• Tidak ada hasil yang ditemukan

TATA CARA PENGAJUAN PROPOSAL GRANT RISET SAWIT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TATA CARA PENGAJUAN PROPOSAL GRANT RISET SAWIT"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

PANDUAN TEKNIS

TATA CARA PENGAJUAN PROPOSAL GRANT RISET SAWIT

2015

PROGRAM GRANT RISET SAWIT

Buku Panduan ini Memberikan panduan bagi lembaga litbang yang ingin mengajukan proposal riset mengenai persyaratan, kriteria penilaian, tema dan fokus riset, format dan mekanisme pengajuan, sampai dengan ketentuan monitoring dan evaluasi

BADAN PENGELOLA DANA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT

Graha Mandiri Lantai 5, Jl Imam Bonjol No. 61, Jakarta 10310, Indonesia Telp. +62-21-39832091 – 94 Fax. +62-21-39832095

▸ Baca selengkapnya: cara buat proposal pengajuan kerjasama

(2)

PANDUAN TEKNIS 2

KATA PENGANTAR

Kita selayaknya mensyukuri dan berbangga hati dengan iklim tropis yang dikaruniai Tuhan Yang Maha Esa untuk Indonesia. Dengan keunggulan geografis inilah, kelapa sawit mampu tumbuh dengan subur dan menjadi produk andalan strategis bangsa. Prospek industri kelapa sawit Indonesia semakin cerah di pasar minyak nabati dunia. Saat ini Indonesia telah menjadi produsen kelapa sawit terbesar di dunia, dimana Indonesia menyumbang sebanyak 48 % dari total volume produksi minyak sawit di dunia, dan diikuti Malaysia sebesar 37% dari total volume produksi minyak sawit dunia.

Pengembangan produk hilir kelapa sawit menjadi bagian dari industri yang terus berkembang. Pemanfaatan kelapa sawit dan produk turunannya tidak lepas dari dukungan penelitian dan pengembangan produk. Peran penelitian dan pengembangan kelapa sawit dari hulu sampai hilir dapat memberikan peluang sekaligus tantangan untuk menghasilkan produk berdaya saing. Kemajuan teknologi perlu diimbangi dengan hasil-hasil penelitian yang nyata sehingga implementasi ke skala produksi akan semakin terarah dan terciptanya diversifikasi produk yang diiringi dengan peningkatan nilai tambah.

Dalam rangka mendorong pengembangan kelapa sawit yang berkelanjutan, sesuai dengan amanat Peraturan Presiden No. 61 Tahun 2015 tentang Penghimpunan dan Penggunaan Dana Perkebunan Kelapa Sawit, Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit ditugaskan untuk mengimpun, mengadministrasikan, mengelola, menyimpan dan menyalurkan dana perkebunan kelapa sawit. Salah satu penggunaannya yakni untuk penelitian dan pengembangan kelapa sawit. Untuk itu, Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit membentuk Program Grant Riset Sawit dalam rangka meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat mendorong penguatan perkebunan dan industri sawit nasional yang memiliki nilai tambah, berdaya saing tinggi, berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Buku pedoman ini diharapkan dapat menjadi acuan oleh berbagai pihak yang terlibat dalam program Grant Riset Sawit, termasuk penyelenggara, tim komite riset, dan seluruh lembaga litbang yang berminat untuk mengajukan proposal guna mengidentifikasi masalah dan menyediakan solusi yang tepat bagi pengembangan kelapa sawit Indonesia. Terima kasih diucapkan kepada para pihak yang telah memberikan data-data dan bahan dalam penyusunan buku pedoman ini.

Jakarta, September 2015 Direktur Utama,

(3)

PANDUAN TEKNIS 3

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... 2 DAFTAR ISI ... 3 1. PENDAHULUAN ... 4 a. LATAR BELAKANG ... 4

b. MAKSUD DAN TUJUAN ... 5

c. LUARAN RISET ... 6

d. DEFINISI ... 6

2. DASAR HUKUM ... 7

3. GAMBARAN UMUM RISET SAWIT INDONESIA ... 8

4. FOKUS RISET ...10

5. KETENTUAN, PERSYARATAN DAN KRITERIA ...12

a. KETENTUAN ...12

b. PERSYARATAN ...13

c. KRITERIA ...13

6. MEKANISME PENGAJUAN PROPOSAL RISET ...14

a. MEKANISME PENGAJUAN ...14

b. PERSYARATAN PROPOSAL RISET MELIPUTI: ...15

1) PERSYARATAN SUBSTANSIAL ...15

2) PERSYARATAN TEKNIS ...15

c. PENILAIAN PROPOSAL ...15

7. PROJECT RESEARCH IDEA DAN PROPOSAL RISET ...17

a. SISTEMATIKA PROJECT RESEARCH IDEA ...17

b. SISTEMATIKA PROPOSAL RISET ...17

c. KETENTUAN LAIN ...18

8. MONITORING DAN EVALUASI ...19

9. PENUTUP ...19

DAFTAR LAMPIRAN ...20

LAMPIRAN I: Tabel Waktu Pelaksanaan Program Grant Riset Sawit Tahun 2015 ...20

LAMPIRAN 2: FORMAT PROFIL LEMBAGA PERISET (Project Research Idea) ...21

LAMPIRAN 3: FORMAT PROFIL PERISET (Project Research Idea) ...23

LAMPIRAN 4: SAMPUL PROPOSAL GRANT RESEARCH SAWIT ...25

LAMPIRAN 5: Lembar Pengesahan untuk Grant Research Sawit ...26

LAMPIRAN 6: FORMAT PROPOSAL GRANT RESEARCH SAWIT ...27

LAMPIRAN 7: FORMAT PAKTA INTEGRITAS ...29

(4)

PANDUAN TEKNIS 4

1. PENDAHULUAN

a. LATAR BELAKANG

Perkebunan memiliki peran penting dan berpotensi besar dalam pembangunan perekonomian Indonesia. Salah satu lingkup pengaturan perkebunan yang diatur dalam Undang-undang Nomor 39 Tahun 2014 tentang Perkebunan, adalah penelitian dan pengembangan. Penelitian dan pengembangan perkebunan dimaksudkan untuk menghasilkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dibutuhkan dala pengembangan usaha perkebunan agar memberikan nilai tambah, berdaya saing tinggi, dan ramah lingkungan.

Kelapa sawit sebagai salah satu komoditas perkebunan strategis masih sangat membutuhkan penelitian dan pengembangan terutama yang berdampak langsung terhadap perkembangan industri kelapa sawit nasional. Penelitian dan pengembangan atas kelapa sawit juga diperlukan untuk menjamin pengembangan perkebunan kelapa sawit secara berkelanjutan.

Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) merupakan badan pengelola dana perkebunan yang didirikan sebagai perwujudan amanah dari Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2015 tentang Penghimpunan Dana Perkebunan Kelapa Sawit yang bertugas untuk melakukan penghimpunan dana untuk mendorong pengembangan perkebunan kelapa sawit. Salah satu penggunaan dari dana yang dihimpun tersebut adalah penelitian dan pengembangan perkebunan kelapa sawit.

