• Tidak ada hasil yang ditemukan

KERANGKA STRATEGI PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR BIDANG CIPTA KARYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "KERANGKA STRATEGI PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR BIDANG CIPTA KARYA"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Review Dokumen RPIJM 2016 Bidang PU / Cipta Karya Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Lebak 2015-2019

BAB

KERANGKA STRATEGI

PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR

BIDANG CIPTA KARYA

5.1.

POTENSI PENDANAAN APBD

Potensi Pendanaan

Dalam merumuskan kerangka pendanaan bagi program dan kegiatan tahun

2014-2019, Pemerintah Kabupaten Lebak senantiasa berpedoman pada azas umum

pengelolaan keuangan daerah yang mensyaratkan partisipasi, transparansi, dan

akuntabilitas perencanaan anggaran, serta menjamin efektifitas, efisiensi, logis, dan

realistis dalam penggunaannya sehingga pendekatan anggaran berbasis kinerja

yang berorientasi pada pencapaian program prioritas pembangunan menjadi layak

dikedepankan.

Selain berorientasi pada program prioritas pembangunan, kebijakan

anggaran Pemerintah Kabupaten Lebak juga diupayakan untuk mendorong

pencapaian target-target indikator makro. Pencapaian program prioritas

pembangunan dan target-target indikator makro dilakukan melalui pengaturan pola

pembelanjaan yang proporsional, efisien dan efektif padapembangunan di bidang

pendidikan, kesehatan, ekonomi, infrastruktur, dan bidangpenunjang lain, dengan

terlebih dahulu memenuhi kebutuhan dasar pemerintah daerahseperti belanja gaji

dan tunjangan serta belanja tetap (fixed cost).

(2)

Review Dokumen RPIJM 2016 Bidang PU / Cipta Karya Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten

Lebak 2015-2019

Secara umum kebijakan anggaran Pemerintah Kabupaten Lebak adalah sebagai berikut :

1. Prioritas anggaran diarahkan pada pelaksanaan urusan wajib dan pilihan pemerintahan yang menjadi prioritas pembangunan guna mendukung pencapaian visi dan misi Bupati;

2. Kegiatan-kegiatan yang berorientasipada pemenuhan belanja tetap (fixed cost), Insentif Berbasis Kinerja, dan komitmen pembangunan yang berkelanjutan (multi years) tetap

menjadi prioritas pertama dalam anggaran belanja;

3. Belanja dalam rangka penyelenggaraan urusan wajib diarahkan untuk kepentingan publik

yang mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat seperti peningkatan pelayanan

dasar, pendidikan, kesehatan, fasilitas sosial dan fasilitas umum;

4. Pengalokasian anggaran diarahkan sesuai dengan arah kebijakan per tahun yang telah ditetap;

5. Anggaran belanja bidang kesehatan didorong untuk upaya peningkatan pelayanan kesehatan, terutama untuk keluarga miskin serta kesehatan ibu dan anak,termasuk

perbaikan fasilitas kesehatan;

6. Dalam rangka peningkatan ekonomi masyarakat, anggaran belanja diarahkan pada

pengembangan aktivitas ekonomi lokal di sektor pertanian, peternakan, perikanan,

perkebunan dan kehutanan, serta penguatan struktur ekonomi perdesaan, pemberdayaan

koperasi dan UMKM dengan dukungan infrastruktur perdesaan yang memadai;

7. Untuk menjaga daya dukung lingkungan, Pemerintah Kabupaten Lebak mengarahkan

anggaran pada kegiatan-kegiatan pengendalian pencemaran lingkungan,

mempertahankan fungsi kawasan lindung, mitigasi bencana, pengendalian alih fungsi

lahan dan pengendalian eksploitasi sumber daya alam;

8. Penggunaan indeks relevansi anggaran dalam penentuan anggaran belanja yang terukur dan telah disesuaikan dengan kebijakan Pemerintah Kabupaten Lebak, serta anggaran

belanja yang direncanakan oleh setiap pengguna anggaran;

(3)

Review Dokumen RPIJM 2016 Bidang PU / Cipta Karya Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Lebak 2015-2019

