• Tidak ada hasil yang ditemukan

I. PENDAHULUAN. tepat pada garis lintang khatulistiwa. Hal tersebut. manusia, melainkan merugikan bagi manusia karena

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "I. PENDAHULUAN. tepat pada garis lintang khatulistiwa. Hal tersebut. manusia, melainkan merugikan bagi manusia karena"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Indonesia secara geografis terletak pada 60 LU - 110 LS dan 950 BT - 1410 BT dan berada tepat pada garis lintang khatulistiwa. Hal tersebut menyebabkan Indonesia memiliki curah hujan yang tinggi dan beriklim tropis. Iklim Indonesia yang lembab menjadikan Indonesia memiliki banyak hutan hujan tropis. Hutan hujan tropis sendiri menjadi tempat hidup bagi hewan dan tumbuhan. Nyamuk adalah hewan yang tidak memberikan dampak menguntungkan bagi manusia, melainkan merugikan bagi manusia karena nyamuk sebagai vektor penyakit tertentu, seperti demam berdarah dan chikungunya. Iklim Indonesia yang lembab sangat cocok untuk perkembangan nyamuk, khususnya pada musim penghujan (Kristina, 2004). Nyamuk merupakan vektor penyakit menular, contohnya adalah penyakit demam berdarah yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti, penyakit malaria yang disebabkan oleh nyamuk Anopheles, dan penyakit chikungunya yang disebabkan oleh nyamuk Culex.

Chikungunya disease atau demam chikungunya adalah satu di antara penyakit tular vektor (nyamuk) yang saat ini banyak terjadi di Indonesia tidak

1

Indododonnesia secara geogrgrgrafffisiss teeerlrletrleteakak pppadaa a 60 LU - 1111110 0 LS dan 950 BT 141000 BT dan bebeberaaadadada tepatt pada garisss lililintntntanananggg khatulistiwa. Hal tersebu menyebbbabababkakakan n n Indoneesiesisia a memiliki ccurah hujjann yanyyaa g tingngggigigi danddana berikkklililim tropis Ikkklililim m m IndoneInIn eesisisia yaangn lembab meennjadikan Indonnesia mmmemilililikikki i i bababanynn akk hutan hu

hu

hujajajan troopopis. Hutan huhujajan tropis ssenndiri menjaadid tempat hidudup dup bababagigigi hhhewan dddan tu

tu

tumbuuhuhanan. Nyamuk aadadalah hhewwan yayanng tidak membmbeeerikananan dddamaa paaak menngnguntungkan n babagig mannusu iaia, meelaininkakan meruugigikakan bagi mmaaanusiiia karererennn nyaamamuk sebagai vekktotor r pepennyakkit terertetentntu,u, seperti demam bbberdarahahh ddaaan ch

ch

chikikikungunyyaa. IIklklimimm IndIInndonononeseesia yang lembababab sangsasangatngatat ccococokok untukk perppererkkkembananangagagan nyamuk, khususnya pada mmmusususimmm penghujan (Kristina, 2004). NNNyayayamumm k me

me

merurupakan vektor penyakit menular, contohnya adalah penyayayakkikt dddemememam b

b

berddadarararahhh yayayangngng dddisisebisebebabababkkakan olehololeheh nnnyayayamumuk mukk AAAedded sss aeaeaegygygyptptipi, pepepenynynyakakakititit mmalalalaarariaiaia yang di

di

disesesebabb bkbkbkan oleleehhh nyamuk Anoppphehh les, daann penyakit chn hhikikikununungugg nyyaa yay ngngngddisebabkan oleh nyamuk Culex.

Chikungunya disease aaatau demaaam chikungunya adalah satu di antar penyakit tular vektor (nyamuk) yyyana g ssasaat ini banyak terjadi di Indonesia tidak

(2)

hanya di daerah perkotaan tetapi banyak juga di daerah pedesaan. Penyebab penyakit ini adalah sejenis virus, yaitu Alphavirus (famili Togaviridae) dan ditularkan lewat nyamuk Culex Linn. Jenis Aedes albopictus juga dilaporkan dapat menularkan penyakit ini (Reiter dkk., 2006).

