• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORITIK A. DESKRIPSI KONSEPTUAL 1. Kemampuan Komunikasi Matematis - DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN KETAHANAN PRIBADI SISWA SMK MUHAMMADIYAH 2 AJIBARANG - repository perpustakaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II KAJIAN TEORITIK A. DESKRIPSI KONSEPTUAL 1. Kemampuan Komunikasi Matematis - DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN KETAHANAN PRIBADI SISWA SMK MUHAMMADIYAH 2 AJIBARANG - repository perpustakaan"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

KAJIAN TEORITIK

A. DESKRIPSI KONSEPTUAL

1. Kemampuan Komunikasi Matematis

Kata komunikasi berasal dari kata communication yang dalam Kamus Inggris-Indonesia (John dan Shadily, 2000: 131) berarti hubungan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdiknas, 2005: 585) disebutkan bahwa komunikasi merupakan pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. Menurut Mulyana (2008), segala perilaku dapat disebut komunikasi jika melibatkan dua orang atau lebih. Ditinjau dari prosesnya, pendidikan adalah komunikasi, dalam artian bahwa dalam proses tersebut terlibat dua komponen yang terdiri atas guru dan siswa. Komunikasi dikatakan efektif jika pesan yang dalam hal ini adalah materi pelajaran dapat diterima dan dipahami, serta menimbulkan umpan balik yang positif dari siswa (Majid, 2013).

(2)

argumen, merumuskan definisi dan generalisasi; menjelaskan dan membuat pertanyaan tentang matematika yang telah dipelajari (Izzati, 2010).

Sullivan dan Mousley mempertegas bahwa komunikasi matematis bukan sekedar menyatakan ide melalui tulisan tetapi lebih luas lagi yaitu kemampuan siswa dalam hal bercakap, menjelaskan, menggambarkan, mendengar, menanyakan, klarifikasi, bekerja sama (sharing), menulis dan akhirnya melaporkan apa yang telah dipelajari (Ansari, 2003: 17).Dengan menciptakan iklim kelas yang mempromosikan pemikiran dan mendorong komunikasi matematis siswa baik secara lisan maupun tertulis, akan memungkinkan siswa untuk mengambil kepemilikan pembelajaran mereka serta secara aktif terlibat dalam pembelajaran mereka sendiri (Cotton, 2008) .

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa, kemampuan komunikasi matematis adalah kemampuan dalam mengembangkan bahasa dan simbol matematika sehingga dapat mengkomunikasikan secara lisan dan tulisan, mampu menggambarkan secara visual dan merefleksikan gambar atau diagram ke dalam ide matematika, menyatakan peristiwa sehari-hari dalam bahasa dan simbol matematika serta mengungkapkan kembali suatu uraian matematika kedalam bahasa sendiri.

(3)

menggunakan bahasa untuk mengekspresikan ide-ide matematik secara tepat.

Menurut Sumarmo (2006), indikator kemampuan komunikasi matematik meliputi kemampuan: 1) menghubungkan benda nyata, gambar, dan diagram ke dalam ide matematik; 2) menjelaskan ide, situasi, dan relasi matematik secara lisan maupun tulisan; 3) menyatakan peristiwa sehari-hari dalam bahasa dan simbol matematika; 4) mendengarkan, berdiskusi, dan menulis tentang matematika; 5) membaca dengan pemahaman suatu representasi matematika tertulis; 6) membuat konjektur, menyusun argumen, merumuskan definisi dan generalisasi; 7) mengungkapkan kembali suatu uraian atau paragraf matematika dalam bahasa sendiri.

Kemampuan komunikasi matematis pada penelitian ini dibatasi pada komunikasi secara tertulis yang meliputi kemampuan siswa untuk :

a. Menyatakan situasi, gambar, diagram, grafik, atau benda nyata kedalam bahasa matematika, simbol, atau model matematika.

Siswa diharapkan dapat menyatakan situasi, gambar, diagram, grafik, atau benda nyata ke dalam bahasa matematika, simbol, atau model matematika. Siswa harus memahami maksud dari masalah atau situasi matematika yang diberikan. Siswa memisalkan terlebih dahulu masalah atau situasi matematika yang diberikan kemudian mengubahnya ke model matematika.

b. Menjelaskan ide, situasi, dan relasi matematika secara tertulis.

(4)

langkah-langkah penyelesaian dari masalah atau situasi matematika yang diberikan dengan jelas.

c. Menyatakan peristiwa sehari-hari dalam bahasa dan simbol matematika. Siswa diharapkan dapat menyatakan peristiwa sehari-hari yang ada disekitar ke dalam bahasa dan simbol matematika secara cermat dan tepat.

