• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pendapatan Pendederan Benih Lele (Clarias sp.) padausaha Dagang Karya FatmiAcehBesar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisis Pendapatan Pendederan Benih Lele (Clarias sp.) padausaha Dagang Karya FatmiAcehBesar"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

1

Analisis Pendapatan Pendederan Benih Lele (

Clarias

sp.) padaUsaha Dagang

Karya FatmiAcehBesar

Income Analysis of Catfish (Clarias sp.) Seed Nursery On The Trade Enterprises

Of Karya Fatmi in Aceh Besar

Dini Islama

1

, Iko Imelda Arisa

1

, Endiyani

2

, Reza Salima

3

, Geta Ambartiasari

3

, Muhammad

Saputra

4

1Program Studi Teknologi Produksi Benih dan Pakan Ikan, Politeknik Indonesia Venezuela 2Program Studi Teknologi Industri Pertanian, Politeknik Indonesia Venezuela

3Program Studi Pengelolaan Perkebunan, Politeknik Indonesia Venezuela

4MahasiswaProgram Studi Teknologi Produksi Benih dan Pakan Ikan, Politeknik Indonesia Venezuela. Jl. Bandara Sultan Iskandar Muda Blang Bintang Aceh Besar 23372

*Email: diniislama@gmail.com

Abstract

The purpose of this study was to analysis the income of catfish (Clarias sp.) seed nursery on the trade enterprises of Karya Fatmi in Aceh Besar. The research method was case study method. Data were obtained by interviewing respondents based on questioners provided and observation in the field. The result showed that total cost of catfish seed production was Rp.149.880.000/one year. The revenue of catfish seed nursery on the trade enterprises of Karya Fatmi was Rp.316.277.500/one years (ten cycle). The profit of catfish seed nursery on the trade enterprises of Karya Fatmi was Rp.166.397.500/one years (ten cycle). Based on the analysis of BC Ratio and Return of Investment (ROI) indicated that catfish seed nursery on the trade enterprises of Karya Fatmi is reasonable to be developed. The value of BC ratio is 2,11 and the value of ROI is 111 % / one year. Trade Enterprises of Karya Fatmi will not profit or loss if the selling price of catfish seed is Rp.118/catfish seed (BEP Price) and production of catfish seed/year is 599.520 catfish seed (BEP Production).

Keyword : Catfish seed, income analysis, trade enterprises of Karya Fatmi

Pendahuluan

Ikan lele merupakan salah satu komoditas perikanan air tawar yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Konsumsi lele dalam beberapa tahun terakhir ini semakin meningkat seiring dengan kebutuhan manusia akan makanan bergizi seperti ikan lele yang memiliki kandungan protein 18,7% (Nisa dan Wardani, 2016).Konsumsi ikan lele di Banda Aceh cukup banyak, jumlahnya mencapai satu ton per hari (DKPP, 2013dalam Rizki et al., 2016). Mayoritas jumlah tersebut digunakan untuk memenuhikebutuhan restoran atauwarungyang menyediakan menu olahan ikan lele dan konsumsi pribadi.

Tingginya permintaan konsumen akan ikan lele, harga jualnya yang relatif tinggi dan mudah dibudidayakan mengakibatkan peluang usaha pendederan benih lele bagi para pembudidaya ikan untuk memenuhi permintaan ikan lele di Aceh cukup

menjanjikan. Faktanya permintaan benih lele yang cukup tinggi di Aceh belum mampu dipenuhi oleh pembudidaya ikan lele, sehingga harus disuplai dari Medan. Target utama pada kegiatan pendederan benih lele adalah untuk menghasilkan benih yang pertumbuhannya baik, tepat jumlah dan berukuran seragam.

Pendapatan usaha budidaya ikan lele sangat tergantung kepada kemampuan pembudidaya ikan dalam memilih benih yang baik dan murah, nilai konversi pakan yang menjadi daging (feed conversion ratio) yang rendah atau sama dengan 1, ukuran panen seragam (Nasrudin, 2010). Penguasaan pasar yang baik, penguasaan teknologi pendederan dan pembesaran ikan lele, serta strategi yang tepat dalam hal persiapan kolam, pemilihan benih, pengisian air, manajemen pakan, manajemen mutu air, manajemen panen sangat berpengaruh terhadap keuntungan pembudidaya ikan (Nugroho, 2007).

