PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR TOKOH IDOLA SISWA UNTUK MENINGKATKAN KATRAMPILAN MENULIS PUISI
PADA MAPEL BAHASA INDONESIA KELAS V SISWA SD NEGERI PANTIREJO 1
TAHUN AJARAN 2012/2013
Artikel Publikasi Ilmiah
Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat
Sarjana S-1
Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Disusun Oleh:
KONA’AH MENAR FAJARINI A 510090162
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS PENDIDIKAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
iii
PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR TOKOH IDOLA SISWA UNTUK MENINGKATKAN KATRAMPILAN MENULIS PUISI
PADA MAPEL BAHASA INDONESIA KELAS V SISWA SD NEGERI PANTIREJO 1
TAHUN AJARAN 2012/2013
KONA’AH MENAR FAJARINI A510090162
Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan ketrampilan menulis puisi melalui media gambar tokoh idola siswa pada siswa kelas 5 SD Negeri Pantirejo 1 tahun pelajaran 2012/2013. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Subjek penelitian ini adalah. Subyek penelitian tindakan kelas ini adalah guru dan siswa kelas V SD Negeri Pantirejo 1. Sedangkan obyek penelitian ini adalah pembelajaran yang menggunakan media gambar tokoh idola siswa. Berdasarkan penelitian bahwa ada peningkatan ketrampilan menulis puisi setelah diadakan tindakan kelas dengan mengguna kan media gambar tokoh idola siswa dan metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan tes. Sedangkan uji validitas data adalah trianggulasi metode dan trianggulasi sumber. Hasil penelitian dapat disimpulkan pada Siklus I menunjukkan peningkatan ketrampilan menulis puisi dengan nilai rata-rata 66,4 dan presentase siswa yang mencapai nilai lebih dari sama dengan 65 (KKM) sebanyak 58,82% (10 siswa). Pada Siklus II menunjukkan peningkatan ketrampilan menulis puisi dengan nilai rata-rata 74,12 dan presentase siswa yang mencapai nilai lebih dari sama dengan 65 (KKM) sebanyak 88,23% (15 siswa).
A. PENDAHULUAN
Ketrampilan menulis puisi merupakan kompetensi yang harus
dimiliki siswa. Santosa, dkk (2009:3.12) mendefinisikan bahwa “menulis/mengarang merupakan keterampilan berbahasa yang kompleks, untuk itu perlu dilatihkan secara teratur dan cermat sejak kelas awal SD”. Sedangkan menurut Lasa Hs (2005:22) menyebutkan bahwa “menulis memiliki banyak makna dan manfaat. Ide dan pemikiran seseorang akan
lebih awet, menyebar luas, dan dapat dipelajari lagi jika dituangkan ke dalam bentuk tulisan”. Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa menulis adalah kemampuan seseorang dalam mengemukakan
gagasan-pemikirannya kepada orang atau pihak lain dengan media tulisan.
Dengan menulis, siswa dapat menuangkan ide, gagasan, pikiran, dan
perasaan ke dalam bahasa tulis terutama puisi. Penuangan ide, gagasan,
pikiran, dan perasaan ini dimaksudkan agar siswa mampu dan terbiasa
mengekspresikan apa yang ada di dalam pikirannya
Menurut Dewi (2008:2) bahwa “puisi merupakan bentuk karya sastra yang terikat oleh larik dan bait. Puisi menggunakan kata-kata singkat dan
padat. Pilihan kata dalam puisi juga menarik. Kadang-kadang puisi
menggunakan kata-kata kias. Kata-kata itu mewakili makna puisi”.