2. Ketahanan Pribadi

Pengertian Ketahanan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kekuatan atau daya tahan atau kekuatan hati atau fisik. Sedangkan pribadi adalah manusia sebagai perseorangan (diri manusia itu sendiri). Jadi ketahanan pribadi dapat diartikan sebagai kekuatan atau daya tahan fisik atau hati yang dimiliki oleh seseorang dalam menghadapi suatu permasalahan.

Menurut Soedarsono (1997), ketahan pribadi adalah penempatan keuletan dan ketangguhan yang akan menghasilkan suatu kekenyalan dan kekuatan kedalam serta suatu kemampuan dan kekuatan yang memancar keluar, yang harus mencerminkan ketahanan kita yang paling dasar, dimana kepribadian dari seseorang pribadi harus dapat ditempa “ keuletan dan

ketangguhannya “ untuk memiliki suatu ketahanan yang secara bertahap

menjadi tangguh.

(5)

pembelajaran matematika dirasa sangat penting karena ditengarai banyak siswa yang kurang ulet dalam pembelajaran matematika. Indikasi dari dugaan tersebut antara lain; 1) siswa belum mampu membebaskan diri dari keinginan menggantungkan diri dari pihak lain, misalnya kebiasaan siswa mencontoh hasil pekerjaan temanya, atau adanya siswa yang sering mengekor pendapat temanya, 2) siswa belum memiliki jiwa dinamis, kreatif dan pantang menyerah misalnya kebiasaan siswa kurang berani memulai suatu pekerjaan ( kurang berani untuk mengambil keputusan walaupun beresiko).

Menurut Soedarsono (1997) indikator ketahanan pribadi meliputi : 1) Berani memulai tugas (ketika mendapat tugas dari guru, siswa tersebut tanpa harus dikomando oleh guru terlebih dahulu telah mempunyai inisiatif untuk mengerjakan tugas tersebut), 2) Berani berpendapat, 3) Tidak mencontoh pekerjaan teman, 4) Menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru, 5) Berani bertanya, 6) Menanggapi respon teman lain dan 7) dapat bekerjasama dalam kelompok, sedangkan ciri – ciri seseorang yang memiliki ketahanan pribadi antara lain; a) Memiliki rasa percaya diri dan berpegang teguh pada prinsip, b) Bebas dari ketergantungan, tetapi mendambakan kebersamaan, c) Memiliki jiwa dinamis, kreatif dan pantang menyerah.

(6)

teman-temanya. Siswa akan lebih berani mencoba mengerjakan tugas-tugas (kelompok maupun individu) yang diberikan walaupun secara psikologis resikonya besar menurut siswa, misalnya disalahkan, dicemooh, atau pandangan negatif lainya. Pada saat pembelajaran kelompok, siswa yang memiliki ketahanan pribadi yang tinggi akan lebih terbuka, berani bertanya, berani mengemukakan pendapat walaupun beresiko misalnya diejek, dianggap sok tau, dianggap bodoh ataupun yang lainya.

Leman (2000), mengungkapkan bahwa rasa percaya diri adalah bagaimana kita merasakan tentang diri kita sendiri dan prilaku kita akan merefleksikannya tanpa kita sadari. Sebagai contoh, anak yang penuh percaya diri akan memiliki sifat – sifat antara lain; 1) Bersifat lebih independen, tidak terlalu tergantung orang lain, 2) Bisa menghargai diri sendiri dan usahanya sendiri, 3) Tidak mudah mengalami rasa frustasi, 4) Mampu menerima tantangan dan tugas baru, 5) Memiliki emosi yang lebih hidup, 6) Mudah berkomunikasi dan membantu orang lain.

(7)

imajinasi, j) Orisinal dalam ungkapan gagasan dan dalam pemecahan masalah.

Berdasarkan kedua ciri – ciri diatas maka dapat disimpulkan bahwa seorang siswa yang memiliki rasa percaya diri dan kreativitas akan mempunyai ciri – ciri; a) Bersifat lebih independen, tidak terlalu tergantung orang lain, b) Bisa menghargai diri sendiri dan usahanya sendiri, c) Tidak mudah mengalami rasa frustasi, d) Mampu menerima tantangan dan tugas baru, e) Memiliki emosi yang lebih hidup, f) Mudah berkomunikasi dan membantu orang lain, g) Rasa ingin tahu yang luas dan mendalam, h) Sering mengajukan pertanyaan dengan baik, i) Memberikan banyak gagasan atau usul terhadap suatu masalah, j) Bebas dalam menyatakan pendapat, k) Mampu melihat suatu masalah dari berbagai segi / sudut pandang, l) Orisinal dalam ungkapan gagasan dan dalam pemecahan masalah.

Sedangkan dalam penelitian ini yang dimaksudkan dengan ketahan pribadi adalah :

1) Berani memulai tugas

Seorang siswa yang berani memulai tugas berarti siswa itu bersifat lebih independen, tidak terlalu tergantung orang lain dan mampu menerima tantangan dan tugas baru.