9. Efisiensi belanja dilakukan dengan melaksanakan proper budgeting melalui cost benefit analysis sehingga tingkat efektifitas setiap program dan kegiatan yang mendukung prioritas pembangunan daerah dapat terpetakan;

10. Kebijakan untuk belanja tidak langsung meliputi hal-hal sebagai berikut :

a. Mengalokasikan belanja pegawai dalam bentuk gaji dan tunjangan, serta penghasilan

lainnya bagi Pegawai Negeri Sipil yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku;

b. Mengalokasikan pembayaran hutang dan belanja bunga pada Bank Jabar-Banten berdasarkan perjanjian pinjaman daerah;

c. Mengalokasikan belanja bantuan sosial yang digunakan untuk pemberian bantuan kepada organisasi masyarakat dan kelompok masyarakat;

d. Mengalokasikan belanja hibah yang diperuntukkan bagi lembaga/organisasi dan

kelompok masyarakat yang secara spesifik telah ditetapkan;

e. Mengalokasikan belanja tidak terduga sebagai bentuk antisipasi terhadap kegiatan-kegiatan yang tidak dapat diprediksi seperti penanggulangan bencana alam dan

bencana sosial.

f. Mengalokasikan belanja bagi hasil kepada pemerintahan desa yang dilaksanakan secara proporsional, guna memperkuat kapasitas fiskal desa;

g. Mengalokasikan belanja bantuan keuangan kepada partai politik yang diarahkan dalam rangka mendukung Kebijakan Pemerintah Kabupaten Lebak.

(4)

Review Dokumen RPIJM 2016 Bidang PU / Cipta Karya Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten

Lebak 2015-2019

Tabel 5.1.

Matrik Potensi Pendanaan APBD Kabupaten Lebak

SEKTOR REALISASI PROYEKSI

TH – 5

TH – 4

TH - 3 TH - 2

TH - 1 TH - 1 TH - 2 TH – 3 TH - 4 TH - 5

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Pengembangan Kawasan Permukiman Penataan Bangunan dan Lingkungan Pengembangan SPAM

Pengembangan PLP

Total belanja APBD Bidang cipta Karya Total Belanja APBD

(5)

Review Dokumen RPIJM 2016 Bidang PU / Cipta Karya Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten

Lebak 2015-2019

Sesuai data diatas menunjukan bahwa tingkat ketergantungan pendapatan daerah Kabupaten

Lebak dari tahun sebelumnya masih mengandalkan kepada Dana Perimbangan yang berasal dari

Pemerintah Pusat. Kondisi ini perlu mendapatkan perhatian bersama dalam upaya meminimalisir

tingkat ketergantungan terhadap Dana perimbangan, dan memaksimalkan target pendapatan

daerah yang berasal dari Pendapatan Asli Daerah.

Optimalisasi Pendapatan Asli Daerah adalah merupakan salah satu solusi di dalam menjawab

permasalahan di atas, diantaranya dengan mengoptimalkan pendapatan yang berasal dari pajak

daerah dan retribusi daerah. Pemberlakuan Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak

Daerah dan Retribusi Daerah, hendaknya menjadi momentum bagi Pemerintah Daerah Kabupaten

Lebak di dalam upaya mengoptimalkan Pendapatan Asli Daerah.

Langkah serta upaya nyata dalam mengoptimalkan pajak daerah dan retribusi daerah dilakukan melalui:

Pemutakhiran database wajib pajak daerah dan wajib retribusi daerah;

Pelaksanaan Sistem Informasi Pajak Daerah (SIMPADA);

Perbaikan pengelolaan dari jenis pajak dan retribusi daerah;

Penyesuaian terhadap regulasi mengenai pajak dan retribusi daerah.

(6)

Review Dokumen RPIJM 2016 Bidang PU / Cipta Karya Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Lebak 2015-2019

5.2. Potensi Pendanaan APBN

Tabel 5.2.

