• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Pecahan Sederhana Melalui Media Visual pada Siswa Kelas III MI Miftahul Ulum Duren Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2017/2018 - Test Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Pecahan Sederhana Melalui Media Visual pada Siswa Kelas III MI Miftahul Ulum Duren Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2017/2018 - Test Repository"

Copied!
135
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

MATERI PECAHAN SEDERHANA MELALUI MEDIA VISUAL PADA SISWA KELAS III MI MIFTAHUL ULUM DUREN

KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN AJARAN 2017/2018.

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

SOFIATUN NIKMAH NIM 115 14 027

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

(2)
(3)
(4)
(5)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

MATERI PECAHAN SEDERHANA MELALUI MEDIA VISUAL PADA SISWA KELAS III MI MIFTAHUL ULUM DUREN

KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN AJARAN 2017/2018.

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

SOFIATUN NIKMAH NIM 115 14 027

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

(6)
(7)
(8)
(9)

MOTTO

Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu itu ada kemudahan (QS. Al-Insyirah: 5-6).

PERSEMBAHAN Skripsi ini dipersembahkan kepada :

1.Untuk dua sosok terhebatku bapak (Iksan), ibu (Siti Malikah) yang telah membesarkan, mendidik, membiayai, membimbing dan tidak pernah bosan mendoakan demi kelansungan hidupku, dan untuk adekku (Sofa Mahadi) yang selalu memberikan dukungan dengan caramu sendiri.

2.Keluarga besar Bani Abdul Mukti dan Bani Sumardi yang senangtiasa mendukung. 3.Untuk sodaraku Ulva Dwiana dan Aniq Amalia terimakasih sudah menemaniku

4tahun ini, semoga persaudaraan kita tetap terjaga.

4.Sahabat-sahabat yang selalu ada dalam suka maupun duka (Nur Amanah, Erna Rahma Ikayanti , Zulfa Amalia ) terimakasih atas motivasi dan kebahagian yang kalian berikan.

5.Ardian Setiadi Sentosa yang selalu ada dalam suka maupun duka.

6.Untuk Kepala Sekolah, Guru Kelas III dan semua Guru MI Miftahul Ulum Duren terimakasih sudah menyediakan tempat dan waktu untuk penelitian.

7.Kepala Sekolah dan semua guru MI Islamiyah tanjung maupun RA Perwanida terimasih selalu mendukung, memotivasi saya setiap hari.

8.Teman-teman PPL MI Ma’arif Pulutan yang luar biasa selalu memotivasi, mendukung dalam pembuatan skripsi.

9.Teman-teman KKN Kedungrejo yang dengan mereka aku merasakan bahagia yang sebenarnya.

(10)

KATA PENGANTAR Assalamualaikum wr.wb

Puji syukur penulis panjatkan kepada kehadirat Allah SWT atas limpahan nikmat, rahmat, hidayah serta inayah-Nya. Sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan lancar. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada baginda nabi Agung Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan para pengikutnya, yang telah membawa kita dari zaman kebodohan hingga zaman kaya ilmu pengetahuan seperti sekarang ini.

Skripsi yang berjudul peningkatan hasil belajar matematika materi pecahan dengan media visual pada siswa kelas III di MI Miftahul Ulum Duren Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang tahun ajaran 2017-2018.

. Ini diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan guna memperoleh gelar sarjana pendidikan pada jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

Penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan, serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini penulis ingin berterima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd.selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. 3. Ibu Peni Susapti, M.Si selaku ketua jurusan PGMI yang telah memberikan

(11)

4. Ibu Dr. Lilik Sriyanti, M.Si. selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya dengan tulus yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini. 5. Bapak Jaka Siswanta, M.Pd. selaku Pembimbing Akademik yang telah

memberikan motivasi dan dukungannya.

6. Dosen Penguji, Sukron Jazakumullah Ahsanal Jaza' Jaza an Katsiro

7. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen serta staf karyawan IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmunya kepada penulis.

8. Pimpinan dan Petugas Perpustakaan (IAIN) Salatiga dan Perpustakaan Umum Salatiga yang telah memberikan fasilitas dan pelayanan untuk mendapatkan buku-buku yang diperlukan sampai skripsi ini terselesaikan. 9. Bapak Muhammad Toha, S.Pd.i selaku kepala sekolah MI Miftahul Ulum

Duren yang telah memberi izin kepada penulis untuk mel;akukan penelitian 10.Bapak Muhammad Burhanudin, S.Pd.i selaku wali kelas III MI Miftahul

Ulum Duren yang telah membantu proses penelitian.

11.Siswa-siswa kelas III MI Miftahul Ulum Duren yang berkenaan membantu peneliti melakukan penelitian.

12.Semua pihak yang membantu dalam penelitian skripsi ini

(12)

harapkan demi kesempurnaan penelitian ini. Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua yang membutuhkan.

(13)

ABSTRAK

Nikmah, Sofiatun. 2018 Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Pecahan Sederhana Melalui Media Visual pada Siswa Kelas III MI Miftahul Ulum Duren Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2017/2018. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing : Dr. Lilik Sriyanti, M.Si.

Kata Kunci : Hasil Belajar, Pecahan Sederhana, Media Visual

Kegiatan belajar mengajar yang ada di sekolahan meliputi aktivitas guru memberikan materi kepada siswa agar siswa mempunyai pengetahuan yang memberikan manfaat jangka pendek maupun jangka panjang bagi siswa itu sendiri, dalam proses belajar tidak hanya melibatkan siswa secara langsung tetapi perlu menggunakan alat penunjang pembelajaran. Banyak siswa yang mengeluhkan susahnya pelajaran matematika dan banyak yang hasil belajarnya rendah terutama dalam materi pecahan sederhana maka dari itu peneliti mengkaji apakah media visual dapat meningkatkan hasil belajar matematika materi pecahan pada siswa kelas III MI Miftahul Ulum Duren Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2017/2018.

Jenis penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Adapapun lengkah-langkah dalam PTK Yaitu perncanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi yang dilakukan dalam dua siklus, Data diambil dari pedoman atau lembar pengamatan, soal evaluasi, pedoman dokumentasi dalam pembelajaran matematika melalui media visual. Analisis data yang dilakukan dengan cara menghitung pencapaian nilai belajar siswa tiap siklus yang berpatokan dari KKM Individual atau KKM sekolah dan KKM Nasional.

(14)

DAFTAR ISI Halaman Sampul

Lembar Berlogo

Halaman Judul ... i

Halaman persetujuan pembimbing ... ii

Lembar Pengesahan ... iii

Pernyataan Keaslian Tulisan ... v

Motto dan Persembahan ... v

Kata Pengantar ... vi

Abstrak ... ix

Daftar Isi ... x

Daftar Tabel ... xiv

Daftar lampiran ... xvi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ... 6

E. Kegunaan Penelitian ... 7

F. Definisi Operasional ... 8

G. Metode Penelitian ... 10

(15)

I. Pengumpulan Data ... 15

J. Analisis ... 16

K. Sistematika Penulisan ... 16

BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Hasil Belajar Mata Pelajaran Matematika a. Belajar ... 18

1) Pengertian Belajar ... 18

2) Prinsip-prinsip belajar... 19

3) Ciri-ciri Belajar ... 25

b. Hasil Belajar ... 25

1) Pengertian Hasil Belajar ... 25

2) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 26

2. Pembelajaran Matematika a. Pengertian Matematika ... 30

b. Fungsi Matematika ... 30

c. Ruang Lingkup Matematika ... 31

d. Pecahan ... 32

1) Mengenal Pecahan Sederhana ... 32

2) Membandingkan Pecahan Menggunakan Gambar ... 33

e. Media ... 34

(16)

2) Fungsi Media ... 35

3) Manfaat Media Pembelajaran ... 35

4) Ciri-ciri Media ... 38

f. Media Visual ... 1) Pengertian Media Visual ... 39

2) Langkah-langkah media visual ... 40

3) Fungsi Media Visual ... 40

4) Kelebihan Media Visual ... 41

5) Kekurangan Media Visual ... 42

B. Kajian Pustaka ... 42

BAB III HASIL PENELITIAN A. Diskripsi Kondisi 1. Perolehan Nilai Harian Siswa Mata Pelajaran Matematika ... 44