Program penelitian dan pengembangan perkebunan kelapa sawit dari aspek hulu hingga hilir yang dikembangkan BPDPKS merupakan salah satu diantara upaya BPDPKS untuk melakukan penguatan, pengembangan dan peningkatan pemberdayaan perkebunan dan industri kelapa sawit nasional yang saling bersinergi di sektor hulu dan hilir agar terwujud perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan. Intensifikasi kegiatan riset di bidang kelapa sawit dilakukan secara komprehensif dan hasil risetnya dipublikasikan secara internasional.

Kegiatan riset merupakan pondasi industri hilir, yang dibutuhkan sebagai ujung tombak kemajuan industri. Oleh karenanya diperlukan alokasi dana riset yang mencukupi agar penguatan aktivitas riset dapat dilakukan dan dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk mendukung pengembangan perkebunan dan industry sawit. Indonesia masih memiliki tugas besar untuk mengejar ketertinggalan dibanding negara Malaysia yang selama ini menjadi benchmark dalam hal pengembangan industri kelapa sawit dan teknologi hilirisasi CPO. Semakin banyak hasil penelitian yang diberikan akan

(5)

PANDUAN TEKNIS 5

berdampak positif terhadap produk kelapa sawit Indonesia di pasar global. Oleh karenanya diperlukan penguatan kegiatan penelitian yang secara optimal meningkatkan nilai tambah dan mendukung industri perkelapasawitan Indonesia. meningkatkan daya saing industri, dan meningkatkan pendapatan melalui aktivitas ekonomi sawit dengan keunggulan kompetitif melalui transformasi ekonomi berbasis inovasi. Sesuai dengan amanah peraturan perundangan, BPDPKS melalui Direktorat Penyaluran Dana Pengembangan Pasar, Produk dan Riset menyelenggarakan Program Grant Riset Sawit.

Program Grant Riset Sawit merupakan wahana yang memberikan kesempatan bagi para peneliti bidang perkelapasawitan dari perguruan tinggi, lembaga litbang milik pemerintah dan swasta, dan industri untuk mewujudkan hubungan kerja sinergis antara lembaga penghasil konsep dan teknologi dengan lembaga manufaktur/industri. Selanjutnya produk-produk industrial mutakhir dengan fitur-fitur baru, atau yang mampu memutus rantai ketergantungan dengan pihak luar negeri, dimungkinkan beredar di pasaran sebagai hasil penelitian-penelitian perguruan tinggi di dalam negeri. Dengan demikian, budaya penelitian (yang bernuansa penciptaan produk secara berkelanjutan) akan tumbuh di dunia industri Indonesia, dan budaya industri (yang bernuansa time to market) akan tumbuh pula di perguruan tinggi di Indonesia.

b. MAKSUD DAN TUJUAN

Program Grant Riset Sawit bermanfaat untuk memberikan bantuan pendanaan riset-riset sawit unggulan kepada lembaga riset di Indonesia yang diharapkan dapat memberikan nilai tambah dan meningkatkan daya saing industri kelapa sawit nasional. Adapun tujuan pelaksanaan program tersebut adalah sebagai berikut:

1) Meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat memberikan nilai tambah, berdaya saing tinggi, berkelanjutan dan ramah lingkungan bagi kemajuan kelapa sawit Indonesia.

2) Mendorong penguatan perkebunan dan industri sawit nasional.

3) Meningkatkan daya saing dan kemandirian bangsa di bidang kelapa sawit

4) Mendorong berkembangnya sektor riil berbasiskan produk-produk hasil penelitian dan pengembangan kelapa sawit dalam negeri sendiri untuk menumbuhkan kemandirian perekonomian bangsa

5) Menghasilkan temuan prospektif di pasaran dan baik dikembangkan menjadi produk industrial yang dapat diproduksi dan memberikan manfaat bagi masyarakat perkelapasawitan.

(6)

PANDUAN TEKNIS 6

6) Meningkatkan pemberdayaan masyarakat di bidang kelapa sawit

7) Mewujudkan kerjasama sinergi berkelanjutan bidang kelapa sawit antara lembaga penelitian, perguruan tinggi, perkebunan kelapa sawit dan industri.

c. LUARAN RISET

Luaran yang diharapkan dari penelitian pada Program Grant Riset Sawit ini adalah: 1) Ditemukannya teknologi dan atau produk yang siap dikomersialkan dan dipasarkan

sebagai hasil kegiatan kerjasama antara dunia industri dan perguruan tinggi;

2) Terbentuknya kerjasama sinerji antara perguruan tinggi dan industri dalam keberlanjutan hasil penelitian dan pengembangan menjadi produk industri;

3) Diwujudkannya industri nasional yang mandiri dan berbasis penelitian dan pengembangan, yang mampu menghasilkan produk-produk berkualitas tinggi dalam persaingan pasar global; dan

4) Dikembangkannya kerjasama antara industri dan perguruan tinggi menjadi tempat pembelajaran bagi mahasiswa dan pihak lain yang berkepentingan.

5) Dikembangkannya budaya penelitian yang menghasilkan temuan ilmiah, mendasar dan strategis serta prospektif dalam bidang pangan, energi, lingkungan, pengentasan kemiskinan dan biomedis yang dapat dimanfaatkan oleh industry dan petani.

6) Dihasilkannya inovasi teknologi dan rekayasa sosial yang dapat dimanfaatkan untuk mengatasi permasalahan bangsa, khususnya permasalahan pembangunan pertanian yang berkaitan dengan pangan, energi, lingkungan, kemiskinan, dan biomedis.

d. DEFINISI

Dalam buku panduan ini, yang dimaksud dengan:

1) Perkebunan Kelapa Sawit adalah segala kegiatan pengelolaan SDA, SDM, sarana produksi, alat dan mesin, budidaya, panen, pengolahan, dan pemasaran terkait tanaman perkebunan Kelapa Sawit.

2) Program Grant Riset Sawit adalah program Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit dalam rangka peningkatan penelitian dan pengembangan Kelapa Sawit yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

3) Lembaga Litbang adalah lembaga atau instansi berbadan hukum yang bertugas untuk melakukan penelitian dan pengembangan di bawah kementerian/lembaga

(7)

PANDUAN TEKNIS 7

pemerintah, pemerintah daerah, perguruan tinggi, lembaga swasta atau lembaga lainnya.

4) Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit yang selanjutnya disebut Badan Pengelola Dana adalah badan yang dibentuk oleh pemerintah untuk menghimpun, mengadministrasikan, mengelola, menyimpan, dan menyalurkan Dana yang salah satu penggunaannya untuk kepentingan penelitian dan pengembangan Perkebunan Kelapa Sawit.

5) Project Research Idea adalah dokumen yang berisi ide riset yang akan diajukan pendanaannya ke Badan Pengelola Dana yang berisi representasi singkat tentang penelitian.

6) Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit yang selanjutnya disebut Direktur Utama adalah direktur utama yang ditunjuk untuk melaksanakan tugas dan bertanggung jawab atas pengelolaan Dana Perkebunan Kelapa Sawit sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan.

7) Komite Riset adalah sejumlah orang yang ahli di bidang kelapa sawit dan ditunjuk oleh Direktur Utama untuk melaksanakan tugas penilaian, perumusan, dan merekomendasikan Penerima Grant Riset Sawit.

8) Peneliti adalah orang yang melakukan kegiatan penelitian dan pengembangan yang bekerja di bawah Lembaga Litbang.

2. DASAR HUKUM

a. Undang - Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. b. Undang Undang No 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara c. Undang Undang No 39 Tahun 2014 tentang Perkebunan

d. Peraturan Pemerintah No 24 Tahun 2015 tentang Penghimpunan Dana Perkebunan e. Peraturan Presiden No 61 Tahun 2015 tentang Penghimpunan dan Penggunaan Dana

Perkebunan Kelapa Sawit

f. Peraturan Menteri Keuangan No 113 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS)

(8)

PANDUAN TEKNIS 8

3. GAMBARAN UMUM RISET SAWIT INDONESIA

Kelapa sawit merupakan komoditas andalan sebagai sumber devisa negara non migas, penciptaan lapangan kerja, menjadi tulang punggung ekonomi nasional dan hajat hidup petani sawit rakyat, serta menjadi bahan baku berbagai industri pengolahan di Indonesia. Saat ini Indonesia telah menjadi produsen kelapa sawit terbesar di dunia, dimana Indonesia menyumbang sebanyak 48 % dari total volume produksi minyak sawit di dunia, dan diikuti Malaysia sebesar 37% dari total volume produksi minyak sawit dunia. Artinya, sebanyak 86% pasar dunia kelapa sawit dikuasai oleh Indonesia dan Malaysia.

Produksi minyak kelapa sawit Indonesia tahun 2014 mencapai 31.5 juta ton, dimana jumlah tesebut menunjukkan telah terjadi peningkatan yang stabil selama 20 tahun terakhir sebesar 11% setiap tahunnya. Pada tahun 2020 diperkirakan CPO Indonesia dapat mencapai 40 juta ton, sementara permintaan konsumsi minyak kelapa sawit dunia diperkirakan mencapai 180 juta ton, dimana sekitar 55 persen dari kebutuhan minyak sawit dunia tersebut diperkirakan akan dipasok Indonesia. Posisi Indonesia sebagai pemasok terbesar kelapa sawit di dunia dengan negara tujuan utama Cina, Belanda, India, Amerika, Italia, Jerman dan lainnya tidak terlepas dari beberapa hal yang mendukung Indonesia untuk tetap mempertahankan hegemoni sebagai produsen minyak sawit terbesar di dunia, diantaranya yaitu iklim, tenaga kerja, dan kesediaan lahan yang masih cukup banyak sekitar 16 juta - 17 juta hektar.

Dari sekitar 10,5 juta hektare perkebunan kelapa sawit di Indonesia, sekitar 44% merupakan milik perkebunan rakyat, 49% milik Perusahaan swasta dan 7% milik BUMN. Industri kelapa sawit menjadi salah satu industri yang banyak menyerap tenaga kerja lebih kurang 10 juta orang baik yang bekerja dari Industri hilir dan Industri hulu perkebunan kelapa sawit yang secara langsung maupun tidak langsung. Secara makro ekonomi kelapa sawit berkontribusi terhadap Indonesia sebesar $ 16,5 milyar atau sekitar 160 triliun per tahun.

Berbagai industri memanfaatkan minyak sawit dan produk turunannya sebagai bahan baku, bahan pembantu maupun aditif. Beberapa produk sawit dan turunannya diantaranya seperti minyak goreng, olein/stearin, asam lemak (fatty acid), alcohol lemak (fatty alcohol), metil ester, gliserin, margarine, lilin, pelumas, sabun, surfaktan, dan lainnya. Pemanfaatan produk sawit dan turunannya tersebut sangat luas di berbagai industri, diantaranya yaitu pada industri personal care product, industri pembersih, industri kosmetika, industri makanan, industri minuman, industri farmasi, industri lingkungan, industri pertanian, industri ban, industri logam, industri perminyakan, industri otomotif, industri pertambangan, bahkan menjadi bahan bakar (biodiesel).

(9)

PANDUAN TEKNIS 9

Namun potensi besar tersebut mendapat hambatan dan tantangan yang cukup banyak baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri, sebagai berikut :

1. Masih lemahnya aspek sustainability atau keberlanjutan pada perkebunan dan industri perkelapasawitan Indonesia diakibatkan oleh penggunaan benih palsu/asalan yang masih cukup tinggi pada perkebunan kelapa sawit rakyat, kurang tepatnya kultur teknis pemilihan lahan, penanaman, pemeliharaan, pemupukan, panen, dan pasca panen yang menyebabkan produktivitas kelapa sawit menjadi rendah.

2. Adanya masalah ketidakharmonisan antara pekebun sawit dengan masyarakat akibat sengketa lahan yang masih terjadi.

3. Terbatasnya infrastruktur seperti kondisi jalan di perkebunan, pabrik pengolahan, jalan raya menuju pelabuhan, pelabuhan timbun dan ekspor sawit, ketersediaan energi listrik yang belum memadai yang dapat menjadi kendala bagi pengembangan sawit berkelanjutan di Indonesia.

4. Tingginya ketergantungan pada penyediaan teknologi industri, inovasi formulasi produk turunan sawit, dan rancang bangun mesin dan peralatan dari lisensor luar negeri menyebabkan produk turunan sawit Indonesia masih terbatas. Saat ini baru sekitar 30 persen industri hilir yang berkembang di Indonesia, sisanya 70 persen masih di hulu atau bahan baku (produk primer).

5. Masih rendahnya nilai tambah yang diperoleh akibat masih terbatasnya teknologi yang digunakan, jumlah produk hilir dan variasi produk hilir yang dihasilkan.

6. Kurang berkembangnya industri hilir kelapa sawit di Indonesia. Hal ini menyebabkan tekanan dari luar semakin banyak terhadap industri kelapa sawit Indonesia. Ekspor produk hilir CPO Indonesia hanya 40%, sedangkan Malaysia mencapai 70% dari CPO yang dihasilkan. Tekanan global terhadap sawit Indonesia dapat dieliminir jika ekspor dilakukan dalam bentuk produk hasil olahan, bukan dalam bentuk produk mentah. 7. Integrasi rantai nilai industri hulu dan hilir yang belum berjalan dengan baik

8. Penurunan harga CPO global dan stagnansi volume dan nilai eskpor CPO akibat melambatnya perekonomian negara-negara pengimpor terbesar, khususnya Tiongkok dan India juga menjadi tantangan bagi sawit Indonesia. Karena itu, penting bagi Indonesia untuk meningkatkan efisiensi dan diversifikasi dari produk yang agar daya saingnya tetap dapat dipertahankan.

