• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA SISWA KELAS X AKUNTANSI A SMK NEGERI 1 SINGARAJA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGGUNAAN GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA SISWA KELAS X AKUNTANSI A SMK NEGERI 1 SINGARAJA"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENGGUNAAN GAMBAR BERSERI UNTUK

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS

PROSEDUR KOMPLEKS PADA SISWA KELAS X

AKUNTANSI A SMK NEGERI 1 SINGARAJA

I Gst. Ngurah Adi Wiratmajaya, I Wayan Artika, Ida Ayu Made Darmayanti,

Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Universitas Pendidikan Ganesha

Singaraja, Indonesia

e-mail:

gusdexcaem@yahoo.com

,

batungsel@yahoo.com

,

idaayumadedarmayanti@yahoo.com

, @undiksha,ac.id

Abstrak

Penelitian tindakan kelas (PTK) ini bertujuan (1) mendeskripsikan proses pembelajaran menulis teks prosedur kompleks dengan menggunakan gambar berseri pada siswa kelas X Akuntansi A SMK Negeri 1 Singaraja, (2) mendeskripsikan peningkatan kemampuan menulis teks prosedur kompleks dengan menggunakan gambar berseri pada siswa kelas X Akuntansi A SMK Negeri 1 Singaraja, dan (3) mendeskripsikan pandangan siswa kelas X Akuntansi A SMK Negeri 1 Singaraja terhadap pembelajaran menulis teks prosedur kompleks dengan menggunakan gambar berseri. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X Akuntansi A SMK Negeri 1 Singaraja. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu, metode observasi, penugasan, dan bercerita. Data dianalisis dengan menggunakan teknik deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian ini adalah (1) proses pembelajaran berjalan dengan baik dan siswa aktif dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, (2) tercapainya ketuntasan hasil belajar menulis teks prosedur kompleks siswa, yakni pada siklus I memperoleh skor rata-rata 74,9, sedangkan pada siklus II nilai rata-rata siswa menjadi 80,42, dan (3) siswa sangat senang terhadap penggunaan gambar berseri dalam pembelajaran menulis teks prosedur kompleks. Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti lain disarankan untuk menerapkan penggunaan gambar berseri pada materi bahasa indonesia yang lain, seperti menulis teks prosedur kompleks.

Kata kunci: gambar berseri, kemampuan menulis, teks prosedur kompleks. Abstract

This Classroom Action Research has purpose (1) to describe the process of writing complex procedure text learning using of chapter picture for increasing the abillity of writing complex procedure text to the X grade Accountant A students in SMK Negeri 1 Singaraja, (2) to describe the increasing of writing complex procedure text to the X grade Accountant A students in SMK Negeri 1 Singaraja, and (3) to describe the students view of X grade Accountant A students in SMK Negeri 1 Singaraja toward writing complex procedure text learning using chapter picture. The subject of this research is X grade Accountant A students in SMK Negeri 1 Singaraja. The methods in collecting the data are using, observation, assignment, and stary telling. The data was analysed using descriptive cuantitative and cualitative methods. The result of this research are (1) the learning process run well and the students were active in doing the learning process, (2) the achieving of the learning result in writing students complex procedure, that is in siclus I got the avarage score 74,9, while in siclus 2 the students avarage score become 80,42, and (3) the students were very happy of using the chapter picture in writing complex procedure learning. Based on the result of this research, this research is recomended to

(2)

apply the using of chapter picture in other Indonesian language material, like writing complax procedure text.

Key words: chapter picture, abillity of writing, complex procedure text

PENDAHULUAN

Pembelajaran, pada hakikat-nya merupakan suatu usaha untuk

membuat peserta didik belajar

sehingga memperoleh ilmu dan

pengetahuan, penguasaan

ke-terampilan, serta pembentukan sikap dan perubahan sikap. Pembelajaran merupakan suatu kumpulan proses

yang bersifat individual yang

mengubah stimulus dari lingkungan

seseorang ke dalam sejumlah

informasi yang selanjutnya dapat menyebabkan adanya hasil belajar

dalam jangka panjang. Dalam

proses pembelajaran,

masing-masing sekolah atau satuan

pendidikan mempunyai kewenangan penuh dalam mengatur pendidikan dan pembelajaran, merencanakan, mengorganisasikan, menyesuaikan

materi ajar dengan lingkungan

setempat dan pengalaman anak, serta mengawasi jalannya proses pembelajaran, seperti yang tertuang dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

yang berimplikasi terhadap

perubahan paradigma pengelolaan pendidikan dari sentralistik menjadi desentralistik (Dantes, 2014: 93).