Matriks Potensi Pendanaan Bersumber APBN

SEKTOR REALISASI

TH – 5 TH – 4 TH - 3 TH – 2 TH – 1

1 2 3 4 5 6

Pengembangan

Kawasan Permukiman Penataan Bangunan dan Lingkungan

(7)

Review Dokumen RPIJM 2016 Bidang PU / Cipta Karya Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Lebak 2015-2019

5.2.1. PERKEMBANGAN INVESTASI PEMBANGUNAN CIPTA KARYA BERSUMBER DARI APBN DALAM 5 TAHUN TERAKHIR

Di samping APBN yang disalurkan Ditjen Cipta Karya kepada

SNVT di daerah, untuk mendukung pendanaan pembangunan

infrastruktur permukiman juga dilakukan melalui penganggaran Dana

Alokasi Khusus. DAK merupakan dana APBN yang dialokasikan ke

daerah tertentu dengan tujuan mendanai kegiatan khusus yang

merupakan urusan daerah sesuai prioritas nasional.

Prioritas nasional yang terkait dengan sektor Cipta Karya adalah

pembangunan airminum dan sanitasi.DAK Air Minum digunakan

untuk memberikan akses pelayanan sistem penyediaan air minum

kepada masyarakat berpenghasilan rendah di kawasankumuh perkotaan

dan di perdesaan termasuk daerah pesisir dan permukiman

nelayan.Sedangkan DAK Sanitasi digunakan untuk memberikan akses

pelayanan sanitasi (air limbah, persampahan, dan drainase) yang layak

skala kawasan kepada masyarakat berpenghasilan rendah di perkotaan

yang diselenggarakan melalui proses pemberdayaan masyarakat.

5.2.2. PROYEKSI DAN RENCANA INVESTASI PEMBANGUNAN BIDANG CIPTA KARYA

PROYEKSI APBD 5 TAHUN KEDEPAN

Proyeksi APBD dalam lima tahun kedepan dilakukan dengan

melakukan perhitungan regresi terhadap kecenderungan APBD dalam

lima (5) tahun terakhir menggunakan asumsi dasar trend historis.

Setelah diketahui pendapatan dan belanja maka diperkirakan alokasi

APBD terhadap bidang Cipta Karya dalam lima (5) tahun kedepan

dengan asumsi proporsinya sama dengan rata-rata proporsi tahun-tahun

sebelumnya.

(8)

Review Dokumen RPIJM 2016 Bidang PU / Cipta Karya Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Lebak 2015-2019

Adapun langkah-langkah proyeksi APBD ke depan adalah sebagai berikut :

1. Menetukan prosentasi pertumbuhanan per pos pendapatan.

Setiap pos pendapatan dihitung rata-rata pertumbuhan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan: Y0 = Nilai tahun ini

Y-1 = Nilai 1 tahun sebelumnya

Y-2 = Nilai 2tahun sebelumnya

Dalam menentukan presentase pertumbuhan dihitung setiappos

pendapatan yang terjadi dari PAD, Dana Perimbangan (DAU,DAK, DBH), dan lain-lain pendapatan yang sah.

2. Menghitung proyeksi sumber pendapatan dalam lima (5) tahun kedepan.

Setelah diketahui tingkat pertumbuhan pos pendapatan maka

dapat dihitung nilai proyeksi pada lima (5) tahun kedepan dengan menggunakan rumus proyeksi goematris sebagai berikut :

Keterangan: Yn = Nilai pada tahun n

R = % pertumbuhan

Y0 = Nilai pada tahun ini

N = tahun ke n (1-5)

(9)

Review Dokumen RPIJM 2016 Bidang PU / Cipta Karya Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Lebak 2015-2019

3. Menjumlahkan Pendapatan dalam APBD tiap tahun dan

menghitung kapasitas daerah dalam pendanaan pembangunan bidang

Cipta Karya.

Setelah didapatkan nilai untuk setiap pos pendapatan, dapat

dihitung total pendapatan. Apabila diasumsikan bahwa total pendapatan

sama dengan total belanja dan diasumsikan pula bahwa proporsi belanja

bidang Cipta karya terhadap APBD sama dengan eksisting (Tabel-9.6)

maka diketahui proyeksi kapasitas daerah dalam mengalokasikan

anggaran untuk bidang Cipta karya dalam lima (5) tahun kedepan.