2. Data Keadaan Siswa ... 46

3. Pelaksanaan Penelitian ... 47

B. Diskripsi Pelaksanaan 1. Siklus 1 ... 47

2. Siklus II... 52

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Diskripsi Paparan Siklus ... 58

1. Pra Siklus ... 58

(17)

3. Siklus II ... 66 A. Pembahasan

1. Hasil Rekapitulasi ... 72 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ... B. Saran ... 75 DAFTAR PUSTAKA

(18)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Perolehan Nilai Ulangan Harian Ulangan Matematik Tabel 3.2 Data Responden Siswa Kelas III MI Miftahul Ullum Tabel 4.1 Hasil Tes Formatif Pra Siklus

Tabel 4.2 Rekapitulasi Ketuntasan Pra Siklus Tabel 4.3 Hasil Tes Formatif pada Siklus I Tabel 4.4 Rekapitulasi Ketuntasan Siklus I Tabel 4.5 Hasil Pengamatan Guru Siklus I Tabel 4.6 Hasil Pengamatan Siswa Siklus I Tabel 4.7 Hasil Tes Formatif pada Siklus II Tabel 4.8 Rekapitulasi Ketuntasan Siklus II Tabel 4.9 Hasil Pengamatan Guru Siklus II Tabel 4.10 Hasil Pengamatan Siswa Siklus II

(19)

DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Skema Penelitian

Gambar 1.2 Rumusan Pengelolahan Data Gambar 2.1 Pecahan

(20)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I Lampiran 2 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II Lampiran 3 : Dokumentasi

Lampiran 4 : Hasil Tes Formatif pada Siklus I Lampiran 5 : Hasil Tes Formatif pada Siklus II Lampiran 6 : Hasil Pengamatan Guru Siklus I Lampiran 7 : Hasil Pengamatan Guru Siklus II Lampiran 8 : Hasil Pengamatan Siswa Siklus I Lampiran 9 : Hasil Pengamatan Siswa Siklus II Lampiran 10 : SKK

Lampiran 11 : Profil Madrasah

Lampiran 12 : Surat Pembimbing Skripsi

Lampiran 13 : Surat Permohonan Izin Penelitian Lampiran 14 : Pernyataan KKM

Lampiran 15 : Lembar Konsultasi

(21)
(22)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Belajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan individu untuk mencapai suatu perubahan, Menurut (Azhar, 2011:1) Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri seseorang sepanjang hidupnya. Proses itu terjadi karena adanya interaksi antara sesorang dan lingkunganya. Oleh karena itu, salah satu perubahan tingkah laku pada seseorang. Salah satu perubahan tingkah laku bahwa seseorang telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri seseorang itu mungkin disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan, atau sikapnya. Menurut (Arief dkk, 2012:1) Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup, sejak dia masih bayi hingga keliang lahat nanti.

Jadi bisa disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan maupun reaksi yang dialami oleh individu mencakup pengetahuan, tingkah laku maupun sikap sebagai hasil individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan dan perubahan itu benar-benar di inginkan oleh individu bukan karena pengaruh obat-obatan atau yang lainnya.

(23)

murid tetapi harus ada alat penunjang pembelajaran apalagi dalam pelajaran matematika yang sebagian anak tidak suka dan nilainya cenderung rendah maka seorang guru harus mencari cara agar matematika tidak lagi menjadi mata pelajaran yang tidak disukai dan agar kegiatan belajar mengajar bisa dilakasanakan dengan mudah seperti halnya penggunaan metode dan media pembelajara.

Dilihat dari berkembangnya ilmu matematika yang selalu mengikuti perkambangan zaman maka ini menjadi tugas seorang guru untuk selalu mengambangkan inovasi-inovasi dalam mengembangkan media maupun metode yang digunakan untuk pembelajaran dikelas agar siswa lebih mudah memahami dan siswa juga mengikuti adanya perkembangan zaman.

Selain, itu tujuan belajar matematika itu sendiri adalah mempersiapkan siswa menghadapi persoalan yang ada dikehidupannya sehari-hari karena matematika tidak lepas dari kehidupan sehari-hari, namun pada kenyataannya matematika menjadi mata pelajran tidak disukai oleh siswa bahkan dihindari kususnya pada siswa MI Miftahul Ulum Duren Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang, hal ini mengakibatkan siswa kurang menguasai materi.

(24)

mudah.Menurut wali kelas III mayoritas siswa mengeluhkan betapa sulitnya memahami pelajaran matematika tidak jarang pula mereka bermalas-malasan mengikuti pelajaran matematika bahkan banya dari mereka jika tes hanya mengandalkan temannya saat mengerjakan tes matematika, memang pelajaran ini memiliki tingkat kesulitan yang terkadang menjadi salah satu pelajaran yang mempunyai KKM rendah. Hal ini disebabkan karna pelajaran matematika memiliki banyak rumus, banyak konsep dan banyak memiliki penyelesaian yang berbeda beda. Sehingga, anak sering mengalami kesulitan untuk benar-benar bisa memahami isinya.

Salah satu materi matematika adalah pecahan sederhana dasar materi pecahan sederhana kelas III semester genap adalah mengenal dan membandingkan pecahan sederhanan, siswa belum sepenuhnya mengerti tentang materi tersebut maka itu menjadi perhatian khusus bagi seorang guru.

Jika masalah tersebut terus menerus dibiarkan maka tidak hanya nilai siswa yang terus rendah tapi ketidak sukaan siswa pada matematika akan menyebabkan siswa malas mengikuti pelajaran matematika, siswa juga akan pasif dalam mengikuti pelajaran matematika dan siswa juga kesulitan dalam menyelesaikan masalah-masalah yang berhubungan matematikan di kehidupan sehari-hari.

(25)

Menurut (Azhar, 2011:3) media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah artinya tengah, pertama atau pengantar. Menurut Gerlach dan Elly buku ini juga mengatakan bahwa media adalah manusia, amteri atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap, pengertian media dalam proses belajar cenderung diaretikan sebagai alat-alat grafis,photografis atau elektronis atau elektonis untuk menangkap, memproses dan menyusun kembali informasi visual maupun verbal.

Hasil wawancara yang dilakukan penulis dengan bapak Burhan yang merupakan wali kelas III MI Miftahul Ulum Duren Kec. Tenggaran Kab. Semarang, hasil nilai matematika yang diperoleh dari data dokumen guru dari 15 siswa ada 13 siswa belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang ditentukan Madrasah pada mata pelajaran matematika yakni 60 yakni. ada beberapa faktor yang menyebabkan siswa belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) mata pelajaran matematika pecahan (menjumlah pecahan biasa dan mengurangi pecahan biasa) yakni pembelajaran yang ada dikelas masih terpusat pada guru dimana siswa hanya mendengarkan guru berbicara didepan dan melihat apa yan guru sampaikan , metode yang digunakan oleh guru kurang tepat ditambah guru hanya terpusat pada buku yang digunakan untuk mengajar tidak hanya guru siswa juga kutrang trampil dalam mengenal dan membandingkan pecahan biasa.

(26)

setiap mata pelajaran merupakan salah satu muatan penting dalam Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan. KKM menjadi acuan bersama antara pendidik, peserta didik, dan orang tua pendidik. Beberapa penyebab nilai siswa belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) harus segera diatasi agar pembelajaran dapat dilaksanakan dengan tuntas sesuai alokasi waktu yang tersedia.

Untuk dari itu peneliti mencoba alternativ pemecahan diantaranya

yang dirasa paling cocok dengan menggunakan media visual, selain itu penulis juga menimbang penelitian yang dilakukan oleh (Yuliyanti, 2012) bahwa dengan media visual terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa, hal itu dapat diketahui dari hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus berikutnya, dari siklus I hasil belajar meningkat dari nilai pra siklus, yang semula 46,40% pada siklus I meningkat menjadi 54,40%. Sedang rata-rata siklus II telah mencapai KKM dengan rata-rata 82,40.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian adalah berikut :

“Apakah media visual dapat meningkatkan hasil belajar matematika pecahan

sederhana dengan media visual pada siswa kelas III di MI Miftahul Ulum Duren Kec. Tengaran Kab. Semarang tahun ajaran 2017-2018”

C. Tujuan Penelitian

(27)

D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan 1. Hipotesis Tindakan

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan (Sugiono, 2006:96).

Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah penggunaan media visual dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas III di MI Miftahul Ulum Duren Kec. Tengaran Kab. Semarang tahun ajaran 2017-2018. 2. Indikator Keberhasilan

Media Visual Dikatakan berhasil apabila indikator yang diharapkan tercapai. Indikator yang dipakai adalah KKM mata pelajaran Matematika di MI Miftahul Ulum Duren Tenggaran. Peneliti sangat berharap siswa dapat mencapai indikator yang telah ditentukan, sehingga peneliti dapat dikatakan berhasil.

Indikator tersebut antara lain :

1. Ada perubahan hasil belajar secara berkelanjutan dari siklus pertama sampai siklus terakhir

(28)

E. Kegunaan Penelitian 1. Manfaat Teoritis

a. Untuk menambah khasanah keilmuan dan memberikan sumbangan pendidikan

b. Dapat memberikan konstribusi untuk mengembangkan penggunaan media pada pembelajaran matematika.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Siswa

1) Meningkatkan hasil pembelajran matematika ,materi pecahan pada siswa kelas III MI miftahul Ulum

2) Menarik perhatian siswa kelas III MI Miftahul Ulum Duren 3) Mempermudah siswa dalam menghitung dalam pelajaran

matematika terutama materi pecahan sedehana b. Bagi Guru

1) Memberikan Alternatif penggunaan media visual dalam proses pembelajaran matematika materi pecahan

2) Membudayakan Penelitaian Tindakan Kelas (PTK) untuk memecahkan masalah berkaitan dengan proses pembelajaran. 3) Mengembangkan potensi yang dimiliki guru

c. Bagi Madrasah

1) Meningkatkan mutu pembelajaran di sekolahan

(29)

F. Definisi Operasional

Agar tidak terjadi multi tafsir maupun kesalah pahaman pembaca, penulis mencantumkan pengertian-pengertian dari kata yang ada pada judul skripsi.

1. Hasil Belajar

Hasil belajar yaitu perubahan-perubahan yang terjadi dalam diri siswa, baik mencakup aspek kognitif (Susanto, 2013:5).

Hasil belajar dapat dilihat dari adanya apresiasi dalam diri individu yang belajar. Orang belajar akan muncul kemampuan untuk menilai dan menghargai terhadap objek tertentu (Sriyanti, 2011:22)

Dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui beberapa fase belajar melalui kegiatan belajar yang dialami siswa.

Hasil belajar adalah nilai-nilai yang didapat siswa setelah guru melakukan post tes.

2. Matematika

Dalam kurikulum standar kompetensi tahun 2014, matematika berasal dari kata latin manthanein atau mathema yang berarti belajar atau hal-hal yang harus dipelajari.matematika dalam bahasa belanda disebut wiskunde atau ilmu pasti yang kesemuanya berkaitan dengan penalaran.

(30)

kebenaran sebelumnya sehingga kaitan antara konsep atau pernyataan dalam matematika bersifat konsisten (Depag RI, 2004:173).

Dapat disimpulkan bahwa matematika adalah suatu ilmu pengetahuan yang bersifat pasti.

3. Media Visual

Media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau pengantar. Dalam Bahasa Arab media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Visual seberti Image atau Perumpamaan (Azhar, 2011:3).

Dalam penelitian ini media visual yang dimaksud peneliti adalah media yang bisa dilihat dan di pegang oleh siswa, media tersebut berupa bentuk kotak-kotak, bulat atau bantuk lainnya. Bahanya terbuat dari kardus yang dilapisi kertas karton dan akan dibuat berbagai bentuk.

4. Pecahan

Dalam bahasa inggris, pacahan dituliskan dalam kata “Fraction”.

Kata ini diambil dari bahasa latin, yaitu fractus yang artinya pecah atau rusak. Secara sederhana pecahan adalah bagian dari sesuatu yang utuh dengan kata lain, pecahan merupakan hub ungan perbandingan antara bagian-bagian dari suatu objek dengan objek keseluruhan (Andri Saleh, 2009:2).

(31)

G. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian

Dalam bukunya Donni Juni Priansa (2014). Dijelaskan Penertian Tindakan Kelas (PTK) adalah Penelitian yang dilakukan terehadap perilaku dan tindakan yang muncul didalam proses pembnelajaran yang berlangsung dikelas. PTK dilaksanakan sebagai usaha meningkatkan kualitas pembelajaran yanmg dilakukan oleh guru dikelas, serta untuk memahami aspek-aspek yang berkenaan dengan peserta didik dan lingkungan yang ada disekitar kelas. Sedang menurut Suyanto ( dalam Masnur,2012:9) PTK adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melkukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan atau meningkatkan praktik-praktik pembelajaran dikelas secara profesional.

(32)

Gambar 1.1

2. Subjek Penelitian dan Lokasi Penelitian a. Subjek Penelitian

(33)

b. Lokasi Penelitian

MI Miftahul Ulum Duren Kec. Tenggaran Kab. Semarang tahun ajaran 2017-2018.

3. Waktu Penelitian

Pelaksanaan penelitian akan dilaksankan pada tanggal 15 April Sampai selesai

4. Langkah-langkah Penelitian

Tahap-tahap dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dikutip dari buku (Acep Yoni, Dkk, 2010:56)

a. Rencana Tindakan (Planing)

Tahap ini peneliti merancang tindakan yang akan dilakukan dalam penelitian yaitu meliputi prasurvei, menentukan tujuan pembelajaran, membuat rencana pembelajaran, merancang instrumen, membuat lembar observasi dan alat evaluasi disetiap pertemuan.

Peneliti juga mengadakan kegiatan sebagai berikut :

1) Mengamati teknik pembelajaran yang digunakan guru dalam pembelajaran sebelumnya.

2) Mengidentifikasi faktor-faktor hambatan yang dialami siswa maupun guru.

3) Merumuskan alternatif tindakan yang akan dilaksanakan dalam pembelajara.

(34)

b. Pelaksanaan Tindakan (Action) dan Pengamatan (Observation) Pada tahap ini guru sekaligus peneliti lekakukan kegiatan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan yang telah direncanakann. Pelaksanaan bersifat fleksible dan terbuka terhadap perubahanm-perubahan sesuai dengan apa yang terjadi dilapangan. Pada pelaksanaan tindakan peran peneliti sebagai berikut :

1) Bekerjasama dengan guru kelas dalam melaksanaakan tindakan yang direncanakan.

2) Pelaksanaan yang didampingi guru kelas untuk memberi pengarahan, motivasi dan stimulus agar praktisi dapat melaksanakan perannya berdasarkan rencana.

3) Peneliti ikut memperhatikan guru dalam melakukan pengajaran pembelajaran dikelas.

c. Refleksi (Refleksi)

(35)

5. Instrumen Penelitian

a. Silabus Matematika kelas III

Silabus yang digunakan untuk melakukan penelitian adalah silabus yang digunakan oleh guru MI Miftakhul Ulum Duren kec. Tengaran kab.Semarang.

b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksaanaan Pembelajaran (RPP) adalah rancangan yang dibuat oleh peneliti sendiri yang sudah diberikan inovasi-inovasi yang cocok menurut peneliti.

c. Tes tertulis

Tes tertulis tersebut berupa soal-soal tentang penjumlahan dan pengurangan pecahan sederhana.

d. Lembar Observasi

(36)

6. Teknik Pengumpulan Data

Tes Teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah : a. Tes

akan digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam menghitung materi pecahan sederhana baik sebelum maupun sesudah dilakukan tindakan.

b. Observasi

Observasi adalah kegiatan pengamatan atau pengambilan data untuk memotret seberapapun jauh efek tindakan yang telah dicapai. Observasi yang dilakukan oleh penulis akan dilakukan pada guru dan peserta didik selama pembelajaran berlangsung untuk mengetahui tingkat kelebihan dan kekurangan dalam pembelajaran matematika menggunakan media visual.

c. Dokumentasi

(37)

7. Teknik Analisis Data

Untuk mengelola data yang terkumpul dari penelitian, analisis reflektif yang digunakan peneliti untuk menggunakan program aksi pada siklus selanjutnya untuk mendeteksi bahwa kajian tindakan kelas ini sudah mencapai tujuannya, peneliti menggunakan rumus pengolahan data dengan mecari presentase tiap-tiap kegiatan (Djamarah, 2000:226).

