Pengaruh Kompensasi Finansial dan Nonfinansial Terhadap Kinerja
Karyawan PT. Pertamina EP Bunyu Field kabupaten Bulungan
Nor Lenni
1Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompensasi
finansial dan kompensasi nonfinansial terhadap kinerja karyawan PT.
Pertamina EP Bunyu Field Kab. Bulungan. Alat analisis yang digunakan adalah
uji instrument yang terdiri dari uji validitas dan reabilitas, uji asumsi klasik
(normalitas, multikolonieritas, heteroskedasitas, serta uji regresi berganda.
Analisis data menggunakan SPSS Versi 21, sampel dalam penelitian ini adalah
Karyawan PT. Pertamina Ep Bunyu Field yang berjumlah 84 orang . Hasil
Penelitian menunjukkan bahwa variabel kompensasi finansial (X1) dan
nonfinansial (X2) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja
karyawan (Y) dengan nilai fhitung > ftabel (8,217 > 3,98) daan nilai Adjusted R
Square sebesar 0,528. Melalui analisis uji t masing-masing variabel X memiliki
thitung > t tabel yakni (2,249, 2,101 > 1,989) dan variabel kompensasi non finansial
merupakan variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap kinerja
karyawan (Y) yang ditunjukkan nilai koefisien beta tertinggi yaitu sebesar 252.
Kata Kunci
:
Kompensasi Finansial, Kompensasi Nonfinansial, Kinerja
Karyawan
Pendahuluan
Mengingat faktor tenaga kerja merupakan faktor yang terpenting dalam
pelaksanaan proses produksi maka diperlukan tenaga kerja yang mempunyai
keterampilan dan keahlian demi kelangsungan hidup perusahaan. Oleh sebab itu
harus mendapatkan perhatian yang serius agar sasaran organisasi dapat dicapai
sesuai dengan harapan.
Sumber daya manusia merupakan kekayaan yang paling penting, yang
dimiliki oleh suatu organisasi, sedangkan manajemen yang efektif adalah kunci
bagi keberhasilan orgnisasi tersebut. Berbagai rangsangan faktor motivasi kerja
dapat meningkatkan kinerja karyawan. Kompensasi dapat digunakan sebagai alat
untuk memotivasi karyawan untuk meningkatkan prestasi kerja dan merangsang
1Mahasiswa, S1 Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
514
karyawan untuk berperan aktif dalam peran pencapaian tujuan perusahaan.
Sebagai bentuk balas jasa kompensasi dibagi menjadi dua jenis, yakni kompensasi
finansial dan nonfinansial. Kompensasi finansial adalah kompensasi yang
diterima karyawan dalam bentuk uang seperti gaji/upah, komisi, bonus, dan
program-program proteksi.
Penelitian ini mengambil objek pada perusahaan Pertambangan & Migas
PT. Pertamina EP Bunyu Field
yang berlokasi di Bunyu Kabupaten Bulungan.
Sejalan dengan visi PT.Pertamina EP yakni akan menjadi perusahaan Migas
Nasional berskala International (
World Class National Energy Company
),
tentunya untuk mencapai visi tersebut dibutuhkan sumber daya manusia yang
handal, profesional, dan terampil. Dimana karyawan merupakan unsur penting
penggerak roda utama perusahaan. Tentunya untuk mencapai kinerja yang
optimal para karyawan dituntut memiliki semangat serta motivasi kerja yang
tinggi, sehingga diharapkan target dan tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai
dengan baik.
Masalah yang terjadi pada PT. Pertamina EP Bunyu Field Kab. Bulungan
adalah masih rendahnya capaian target yang diharapkan, dimana target pekerjaan
yang telah ditetapkan untuk setiap pekerja masih belum sepenuhnya tercapai
sehingga hal tersebut perpengaruh terhadap pencapaian produksi yang tidak
mencapai target yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Berdasarkan wawancara
yang telah dilakukan, penulis menyimpulkan bahwa perusahaan dalam
memberikan kompensasi nonfinansial terhadap karyawannya dirasa masih belum
sepenuhnya sesuai harapan para pekerja. Upaya yang dilakukan perusahaan
untuk meningkatkan kinerja karyawan melalui kompensasi finansial dan
nonfinansial masih belum mendapatkan hasil yang diinginkan hal ini dapat dilihat
dari data hasil produksi yang menurun sebagai akibat dari penurunan kinerja
karyawan. Sehingga peneliti merasa perlu untuk melakukan penelitian sejalan
dengan permasalahan tersebut.
Bertolak dari uraian di atas, maka dirasakan perlu dilakukan penelitian
yang menyangkut persoalan kinerja karyawan, dan peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul : “Pengaruh Kompensasi Finansial dan
Nonfinansial Terhadap Kinerja Karyawan PT. Pertamina EP Bunyu Field Kab.
