• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II DATA DAN ANALISA. Jalan Pintu Besar Utara No.27, Jakarta Kota

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II DATA DAN ANALISA. Jalan Pintu Besar Utara No.27, Jakarta Kota"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

DATA DAN ANALISA

2.1. Data dan literatur 2.1.1. Museum Wayang

Jalan Pintu Besar Utara No.27, Jakarta Kota - 11110.

Museum Wayang adalah salah satu museum yang dimiliki oleh Pemerintah Propinsi DKI Jakarta. Visi dari Museum Wayang adalah mendapatkan pengakuan dari dunia tentang nilai budaya yang tersimpan pada wayang di Indonesia. Sehingga selalu mengenal, memahami, mempelajari, mengapresiasi agar selalu terjaga kelestariannya. Misi museum wayang mengumpulkan berbagai macam bentuk dan asal wayang di Indonesia, dan menyatukannya dalam sebuah wadah yang dinamakan Museum Wayang.

(2)

Sejarah berdirinya Museum Wayang:

- 1640 Mulanya adalah sebuah gereja yang didirikan V.O.C pada tahun 1640. - 1808 Gedung gereja tersebut dirombak total oleh Pemerintah Belanda waktu itu, tanah dan gedungnya dijual dan dibeli oleh Perusahaan Geo Whry & Co. - 1934 Dibeli oleh Bataviasche Genootschap van Kunsten en Wetenschappen. - 1937 Diserahkan kepada Stichting oud Batavia dan barulah kemudian bangunan dijadikan sebuah museum dengan nama “de oude Bataviasche museum”. - 1939 Pembukaan museum dilakukan oleh Meester Aldius Warmoldus Lambertus Tjarda van Starkenborg Stachouwer.

- 1957 Diserahkan kepada Lembaga Kebudayaan Indonesia dan sejak waktu itu nama museum diganti menjadi Museum Jakarta lama yang kemudian

disingkat menjadi Museum Jakarta.

- 1962 Oleh Lembaga Kebudayaan Indonesia diserahkan kepada Pemerintah Republik Indonesia (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan). - 1968 Oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan diserahkan kepada Pemerintah D.K.I Jakarta.

- 1974 Museum Jakarta pindah tempat menempati gedung bekas KODIM yang dahulunya adalah sebuah gedung Stadt Huis ( Balai Kota ) di Taman

Fatahilah no. 2 Jakarta Barat/Kota. Nama Museum Jakarta dirubah

menjadi Museum Sejarah Jakarta atau dikenal dengan nama lain Museum Fatahilah. Sedang bekas gedung lama diresmikan menjadi Museum Wayang D.K.I Jakarta pada tanggal 13 Agustus 1975.

(3)

Lahirnya Museum Wayang tidak dapat dilepaskan dari kegiatan masyarakat pencinta wayang di Indonesia. Atas prakarsa dari Djaduk Djayakusuma, Ketua Dewan Kesenian Jakarta diselenggarakan Pekan Wayang Indonesia I yang berlangsung dari tanggal 12 s/d 28 Juli 1969 dengan Ketua Pelaksana Ir. Sri Mulyono ( Almarhum ). Pada tanggal 25 s/d 30 Maret 1974 diselenggarakan Pekan Wayang Indonesia II/1974 dengan Ketua Panitia Marsekal Madya TNI H. Budiarjo, bekas Menteri Penerangan. Gagasan tentang Museum Wayang dicetuskan oleh Gubernur Kepala Daerah H. Ali Sadikin dalam pidato sambutan pada malam penutupan Pekan Wayang Indonesia II/1974 yang diucapkan pada hari Sabtu tanggal 30 Maret 1974, setelah beliau menyaksikan Pameran Wayang yang diselenggarakan dalam kegiatan selama Pekan Wayang tersebut. Tawaran Gubernur tersebut disambut baik oleh para anggota delegasi Pekan Wayang yang hadir dan datang dari pelbagai daerah di Indonesia pada malam penutupan tersebut. Marsekal Madya H. Boediarjo kemudian mendirikan sebuah Yayasan bernama Yayasan Pembinaan Pewayangan Indonesia atau YAYASAN NAWANGI dengan 17 orang anggota pendiri. Museum Wayang dikelola dengan biaya sepenuhnya dari Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

Museum Wayang adalah salah satu museum yang dimiliki oleh Pemerintah Propinsi DKI Jakarta, Sejarah berdirinya Museum Wayang diawali setelah Pekan Wayang II di Jakarta yang telah berhasil menginventarisasi dan mengumpulkan berbagai macam bentuk dan asal wayang di Indonesia. Kemudian timbul ide untuk menyatukannya dalam sebuah museum. Ide ini sangat didukung oleh berbagai pihak, khususnya NAWANGI (nasional Pewayangan Indonesia). Setelah mendapat

(4)

penambahan dari koleksi milik Bapak Budihardjo, akhirnya Museum Wayang diresmikan oleh Bapak Gubernur Ali Sadikin pada tanggal 13 Agustus 1975.

Fasilitas ruangan Museum Wayang:

- Lobi Utama, penjualan tiket masuk dan tempat penjualan souvenir. - Ruang Perputakaan, terdapat buku-buku yang berkaitan dengan wayang.

- Taman, ruangan terbuka dibagian dalam gedung dan beberapa prasasti nama orang-orang yang dimakamkan disekitar gedung.

- Ruang Auditorium, untuk kegiatan seperti seminar, pertunjukan, pameran. - Ruang Pagelaran, tempat diadakannya pegelaran wayang setiap hari minggu. - Ruang Pamer, ruangan ini dipamerkan koleksi-koleksi dari berbagai jenis Wayang, boneka, topeng, dan lukisan tentang wayang.

- Kantor Museum, digunakan sebagai ruang kerja pengelola gedung. - Gudang koleksi.

- Mushola. - Toilet.

(5)

Peta Museum Wayang

Museum Wayang menyimpan koleksi wayang dari daerah-daerah di Indonesia, dan luar negeri. Jumlah koleksi yang dimiliki kurang lebih berjumlah 5000-an buah, yang diperoleh dari pembelian, hibah/sumbangan, dan titipan. Koleksi dari berbagai daerah di Indonesia yang disimpan antara lain: Jawa, Sunda, Bali, Lombok, Sumatera. Sementara koleksi dari luar negeri meliputi: Kelantan Malaysia, Suriname, Perancis, Kamboja, India, Pakistan, Vietnam, Inggris, Amerika, Cina dan Thailand.

Daftar Kegiatan Museum Wayang:

- Pameran Tetap, di dalam Museum Wayang.

(6)

- Secara periodik Museum Wayang mengadakan pergelaran wayang. - Pergelaran Wayang Betawi pada hari Minggu (Minggu pertama). - Pergelaran Wayang Golek pada hari Minggu (Minggu kedua). - Pergelaran Wayang Kulit pada hari Minggu (Minggu terakhir). - Peragaan Pembuatan Wayang.

- Ceramah, Seminar dan Simposium.

- Penyuluhan Permuseuman ke Sekolah-Sekolah. - Penelitian.

- Bimbingan Edukasi. Suvenir yang dijual:

- Wayang kulit, wayang golek. - Postcard.

- Pembatas buku dari kulit kerbau. - Kipas.

- Topeng berukir.

2.1.2. Macam-macam Jenis Wayang

Wayang merupakan bentuk konsep berkesenian yang kaya akan cerita falsafah hidup sehingga masih bertahan dikalangan masyarakat jawa hingga kini. Seni pewayangan yang awalnya merupakan seni pakeliran dengan tokoh utamanya Ki Dalang yang berceritera, adalah suatu bentuk seni gabungan antara unsur seni tatah sungging (seni rupa) dengan menampilkan tokoh wayangnya yang diiringi

(7)

dengan gending/irama gamelan, diwarnai dialog (antawacana), menyajikan lakon dan pitutur/petunjuk hidup manusia dalam falsafah. Jenis-jenis wayang antara lain: - Wayang Beber: dilukiskan pada gulungan kain, gambarnya dibuat berupa panel, setiap panel menceritakan episode yang saling berhubungan dengan panel lain. Dimainkan dengan cara menampilkannya satu demi satu panel.

- Wayang Kulit/Wayang Purwa: dimainkan dengan menampilkan bayangan dari wayang tersebut. Karena ada proses pencahayaan dari belakang kelir atau tabir. Pagelaran wayang kulit purwa biasanya memakan waktu semalam suntuk.

- Wayang Golek: seperti wayang kulit, tetapi langsung kepada penonton. Wayang golek terbuat dari kayu serta kain-kain yang dipasangkan sehingga membentuk 3 dimensi seperti halnya boneka.

- Wayang Klitik: media tokohnya terbuat dari kayu, karena waktu dimainkan berbunyi klitik-klitik, maka dinamakan wayang klitik.

- Wayang Cepak: sama seperti wayang golek, tetapi wujud kepala dan topinya sama rata (dipapas) sehingga bentuk kepalanya sama semua.

- Wayang Wong/Wayang Orang: dimainkan secara teaterikal dan modern.

- Wayang Poo The Hie: dimainkan pada hari-hari besar, bentuknya seperti boneka dan cerita-cerita yang dimainkan berasal dari negri Cina.

(8)

2.2. Data Pendukung

2.2.1. Komentar Tokoh Penting - Danny Setiawan

Masyarakat yang masuk ke museum tidak sekadar melihat benda-benda yang ada sebagai benda mati. Tetapi, di balik benda mati itu ada pesan kemanusiaan yang tidak bisa diperoleh di tempat lain.

- Drs. H.I. Budhyana, M.Si.

Perlu diciptakan imej bahwa gedung museum bukan gedung angker, bukan gedung yang seakan-akan tidak bisa dimasuki. Tetapi, museum adalah tempat untuk didatangi masyarakat, baik untuk kepentingan pariwisata, kemanusiaan, ilmu pengetahuan, dan sebagainya. Museum perlu melakukan berbagai terobosan seperti mengadakan kegiatan-kegiatan kecil sesuai dana yang dimiliki. “Atau menyebaran leaflet pengumuman, menyerukan kepada guru-guru sejarah dan antropologi untuk mengajak para siswanya berkunjung ke museum. Tapi, ajakan itu bukan paksaan, sehingga tumbuh kesadaran pada siswa dan masyarakat untuk menambah pengetahuannya dengan mengunjungi museum”.

2.2.2. Hasil Wawancara Museum Wayang

- Pengunjung yang datang ke Museum Wayang adalah anak-anak dari sekolah yang ingin belajar dan berapresiasi kepada wayang purwa. Kemudian turis asing yang berasal dari berbagai belahan dunia, serta orang-orang yang masih setia pada dunia wayang purwa.

(9)

- Pegawai yang ada di Museum Wayang 14 orang, masing-masing memiliki pekerjaan seperti dibagian koleksi, administrasi, pemeliharaan gedung.

- Alasan Museum Wayang tidak memiliki logo karena belum dibuat oleh kami. Akhirnya kami hanya memakai logo dari Pemerintah DKI (Jaya Raya). Sebenarnya untuk membuat sebuah logo, hal itu akan sangat baik, tetapi pada realitanya sulit sekali dilakukan, karena museum ini milik pemerintah dan di bawah naungannya. Sekali logo museum ada, museum lainnya juga harus berlogo. - Hal-hal yang harus diperbaharui dari Museum Wayang adalah diberikan gedung yang memiliki ruang pamer yang luas, karena sekarang ini kami hanya menempati gedung yang sudah ada atau gedung kuno, tata cahaya juga tidak baik. Agar semua koleksi bisa dipajang dengan bagus jika menempati gedung yang luas. Selain itu ada juga kekurangan pemain atau orang-orang yang mau mengapresiasikan Wayang Purwa ini. Contohnya seperti pemain gamelan dan gong (Nayaga).

2.2.3. Survey Pribadi ke Museum Wayang - Sign Museum yang sudah terbilang usang. - Tiket seharga Rp. 2.000.

- Lukisan-lukisan dan topeng-topeng wayang dibagian Hall, - Fisik bangunan kuno, terdiri dari elemen kayu dan semen.

- Di lantai 2 barulah terdapat koleksi-koleksi wayang purwa dan koleksi dari boneka-boneka luar negri, tidak ketinggalan alat-alat pertunjukkan wayang purwa yang terdiri dari gamelan, gong, serta tabir.

(10)

- Membeli suvenir berupa postcard (Rp.3.000/buah), yang keadaan kertasnya sudah kuning lusuh, seharusnya postcard diberikan secara gratis.

2.2.4. Persentase Data Pengunjung Lokal dan Internasional

0 5 10 15 20 25

Umum Sekolah Mahasiswa Persentase Pengunjung lokal 0 5 10 15 20 25

Eropa Amerika Asia Australia Persentase

Pengunjung Internasional

Data pengunjung rata-rata adalah 34.000 orang pertahun. Pengunjung lokal memenuhi 50% dari total pengunjung, sisanya 50% adalah turis asing, yang kebanyakan berasal dari Eropa, Asia, Amerika dan Australia. Data pengunjung sewaktu-waktu dapat berubah, sesuai dengan berbagai aspek kondisi yang mempengaruhinya.

(11)

2.2.5. Badan-badan yang Bersinggungan dengan Museum Wayang - Pemerintah Propinsi DKI Jakarta

Badan milik pemerintah yang mendanai kebutuhan biaya Museum Wayang. - Dinas Kebudayaan dan Permuseuman DKI

Bertugas untuk mengkoordinir museum-museum yang ada di DKI Jakarta.

2.2.6 Yayasan yang bersinggungan secara temporer dengan Museum Wayang - Yayasan SENAWANGI

Didirikan sebagai wadah perkumpulan orang-orang yang masih memiliki apresiasi terhadap wayang di Indonesia.

- SAHABAT MUSEUM

Wadah untuk komunitas anak muda yang peduli dan mempunyai minat yang sama mengenai peninggalan sejarah, seni dan budaya nusantara. Membantu museum dalam membenahi acara yang dianggap sangat menarik dan berpotensi untuk dipublikasikan untuk menjadi edutainment kepada masyarakat umum.

- SANGGAR SEDAYU

2.3. Target Audience

Museum dimanapun ia berada membutuhkan orang-orang dari berbagai umur dan lapisan masyarakat sebagai target audience mereka. Mengenal suatu budaya tidak hanya untuk seorang kurator tetapi mencakup keseluruhan (umum), mulai dari

(12)

anak-anak sekolah, mahasiswa/i, pengerajin, penulis, pelukis, fotografer, pemusik, aktris, sutradara, pengusaha, hingga turis asing dari berbagai negara.

2.4. SWOT Museum Wayang Jakarta - Strenght

- Museum yang memiliki banyak koleksi berbagai wayang di Indonesia. - Untuk kalangan umum.

- Tiket masuk terbilang murah, hanya Rp. 2.000 untuk dewasa.

- Sisi historis dari gedungnya, karena merupakan gedung peninggalan Belanda. - Tempat strategis sebagai tempat tujuan budaya.

- Terletak di antara museum lainnya (Museum Sejarah, Museum Seni rupa). - Tempat yang cukup aman.

- Jarak Museum Wayang dengan Stasiun Kota Kereta api cukup dekat. - 300 meter dari Halte Busway Transjakarta.

- Adanya Website resmi Museum Wayang. - Weakness

- Tak ada Identitas Visual.

- Gedung yang kurang memiliki tempat yang luas. - Tata cahaya dari gedung yang kurang menarik.

- Cukup banyak bangunan seram yang ditelantarkan disekitar Museum Wayang. - Bangunan gedung tidak terawat, atapnya ambruk dan genteng berjatuhan. - Serangga yang dibiarkan berkeliaran, contoh serangga kecoa.

(13)

- Pelayanan yang kurang ramah terhadap pendatang lokal dan turis luar negri. - Cara berpakaian yang tidak rapi dan tidak disiplin.

- Tidak memiliki pegawai dibagian sekuriti. - Opportunity

- Museum Wayang adalah satu-satunya museum tentang wayang yang ada di DKI Jakarta, seharusnya dapat menjadi objek Wisata budaya yang terkenal.

- Kebanggaan kepada budaya sendiri dapat menigkat seiring dengan seriusnya Identitas Visual yang kental akan budaya Indonesia.

- Jika dikelola lebih baik melalui Identitas Visual, maka perubahan citra museum dapat berkembang kearah yang lebih baik dan positif. Termasuk kerjasama dengan instansi dalam dan luar negri, karena Identitas Visual merupakan

formalitas yang penting.

- Gedung yang kusam dapat menjadi daya tarik jika lebih bersih dan indah, karena gedung ini memiliki nilai historis tinggi.

- Nilai-nilai moralitas dalam cerita wayang dapat mendidik orang lain agar introspeksi pada diri sendiri.

- Wayang dapat menjadi inspirasi bagi pengerajin, pengusaha, penulis, sutradara, hingga aktor/aktris untuk meningkatkan pengetahuan dan keahlian mereka. - Threat

- Mall-mall atau tempat perbelanjaan yang ada di Jakarta.

- Tempat objek wisata di Jakarta, seperti Ancol, Ragunan, Dufan, TMII. - Pariwisata luar negri, seperti negara-negara Asia, hingga Eropa dan Amerika.

Referensi

Dokumen terkait

Pada penelitian ini, kemampuan penalaran matematis siswa dilihat dari hasil pretest yang diberikan sebelum dilakukan pembelajaran dan postest yang diberikan pada

Pada jurnal yang ditulis oleh Christia Putra, Ade Iriani, dan Augie David Manuputty tahun 2011, masalah yang terdapat pada sistem ini antara lain harga, kesiapan, jarak

Setelah mengamati gambar tentang penggunaan teknologi saat menangkap ikan, siswa mampu membandingkan dampak penggunaan teknologi tradisional dan modern bagi keberadaan sumber

Hannif al-fatta (2007, p9) Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai yang nyata yang dapat

Jika kinerja melebihi harapan, konsumen sangat puas atau senang.” Penambahan pelanggan yang terjadi setiap hari tidak menjamin pelanggan tersebut akan terus

Kemitraan adalah kerjasama antara usaha kecil dengan menengah atau dengan usaha besar disertai pembinaan dan pengembangan yang berkelanjutan oleh usaha menengah atau usaha

o Bila waktu kejang kepala tidak di tengah-tengah, tetapi menoleh ke salah satu sisi, berarti ada kelainan fokal (dengan fokus berlawanan dengan arah kepala) Bila ada dugaan