Dalam kasus penyakit chikungunya di Indonesia, penyakit ini dilaporkan pertama kali di Samarinda pada tahun 1973, kemudian berjangkit di Kuala Tungkal, Jambi tahun 1980. Tahun 1983 merebak di Martapura, Ternate, Yogyakarta (Kristina, 2004). Setelah menghilang hampir 20 tahun, kejadian luar biasa (KLB) demam Chikungunya terjadi pada awal tahun 2001 di Muara Enim, Sumatera Selatan dan Aceh, kemudian muncul di Bogor bulan Oktober. Demam Chikungunya berjangkit lagi di Bekasi (Jawa Barat), Purworejo dan Klaten (Jawa Tengah) pada tahun 2002. Selanjutnya berkembang hingga sekarang ke berbagai wilayah lain di Indonesia (Laras dkk., 2005).

Pada tahun 2009, wilayah Palembang, terutama kabupaten Lahat mengalami dampak penyakit yang cukup besar. Lima kecamatan yang mengalami dampak paling besar, yaitu Kecamatan Gumay Talang, Jaray, Kikim Barat, Kikim Selatan, dan Kikim Tengah. Jumlah penderita terhitung dari Oktober sampai November mencapai 84 orang (Aditama, 2009).

Studi tentang Bacillus thuringiensis saat ini sangat menarik karena masih sedikit orang yang memanfaatkan dan mengaplikasikan mengenai penelitian ini sehingga diharapkan dapat berkembang dengan lebih baik dan maju. Telah penyakit ini adalah sejeniiss s vivivirus, yaiaituitutu AAAlphavirus (famili Togaviridae) dan ditularkan lewat nnnyyamuk Culex Linn. Jenis Aedesss alabopictus juga dilaporkan dapat menununullarkan penyakit ininni (R(R(Reieeteeer rr dkddkk.k, 2022 06).

Dalam kasuuuss pppenynn akit chikungunya dddiii InInIndododonenenesia, penyakiiittt ini dilaporkan p

pertama a a kakakalilili di Samamamaririndi da pada tahun 19797733,3 kkkemudiaianann bebeberjrrangkittt di Kual Tuuungngngkakakal,l,l Jammmbbib tahahun 1980. Tahahun 1983 mererebbak k didd MMMaartaa tatapupupurarara, TeTeernate Yo

Yo

Yogggyakararartta (Kristina, 22004). Setellahh menghilaangng hampir 20tttahaa un,,,kekekejjjadianllluau bi

bi

biasa ((K(KLBL ) demam Chikikunungunyaa teerjadi papadda awal tahun 2000101di MuMuM ararara a a Enimmm Summam tera Selattanan ddana Aceh,h kkeme udian muu muncul di BoBogogor bulan Okkktott ber. Demmmamamam Chiikikungunya berjangkkitit laggii did Bekasasii (J(Jawawa Barat), Purworejooo dan KKKlatteeen (J

(J

(Jawawawa TTenggahah)) papadadada tahttahahununun 2002. Selanjutntntnyayaya berbbererkekembmbanangg hihinggaga sga sseekarannng g g kkk berbagai wilayah lain di Indonesir sisiaaa (LLLarararas dkk., 2005).

Pada tahun 2009, wilayah Palembang, terutama kabuuupapapatetennn LaLL ha me

m

m nggalalamlamamiii daddampmpakmpakak pppenyaakikikit t t yayayangngng cccukukukup bbbesesesararar. LimLLimimaaa kkekecamamamatatatann n yang me

me

mengngng lalamla iiidaaampmpmpak paling beesasasar, yaitu KKecamatan GuK GuGumamamay yy TTaTallalanggg,,,JaJaJaray, Kikim Barat, Kikim Selatan, dan KKKikim Tennngah. Jumlah penderita terhitung dar Oktober sampai November meeencn apai 84 4 4 orang (Aditama, 2009).

