIDIE

Ilomor

:

l4lMoU 12016 illomor

:

L74l2lO

TEITTAITG

PELAIffiAITAAI'I DANA

HIBAII

PEIIYELENGGARAAN

PEIfiILIHAN

BUPATI DAIT UIAITIL BUPATI

PIDIE

TAIIUN

2OL7

Pada hari

ini

Juma't, Tanggal Dua

Puluh

Bulan Mei Tahun Dua Ribu Enam

Belas yang bertanda tangan di bawah ini:

1.

SAR.'AITI ABDULUTH

:

Bupati

Pidie

berkedudukan

di

Jalan

Prof.

A.

Majid Ibrahim Sigli,

bertindak

dalam jabatannya

untuk

dan

atas narna

Pemerintah

Kabupaten

Pidie

sebagai

Pemberi Hibah selanjutnya

di

sebut PIHAK PERTAMA.

: Ketua Komisi

Independen

Pemilihan Kabupaten Pidie berkedudukan

di

Jalan.

Prof.

A. M{id

Ibrahim Sigli,

bertindak

untuk

dan atas nama Komisi Independen

Pemilihan

Kabupaten

Pidie

sebagai Penerima Hibah selanjutnya di sebut PIHAK KEDUA.

2.

RIDUTAN, S.Pd

Berdasarkan :

1. Undang-undang Nomor

7

{drt) Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten-kabupaten dalam Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Utara;

2.

Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum;

3.

Undang-Undang-Undang Nomor

23

Tahun

2OL4

tentang

Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa

kali

terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang

Nomor 23 Tahun 2OL4 Tentang Pemerintahan Daerah;

4.

Undang-Undang

Nomor

L

Tahun 2015

tentang

Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang

Nomor

1

Tahun

201.4 tentang

Pemilihan

Gubernur,

Bupati

dan

Walikota Menjadi

Undang-Undang sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2Ol5 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor L Tahun 2015 tentang Penetapan

Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor

L

Tahun

2OL4

tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota Menjadi Undang-Undang;

(2)

5.

Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 20OS tentang Pengeloloan Keuangan Daerah;

6.

Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2012 tentang Hibah Daerah;

7.

Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2O10 tentang Pengadaan BaranglJasa Pemerintah sebagaimana

telah diubah

beberapa

kali

terakhir

dengan

Peratural Presiden Nomor 4 Tahun 2Ol5 tentang Perubahan Keempat atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun Z0rc tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;

8.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana

telah diubah

beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor

2l

Tahun 2A11

tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13

Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

9.

Peraturan Menteri Da-lam Negeri Nomor 44 Tahun 2015 tentang Pengelolaan

Dana Kegiatan Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota sebagaimana telah

diubah

dengan Peraturan Menteri Daiam Negeri Nomor

51

Tahun

2OLS

tentang perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 44 Tahun 2015 tentang Pengelolaan Dana Kegiatan Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota;

10. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2A16 tentang Tahapan, Program

dan

Jadwal

Penyelenggaraum Pemilihan Gubernur

dan

Iffakil Gubernur, Bupati dan lVakil Bupati, danfatau Walikota dan Wakil Walikota Tahun 2AL7;

11. Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor 534/Kpts /KPU /TAHUN 2Ol4

tentang Pedoman Pengelolaan

Hibah

Langsung

di

Lingkungan

Komisi Pemilihan Umum;

12. Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor 115/Kpts /KPU /TAHUN 2OLS

tentang Pedoman Pengelolaan Dana Hibah Pemilihan Gubernur dan Vfakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati dan/atau Walikota dan lMakil Walikota;

13. Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor t46/Kpts/KPU /TLHUN 2015 tentang Pedoman Penyaluran dan Pertanggungj awabal Penggunaan Anggaran

Dana

Hibah

Penyelenggaraan Tahapan Pemilihan Gubernur

dan

Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati dan/atau Walikota dan Wakil Walikota;

14. Keputusan Komisi Pemiiihan

Umum

Nomor a3 /KpIs/KPU/TAHUN

z}rc

tentang Standar Kebutuhan BaranglJasa dan Honorarium Untuk Kegiatan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, danf atant

Walikota dan WakilWalikota;

15. Keputusan Komisi Pemilihan

Umum

Nomor aa/Kpts/KPUITAHUN 2A15

tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Anggaran Dalam Rangka Kebutuhan

Barang/Jasa dan Honorarium Pelaksanaa"n Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Waiikota dan Wakil Walikota;

16. Qanun Aceh Nomor

7

Tahun 2OOT tentang Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dart/atau Walikota darr Wakil Walikota;

I

(3)

17. Qanun Aceh Nomor

5

Tahun

2OL2 tentang Pemilihan Gubernur/Wakil

Gubernur, Bupati/Wakil Bupati, dan Walikota / W akil Walikota;

18.