(2)

2 Salah satu usaha yang menyuplai ketersediaan benih lele di Acehadalah Usaha Dagang (UD) Karya Fatmi. Dengan obsesi menjadi salah satu produsen benih lele, makaUD Karya Fatmi memasok benih ukuran 2,5 cm dari Medan, selanjutnya benih tersebut dipeliharapada tahap pendederan guna memenuhi permintaan benih lele untuk tahap pembesaran (ukuran 7-8 cm).

Dalam rangka pengembangan usaha budidaya ikan lele, perlu dilakukan Analisis pendapatan usaha pendederan lele khususnya di Usaha Dagang (UD) Karya Fatmi, apakah pendederan benih lele layak atau tidak untuk dikembangkan sebagai usaha budidaya perikanan dan bagaimana pengaruhnya terhadap pendapatan usaha tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pendapatan usaha pendederan benih lele (Clarias sp.) pada Usaha Dagang (UD) Karya Fatmi, Aceh Besar.

Metodologi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Maret sampai dengan Mei 2016di Usaha Dagang (UD) Karya Fatmi Aceh Besar. Penentuan lokasi dilakukan dengan sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa Usaha Dagang Karya Fatmi merupakansuatu usahapendederan benih lele di Aceh Besar yang menyuplai benih untuk tahap pembesaran yaitu ukuran 7-8 cm.Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Studi Kasus, yakni suatu penelitian secara rinci terhadapsatu subjek yang diteliti yaituUsaha Dagang (UD)Karya Fatmi Aceh Besar dengan tujuan untuk memperoleh gambaran secara terperinci mengenai pendapatan pendederan benih lele pada usaha tersebut.

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara langsung dengan responden yaitu pemilik usaha dan pekerja, serta pengamatan langsung di lapangan dan kuisioner yang telah disiapkan. Sedangkan data sekunder diperoleh dengan studi pustaka, mengambil data pada instansi dan lembaga yang mendukung penelitian ini. Data yang diperoleh dari wawancara dan kuisioner dianalisis secara deskriptif kuantitatif untuk mendeskripsikan hal-hal yang berkaitan dengan finansial, selanjutnya disajikan dalam bentuk tabel.

Metode pengolahan data yang digunakan adalah menghitung biaya produksi pendederan lele, menghitung penerimaan dan pendapatan usaha,

mengukur tingkat kelayakan usaha dengan

menghitung B/C Ratio, menghitung Break Even Point (BEP) produksi dan harga benih lele, Return of Investment (ROI) untuk mengetahui tingkat efisiensi penggunaan modal pendederan benih lele. Untuk mengetahui nilai faktor-faktor tersebut pada Usaha Dagang Karya Fatmi digunakan rumus sebagai berikut:

1. Total Biaya/Total Cost (TC)

Menurut Rahim dan Hastuti (2007), total biaya adalah jumlah dari biaya tetap dan biaya tidak tetap. Rumusnya adalah sebagai berikut :

TC = FC + VC

Dimana: TC = Total Cost (total biaya) FC = Fixed Cost (biaya tetap) VC =Variable Cost (biaya tidak tetap) 2. Total Penerimaan (TR)

Penerimaan usaha pendederanbenih adalah perkalian antara produksi benih yang diperoleh dengan harga jual benih (Rahim dan Hastuti, 2007). Total penerimaan dapat dirumuskan sebagai berikut:

TR = P x Q

Dimana: TR = Total Penerimaan P = Harga Benih Lele Per Ekor Q = Jumlah Produksi

3. Pendapatan (Pd)

Pendapatan usaha pembenihan merupakan selisih antara penerimaan dan semua biaya, atau dengan kata lain pendapatan meliputi pendapatan kotor atau penerimaan total dan pendapatan bersih (Rahim dan Hastuti, 2007). Pendapatan usaha pembenihan dapat dirumuskan sebagai berikut:

Pd = TR – TC

Dimana: Pd = Pendapatan TR = Total Penerimaan TC = Total Biaya

4. Benefit Cost of Ratio (BC Ratio)

Analisis BC Ratio merupakan perbandingan antara total penerimaan (total revenue) dan total biaya (total cost) (Nurmalina, 2009). Dapat dinyatakan dalam rumus sebagai berikut:

(3)

3 BC = TR / TC

Dimana BC = Benefit Cost of Ratio TR = Total Penerimaan (revenue) TC = Total Biaya (total cost) 5. Return of Investment (ROI)

Return of Investment (ROI) merupakan nilai keuntungan yang diperoleh pengusaha dari setiap jumlah uang yang diinvestasikan dalam periode waktu tertentu (Tim Penulis Penebar Swadaya, 2008). Besarnya ROI dapat dihitung dengan rumus:

𝑅𝑂𝐼 =

𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎

𝑥 100 %

6.

Break Event Point (BEP)

Break Event Point (BEP) merupakan

suatu titik impas yang menunjukkan bahwa pendapatan total yang dihasilkan perusahaan sama dengan jumlah biaya yang dikeluarkan, sehingga perusahaan tidak memperoleh laba dan tidak mengalami kerugian (Djarwanto, 2010). Menurut Hernanto (1988)dalam Endiyani (2008), BEP dapat dihitung :

𝐵𝐸𝑃(𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎) =𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖

𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎𝐽𝑢𝑎𝑙𝑝𝑒𝑟𝐸𝑘𝑜𝑟

𝐵𝐸𝑃 (𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖) =𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖

Hasil dan Pembahasan

Dalam rangka memproduksi benih lele ukuran 7-8 cm untuk tahap pembesaran, Usaha Dagang Karya Fatmi membutuhkan modal usaha yaitu biaya produksi tetap dan biaya produksi tidak tetap. Biaya produksi tetap yaitu sejumlah biaya yang digunakan untuk pengadaan peralatan pendederan benih lele yang tidak habis dalam satu kali proses produksi, akan tetapi dapat digunakan berulang-ulang untuk jangka waktu tertentu. Sedangkan biaya produksi tidak tetap yaitu sejumlah biaya yang diperlukan untuk pengadaan benih lele ukuran 2,5 cm dan pakan guna memperlancar proses produksi yang habis dalam satu kali siklus produksi. Biaya produksi tetap dan tidak tetap pendederan benih ikan lele disajikan

pada Tabel 1. Total biaya produksi tetap yang dikeluarkan oleh Usaha Dagang Karya Fatmi adalah Rp.98.750.000, dan total biaya produksi tidak tetap dalam satu tahun produksi (10 Siklus) yang dikeluarkan adalah Rp. 51.130.000.

Tabel 1. Biaya tetap dan biaya tidak tetap pendederan benih ikan lele per Tahun

Biaya Produksi, Penerimaan dan Pendapatan

Dalam menjalankan usaha pendederan benih lele, total biaya yang harus dikeluarkandalam satu tahun produksi oleh Usaha Dagang Karya Fatmi adalah hasil dari penjumlahan biaya tetap dan biaya tidak tetap yaitu Rp. 149.880.000. Menurut Taufik (2010), besarnya biaya produksi yang harus dikeluarkan merupakan faktor penentu terhadap harga jual terendah dari produk yang dihasilkan. Usaha Dagang Karya Fatmi mampu menjual benih lele ukuran 7-8 cm dengan harga Rp. 250/ekor dan memiliki kemampuan untuk memproduksi benih lele ukuran 7-8 cm sebanyak 1.265.110 ekor/Tahun.

Tujuan pendederan benih lele oleh Usaha Dagang Karya Fatmi pada dasarnya adalah untuk memperoleh pendapatan dan tingkat keuntungan yang layak dari usahanya tersebut. Pembudidaya ikan harus mempertimbangkan biaya yang dikeluarkan dengan sebaik-baiknya sebelum melaksanakan usaha budidaya perikanan agar pendapatan yang diperoleh optimal. Penerimaan Usaha Dagang Karya Fatmi diperoleh dari hasil kali produksi benih lele per tahun dengan harga jual per ekor yaitu Rp.316.277.500. Pendapatan yang diterima oleh Usaha Dagang Karya Fatmi per Tahun merupakan selisih antara total penerimaan per Tahun dengan total biaya yang dikeluarkan selama satu tahun produksi (10 Siklus) yaitu Rp.166.397.500. Pendapatan disebut juga No. Uraian Satuan Harga Satuan

(Rp.)