9.

Isu lingkungan dari konversi hutan dan lahan gambut menjadi kebun sawit yang dianggap oleh LSM internasional dapat mengakibatkan kerusakan hutan, erosi, dan biodiversity mengakibatkan beberapa konsumen CPO menunda kontrak atau memutus

(10)

PANDUAN TEKNIS 10

pembelian dan lembaga keuangan internasional membatasi atau menghentikan pembiayaan sawit di Indonesia.

Berkaitan dengan hal tersebut maka dapat disimpulkan beberapa area yang sangat membutuhkan penelitian dan pengembangan yaitu: lahan/tanah, bibit, budidaya, pasca panen, bio-material, food, biofuel, penanganan limbah, lingkungan, sosial ekonomi, pasar serta manajemen dan Information and communication technology.

4. FOKUS RISET

Dalam rangka mewujudkan penguatan kegiatan penelitian yang diharapkan secara optimal mampu meningkatkan nilai tambah perkebunan dan industri kelapa sawit serta mendukung industri perkelapasawitan Indonesia yang berkelanjutan, Program Grant Riset Sawit menetapkan 12 fokus riset sebagai berikut:

1) Lahan/tanah yang meliputi penelitian dan pengembangan yang berkaitan dengan pemanfaatan lahan, peningkatan kualitas dan kesuburan tanah, unsur hara, dan lainnya. 2) Bibit yang meliputi penelitian dan pengembangan yang berkaitan dengan upaya pemuliaan bibit untuk mendapatkan bibit unggul, meliputi koleksi dan konservasi plasma nutfah, seleksi bibit sawit, rekayasa genetika, biogenetika, perbaikan dan peningkatan kualitas benih sawit.

3) Budidaya yang meliputi penelitian dan pengembangan peningkatan produktivitas tanaman kelapa sawit, penanaman dan pemeliharaan tanaman kelapa sawit, pengendalian hama dan penyakit tanaman kelapa sawit dan mekanisasi.

4) Pasca panen yang meliputi penelitian dan pengembangan yang terkait dengan pemanenan, penyimpanan, pengangkutan tandan buah segar.

5) Bio-material yang bertujuan untuk peningkatan nilai tambah sawit (tidak hanya dari CPO), non pangan dan non biofuel.

6) Pangan yang meliputi penelitian dan pengembangan yang diarahkan untuk pengembangan produk pangan.

7) Biofuel yang meliputi penelitian dan pengembangan yang berkaitan dengan penelitian dan pengembangan bahan bakar nabati untuk energi.

8) Penanganan limbah yang meliputi penelitian dan pengembangan untuk penanganan dan pengolahan limbah sawit.

9) Lingkungan yang meliputi penelitian dan pengembangan yang berkaitan dengan emisi,

carbon foot print, kelestarian lingkungan, mekanisme penanganan sengketa lahan dan kompensasi, mekanisme pemberian informasi, pelestarian keanekaragaman hayati

(11)

PANDUAN TEKNIS 11

(biodiversity), identifikasi kawasan yang mempunyai nilai konservasi tinggi (NKT), mitigasi emisi Gas Rumah Kaca (GRK).

10) Sosial ekonomi yang meliputi penelitian dan pengembangan yang berkaitan dengan aspek sosial (tenaga kerja dll) serta keekonomian.

11) Pasar yang meliputi penelitian dan pengembangan yang berkaitan dengan upaya pengembangan dan perluasan pasar.

12) Manajemen dan Information, Communication and Technology. Tabel 1. Tema dan Fokus Grant riset Sawit

No Tema Riset Fokus Riset

1 Lahan/tanah  Pemanfaatan lahan

 Peningkatan kualitas dan kesuburan tanah  Unsur hara

 Lainnya

2 Bibit  Pemuliaan (koleksi dan konservasi plasma nutfah, seleksi bibit sawit, rekayasa genetika, biogenetika, dll)

 Perbaikan dan peningkatan kualitas benih sawit  Lainnya

3 Budidaya  Peningkatan produktivitas tanaman kelapa sawit  Penanaman dan pemeliharaan

 Pengendalian hama dan penyakit tanaman  Mekanisasi

 Lainnya

4 Pasca panen  Pengembangan teknologi pasca panen (pemanenan, penyimpanan, pengangkutan TBS, dll)

 Pengembangan inovasi mekanisasi dan peralatan produksi  Lainnya

5 Bio-material  Peningkatan nilai tambah kelapa sawit (tidak terbatas pada CPO), non food dan non biofuel

 Pengembangan material baru berbasis sawit

 Pengembangan produk hilir (biomaterial) untuk beragam aplikasi di industry

 Pengembangan teknologi (teknologi produksi, formulasi, lainnya) dan scale up teknologi

 Lainnya

6 Food  Pengembangan produk pangan berbasis sawit (pangan, pakan, nutrasetikal, farmasi, lainnya)

 Pengembangan teknologi  Scale up teknologi proses  Lainnya

7 Biofuel  Pengembangan teknologi dan produksi biofuel berbasis kelapa sawit (biodiesel, bioethanol, biogas, biomass)  Pengembangan teknologi dan manufaktur

(12)

PANDUAN TEKNIS 12

pemanfaatan, penghasil, dan/atau penyimpan biofuel  Konservasi dan efisiensi energi.

 Optimasi proses produksi biofuel berbasis kelapa sawit  Scale up proses produksi biofuel berbasis kelapa sawit  Lainnya

8 Penanganan Limbah  Penanganan limbah sawit  Pengolahan limbah sawit  Lainnya

9 Lingkungan  Emisi

 Carbon foot print  Lifecycle

 Kelestarian lingkungan

 Perbaikan dampak lingkungan  Penyelesaian masalah lingkungan  Lainnya

10 Sosial Ekonomi  Aspek sosial (tenaga kerja)  Keekonomian

 Penyelesaian masalah sosial berbasis kearifan lokal  Peningkatan harmonisasi sosial dan masyarakat.  Rantai nilai dan rantai pasok

 Lainnya

11 Pasar  Pengembangan pasar  Perluasan pasar

 Infrastruktur dan logistic untuk distribusi  Lainnya

12 Manajemen dan ICT  Manajemen kebun dan bisnis

 Pengembangan teknologi telekomunikasi dan informasi yang mendukung perkebunan kelapa sawit dan industry sawit  Pengembangan multimedia dan creative digital

 Lainnya

5. KETENTUAN, PERSYARATAN DAN KRITERIA

a. KETENTUAN

Dana program grant riset sawit bersumber dari dana perkebunan kelapa sawit yang dihimpun oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dengan ketentuan sebagai berikut:

1) Program Grant Riset Sawit untuk mendanai penelitian dan pengembangan yang berkaitan dengan kelapa sawit dari hulu hingga hilir;

2) Penelitian dan pengembangan dapat dilakukan dalam jangka waktu satu tahun ataupun bersifat tahun jamak;

(13)

PANDUAN TEKNIS 13

3) Untuk penelitian dan pengembangan yang bersifat tahun jamak, Lembaga Litbang yang dapat melanjutkan riset tahun berikutnya adalah yang mampu memenuhi target luaran sesuai perjanjian kerja sama Program Grant Riset Sawit;

4) Komponen penggunaan grant riset sawit setinggi-tingginya sebesar 30% (tiga puluh persen) untuk Gaji/upah termasuk honorarium; 15% (lima belas persen) untuk biaya perjalanan; dan 5% (lima persen) untuk biaya operasional institusi.