Pembelajaran bahasa Indo-nesia dalam kurikulum 2013 berbeda

dengan kurikulum-kurikulum

sebelumnya. Bila dalam kurikulum

2006, mata pelajaran bahasa

Indonesia lebih mengedepankan

pada keterampilan berbahasa (dan bersastra), dalam kurikulum 2013 ini

bahasa Indonesia digunakan

sebagai sarana untuk

mengembangkan kemampuan dan keterampilan menalar. Begitu pula

dalam pembelajaran menulis,

kegiatan atau aktivitas dalam

melaksanakan kegiatan menulis dan

hasil produk menulis pada kurikulum sebelumnya hanya terikat pada lima jenis tulisan, yaitu teks deskripsi, narasi, argumentasi, eksposisi, dan persuasi. Akan tetapi pada kurikulum

2013 ini, kegiatan dan hasil

pembelajaran menulis lebih banyak

dijumpai karena pembelajaran

bahasa Indonesia saat ini

menggunakan pendekatan berbasis teks.

Dalam pendekatan berbasis teks ini, teks tidak diartikan sebagai bentuk bahasa tulis. Teks adalah ungkapan pikiran manusia yang lengkap yang di dalamnya ada situasi dan konteksnya (Mahsun, 2013: 121). Teks dibentuk oleh konteks situasi penggunaan bahasa yang di dalamnya ada ragam

bahasa yang melatarbelakangi

lahirnya teks tersebut. Teks dalam kurikulum 2013 berbentuk tulisan,

lisan, dan bahkan, multimodal,

seperti gambar.

Pada kurikulum 2013,

khususnya kelas X, terdapat lima teks yang diajarkan. Kelima teks tersebut di antaranya, (1) teks laporan hasil observasi, (2) prosedur

kompleks, (3) eksposisi, (4)

anekdot, dan (5) negosiasi. Namun,

dalam penelitian ini, peneliti

memfokuskan salah satu dari kelima

teks tersebut sebagai objek

penelitian, yaitu menulis teks

prosedur kompleks.

Teks prosedur kompleks

merupakan salah satu materi

menulis. Kegiatan menulis teks

prosedur kompleks juga dapat

dipakai untuk melatih kreativitas siswa dan melatih kepekaan peserta didik dalam menulis. Teks prosedur kompleks adalah teks yang berisi tahap-tahap atau langkah-langkah

(3)

yang harus ditempuh untuk

mencapai tujuan dan terdapat

keterangan yang menjadikan teks prosedur tersebut kompleks. Tujuan teks prosedur kompleks adalah

menunjukkan, menjelaskan, dan

mengerjakan sesuatu dengan

langkah-langkah yang berurutan.

Kegiatan pembelajaran

menulis di kelas dipengaruhi oleh beberapa faktor. Adapun faktor yang

memengaruhi rendahnya

keterampilan siswa dalam menulis, yaitu: (1) kurangnya pemahaman

siswa terhadap pembelajaran

menulis, (2) siswa kesulitan dalam

menyampaikan gagasannya, (3)

siswa kesulitan dalam mencari ide untuk menulis, dan (4) siswa sulit dalam mengembangkan imajinasi

dalam menulis. Minimnya

penggunaan media oleh guru

selama ini juga merupakan salah

satu penyebab rendahnya

keterampilan menulis siswa.

Berdasarkan hasil observasi di SMK Negeri 1 Singaraja pada tanggal 21 Oktober 2014, ditemukan sebuah fakta mengenai kesulitan yang dialami oleh siswa dalam menulis teks prosedur kompleks. Terdapat beberapa kendala yang dihadapi oleh siswa dalam proses pembelajaran. Pertama, kurangnya pengetahuan siswa terhadap teks prosedur. Kedua, siswa kesulitan dalam menentukan langkah-langkah yang sesuai dengan topik yang diangkat. Ketiga, masih rendahnya keterampilan siswa dalam menulis teks prosedur kompleks, seperti mengurutkan peristiwa atau kejadian

secara kronologis dan

mengembangkan kalimat-kalimat

yang mereka buat menjadi sebuah

paragraf. Keempat, terbatasnya

media atau alat peraga yang

digunakan oleh guru sebagai media pembelajaran.