Sedangkan menurut Carlyle dalam Pradopo (2009:6) mengemukakan bahwa “puisi merupakan pemikiran yang bersifat musikal. Penyair dalam menciptakan puisi itu memikirkan bunyi yang merdu seperti musik dalam
puisinya, kata-kata disusun begitu rupa sehingga yang menonjol adalah
rangkaian bunyinya yang merdu seperti musik, yaitu dengan mempergunakan orkestra bunyi”. Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa puisi adalah pengekspresian pemikiran yang
membangkitkan perasaan, yang merangsang imajinasi panca indera dalam
susunan yang berirama. Puisi dahulu hingga sekarang merupakan
pernyataan seni sastra yang paling baku. Membaca puisi merupakan sebuah
2
sastra” Oleh karena itu, dari dahulu hingga sekarang, puisi selalu diciptakan orang dan selalu dibaca, dideklamasikan untuk lebih merasakan kenikmatan
seninya dan nilai kejiwaannya yang tinggi. Tetapi dalam pembelajaran
penulisan puisi untuk anak usia SD masih ada berbagai kelemahan antara
lain siswa mengalami kesulitan dalam membuat puisi, nilai pelajaran yang
berkaitan dengan puisi tidak memuaskan, tidak ada ketertarikan siswa dalam
pelajaran Bahasa Indonesia khususnya menulis puisi, dan kurangnya
pemahaman siswa dalam pembelajaran menulis puisi karena kemampuan
berpikir siswa SD masih bersifat kekanak-kanakan dan kemampuan
imajinatifnya belum berkembang dengan baik.
Demikian pula yang terjadi pada siswa kelas V SD Negeri Pantirejo
1 Tahun Ajaran 2012/2013. Berdasarkan wawancara dengan guru Bahasa
Indonesia di SD tersebut, kemampuan menulis puisi siswa kelas V SD
Negeri Pantirejo 1 dinilai masih rendah. Hal itu disebabkan siswa kurang
ekspresi dan gagasan yang berkesinambungan serta belum mampu memilih
kata, menggunakan kosakata, kaidah bahasa dan tata bahasa yang
ditentukan. Siswa kurang terampil dalam penyusunan kata sehingga puisi
yang mereka tulis belum bisa dipahami. Oleh karena itu, hasil yang mereka
peroleh untuk menulis puisi kurang dari kompetensi yang diharapkan
(standar KKM untuk Bahasa Indonesia rata-rata adalah 65). Akibatnya nilai
ketrampilan menulis puisi siswa kelas V SD Negeri Pantirejo masih
tergolong rendah. Hal ini dapat dilihat dari daftar nilai rata-rata kelas untuk
mata pelajaran Bahasa Indonesia khususnya pada materi menulis puisi
hanya mencapai 61, padahal Standar Ketuntasan Minimal untuk pelajaran
Bahasa dan Sastra Indonesia di SD Negeri Pantirejo 1 adalah 65.
Menurut guru Kelas V, rendahnya kualitas pembelajaran menulis
puisi pada siswa kelas V SD Negeri Pantirejo 1 tersebut disebabkan oleh
beberapa faktor, yaitu pertama siswa kesulitan dalam menuangkan ide
dalam membuat puisi, guru hanya menggunakan metode ceramah dalam
menjelaskan materi puisi, kurangnya kemampuan siswa dalam menentukan
pembelajaran menulis puisi disinyalir juga menjadi salah satu faktor
penyebab rendahnya kemampuan menulis puisi pada siswa.
Kehadiran media mempermudah dan membantu tugas guru dalam
menyampaikan berbagai bahan dan materi pelajaran, serta mengefektifkan
dan mengefisienkan anak didik dalam memahami materi dan bahan
pelajaran tersebut. Dengan adanya media pengajaran dan pembelajaran,
siswa dapat belajar dengan mudah dan merasa senang dalam mengikuti
pelajaran. Media juga merupakan salah satu alat komunikasi dalam proses
pembelajaran. Dikatakan demikian karena di dalam media pengajaran
terdapat proses penyampaian pesan dari pendidik kepada anak didik.