5) Satuan biaya gaji/upah termasuk honorarium narasumber dan biaya riset lainnya mengacu pada ketentuan standar biaya umum yang berlaku (Kementerian Keuangan/Bappenas/lembaga). Sementara itu pengadaan/pembelian barang dan/atau peralatan dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

b. PERSYARATAN

Grant riset sawit diberikan untuk riset-riset yang memenuhi persyaratan sebagai berikut: 1) Penelitian dan pengembangan dilakukan dalam wilayah Republik Indonesia;

2) Penyempurnaan penelitian dan pengembangan dimungkinkan dilakukan di luar negeri untuk mendapatkan dukungan fasilitas penelitian dan pengembangan yang tidak bersifat komersial;

3) Penelitian dan pengembangan harus berkaitan dengan kelapa sawit yang bermanfaat memberikan solusi terhadap permasalahan bangsa atau peningkatan daya saing bangsa;

4) Setiap Peneliti hanya boleh ikut dalam satu usulan penelitian pada tahun yang sama, baik sebagai ketua atau anggota;

5) Setiap Peneliti tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana;

6) Penelitian dan pengembangan yang dilakukan oleh dua Lembaga Litbang atau lebih harus dibuktikan dengan perjanjian kerja sama penelitian dan pengembangan antar lembaga.

c. KRITERIA

Kriteria pelaksanaan Grant Riset Sawit adalah sebagai berikut:

1) Penelitian dan pengembangan dilakukan oleh sekelompok peneliti yang bernaung di bawah penelitian kementerian/lembaga pemerintah dan pemerintah daerah, perguruan tinggi, lembaga-lembaga riset swasta (termasuk unit riset dan pengembangan industri), atau lembaga lainnya yang berkompeten untuk melakukan riset di bidang sawit;

(14)

PANDUAN TEKNIS 14

2) Peneliti memiliki integritas dan komitmen untuk menyelesaikan penelitian dan pengembangan sesuai dengan target hasil dan waktu yang dinyatakan dalam pakta integritas;

3) Peneliti memiliki rekam jejak penelitian sesuai dengan bidang yang diusulkan dan ditunjukkan dalam biodata;

4) Proposal diusulkan melalui Lembaga Litbang;

5) Khusus ketua peneliti tidak sedang menempuh studi lanjut dan/atau akan mengikuti kegiatan akademik lain yang dapat mengganggu jalannya penelitian dan pengembangan;

6) Peneliti berjumlah minimal 3 (tiga) orang (termasuk ketua);

7) Usulan penelitian dan pengembangan harus mendapat persetujuan pimpinan lembaga pengusul yang dibuktikan dengan tanda tangan di lembar pengesahan.

6. MEKANISME PENGAJUAN PROPOSAL RISET

Seluruh lembaga litbang yang ada di Indonesia dan berbadan Hukum dapat mengajukan proposal untuk ikut dalam proses seleksi Program Grant Riset Sawit sesuai dengan mekanisme dan tahapan seperti yang dijelaskan berikut ini.

a.

MEKANISME PENGAJUAN

Proses pengajuan usulan riset diawali dengan pengumuman dan sosialisasi pelaksanaan program grant riset sawit kepada seluruh masyarakat.

1) Pendaftaran Lembaga litbang yang berminat dapat mendaftarkan lembaganya dengan cara mengajukan surat permohonan yang disertai dengan Project Research Idea dalam bentuk hardcopy sebanyak tiga eksemplar dan disertai dengan softcopy yang dimasukkan ke dalam external hardisc (CD, USB) dikirimkan selambat-lambatnya tanggal 13 Oktober 2015 (cap pos) ke alamat:

Sekretariat Program Grant Riset Sawit Direktorat Penyaluran Dana

Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) Gedung Graha Mandiri Lantai 5, Jl. Imam Bonjol 61 Jakarta 10310 Telp. 021-39832091 Faks. 021-39832095

Email: dit3bpdpsawit@gmail.com

2) Surat permohonan dan Project Research Idea berisi gambaran umum ide riset dan target luaran yang akan diraih dengan riset tersebut dan dilampiri dengan profil

(15)

PANDUAN TEKNIS 15

lembaga litbang dan peneliti. Project Research Idea harus mengacu pada tema dan fokus riset yang telah ditetapkan oleh BPDPKS. Panjang surat permohonan tidak melebihi 1 halaman dan Project Research Idea tidak melebihi 3 halaman. Setelah melalui seleksi tahap pertama, lembaga litbang yang dinyatakan lolos menyampaikan proposal riset kepada BPDPKS. Proposal riset disampaikan kepada BPDPKS dengan mekanisme yang sama dengan penyampaian Project Research Idea diatas.

b. PERSYARATAN PROPOSAL RISET MELIPUTI: 1) PERSYARATAN SUBSTANSIAL

a) Riset yang akan dikembangkan harus mengacu pada tema dan fokus riset. b) Riset yang disusun sesuai dengan potensi daerah dan permasalahan utama

yang dihadapi saat ini.

c) Manfaat dan keunggulan riset yang diusulkan.

d) Potensi riset yang dilakukan untuk peningkatan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dan peningkatan pertumbuhan ekonomi bagi kesejahteraan masyarakat.

e) Adanya kreativitas dan inovasi dari penelitian yang diajukan.

f) Hasil yang akan dicapai pada periode tertentu, meliputi output, outcome, dan

impact.

2) PERSYARATAN TEKNIS

a) Proposal yang disusun berisi uraian sesuai dengan ketentuan substantif.

b) Terdapat Lembar Pengesahan yang telah ditandatangani oleh pimpinan lembaga dan cap resmi lembaga.

c) Mencantumkan riwayat hidup/biodata dari pimpinan lembaga dan SDM yang terlibat.

d) Proposal disajikan pada kertas ukuran A4, menggunakan font arial dengan ukuran 12, dan 1½ spasi.

e) Proposal dijilid dengan softcover berwarna kuning. f) Outline penulisan proposal dapat dilihat pada Lampiran. c. PENILAIAN PROPOSAL

Penilaian Proposal riset, Sebagaimana terlihat pada Tabel 2, dilakukan dengan pembobotan dari masing-masing kriteria penilaian proposal yang telah disusun. Nilai total proposal merupakan penjumlahan nilai dari masing-masing kriteria.