Gambar 1.2

= ∑

∑ X 100%

A. SISTEMATIKA PENULISAN BAB I PENDAHULUAN

Pada pendahuluan ini membahas tentang latar belakang masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan, manfaat penelitian, definisi oprasional, metode penelitian, dan sistematika penelitian. Pada bab ini peneliti menjelaskan kenapa, dimana, kapan dan menguunakan cara apa dalam melakukan penelitian.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

(38)

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

Pada bab ini penulis menuliskan deskripsi dari mulai pengamatan hingga hasil sampai pelaksanaan dari siklus I sampai siklus II.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis menuliskan tentang bagaimana perkembangan nilai anak-anak kelas III MI Miftahul Ulum Duren Kec. Tengaran Kab.Boyolali.

BAB V KESIMPULAN

(39)

BAB II

LANDASAN TEORI A.Kajian Teori

1. Hasil Belajar Mata Pelajaran Matematika a. Belajar

1) Pengertian Belajar

(40)

2) Prinsip-prinsip Belajar

Banyak teori dan prinsip-prinsip belajar yang dikemukakan oleh para ahli yang satu dengan yang lain memiliki persamaan dan juga perbedaan. Dari berbagai prinsip belajar tersebut terdapat beberapa prinsip yang relatif berlaku umum yang dapat kita pakai sebagai dasar dalam upaya pembelajaran, baik bagi siswa yang perlu meningkatkan upaya belajarnya maupun bagi guru dalam upaya meningkatkan mengajarnya. prinsip-prin belajar sebagi berikut :

(a). Perhatian dan Motivasi

(41)

sesuatu bidang studi tertentu cenderung tertarik perhatiannya dan dengan demikian timbul motivasinya untuk mempelajari bidang studi tersebut.

(b). Keaktifan

Kecenderungan psikologi dewasa ini menganggap bahwa anak adalah makhluk yang aktif. Anak mempunyai dorongan untuk berbuat sesuatu, mempunyai kemauan dan aspirasinya sendiri. Belajar tidak dipaksakan oleh orang lain dan juga tidak bisa dilimpahkan kepada orang lain. Belajar hanya mungkin terjadi apabila anak aktif mengalami sendiri. John Dewey mengemukakan, bahwa belajar adalah menyangkut apa yang harus dikerjakan siswa untuk dirinya sendiri, maka inisiatif harus datang dari siswa sendiri. Guru sekedar pembimbing dan pengarah (John Dewy 1916, dalam davies, 1937:31).

(c). Keterlibatan Langsung/ Berpengalaman

(42)

Pentingnya keterlibatan langsung dalam belajar dikemukakan oleh John Dewey dengan “learning by

doing” nya. Belajar sebaiknya dialami melalui perbuatan

langsung. Belajar harus dilakukan oleh siswa secara aktif, baik individual maupun kelompok dengan cara memecahkan masalah (problem solving). Guru bertindak sebagain pembimbing dan fasilitator.

Keterlibatan siswa didalam belajar jangan diartikan keterlibatan fisik semata, namun lebih dari itu terutama adalah keterlibatan mental emosional, keterlibatan dengan kegiatan kognitif dalam pencapaian dan perolehan pengetahuan, dalam penghayatan dan internalisasi nilai-nilai dalam pembentukan sikap dan nilai dan juga pada saat mengadakan latihan-latihan dalam pembentukan ketrampilan.

(d).Pengulangan

(43)

bahwa belajar ialah pembentukan hubungan antara stimulus dan respons, dan pengulangan terhadap pengalaman-pengalaman itu memperbesar peluang timbulnya respon besar.

Pentingnya prinsip pengulangan yaitu yang pertama pengulangan untuk melatih daya-daya jiwa sedangkan yang kedua dan ketiga pengulangan untuk membentuk respons yang benar dan membentuk kebiasaan-kebiasaan.

(e). Tantangan

Teori Medan (Field Theory) dari Kurt Lewin mengemukakan bahwa siswa dalam situasi belajar berada dalam suatu medan atau lapangan psikologis. Dalam situasi belajar siswa menghadapi suatu tujuan yang ingin dicapai, tetapi selalu terdapat hambatan yaitu mempelajari bahan belajar, maka timbullah motif untuk mengatasi hambatan itu yaitu dengan mempelajari bahan belajar tersebut.

(44)

mengandung masalah yang perlu dipecahkan membuat siswa tertantang untuk mempelajarinya. Pelajaran yang memberi kesempatan pada siswa untuk menemukan konsep-konsep, prinsip-prinsip dan generalisasi akan menyebabkan siswa berusaha mencari dan menemukan konsep-konsep, prinsip-prinsip dan generalisasi tersebut. Bahan belajar yang telah diolah secara tuntas oleh guru sehingga siswa tinggal menelan saja kurang menarik bagi siswa. (e). Balikan dan Penguatan

Prinsip belajar yang berkaitan dengan balikan dan penguatan terutama ditekankan oleh teori belajar Operant Conditioning dari B.F. Skinner. Kalau pada

teori Conditioning yang diperkuat adalah stimulusnya, maka pada Operant Conditioning yang diperkuat adalah responsnya.

Kunci dari teori belajar ini adalah law of effect-nya Thorndike. Siswa akan belajar lebih

(45)

tidak saja oleh penguatan yang menyenangkan tetapi juga yang tidak menyenangkan. Atau dengan kata lain penguatan positif maupun negatif dapat memperkuat belajar (Gage dan Berliner, 1984:272).

(f). Perbedaan Individual

Siswa merupakan individual yang unik artinya tidak ada dua orang siswa yang sama persis, tiap siswa memiliki perbedaan satu dengan yang lain. Perbedaan itu terdapat pada karakteristik psikis, kepribadian dan sifat-sifatnya.

Perbedaan individual ini berpengaruh pada cara dan hasil belajar siswa. Karenanya, perbedaan individu perlu diperhatikan oleh guru dalam upaya pembelajaran. Sistem pendidikan klasikal yang dilakukan di sekolah kurang memperhatikan masalah perbedaan invidual, umunya pelaksanaan pembelajaran dikelas dengan melihat siswa sebagai individu dengan kemampuan rata-rata, kebiasaan yang kurang lebih sama, demikian pula pengetahuannya.

(46)

3) Ciri-ciri Belajar

Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks. sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri adapun ciri-ciri belajar yaitu :

a) Siswa yang bertindak belajar atau pembelajar. b) Memperoleh hasil belajar dan pengalaman hidup. c) Belajar bisa dilakukan diberbagai tempat

d) Belajar dapat dilakukan sepanjang hayat e) Dapat memecahkan masalah

f) Dapat mempertinggi martabat pribadi. b. Hasil Belajar

1) Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar dapat dilihat dari adanya apresiasi dalam diri individu yang belajar. Orang belajar akan muncul kemampuan untuk menilai dan menghargai terhadap objek tertentu (Sriyati, 2011:22).

Dalam bukunya Susanto (2013:5) hasil belajar yaitu perubahan-perubahan yang terjadi dalam diri siswa, baik mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotorik sebagai hasil dari kegiatan belajar.

(47)

Dengan nilai pula seorang guru dapat menentukan keberhasilan atau kemunduran suatu pembelajaran.

Dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan taraf kemampuan yang telah dicapai siswa setelah mengikuti proses pembelajaran dalam waktu tertentu baik berupa perubahan kognitif, afektif, dan psikomotorik kemudian akan diukur dan dinilai kemudian diwujudkan dalam angka atau pernyataan serta merubah perilaku secara keseluruhan dalam interaksi anatara individu dengan lingkungan dari hasil pengalamannya sendiri.

2) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Proses belajar melibatkan berbagai faktor yang sangat kompleks. Oleh sebab itu, masing-masing faktor perlu diperhatikan agar proses belajar dapat berhasil sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan (Sriyanti, 2011:23).