Jumlah/ Tahun

Total Harga (Rp.) A. Investasi Biaya Tetap

1. Bangunan Unit 32.750.000 1 32.750.000 2. Kolam Pendederan Unit 1.200.000 10 12.000.000 3. Biaya Penyusutan Peralatan - - - 201.289 4. Sarana Pendukung (listrik, air, telepon, dll) Bulan 1.500.000 12 18.000.000 5. Gaji Tenaga Kerja (2 Orang) Bulan 3.000.000 12 36.000.000

Total Biaya tetap 98.750.000

B. Investasi Biaya Tidak Tetap

1. Benih ikan lele ukuran 2,5 cm/10 Siklus Ekor 80 200.000 16.000.000 2. Pakan tipe PF 800 kg 13.000 610 7.930.000 3. Pakan tipe F999 kg 10.000 1.020 10.200.000 4. Pakan tipe PF 1000 kg 10.000 1.700 17.000.000

Total Biaya Tidak Tetap 51.130.000

(4)

4 dengan laba atau pendapatan bersih, semakin kecil total biaya yang dikeluarkan dan semakin besar jumlah produksi, maka pendapatan yang diperoleh semakin besar (Sudana et al., 2013). Secara ringkas produksi benih, harga jual, biaya produksi, penerimaan dan pendapatan pendederan benih lele per Tahun disajikan pada Tabel 2.

Tabel 2. Produksi benih, harga jual, biaya produksi, penerimaan dan pendapatan pendederan benih lele/tahun

Benefit Cost of Ratio (BC Ratio)

Kelayakan Usaha Dagang Karya Fatmi dapat diukur dengan menghitung perbandingan total penerimaan yang diperoleh per Tahun dengan biaya produksi pendederan benih lele yang dikeluarkan atau dikenal dengan B/C Ratio. Nilai BC Ratio Usaha Dagang Karya Fatmi disajikan pada Tabel 3.

Tabel 3. B/C Ratio pendederan benih lele pada usaha dagang karya fatmi

Dari Tabel 3 diketahui bahwa nilai BC Ratio Usaha Dagang Karya Fatmi adalah 2,11. Hal ini menunjukkan bahwa setiap penambahan biaya sebesar satu satuan rupiah untuk pengeluaran biaya pendederan benih lele akan memperoleh keuntungan sebesar Rp. 2,11-, sehingga usaha pendederan benih lele pada Usaha Dagang Karya Fatmi ini layak untuk terus dijalankan karena usaha tersebut sangat menguntungkan.

Analysis of Investment (ROI)

Perhitungan Analysis of Investment (ROI) digunakan untuk mengetahui efisiensi penggunaan modal dalam usaha pendederan benih lele. Menurut Yulinda (2012), perhitungan ROI merupakan perbandingan antara pendapatan atau keuntungan

dengan total investasi yang hasilnya dijadikan sebagai petunjuk untuk mengetahui berapa persen keuntungan yang mungkin diperoleh oleh suatu usaha. Jadi, berapa persen keuntungan yang mungkin diperoleh Usaha Dagang Karya Fatmi dari hasil pendederan benih lele dapat diketahui dengan menghitung nilai ROI.Nilai ROI Usaha Dagang Karya Fatmi disajikan pada Tabel 4.

Tabel 4. Analysis of Investment (ROI) Usaha Dagang Karya Fatmi

Dari Tabel 4 diketahui Nilai ROI Usaha Dagang Karya Fatmi adalah 111 %, artinya bahwa setiap Rp1,00,- modal yang digunakan akan menghasilkan keuntungan sebesar Rp111,-. Besar kecilnya nilai ROI dipengaruhi oleh nilai pendapatan (Pd) yang diperoleh dan total biaya (TC) yang dikeluarkan oleh usaha tersebut. Menurut Yulinda (2012), Semakin besar nilai ROI maka semakin efisien penggunaan modalnya.

