BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Lunturnya rasa bangga terhadap kekhasan bangsa Indonesia pada masyarakat berarti awal sebuah malapetaka bagi bangsa dan negara kita. Fenomena itu sudah bisa kita saksikan dengan mulai terjadinya kemerosotan moral, mental, dan etika dalam bermasyarakat dan berbangsa terutama pada generasi muda. Timbulnya persepsi yang dangkal, wawasan yang sempit, perbedaan pendapat yang berujung permusuhan dan bukan mencari solusi untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa, anti terhadap kritik serta sulit menerima perubahan yang ada, pada akhirnya cenderung mengundang tindak anarkhis.
Arus informasi yang semakin pesat mengakibatkan akses masyarakat terhadap nilai-nilai asing negatif semakin besar, antara lain meniru budaya barat yang tidak sesuai dengan norma yang berlaku di Indonesia, bangga menggunakan produk luar yang bermerek ternama, bahkan menjadi sebuah gaya hidup yang konsumeris, individualis dan materialistis.
dari perilaku membela tanah airnya, menjaga dan melindungi tanah airnya, rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negaranya, mencintai adat dan budaya yang ada di negaranya dengan melestarikannya dan melestarikan alam dan lingkungan.
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) termasuk pelajaran bidang ilmu pengetahuan sosial, bidang politik, hukum, dan moral. Hal tersebut berisi tentang keterampilan partisipasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sehingga dapat membentuk peserta didik yang memiliki karakter percaya diri, cinta tanah air, religius, demokratis, toleransi, dan memiliki norma dan moral yang luhur. Pembelajaran PKn harus terbiasa untuk mendengar ataupun menerapkan serta mencatat hal-hal maupun hafalan-hafalan yang berkaitan dengan ilmu PKn, sehingga tidak sedikit siswa khususnya siswa kelas rendah yang merasa bosan dan kurang antusias dalam mengikuti proses pembelajaran PKn.
Hal tersebut diperkuat dengan minimnya media pembelajaran serta pembelajaran PKn yang kurang menarik sehingga menjadikan mereka kurang memiliki rasa cinta tanah air. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan pun tidak pernah tercapai. Cinta tanah air tidak akan terbangun apabila siswa masih merasa kesulitan dalam menerima pelajaran PKn karena PKn dianggap sebagai pelajaran yang membosankan. Hal tersebut tergambar dalam hasil observasi dan wawancara peneliti di SD Negeri 1 Penambongan.
masih kurang, hal tersebut dapat terlihat pada saat pembelajaran berlangsung ada beberapa siswa yang masih bermain sendiri, berbicara dengan teman sebangku, tidak memperhatikan guru yang sedang menerangkan materi, sehingga membuat gaduh kelas, terutama siswa yang duduknya di belakang. Saat guru menegur para siswa diam dan memperhatikan kembali, namun beberapa menit kemudian siswa kembali membuat gaduh. Selain itu, dalam mengerjakan tugas siswa masih ada yang kurang percaya diri dengan jawabannya sehingga mencontek temannya. Saat guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang belum dipahami, siswa tidak memanfaatkannya dengan baik. Saat upacara hari senin, masih ada siswa yang belum bisa khidmat dan belum bisa tenang karena bosan dan malas untuk berdiri lama disertai panas terik matahari.
mengurangi dan melupakan nilai kebudayaan asli Indonesia, juga sangat mempengaruhi pada prestasi belajar serta dalam pelajaran. Jika kondisi ini dibiarkan maka dikhawatirkan siswa tidak mengenal bangsa Indonesia dan segala kekayaan alam maupun budayanya yang dapat berimbas pada kurangnya rasa cinta tanah air mereka.
Berdasarkan dokumen ulangan harian PKn materi kekayaan alam dan kekhasan bangsa Indonesia yang diberikan pada siswa kelas III SD Negeri 1 Penambongan tahun ajaran 2014/2015 yang berjumlah 27 siswa dengan KKM 62 hanya 12 siswa yang memperoleh nilai di atas KKM atau persentase 45% yang tuntas belajar dari target ketuntasan belajar 100% dan sisanya 15 siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM atau 55% belum tuntas belajar.
Berdasarkan permasalahan yang telah disebutkan di atas, guru dan peneliti melakukan diskusi dan sepakat untuk berkolaborasi dalam melaksanakan penelitian tindakan kelas sebagai langkah strategis peningkatan cinta tanah air dan prestasi belajar PKn materi kekayaan alam dan kekhasan bangsa Indonesia pada siswa kelas III SD Negeri 1 Penambongan melalui strategi pembelajaran Card Sort.
pokok-pokok materi sehingga mudah dalam memahami materi yang diajarkan oleh guru, sehingga strategi pembelajaran ini sangat tepat dan sesuai untuk membantu tercapainya tujuan dilaksanakannya penelitian ini.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana proses pembelajaran dengan penerapan strategi Card Sort dapat meningkatkan rasa cinta tanah air siswa pada mata pelajaran PKn materi kekayaan alam dan kekhasan bangsa Indonesia di kelas III SD Negeri 1 Penambongan?
2. Bagaimana proses pembelajaran dengan penerapan strategi Card Sort dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PKn materi kekayaan alam dan kekhasan bangsa Indonesia di kelas III SD Negeri 1 Penambongan?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah : 1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut:
a. Penerapan strategi Card Sort dalam proses pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan rasa cinta tanah air siswa pada materi kekayaan alam dan kekhasan bangsa Indonesia di kelas III SD Negeri 1 Penambongan.
b. Penerapan strategi Card Sort dalam proses pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi kekayaan alam dan kekhasan bangsa Indonesia di kelas III SD Negeri 1 Penambongan.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian tindakan kelas ini di antaranya, yaitu: 1. Manfaat Teoretis
a. Memberikan inovasi pembelajaran tentang penerapan strategi Card
Sort dalam proses pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan rasa cinta tanah air dan prestasi belajar siswa dalam materi kekayaan alam dan kekhasan bangsa Indonesia.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi siswa kelas III SD Negeri 1 Penambongan
Menguasai dan memahami materi PKn tentang kekayaan alam dan kekhasan bangsa Indonesia, serta mendapatkan output yang baik berupa perbaikan rasa cinta tanah air dan prestasi belajar.
b. Bagi guru kelas III SD Negeri 1 Penambongan
Meningkatkan profesionalitas guru dalam melakukan kegiatan pembelajaran di kelas, meningkatkan keterampilan guru dalam menggunakan berbagai model, strategi, media, dan alat peraga dalam pembelajaran, serta dapat mengatasi kendala-kendala yang dihadapi dalam mengajarkan pembelajaran PKn khususnya untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran.
c. Bagi peneliti