• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. kebebasan berpikir atau membuat konsep-konsep serta kebebasan. makna demokrasi yang didalamnya ada unsur-unsur keikutsertaan rakyat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. kebebasan berpikir atau membuat konsep-konsep serta kebebasan. makna demokrasi yang didalamnya ada unsur-unsur keikutsertaan rakyat"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Di Negara Indonesia Manusia dalam kehidupan bermasyarakat dikatakan bebas dan terkait. Beberapa prinsip kebebasan manusia, antara lain kebebasan untuk menetapkan pilihan dan mengambil keputusan, kebebasan berpikir atau membuat konsep-konsep serta kebebasan mengadakan perbaikan kehidupan. Pengendalian sosial terkandung dalam makna demokrasi yang didalamnya ada unsur-unsur keikutsertaan rakyat dalam pemerintahan, pertanggung jawaban pemerintah terhadap rakyat, dukungan rakyat dalam pemerintahan, dan kontrol masyarakat terhadap tindakan pemerintah. Untuk menjaga agar hukum dijalankan sebaik-baiknya oleh para penegak hukum dan warga masyarakat, untuk melindungi hak-hak asasi manusia dari tindakan sewenang-wenang, dan untuk melindungi kepentingan-kepentingan masyarakat baik kepentingan politil, sosial, ekonomi, dan budaya. Didalam kerangka kehidupan masyarakat yang bersifat menyeluruh tindakan perusahaan selalu berkaitan dengan masyarakatnya. Antara perusahaan dan masyarakat ada hubungan timbal balik.

(2)

2 Masyarakat menjadi wadah bagi setiap perusahaan untuk bertindak dan berinteraksi guna mencapai tujuan. Pesatnya perkembangan industri dan perdagangan di Indonesia menimbulkan tuntutan masyarakat agar pemerintah dapat memberikan kepastian hukum dalam dunia usaha,khususnya perdagangan luar negeri yang mengarah pada globalisasi, sangat berpengaruh pada pemerintah, kerena berpengaruh untuk meningkatkan kinerja dalam pelayanan bisnis. Dengan adanya kebijakan dan peraturan yang sejalan dengan pertumbuhan dan perkembangan di Indonesia. Khususnya eksportir dan importir agar dapat meningkatkan produktivitas dan kelancaran arus barang dan penumpang di Indonesia, sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan pemasukan devisa bagi negara.

Pemerintah khususnya Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang berfungsi sebagai fasilitas perdagangan harus dapat membuat suatu hukum kepabeanan yang dapat mengantisipasi perkembangan dalam masyarakat dalam rangka memberikan pelayanan dan pengawasan. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai adalah unsur pelaksana tugas pokok dan fungsi Departemen Keuangan di bidang kepabeanan dan cukai. Dalam tugas pokok di bidang kepabeanan dan cukai terkandung misi yang saling terkait antara lain yaitu: mengamankan penerimaan negara dari sektor impor, ekspor dan cukai, melancarkan arus barang, membantu menciptakan iklim usaha yang kondusif bagi pertimbuhan industri dan

(3)

3 investasi melalui pemberian fasilitas kepabeanan dan cukai untuk menjamin perlindungan masyarakat terhadap ekses negatif yang timbul sebagai akibat dari masuknya barang-barang pembatasan dan larangan.

Fungsi utama Direktorat Jenderal Bea dan Cukai adalah sebagai pengumpul penerimaan yang merupakan pendapatan negara untuk membiayai pembangunan nasional. Peranan fungsi ini berubah sesuai dengan perubahan situasi perkonomian dan sosial negara. Pada saat ini dimana Indonesia dalam keadaan krisis di segala bidang khususnya di bidang ekonomi, fungsi ini menjadi salah satu prioritas yang harus dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Penerimaan yang dikumpulkan oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai berupa bea masuk yang merupakan pajak atas perdagangan internasional dan cukai yang merupakan pajak spesifik terhadap barang-barang tertentu.