(48)

a) Faktor Eksternal

Faktor Eksternal adalah faktor yang terdapat dari luar individu, dalam proses belajar di sekolahan faktor eksternal berarti faktor-faktor berada di luar dari diri siswa, faktor-faktor eksternal terdiri dari faktor non sosial dan faktor sosial.

(1). Faktor Non Sosial

Faktor Nonsosial adalah faktor-faktor yang diluar Individu yang berupa Kondisi fisik yang ada dilingkungan sekolah. Keluarga maupun masyrakat, aspek fisik dapat berupa peralatan sekolah, sarana belajar, ruang belajar dan sejenisnya.

(2). Faktor Sosial

(49)

b) Faktor Internal

Faktor Internal adalah Faktor-faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, faktor internal terdiri dari faktor fisiologis dan faktor psikologis.

(1). Faktor Fisiologis

Kondisi fisik yang terdapat dalam diri individu.

(2). Faktor Psikologis

Faktor psikis yang ada dalam diri individu, faktor-faktor tersebut antara lain adalah motivasi, minat, bakat dan sebagainya

3). Tujuan Hasil Belajar

Tujuan hasil belajar (Hamalik, 2003: 160-161) adalah sebagai berikut:

a) Memberi informasi tentang kemajuan siswa dalam upaya mencapai tujuan-tujuan belajar melalui berb agai kegiatan belajar. Informasi yang didapat dari hasil belajar menunjukkan adanya suatu perubahan yang mengalami kemajuan atau kemunduran.

(50)

kelebihan dan kelemahan, yang dijaikan sebagai acuan untuk melaksanakan kegiatan belajar selanjutnya.

c) Memberikan informasi tentang kemampuan siswa, menetapkan kesulitan-kesulitannya dan menyarankan kegiatan remidial (perbaikan). Hasil belajar yang menunjukkan adanya siswa yang belum tuntas belajar supaya mengikuti program perbaikkan.

d) Memberikan informasi sebagai dasar untuk mendorong motivasi belajar siswa dengan cara mengenal kemajuan sendiri dan merangsangnya untuk melakukan perbaikan. Informasi ini berguna untuk menyadarkan siswa untuk memperbaiki diri tanpa adannya paksaan dari pihak luar. e) Memberi informasi tentang semua aspek tingkah laku

siswa, sehingga guru dapat membantu perkembangannya menjadi warga masyarakat dan pribadi yang berkualitas. Informasi ini ditujukan untuk manfaat jangka panjang demi kualitas kehidupan siswa yang lebih baik.

(51)

2. Pembelajaran Matematika a. Pengertian Matematika

Dalam kurikulum standar kompetensi tahun 2014, matematiak berasal dari kata latin manthanein atau mathema yang berarti belajar atau hal-hal yang harus dipelajari.matematika dalam bahasa belanda disebut wiskunde atau ilmu pasti yang kesemuanya berkaitan dengan penalaran.

Ciri utama matematika adalah penalaran deduktif, yaitu kebenaran suatu konsep atau pernyataan diperoleh sebagai akibat logis dari kebenaran sebelumnya sehingga kaitan antara konsep atau pernyataan dalam matematika bersifat konsisten. (Depag RI, 2004:173).

b. Fungsi dan Tujuan Matematika

Matematika berfungsi mengembangkan kemampuan menghitung, mengukur, menurunkan dan menggunakan rumus matematika sederhana yang diperlukan dalam kehidupan yaang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari melalui bilangan, pengukuran, dan pengelolaan data.

Tujuan Pembelajaran Matematika adalah :

(52)

b. Mengambar aktivitas kreatif yang melibatkan imajinasi, intuisi, dan penemuan dengan mengembangkan pemikiran ingin tahu, orisinil, membuat prediksi dan dugaan, serta mencoba-coba.

c. Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah d. Mengembangkan kemampuan menyampaikan informasia

atau mengkomunikasikan gagasan antara lain melalui pembicaraan lisan, catatan, grafik, peta, diagram, dalam menjelaskan gagasan. (Depag RI, 2001:173).

c. Ruang Lingkup Matematika

Standar kompetensi matematika merupakan seperangkat kompetensi matematika yang dibakukan dan ditunjuk oleh peserta didik pada hasil belajarnya dalam mata pelajaran matematika

Standar ini diperinci dalam komponen kompetensi dasar beserta hasil belajarnya. Indikator, dan materi pokok untuk setiap aspeknya pengorganisasian dan pengelompokan materi pada aspek tersebut.

(53)

Kompetensi dalam bilangan ditekankan pda kemampuan dan menggunakan sifat-sifat oprasi hitung bilangan. Pengukuran dan geometri ditekankan pada kemampuan mengidentifikasi sifat dan unsur bangun datar dan bangun ruang serta menentukan keliling, luas dan volume dalam memecahkan masalah. Pengelolaan ditekankan pada kemampuan mengumpulkan menyajikan, dan mengelolah data. d. Pecahan

Dalam bahasa inggris, pacahan dituliskan dalam kata “Fraction”. Kata ini diambil dari bahasa latin, yaitu fractus

yang artinya pecah atau rusak. Secara sederhana pecahan adalah bagian dari sesuatu yang utuh dengan kata lain, pecahan merupakan hub ungan perbandingan antara bagian-bagian dari suatu objek dengan objek keseluruhan (Andri Saleh, 2009:2). a. Mengenal pecahan sederhana

Pecahan adalah bilangan yang menggambarkan bagian dari keseluruhan pecahan.

Gambar 2.1

(54)

Daerah yang diaksir adalah 3 bagian dari 6 bagian keseluruhan, oleh karena itu daerah yang di aksir menunjukan

.

Gambar 2.2

Daerah yang di aksir adalah 5 bagian dari 9 bagian keseluruhan oleh karena itu daerah yang di aksir

menunjukan .

 Membaca lambang bilangan pecahan

1. 1 Dari 9 bagian yang ditulis dibaca seper sembilang atau 1 per sembilan

2. 3 bagian dari 4 bagian yang ditulis dibaca tiga per empat

b. Membandingkan pecahan menggunakan gambar Gambar 2.3

(55)

Dari gambar di atas menunjukan bahwa kurang dari atau

<

Gambar 2.5

Gambar 2.6

Dari gambar diatas dilihat bahwa lebih besar dari atau > .

e. Media

a. Pengertian Media

(56)

kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap, Dalam pengertisan ini guru, buku teks dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap proses dan menyusun kembali informasi visual maupun verbal. b. Fungsi Media

Media pembelajaran berfungsi untuk merangsang pembelajaran dengan

1) Menghadirkan objek sederhana dan objek langkah 2) Menduplikasikan dari objek

3) Membuat konsep abstrak ke konsep kongret 4) Memberi kesamaan presepsi

5) Mengatasi hambatan waktu, tempat, jumlah dan jarak 6) Mnyajikan ulang informasi seacara konsisten

Memberi suasana belajar yang menyenangkan , tidak tertekan, santai, dan menarik sehingga dapat mencapai tujuan belajar.

c. Manfaat Media Pembelajaran

(57)

keuntungan-keuntungan penggunaan media pembelajaran, penerimaan serta pengintegrasianya kedalam progam-progam pengajaran berjalan amat lambat. Mereka mengemukakan beberapa hasil penelitian yang menunjukan dampak positif dari penggunaan media sebagai bagian integral pembelajaran dikelas atau sebagai cara utama pembelajaran berlangsung sebagai berikut :

1) Penyampaian pelajaran menjadi lebih baku, setiap pelajaran yang dilihat maupun didengar penyajian melalui media menerima pesan yang sama.

2) Pembelajaran bisa lebih menarik, media bisa diasosiasikan sebagai penarik perhatian dan membuat siswa tetap tejaga dan memeperhatikan.

3) Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan diterapkan teori belajar dan prinsip-prinsip psikologis yang diterima dalam hal partisipasi siswa, umpan balik dan penguatan. 4) Lama pembelajaran yang diperlukan dapat dipersingkat

karena kebanyakan media hanya memerlukan waktu singkat.

(58)

dengan cara yang terorganisasikan dengan baik, spesifik dan jelas.

6) Pembelajaran dapat diberikan kapan dan dimana dinginkan atau diperlukan terutama jika media pembelajaran dirancang untuk penggunaan secara individu.

7) Sikap positif siswa terhadapa apa yang mereka pelajari dan terhadap proses belajar yang ditingkatkan.