Studi tentang Bacillus thuururingiiieeensissaat ini sangat menarik karena masih sedikit orang yang memanfaatkan dddan mengaplikasikan mengenai penelitian in

(3)

diketahui bakteri ini terdiri atas banyak galur yang berbeda sifatnya. Saat ini dikenal lebih dari 700 varietas atau strain Bt, dan penemuan varietas atau strain baru terus berlanjut. Strain Bacillus thuringiensis diklasifikasikan menjadi 29 VXEVSHVLHVGDQOHELKGDULEDGDQLQNOXVLį-endotoksin) serta gen cry protein berhasil diisolasi (Kristina, 2004). Di antara varietas yang telah dikenal, terdapat 2 varietas utama yang telah dikembangkan dan diproduksi, yaitu Bacillus thuringiensis serovar israelensis dan Bacillus thuringiensis serovar kurstaki (Mardihusodo, 1992; Bahagiawati, 2002; Widyastuti dkk., 2004). Kedua varietas Bacillus thuringiensis tersebut mempunyai spesifikasi serangga target yang berbeda. Formulasi Bacillus thuringiensis serovar kurstaki spesifik untuk larva serangga anggota Ordo Lepidoptera, misalnya P. xylostella, Lymantria dispar (Gypsy moth), Spodoptera spp., Heliothis zea (Earworm) pada jagung, dan beberapa hama lainnya (Hoofmann & Frodsham, 1993; Zhong dkk.,2000; Lonc dkk.,2001). Namun demikian, formulasi Bacillus thuringiensis var. israelensis spesifik untuk serangga vektor penyakit anggota Ordo Diptera khususnya beberapa jenis nyamuk, misalnya Aedes aegypti dan lalat hitam (Goldberg & Margalit, 1977).

B. Keaslian Penelitian

Menurut Rina (2007), dengan judul "Aplikasi Insektisida Bacillus thuringiensis GDQ Ȝ-sihalotrin untuk Mengendalikan Berbagai Hama Pada dikenal lebih dari 700 varieeetatatasss atau straiaiainnn BtBB, dan penemuan varietas atau strain baru terus berlanjnjnjuutut. Strain Bacillus thuringiensis diddklasifikasikan menjadi 29 VXEVSHVLHVHVV GGGDQOHELKGDULEDGDGD DQDQDQ LQNLLQNQNOXOXVL įį -endotoksin))) sess rta gen a cry protein berhhhaaasil diisolasi (((KrKrKrisii tititina, 200004). Di anttarat raravvvarararieietaietatasssyang telah dddikikikenal, terdapa 2

2

2 varietetetasasas uuutatatama yyyananang g telah dikek mbangkkann dddana dipprororodududuksksksi, yaitu uu Bacillu thhurururininingigigieene siss sserovavar israelensis ddan Bacillus tthuhuringnggieii nsisis seroseserorovavavar kukukurstak (M

(M

(Mararardihuuussodo, 1992; BaBahagiawati,, 22002; Widyayasstuti dkk., 20000004). KeKeKedududua variieeeta Ba

Ba

B cillllusus thuringiensis tetersrsebut mmeempunyyaiai spesifikasi serarangngggagg tttararargegeget tt yannng berbbbeda. Formululasasii Bacilluss tthuh riinggiensnsiss serovar kukursrstaki spesifffikii untttuk larararvvv seraaangga anggota Ordoo LeLepipidodopttera, mmisisalalnynya P. xylostella, Lymmantria dddispapapa (G

(G

(Gypypypsy moth)th), SpSppodododopopopteteterarara spp., Heliothisisis zzzeaeaea ((Ea(Earwrwororm)m) padadaa jajjaagung,,, dddaaan beberapa hama lainnya (Hoofmmananann & & & FFFrodsham, 1993; Zhong dkk.,200000;; LoLoLon dk

dk

dkkkk.,2001). Namun demikian, formulasi Bacillus thuringiensis vararar. issrraraeeleleeensi sp

sp

spesifififikikik uuuntntntukuuk ssserererananangggggga veveektktktororor pppenenyaenyayakikikittt annggggggototota a a OrdoOrOrdodo DDDiipiptttera khkhkhuusususny be

be

bebebeberapapa jjjenisisis nnnyamuk, misalalalnyn a Aededeess aegypti dan nn lalalalat hihihitttam (G(G(Goldberg & Margalit, 1977).