Berdasarkan hasil diskusi antara penulis dengan guru kelas V SD
Negeri Pantirejo 1, penulis mengajukan solusi berupa penerapan media
gambar, khususnya gambar tokoh idola pilihan siswa dalam pembelajaran
menulis puisi. Penulis berpendapat bahwa media gambar tokoh idola pilihan
siswa akan lebih efektif untuk meningkatkan ketrampilan menulis menulis
puisi siswa kelas V SD Negeri Pantirejo 1. Hal ini dikarenakan dengan
kekaguman siswa terhadap seseorang yang diidolakan, siswa akan senang
dan termotivasi untuk menulis puisi.
A. METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Menurut
Arikunto (2006:3) penelitian tindakan kelas merupakan “suatu pencermatan
terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan
dan terjadi dalam sebuah kelas sacara bersama”. Sedangkan menurut
Rubianto (2009: 108) menjelaskan bahwa penelitian tindakan kelas adalah
suatu pencermatan terhadap kegiatan pembelajaran, berupan tindakan yang
sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas. Dari beberapa
4
penelitian yang menuntut kerjasama peneliti, guru, siswa, dan staf sekolah
yang lain untuk menciptakan suatu kinerja sekolah yang lebih baik”.
Penelitian ini melibatkan guru kelas V dan peneliti. Penelitian ini
terdiri dari dua siklus yang masing-masing siklus melipauti tahap
perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Hasil refleksi
siklus I dipakai sebagai dasar untuk pelaksanaan siklus II. Dengan kata lain,
pemberian tindakan pada siklus II didasarkan pada upaya untuk dapat
melaksanakan penggunaan media gambar tokoh idola siswa dalam
meningkatkan ketrampilan menulis puisi dengan baik.
Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Pantirejo 1 yang beralamat di
Pantirejo, Sukodono, Sragen. Sekolah ini memiliki enam kelas yaitu kelas I,
II, III, IV, V, VI. Dalam penelitian ini memakai kelas V yang jumlah
siswanya 17 siswa terdiri 8 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan. Waktu
yang digunakan dalam kegiatan penelitian dari mulai tahap persiapan
sampai tahap penyelesaian yaitu pada bulai November 2012 sampai bulan
Februari 2013. Strategi yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah
deskriptif kualitatif. Strategi ini bertujuan untuk menggambarkan serta
menjelaskan berbagai fenomena dalam pelaksanaan tindakan serta hasil
penelitian dalam data tertulis.
Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa tes,
observasi, dan wawancara. Suwandi (2010:44) mengemukakan bahwa “pemberian tes dimaksudkan untuk mengukur seberapa jauh hasil yang diperoleh siswa setelah kegiatan pemberian tindakan”.Tes disusun dan dilakukan untuk mengetahui tingkat perkembangan kemampuan menulis
dengan jalan tanya jawab secara langsung berhadapan muka, peneliti
bertanya secara lisan respondent menjawab secara lisan pula. Wawancara
dilakukan untuk mencari data dari siswa engenai pembelajaran menulis
puisi yang diberikan oleh guru dan kesulitan yang dialami siswa dalam
pembelajaran menulis puisi.
Kemudian untuk menguji validitas data, peneliti menggunakan
triangulasi metode dan triangulasi sumber data. Triangulasi metode
digunakan untuk membandingkan data yang diperoleh dari hasil observasi
dengan data yang diperoleh dari data wawancara. Sedangkan triangulasi
sumber data digunakan untuk menguji suatu data yang diperoleh dari
sumber data yang berbeda. Teknik analisis yang peneliti gunakan adalah
teknik analisis komparatif, yaitu membandingkan hasil dari tindakan dalam
tiap siklus dengan indikator kerja yang telah ditetapkan.