Break Event Point (BEP)

Perhitungan Break Event Point (BEP) digunakan untuk mengetahui keadaan dimana perusahaan tidak menderita rugi dan juga tidak mendapatkan laba atau impas. Penggunaan analisis Break Even Point ini dimaksudkan agar dapat mengetahui pada tingkat penjualan minimal berapakah suatu usaha mengalami impas, sehingga suatu usaha dapat mengambil keputusan untuk merencanakan target penjualan di atas penjualan minimal agar menghasilkan laba (Arianti et al., 2014). Nilai BEP Usaha Dagang Karya Fatmi disajikan pada Tabel 5.

Tabel 5. Break Event Point (BEP) pendederan benih Lele

Dari Tabel 5 diketahui bahwa BEP harga benih lele pada Usaha Dagang Karya Fatmi adalah Rp.118, artinya apabila harga jual benih lele Rp.118 per ekor maka tidak akan mendapatkan keuntungan atau kerugian. Sedangkan BEP produksi benih lele

No. Uraian Satuan Nilai

1. Produksi Benih lele ukuran 7-8 cm Ekor 1.265.110

2. Harga Jual Rupiah/ekor 250

3. Biaya Produksi Rupiah 149.880.000

4. Penerimaan Rupiah 316.277.500

5. Pendapatan Rupiah 166.397.500

No. Uraian Satuan Nilai

1. Penerimaan/Tahun Rupiah 316.277.500

2. Biaya Produksi Rupiah 149.880.000

3. B/C Rasio - 2,11

No. Uraian Satuan Nilai

1. Pendapatan/Tahun Rupiah 166.397.500

2. Biaya Produksi Rupiah 149.880.000

3. ROI Persen 111

No. Uraian Satuan Nilai

1. BEP Harga Rupiah 118

(5)

5 pada Usaha Dagang Karya Fatmi adalah 599.520 ekor, artinya apabila produksi benih lele per tahun adalah 599.520 ekor maka tidak akan mendapatkan keuntungan atau kerugian. Hasil perhitungan BEP menunjukkan bahwa usaha pendederan benih lele pada Usaha Dagang Karya Fatmi memiliki keuntungan yang sangat besar karena harga jual benih lele adalah Rp.250/ekor dan mampu memproduksi benih lele sekitar 1.265.110 ekor/Tahun. Menurut Arianti et al. (2014), Semakin kecil BEP maka semakin besar keuntungan yang akan diperoleh.

Kesimpulan

Biaya produksi pendederan benih lele yang dikeluarkan oleh Usaha Dagang Karya Fatmi dalam satu Tahun adalah sebesar Rp.149.880.000. Dalam jangka waktu satu tahun tersebut, penerimaan yang diperoleh dari pendederan benih lele sebesar Rp. 316.277.500 dan pendapatan yang diperoleh dari pendederan benih lele sebesar Rp. 166.397.500.

Usaha pendederan benih pada UD. Karya Fatmi layak untuk dijalankan karena nilai BC Ratio adalah 2,11> 1. Nilai ROI Usaha Dagang Karya Fatmi adalah 111 %, artinya setiap Rp.1,00,- modal yang digunakan untuk pendederan benih lele akan menghasilkan keuntungan sebesar Rp.111.Usaha Dagang Karya Fatmi tidak akan mendapat keuntungan ataupun kerugian apabila harga jual benih lele sebesar Rp.118/ekor (BEP Harga) dan produksi benih lele adalah 599.520 ekor/tahun (BEP Produksi).

Daftar Pustaka

Arianti, R., Rahayu, S.M., Husaini, A. 2014. Analisis break even point sebagai dasar pengambilan keputusan manajemen terhadap perencanaan volume penjualan dan laba (studi kasus pada pt. cakra guna cipta malang periode 2011-2013). Jurnal Administrasi Bisnis 11 (1): 1-10.