(16)

PANDUAN TEKNIS 16

Tabel 2. Kriteria Penilaian Proposal Riset

No Kriteria Penilaian Uraian dan Elemen Penilaian Bobot

1 Pernyataan Masalah Pemahaman dan tingkat kepentingan terhadap permasalahan dimaksud

15%

2 Analisis Kesenjangan 1. Ketepatan dan kelengkapan indikator yang dipakai dalam melakukan analisis 2. Ketepatan pendekatan analitik serta teknik

yang digunakan

30%

3 Program dan kegiatan riset

1. Logika program (program dan kegiatan bias dilakukan dan dapat mencapai sasaran)

2. Program dan kegiatan yang dilakukan relevan dengan tema dan fokus riset 3. Kelayakan program dan kegiatan dalam

mengatasi masalah

4. Kelayakan anggaran terhadap program dan kegiatan yang diusulkan

5. Kreativitas dan inovasi

6. Pemanfaatan sumberdaya yang ada 7. Kepustakaan yang dipakai dan publikasi

periset (terutama ketua periset)

35%

4 Hasil dan Manfaat 1. Hasil dan manfaat yang relevan dengan tema dan fokus riset

2. Kesesuaian hasil dan manfaat dengan kegiatan yang akan diusulkan

3. Potensi Hak Kekayaan Intelektual

20%

TOTAL 100%

1) Penilaian terhadap setiap kriteria dan elemen penilaian diatas dengan cara

memberikan skor 1 (satu) sampai dengan 4 (empat) dengan interpretasi setiap nilai sebagai berikut:

a) Nilai 1 (satu) berarti “Kurang” b) Nilai 2 (dua) berarti “Cukup” c) Nilai 3 (tiga) berarti “Baik”

(17)

PANDUAN TEKNIS 17

d) Nilai 4 (empat) berarti “Sangat Baik”

2) Penilaian proposal riset dilakukan dengan ketentuan berikut:

a) Penilaian proposal dilakukan oleh komite riset yang ditetapkan oleh BPDPKS b) Penilaian proposal yang dimaksud merupakan penilaian terhadap setiap

komponen dan subkomponen substansi proposal riset dengan cara mengalikan skor setiap subkomponen dan bobot.

c) Nilai akhir hasil penilaian adalah rata-rata dari penjumlahan nilai dari setiap komite riset dengan mempertimbangkan nilai minimum kelulusan (passing grade) dari hasil penilaian setiap komite riset.

d) Dalam menetapkan penerima Grant Riset Sawit, BPDPKS mempertimbangkan rekomendasi komite riset.

7.

PROJECT RESEARCH IDEA DAN PROPOSAL RISET

a. SISTEMATIKA PROJECT RESEARCH IDEA

Project Research Idea berisi penjelasan tentang riset yang diusulkan dengan jumlah halaman maksimum 3 halaman (tidak termasuk halaman sampul, halaman pengesahan, dan lampiran) yang ditulis menggunakan font Arial ukuran 12 dan 1½ spasi dan ukuran kertas A4 dengan sistematika sebagai berikut:

 HALAMAN SAMPUL

 HALAMAN PENGESAHAN

 BAB 1. GAMBARAN UMUM RISET

 BAB 2. HASIL YANG DIJANJIKAN

 BAB 3. METODOLOGI DAN SISTEMATIKA PELAKSANAAN

 BAB 4. JADWAL PENCAPAIAN

 LAMPIRAN

o Profil lembaga litbang. o Profil peneliti

o Jumlah biaya yang diajukan secara umum. b. SISTEMATIKA PROPOSAL RISET

Proposal riset diajukan setelah lolos seleksi project research idea dengan jumlah halaman maksimum 20 halaman (tidak termasuk halaman sampul, halaman pengesahan, daftar isi dan lampiran) yang ditulis menggunakan font Arial ukuran 12 dan

(18)

PANDUAN TEKNIS 18

1½ spasi dan ukuran kertas A4 kecuali ringkasan satu spasi dan ukuran kertas A-4 serta mengikuti sistematika sebagai berikut:

 HALAMAN SAMPUL

 HALAMAN PENGESAHAN

 ABSTRAK (Maksimum satu halaman)

 BAB 1. PENDAHULUAN

 BAB 2. STUDI PUSTAKA

 BAB 3. METODE RISET

 BAB 4. LUARAN

 BAB 5. BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN

 DAFTAR PUSTAKA

 LAMPIRAN

o Lampiran 1. Pakta Integritas (Ketua dan Anggota)

o Lampiran 2. Struktur dan Rincian Kebutuhan Pendanaan Riset o Lampiran 3. Surat perjanjian kerjasama dengan mitra riset (jika ada) c. KETENTUAN LAIN

Ketentuan lain dalam Grant riset Sawit diatur sebagai berikut :

1) Orisinalitas judul, substansi riset beserta hasil luarannya, pelaksanaan riset, serta penggunaan dana menjadi tanggung jawab sepenuhnya kelompok periset dan kementerian/lembaga, lembaga-lembaga riset pemerintah atau swasta, perguruan tinggi, atau lembaga lainnya yang menaungi kelompok periset.

2) Hak Kekayaan Intelektual (HKI) yang timbul dari kegiatan riset dan/atau hasil yang diperoleh dari pemanfaatan luaran riset sepenuhnya menjadi milik BPDPKS yang pengelolaannya dan/atau pengaturannya diberikan dan dilimpahkan kepada lembaga dan/atau ketua/kelompok periset, kecuali diatur lain oleh BPDPKS di dalam perjanjian.

3) Hasil kajian yang dilakukan dipublikasikan ke “scientific journal” dan biaya untuk publikasinya dimasukan ke dalam Anggaran Biaya Penelitian. Bagi Peneliti yang tidak lolos masuk ke salah satu “scientific journal”, maka wajib mengembalikan anggaran untuk publikasi ke BPDPKS.

4) Dalam hal terjadi tuntutan kepada penerima grant riset sawit atas pelaksanaan kegiatan riset dan/atau akibat penggunaan teknologi pihak lain, maka BPDPKS terbebas dari segala tuntutan pihak lain tersebut.

(19)

PANDUAN TEKNIS 19

5) Peralatan yang dibeli dari grant riset sawit menjadi milik lembaga/institusi yang menaungi ketua kelompok periset yang dikelola menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.

6) Hal-hal yang belum diatur dalam pedoman ini akan diatur secara tersendiri.