Pemungutan bea masuk dan pajak dalam rangka impor memakai sistem Official Assessment, dimana Pejabat Bea dan Cukai yang melakukan perhitungan dan pemungutan atas barang kiriman. Lain halnya dengan barang impor pada umumnya, importir melakukan kegiatan menghitung, memberitahukan dan membayar bea masuk dan pajak dalam rangka impornya sendiri atau Self Assessment. Kemudian untuk penentuan nilai pabean barang kiriman tetap berdasar pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 tahun 2006 Tentang Nilai

(4)

4 Pabean untuk Perhitungan Bea Masuk, dimana nilai pabean yang dimaksud nilai transaksi dari barang yang bersangkutan sesuai International Commercial Term (Incoterms), yaitu dengan menggunakan terminologi penyerahan barang Cost, Insurance and Freight (CIF), biaya-biaya transportasi dan asuransi harus ditambahkan kedalam biaya-biaya yang sebenarnya dibayar atau yang seharusnya dibayar. Nilai pabean merupakan nilai yang digunakan sebagai dasar menghitung Bea Masuk dan Pajak dalam Rangka Impor. Kegunaan penentuan nilai pabean bagi pihak pabean adalah untuk meneliti kebenaran nilai pabean yang diberitahukan oleh Importir. Jika pemberitahuan nilai pabean oleh importir adalah benar, maka benar penghitungan Bea Masuk dan Pajak dalam rangka impor. Importir yang nakal cenderung untuk memanipulasi pemberitahuan nilai pabean ini dengan maksud ia dapat membayar Bea Masuk dan Pajak dalam rangka impor yang rendah. Caranya ialah dengan memalsukan dokumen pelengkap pabean berupa invoice atau mengubah uraian barang atau spesifikasi teknis barang yang tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya.

Pajak dalam rangka impor (PDRI) adalah pajak yang dipungut oleh Direktorat Jenderal Bea Cukai atas impor barang yang terdiri dari PPN, PPh pasal 22, PPnBM. Dalam menetapkan bea masuk, cukai dan Pajak dalam rangka impor (PDRI), Indonesia menerapkan sistem self assesment, di mana pengguna jasa diharuskan untuk menghitung,

(5)

5 menetapkan dan membayar sendiri besarnya pungutan yang harus dibayarkan. Oleh karena itu setiap pengguna jasa kepabeanan harus mengetahui bagaimana cara penghitungan pungutan Bea Masuk, Cukai dan Pajak dalam rangka impor.

Penerimaaan bea masuk selama dua tahun terakhir mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Setiap tahunnya target penerimaan bea masuk selalu meningkat. Berikut ini adalah contoh tabel dengan data Target Penerimaan dan Realisasi yang di peroleh setiap bulannya dan dapat di hitung penerimaan pabean serta cukai setiap tahunnya pada Seksi Perbendaharaan Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean Ngurah Rai.Peningkatan yang sangat signifikan terjadi pada Tahun Anggaran 2014 dimana target penerimaan bea masuk meningkat , bila dibandingkan dengan Tahun Anggaran 2012-2013.

(6)

6 Tabel 1.1

Target dan Realisasi penerimaan bea masuk pada KPPBC Tipe Madya Pabean Ngurah Rai 2012- 2013

S

Sumber Data : Bidang Perbendaharan Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean Ngurah Rai, 2015

Berdasarkan data di atas, bahwa target penerimaan bea masuk dinaikkan secara signifikan, namun realisasinya pun ternyata menunjukkan kenaikkan yang cukup tinggi. Sehingga untuk pencapaian target penerimaan bea masuk selama dua tahun anggaran selalu melebihi dari target.

Direktorat Jendral Bea dan cukai di bidang penerimaan yang terus membaik utamanya dua tahun terakhir ini antara lain disebabkan oleh tekad dan kemauan seluruh jajaran Direktorat Jendral Bea dan cukai untuk mewujudkan visi Direktorat Jendral Bea dan cukai untuk menjadikan institusi Direktorat Jendral Bea dan cukai sejajar dengan institusi kepabeanan dan cukai dunia dalam citra dan kinerja serta dalam mencapai misi Direktorat Jendral Bea dan cukai untuk memberikan

Tahun Anggaran

Target Penerimaan bea masuk (Rp.)

Realisasi Penerimaan bea masuk (Rp.)

2012 3.120.000.000,00 7.375.874.861,00 2013 6.120.000.000,00 8.531.587.175,82

(7)

7 pelayanan yang terbaik bagi industri, perdagangan dan masyarakat termasuk pemerintah.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, yang menjadi pokok permasalahan adalah Bagaimana Perhitungan Penerimaan Bea Masuk Dan Pajak Dalam Rangka Impor Pada Kantor Pengawasan Dan Pelayanan Bea Dan Cukai Tipe Madya Pabean Ngurah Rai.

1.2 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengetahui bagaimana perhitungan penerimaan bea masuk dan pajak dalam rangka impor pada Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean Ngurah Rai Tuban.