Informasi awal yang

diperoleh di lokasi penelitian

menunjukkan bahwa dari 30 siswa, nilai rata-rata siswa dalam menulis

teks prosedur kompleks masih di bawah KKM, yakni 65, sedangkan KKM mata pelajaran Bahasa dan

Sastra Indonesia di kelas X

Akuntansi A adalah 75. Itu

menandakan bahwa ketuntasan

pembelajaran teks prosedur

kompleks, khususnya, menulis teks prosedur kompleks, masih belum tercapai. Beliau juga menambahkan bahwa dari 30 orang siswa dari kelas X Akuntansi A tersebut, hanya 7 orang saja yang mendapat nilai di atas KKM sedangkan sisanya masih belum mencapai KKM.

Sehubungan dengan

kesulitan-kesulitan yang dialami oleh

siswa, peneliti mencoba untuk

membantu siswa dalam belajar menulis teks prosedur kompleks sesuai dengan hakikat Penelitian Tindakan Kelas. Untuk mencapai tujuan tersebut, dipilihlah salah satu upaya yang mampu menggugah minat dan perhatian siswa dalam menulis teks prosedur kompleks, yaitu dengan penggunaan gambar berseri.

Gambar berseri adalah

sebuah rangkaian gambar yang tersusun secara berurutan. Menurut Sadiman (2003: 29), gambar berseri adalah gambar yang memadukan beberapa gambar yang berbeda

tetapi saling terkait sehingga

membentuk suatu tema atau

rangkaian cerita tertentu. Gambar– gambar tersebut menggambarkan sebuah rangkaian kejadian atau suatu peristiwa dari awal kejadian

sampai dengan akhir kejadian.

Gambar berseri ini digunakan untuk merangsang daya pikir siswa dalam

menemukan suatu ide pokok

sehingga dapat menuliskannya ke dalam sebuah tulisan teks prosedur kompleks.

Penggunaan media gambar

berseri sangat tepat untuk

membantu siswa dalam menulis teks prosedur kompleks sesuai dengan permasalahan di atas. Gambar yang digunakan dapat berupa gambar

(4)

yang dibuat di atas kertas karton dan dapat diperoleh dari media massa, yang penggunaannya sesuai dengan materi, karakteristik dan kemampuan siswa. Penggunaan media berupa gambar berseri kiranya akan dapat meningkatkan kemampuan menulis siswa kelas X Akuntansi A di SMK Negeri 1 Singaraja.

Berpijak pada permasalahan di atas, peneliti tertarik untuk mengaji lebih luas mengenai pembelajaran menulis teks prosedur kompleks

dengan menggunakan media

gambar berseri melalui penelitian yang berjudul “Penggunaan Gambar

Berseri untuk Meningkatkan

Kemampuan Menulis Teks Prosedur Kompleks pada Siswa Kelas X

Akuntansi A SMK Negeri 1

Singaraja”. Dengan penelitian ini, diharapkan pembelajaran menulis teks prosedur kompleks di sekolah yang bersangkutan akan menjadi lebih baik.

Berdasarkan latar belakang di atas, adapun rumusan masalah yang dikaji dalam penelitian ini, yakni, (1) Bagaimanakah proses pembelajaran menulis teks prosedur

kompleks dengan menggunakan

gambar berseri? (2) Apakah terjadi

peningkatan kemampuan siswa

ditinjau dari segi isi, struktur,

pengembangan, dan penggunaan bahasa dalam menulis teks prosedur

kompleks dengan menggunakan

gambar berseri? (3) Bagaimanakah

pandangan siswa terhadap

pembelajaran menulis teks prosedur

kompleks dengan menggunakan

gambar berseri?

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini dapat dibagi menjadi dua, yaitu tujuan umum dan khusus. Tujuan umum

penelitian ini, yaitu untuk

meningkatkan kemampuan menulis teks prosedur kompleks siswa kelas X Akuntansi A SMK Negeri 1

Singaraja dengan berbantuan

gambar berseri sebagai media untuk mengembangkan gagasan siswa

dalam menulis. Tujuan khusus

penelitian ini, yaitu, (1) Untuk mengetahui proses pembelajaran menulis teks prosedur kompleks

dengan menggunakan gambar

berseri. (2) Untuk mengetahui

peningkatan kemampuan siswa

ditinjau dari segi isi, struktur,

pengembangan, dan penggunaan bahasa dalam menulis teks prosedur

kompleks dengan menggunakan

gambar berseri. (3) Untuk

mengetahui pandangan siswa

terhadap pembelajaran menulis teks

prosedur kompleks dengan

menggunakan gambar berseri. Hasil penelitian ini diharapkan

memiliki manfaat teoretis dan

praktis. Secara teoretis, hasil

penelitian ini bermanfaat untuk memberikan sumbangan kepada

teori pembelajaran, khususnya,

pembelajaran bahasa Indonesia dan

lebih khususnya lagi pada

pembelajaran menulis sehingga

pembelajaran menulis menjadi

semakin menarik dan dapat

memberikan manfaat bagi siswa

dalam peningkatan keterampilan

menulis. Manfaat praktis hasil

penelitian ini berupa sumbangan bagi semua kalangan yang terlibat dalam pendidikan, antara lain (1) Bagi guru, hasil penelitian ini bisa