Prosedur penelitian tindakan kelas ini ada beberapa tahap
diantaranya tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan
refleksi. Tahap perencanaan tindakan peneliti menyusun silabi dan rencana
pembelajaran menulis puisi dengan media gambar tokoh idola siswa,
merancang skenario pembelajaran menulis puisi dengan media gambar
tokoh idola pilihan siswa, dan membantu siswa mempersiapkan gambar
tokoh idolanya yang dikelompokkan menjadi beberapa jenis (pahlawan,
olahragawan, dan hiburan). Pada tahap pelaksanaan guru menyajikan media
gambar dan menjelaskan terlebih dahulu kepada siswa sebagai contoh,
siswa diminta untuk mengamati dan memahami gambar tokoh idola pilihan
siswa masing-masing, dan siswa diminta untuk menuliskan puisi tentang
tokoh tersebut dengan bantuan gambar tokoh idola dan imajinasi tokoh yang
diidolakan.
Tahap observasi dilakukan dengan mengamati proses pembelajaran,
yang diarahkan pada poin-poin pedoman yang telah disiapkan peneliti. Pada
tahap refleksi atau analisis dilakukan terhadap proses dan hasil
pembelajaran. Berdasarkan hasil tersebut akan diperoleh kesimpulan, fase
Hal-6
hal yang dilakukan pada tahap ini adalah, mengevaluasi hasil observasi,
menganalisis hasil pembelajaran, dan menyusun laporan. Teknik analisis
data dalam penelitian ini adalah teknik analisis komparatif, yaitu
membandingkan hasil dari tindakan dalam tiap siklus dengan indikator kerja
yang telah ditetapkan. Hasil dari analisis ini adalah kelebihan dan
kekurangan dalam setiap siklus yang telah dilaksanakan. Teknik analisis
tersebut bermaksud mengungkapkan kelebihan dan kekurangan kinerja guru
dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung di dalam kelas. Hasil
analisis menjadi dasar untuk penyusunan rencara tindakan kelas berikutnya
oleh bersama-sama antara peneliti dan guru mata pelajaran.
Dalam penelitian ini, proses pembelajaran berhasil bila terdapat
setidaknya 75% dari jumlah peserta didik menunjukkan perhatian dan
konsentrasi selama persepsi dan penyampaian materi, aktif selama
pembelajaran berlangsung, dan mandiri dalam mengerjakan tugas menulis
puisi, sedangkan keterampilan menulis puisi siswa diukur dari hasil puisi
karya siswa yang memenuhi unsur-unsur kesatuan makna, diksi, gaya
bahasa, dan pengimajinasian dengan perolehan nilai minilal 65 sesuai KKM
mata pelajaran Bahasa Indonesia di SD Negeri Pantirejo 1. Untuk mengukur
keberhasilan tindakan pembelajaran menulis dongeng dengan media gambar
tokoh idola siswa di kelas V SD Negeri Pantirejo 1, maka peneiti
merumuskan indikator sebagai berikut:
Tabel 1. Indikator Keberhasilan Penelitian
No Aspek Pencapaian
Siklus Terakhir
Cara Mengukur
1 Keterampilan menulis dongeng siswa dengan memperhatikan unsur: kesatuan makna, diksi, rima, gaya bahasa dan pengimajian
75% Diukur dari hasil tes menulis puisi dan dihitung dari jumlah siswa yang mampu mencapai batas ketuntasan 65.
B. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Pra siklus
Sebelum tindakan diketahui bahwa siswa yang mendapat nilai
kurang dari KKM (lebih dari sama dengan 65) dan dikatakan tuntas
hanya berjumlah 7 siswa atau sekitar 41,17%, sedangkan yang tidak
tuntas ada 10 siswa atau 58,82% yaitu mendapat nilai kurang dari 65.
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan menulis
puisi siswa kelas V SD Negeri Pantirejo 1 masih rendah dengan
perolehan rata-rata kelas 62,35 dan prosentase ketuntasan kelas yang
hanya mencapai 41,17% dari jumlah keseluruhan siswa.