8) Peran guru dapat berubah ke arah yang lebih positif, beban guru untuk menjelaskan yang berulang-ulang mengenai isi pelajaran dapat dikurangi bahkan dihilangkan sehingga ia dapat memusatkan perhatian kepada aspek penting lain dalam proses belajar mengajar, misalnya konsultan atau penasihat siswa.

(59)

d. Ciri-ciri media

Menurut Gerlach & elly (dalam Azhar, 2011:12-14) mengemukakan tiga ciri media yang merupakan petunjuk mengapa media digunakan dan apa-apa saja yang dapat dilakukan oleh media yang mungkin guru tidak mampu (atau kurang efensien ) melakukannya :

1) Ciri Fiksatif (Fixative Property)

Ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan, melestarikan dan merekonstruksi suatu peristiwa atau objek.

2) Ciri Manipulatif (Manipulative Property)

Transformasi suatu kejadian atau objek dimungkinkan karena media memiliki ciri manipulatif. Kejadaian yang memakan waktu berhari-hari dapat disajikan kepada siswa dalam waktu dua atau tiga menit dengan teknik pengambilan gambar.

3) Ciri Distributif (Distributive Property)

(60)

e. Kriteria Pemilihan Media

Kriteria pemilihan media sumber dari konsep bahwa media merupakan sistem intruksional secara keseluruhan. Untuk itu ada beberapa kriteria yang patut diperhatikan dalam memilih media :

1. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

2.Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip atau generalisasi.

3. Praktis, lues dan bertahan. 4. Guru terampil menggunakannya. 5. Pengelompokan sasaran.

6. Mutu teknis pengembangan visualgambar maupun fotograf harus memenuhi persyaratan tertentu misalnya media visual harus jelas.

f. Media Visual

a. Pengertian Media Visual

Sedang media visual menurut (Azhar, 2011:106) media visual adalah visualisasi pesan,informasi atau konsep yang ingin disampaikan kepada siswa dapat dikembangkan dalam berbagai bentuk seperti foto,gamabar, grafik dan lain-lain.

(61)

gagasan-gagasan yang timbul, merencanakan dengan seksama dan menggunakan teknik-teknik dasar visualisasi objek, konsep, informasiatau situasi

b. langkah-langkah dalam menggunakan media visual adalah : 1. Guru memberikan penjelasan terlebih dahulu tentang

pecahan

2. Guru menampilkan dengan media papan tentang pecahan dan membandingkan pecahan.

3. Guru membimbing siswa dalam mengenal dan membandingkan pecahan.

4. Guru memberikan siswa tuga yang berkaitan dengan materi yang diberikan guru.

c. Fungsi Media Visual

Levie & Lents mengemukakan 4 fungsi media pembelajaran khususnya media visual adalah

1) Fungsi Atensi media visual yang merupakan inti yaitu menarik dan mengarahkan siswa untuk berkonsentrasi pada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau ,menyertai teks materi pelajaran 2) Fungsi Afektif media visual dapat terlihat dari tingkat

(62)

3) Fungsi Kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan peneliti yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar tujuan utuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gamabar.

4) Fungsi Kompensatoris media visual befungsi untuk mengakomodasi siswa yang lemah dan lambat menerima dan memahami isi pelajaran yangdisajikan dengan teks atau disajikan secara verbal.

Dari empat fungsi media visual dapat dikatakan bahwa pesan dari media visual memerlukan keterampilan tersendiri, karena melihat pesan visual tidak dengan sendirinya dengan mudah memahami atau mampu belajar dari padanya. Maka pembelajaran haru didampingi dan menerima dan menyimak pesan visual secara terang.

d. Kelebihan Media Visual

1). Dapat dilihat berkali-kali dan dapat disimpan

2). Analisis lebih tajam dan dapat membuat orang berfikir secara spesifik

(63)

5). Dapat menangkap konsep yang benar

6). Dapat membangkitkan keinginan dan minat baru 7). Dapat meningkatkan daya tarik.

e. Kekurangan Media Visual a) Kurang praktis

b) Tidak hanya audio, media visual juga berupa gambar dan tulisan sehingga kurang mendetail dalam menyampaikan materi

c) Biaya produksi cukup mahal karena harus membuat sendiri maupun mencetak.

B. Kajian Pustaka

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh (Yuliyanti, 2012) bahwa dengan media visual terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa, hal itu dapat diketahui dari hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus berikutnya, dari siklus I hasil belajar meningkat dari nilai pra siklus, yang semula 46,40% pada siklus I meningkat menjadi 54,40%. Sedang rata-rata siklus II telah mencapai KKM dengan rata-rata 82,40.

(64)

mencapai KKM atau hanya 80%. Dan di siklus II seluruh siswa mencapai KKM atau 100%.

(65)

BAB III

HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Kondisi

1. Perolehan Nilai Ulangan Harian Mata Pelajaran Matematika Pada tahap ini peneliti menggunakan nilai ulangan harian mata pelajaran Matematika sebagai salah satu sumber maupun bukti nyata adanya permasalahan yang ditemukan peneliti pada siswa kelas III MI Miftahul Ulum Duren, Kec.Tengaran, Kab.Semarang tahun ajaran 2017/2018. Berikut ini hasil nilai ulangan harian yang belum menerapkan media visual.

Tabel 3.1

Hasil tes formatif Pra Siklus

No Nama Nilai Ketuntasam

Tuntas Belum Tuntas

1 Atar Narendra 30 √

2 Dewi Irmawati 60 √

3 Elsa Ayunda Putri 40 √

4 Lisa Dian Maryam 50 √

5 Alvin Al-Ayubi 40 √

(66)

7 M.Khazis Indra Saputra

50

8 M.Faza Kurnia Haqi 20 √

9 M.Rofingudin 30 √

10 Najmatul Laily Fadila

50 √

11 Silvia Rahmawati 60 √

12 Siti Septiana Anjani 50 √

13 Rifka Dwi Fajarina 40 √

14 Zaldo Diki

Kurniawan

50 √

15 HabibahAulia Azzahira

40 √

(67)

Keterangan:

Siswa yang tuntas = 2 Siswa Siswa yang belum tuntas = 13 Siswa 2. Data Keadaan Siswa

Subyek penelitian yang diambil dalam penelitian kelas ini adalah siswa kelas III Madrasah Ibtidaiyah Miftakhul Ulum Duren tahun ajaran 2017/2018. Data responden ini berjumlah 15 siswa, 7 laki-laki dan 8 perempuan. Adapun nama-nama siswa atau subyek penelitian adalah sebagai berikut :

Tabel 3.2

(68)

3. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan kurang lebih selama dua minggu mulai Selasa, 15 Mei 2018 hingga Selasa, 22 Mei 2018. Penelitian dilakukan pada siswa kelas III MI Miftahul Ulum Duren, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang yang berjumlah 15 siswa. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Setiap siklus terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.

B. Deskripsi Pelaksanaan 1. Siklus I

Pada Tahap ini peneliti mengadakan pertemuan dengan guru untuk berdiskusi tentang persiapan penelitian. Kemudian dilanjutkan mempersiapkan materi pelajaran dan perangkat pembelajaran yang terdiri dari RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). Di dalam RPP memuat seluruh konsep pembelajaran, sumber, media pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran. Penelitian juga menyiapkan lembar soal yang akan digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran sebagai tolak ukur hasil belajar siswa. Selain itu, juga menyiapkan lembar observasi aktivitas guru untuk merekam jalannya pembelajaran.

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran untuk siklus 1 dilaksanakan pada Senin, 15 Mei 2018. Target yang ingin dicapai adalah siswa mampu mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Kriteria Ketuntasan

(69)

Minimal ini merupakan kesepakatan bersama dari persatuan guru kelas III MI Miftahul Ulum Duren, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang. Adapun kegiatan pelaksanaan tindakan dalam siklus I ini dilakukan 4 (empat) tahapan, yaitu dengan alur perencanaan (planning), implementasi tindakan (acting), observasi dan interprestasi (observing), dan refleksi (reflecting), secara garis besar pelaksanaan dapat dideskripsikan sebagai berikut :

a. Tahap Perencanaan/Planning antara lain:

1) Guru menentukan sub pokok bahasan yang akan diajarkan yaitu pecahan sederhana.