memberikan sumbangan berupa

model dan media pembelajaran

yang digunakan untuk

memvariasikan metode

pembelajaran yang selama ini

digunakan sehingga guru semakin

kreatif dan inovatif dalam

mengajarkan pembelajaran menulis. (2) Bagi siswa, hasil penelitian ini

dapat membantu siswa dalam

menulis, terutama melatih

kemampuan menulis teks prosedur kompleks. (3) Bagi praktisi media

pembelajaran, hasil penelitian

diharapkan dapat bermanfaat dalam

mendesain media-media

pembelajaran bahasa Indonesia,

(5)

yang dapat dipergunakan dalam berbagai kegiatan menulis.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan ancangan penelitian tindakan kelas

(classroom action research). Subjek

penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas X Akuntansi A SMK Negeri 1 Singaraja. Objek Penelitian ini adalah proses pem-belajaran, peningkatan kemampuan menulis teks prosedur kompleks melalui

media gambar berseri, dan

pandangan siswa.

Dalam Penelitian ini, dilakukan siklus sesuai dengan karakteristik penelitian tindakan kelas. Wendra

(2010: 54) menyatakan bahwa

secara garis besar prosedur

kegiatan penelitian menggunakan siklus pada setiap kegiatan yang

meliputi: rincian kegiatan

perencanaan, pelaksanaan,

observasi, evaluasi dan refleksi. Perencanaan yang kedua dapat dilakukan setelah melihat hasil siklus

pertama sehingga dapat

menentukan tindakan yang terbaik. Secara garis besar, penelitian ini menggunakan beberapa metode pengumpulan data, yaitu metode

observasi, penugasan, dan

bercerita. Data proses pembelajaran menulis teks prosedur kompleks melalui penggunaan gambar berseri

akan dicari melalui metode

observasi dengan menggunakan

instrumen lembar observasi. Data kemampuan siswa dalam menulis teks prosedur kompleks melalui penggunaan gambar berseri akan dicari dengan metode penugasan. Instrumen yang digunakan untuk mendapatkan data ini adalah lembar

penilaian tugas menulis teks

prosedur kompleks. Data pandangan

atau pendapat siswa terhadap

pembelajaran menulis teks prosedur

kompleks melalui penggunaan

gambar berseri akan dikumpulkan dan dicari dengan metode bercerita. Secara lebih rinci, data tersebut berupa pandangan, perilaku, dan

tanggapan siswa terhadap

pembelajaran menulis teks prosedur

kompleks melalui penggunaan

gambar berseri.

Observasi atau pengamatan

merupakan sebuah teknik

pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara mengamati dan

mencatat secara sistematik gejala-gejala yang diselidiki (Ahmadi, 2010: 70). Observasi dalam penelitian ini

akan peneliti lakukan terhadap

proses pembelajaran yang

mencangkup kegiatan guru dan kegiatan siswa ketika pembelajaran berlangsung. Teknik observasi yang dilakukan adalah kegiatan observasi nonpartisipatif. Intinya, peneliti tidak ikut secara aktif dalam kegiatan pembelajaran, tetapi mengamati dan

melakukan pencatatan terhadap

pelaksanaan pembelajaran dan

situasi yang menyertainya.

Penggunaan metode observasi pada penelitian ini dilakukan dalam rangka mencari data proses pembelajaran menulis teks prosedur kompleks dengan melalui penggunaan gambar berseri.

Metode penugasan merupa-kan suatu cara untuk mengadamerupa-kan penilaian berupa pemberian tugas atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan oleh siswa sehingga

menghasilkan nilai mengenai

prestasi anak tersebut (Nurkancana dan Sumartana, 1996: 15). Siswa diberikan tugas oleh guru, yaitu menulis teks prosedur kompleks dengan berbantuan gambar berseri yang sudah disediakan. Tugas ini

akan diberikan di pertengahan

proses belajar mengajar. Guru akan melakukan evaluasi terhadap tingkat kemampuan siswa menulis teks

prosedur kompleks. Data yang

(6)

akan menjadi data kuantitaif yang akan dianalisis secara kuantitatif pula.