Bulungan.”
515
Rumusan Masalah
Berdasarkan dari uraian di atas maka dapat dapat dirumuskan
permasalahan dalam penelitian ini adalah :
a.
Apakah kompensasi finansial dan nonfinansial berpengaruh, baik secara
simultan maupun parsial terhadap kinerja karyawan PT. Pertamina EP Bunyu
Field Kab. Bulungan ?
b.
Kompensasi mana yang paling berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT.
Pertamina EP Bunyu Field Kab. Bulungan ?
Tujuan Penelitian
a.
Mengetahui pengaruh kompensasi finansial dan nonfinansial baik secara
simultan maupun parsial terhadap kinerja karyawan PT. Pertamina EP Bunyu
Field Kab. Bulungan.
b.
Mengetahui kompensasi mana yang paling berpengaruh terhadap kinerja
karyawan PT. Pertamina EP Bunyu Field Kab. Bulungan.
Kerangka Dasar Teori
Sumber Daya Manusia
Menurut Gomes (2002:4) Sumber Daya Manusia merupakan salah satu
sumber daya yang terdapat dalam organisasi, meliputi semua orang yang
melakukan aktifitas.
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)
Menurut Hasibuan (2003:10), Manajemen Sumber Daya Manusia adalah
ilmu dan seni mengatur hubungan dengan peranan tenaga kerja agar efektif dan
efesien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.
Kompensasi
Mondy (2008:4) menggungkapkan bahwa kompensasi merupakan total
seluruh imbalan yang diterima karyawan sebagai pengganti jasa yang telah
mereka berikan.
Jenis-jenis Kompensasi
menurut Mondy (2008:5) kompensasi dibagi menjadi dua kelompok yakni :
a. Kompensasi finansial
516
Kompensasi finansial dapat diberikan secara langsung terdiri atas bayaran
yang diperoleh seseorang dalam bentuk gaji, upah, bonus, atau komisi.
Sedangkan kompensasi finansial tidak langsung yang merupakan
tunjangan, meliputi semua imbalan finansial yang tidak mencakup dalam
kompensasi finansial langsung.
b. Kompensasi nonfinansial merupakan imbalan dalam bentuk kepuasan
seseorang yang diperoleh dari pekerjaan itu sendiri, atau dari lingkungan
baik secara fisik atau psikologis dimana orang tersebut bekerja. Ciri dari
kompensasi nonfinansial ini meliputi kepuasan yang didapat dari
pelaksanaan tugas- tugas yang bermakna yang berhubungan dengan
pekerjaan.
Tujuan Pemberian Kompensasi
Arep dan Tanjung (2003:197) mengemukakan bahwa tujuan membuat
manajemen balas jasa (kompensasi) dalam jangka panjang terdiri atas 3 bagian
yaitu :
a. Memperoleh karyawan yang berkualitas dengan cara menarik karyawan
yang handal ke dalam organisasi.
b. Meningkatkan gairah dan semangat kerja melalui memotivasi karyawan
untuk mencapai prestasi unggul.
c. Timbulnya long life employment (bekerja seumur hidup atau timbul
loyalitas dalam bekerja di tempat tersebut).
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kompensasi
a. Penawaran dan permintaan.
b. Kemampuan dan Kesediaan Perusahaan.
c. Serikat Pekerja.
d. Produktivitas Kerja Karyawan
e. Pemerintah dengan Undang-undang Keppres.
f. Biaya Hidup/Living Cost.
g. Posisi Jabatan Karyawan.
h. Pendidikan dan Pengalaman Kerja.
i. Kondisi Perekonomian Nasional.
j. Jenis dan Sifat Pekerjaan.
517
Kinerja Karyawan
Mangkunegara (2000:67) berpendapat bahwa kinerja karyawan adalah
prestasi kerja atau hasil kerja (output) baik kualitas maupun kuantitas yang
dicapai karyawan dalam melaksanakan tugas kerjanya sesuai dengan tanggung
jawab yang diberikan kepadanya.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja
Menurut Sopiah (2008:23) kinerja dapat dipengaruhi oleh
effort
(usaha),
ability
(kemampuan) dan situasi lingkungan.
a.
Effort
Usaha individu diwujudkan dalam bentuk motivasi. Motivasi adalah
kekuatan yang dimiliki seseorang dan kekuatan tersebut melahirkan
intensitas dan ketekunan yang dilakukan sukarela.
Motivasi ada 2 macam :
1) Motivasi dari dalam : keinginan yang besar yang muncul dari
dalam diri individu tersebut untuk mencapai tujuan-tujuan dalam
hidupnya.