1.3 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini memberikan manfaat yang mengacu baik dari segi teoritis maupun praktis. Adapun manfaat di atas adalah :

1) Manfaat Teoritis

Penyusunan tugas akhir ini diharapkan mampu menambah ilmu, informasi,serta bahan referensi bagi mahasiswa yang terkait mengenai Perhitungan Penerimaan Bea Masuk Dan Pajak Dalam Rangka Impor Pada Kantor Pengawasan Dan Pelayanan Bea Dan Cukai Tipe Madya Pabean Ngurah Rai

(8)

8 2) Manfaat Praktis

Pada Penelitian ini teori-teori yang diperoleh pada saat perkuliahan dapat digunakan sebagai kegunaan teoritis dan dapat memberikan informasi yang berguna dalam merencanakan perpajakan agar lebih baik di masa yang akan dating.

1.4 Sistematika Penulisan

Untuk memberikan gambaran lebih lanjut terutama dalam hal Perhitungan Penerimaan Bea Masuk Dan Pajak Dalam Rangka Impor Pada Kantor Pengawasan Dan Pelayanan Bea Dan Cukai Tipe Madya Pabean Ngurah Rai. Penulisan laporan tugas akhir studi ini terdiri dari beberapa bab yang disusun berurutan secara sistematis sehingga antara satu bab dengan bab yang lainnya mempunyai hubungan yang sistematis. Adapun sistematika penyajian dalam laporan ini adalah sebagai berikut :

Bab I : Pendahuluan

Bab ini menguraikan tentang latar belakang, tujuan penelitian, manfaat penulisan dan sistematika penulisan.

Bab II : Kajian Pustaka

Bab ini dibahas mengenai landasan teori yang menguraikan tentang teori-teori yang menunjang

pembahasan terhadap masalah dalam laporan ini yaitu : Pengertian pajak,Sistem pemungutan

(9)

9 pajak,Pengertian Impor ,Nilai Pabean, Penerimaan Bea Masuk ,Pajak Dalam Rangka Impor,Pengertian Pajak Pertambahan Nilai (PPN),Pengertian Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM),Pajak Penghasilan,Pajak Penghasilan Pasal 22 atas Kegiatan Impor Barang,Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22

Bab III : Metode Penulisan

Bab ini berisikan tentang metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan laporan ini yang meliputi lokasi penelitian, objek penelitian, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, dan teknik analisis data.

Bab IV : Pembahasan Hasil Penelitian

Bab ini menguraikan tentang Gambaran Umum Perusahaan tempat penelitian berlangsung yaitu Perhitungan Penerimaan Bea Masuk Dan Pajak Dalam Rangka Impor dan penulis melakukan penelitian pada objek penelitian dan berikut membahas hasil penelitian.

(10)

10 Bab V : Simpulan dan Saran

Bab ini menguraikan tentang simpulan yang dibuat berdasarkan uraian pada bab sebelumnya serta saran-saran yang berdasarkan hasil pembahasan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.

Referensi

Dokumen terkait

Kegiatan mendongeng atau bercerita dilakukan siswa dengan cara menceritakan kembali karya sastra atau cerita peristiwa yang pernah dialami, dilihat, atau

Dalam kajian tersebut, Islamofobia didefinisikan sebagai ketakutan atau kebencian terhadap Islam yang telah mengakibatkan ketakutan dan kebencian kepada semua Muslim

Gerit Knaap (2004), menyebut bahwa Larike merupakan pusat adminsitratif kolonial di bagian barat Jazirah Leihitu, juga peran Larike sebagai salah satu wilayah produksi

Kriteria yang tertera di dalam QABs adalah sebagai berikut; pengelolaan baik, kecukupan modal, direkomendasikan oleh otoritas terkait, lulus ketentuan basel III,

Ozon adalah molekul yang tersusun dari 3 (tiga) buah atom oksigen, senyawa ini merupakan oksidator kuat (oksidasi potensial 2,07 eV), sehingga dapat digunakan sebagai oksidator

Muhammad Erwin Ashari Langkat, Sumatera Utara 53.. Nesti Wilujeng Bandung, Jawa Barat

Diperoleh dari skor jawaban yang diperoleh responden sebanyak 5153 dibagi dengan skor yang maksimal yakni 6528 dikalikan 100 % Dengan demikian pemahaman mahasiswa Pendidikan

Berdasarkan kedua pendapat di atas, maka dapat dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan potensi wisata adalah segala sesuatu yang terdapat di obyek wisata yang dapat