Metode bercerita adalah

metode yang digunakan dala

penelitian ini. Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data berupa

pandangan siswa terhadap

pengalaman menulis teks prosedur

kompleks dengan berbantuan

gambar berseri. Metode ini dipilih

dengan harapan siswa dapat

menceritakan atau mengungkapkan pandangannya secara jujur dan mendalam. Pengunaan metode ini

dilaksanakan pada saat

pembelajaran telah usai dilaksana-kan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilaksanakan

dalam dua siklus. Pelaksanaan

siklus I menemui beberapa

hambatan sehingga berpengaruh terhadap pembelajaran dan hasil belajar siswa. Hambatan pertama adalah siswa kesulitan mencari ide sendiri dalam menentukan kata-kata yang tepat di awal tulisan. Hal tersebut menyebabkan siswa masih belum bisa memulai untuk menulis dengan kata pertama yang cocok

untuk penulisan teks prosedur

kompleks. Akibatnya, mereka tidak mengerjakan dengan bersungguh-sungguh melainkan melakukan

hal-hal yang menyebabkan

pembelajaran tidak berjalan dengan baik, seperti mengobrol, bermain,

bahkan, mengganggu dan

menunggu pekerjaan teman lain. Namun, ada pula siswa yang memiliki kemampuan sangat baik di kelasnya dan nilai mereka memang

sesuai dengan yang mereka

kerjakan. Akan tetapi siswa yang tidak bisa belajar dan mengerjakan tugas dengan baik, hal tersebut sangat merugikan karena akan menyebabkan nilai mereka semakin

kurang tanpa mengikuti

pembelajaran secara serius.

Berdasarkan hasil tes pada siklus I, ada tujuh belas orang siswa yang memperoleh nilai kurang.

Ketujuh belas orang ini saat

pembelajaran kurang aktif dalam

menerima penjelasasn guru,

akhirnya, mereka bekerja sama dan saling menyontek tulisan temannya. Mereka tidak mau mengerjakan sendiri untuk menulis teks prosedur kompleks mungkin karena mereka malas untuk menuangkan idenya sendiri. Oleh sebab itu, peneliti mengembalikan lagi hasil tulisan mereka yang sama dan menyuruh

untuk mengulang membuatnya

dengan gambar berseri.

Dari hasil pandangan yang dikumpulkan siswa melalui tulisan tersebut, dapat disimpulkan bahwa secara garis besar, siswa sangat setuju diterapkannya penggunaan gambar berseri sebagai media untuk menulis teks prosedur kompleks. Tidak ada siswa yang masuk

kategori ragu. Hal tersebut

menjelaskan bahwa siswa

memberikan respons yang sangat baik terhadap pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus 1 ini.

Pada siklus II, proses

pembelajaran menjadi lebih baik dibandingkan dengan siklus I. Hal

tersebut dikarenakan

kendala-kendala siklus I telah dapat diatasi pada siklus II. Terjadi peningkatan aktivitas, baik pada guru maupun siswa. Hal ini terlihat pada saat siswa mengerjakan tugas masing-masing dan pada saat menulis teks prosedur kompleks dengan serius. Meningkatnya aktivitas belajar siswa ini sangat berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar siswa.

Hasil penugasan pada siklus II menunjukkan sebagian besar siswa mengalami peningkatan. Dengan perolehan persentase tindakan II, yaitu 80,12%, persentase tindakan I, yaitu 74,9%, sedangkan persentase pratindakan hanya 66,48%. Secara

(7)

keseluruhan dan berdasarkan hasil rata-rata, terjadinya peningkatan dan

tercapainya ketuntasan sudah

melebihi KKM yang ditentukan oleh sekolah, yaitu 75. Dengan adanya

pencapaian ketuntasan tersebut

maka tindakan penelitian dapat dihentikan.

Dari hasil pandangan yang dikumpulkan siswa melalui tulisan, dapat disimpulkan bahwa secara garis besar siswa sangat senang

dan sangat setuju diterapkan

penggunaan gambar berseri sebagai media untuk menulis teks prosedur kompleks. Tidak ada siswa yang memberikan kesan yang sangat

buruk atau tidak patut dalam

pandangannya terhadap

pembelajaran yang telah

berlangsung. Hal tersebut

menjelaskan bahwa siswa

memberikan respons yang sangat baik terhadap pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus 1 dan pada siklus II pula.

Adapun beberapa temuan

yang ada dalam penelitian ini yaitu,

terdapat beberapa langkah

pembelajaran yang ditempuh oleh peneliti dan guru dalam menerapkan

model pembelajaran dengan

menggunakan media gambar berseri untuk meningkatkan keterampilan menulis teks prosedur kompleks. Adapun beberapa langkah utama yang harus ditempuh oleh guru dalam penggunaan gambar berseri untuk meningkatkan keterampilan menulis teks prosedur kompleks, antara lain terletak pada (1) kegiatan awal, (2) inti, dan (3) akhir.

