• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mar Atun Muflikhati BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Mar Atun Muflikhati BAB I"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan dunia saat ini berjalan dengan begitu pesat, agar tidak tertinggal dengan perkembangan dunia diperlukan adanya pendidikan. Proses pendidikan saat ini tidaklah cukup dengan proses pendidikan tradisional yang bertumpu pada guru sebagai pusat pembelajaran. Dalam kegiatan pembelajaran guru hanya akan berperan sebagai fasilitator belajar siswa. Guru dalam melaksanakan pembelajaran akan mengarahkan siswa untuk menemukan sendiri apa yang ia pelajari, jadi bukan guru yang setiap saat memberikan pengetahuan dan siswa hanya menunggu. Dengan kebiasaan siswa yang menemukan sendiri pengetahuannya ia akan terbiasa untuk mencari informasi dan mengikuti perkembangan yang ada, karena pengetahuannya itu didapat oleh dirinya sendiri pengetahuan itu akan bertahan lebih lama dibandingkan dengan pengetahuan yang hanya berasal dari gurunya saja.

Tantangan dunia pendidikan ke depan adalah mewujudkan proses demokratisasi belajar. Pembelajaran yang mengakui hak anak untuk melakukan tindakan belajar sesuai karakteristiknya. Sadar bahwa anak memiliki kekuatan disamping kelemahan, memiliki keberanian di samping rasa takut dan kecemasan, bisa marah di samping juga bisa gembira.

(2)

dalam diri siswa untuk terus mengikuti proses pembelajaran dan prestasi belajarnya pun akan semakin meningkat. Rancangan yang dibuat oleh guru harus tetap memperhatikan hak-hak siswa sehingga proses belajar berjalan secara demokratis seperti yang diharapkan pada tantangan dunia pendidikan ke depan.

Ilmu pengetahuan alam merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala-gejala melalui serangkaian proses yang dikenal dengan proses ilmiah yang dibangun atas sikap ilmiah dan hasilnya terwujud sebagai produk ilmiah yang tersusun atas tiga komponen terpenting berupa konsep, prinsip, dan teori yang berlaku secara universal (Trianto, 2010:141). Tujuan utama pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) agar siswa memahami konsep-konsep IPA secara sederhana dan mampu menggunakan metode ilmiah, bersikap ilmiah untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dengan lebih menyadari kebesaran dan kekuasaan pencipta alam. Pembelajaran IPA memiliki fungsi yang fundamental dalam menimbulkan dan mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif dan inovatif. Agar tujuan tersebut dapat tercapai, maka IPA perlu di ajarkan dengan cara yang tepat dan dapat melibatkan siswa secara aktif yaitu melalui proses dan sikap ilmiah.

(3)

masih banyak orang yang beranggapan bahwa IPA merupakan pelajaran yang sulit, serta kurang menarik minat dikalangan siswa maupun guru.

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan dangan guru kelas V SD N 1 Penaruban tentang motivasi dan prestasi belajar pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam didapat hasil bahwa motivasi siswa dalam belajar IPA masih rendah hal ini disebabkan karena siswa hanya mendapat pengetahuan dari apa yang diajarkan oleh guru. Siswa belum dijadikan subyek pembelajaran masih menjadi objek pembelajaran, padahal seharusnya pada proses pembelajaran saat ini siswalah yang menjadi subyek pembelajaran.

Guru masih menjadi pusat pembelajaran belum menjadi fasilitator untuk belajar siswa, sehingga siswa kurang termotivasi untuk mempelajari pelajaran atau materi yang telah diajarkan lebih lanjut atau lebih mendalam, siswa menjadi kurang bersemangat dalam proses pembelajaran, dan dalam mengerjakan tugas siswa menjadi lamban, hanya berkutat pada pengetahuan yang diberikan. Jika ada tugas yang jawabannya belum dijelaskan oleh guru siswa akan kesulitan mencari jawaban karena tidak terbiasa untuk mencari informasi atau belajar sendiri.

(4)

belum diketahui siswa jarang sekali bertanya, padahal sesuatu yang tidak dipahami siswa nantinya akan berpengaruh pada pengetahuan selanjutnya. Makin banyak hal yang tidak dipahami siswa makin rendah pengetahuan yang dimiliki oleh siswa.

Berdasarkan data yang diperoleh dari sekolah yaitu prestasi belajar

siswa tahun 2011/2012 diperoleh data ulangan tengah semester mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam 51,72% tuntas belajar dan 48,28% tidak tuntas belajar dari 29 siswa dengan rata-rata kelas yang masih rendah yakni 64,8 dan KKM 61 yang telah ditetapkan oleh sekolah.