Qanun

Kabupaten

Pidie

Nomor

2

Tahun

2OO8

tentalg

Pokok-Pokok

Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Pidie;

PIHAK PERTAMA

dan

PIHAK KEDUA, yang selanjutnya bersama-sama disebut PARA PIHAK, terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut:

a.

bahwa PIHAK PERTAMA sebagai unsur penyelenggara urusan Pemerintah Daerah memberikan hibah kepada PIHAK KEDUA yafig bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Kabupaten Pidie Tahun Anggaran 2016 dan Tahun Anggaran 2AL7.

b.

bahwa hibah

dari

PIHAK PERTAMA kepada PHAK KEDUA sebagaimana

dimaksud huruf a, diberikan dalam bentuk uang yang diperuntukan untuk membiayai Pelaksanaan

Pemilihan

Bupati

dan Wakil

Bupati

Pidie

Tahun 2OI7.

Berdasarkan hal-hal tersebut

di

atas, PARA PIHAK sepakat melakukan Perjanjian Hibah Daerah, dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut:

Pasal 1

JUMLAH DAN SUililBER PEMBIAYAAN HIBAH

(1) PIHAK PERTAMA memberikan hibah uarlg kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK

KEDUA menerima

hibah uang dari

PIHAK

PERTAMA sebesar

Rp. 33.OOO.OOO.OOO ,- {Tiga puluh tiga milyar rupiah}.

(2) Pemberian hibah uang sebagaimana dimaksud pada ayat {1} bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Kabupaten Pidie Tahun Anggaran 2016 sebesar

Rp.

2O.OOO,OOO.OOOT-

[Dua

puluh

milyar

rupiah] dan

Tahun

Anggaran 2Ot7 sebesar Rp. I3.OOO.OOO.OOO,- {Tiga belae milyar rupiahf ,

Pasal 2

PENGGUNAAN HIBAH

Hibah uang dari PIHAK PERTAMA kepada P1HAK KEDUA sebagaimana dalam

Pasal

1,

hanya

dipergunakan

oleh

PIHAK KEDUA

untuk

membiayai

Pelaksanaan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Pidie Tahun

24fi.

Penggunaan dana hibah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk kegiatan

Penyelenggaraan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Pidie Tahun 2AL7 mulai

dari

tahap

persiapan

dan

penyelenggaraan hingga berakhirnya proses

pemilihan.

Uang yar,g dihibahkan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai Rincian Kebutuhan Biaya Komisi Independen Pemilihan Kabupaten Pidie berdasarkan tahapan penyelenggaraan pemilihan sebagaimana tercantum da-lam Lampiran

-peq'anjian

ini.

{&

/l

(u

(2t

(4)

Pasal 3

HAK DAN KEWA"IIBAN

(1)

PIHAK

KEDUA mempunyai

hak untuk

menggunakan

dana

Hibah

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dari PIHAK PERTAMA.

(2) PIHAK KEDUA

wajib

menandatangani Pakta Integritas yang menyatakan bahwa hibah yang diterima akan digunakan sesuai dengan NPHD.

(3) PIHAK KEDUA wajib melaksanakan penatausahaan penggunaan dana hibah daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(4) PIHAK KEDUA wajib mempertanggungjawabkan atas dana hibah yang dikelola

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1.

Pasal 4

MET(ANISME PENCAIRAN DA1YA HIBAH

(1) Pencairan belanja hibah uang dari PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA

dilakukan dengan cara di tranfer langsung dari Kas Daerah Kabupaten Pidie

ke rekening

(2) Transfer hibah uang sebagaimana dimaksud pada ayat {1) dilakukan seteiah PARA PIHAK menandatangani Berita Acara Serah Terima Hibah dan PIHAK KEDUA mengajukan permohonan kepada PIHAK PERTAMA dilampiri dengan: a. Foto copy Naskah Perjanjian Hibah ini;

b. Pakta Integritas;

c. Fotocopy rekening penampunga.n hibah langsung dari Bank;

d. I(witansi rangkap

3

(tiga) asli bermaterai cukup yang telah ditandatangani dan distempel;

e. Uraian kebutuhan sebagaimana lampiran NPHD; dan

f.