2) Merancang rencana pembelajaran sebagai pedoman dalam kegiatan belajar mengajar.

3) Merancang soal-soal sebagai sarana untuk mengetahui kemampuan siswa.

4) Merancang atau menyiapkan lembar observasi/pengamatan untuk guru guna mengetahui perubahan dan perkembangan.

5) Merancang atau menyiapkan lembar observasi untuk siswa guna mengetahui perubahan dan pengembangan.

(70)

b. Tahap Implementasi Tindakan/Acting

Pada tahap ini peneliti bertindak sebagai pengamat dan guru sebagai pengajar. Penerapan tindakan mengacu pada konsep pembelajaran di kelas sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah di desain. Adapun kegiatan dalam siklus I ini adalah sebagai berikut : 1) Kegiatan awal (5 menit), antara lain:

a) Guru mengucapkan salam

b) Guru menunjuk salah satu siswa untuk memimpin doa belajar c) Guru mengecek kehadiran siswa dengan bertanya “siapa teman

kalian yang tidak berangkat hari ini?”

d) Guru memberi motivasi siswa supaya lebih bersemangat dalam menerima materi dengan memberikan pertanyaan “siapa yang tau

hari ini kita akan belajar tentang apa?”

e) Guru menggali kemampuan awal siswa berkenaan dengan materi yang akan dipelajari dengan memberitahu materi yang akan dipelajari dan bertanya “siapa yang masih ingat pelajaran

pembagian?”

f) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran. 2) Kegiatan Inti (60 menit), antara lain:

a) Eksplorasi

(71)

(2) Guru meminta siswa membaca materi tentang pecahan sederhana

(3) Guru memberikan pertanyaan seputar pecahan sederhana b) Elaborasi

(1) Guru menjelaskan pengertian pecahan sederhana

(2) Guru memberikan pertanyaan mengenai pecahan sederhana (3) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

memikirkan jawabannya dan mempersilakan untuk berdiskusi dengan teman sebangkunya.

(4) Guru mempersilakan siswa secara sukarela tanpa ditunjuk untuk menjawab.

(5) Apabila tidak ada siswa dengan sukarela menjawab guru menunjuk beberapa siswa untuk menjawab.

(6) Guru menjelaskan tentang materi mengenal pecahan

(7) Guru menjelaskan materi tentang pecahan sederhana melalui media visual

(8)Guru memberikan soal media yang di bawa guru

(9)Guru meminta perwakilan 2 siswa untuk maju kedepan mengerjakan soal yang diberikan guru

(72)

c) Konfirmasi

(1) Guru menekan kembali cara mengenal pecahan dengan menggunakan gambar

(2) Guru meminta siswa salah satu siswa mengulang cara menentukan nilai pecahan dengan menggunakan gambar.

3) Kegiatan Akhir (5 menit) antara lain:

a) Guru bersama-sama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran hari ini.

b) Guru memberikan pujian kepada siswa yang berani maju kedepan c) Guru melakukan evaluasi untuk mengetahui seberapa besar siswa

dalam menerima materi.

d) Guru memberitahu materi pembelajaran dipertemuan yang akan datang.

e) Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa untuk pulang.

f) Guru mengucap salam. c. Tahap Pengamatan/Observasi

Pada tahap ini dilaksanakan observasi/pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran berlangsung, antara lain :

(73)

2) Digunakan lembar observasi oleh guru kolaborator untuk mengamati aktivitas peneliti dalam mengelola pembelajaran selama kegiatan pembelajaran berlangsung.

d. Tahap Refleksi/Reflekting

Setelah melakukan pembelajaran pada siklus l dan menganalisis hasil pengamatan, peneliti mengadakan refleksi. Ternyata dari 15 siswa, banyak siswa yang belum mencapai KKM materi yang telah disampaikan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu :

1) Media pembelajaran visual terlalu baru untuk siswa. 2) Siswa tidak fokus pada materi yang diajarkan.

3) Persiapan yang kurang matang dalam mempersiapkan media visual. Pada siklus 1 masih menganggap proses pembelajaran sama yang dilakukan oleh guru kelas III (tiga) yang hanya menggunakan metode ceramah. Disini guru harus bisa menggunakan teknik pembelajaran yang baru agar siswa memperhatikan dan fokus dalam pembelajaran serta hasil belajar meningkat.

2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II

(74)

Adapun kegiatan pelaksanaan tindakan dalam siklus II ini dilakukan 4 (empat) tahapan, yaitu dengan alur perencanaan (planning), implementasi tindakan (acting), observasi dan interprestasi (observing), dan refleksi (reflecting), secara garis besar pelaksanaan dapat dideskripsikan sebagai berikut :

a) Tahap Perencanaan/ Planning

Rencana perbaikan pembelajaran untuk siklus II ini, peneliti berupaya meningkatkan keaktifan dan perhatian serta prestasi siswa dalam pembelajaran. Materi yang dibahas dalam siklus ini masih sama yaitu Pekerjaan yang Menghasilkan Jasa, perencanaan dalam siklus II ini sebagai berikut :

1) Identifikasi masalah dan perumusan masalah berdasarkan refleksi pada siklus I.

2) Menentukan sub pokok bahasan.

3) Merancang rencana pembelajaran sebagai pedoman dalam kegiatan belajar mengajar.

4) Mempersiapkan visual dengan baik.

(75)

b) Tahap Implementasi Tindakan/ Acting

Pada tahap ini guru melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah didesain. Adapun kegiatan dalam siklus II ini adalah sebagai berikut : 1) Kegiatan awal (5 menit) antara lain :

a) Guru mengucapkan salam

b) Guru menunjuk salah satu siswa untuk memimpin doa belajar c) Guru mengecek kehadiran siswa dengan bertanya “siapa teman

kalian yang tidak berangkat hari ini?”

d) Guru memberi motivasi siswa supaya lebih bersemangat dalam menerima materi dengan memberikan pertanyaan “siapa yang tau

hari ini kita akan belajar tentang apa?”

e) Guru menggali kemampuan awal siswa berkenaan dengan materi yang akan dipelajari dengan memberitahu materi yang akan dipelajari dan bertanya “siapa yang sudah pernah beli 1 roti dan

membaginya pada teman?”

f) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran. 2) Kegiatan Inti (60 menit) antara lain :

a) Eksplorasi

(76)

(2) Guru meminta siswa membaca materi tentang pecahan sederhana

(3) Guru memberikan pertanyaan seputar pecahan sederhana b) Elaborasi

(1) Guru menjelaskan pengertian pecahan

(2) Guru memberikan pertanyaan mengenai pecahan sederhana (3) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

memikirkan jawabannya dan mempersilakan untuk berdiskusi dengan teman sebangkunya.

(4) Guru mempersilakan siswa secara sukarela tanpa ditunjuk untuk menjawab.

(5) Apabila tidak ada siswa dengan sukarela menjawab guru menunjuk beberapa siswa untuk menjawab.

(6) Guru menjelaskan tentang materi mengenal pecahan dan perbandingan pecahan

(7) Guru menjelaskan materi tentang pecahan sederhana melalui media visual

(8) Guru memberikan soal lewat gambar yang ada dipapan tulis (9) Guru meminta perwakilan 2 siswa untuk maju kedepan

mengerjakan soal yang ada dipapan tulis

(77)

c) Konfirmasi

(1) Guru menekan kembali cara mengenal pecahan dan membandingkan pecahan sederhana melalui media

(2) Guru meminta siswa salah satu siswa mengulang cara membandingkan pecahan sederhana

3) Penutup (5 menit)

a) Guru bersama-sama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran hari ini.

b) Guru memberikan pujian terhadap siswa yang berani maju kedepan.

c) Guru melakukan evaluasi untuk mengetahui seberapa besar siswa dalam menerima materi.

d) Guru memberitahu materi pembelajaran dipertemuan yang akan datang

e) Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa untuk pulang

f) Guru mengucap salam c) Tahap Pengamatan/ Observing

Pada tahap ini dilaksanakan observasi/pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran berlangsung, antara lain :

(78)

2) Digunakan lembar observasi oleh peneliti untuk mengamati aktivitas peneliti dalam mengelola pembelajaran selama kegiatan pembelajaran berlangsung.

3) Mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi saat penerapan media visual yang sedang berlangsung.

4) Melakukan diskusi dengan guru untuk membahas tentang kelemahan-kelemahan atau kekurangan yang dilakukan guru serta memberikan saran perbaikan untuk pembelajaran berikutnya.

5) Guru memberi bimbingan dan pengarahan terhadap siswa yang masih kurang maksimal dalam mengerjakan tugasnya.

d) Tahap Refleksi/ Reflecting

(79)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Paparan Siklus

Penelitian tindakan kelas yang direncanakan menggunakan 2 siklus, dengan standar kompetensi memahami pecahan sederhana dalam pemecahan masalah.

Siklus pertama ke dua dan ketiga menguraikan sub pokok bahasan yang berbeda yaitu siklus I sub pokok bahasan “Mengenal Pecahan”. Siklus II sub pokok bahasan “Mengenal dan Membandingkan Pecahan”. Waktu pelaksanaan

2x35 menit (2 jam pelajaran) dalam 1 kali pertemuan.

Dalam penelitian ini setiap pembelajaran di gunakan lembar soal dan lembar observasi untuk mengukur sejauh mana prestasi belajar siswa dan target KKM yang dicapai siswa setelah mengikuti pembelajaran Matematika dengan menerapkan media visual. Secara rinci, hasil penelitian akan diuraikan sebagai berikut :

1. Pra Siklus

(80)

Tabel 4.1

Hasil tes formatif Pra Siklus

No Nama Nilai Kriteria Ketuntasan Minimal

Sekolah

Catatan KKM Sekolah 60

Tabel 4.2

Rekapitulasi Ketuntasan Pra siklus

KKM Tuntas Tidak Tuntas

KM Individual 2 siswa

(13,33%)

siswa (13,33%)

(81)

2. Siklus I

Dalam memberikan penilaian pengamatan terhadap siswa, peneliti mengacu pada KKM individual adalah standar nilai minimal yang dihitung berdasarkan norma (guru) yaitu 60 .

Adapun dari hasil tes formatif pada siklus I ini, didapatkan hasil sebagaimana terdapat pada tabel berikut ini :

a. Data hasil belajar siswa siklus I Tabel 4.3

Hasil tes formatif pada siklus I

No Nama Nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

(82)

Tabel 4.4

Rekapitulasi Ketuntasan Siklus I

KKM Tuntas Tidak Tuntas

KKM Individual 9 siswa (60%)

6 siswa (40%)

Nilai rata-rata 58

b. Hasil pengamatan Guru dan Siswa Siklus I 1) Hasil pengamatan Guru Siklus I

Tabel 4.5

Hasil Pengamatan Guru Siklus I

No Aspek yang dinilai Skala penilaian

A B C D

PRA PEMBELAJARAN

1 Memeriksa kesiapan siswa √

2 Melakukan kegiatan apersepsi √

KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN

Penguasaan Materi Pembelajaran

3 Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran √ 4 Mengkaitkan materi dengan pengetahuan lain

yang relevan

5 Menyampaikan materi dengan jelas √

6 Mengkaitkan materi dengan realita kehidupan √ Pendekatan/ Strategi Pembelajaran

7 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai

8 Melaksanakan pembelajaran secara runtut √

9 Menguasai kelas √

10 Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual

11 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan yang bersifat positif

12 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan

Pemanfaatan Sumber Belajar/ Media Pembelajaran

(83)

15 Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media √

Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa 16 Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam

pembelajaran

17 Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa √

18 Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam pembelajaran

Penilaian Proses dan Hasil Belajar 19 Memantau kemajuan belajar selama proses

pembelajaran

20 Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi

Penggunaan Bahasa

21 Menggunakan bahasa lisan dan tulis secara jelas, baik dan benar.

22 Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai √

PENUTUP

23 Melakukan refleksi / memberikan kesimpulan materi pembelajaran dengan melibatkan siswa

24 Mengadakan tes formatif √

Jumlah 1 5 4

Total 74

(84)

(a) Skor Nilai

2) Lembar pengamatan Siswa siklus I Tabel 4.6

Hasil Pengamatan Siswa Siklus I

(85)

Keterangan :

A. Kreatifitas siswa dalam menemukan materi B. Keaktifan bertanya

C. Keaktifan dalam menjawab pertanyaan guru D. keberanian maju kedepan

Skor Nilai A : Skor 4 B : Skor 3 C : Skor 2 D : Skor 1 Rentang Kategori Nilai 12-16(Baik) Nilai 8-11 (Sedang) Nilai 4-7 (Kurang) c. Refleksi

(86)

media ini selain itu siswa masih suka bermain-main dengan media pembelajaran yang ada.

Dari data dan uraian tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pada siklus I dapat diperoleh hasil sebagai berikut :

1) Adanya beberapa siswa yang kurang memperhatikan, karena guru menggunakan media baru seakan-akan siswa canggung untuk menggunakan media tersebut.

2) Adanya beberapa siswa yang belum mendapatkan nilai sesuai dengan standar ketuntasan, hal ini dikarenakan belum paham materi yang disampaikan oleh guru.

3) Guru belum terbiasa menggunakan media visual sebagai media yang digunakan untuk pembelajaran.

(87)

3. Siklus II

Dari pengamatan yang dilakukan terhadap siswa kelas III MI Miftakhul Ulum Duren, Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang tahun ajaran 2017/1018 selama pelaksanaan pada siklus II, maka diperoleh data sebagai berikut :

a. Data hasil belajar siswa

Tabel 4.7

Hasil tes formatif pada siklus II

No Nama Nilai Kriteria Ketuntasan Minimal Sekolah

(88)

Tabel 4.8

Rekapitulasi Ketuntasan Siklus II

KKM Tuntas Tidak Tuntas

KKM Individu 13 siswa

(86,67%)

2 siswa (13,33%)

Nilai rata-rata 78

b. Data hasil Pengamatan Guru dan Siswa siklus II 1) Data hasil pengamatan guru II

Tabel 4.9

Hasil Pengamatan Guru Siklus II

No Aspek yang dinilai Skala penilaian

A B C D

PRA PEMBELAJARAN

1 Memeriksa kesiapan siswa √

2 Melakukan kegiatan apersepsi √

KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN Penguasaan Materi Pembelajaran

3 Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran √ 4 Mengkaitkan materi dengan pengetahuan lain yang

relevan

5 Menyampaikan materi dengan jelas √

6 Mengkaitkan materi dengan realita kehidupan √ Pendekatan/ Strategi Pembelajaran

7 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai

8 Melaksanakan pembelajaran secara runtut √

9 Menguasai kelas √

10 Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual

11 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan yang bersifat positif

Gambar

Gambar 1.1
Gambar 2.3
 Gambar 2.5
Tabel 3.1
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pukat Lingkar - Purse Seine, Pukat Cincin, Jaring Slerek. Tanpa purse line,

Kemampuan CH estimasi dari pengideraan jauh memungkinkan untuk ditingkatkan kemampuannya apabila diintegrasikan dengan variabel topografi menggunakan regresi linier stepwise

frontal sinus anteroposterior size based on against lateral cephalometric radiographs chronological age as forensic identiication.. Methods: A number of samples are 502

Untuk mengukur kecerdasan emosional digunakan skala kecerdasan emosional Goleman (2000) kecerdasan emosional memiliki lima aspek yaitu: Mengenal emosi diri,

Sudut datang yang lebih besar dari sudut kritis maka cahaya akan dibiaskan seperti ditunjukkan pada Gambar 4.4, sedangkan untuk sudut kritis sama dengan sudut datang maka cahaya

Judul Skripsi : Pengaruh Penggunaan Selebriti Endorser Pada Iklan Sarimi Versi Dua Terhadap Keputusan Membeli Masyarakat Pada Produk Sarimi (Studi pada Masyarakat Perum Puri

Dalam pelaksanaannya, Jaminan Sosial Tenaga Kerja mencakup empat program yaitu Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Hari Tua, Jaminan Kematian dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan..

Rancangan perangkat al-Qur’an Audi Player ini mengguna- kan modul audio WT9501M03 yang berfungsi untuk mengelola data digitalpada kartu Secure Digital serta mengubah