2) Motivasi dari luar: motivasi yang bersumber dari luar diri yang
menjadi kekuatan bagi individu tersebut seperti pengaruh atasan,
teman kerja, keluarga, dll.
b. Kemampuan (
Ability
)
Ability
individu diwujudkan dalam bentuk kompetensi.
c. Situasi Lingkungan
Lingkungan bisa memiliki dampak yang positif atau sebaliknya.
Pengukuran dan Penilaian Kinerja
a. Kuantitas kerja
Standar ini dilakukan dengan cara membandingkan antara besranya
volume kerja yang seharusnya (standar kerja norma) dengan kemampuan
sebenarnya.
b. Kualitas Kerja
Standar ini menekankan pada mutu kerja yang dihasilkan dibandingkan
volume kerja.
c. Pemanfaatan waktu
Yaitu penggunaan masa kerja yang disesuaikan dengan kebijaksanaan
perusahaan.
518
Asumsi yang digunakan dalam standar ini adalah jika kehadiran pegawai
di bawah standar kerja yang ditetapkan maka pegawai tersebut tidak akan
mampu memberikan kontribusi yang optimal bagi perusahaan.
e. Kerjasama
Keterlibatan seluruh pegawai dalam mencapai target yang ditetapkan akan
mempengaruhi keberhasilan bagian yang diawasi.
Metode Penelitian
Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur valid tidaknya suatu kuesioner.
Pengujian validitas terhadap butir pertanyaan dalam kuesioner dapat dilakukan
dengan bantuan program SPSS, yaitu dengan melihat hasil output
Corrected
Item-Total Corelation
di mana jika nilainya positif dan > nilai r-tabel (Df= N-2 dan
=5%) berarti butir pertanyaan telah valid.
Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah pengukur
yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut
diulang. Uji reliabilitas menggunakan metode koefisien
Alpha Cronbach
pada
software IBM SPSS Statistics 21 for windows
.
Stanislius dan Uyanto (2009)
tingkat reliabilitas metode Alpha Cronbach dapat dilihat pada tabel berikut :
Koefisien Kriteria 0,00-0.20 Kurang Reliabel >0.20-0.40 Agak Reliabel >0.40-0.60 Cukup Reliabel >0.60-0.80 Reliabel > 0.80-1,00 Sangat ReliabelUji asumsi Klasik
1.
Uji Normalitas
2.
Uji Multikolinearitas
3.
Uji Heteroskedastisitas
4.
Uji Autokorelasi.
Regresi Linier Berganda
Untuk menganalisis seberapa jauh variabel yang mempengaruhi keputusan
menjadi nasabah tabungan faedah menggunakan model regresi linier berganda,
519
yang mana menjadi (Variabel terikat) adalah keputusan menjadi nasabah
tabungan faedah (Y) sedangkan variabel bebas adalah kompensasi finansial (X
1),
kompensasi nonfinansial (X
2),
Y = Kinerja Karyawan
a
= Nilai Konstanta
X
1= Kompensasi Finansial
X
2= Kompensasi Nonfinansial
e = Error
Koefisien Determinasi (R
2)
Koefisien determinasi bertujuan untuk mengetahui seberapa besar
kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen. Dalam output
SPSS, koefisien determinasi terletak pada tabel
Model Summary
, namun untuk
regresi linier berganda menggunakan
R Square
yang telah disesuaikan
(Adjusted
R Square),
karena disesuaikan dengan jumlah variabel independen yang
digunakan dalam penelitian.
Uji F (Simultan)
Pengujian secara serentak adalah untuk mengetahui apakah secara
serentak koefisien regresi variabel bebas mempunyai pengaruh atau tidak
terhadap variabel tidak bebas (J Supranto, 2002:112)
⁄
⁄
Dimana:
k
: Jumlah variabel
independent
n
: Jumlah sampel
R
2: Koefisien determinasi
Pembuktian ini dilakukan dengan mengamati
Fhitung
pada nilai alpha (α) 5%:
a.
Jika nilai
Fhitung
>
Ftabel
, maka
H0
dotolak dan
Ha
diterima
b.
Jika nilai
Fhitung
<
Ftabel
, maka
H0
diterima dan
Ha
ditolak
Uji t (Parsial)
Pengujian secara parsial digunakan untuk menguji apakah setiap koefisien
regresi variabel bebas mempunyai pengaruh atau tidak terhadap variabel tidak
bebas (J Supranto, 2002:112)
thitung
=
Dimana:
520
S
bi:
Standart deviasi
Dengan menggunakan tingkat keyakinan nilai alpha (α) sebesar 5% dan derajat
kebebasan (n-2). Kemudian membandingkan antara
thitung
dengan
ttabel
,
a.