B. Keaslian Penelitian

(4)

Pertanaman Kubis dan Pengaruhnya terhadap Arthropoda Bukan Sasaran". VHFDUDXPXPLQVHNWLVLGDȜ-sihalotrin tidak mampu mengendalikan populasi ulat C. pavonana, P. sylostella, dan hama lainnya. Bahkan aplikasi insektisida ini setiap minggu menyebabkan terjadinya resurjensi pada ulat P. sylostella serta terdapat kecenderungan bahwa aplikasi insektisidDȜ-sihalotrin berpengaruh yang signifikan dalam mengendalikan predator, parasitoid, serta kelompok tertentu arthropoda penghuni permukaan tanah. Insektisida Bt cukup efektif untuk mengendalikan hama kubis, terutama ulat P. sylostella dan C. pavonana yang ditunjukkan pula oleh kemampuannya menghasilkan panen kubis yang paling tinggi

Reni dkk (2005) melakukan penelitian dengan judul "Pengaruh Konsentrasi Subletal Bacillus thuringiensis Terhadap Laju Metabolisme Helicoverpa armigera". Konsentrasi subletal 50% Bacillus thuringiensismampu menurunkan kemampuan Helicoverpa armigera dalam mengubah pakan yang ditelan dan dicerna menjadi substansi tubuh yang pada akhirnya mampu menghambat perkembangan larva, menurunkan fekunditas, dan viabiltas Helicoverpa armigera.

Faraline dkk (2013) melakukan penelitian serupa dengan judul "Studi Toksisitas Bacillus thuringiensis Isolat Lokal Jawa Timur Berdasarkan Ketinggian Tempat Terhadap Larva Aedes aegypti". Persentase mortalitas larva dianalisis probit (LC50), ragam (ANOVA) dan uji t (t-test). Dua dari 28 isolat VHFDUDXPXPLQVHNWLVLGD ȜȜȜ-sisisihahahallotrin ttidididakakak mampu mengendalikan populasi ula C. pavonana, P. sssyylostella, dan hama lainnya. BaBaahkhkhkan aplikasi insektisida in setiap mininnggggu menyebabkan nn teeerjjjadada inyaininyaya resssuruu jensi pada ulalalat t P. sylostella sert terdddaapapat kecenderururungngnganan bahwa aplikasi inn ii seektektktisisisidididDDDȜȜȜ---sihalotrin berprprpengaruh yang signifikkkananan dddalalalam menenenggegenddalikan prp edator, paarararasisstoid, sesesertrta rta a kekk lompokokok tertentu arrrthththroroopopopodda pppeenenghununi permukaan tanah. Insektisisidda Bt BBtt cuukukuk p p p efefefekee tif f untuk me

me

mennngendadadalikan hama kkubu is, terutaamma ulat P. ssyylostella dann C.C pavavavonononana yayaang di

di

ditunjnjjukukkak n pula oleh kekemmampuaannnya menengghasilkan panen kukuubibbs yayayangngng palinnng tingggggig

Reni dkk (200505)) memelakuk kak n n ppenenelilitian dengan juduuul "Penenengarururuh Ko

Ko

Konnsn entrasii SuSublbletetetalalal BaBaBaciccllus thuringggieensensnsisisis TeTeTerhrhadadapap LLaju j MMeMetabolililismsmsm Helicoverpa armigera". Konsentntntrararasisssubububletal 50% Bacillus thuringiensismamamampmm u me

me

menun runkan kemampuan Helicoverpa armigera dalam mengubah h h pakapapakakan nn yyay ng di

d

dtellalann dadadannn didicececernrnarnaa mmmenjjjadadadiii sususubsbsbstatanstansnsiii ttubbubuhhh yayayangngng padppadadaaa akakhkhihirnyayaya mmmampu me

me

mengnghnghahambmbat pb ppeerkembangan larva, mmmenurunkan fekufefekuk nddditititasa , dadadann viabilta Helicoverpa armigera.