Penggunaan gambar berseri

diaplikasikan pada saat siswa

mengikuti kegiatan inti pembelajaran menulis teks prosedur kompleks. Pada kegiatan awal, guru melakukan tanya jawab bersama siswa terkait dengan materi dan aspek penilaian yang belum dipahami oleh siswa. Guru juga memaparkan secara jelas pembuatan sebuah teks prosedur kompleks kepada siswa sebelum

siswa diminta untuk membuat teks prosedur kompleks. Setelah itu, aktivitas inti dilakukan dengan guru membangkitkan semangat belajar siswa, memfasilitasi kegiatan siswa

menemukan ide berdasarkan

gambar berseri yang disediakan, serta memfasilitasi siswa untuk bertanya apabila ada hal-hal yang kurang jelas tentang penulisan teks

prosedur kompleks. Akhir

pembelajaran, guru menyuruh siswa untuk menyimpulkan materi pembelajaran hari itu

Temuan kedua adalah bahwa hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan kemampuan menulis teks prosedur kompleks siswa dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I rata-rata hasil menulis teks prosedur kompleks siswa 74,9 sedangkan rata-rata hasil menulis teks prosedur kompleks siswa pada siklus II adalah 80,12. Peningkatan yang terjadi sebesar 5,22.

Oleh karena itu, guru perlu memberikan motivasi kepada siswa selama proses belajar berlangsung. Selain itu, guru juga memegang

peranan penting dalam

memengaruhi peningkatan hasil

belajar siswa. Motivasi belajar oleh

guru dalam melaksanakan

pembelajaran di kelas dapat

meningkatkan hasil belajar siswa, khususnya, dalam menyampaikan pendapat secara lisan kepada siswa. Motivasi memiliki manfaat untuk membangkitkan, meningkatkan, dan memelihara semangat siswa untuk belajar sampai berhasil. Dalam

penelitian ini, guru mulai

memberikan motivasi kepada siswa saat siswa mengalami hambatan. Motivasi yang diberikan oleh guru, tidak di depan kelas saja, tetapi secara langsung mendekati dan berkomunikasi dengan siswa. Dari pelaksanaan langkah-langkah yang diterapkan, guru telah berupaya

semaksimal mungkin untuk

mengaktifkan siswa dalam kegiatan

(8)

Faktor lainnya adalah

pemberian bimbingan dan

penghargaan oleh guru dapat

mendorong siswa menjadi lebih aktif. Guru memiliki peranan yang amat penting dalam keseluruhan proses pembelajaran. Upaya guru dalam membimbing siswa harus didasari dengan kesabaran. Guru harus tetap menghargai usaha siswa baik yang belum berhasil maupun yang sudah berhasil. Bimbingan yang diberikan oleh guru dalam menulis teks

prosedur kompleks dapat

mempermudah siswa dalam

memahami pelajaran yang diberikan. Temuan ketiga, yaitu siswa menjadi sangat senang dan aktif

mengikuti pembelajaran menulis

teks prosedur kompleks. Ini

merupakan temuan penting terakhir dalam penelitian ini. Rasa senang dan aktif tersebut dapat dilihat dari

pandangan-pandangan yang

diberikan oleh siswa dalam

pembelajaran ini. Sebagian besar siswa memberikan pandangan yang

positif terhadap tindakan yang

dilakukan dalam pembelajaran.

Siswa merasa senang melakukan kegiatan pembelajaran ini karena divariasikan.

Jadi, penggunaan gambar

berseri sebagai media pembelajaran dapat meningkatkan keterampilan menulis teks prosedur kompleks siswa. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan hasil tes keterampilan menulis pada siklus II dibandingkan dengan hasil tes pada siklus I dan peningkatan hasil belajar dapat pula dilihat dari perbandingan nilai awal

siswa sebelum melaksanakan

tindakan terhadap siklus I. Aktivitas

belajar siswa juga mengalami

peningkatan yang terlihat pada siklus I dan siklus II. Untuk mengatasi beragam permasalahan yang ditemukan oleh guru ataupun siswa dalam pembelajaran menulis teks prosedur kompleks, guru dapat

mengaplikasikan pembelajaran

dengan penggunaan gambar berseri

yang dapat dijadikan sebagai salah

satu alternatif dalam upaya

meningkatkan keterampilan menulis teks prosedur kompleks siswa. SIMPULAN DAN SARAN

Penelitian ini merupakan

Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Penelitian tindakan kelas ini

dilakukan di kelas X Akuntansi A

SMK Negeri 1 Singaraja.