Djarwanto, 2010. Pokok-Pokok Analisa Laporan

Keuangan Edisi Kedua. Yogyakarta: BPFE Group. Endiyani. 2008. Analisis pendapatan usaha kue khas

Aceh di Desa Lambung Kecamatan Meuraxa. [Skripsi]. Banda Aceh : Universitas Syiah Kuala.

Nasrudin. 2010. Jurus Sukses Beternak Lele Sangkuriang.

PT Penebar Swadaya. Jakarta.

Nisa, A.K., Wardani, A.K. 2016. Pengaruh Lama pengasapan dan lama fermentasi terhadap sosis fermentasi ikan lele (Clarias gariepinus). Jurnal Pangan dan Agroindustri 4 (1): 367-376.

Nugroho, E. 2007.Kiat Agribisnis Lele. PT Penebar Swadaya. Jakarta.

Nurmalina R, Sarianti T, Karyadi A. 2009. Studi Kelayakan Bisnis. Departemen Agribisnis. Institut Pertanian Bogor. Bogor

Rahim A., Hastuti, D.R.D. 2007. Ekonomi Pertanian (Pengantar, Teori, dan Kasus). PT Penebar Swadaya.Jakarta.

Rizki, A.P., Fahrimal, Y., Daud, R., Fadrial, T.K., Hambal, M., Zuhrawati. 2016. Identifikasi parasit pada ikan lele dumbo (Clarias Gariepinus) di Desa Lambro Deyah Kecamatan Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar. Jurnal Medika Veterinaria 10 (2): 157-158.

Sudana, S.N, Arga, I.W., Suparta, N. 2013. Kelayakan usaha budidaya ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) dan pengaruhnya terhadap tingkat pendapatan petani ikan lele di Kabupaten Tabanan. Jurnal Manajemen Agribisnis 1(1): 16 hlm.

Taufik. 2010. AnalisisPendapatan Usahatani dan Penanganan Pasca Panen. Balai Pengkajian Pertanian. Sulawesi Selatan.

Tim Penulis Penebar Swadaya.2008. Agribisnis Perikanan Edisi Revisi. Penerbit Penebar Swadaya. Jakarta. 84 hlm.

Yulinda, E. 2012. Analisi finansial usaha pembenihan ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) di Kelurahan Lembah Sari Kecamatan Rumbai Pesisir Kota Pekanbaru Provinsi Riau. Jurnal Perikanan dan Kelautan 17 (1) : 38-55.

Gambar

Tabel 1. Biaya tetap dan biaya tidak tetap pendederan  benih ikan lele per Tahun
Tabel 3. B/C Ratio pendederan benih lele pada usaha       dagang karya fatmi

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan layanan bimbingan kelompok memiliki pengaruh terhadap perkembangan karakter kerja keras siswa menghadapi ujian di

Hal ini selaras dengan hasil komparasi metode EDXRF dengan metode AAS yang memberikan kesesuaian hasil analisis, sehingga menunjukkan bahwa metode analisis

Tapi ya sudah enggak ada waktu lagi untuk melakukan perbaikan ya karena ini kecuali … ya nanti kami berunding dulu apakah akan masih dimungkinkan dilakukan perbaikan

Interaksi beberapa varietas ubi jalar dan pemberian kompos jerami padi memberikan respons dalam meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman ubi jalar pada

Agama mempengaruhi dan sistem nilai budaya faktor-faktor ekonomi dan sosial (Suseno 2001: 83). Disamping itu menurut beberapa penelitian, agama dinilai berpengaruh terhadap

Maka dapat diprediksikan batok kelapa yang sudah disulap menjadi suatu benda yang unik dan bernilai seni tinggi akan mendapat respons yang besar oleh masyarakat misalnya pada

³UHJURXSLQJ´ peserta KMB sesuai dengan level bisnis peserta. Telah dikembangkan pula.. 21 kurikulum mini kewirausahaan pada program KMB TDA Jaksel 5.0 utamanya untuk

Bagi menjelaskan kenyataan tersebut penyelidik telah membahagikan aspek penulisan literetur ini kepada beberapa bahagian utama iaitu teori pembelajaran yang