Faraline dkk (2013) mmem lakukan penelitian serupa dengan judul "Stud Toksisitas Bacillus thuringiensnsnsis IIIsolat Lokal Jawa Timur Berdasarkan Ketinggian Tempat Terhadap Larvavava Aedes aegypti". Persentase mortalitas larv

(5)

Bacillus thuringiensis yang didapatkan yaitu SK.T dan Mdn I TK2 mampu membunuh larva Aedes aegypti lebih dari 50 %. Isolat Mdn I TK2 pada umur biakan 48 jam dan isolat SK.T pada umur biakan 24 jam pada waktu pendedahan 72 jam secara berturut-turut mampu membunuh larva Aedes aegypti sebesar 100 % dan 68,3 %. Isolat Mdn I TK2 lebih efektif membunuh larva Aedes aegypti dibandingkan isolat SK.T dengan nilai LC50-72 jam sebesar 2,17×107sel/ml.

Penelitian sejenis dengan judul "Uji Toksisitas Isolat Bacillus thuringiensis Terhadap Larva Nyamuk Aedes aegypti Wilayah Yogyakarta". Lokasi penelitian dilakukan di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Hasilnya adalah isolat Bacillus thuringiensis mampu membunuh larva Aedes aegypti lebih dari 40% pada biakan umur 32 jam (Jati dkk., 2013).

Berdasarkan uraian di atas, belum pernah dilakukan penelitian tentang pengendalian larva nyamuk penyebab penyakit chikungunya menggunakan bakteri Bacillus thuringiensis. Selain itu, penelitian ini juga belum pernah dilakukan di daerah Palembang dan sekitarnya sehingga hal tersebut menjadi peluang untuk dilakukan penelitian ini.

C. Perumusan Masalah

1. Kelurahan manakah yang memiliki potensi sebagai sumber pengambilan sampel bakteri Bacillus thuringiensis?

membunuh larva Aedes aeegygygyptptptii li lebiihh dadadaririri 50 %. Isolat Mdn I TK2 pada umu biakan 48 jam daann n iisisolat SK.T pada umur biakan 2444 jjjama pada waktu pendedahan 72 jam secececaaara berturut-turut mamamampmpmpu u meu mem mbm unununuh larva Aedees ss aegypti sebesar 100 % dadan 68,3 %. Isda ssololoatatat MMMdn III TK2 lebihh efeh fefektktkififif memmmemembunuh larvaaa AeA des aegypt d

d

dibandininingkgkgkannn isolat SKSKSK.TTT ddengan ninilai LC500 7-77222jam sebejaja eesasasar r r 2,2,2,1711 ×10777sses l/ml. Pe

Pe

Penelitititiaaan ssejeenis dengann judul "Uji Tokkksisisisitas ss IsIsIsolololatatat BaBaacillu th

th

thurururini gieenensis Terhadapap Larva Nyayamuk Aedees s aegypti Wiilalalayah hh YoYoYoggyg akarrrtatt " Lo

Lo

L kassisippene elitian dilakukakan ndi Kababuupaten BBanantul, Daerah Istitimemeewaw YYYogogogyayayakartttaa Hasisisilnya adalaahh isisoloat Bacicilllusu tthuuringngieensis maampmpuu membunuhuhh larva Aeeededede aeggygypti lebih dari 40% papadada bbiaiakan umurur 3322 jajam (Jati dkk., 2013).