8. MONITORING DAN EVALUASI

Monitoring, evaluasi, dan pelaporan Grant riset Sawit diatur sebagai berikut: a. Monitoring dan evaluasi dilakukan oleh tim yang ditunjuk oleh BPDPKS

b. Monitoring dan evaluasi dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali pada saat lembaga litbang mengajukan permohonan pencairan dana riset.

c. Pencairan dana riset tahap kedua dan selanjutnya kecuali tahap akhir, mempertimbangkan hasil verifikasi atas laporan capaian kemajuan riset, rencana penggunaan dana, dan laporan pertanggungjawaban penggunaan dana yang disertai dengan bukti penggunaan dana riset.

d. Pencairan dana riset tahap terakhir disamping mempertimbangkan laporan penggunaan dana dengan bukti-bukti pembayarannya, juga mempertimbangkan hasil akhir penelitian dan presentasi dari lembaga litbang.

e. Apabila dipandang perlu, Tim BPDPKS dapat melakukan site visit untuk memverifikasi hasil capaian kemajuan riset.

9. PENUTUP

Panduan teknis tata cara pengajuan proposal grant riset sawit merupakan pedoman yang wajib dijadikan sebagai pegangan atau acuan oleh berbagai pihak yang terlibat dalam program grant riset sawit, termasuk penyelenggara, tim komite riset, serta seluruh lembaga litbang yang berminat untuk mengajukan proposal. Pedoman ini akan terus disempurnakan secara periodik atau sewaktu-waktu bila diperlukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pemberitahuan lebih lanjut mengenai perubahan akan diumumkan kepada semua pihak yang terkait. Dengan adanya pedoman ini diharapkan akan mempermudah dan memperjelas proses pengajuan proposal grant riset sawit.

(20)

PANDUAN TEKNIS 20

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN I: Tabel Waktu Pelaksanaan Program Grant Riset Sawit Tahun 2015

No Uraian Waktu

1 Pengumuman program Grant Riset Sawit 29 September 2015

(21)

PANDUAN TEKNIS 21

LAMPIRAN 2: FORMAT PROFIL LEMBAGA PERISET (

Project Research Idea)

PROFIL LEMBAGA PERISET

1. Dasar Hukum Pendirian dan Struktur Organisasi

……… ……… ………

2. Visi dan Misi

……… ……… ……… 3. Pimpinan/Manajemen ……… ……… ……… 4. Korespondensi a. Alamat lembaga: ………. b. Nomor Telpon: ………. c. Nomor Fax: ……… d. Alamat Website: ……… e. Nomor NPWP: ……….. f. Alamat email: ………

5. Prestasi Lembaga Periset (yang relevan dengan judul riset) 5.1. Publikasi ……… ……… 5.2. Paten ……… ………

5.3. Pengalaman Riset dan Kerja Sama Riset

……… ………

(22)

PANDUAN TEKNIS 22

5.4. Penghargaan Riset (Inovasi)

……… ………

5.5. Produk Riset/Inovasi (Luaran)

……… ………

5.6. Sertifikasi Mutu Lembaga (misalnya, sertifikat ISO 9001 tentang Sistem Manajemen Mutu)

……… ………

(23)

PANDUAN TEKNIS 23

LAMPIRAN 3: FORMAT PROFIL PERISET (

Project Research Idea)

PROFIL PERISET

1. Judul Proposal Riset :

………..

2. Ketua Periset : (nama berikut gelar)……….……… 2.1. Pendidikan

Program Sarjana Magister Doktoral Perguruan Tinggi

Asal

Konsentrasi Ilmu Tahun Lulus Judul Tugas Akhir (skripsi/tesis/disertasi)

2.2. Pengalaman Riset 5 (lima) Tahun Terakhir (diurut berdasarkan tahun terakhir)

Judul Riset Tahun Riset (dari dan sampai dengan) Nilai Pendanaan Riset Sumber Pendanaan Riset Peran/ Posisi Mitra Riset

2.3. Prestasi (yang relevan dengan judul riset) 2.3.1. Publikasi (1) ……… (2) dst. 2.3.2. Paten (1) ……… (2) dst. 2.3.3. Penghargaan Riset/Inovasi (1) ……… (2) dst.

2.3.4. Produk Riset/Inovasi (Luaran)

(1) ……… (2) dst.

(24)

PANDUAN TEKNIS 24

3. Anggota Periset : a. Nama :

a) Pendidikan

Program Sarjana Magister Doktoral Perguruan Tinggi

Asal

Konsentrasi Ilmu Tahun Lulus Judul Tugas Akhir (skripsi/tesis/disertasi)

b) Pengalaman Riset 5 (lima) Tahun Terakhir (diurut berdasarkan tahun terakhir) Judul Riset Tahun Riset (dari dan sampai dengan) Nilai Pendanaan Riset Sumber Pendanaan Riset Peran/ Posisi Mitra Riset

c) Prestasi (yang relevan dengan judul riset) c.1. Publikasi

(1) ……… (2) dst.

c.2. Paten/Hak Kekayaan Intelektual lainnya

(1) ……… (2) dst.

c.3. Penghargaan Riset/Inovasi

(1) ……… (2) dst.

c.4. Produk Riset/Inovasi (Luaran)

(1) ……… (2) dst.

(25)

PANDUAN TEKNIS 25

LAMPIRAN 4: SAMPUL PROPOSAL GRANT RESEARCH SAWIT

PROPOSAL RISET

GRANT RESEARCH SAWIT

Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPS)

JUDUL RISET ... KELOMPOK PERISET ... FOKUS RISET ……….

LEMBAGA RISET/PERGURUAN TINGGI ...

Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit Kementerian Keuangan

(26)

PANDUAN TEKNIS 26

LAMPIRAN 5: Lembar Pengesahan untuk Grant Research Sawit

LEMBAR PENGESAHAN

1. Judul Riset

: ...

2. Ketua Periset

a. Nama Lengkap

: ...

b. Jenis Kelamin

: L / P

c. NIP/NIK / KTP

: ...

d. Jabatan Struktural

: ...

e. Jabatan Fungsional

: ...

f. Lembaga Periset

: ...

g. Alamat

: ...

h. Telpon/Faks

: ...

i. Alamat Rumah

:...

j. Telpon/Faks/E-mail

: ...

3. Lembaga Mitra

: ...

Alamat

: ...

4. Anggota Periset

No

Nama

Instansi

1

2

3

4

5. Pembiayaan

Uraian

Jumlah

Biaya yang dibutuhkan Tahun I

Biaya yang dibutuhkan Tahun II

Biaya yang dibutuhkan Tahun III

(Kota, tanggal bulan tahun)

Ketua Periset (cap dan tanda tangan)

(Nama jelas dan NIP/NIK)

Menyetujui, Pimpinan Lembaga (cap dan tanda tangan)

(27)

PANDUAN TEKNIS 27

LAMPIRAN 6: FORMAT PROPOSAL GRANT RESEARCH SAWIT

GRANT RESEARCH SAWIT

Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPS)

JUDUL RISET ...

DAFTAR ISI

ABSTRAK

Deskripsikan latar belakang, tujuan, dan metode yang akan dipakai untuk pencapaian tujuan tersebut.

Abstrak harus mampu menguraikan secara cermat dan singkat tentang rencana kegiatan yang diusulkan.