Jika nilai
thitung
>
ttabel
, maka
H0
ditilak dan
Ha
diterima
b.
Jika nilai
thitung
<
ttabel
, maka
H0
diterima dan
Ha
ditolak.
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Uji Validitas
Berdasarkan hasil Uji Validitas penelitian didapat bahwa seluruh butir
pernyataan pada kuesioner dinyatakan valid karena nilai r
hitung> r
tabel(nilai
r-tabel untuk N=84 dengan tingkat signifikansi uji dua arah 5% adalah 0,228).
Uji Reliabilitas
Kemudian hasil Uji Reliabilitas diketahui bahwa seluruh variabel
memiliki nilai
Cronbach's Alpha
0,768 > 0,60 sehingga semua variabel penelitian
dinyatakan reliabel.
Uji Asumsi Klasik
Hasil uji normalitas, uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas dan uji
autokorelasi menunjukkan bahwa model regresi telah memenuhi asumsi klasik,
sehingga dapat dilakukan analisis regresi linier berganda.
Regresi linier Berganda
Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh variabel bebas (X) yang terdiri dari variabel kompensasi finansial dan
nonfinansial terhadap variabel terikat yaitu kinerja karyawan PT. Pertamina EP
Bunyu Field Kabupaten Bulungan (Y). Berikut ini tabel hasil Regresi Linier
Berganda :
Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 2.682 1.446 1.855 .067 X1 .130 .062 .235 2.101 .039 X2 .086 .038 .252 2. 249 .027
Sumber: data diolah melalui SPSS Versi 21, 2014
Berdasarkan hasil pengolahan di atas diperoleh persamaan regresi linier
berganda dari variabel kompensasi finansial (X
1), kompensasi nonfinansial (X
2)
521
terhadap kinerja karyawan PT. Pertamina EP Bunyu Field Kab. Bulungan (Y)
adalah sebagai berikut:
Y =2.682+0,130X
1+0,086X
21.
Koefisien Korelasi (R) dan Determinasi (R
2)
Untuk mengetahui kuatnya hubungan antara variabel kompensasi (X)
terhadap kinerja karyawan (Y) dapat dilihat dari nilai R pada tabel di bawah ini.
Kemudian untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel bebas
menjelaskan variabel terikat dapat dilihat pada nilai
R adjusted
square
pada tabel
di bawah ini.
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .751a .639 .528 .67991
Sumber: data diolah melalui SPSS Versi 21, 2014
Berdasarkan data di atas
diperoleh nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,751
atau 75,10 % yang berarti tingkat hubungan antar variabel kompensasi finansial
(X
1), kompensasi nonfinansial (X
2) terhadap kinerja karyawan PT. Pertamina EP
Bunyu Field Kab. Bulungan (Y). termasuk pada tingkat hubungan yang kuat.
Dalam output SPSS diperoleh nilai koefisien determinasi (R
2) yang besarnya
pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat sebesar 63,90 %. Sedangkan
sisanya yaitu 36,10 % dipengaruhi oleh variabel lain diluar variabel penelitian.
2.
Uji F (Simultan)
Uji F atau uji serempak merupakan uji bersama-sama untuk menguji
signifikansi pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen
yakni
dengan membandingkan F
hitungdengan F
tabeldengan tingkat kepercayaan sebesar
95% (α = 0,05). Hasil uji F dari perhitungan SPSS sebagai berikut:
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 15.781 2 7.890 8.217 .001b Residual 77.779 81 .960 Total 93.560 83 a. Dependent Variable: Y b. Predictors: (Constant), X2, X1
522
Berdasarkan tabel diatas bahwa nilai F
tabelsebesar 3,96 % F
hitungdiperoleh 8,217 berarti F
hitung> F
tabeldan diperoleh hasil signifikan 0,001 < 0,05.
Dengan demikian variable kompensasi finansial dan nonfinansial secara
bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan PT.
Pertamina EP Bunyu Field Kab. Bulungan. Sesuai dengan hipotesis yang
disampaikan sebelumnya bahwa variabel kompensasi finansial dan non finansial
secara bersama-sama mempunyai pengaruh dan signifikan terhadap kinerja
karyawan PT.Pertamina EP Bunyu Field kab. Bulungan.
3.
Uji t (Parsial)
Uji t digunakan untuk melihat sejauh mana pengaruh masing-masing
variabel independen terhadap variabel dependen dengan cara membandingkan t
hitung dan t tabel dengan tingkat kepercayaan sebesar α 0,05 sehingga diperoleh
hasil perhitungan SPSS.
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 2.682 1.446 1.855 .067 X1 .130 .062 .235 2.101 .039 X2 .086 .038 .252 2.249 .027 a. Dependent Variable: Y