B

Berdrdasasararkakan n urururaiaaiananan di atas, belum pepepernrnrnahahah ddililakakukukan penelelelitititiaiaian tentntnananang pengendalian larva nyamuk pepepennyn ebebebababab penyakit chikungunya menggggunununakakakan ba

ba

baktkkeri Bacillus thuringiensis. Selain itu, penelitian ini juga bebebelululum m m pepepernr ah di

d

dlakkkukakakann n dididi ddaeaeaerararah h h PaPaPalllembmbmbananang g g dadadann n sekisesekikitttarnyrr yayaa sesesehihihingnnggagaga hhhalala ttteersebububut tt mmmenjad pe

peelululuang guntuk k k dididillalakukan penelililitian ini.

C. Perumusan Masalah

1. Kelurahan manakah yang mmmemililliiki potensi sebagai sumber pengambilan sampel bakteri Bacillus thuringggiiiensis?

(6)

2. Berapa konsentrasi isolat Bacillus thuringiensis optimal dalam mengendalikan larva nyamuk Culexsp.?

D. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui Kelurahan yang memiliki potensi sebagai sumber pengambilan sampel bakteri Bacillus thuringiensis.

2. Mengetahui konsentrasi optimal isolat Bacillus thuringiensis yang dapat mengendalikan larva nyamuk Culex sp.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah dapat memberikan informasi mengenai patogenisitas bakteri Bacillus thuringiensisyang berpeluang untuk pengendalian larva nyamuk Culexsp. yang ramah lingkungan.

mengendalikan larva nynynyamamamuukuk Cullexspspsp.?.?.?

D. Tujuan PPPeenenelitian

1. MMMengetahui KeKeKeluluurararahhah n yang memilikikiki popopoteteensnsnsiii sesesebagai sumbbbererer pengambilan sampmpmpelelelbbbakakteri Baak aacicicillllllus thuringgiei nsis.

2. MeMeMengngn etahhhuuiui kononsentrasi optimmaal isolat Bacillllus tthuhuhuringgiiei nsnsnsisisis yayy ng dapa m

m

mengngegendalikan larvrva anyamuk CuCulex sp.

E. Mannfn aat Penelilititianan

Manfaat dari pennelelititiaiann ini i i adalahah ddappatat memberikan informmmasi meeennngennaaa pa

pa

patototogeg inisitaitass babaktktererrii i BaBaBacicicillllllusu thuringiensissyangyayangngbbberererpepep luluanangg untuk k pppeeengendddalalaliaaan larva nyamuk Culexsp. yang rammmahaa lllininingkungan.

Referensi

Dokumen terkait

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Bupati Wajo Nomor 3 Tahun 2012 tentang Pemberian Izin Belajar, Tugas Belajar, Keterangan Belajar, Keterangan Pendidikan, Keterangan

Berdasarkan hasil dari penelitian tentang Identifikasi Jenis Buah Apel Menggunakan Algoritma K – Nearest Neighbor (KNN) dengan Ekstraksi Fitur Histogram, dapat

Sarana yang dibutuhkan untuk menunjang pelayanan kepada wisatawan antara lain seperti fasilitas umum (toilet), restaurant, ruang informasi, sarana transportasi di dalam

Teknik pengumpulan data selanjutnya yang digunakan dalam penelitian ini yakni teknik wawancara mendalam Digunakannya teknik ini dikarenakan melalui wawancara mendalam akan

Dilihat dari pola gerakan yang dikembangkan dalam pelatihan naik turun tangga dan loncat rintangan, maka pelatihan loncat rintangan lebih mendukung gerakan melompat pada

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Depok Tahun 2015-2019 4.2.2 Aspek Ekonomi Pada Pelaksanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya. Pembangunan bidang Cipta Karya

Setyawan, “Evaluasi Pemakaian Web Portal E-Class Terhadap Sistem Iinformasi Akademik Dengan Metode Technology Acceptance Model (TAM) (Survey: Mahasiswa S1 Di Universitas

Dari urian di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang pengaruh peristiwa yang terjadi pada seseorang (locus of control), pengetahuan