2. Siklus 1
Pada siklus 1, kemampuan menulis puisi siswa kelas V SD
Negeri Pantirejo 1 telah mengaami peningkatan meskipun belum
terlihat secara signifikan dalam hal ini dapat dilihat dari nilai siswa
dalam menulis puisi yaitu siswa yang mendapakan nilai lebih dari
sama dengan 65 (KKM) dan dikatakan tuntas meningkat menjadi 10
siswa atau 58,82%, sedangkan yang mendapat nilai kurang dari 65
(KKM) dan dikatakan belum tuntas ada 7 siswa atau 41,17%.
3. Siklus II
Pada siklus II, kemampuan menulis puisi siswa kelas V SD
Negeri Pantirejo 1 telah mengalami peningkatan hampir 100% dalam
hal ini dapat dilihat dari nilai siswa dalam menulis puisi yaitu siswa
yang mendapakan nilai lebih dari sama dengan 65 (KKM) dan
dikatakan tuntas meningkat menjadi 15 siswa atau 88,23%, sedangkan
yang mendapat nilai kurang dari 65 (KKM) dan dikatakan belum
tuntas hanya ada 2 siswa atau 11,76%.
4. Hubungan Antar Siklus
Hasil evaluasi kemampuan menulis puisi mulai dari sebelum
tindakan dan setelah tindakan yang meliputi siklus I dan siklus II dan
setian siklus terdapat dua pertemuan mengalami peningkatan secara
8
Hubungan peningkatan menulis puisi antar siklus dapat
dibuktikan melalui hasil yang dijabarkan berikut ini: siswa yang
memperoleh nilai kurang dari 65 (KKM) pada pra siklus ada 10 siswa
atau 58,82%, sedangkan yang mendapat nilai lebih dari sama dengan
65 ada 7 siswa atau 41,18%, kemudian pada siklus I yang
mendapatkan nilai kurang dari 65 berkurang menjadi 7 siswa atau
41,18%, sedangkan yang mendapatkan nilai lebih dari sama dengan
65 bertambah dari 7 siswa menjadi 10 siswa atau 58,82%. Siklus II
yang mendapat nilai kurang dari 65 juga berkurang dari 7 siswa
menjadi 2 siswa saja atau 11,76%, sedangkan yang mendapatkan nilai
lebih dari sama dengan 65 bertambah dari 10 siswa menjadi 15 siswa
atau 88,23%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kemampuan
menulis siswa dapat ditingkatkan melalui media gambar tokoh idola
pilihan siswa.
Nilai rata-rata kelas juga mengalami peningkatan dari pra
siklus, siklus 1, dan siklus II. Nilai rata-rata kelas dalam materi
kemampuan menulis puisi dapat disajikan pada tabel 9 berikt ini:
Tabel 2. Data Nilai rata-rata Kelas Kemampuan Menulis Puisi Pra
siklus, Siklus I, Siklus II
No Tindakan Pra siklus siklus I siklus II
1 Nilai rata-rata 62 66 74
Dari tabel diatas dapat disajikan dalam bentuk grafik pada gambar 7
[image:11.595.162.488.506.551.2]56 58 60 62 64 66 68 70 72 74
Pra siklus siklus I siklus II
Nilai rata-rata
Dari tabel yang telah disajikan di atas jelas diketahui bahwa
nilai rata-rata kelas mengalami peningkatan dari pra siklus sampai
siklus II. Siswa yang memperoleh nilai lebih dari sama dengan 65
mengalami peningkatan dari pra siklus sampai siklus II. Dengan
demikian hasil ini menunjukkan terpenuhinya indikator ketercapaian
yang ditentukan dari
41,18% pada kondisi awal (prasiklus) menjadi 88,23% pada kondisi
akhir (siklus II). Dari hasil yang telah diuraikan tersebut bahwa dengan
media gambar tokoh idola pilihan siswa dapat meningkatkan menulis
puisi siswa kelas V siswa SD Negeri Pantirejo 1.
C. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, dirumuskan
beberapa kesimpulan berikut. Pertama, Pembelajaran Bahasa Indonesia
menggunakan gambar tokoh idola pilihan siswa mampu meningkatkan
ketrampilan menulis puisi siswa di dalam setiap siklus, hal ini dapat
diketahui dari adanya peningkatan presentasi nilai pada setiap siklus. Pada
pra siklus nilai rata-rata kelas 61,5 dengan ketuntasan klasikal yang hanya
mencapai 41,18% (7 siswa) memiliki nilai di atas KKM 65. Kondisi tersebut
mengalami peningkatan, pada siklus 1 nilai rata-rata kelas menjadi 66,47 62,35
[image:12.595.168.453.113.280.2]66,47
10
dengan ketuntasan klasikal 58,82% (10 siswa) memiliki nilai di atas KKM
65. Siklus II rata kelas menjasi 74,12% dengan ketuntasan klasikal 88,23%
(15 siswa) memiliki nilai di atas KKM. Kedua, Penggunaan media gambar
tokoh idola pilihan siswa dalam pembelajaran menulis puisi mata pelajaran
Bahasa Indonesia mampu meningkatkan proses pembelajran menulis secara
DAFTAR PUSTAKA
Alfiah, dkk. 2009. Pengajaran Puisi: Sebuah Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Ali, Mohamad. 1987. Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa
Anitah, Sri. 2008. Media Pembelajaran. Surakarta: UNS Press.
Arikunto, Suharsini dan Suhardjono. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Angkasa
Arsyad, Azhar. 1997. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Dewi, Wendi Widya Ratna. 2008. Belajar Menuang Ide dalam Puisi, Cerita, Drama. Klaten: Intan Pariwara.
Gerlach, V.G. dan Ely, D.P. 1971. Teaching and Media. A Systematic Approach. Englewood Cliffs: Prentice-Hall, Inc.
Hadi, Amirul dan Haryono. 1995. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.
Hamalik, Oemar. 1994. Media Pendidikan. (Cetakan ke-7). Bandung: Penerbit PT. Citra Aditya Bakti.
Helmi. 2008. “Pengaruh Pendekatan Kontekstual (CTL) terhadap keterampilan menulis Deskripsi”. Skripsi. FKIP UMS
Indriana, Dina. 2011. Ragam Alat Bantu Media Pengajaran. Jogjakarta: Diva Press.
Kosasih, dkk. 2007. Optimalisasi Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Grasindo.
Lasa HS. 2005. Gairah Menulis. Yogyakarta: Alenia
Musfiqon. 2012. Pengembangan Media & Sumber Pembelajaran. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.
12
Nurhadi, dkk. 2007. Bahasa Indonesia untuk SMP Kelas VII. Jakarta: Erlangga
Pradopo, Rachmad Djoko. 2009. Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.Prasetyo, Eko. 2012. Kekuatan Pena. Jakarta: Indeks
Rubiyanto, Rubino. 2011. Motode Penelitian Pendidikan. Surakarta: Program Studi PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Sadiman Arief, dkk. 1986. Media Pendidikan. Jakarta: Penerbit PT. RajaGrafindo Persada.
Sanaky, Hujar AH. 2009. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Safiria Insania Press.
Santosa, dkk. 2009. Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD. Jakarta: Universitas Terbuka
Situmorang, B. P. 1980. Puisi dan Metodologi Pengajarannya. Medan: Nusa Indah.
Sudjana, Nana dan Rivai, Ahmad. 2009. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Sumaryani, Sri. 2010. “Peningkatan Kemampuan Membuat Karangan dengan Media Gambar Kelas V SD Negeri Gringging 3 Sambungmacam Sragen”. Skripsi. Surakarta: FKIP UMS
Susilana, Rudi. 2011. Media Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima.
Suwandi, Sarwiji. 2010. Model Assesment dalam Pembelajaran. Surakarta: Yuma Pustaka.
Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis: Sebagai Suatu Ketrampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.