TESIS
KAJIAN KUALITAS LINGKUNGAN KERJA DAN
PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
BENGKEL SERVIS KENDARAAN TERHADAP
KESEHATAN PEKERJA MEKANIK SEPEDA MOTOR
DI KOTA DENPASAR
I MADE JULI ARSANA
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2015
TESIS
KAJIAN KUALITAS LINGKUNGAN KERJA DAN
PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
BENGKEL SERVIS KENDARAAN TERHADAP
KESEHATAN PEKERJA MEKANIK SEPEDA MOTOR
DI KOTA DENPASAR
I MADE JULI ARSANA NIM 1391261003
PROGRAM MAGISTER
PROGRAM STUDI ILMU LINGKUNGAN
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
KAJIAN KUALITAS LINGKUNGAN KERJA DAN
PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
BENGKEL SERVIS KENDARAAN TERHADAP
KESEHATAN PEKERJA MEKANIK SEPEDA MOTOR
DI KOTA DENPASAR
Tesis untuk memperoleh Gelar Magister
Pada Program Magister, Program Studi Ilmu Lingkungan, Program Pascasarjana Universitas Udayana
I MADE JULI ARSANA NIM 1391261003
PROGRAM MAGISTER
PROGRAM STUDI ILMU LINGKUNGAN PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR
iii
Lembar Persetujuan Pembimbing
TESIS INI TELAH DISETUJUI TANGGAL --- AGUSTUS 2015
Pembimbing I,
Prof. Dr. Ir. I Wayan Redi Aryanta, M.Sc. NIP 194310111969021001
Pembimbing II,
Prof. Dr. Ir. Ida Bagus Sudana, M.Rur.Sc. NIP 194206201969021001
Mengetahui,
Ketua Program Studi, Magister Ilmu Lingkungan Program Pascasarjana Universitas Udayana
Prof. Dr. Ir. I Wayan Budiarsa Suyasa, MS. NIP 196703031994031002
Direktur
Program Pascasarjana Universitas Udayana,
Prof. Dr. dr. A.A Raka Sudewi, Sp.S (K). NIP 195902151985102001
Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 3 Agustus 2015
Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor
Universitas Udayana, No : 2326 / UN.14.4 / HK / 2015, Tanggal 23 Juli 2015
Ketua : Prof. Dr. Ir. I Wayan Redi Aryanta, M. Sc. Anggota :
1. Prof. Dr. Ir. Ida Bagus Sudana, M.Rur.Sc. 2. Prof. Dr. dr. I Nyoman Adi Putra, MOH. 3. Prof. Dr. Ir. I Gede Mahardika, MS.
v
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : I Made Juli Arsana NIM : 1391261003
Program Studi : Magister Ilmu Lingkungan
Judul Tesis : Kajian Kualitas Lingkungan Kerja Dan Penerapan Standar Operasional Prosedur Bengkel Servis Kendaraan Terhadap Kesehatan Pekerja Mekanik Sepeda Motor Di Kota Denpasar
Dengan ini menyatakan bahwa karya ilmiah Tesis ini bebas plagiat. Apabila dikemudian hari terbukti plagiat dalam karya ilmiah ini, maka sayabersedia menerima sanksi sesuai Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 17 Tahun 2010 dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
Denpasar, Juli 2015 Yang membuat pernyataan,
I Made Juli Arsana NIM 1391261003
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji syukur dan angayu bagia Penulis panjatkan ke hadapanIda Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa, karena atas asung wara nugraha-Nya, tesis ini yang berjudul “Kajian Kualitas Lingkungan Kerja dan Penerapan Standar Operasional Prosedur Bengkel Servis Kendaraan Terhadap Kesehatan Pekerja Mekanik Sepeda Motor di Kota Denpasar” dapat diselesaikan.
Dalam penyusunan tesis ini Penulis mendapatkan banyak sekali bantuan berupa bimbingan, saran, motivasi dan inspirasi dari berbagai pihak. Untuk itu perkenankanlah Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Rektor Universitas Udayana, Prof. Dr. dr. I Ketut Suastika, Sp.PD (KEMD) dan Direktur Pasca Sarjana Universitas Udayana, Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp. S(K) atas kesempatan dan fasilitas yang telah diberikan kepada Penulis selama menempuh pendidikan pada Program Studi Magister Ilmu Lingkungan.
2. Prof. Dr. Ir. I Wayan Redi Aryanta, M.Sc selaku Pembimbing I yang telah dengan sabar dan penuh perhatian memberikan bimbingan, motivasi, inspirasi dan saran sehingga penulisan tesis ini dapat diselesaikan.
3. Prof. Dr. Ir. Ida Bagus Sudana, M.Rur.Sc selaku Pembimbing II yang senantiasa memberikan saran dan bimbingan kepada penulis dalam upaya penyempurnaan tesis ini.
4. Prof. Dr. Ir. I Gede Mahardika, MS selaku Pembahas yang dengan sabar memberikan berbagai masukan dan bimbingan sehingga cakrawala penulis dalam metode dan arah penelitian dapat terbuka.
5. Prof. Dr. dr. I Nyoman Adi Putra, MOH selaku Penguji yang telah memberikan masukan, saran dan perbaikan sehingga tesis ini dapat sesuai harapan.
6. Prof. Dr. I Wayan Budiarsa Suyasa, MS sebagai Ketua Program Studi Magister Ilmu Lingkungan (PSMIL) Universitas Udayana yang selalu
vii
memotivasi dan memberikan arahan kepada Penulis selama menempuh pendidikan dan dalam penyusunan tesis ini.
7. Para dosen dan staf pengajar di Program Studi Magister Ilmu Lingkungan (PSMIL) Universitas Udayana yang selalu memberikan ilmu dan membuka wawasan keilmuan Penulis di bidang Ilmu Lingkungan.
8. Pemerintah Provinsi Bali melalui Badan Kepegawaian Daerah (BKD) yang telah memberikan ijin belajar kepada Penulis dan memberikan beasiswa sehingga Penulis dapat menempuh pendidikan magister di Universitas Udayana.
9. Para staf sekretariat Program Studi Magister Ilmu Lingkungan (PSMIL) Universitas Udayana yang selalu membantu kelancaran semua keperluan administrasi dan akademik Penulis.
10. Teman-teman Mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Lingkungan Universitas Udayana yang senantiasa kompak dalam memberikan dorongan semangat dan ide serta masukan dalam kelancaran penyelesaian tesis ini. 11. Keluarga tercinta, atas limpahan kasih sayang yang diberikan serta atas semua
doa restu dan dorongan yang selama ini diberikan; istri tercinta Putu Mirawati Utami Dewi, dan ananda tersayang Hita Gyanada Rasputri, yang dengan penuh ketulusan telah memberikan kepada Penulis kasih sayang dan kesempatan untuk lebih berkonsentrasi menyelesaikan tesis ini.
Semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada semua pihak yang telah membantu pelaksanaan dan penyelesaian tesis ini, serta kepada penulis sekeluarga.
Denpasar, Juli 2015
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PRASYARAT GELAR MAGISTER... ii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT... v
UCAPAN TERIMA KASIH... vi
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL... xi
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR LAMPIRAN... xv
DAFTAR SINGKATAN ... xvi
ABSTRACT... xviii ABSTRAK ... xix RINGKASAN ... xx BAB I. PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Rumusan Masalah ... 6 1.3 Tujuan Penelitian ... 7 1.4 Manfaat Penelitian ... 8
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... 10
2.1 Lingkungan Kerja ... 10
2.1.1 Jenis Lingkungan Kerja ... 11
2.1.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Lingkungan Kerja ... 13
2.2 Potensi Risiko danHazards Lingkungan Kerja Terhadap Pekerja ... 17
2.3 Klasifikasi Bengkel ... 22
2.4 Limbah Industri Bengkel ... 26
2.4.1 Limbah Gas ... 26
2.4.2 Limbah Padat ... 27
ix
2.5 Prosedur Kerja Standar Sebagai Aspek Penting K3 (Kesehatan
dan Keselamatan Kerja) Bengkel Motor ... 28
2.5.1 Petunjuk Bagi Pekerja ... 28
2.5.2 Tata Peralatan Ruang Bengkel ... 31
2.5.3 Bahan Bakar dan Minyak Pelumas ... 32
2.5.4 Karbon Monoksida ... 33
2.5.5 Peralatan Mesin Tangan (Portable Machine)... 33
2.5.6HazardFisik di Bengkel Motor... 34
2.5.7 Pengangkat Sepeda Motor(Bike Lift)... 36
2.5.8 Petunjuk Khusus Pelayanan Bagi Pekerja Mekanik ... 36
2.6 Uji Fungsi Paru... 39
BAB III. KERANGKA BERPIKIR, KONSEP PENELITIAN DAN HIPOTESIS ... 43
3.1 Kerangka Berpikir ... 43
3.2 Konsep Penelitian ... 45
3.3 Hipotesis Penelitian ... 45
BAB IV. METODE PENELITIAN ... 47
4.1 Rancangan Penelitian ... 47
4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 47
4.3 Ruang Lingkup Penelitian ... 48
4.4 Populasi dan Sampel ... 50
4.5 Variabel Penelitian ... 52
4.6 Hubungan Variabel Penelitian ... 54
4.7 Definisi Operasional Variabel ... 54
4.8 Instrumen Penelitian ... 60
4.9 Prosedur dan Alur Penelitian ... 69
4.10 Jenis Data ... 70
4.11 Analisis Data ... 72
BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN... 74
5.2 Deskripsi Umum Usaha Bengkel Sepeda Motor di Kota
Denpasar... 78
5.3 Karakteristik Karyawan Mekanik Bengkel ... 86
5.4 Karakteristik Lingkungan Kerja Bengkel ... 103
5.4.1 Gas Karbonmonoksida Pada Ruang Kerja Mekanik Bengkel ... 105
5.4.2 Debu Total Lingkungan Bengkel... 109
5.4.3 Pencahayaan di Lingkungan Kerja Bengkel ... 111
5.4.4 Kebisingan di Lingkungan Kerja Bengkel ... 113
5.4.5 Iklim Kerja Bengkel ... 114
5.5 Karakteristik Prosedur Operasi Standar Bengkel Servis Sepeda Motor di Kota Denpasar Tahun 2015 ... 115
5.6 Karakteristik Keluhan Kesehatan Mekanik Sepeda Motor di Kota Denpasar Tahun 2015... 140
5.6.1 Keluhan Muskuloskeletal Para Mekanik Sepeda Motor di Kota Denpasar Berdasarkan KuesionerNordic Body Map... 142
5.6.2 Keluhan Kelelahan (Fatigue)Kerja Mekanik Kota Denpasar Berdasarkan KuesionerSubjective Self Rating Test(SSRT) ... 146
5.7 Analisis Pengaruh Hubungan Parameter Penelitian ... 150
5.7.1 Pengaruh Kualitas Lingkungan Kerja dan Penerapan Prosedur Standar Kerja Terhadap Keluhan Kesehatan Bengkel Sepeda Motor di Kota Denpasar ... 150
5.7.2 Pengaruh Kualitas Lingkungan Kerja dan Penerapan Prosedur Standar Kerja Terhadap Kelelahan Mekanik Sepeda Motor di Kota Denpasar... 158
5.7.3 Pengaruh Kualitas Lingkungan dan Penerapan Prosedur Standar Kerja terhadap Fungsi Paru Mekanik Bengkel Sepeda Motor di Kota Denpasar ... 165
BAB VI. SIMPULAN DAN SARAN... 167
6.1 Simpulan ... 167
6.2 Saran ... 168
DAFTAR PUSTAKA ... 170
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Data Jumlah Kendaraan Bermotor di Indonesia ... 2
Tabel 1.2 Jumlah Kendaraan Bermotor di Bali Tahun 2000-2010 ... 3
Tabel 2.1 Potensi Bahaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja Didasarkan Pada Dampak Korban ... 19
Tabel 2.2 PointDasar Penilaian Kelas Bengkel Umum Kendaraan ... 24
Tabel 2.3 Interpretasi Nilai Restriktif Pada Spirometri... 42
Tabel 2.4 Interpretasi Nilai Obstruktif Pada Spirometri ... 42
Tabel 4.1. Indeks Massa Tubuh Orang Indonesia ... 59
Tabel 5.1 Luas Wilayah Kota Denpasar Menurut Kecamatan ... 75
Tabel 5.2 Persentase Tenaga Kerja Menurut Sektor Lapangan Usaha Di Kota Denpasar dan Propinsi Bali Tahun 2013 ... 77
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Fungsi Paru Berdasarkan Umur Mekanik Sepeda Motor di Kota Denpasar Tahun 2015 ... 97
Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Fungsi Paru Berdasarkan Masa Kerja Karyawan Mekanik Sepeda Motor di Kota Denpasar Tahun 2015... 100
Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Fungsi Paru Berdasarkan Kebiasaan Merokok Mekanik Sepeda Motor di Kota Denpasar Tahun 2015 101 Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Fungsi Paru Berdasarkan Kelas Bengkel Karyawan Mekanik Sepeda Motor di Kota Denpasar Tahun 2015... 103
Tabel 5.7 Rekapitulasi Nilai Pengukuran Variabel Lingkungan Kerja Bengkel di Kota Denpasar Tahun 2015 ... 106
Tabel 5.8 Rekomendasi Daftar Isian Kotak P3K di Tempat Kerja ... 123
Tabel 5.9 Data Volume Servis Harian Bengkel di Kota Denpasar Tahun 2015 ... 133
Tabel 5.10 Rekapitulasi Tingkat Keluhan Muskuloskeletal Mekanik
Sepeda Motor di Kota Denpasar Tahun 2015 ... 144 Tabel 5.11 Pertanyaan SSRT(Subjective Self Rating Test)Tentang
Kelelahan Kerja ... 148 Tabel 5.12 Rekapitulasi Nilai Kelelahan Mekanik Sepeda Motor
Berdasarkan Kuesioner SSRT dari IFRC di Kota Denpasar
Tahun 2015... 149 Tabel 5.13 Nilai Statistik Analisis Regresi Sederhana Kualitas
Lingkungan dan Penerapan Prosedur Standar Kerja Terhadap Keluhan Kesehatan Mekanik Sepeda Motor di Kota Denpasar
Tahun 2015 ... 151 Tabel 5.14 Hasil Analisa Regresi Berganda Kualitas Lingkungan Kerja
Bengkel Terhadap Keluhan Kesehatan Mekanik Sepeda Motor
di Kota Denpasar... 157 Tabel 5.15 Nilai Statistik Analisis Regresi Sederhana Kualitas Lingkungan
Dan Penerapan Prosedur Standar Kerja Terhadap Kelelahan
Pekerja Mekanik Sepeda Motor di Kota Denpasar Tahun 2015... 159 Tabel 5.16 Hasil Analisis Regresi Berganda Variabel Bebas Terhadap
Kelelahan Para Karyawan Mekanik Sepeda Motor di Kota
Denpasar Tahun 2015... 163 Tabel 5.17 Nilai Analisis Regresi Sederhana Kualitas Lingkungan dan
Penerapan Prosedur Standar Kerja Terhadap Fungsi Paru Karyawan Mekanik Sepeda Motor di Kota Denpasar Tahun
2015... 166 Tabel 5.18 Hasil Analisis Regresi Berganda Variabel CO, Debu dan
Penerapan Prosedur Standar Kerja Terhadap Fungsi Paru Karyawan Mekanik Sepeda Motor di Kota Denpasar
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1 Skema Konsep Penelitian ... 46
Gambar 4.1 Peta Posisi Kota Denpasar dan Wilayah 4 Kecamatan di Kota Denpasar di mana Sampel Penelitian Akan Diambil... 49
Gambar 4.2 Normogram Harry King Untuk Menentukan Ukuran Sampel Dari Populasi Sampai 2.000 ... 51
Gambar 4.3 Hubungan Variabel Penelitian ... 54
Gambar 4.4 Carbonmonoxide gas detector... 60
Gambar 4.5. Nephelometer Real Time Dust MonitorMerk Sensidyne ... 62
Gambar 4.6 Sound Level Meter ... 63
Gambar 4.7 Quest Temp 36 Thermal Monitor ... 64
Gambar 4.8 Tahapan Penelitian ... 71
Gambar 5.1 Peta Wilayah Administratif Kota Denpasar ... 74
Gambar 5.2 Visualisasi Limbah Perbengkelan di Kota Denpasar Yang Ditempatkan Sesuai Dengan Jenis Limbahnya ... 81
Gambar 5.3 Lokasi Sampel Penelitian Bengkel di Kota Denpasar... 85
Gambar 5.4 Distribusi Jumlah Responden Berdasarkan Kelas Bengkel... 86
Gambar 5.5 Karakteristik Umur Para Karyawan Mekanik Bengkel Sepeda Motor Di Kota Denpasar Tahun 2015 ... 88
Gambar 5.6 Karakteristik Karyawan Mekanik Sepeda Motor di Kota Denpasar Berdasarkan Masa Kerja Tahun 2015 ... 89
Gambar 5.7 Karakteristik Pendidikan Karyawan Mekanik Bengkel Sepeda Motor di Kota Denpasar Tahun 2015 ... 90
Gambar 5.8 Hasil Pengukuran Indeks Massa Tubuh (IMT) Mekanik Sepeda Motor di Kota Denpasar ... 92
Gambar 5.9 Distribusi Frekuensi Karyawan Mekanik Sepeda Motor Berdasarkan Kebiasaan Merokok Tahun 2015... 95
Gambar 5.10 Distribusi Fungsi Paru Karyawan Mekanik Sepeda Motor Berdasarkan Kebiasaan Merokok di Kota Denpasar Tahun 2015... 102
Gambar 5.11 Visualisasi Pengukuran Gas CO Ruang Servis Sepeda Motor di Kota Denpasar Dengan Memakai Alat Impinger
Tahun 2015... 107 Gambar 5.12 Skema Rantai Emisi Dampak Cemaran Udara ... 108 Gambar 5.13 Visualisasi Pengukuran Debu Total di Ruang Servis
Kendaraan Sepeda Motor Kota Denpasar Dengan
Menggunakan Nephelometer Tahun 2015 ... 110 Gambar 5.14 Pencahayaan Ruang Kerja Servis Sepeda Motor di Kota
Denpasar dan Pengukuran Pencahayaan Ruang Kerja
Oleh Petugas ... 112 Gambar 5.15 Pengamatan Proses Kerja Mekanik dan Penilaian
Pelaksanaan SOP oleh Petugas ... 116 Gambar 5.16 Beberapa Contoh SOP di Dalam Ruang Servis
Kendaraan... 118 Gambar 5.17 Visualisasi Upaya Bengkel Dalam Menjaga Pertukaran
Udara Dengan Penyediaan Sarana Seperti Penyejuk
Ruangan atau Kipas Angin Pada Ruang Servis ... 120 Gambar 5.18 Visualisasi Kondisi Toilet Pada Sejumlah Bengkel di
Kota Denpasar Tahun 2015... 122 Gambar 5.19 Visualisasi Kotak P3K dan Isiannya di Bengkel Sepeda
Motor di Kota Denpasar Tahun 2015... 124 Gambar 5.20 Visualisasi Kondisi Lantai Ruang Kerja Bengkel Yang
Berisi Ceceran Oli (lingkaran merah) Pasca Servis
Kendaraan di Bengkel Kota Denpasar Tahun 2015 ... 125 Gambar 5.21 Tempat Penampungan Oli Bekas atau Limbah B3 Cair
Di Bengkel Sepeda Motor di Kota Denpasar Tahun 2015... 128 Gambar 5.22 Visualisasi Tempat Sampah yang Ditempatkan di
Bengkel Sepeda Motor di Kota Denpasar Tahun 2015... 129 Gambar 5.23 Gambaran Ruang Istirahat Karyawan/Mekanik di
Bengkel Sepeda Motor di Kota Denpasar ... 130 Gambar 5.24 Nordic Body Mapyang Digunakan Untuk Menilai
Keluhan Muskuloskeletal ... 141 Gambar 5.25 Pit Servis Kendaraan ... 147
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Kuesioner dan dan Checklist Penilaian Lingkungan Kerja dan Penerapan SOP pada BengkelService
Kendaraan Sepeda Motor di Kota Denpasar ... 177 Lampiran 2 Profil Mekanik dan Nilai Pengukuran Fungsi Paru
Mekanik Bengkel Sepeda Motor Kota Denpasar
Tahun 2015... 184 Lampiran 3 Tabulasi Nilai Pengujian Lingkungan Kerja Bengkel
Sepeda Motor di Kota Denpasar Tahun 2015 ... 189 Lampiran 4 Tabulasi Penilaian Prosedur Standar Kerja Bengkel Servis
Sepeda Motor di Kota Denpasar Tahun 2015 ... 191 Lampiran 5 Tabulasi Keluhan Kesehatan Muskuloskeletal Para
Karyawan Mekanik Bengkel Sepeda Motor di Kota Denpasar Tahun 2015 Berdasarkan KuesionerNordic
Body Map... 197 Lampiran 6 Tabulasi Keluhan Kelelahan Para Karyawan Mekanik
Bengkel Sepeda Motor di Kota Denpasar Tahun 2015
Berdasarkan Kuesioner SSRT dari IFRC ... 200 Lampiran 7 FotoWork PosturePara Karyawan Mekanik Bengkel
Sepeda Motor di Kota Denpasar tahun 2015 Yang
Berpotensi Menyebabkan Keluhan Muskuloskeletal ... 203 Lampiran 8 Foto Pengukuran Fungsi Paru Karyawan Mekanik Sepeda
Motor di Kota Denpasar Tahun 2015... 206 Lampiran 9 Foto Instrumen Alat Ukur Penelitian Bengkel Sepeda
Motor di Kota Denpasar Tahun 2015... 207 Lampiran 10 Hasil Analisis Statistik Regresi Sederhana dan Regresi
Berganda Dengan MenggunakanSPSS 17,0
for Windows... 209 Lampiran 11 Surat Ijin/Rekomendasi Penelitian Dari Instansi
DAFTAR SINGKATAN
% : Persen µg : Mikrogram AC : Air Conditioner
APD : Alat Pelindung Diri
ATPM : Agen Tunggal Pemegang Merk B3 : Bahan Berbahaya dan Beracun BB : Berat badan
BPJS : Badan Penyelenggara Jaminan Sosial cm : Centimeter
CO : Karbon monoksida CO2 : Karbon dioksida
FEV1 : Forced Expiration Volume in 1 second FSRD : Fakultas Seni Rupa dan Design
FVC Forced Vital Capacity
GRK : Gas Rumah Kaca Hb : Hemoglobin HC : Hidrokarbon
HO : Hinder Ordonnantie
IFRC : International Fatigue Research Centre
ILO : International Labour Organization
IMT : Indeks Massa Tubuh ISI : Institut Seni Indonesia
K3 : Kesehatan dan Keselamatan Kerja kg : Kilogram
m2 : Meter persegi m3 : Meter kubik MP : Mega piksel
MRI : Magnetic Resonance Imaging
MSD : Musculosceletal disorder
MVS : Middle Volume Sampler
xvii NO2 : Nitrogen dioksida
P3K : Pertolongan pertama pada kecelakaan PNB : Produk Nasional Bruto
RAD : Rencana Aksi Daerah Ransus : Kendaraan Khusus RI : Republik Indonesia
RIDDOR : The Reporting of Injuries, Diseases and OccurrencesRegulations SIUP : Surat Ijin Usaha Perdagangan
SITU : Surat Ijin Tempat Usaha SKPD : Satuan Kerja Perangkat Daerah SMK : Sekolah Menengah Kejuruan SMU : Sekolah Menengah Umum SMP : Sekolah Menengah Pertama SO : Sulfur oksida
SO2 : Sulfur dioksida
SOP : Standard Operating Procedure
SSFSE : Single Shot Fast Spin Echo
SSRT : Subjective Self Rating Test
TB : Tinggi badan TBC : Tuberculosis
ABSTRACT
WORK ENVIRONMENT QUALITY ASSESSMENT AND APPLICATION OF STANDARD OPERATING PROCEDURE TO THE HEALTH OF THE MECHANICAL WORKERS AT MOTORCYCLE REPAIR SERVICES
WORKSHOP IN DENPASAR
An increasing number and motorcycle ownership provides increased workload and environmental load in the vehicle workshop. The workload in question is an increase in the volume of vehicles serviced are directly proportional to the environmental burden of increased pollutants, noise, as well as a decrease of working climate quality. Based on these required implementation of good working procedures as well as the quality of a good working environment, so that the mechanic can always work with healthy and safe. Based on the phenomenon, this research was conducted with the aim of analyzing the influence of the quality of working environment and the application of standard operating procedures work in vehicle servicing workshop on the health of workers mechanical in Denpasar.
This study was an observational analytic research carried out by measuring the quality of the work environment motorcycle repair shop, examine implementation of the operating procedures of work in the workshop, as well as assessing the health of mechanical workers. The quality of the work environment is known by measuring the CO gas, total suspended particle, lighting, noise and environment work climate. Implementation of the standard operating procedures in the workshop assessed through a checklist. Occupational health assessed by lung function test, musculoskeletal complaints and fatigue. To the effect of each variable was analyzed using simple regression method and continued with multiple regression to assess the influence of several variables on the health of the mechanical environment. The significance value is α = 0,15 (CI = 85%).
From 20 motorcycle workshops and 101 mechanics who checked as samples obtained the following results: dust parameter exceeds the workshop working environment quality standards. While the parameters of the implementation of standard procedures work in a motorcycle shop can not all be met. Motorcycle mechanic found to have complaints on lung function, musculoskeletal and feeling fatigue. From the analysis, it was found that all the variables on the quality of the environment and the implementation of standard work procedures workshop has a relationship to the health of motorcycle mechanic in Denpasar, but the only ambient CO variable (R> 0.697) and dust working environment (R = 0.612) were influential significantly (R> 0.50).
Based of these conditions it is strongly recommended to the Municipality through agencies or related municipal departement can perform application of the rules, that apply in their entirely and the officer or executive team in the scope of the tasks that overshadow business workshop in Denpasar can carry out its duties and functions in a more intensive supervision. In addition, employers are obliged mean seriously in seeking a healthy work environment for all employees workshop.
Keywords: Work Environment, Motorcycle Workshops, Health, Mechanic workers
xix
ABSTRAK
KAJIAN KUALITAS LINGKUNGAN KERJA DAN PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR BENGKEL SERVIS KENDARAAN TERHADAP KESEHATAN PEKERJA MEKANIK SEPEDA MOTOR
DI KOTA DENPASAR
Peningkatan jumlah dan kepemilikan sepeda motor memberikan peningkatan beban kerja dan beban lingkungan di bengkel kendaraan berupa peningkatan polutan, bising, serta penurunan kualitas iklim kerja. Oleh karena itu diperlukan penerapan prosedur kerja yang baik serta kualitas lingkungan kerja yang baik agar mekanik senantiasa dapat bekerja dengan sehat dan aman. Berdasarkan fenomena itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan menganalisis pengaruh kualitas lingkungan kerja dan penerapan standar operasional prosedur kerja bengkel servis kendaraan terhadap kesehatan pekerja mekanik bengkel di Kota Denpasar.
Penelitian ini merupakan penelitian observational analitik yang dilakukan dengan mengukur kualitas lingkungan kerja bengkel sepeda motor, menelaah penerapan prosedur operasi kerja di bengkel, serta menilai kesehatan kerja mekanik. Kualitas lingkungan kerja diketahui dengan mengukur gas CO, debu, pencahayaan, kebisingan dan iklim kerja. Pelaksanaan standar operasional prosedur di bengkel dinilai melalui checklist. Kesehatan kerja dinilai melalui fungsi paru, keluhan muskuloskeletal dan kelelahan kerja. Untuk pengaruh masing-masing variabel dianalisis dengan menggunakan regresi sederhana untuk pengaruh masing-masing variabel dilanjutkan regresi berganda untuk menilai pengaruh beberapa variabel lingkungan terhadap kesehatan para mekanik. Nilai signifikansi yang dipakai yaitu α = 0,15 (CI = 85%).
Dari 20 bengkel dan 101 orang mekanik yang diperiksa sebagai sampel didapatkan hasil sebagai berikut : parameter debu lingkungan kerja bengkel melebihi baku mutu. Sedangkan parameter pelaksanaan standar operasional prosedur di bengkel sepeda motor tidak semuanya dapat dipenuhi. Karyawan mekanik bengkel sepeda motor ditemukan mengalami keluhan pada fungsi paru, muskuloskeletal dan mengalami kelelahan kerja. Dari analisis ditemukan bahwa semua variabel pada kualitas lingkungan dan pada pelaksanaan prosedur standar kerja bengkel memiliki hubungan terhadap kesehatan karyawan mekanik sepeda motor di Kota Denpasar, akan tetapi hanya variabel CO ambien (R > 0,697) dan debu lingkungan kerja (R = 0,612) yang berpengaruh secara signifikan (R > 0,50).
Berdasarkan hal tersebut sangat disarankan kepada Pemerintah Kota melalui dinas atau SKPD terkait dapat melakukan penerapan aturan yang berlaku secara utuh dan petugas atau tim pelaksana tugas yang menaungi di lingkup usaha bengkel di Kota Denpasar dapat melaksanakan tugas dan fungsi supervisi secara lebih intensif. Di samping itu para pengusaha diwajibkan bersungguh – sungguh dalam mengupayakan lingkungan kerja yang sehat bagi seluruh karyawan bengkel.
Kata Kunci : Lingkungan Kerja, Bengkel Sepeda Motor, Kesehatan, Pekerja Mekanik
RINGKASAN
Dunia transportasi di tanah air berkembang dengan sangat pesat. Jumlah kendaraan yang lalu lalang di jalan raya kian hari kian meningkat Di Propinsi Bali peningkatan jumlah kendaraan khususnya roda dua sangat signifikan. Hal ini memicu peningkatan terhadap jumlah polutan dan juga penurunan kualitas lingkungan. Peningkatan jumlah kendaraan roda dua memerlukan juga peningkatan kualitas layanan purna jual kendaraan khususnya bengkel sepeda motor untuk perawatan kendaraan. Aktivitas servis di ruang servis memberikan pengaruh terhadap kesehatan kerja para mekanik sebagai akibat peningkatan volume servis kendaraan. Oleh karena itu, diperlukan penerapan prosedur kerja yang baik serta kualitas lingkungan kerja yang baik agar mekanik senantiasa dapat bekerja dengan sehat dan aman. Berdasarkan fenomena tersebut, penelitian ini dilakukan dengan tujuan menganalisis pengaruh kualitas lingkungan kerja dan penerapan standar operasional prosedur bengkel servis kendaraan terhadap kesehatan pekerja mekanik bengkel di Kota Denpasar
Penelitian ini merupakan penelitian observational analitik yang dilakukan dengan mengukur kualitas lingkungan kerja bengkel sepeda motor, menelaah penerapan prosedur operasi kerja di bengkel, serta menilai kesehatan kerja mekanik. Kualitas lingkungan kerja diketahui dengan mengukur gas CO, debu, pencahayaan, kebisingan dan iklim kerja. Pelaksanaan standar operasional prosedur di bengkel dinilai melalui checklist. Kesehatan kerja dinilai melalui fungsi paru, keluhan muskuloskeletal dan kelelahan kerja. Untuk pengaruh masing-masing variabel dianalisis dengan menggunakan regresi sederhana untuk pengaruh masing-masing variabel dilanjutkan regresi berganda untuk menilai pengaruh beberapa variabel lingkungan terhadap kesehatan para mekanik. Nilai signifikansi yang dipakai yaitu α = 0,15 (CI = 85%).
Dari 20 bengkel dan 101 orang mekanik yang diperiksa sebagai sampel didapatkan hasil bahwa sebanyak 20,8% merupakan karyawan bengkel kelas A, 49,5% karyawan mekanik di bengkel kelas B, serta 29,7% karyawan mekanik di bengkel kelas C. Dari jumlah tersebut, didominasi oleh karyawan mekanik usia muda, di mana sebanyak 39,6% merupakan usia 20-25 tahun dan 17,8% merupakan usia 26-30 tahun, dengan dominan masa kerja 1-2 tahun (31,7%) dan 3-4 tahun (20,8%). Dilihat dari status gizinya sebagian besar (74,3%) karyawan memiliki status gizi normal melalui cerminan IMT. Dilihat dari fungsi parunya ditemukan 42,6% normal dan 36,6% ditemukan restriksi paru serta 11,9% dengan obstruksi paru ringan. Combine defect pada fungsi paru ditemukan pada 7,9% karyawan mekanik bengkel.
Untuk parameter lingkungan kerja bengkel diperoleh hasil pengukuran sebagai berikut : kadar CO ambien di semua bengkel masih dalam rentang baku mutu (Peraturan Gubernur Bali No. 8 Tahun 2007), sedangkan nilai konsentrasi debu/TSP pada bengkel didapatkan bahwa 90% bengkel memiliki nilai debu/TSP di atas ambang batas (Peraturan Gubernur Bali No. 8 Tahun 2007). Sebaran tersebut ada di kelas A sebanyak 2 bengkel, dan masing-masing sebanyak 8
xxi
bengkel di bengkel kelas B dan C. Untuk parameter pencahayaan di ruang kerja, ditemukan 35% bengkel terutama kelas B (4 bengkel) dan C (3 bengkel) masih di bawah baku mutu (Kemenkes RI No. 1405/Menkes/SK/XI/2002) . Kebisingan ruang kerja di bengkel kelas A sudah memenuhi baku mutu yaitu < 80 dBA, tetapi 2 bengkel di kelas B dan 3 bengkel di kelas C masih di atas baku (Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor Per.13/Men/X/2011). Untuk parameter iklim kerja yang tercermin dari nilai ISBB, semua bengkel yang diteliti di Kota Denpasar telah memenuhi baku mutu (Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor Per.13/Men/X/2011).
Parameter pelaksanaan standar operasional prosedur di bengkel sepeda motor tidak semuanya dapat dipenuhi dan dilaksanakan oleh pihak manajemen bengkel. Parameter tersebut mencakup penggunaan APD, keberadaan toilet pria dan wanita sesuai dengan rasio, kotak P3K dan isiannya belum sesuai dengan rekomendasi, ceceran oli di ruang kerja serta diklat karyawan mekanik di bidang K3 belum sepenuhnya dilaksanakan pada karyawan mekanik. Tetapi indikator seperti perijinan, dokumen SOP, ventilasi ruang kerja, penampung limbah B3, pengaturan jam kerja serta tempat sampah telah terpenuhi dengan baik pada semua bengkel.
Karyawan mekanik bengkel sepeda motor ditemukan mengalami keluhan pada fungsi paru, muskuloskeletal dan mengalami kelelahan kerja. Keluhan muskuloskeletal didata menggunakan kuesioner Nordic Body Map dan diperoleh bahwa karyawan mekanik di bengkel kelas A banyak mengeluh sangat nyeri pada lutut, pergelangan tangan dan bahu. Pada bengkel kelas B keluhan sangat nyeri dominan pada leher atas, pergelangan tangan, lutut dan kaki. Demikian juga karyawan bengkel kelas C banyak mengeluhkan sangat nyeri pada tangan, paha, leher, pinggang dan punggung. Untuk keluhan kelelahan yang diukur dengan kuesioner SSRT diperoleh persentase skor tertinggi pelemahan kegiatan, pelemahan motivasi dan kelelahan fisik ada pada bengkel kelas B, dengan nilai berturut – turut 62% pada pelemahan kegiatan, 39 % pada pelemahan motivasi dan 47% pada kelelahan fisik.
Dari analisis ditemukan bahwa semua variabel pada kualitas lingkungan dan pada pelaksanaan prosedur standar kerja bengkel memiliki hubungan terhadap kesehatan karyawan mekanik sepeda motor di Kota Denpasar, akan tetapi hanya variabel CO ambien (R > 0,697) dan debu lingkungan kerja (R = 0,612) yang berpengaruh secara signifikan (R > 0,50).
Berdasarkan hal tersebut sangat disarankan kepada Pemerintah Kota melalui dinas atau SKPD terkait dapat melakukan penerapan aturan yang berlaku secara utuh dan petugas atau tim pelaksana tugas yang menaungi di lingkup usaha bengkel di Kota Denpasar dapat melaksanakan tugas dan fungsi supervisi secara lebih intensif. Di samping itu para pengusaha diwajibkan bersungguh – sungguh dalam mengupayakan lingkungan kerja yang sehat bagi seluruh karyawan bengkel.