BAB I. PENDAHULUAN

Latar Belakang, rasional dan perumusan masalah, rekam jejak hasil riset dari kelompok periset dan mitra kerja sama (tidak lebih dari 2 (dua) halaman). Tujuan khusus, dan urgensi riset, serta luaran yang akan diperoleh. Jelaskan kontribusi/kaitan riset yang akan diterapkan atau dilakukan dengan prioritas lembaga mitra yang akan memberikan nilai tambah bagi peningkatan efisiensi dan efektivitas produksi di bidang pangan, energi, dan kesehatan.

BAB II. STUDI PUSTAKA

State of the art dalam bidang yang diteliti, hasil yang sudah dicapai, studi pendahuluan yang sudah dilaksanakan.

BAB III. METODE RISET

Metode riset dikemukakan jelas dan sistematis sesuai keperluan. Dalam metode riset, dijelaskan pula peran masing-masing periset dari perguruan tinggi/lembaga dan periset mitra

(28)

PANDUAN TEKNIS 28

yang bekerja sama. Jelaskan adanya peningkatan efisiensi dan efektivitas produksi di bidang pangan, energi, dan kesehatan.

BAB IV. LUARAN

Jelaskan luaran riset yang akan dicapai pertahun.

BAB V. PENDANAAN

Pendanaan dirinci berdasarkan Jenis Pengeluaran, yaitu gaji/upah (termasuk honor narasumber), biaya pembelian bahan dan/atau peralatan produksi termasuk sewa laboratorium dan uji pasar, biaya perjalanan dalam negeri, serta biaya operasional institusi (management fee). Ketentuan pos anggaran riset sesuai Pedoman.

Tuliskan rincian penganggaran untuk setiap tahun sesuai dengan jangka waktu yang diusulkan.

DAFTAR PUSTAKA

Disusun hanya pustaka yang dikutip dalam usul riset yang dicantumkan dalam Daftar Pustaka.

(29)

PANDUAN TEKNIS 29

LAMPIRAN 7: FORMAT PAKTA INTEGRITAS

PAKTA INTEGRITAS*) Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : (diisi dengan nama lengkap beserta gelar lengkap)

NIP : (cukup jelas)

Instansi : (diisi dengan nama perguruan tinggi/instansi lain)

Bekerjasama dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dalam rangka melaksanakan riset yang berjudul “…………(judul riset sesuai proposal)...”,

dengan ini menyatakan bahwa:

1. Tidak akan melakukan praktik Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) dalam pelaksanaan riset dan penggunaan bantuan dana riset dari BPDPKS;

2. Memiliki komitmen, kemampuan, dan kesanggupan untuk memberikan hasil terbaik dalam pelaksanaan riset sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan oleh BPDPKS;

3. Proposal riset berjudul “…………(judul riset sesuai proposal)...” Yang diusulkan

bersifat orisinal dan belum mendapat sumber pendanaan lain;

4. Tidak sedang mengikuti kegiatan akademik lain yang dapat mengganggu keberhasilan/kesuksesan pelaksanaan riset; dan

5. Apabila saya melanggar hal-hal yang dinyatakan dalam PAKTA INTEGRITAS ini, bersedia menerima sanksi administratif, menerima sanksi dipublikasikan melalui media massa, digugat secara perdata dan/atau dilaporkan secara pidana.

(kota domisili), ……… 20xx

Yang Menyatakan,

(ttd. memakai tinta biru)

(nama lengkap & gelar lengkap)

*)Keterangan:

(30)

PANDUAN TEKNIS 30

LAMPIRAN 8: FORMAT STRUKTUR DAN RINCIAN KEBUTUHAN DANA RISET

Struktur dan Rincian Kebutuhan Pendanaan Riset A. Struktur Pendanaan Riset

No Komponen Biaya Riset Jumlah

(Rp) (%) 1 Gaji/upah (termasuk honor narasumber)

setinggi-tingginya 30% (tiga puluh persen); 2 Biaya pembelian bahan dan/atau peralatan

produksi termasuk sewa laboratorium dan uji pasar, sekurang-kurangnya 50% (empat puluh persen);

3 Biaya perjalanan dalam negeri, setinggi-tingginya 15% (dua puluh lima persen); 4 Biaya operasional institusi (management fee)

setinggi-tingginya 5% (lima persen).

B. Rincian Kebutuhan Pendanaan Riset

Jelaskan secara singkat tujuan dan alasan diperlukannya anggaran riset yang diajukan. Buat tabel perincian butir anggaran lengkap dengan harga satuan. Perincian anggaran sebaiknya sesuai dengan metode dan kegiatan riset.

Khusus kebutuhan pendanaan riset untuk membiayai pembelian bahan dan/atau peralatan produksi termasuk sewa laboratorium dan uji pasar agar melampirkan data dukungnya (seperti brosur, kuitansi, daftar harga yang dikeluarkan oleh penjual, harga perkiraan sendiri, dsb).

1. Gaji/upah

No Uraian Volume Satuan

Jumlah (Volume x Satuan) Gaji/upah 1 Peneliti Utama 2 Peneliti Madya 3 Dst. Honorarium 1 Narasumber

(31)

PANDUAN TEKNIS 31

2. Biaya pembelian bahan dan/atau peralatan produksi termasuk sewa laboratorium dan uji pasar

No Uraian Spesifikasi Volume Satuan Jumlah (Volume x Satuan) 1

2

3. Biaya perjalanan, seminar (termasuk honor narasumber), dan publikasi

No Uraian Lokasi/Tempat/ Tujuan

Volume Satuan Jumlah (Volume x Satuan) 1

2 3

4. Biaya operasional institusi (management fee)

Gambar

Tabel 2. Kriteria Penilaian Proposal Riset

Referensi

Dokumen terkait

Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa (Sheff) Boerl merupakan anggota tanaman Familia Thymeliaceae.Tanaman ini mengandung senyawa alkoloid,flavanoid dan saponin yang

1 2 3 4 5 6 7 8 9=8-7 10 EPARA;PURBALINGGA;SUK OHARJO;BOYOLALI;BREBE S;SRAGEN;BANJARNEGAR A;BANYUMAS;KENDAL;KOT A SALATIGA;KOTA MAGELA NG;TEMANGGUNG;DKI JAK

Pada dasarnya makanan olahraga$an tidak jauh berbeda dengan makanan bukan olahraga$an, kecuali hanya jumlah karbohidrat dan air yang lebih besar. Tak ada makanan khusus

Laporan Keuangan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) Semester I Tahun Anggaran 2021 ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor

[r]

B Catatan : Melakukan penyebaran kuesioner sebagai bahan artikel ilmiah.Untuk pengisian laporan program kerja dilakukan input tentang pelaksanaan program kerja “Pendampingan

Peningktan kandungan Fe pada pasir besi pada ukuran partikel 20 mesh dengan lama penyinaran 30 menit dengan menggunakn input daya 800 watt yaitu sebesar 73.15%, maka