Dengan adanya kondisi yang demikian guru harus berusaha menemukan strategi atau model pembelajaran yang tepat untuk pembelajaran IPA supaya siswa dapat termotivasi untuk belajar dan nantinya akan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Model pembelajaran yang dianggap sesuai untuk mengatasi kondisi ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe

Numbered Head Together (NHT). Pembelajaran kooperatif tipe NHT

(5)

Menurut Lie (2010:59) NHT memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling membagi ide-ide dan memepertimbangkan jawaban yang paling tepat, selain itu juga menodorong siswa untuk meningkatkan kerjasama mereka. NHT dapat diguanakan disemua mata pelajaran dan untuk semua tingkat usia anak didik. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa keuntungan dari pembelajaran kooperatif tipe NHT antara lain mampu memperdalam pemahaman siswa dengan mengungkapkan ide-ide yang ada dipikirannya dengan anggota kelompok sehingga dapat muncul jawaban yang paling tepat, menyenangkan siswa dalam belajar, mengembangkan sikap positif siswa, mengembangkan sikap kepimpinan siswa, mengembangkan rasa tanggung jawab, mengembangkan rasa percaya diri dan lain sebagainya. Berdasarkan penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh Isna Arfianti (2011) pembelajaran kooperatif tipe NHT mampu meningkatkan minat dan prestasi belajar IPA pada materi gaya pada siswa kelas IV SD Negeri 2 Bojongsari

(6)

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang dijelaskan maka yang menjadi permasalahan pokok penelitin ini dalam proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.

Sedangkan yang menjadi fokus penelitian adalah:

1. Apakah melalui penerapan pembelajaran kooperatif tipe NHT dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas V SD N 1 Penaruban khususnya pada materi penyesuaian diri makhluk hidup dengan lingkungan?

2. Apakah melalui penerapan pembelajaran kooperatif tipe NHT dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V SD N 1 Penaruban khususnya pada materi penyesuaian diri makhluk hidup dengan lingkungan?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan yang bersifat umum dan khusus. Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam setalah diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe NHT di kelas V sekolah dasar.

Sedangkan tujuan khusus dari penelitian ini adalah:

(7)

2. Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajarn IPA kelas V SD N 1 khususnya pada materi penyesuaian diri makhluk hidup dengan lingkungan.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang terkait dengan pendidikan. Terutama untuk pengembangan pembalajaran Ilmu Pengetahuan Alam di kelas V Sekolah Dasar.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi sekolah, guru, siswa dan peneliti. Manfaat penelitian ini antara lain:

1. Manfaat bagi sekolah

Menjadi inovasi baru tentang suatu alternatif model pembelajaran yang dapat memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran di kelas, sehingga permasalahan yang dihadapi baik oleh siswa maupun guru sedikit demi sedikit teratasi.

2. Manfaat bagi guru

Sebagai bahan masukan bagi guru untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar IPA di sekolah dasar.

3. Manfaat bagi siswa

Menjadi lebih termotivsi untuk belajar sehingga meningkatkan prestasi belajarnya karena menggunakan model pembelajaran yang baru.

4. Manfaat bagi peneliti

Referensi

Dokumen terkait

(2) Rencana reklamasi dan rencana pasca tambang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun oleh pemegang IUP Eksplorasi berdasarkan AMDAL atau UKL dan UPL atau

Justru yang banyak terjadi berkenaan dengan CB adalah bahwa kemampuan eidetic tersebut yang belum dimiliki secara baik oleh masyarakat masa kini. Akibatnya dapat

Hubungan belajar terdiri dari satu kategori yaitu komunikasi yang dalam diskusi tutorial pada mata kuliah kegawatdaruratan sehingga dapat terpecahkannya atau

MEMBUAT MARKER LOADING DOCK GUDANG PENYIMPANAN LIMBAH PRODUKSI DIJUAL KEPEMBELI AFAL GARMEN PEMOTONGAN BENANG MENGGOSOK / PRESSING PEMASANGAN KANCING DAN RIVET PACKING

Saya mengesahkan bahawa satu Jawatankuasa Pemeriksa bagi Ahmad Zahid Hamidi telah mengadakan pemeriksaan akhir pada 1 Februari 2008 untuk menilai tesis Doktor Falsafah beliau

Pembelajaran kooperatif adalah salah satu bentuk pembelajaran yang berdasarkan faham konstruktivisme. 4 Pembelajaran Kooperatif berasal dari kata cooperative yang

Vita Paramitha, ST, MM, M.Eng, selaku Sekretaris Program Studi Diploma III Teknik Kimia Departemen Teknologi Industri Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro dan selaku

Sebagaimana kenyataan di lapangan yang terjadi pada mahasiswa program studi pendidikan matematika semester VI tahun akademik 2014- 2015 STKIP Muhammadiyah Pringsewu