5.2.3 ANALISIS KETERPADUAN STRATEGI PENINGKATAN INVESTASI PEMBANGUNAN BIDANG CIPTA KARYA

ANALISIS KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH

Ketersediaan dana yang dapat digunakan untuk membiayai usulan program dan kegiatan yang ada dalam

RPI2JM dapat dihitung melalui hasil analisis yang telah dilakukan dengan penjabaran sebagai berikut:

a. Proyeksi dana dari pemerintah pusat (APBN) dengan menggunakan asumsi trend historis maksimal 10% dari tahun sebelumnya.

b. Proyeksi dana dari pemerintah daerah (APBD) berdasarkan hasil perhitungan sebelumnya

c. Rencana pembiayaan dari perusahaan daerah berdasarkan analisis sebelumnya

d. Hasil identifikasi kegiatan potensial untuk dibiayai melalui skema Kerjasama Pemerintah dan Swasta berdasarkan hasil sebelumnya.

(10)

Review Dokumen RPIJM 2016 Bidang PU / Cipta Karya

DSCRnya dari masing-masing tahun. Dari hasil perhitungan kedua

indikator tersebut, dikemukakan bahwa . danNPStahun tahun 20..

meningkat menjadi-rataRpmeningkat.…………ausebr Dan untuk

DSCR tahun 20..sebesar ….k diatas/dibawah rata-rata minimal 2,5 kali.

5.3. ALTERNATIS SUMBER PENDANAAN

5.4.

STRATEGI PENINGKATAN INVESTASI BIDANG CIPTA KARYA

Dalam rangka pencapaian pembangunan bidang

Cipta Karya di daerah, dan untuk memenuhi kebutuhan

pendanaan dalam melaksanakan usulan program yang ada

dalam RPIJM, Pemerintah Daerah Kabupaten Lebaktelah

menyusun strategi untuk meningkatkan pendanaan bagi

pembangunan infrastruktur permukiman. Yang meliputi

beberapa aspek antara lain :

1. Strategi peningkatan DDUB, meliputi:

Pembahasan RAPBD menggunakan dokumen RPIJM sebagai referensi

Peningkatan penerimaan daerah dan efisiensi belanja daerah

(11)

Review Dokumen RPIJM 2016 Bidang PU / Cipta Karya Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Lebak 2015-2019

2. Strategi peningkatan penerimaan daerah dan efisiensi penggunaan anggaran, meliputi:

Membuat urutan prioritas dalam penyusunan anggaran

Meningkatkan penerimaan melalui pajak-pajak daerah

3. Strategi pendanaan untuk operasi, pemeliharaan dan rehabilitasi infrastruktur permukiman yang sudah ada

Dilakukan identifikasi keperluan operasi, pemeliharaan dan rehabilitasi infrastruktur untuk membuat perkiraan pendanaan yang

diperlukan

Peningkatan penerimaan pendapatan daerah

Gambar

Tabel 5.1.
Tabel 5.2.

Referensi

Dokumen terkait

Untuk memperoleh data tentang kinerja manajemen kepala sekolah, kinerja mengajar guru dan motivasi belajar siswa maka digunakan angket terstruktur dengan lebih dahulu

 Menentukan Energi Ikatan rata- rata 3.Memahami kinetika reaksi, kesetimbanga n kimia, dan faktor-faktor yang mempengaruh inya, serta penerapannya dalam kehidupan

Perbedaan luas daerah bahaya longsor di Kecamatan Kulawi dipengaruhi oleh beberapa parameter yang digunakan yaitu kemiringan lereng, geologi, jenis tanah, penggunaan

Sales promotion kartu kredit yang memiliki cara pandang optimistis akan memandang suatu penolakkan yang diterima dari calon nasabahnya adalah karena calon nasabahnya

Kebijakan kegiatan litbang secara langsung harus mendukung perwujudan dari upaya-upaya pemenuhan hak dasar masyarakat, yang meliputi ketersediaan dan kemudahan akses

Kecepatan rencana (VR), pada suatu ruas jalan adalah kecepatan yang dipilih sebagai dasar perencanaan geometrik jalan yang memungkinkan kendaraan-kendaraan

Dengan demikian empati akan berpengaruh pada intensi prososial pada anak-anak di panti asuhan dengan sumbangan efektif sebesar 3 7% dan 63% dari faktor-faktor yang

Untuk pembangkit listrik tenaga mikrohidro komponen yang berpengaruh pada performance pembangkitnya adalah turbin. Desain turbin sangat besar pengaruhnya terhadap