2) Berani berpendapat

(8)

banyak gagasan atau usulan terhadap suatu masalah dan bebas dalam menyatakan pendapat.

3) Tidak mencontoh pekerjaan teman lain

Seorang siswa yang tidak mencontoh pekerjaan teman lain berarti siswa itu tidak mudah mengalami rasa frustasi dan orisinal dalam ungkapan gagasan dan dalam pemecahan masalah.

4) Menjawab pertanyaan

Seorang siswa yang dapat menjawab pertanyaan berarti siswa itu mampu memberikan banyak gagasan atau usulan terhadap suatu masalah dan bebas dalam menyatakan pendapat.

5) Berani bertanya

Seorang siswa yang berani bertanya berarti siswa itu memiliki rasa ingin tahu yang luas dan mendalam.

6) Menanggapi respon teman lain

Seorang siswa yang dapat menanggapi respon teman lain berarti siswa itu memiliki emosi yang lebih hidup dan mampu melihat suatu masalah dari berbagai segi / sudut pandang.

7) Kerjasama dalam kelompok

Seorang siswa yang dapat bekerjasama dalam kelompok berarti siswa itu memiliki emosi yang lebih hidup dan mudah berkomunikasi dengan orang lain.

(9)

jawab pribadi yang tinggi juga. Mereka akan dapat mengembangkan potensinya secara optimal sehingga diharapkan akan berdampak positif dalam kegiatan belajarnya khususnya dalam pembelajaran matematika.

3. Materi

Kompetensi inti (Pengetahuan) :

3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kajian matematika pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.

Kompetensi inti (keterampilan) :

(10)

konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

Kompetensi dasar (pengetahuan) :

3.3 Menentukan nilai variabel pada sistem persamaan linear dua variabel dalam masalah kontekstual.

Kompetensi dasar (Keterampilan) :

4.3 Menyajikan penyelesaian masalah sistem persamaan linier dua variabel.

B. PENELITIAN RELEVAN

Penelitian yang berkaitan dengan kemampuan ketahanan pribadi dan kemampuan komunikasi matematis telah dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya. Beberapa penelitian tersebut ada beberapa penelitian yang memiliki relevansi dengan penelitian yang peneliti ambil.

(11)

dari hasil evaluasi data yg diperoleh di analisis dengan membandingkan data hasil observasi dengan kriteria yang telah ditetapkan. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa dengan pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan ketahanan pribadi siswa kelas VII A SMP Negeri 2 Sedati dalam belajar matematika, sedangkan dalam penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti adalah mendeskripsikan kemampuan ketahanan pribadi siswa kelas X TKR (Teknik Kendaraan Ringan) khususnya pada materi sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV).

(12)

Berdasarkan penelitian tersebut menunjukan bahwa dengan diadakanya penelitian tentang kemampuan komunikasi matematis dan ketahanan pribadi memiliki dampak yang positif terhadap pembelajaran matematika, dimana dapat digunakan sebagai acuan dalam meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa maupun dalam meningkatkan ketahanan pribadi siswa agar lebih baik lagi ataupun lebih meningkat.

C. KERANGKA PIKIR

(13)

kehidupan bermasyarakat tetapi bebas dari ketergantungan dan juga merupakan manusia yang dinamis, kreatif serta memiliki daya tahan yang utuh dan mencerminkan jiwa yang pantang menyerah.

Referensi

Dokumen terkait

Penentuan Nilai Eksponen Decline dan Tipe Decline Curve dengan Metode X 2 Chi-Square Test pada Trend Lapisan “X” 81 IV-3.. Hasil Perhitungan Prediksi Laju Minyak Sampai

Skripsi berjudul “Evaluasi Komposisi, Indikasi, Dosis, dan Interaksi Obat Resep Racikan untuk Pasien Pediatri Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta Periode Juli 2007” ini ditulis

First, the objective is to know the characteristics of Helen characterized in the novel, second, the objective is to find out the characteristic of Helen as a feminist depicted in

Seri konsentrasi yang dibuat harus memberikan serapan pada rentang 0,2 – 0,8 saat dilakukan pengukuran pada panjang gelombang saat serapannya maksimum karena akan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui 1) pengaruh faktor harga terhadap keputusan pembelian Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia. 2) Pengaruh faktor ketahanan terhadap

Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Purwokerto Judul : Analisis Perbaikan Susut Energi Pada Jaringan.. Menengah Penyulang Kalibakal 03

Dalam pemrograman menggunakan MATLAB terdapat esktraksi ciri yang dipakai untuk mendapatkan ciri dari citra gambar yaitu dengan Gray Level Co-occurrance Matrix

• Bangunan harus dapat memiliki citra yang sesuai dengan fungsi kegiatan tersebut yakni industri studio film.. • Bangunan memiliki citra visual yang menunjukkan