Pelaksanaan tindakan dalam

penelitian tindakan kelas ini

dilaksanakan dalam dua siklus atau dikenal dengan multisiklus. Dari hasil

pembahasan dapat disimpulkan

sebagai berikut (1) Proses

pembelajaran siswa kelas X

Akuntansi A SMK Negeri 1 Singaraja

dengan menggunaan gambar

berseri sebagai media pembelajaran

lebih baik dibandingkan saat

pembelajaran tanpa menerapkan media pembelajaran gambar berseri.

Hal ini terbukti dari hasil

pengamatan peneliti yang dibantu oleh dua observer. Hasil catatan yang diperoleh menunjukan bahwa ada peningkatan proses belajar

pada siklus I sampai dengan

tindakan pada siklus II. Hal ini

terlihat dari penerapan guru

memberikan pembelajaran yang

sudah sesuai dengan rencana yang telah dibuat, terlihat juga saat siswa mengerjakan tugas dengan sendiri

dan aktif dalam pembelajaran.

Proses pembelajaan dalam menulis teks prosedur kompleks dengan

menggunakan gambar berseri

sangat berpengaruh terhadap

peningkatan hasil belajar siswa. (2)

Penggunaan gambar berseri

sebagai media pembelajaran dapat meningkatkan keterampilan menulis teks prosedur kompleks di kelas X

Akuntansi A SMK Negeri 1

Singaraja. Peningkatan tersebut

terlihat dari pemerolehan skor tes menulis teks prosedur kompleks siswa pada siklus I dan II yang

mengalami peningkatan dan

(9)

setiap tahap pembelajaran skor

siswa selalu mengalami

peningkatan, baik dari pratindakan, siklus I, dan siklus II. Pada saat

refleksi awal, yaitu dalam

pratindakan skor rata-rata yang

diperoleh siswa adalah 66,48

(kategori sangat kurang). Saat siklus I, skor rata-rata meningkat menjadi 74,9 (kategori cukup). Walaupun

belum mencapai kriteria

keberhasilan, secara kuantitas,

sudah ada peningkatan sebesar 8,42. Pada siklus II, skor rata-rata yang diperoleh siswa meningkat menjadi 80,12 (kategori baik). Jika dibandingkan dengan pencapaian peningkatan kemampuan menulis antara pratindakan dan siklus II, terjadi peningkatan sebesar 13,64. Jika dilihat dari segi ketuntasan belajar, pembelajaran pada siklus II ini sudah dapat dikatakan tuntas karena dari 33 orang siswa, 26 (88,89%) orang siswa mendapatkan nilai di atas KKM sedangkan 7 (11,11%) orang siswa sisanya masih berada di bawah KKM. (3) Siswa memberikan pandangan yang positif

terhadap penggunaan gambar

berseri untuk meningkatkan

kemampuan menulis teks prosedur kompleks. Sebagian besar siswa

merasa senang terhadap

pembelajaran menulis teks prosedur

kompleks dengan menggunakan

gambar berseri. Siswa merasa

senang melakukan kegiatan

pembelajaran ini karena siswa lebih mudah dalam menulis dan merasa

terbantu dengan penggunaan

gambar berseri. Hal ini terbukti dari beberapa pendapat siswa yang

mengatakan lebih bersemangat

menulis, merasa lebih mudah

memahami topik yang akan ditulis

menjadi sebuah teks prosedur

kompleks, dan merasa lebih cepat menemukan ide dalam menulis sebuah teks prosedur kompleks yang mereka buat.

Berdasarkan temuan-temuan

dalam penelitian ini, dapat

disampaikan beberapa saran

sebagai berikut. (1) Dalam

pembelajaran menulis, khususnya, menulis teks prosedur kompleks,

guru hendaknya menggunakan

media gambar berseri. Pengajaran

dengan menggunakan media

gambar berseri akan mengarahkan siswa untuk melakukan

kegiatan-kegiatan, seperti menentukan

langkah-langkah yang tepat dalam menulis teks prosedur kompleks dan bisa menuangkan ide dalam sebuah tulisan dengan menggunakan kata-kata yang tepat sesuai dengan gambar yang telah disediakan. (2)

Dalam pembelajaran bahasa

Indonesia, besar harapan peneliti

agar media gambar berseri

digunakan pada keterampilan

menulis, sebab dalam proses

pengajarannya, siswa akan

mengerjakan tugas yang diberikan secara individu dan lebih membuat siswa aktif sehingga pembelajaran lebih efektif. Siswa akan mendapat pengalaman pengetahuan yang baru dalam menulis sebuah teks prosedur

kompleks dengan penggunaan

gambar berseri sebagai media

pembelajaran. (3) Peneliti

mengharapkan peneliti lain untuk

mengadakan penelitian lanjutan

yang sejenis dengan penelitian ini sehingga diperoleh hasil yang lebih

meyakinkan serta dapat

memberikan sumbangan bagi guru untuk bahan kajian dan peningkatan mutu pendidikan.

Daftar Pustaka

Abbas, Hasnindah. 2011.

Meningkatkan Hasil Belajar

Bahasa Indonesia Keterampilan

Menulis Materi Membuat

Karangan Melalui Media

Gambar Seri Pada Murid Kelas

V SDN Sudirman III Makassar.

Skripsi. Makassar: FIP UNM. (sekripsi tidak diterbitkan)

Ahmadi, Iif Khoiru dan Sofan Amri.

(10)

Kreatif dan Inovatif dalam Kelas.

Jakarta: Prestasi Pustaka.

Akhadiah, Sabarti, dkk. 1988.

Pembinaan Kemampuan

Menulis Bahasa Indonesia.

Jakarta: Erlangga.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Penelitian

Tindakan Kelas. Jakarta: PT.

Bumi Angkasa

Arsyad, Azhar. 2011. Media

Pembelajaran. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada

Asdam, Muhammad. 2010.

Efektivitas Penggunaan Media Gambar Seri dalam Penulisan Karangan pada Siswa Sekolah

Dasar. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.

Bahasa Indonesia kelas X. 2013.

Ekspresi Diri dan Akademik.

Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Dantes, I Nyoman. 2014. Landasan

Pendidikan. Singaraja:

Undiksha.

Depdiknas. 2007. Kamus Besar

Bahasa Indonesia. Edisi 3.

Jakarta: Balai Pustaka.

Mahsun, MS. 2013. Teks dalam

Pembelajaran Bahasa Indonesia

Kurikulum 2013. Jakarta:

Rajawali Press.

Nurkancana, Wayan dan

Sumartana. 1996. Evaluasi

Pendidikan. Suraabaya: Usaha

Nasional.

Nurtanjung, Bahdin. 2005. Pedoman

Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta:

Prenada Media Group.

Rohani, Ahmad. 1997. Media

Instruksional Edukatif. Jakarta:

Rineka Cipta.

Sadiman, Arif, dkk. 2003. Media

Pendidikan. Jakarta: Rajawali

Press.

Suandi, I Nengah. 2008. Metodelogi

Penelitian Bahasa. Singaraja:

UNDIKSHA.

Subana, M. 2009. Strategi Belajar

Mengajar Bahasa Indonesia.

Bandung: Pustaka Setia.

Suyanto. 1997. Pedoman

Pelaksanaan Tindakan Kelas.

Direktorat Jendral Perguruan Tinggi Departemen Pendidikan

dan Kebudayaan: IKIP

Yogyakarta.

Tarigan, Djago, dkk. 1990. Teknik

Pengajaran Keterampilan

Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Wendra, Wayan. 2010. Bahan Ajar

Penulisan Karya Ilmiah.

Referensi

Dokumen terkait

Dari penelitian-penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa perbandingan model-model analisis kebangkrutan dalam memprediksi kebangkrutan suatu perusahaan berbeda satu

Bersifat pengulangan (replicability) : hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya secara ilmiah harus dapat dilakukan dan dibuktikan pula oleh peneliti lain pada

So, when you need quick that book Michelangelo And The Sistine Chapel By Andrew Graham-Dixon , it does not should await some days to get the book Michelangelo And The Sistine Chapel

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “REAKSI ANTARA METIL SINAMAT DENGAN SENYAWA-SENYAWA NITROFENIL AMINA” belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar

2.2Kebijakan dan Program Pemerintah Dalam Pengembangan, Pengentasan Kemiskinan dan Transportasi Pedesaan...II-6 2.3 Tujuan Membuat Program Transportasi Pedesaan...II-7

Gambar 4.17 Pertunjukan Kesenian Angklung Buncis di Kecamatan Cigugur pada.. saat menggunakan laras pelog

Diejlaskan pula tentang penialaian yang akan dilakukan, yang terdiri dari perangkat, praktik mengajar, laporan PTK, Jurnal Beljar dan portofolio KPL, serta artikel

Berdasarkan hasil dan pembahasan pada penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa peningkatan self-efficacy mahasiswa pada mata kuliah program linier yang mendapat PBL