Fotocopy Kartu Tanda Penduduk {KTP) PIHAK KEDUA

(3) Pencairan hibah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilaksanakan dengan

ketentuan:

a. Pencairan hibah untuk Tahun Anggaran 2016 dilaksanakaa dalam

3

(tiga)

tahapan:

1) Tahap

I

dicairkan pada bulan

Juni

Tahun Anggaran 2016 sebesar

Rp.

5.000.000.000,- (1ima

milyar rupiah)

setelah ditandatanganinya

perjanjian

ini

oleh

PARA PIHAK,

dan

PIHAK

KEDUA

memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat l2l;

2l

Tahap II dicairkan pada bulan September Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp. 5.000.000.000,- (Lima milyar rupiah);

3) Tahap III dicairkan pada bulan Nopember Tahun Anggaran 2016 sebesar

Rp. 10.000.000.000,- (Sepuluh milyar rupiah);

b. Pencairan hibah untuk Tahun Anggaran 2Ol7 sebesar Rp.

13.000.000.000,-(tiga belas milyar rupiah) pada bulan Januari Tahun Anggaran

2017;

(5)

(u l2l (3) (1) (21 Pasal 5

PERTAIIGGUNCTJAWABAN DAN PELAPORAIY

PIHAK KBDUA bertanggungjawab sepenuhnya atas penggunaan uang yarug

dihibahkan oleh PIHAK PERTAMA sebagaimana dimaksud pada Pasal 1

PIHAK KEDUA wajib melaksanakan pengadaan barang dan jasa sesuai dengan

ketentuan perundang-undangan dan menyimpan bukti-bukti transaksi terkait

dengan program dan kegiatan yang didanai dari dana Hibah Daerah.

PIHAK KEDUA berkewajiban membuat Laporan penggunaan uang hibah, dan menyampaikan laporan penggunaan belanja hibah sebagaimana dimaksud

pada ayat (11, dilakukan paling lambat

3

{tiga) bulan setelah berakhirnya seluruh Tahapan Kegiatan Pemilihan kepada PIHAK PERTAMA

Pasal 6 JANGI(A WAKTU

Perjanjian

hibah

ini

berlaku terhitung

sejak ditandatanganinya Naskah

Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) sampai dengan selesainya penyelenggaraan

tahapan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Pidie Tahun 2OL7.

Pihak yang berniat

untuk

mengubah perjanjian Hibah Daerah

ini

sebelum

berakhirnya Jangka

waktu

sebagaimana dimaksud pada ayat

(U

terlebih

dahulu memberitahukan secara tertulis kepada pihak lainnya paling lambat 30 (tiga puluh) hari sebelum Perjanjian Hibah Daerah ini berakhir.

Pasal 7

KEADAAI{ MEI?IAKSA [Force Majeuref

(1) Keadaan Kahar (force mqieure) termasuk kebakaran, ledakan, gempa bumi,

topan, hujan badai, banjir, wabah dan bencana lainnya, makar, huru hara,

pera:rg, perselisihan buruh, pemogokan, kebijakan pemerintah (moneter) yang berpengaruh langsung pada pelaksanaan perjanjian ini.

(2) Tidak satupun Pihak dikenai tanggung jawab

untuk

memenuhi kewajiban

berdasarkan perjanjian

ini

sepanjang hal tersebut terhalangi, tercegah atau tertunda pelaksanaarunya_ oleh keadaan kahar (force majeureJ.

{3) Dalam jangka waktu 14 (Empat Belas) hari sejak terjadinya keadaan kahar,

PIHAK yang terkena membuat atau menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada PIHAK yang

tidak

terkena dengan menerarlgkan keadaan kahar tersebut dan memberikan perkiraan yang dapat dipercaya atas jangka waktu

sejak keadaan kahar sampai pelaksanaan diharapkan terlaksana

kembali.

(6)

Pasal 8

PTil'TELESAIAII PTR$TLISIHAN

(1) Apabila dalam pelakasanaan Perjanjian ini terjadi perselisihan atau perbedaan

pendapat

diantara

PARA PIHAK,

maka

PARA PIHAK sepakat untuk menyelesaikan perselisihan melalui

jalan

musyawarah

untuk

mencapai mufakat.

(2) Apabila tidak tercapai penyelesaian

untuk

mufakat sebagaimana dimaksud

ayat (1), PARA PIHAK sepakat

untuk

menyelesaikan perselisihan melalui

Pengadilan Negeri yang membawahi wilayah hukum Kabupaten Pidie

Pasal 9 LAIN.LAIN

(1) PIHAK KEDUA dapat melaksanakan pengadaan kebutuhan barang dan jasa sebagaimana dimaksud

dalam

Rencana

Kerja

Anggaran (RKA)/Rencana

Anggaran

Biaya

(RAB)

selain

kebutuhan barang

dan jasa yang

telah ditetapkan dalam Lampiran Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 44 Tahun

2OtS tentang Pengelolaan Dana Kegiatan Pemilihal Gubernur, Bupati, dan Walikota sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 51 Tahun 2015 tentang perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 44 Tahun 2Ol5 tentang Pengelolaan Dana Kegiatan Pemilihan Gubernur, Bupati,

dan

Walikota, sepanjang kebutuhan barang dan jasa

tersebut

diatur

dalam

Peraturan

Perundang-undangan

lainnya

atau dibutuhkan

untuk

mendukung pelaksanaan Pemilihan Bupati

dan

Wakil Bupati Pidie Tahun 2OL7.

Apabila PIHAK KEDUA melakukan perubahan Rencana Keda Anggaran

(RKA)/Rencana Anggaran Biaya (RAB) Dana Hibah Daerah dimaksud, PIHAK

KEDUA wajib mendapatkan persetujuan PIHAK PERTAMA melalui Sekretaris Daerah Kabupaten Pidie.

Apabila sampai dengan berakhirnya tahapan kegiatan penyelenggaraan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 51

Tahun 2015 tentang perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor

44

Tahun 2015 tentang Pengelolaan Dana Kegiatan Pemilihan Gubernur,

Bupati, dan Walikota masih terdapat sisa dana hibah daerah pada PIHAK KEDUA, PIHAK KEDUA wqjib menyetor sepenuhnya ke kas daerah

Pemerint*r,

ih

Kabupaten

pidie.

/1

(21

(7)

(4) Dalam proses pencairan tahapan dana hibah sebagaimana dimaksud dalam

Pasal

4

hyat (3), PIHAK KEDUA cukup melampirkan Laporan Realisasi, tidak

periu melampirkan Laporan Pertanggungjawaban {LPJ) untuk pencairan tahap

2{dua) atau selanjutnya.

Pasal 1O

PERUBAHAN {ADDENDUM}

(1) Hal-hal yang belum diatur da-lam Perjanjian Hibah ini akan diatur lebih lanjut

sesuai kesepakatan PARA PIHAK.

(2)

Apabila dalam

pelaksanaan

perjanjian

ini

terjadi

perubahan maupun

penambahan akan

diatur

lebih

lanjut

dalam addendum Perjanjian yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari perjanjial ini.

Pasal 11 PEITUTUP

Perjanjian

ini

dibuat dan ditandatangani oleh PARA PIHAK pada hari, tanggal,

bulan dan tahun sebagaimana tersebut pada awal Pedanjian

ini,

dibuat dalam rangkap

2

(dua) bermeterai cukup masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama.

IHAK PERTAMA

Referensi

Dokumen terkait

Toraja Utara Cukup Besar Di Dalam Pelaksanaan RPIJM terhadap instansi Unit kerja Bidang Cipta Karya. Dukungan Pemerintah dan partisipasi masyarakat dalam

Quraish Shihab pun menyatakan terdapat dua alasan dalam pengurutan surat sesuai urutan turunnya wahyu dan pemilihan surat diantaranya pertama, dalam

Hanya permasalahannya adalah adakah keberanian dan keinginan dari seorang usahawan untuk memulai suatu investasi dalam lahan usaha baru yang masih jarang pelaku bisnisnya..

Penelitian yang dilakukan berupa penelitian lapangan (field research) guna akurasi terhadap hasil penelitian yang dipaparkan, yang dapat berupa wawancara

Konsep tingkatan-tingkatan realitas sosial yang ia paparkan dalam karyanya merupakan penjelasan bahwa realitas sosial memerlukan penanganan intelektual yang tidak tunggal

Apabila kecepatan di lokasi lebih hilir dari titik enlargement ini lebih kecil dibanding titik hilir pengujian, maka konsentrasi TSS akan semakin kecil dan laju

Pihak sekolah juga perlu menciptakan kondisi sekolah yang mendukung pelaksanaan proses integrasi dan pembuatan kebijakan yang baik disertai dengan manajemen yang baik

Undang – Undang Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang – Undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota