• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh iklan televisi Sarimi versi Aliando Syarief terhadap keputusan membeli produk Sarimi oleh Fans Club Alicious di Kota Surabaya.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh iklan televisi Sarimi versi Aliando Syarief terhadap keputusan membeli produk Sarimi oleh Fans Club Alicious di Kota Surabaya."

Copied!
127
0
0

Teks penuh

(1)

SARIMI OLEH FANS CLUB ALICIOUS DI KOTA SURABAYA

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi (S.I.Kom)

Oleh:

Tazqirotul Mualifah

NIM. B76213091

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

JURUSAN KOMUNIKASI

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

vii ABSTRAK

Tazqirotul Mualifah, B76213091, 2017. Pengaruh Iklan Televisi Sarimi Versi Aliando Syarief Terhadap Keputusan Membeli Produk Oleh Fans Club Alicious Di Kota Surabaya.

Kata Kunci : Iklan, Komunikasi Pemasaran, Keputusan Pembelian

Ada dua persoalan yang hendak dikaji dalam skripsi ini, yaitu: (1) Apakah ada pengaruh iklan televisi Sarimi versi Aliando Syarief terhadap keputusan membeli produk oleh fans club Alicious di Kota Surabaya, (2) Seberapa besar pengaruh iklan televisi Sarimi versi Aliando Syarief terhadap keputusan membeli produk oleh fans club Alicious di Kota Surabaya.

Untuk mengungkap persoalan tersebut secara menyeluruh dan mendalam, dalam penelitian ini digunakanlah pendekatan survei untuk mengukur data-data pada keputusan membeli produk fans club Alicious Di kota Surabaya, dengan jenis penelitian kuantitatif deskriptif.

Dari hasil penelitian ini ditemukan (1) Tidak ada pengaruh iklan televisi Sarimi versi Aliando Syarief terhadap keputusan membeli produk oleh fans club Alicious di Kota Surabaya. Dengan melihat hasil dari rhitung < rtabel = 1,528<2,069. (2) Tingkat pengaruh yang dihasilkan melalui perhitungan koefisien determinasi menggunakan analisis regresi linier sederhana adalah sebesar 10,2%. Selanjutnya hasil dari perhitungan tersebut disesuaikan dengan melihat tabel interprestasi nilai r sebesar 0,320, maka hasilnya menunjukkan bahwa pengaruh iklan televisi Sarimi versi Aliando Syarief terhadap keputusan membeli produk oleh fans club Alicious di Kota Surabaya bernilai rendah, karena berada pada interval (0,200 – 0,399).

(7)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii

PENGESAHAN TIM PENGUJI ... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

ABSTRAK ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR BAGAN ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

BAB I : PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Kajian Hasil Penelitian Terdahulu ... 7

F. Definisi Operasional ... 9

G. Kerangka Teori dan Hipotesis ... 12

H. Metode Penelitian ... 14

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian ... 14

2. Subyek, Obyek dan Lokasi Penelitian ... 15

(8)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

ix

4. Variabel dan Indikator Penelitian ... 17

5. Teknik Pengumpulan Data ... 18

6. Teknik Analisis Data ... 20

H. Sistematika Pembahasan ... 23

BAB II : KAJIAN TEORI ... 24

A.Kajian Pustaka ... 24

1. Periklanan ... 24

a) Pengertian Iklan ... 24

b) Tujuan Iklan ... 28

c) Fungsi Iklan ... 28

d) Jenis-jenis Iklan ... 31

e) Iklan Media Televisi ... 31

f) Penggunaan Selebriti dalam Iklan ... 32

2. Pemasaran ... 35

a) Pengertian Pemasaran ... 35

b) Bauran Pemasaran ... 36

c) Strategi Pemasaran ... 38

3. Komunikasi Pemasaran ... 40

4. Keputusan Pembelian ... 44

a) Pengertian Keputusan Membeli ... 44

b) Proses Keputusan Pembelian ... 45

c) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian ... 49

(9)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

x

5. Fans Club ... 52

B. Kajian Teori ... 53

1. Teori Kredibilitas ... 53

BAB III : HASIL PENELITIAN ... 56

A. Deskripsi Subyek dan Lokasi Penelitian ... 56

1. Subyek Penelitian ... 56

2. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 71

B. Deskripsi Data Penelitian ... 73

BAB IV : ANALISIS DATA ... 92

A. Pengujian Hipotesis ... 92

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 105

BAB V : PENUTUP ... 109

A. Kesimpulan ... 109

B. Rekomendasi ... 110

DAFTAR PUSTAKA ... 112

BIODATA PENULIS

(10)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Hasil Penelitian Terdahulu ... 7

Tabel 1.2 Kategori Penilaian Skala Likert ... 19

Tabel 1.3 Interprestasi Koefisien Korelasi ... 22

Tabel 2.1 Jenis Bauran Promosi ... 43

Tabel 3.1 Daftar Nama Responden ... 56

Tabel 3.2 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 58

Tabel 3.3 Identitas Responden Berdasarkan Usia ... 58

Tabel 3.4 Identitas Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 60

Tabel 3.5 Identitas Responden Berdasarkan Pernah Melihat Iklan ... 60

Tabel 3.6 Produk PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk ... 63

Tabel 3.7 Jumlah Penduduk Kota Surabaya Berdasarkan Jenis Kelamin ... 72

Tabel 3.8 Data Pendidikan Kota Surabaya ... 72

Tabel 3.9 Jumlah Penduduk Kota Surabaya Berdasarkan Usia Sekolah ... 72

Tabel 3.10 Rekapitulasi Data Variabel X ... 90

Tabel 3.11 Rekapitulasi Data Variabel Y ... 91

Tabel 4.1 Tabulasi Data Penelitian ... 93

Tabel 4.2 Uji Validitas Variabel X ... 95

Tabel 4.3 Uji Validitas Variabel Y ... 96

Tabel 4.4 Uji Reliabilitas Variabel X ... 97

Tabel 4.5 Uji Reliabilitas Variabel Y ... 98

Tabel 4.6 Uji Normalitas ... 99

(11)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

xii

Tabel 4.8 Koefisien R ... 100

Tabel 4.9 Signifikansi ... 101

Tabel 4.10 Persamaan Regresi ... 102

(12)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

xiii

DAFTAR BAGAN

Bagan 1.1 Kerangka Teori ... 13

Bagan 2.1 Model Komunikasi Pemasaran ... 41

(13)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Logo PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. ... 64

Gambar 3.2 Produk Sarimi ... 66

Gambar 3.2 Take Line Iklan Sarimi Versi Aliando Syarief ... 69

Gambar 3.3 Aliando Syarief sebagai Brand Ambassador Iklan Sarimi ... 70

(14)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

1

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Kebutuhan manusia saat ini semakin lama semakin kompleks. Kebutuhan

tiap individu dari manusia itu sendiri juga sudah pasti mengalami perbedaan

dari tahun ke tahun. Apalagi kebutuhan setiap hari, tiap orang berbeda-beda.

Kebutuhan manusia yang dimaksud dapat bermacam-macam, seperti

kebutuhan makan, kebutuhan hiburan, dan kebutuhan merawat diri.

Kebutuhan pokok dan utama manusia dari dulu hingga sekarang adalah

kebutuhan makan. Apalagi orang Indonesia, jika mereka belum makan saat

beraktivitas maka mereka akan merasa ada yang kurang. Seperti halnya, fans

club Alicious di Kota Surabaya. Ketika waktu mau berangkat kerja, sekolah,

maupun kuliah mereka pasti menyempatkan untuk makan, karena bagi mereka

jika belum makan mereka merasa kurang konsentrasi saat beraktivitas.

Sebenarnya, banyak faktor yang menyebabkan kebutuhan manusia

mengalami perubahan seiring dengan berkembangnya zaman. Salah satunya

adalah adanya pengaruh yang kuat dari iklan di televisi. Dalam hal ini, iklan

dapat membuat manusia yang menontonnya seakan terhipnotis untuk membeli

produk yang sedang dilihat. Dengan adanya iklan ini, manusia yang semula

tidak membutuhkan produk tersebut menjadi seakan-akan butuh dan pada

akhirnya membeli produk tersebut untuk digunakan, sehingga menjadi

ketergantungan akan produk yang dilihatnya. Meskipun demikian, jika tidak

membeli produk tersebut juga tidak ada masalah dan tidak menimbulkan

(15)

Ada banyak iklan yang ditayangkan di televisi salah satunya yaitu produk

Sarimi yang merupakan produk mie instan yang diproduksi oleh PT. Indofood

CBP Sukses Makmur Tbk Indonesia. Produk mi instan ini sudah masuk ke

Indonesia sejak tahun 1990. Produk ini menawarkan berbagai varian rasa

seperti yang telah di iklankan di televisi.

Iklan media televisi Sarimi ini mengambil tema “Smart Choice Brand”,

begitulah tema komunikasi yang diangkat Sarimi. Untuk mengkomunikasikan

tema tersebut, Main Ad selaku brand agency Sarimi pun membuat iklan

televisi dengan menghadirkan artis muda ternama, Aliando Syarief. Iklan

Sarimi ini dibuat dengan tampilan yang lebih modern dan menggambarkan

aktivitas anak-anak muda saat ini.

Periklanan disini memainkan peranan amat penting dalam pembagian

informasi sehingga dapat membantu konsumen untuk membuat keputusan

pembelian terhadap suatu produk. Iklan ini sebagai media komunikasi yang

efektif untuk mempromosikan suatu produk baik yang sifatnya baru ataupun

sudah lama.1 Pada dasarnya semua iklan dibuat dengan tujuan yang sama yaitu

untuk memberi informasi dan membujuk para konsumen untuk mencoba atau

mengikuti apa yang ada di iklan tersebut, dapat berupa aktivitas mengkonsumsi

produk dan jasa yang ditawarkan.

Oleh karena itu agar pesan yang dikomunikasikan melalui iklan dapat

berhasil, maka harus ditujukan pada audiens yang tepat, mampu menarik

perhatian, dapat dipahami secara relevan dan dapat diterima. Agar komunikasi

1

Husein Umar, Metode Riset Komunikasi Organisasi (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka

(16)

yang efektif dapat terjadi, pesan seharusnya didesain sesuai kemampuan

kognitif target audiens dan mengikuti mode bagaimana iklan bekerja.2

Sekarang ini penampilan suatu produk tidak hanya diperhatikan dari segi

kualitas maupun kuantitas, tapi juga dilihat dari siapa yang menyampaikan

iklan tersebut. Banyak produk mi instan yang menggunakan brand ambassador

terkenal untuk mempromosikan produknya, seperti halnya produk Sarimi.

Penggunaan brand ambassador merupakan strategi kreatif yang dilakukan

perusahaan untuk meningkatkan minat beli masyarakat. Menurut Shimp, Brand

Ambassador adalah pendukung iklan atau yang dikenal juga bintang iklan yang

mendukung produk yang diiklankan.3 Brand Ambassador biasanya adalah

orang-orang yang telah banyak dikenal publik, misalnya penyanyi, aktor, atlet,

dan lain sebagainya. Seorang brand ambassador diharapkan menjadi juru

bicara merek agar cepat melekat di benak konsumen, sehingga konsumen mau

membeli produk yang diiklankan. Kaum selebriti, khususnya dari kalangan

bisnis hiburan atau bidang olahraga merupakan hal yang utama dari periklanan.

Hal ini dapat dimengerti karena sebanyak mungkin konsumen mudah

mengidentifikasikan diri dengan para bintang ini, seringkali dengan

memandang mereka sebagai pahlawan atau prestasi, kepribadian dan daya tarik

fisik mereka.

Mengingat semakin sengitnya produk mi instan di pasaran yang efektif

memenangkan persaingan antar produk sejenis. Dengan menghadirkan Aliando

Syarief yang memiliki image yang bagus di masyarakat dan karirnya di dunia

2

F. Anita Herawati, Jurnal ISIP “Upaya Melakukan Cognitive Dalam Iklan” (Yogyakarta:

Universitas Atmaya, 2002), hlm. 20. 3

(17)

hiburan pun cukup sukses dan populer, PT. Indofood CBP Sukses Makmur

Tbk Indonesia berharap agar Aliando Syarief dapat membantu Sarimi dalam

menyasar target market tersebut. Karena, Manager marketing Sarimi Indofood

kini memiliki strategi baru untuk menangkap dan menarik konsumen yang

memiliki kebutuhan beragam, serta untuk meraup pangsa pasar yang besar,

yaitu dengan menerapkan strategi pemasaran dengan menggunakan variabel

produk, harga, promosi dan distribusi yang dikenal dengan istilah bauran

pemasaran.

Sarimi merupakan salah satu produk mi instan yang dikonsumsi oleh

manusia untuk memenuhi kebutuhan makan. Dikalangan fans club Alicious di

Kota Surabaya sendiri produk ini sangat familiar. Di mana produk ini mudah di

dapat, harga terjangkau dan rasanya bervarian. Selain itu, Hal ini merupakan

salah satu pengembangan dari PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk

Indonesia dengan produk Sarimi yang mendesain produk secara inovatif.

Berdasarkan data yang diperoleh, fans club Alicious di Kota Surabaya

hampir satu minggu satu kali mereka membeli produk Sarimi baik di toko-toko

maupun swalayan untuk memenuhi kebutuhannya. Seorang penggemar pasti

ingin mendukung dan mengikuti apa yang dilakukan oleh idolannya. Ketika

fans club Alicious di Kota Surabaya mengetahui bahwa Aliando Syarief

menjadi brand ambassador produk Sarimi, keinginan mereka untuk membeli

produk Sarimi lebih meningkat sedikit daripada sebelum Aliando Syarief

menjadi brand ambassadornya, rata-rata mereka dalam satu minggu membeli

(18)

Sukses tidaknya perusahaan ini akan tergantung pada kemampuan

manajemen dalam mengatur strategi yang cocok. Strategi yang dimaksud

adalah periklanan, baik di media cetak maupun elektronik. Media elektronik ini

salah satu di televisi adalah Media yang dapat diandalkan karena kemampuan

media ini dapat mendemonstrasikan produk agar audiens memahami konsep

produk.

Kehadiran brand ambassador yang sudah dipilih oleh perusahaan untuk

produk Sarimi adalah sebagai ikon untuk mewakili perusahaan dan produk

tersebut, karena perusahaan biasanya memilih tokoh-tokoh yang sedang

digemari atau menjadi idola masyarakat karena prestasi maupun karena

perilaku idola pada masing-masing bidang keahliannya.

Sosok Aliando Syarief yang diidolakan oleh para remaja terutama dalam

dunia entertaint sudah tidak asing lagi, karena sudah banyak menciptakan

karya-karya yang tidak diragukan lagi. Oleh Karena itu, dengan latar belakang

tersebut penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui Apakah ada

pengaruh iklan televisi Sarimi versi Aliando Syarief terhadap keputusan

membeli produk Sarimi oleh fans club Alicious di Kota Surabaya.

B.Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang di atas, maka fokus penelitian yang

dikemukakan dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah ada pengaruh iklan televisi Sarimi versi Aliando Syarief terhadap

keputusan membeli produk Sarimi oleh fans club Alicious di Kota

(19)

2. Seberapa besar pengaruh iklan televisi Sarimi versi Aliando Syarief

terhadap keputusan membeli produk Sarimi oleh fans club Alicious di

Kota Surabaya?

C.Tujuan Penelitian

Dari fokus penelitian di atas dapat dicapai beberapa tujuan, diantaranya:

1. Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh iklan televisi Sarimi versi

Aliando Syarief terhadap keputusan membeli produk Sarimi oleh fans club

Alicious di Kota Surabaya.

2. Untuk mengukur seberapa besar pengaruh iklan televisi Sarimi versi

Aliando Syarief terhadap keputusan membeli produk Sarimi oleh fans club

Alicious di Kota Surabaya.

D.Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberi konstribusi dan dapat

memanfaatkan, baik dalam skala mikro maupun makro, baik dalam aspek

teoritis maupun praktis, yaitu:

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk menambah pengetahuan di

bidang Ilmu Komunikasi, khususnya dalam bidang iklan, komunikasi

visual, media, dan dalam penelitian kuantitatif. Selain itu, hasil penelitian

ini dapat digunakan sebagai bahan refrensi untuk penelitian selanjutnya

(20)

Komunikasi Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Ampel

Surabaya.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan dan bahan

pertimbangan bagi pihak pengiklan dalam mempertimbangkan pemilihan

brand ambassador selanjutnya dalam menjaga serta meningkatkan mutu

produk Sarimi.

E.Kajian Hasil Penelitian Terdahulu

Untuk melengkapi refrensi dan pengembangan penelitian ini, peneliti

mempelajari penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti yang lain yang

berkaitan dengan fokus penelitian ini, sebagai bahan pertimbangan dalam

penelitian ini, yaitu:

Skripsi Skripsi Jurnal Skripsi

(21)
(22)

1. Variabel X : Pengaruh Iklan Televisi Sarimi Versi Aliando Syarief

Pengaruh merupakan daya yang ada atau timbul dari sesuatu

(orang/benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan, dan perbuatan.4

Konsumen dalam penelitian ini adalah Alicious di Kota Surabaya yang

pernah menonton iklan produk Sarimi dan mulai terpengaruh untuk

membeli produk Sarimi setelah mereka melihat iklan televisi Sarimi versi

4

(23)

Aliando Syarief. Menonton iklan berarti memperhatikan, mengamati dan

kemudian timbul sebuah persepsi tentang isi iklan. Iklan adalah bentuk

komunikasi nonpersonal yang menjual pesan-pesan persuasif dari sponsor

yang jelas untuk mempengaruhi orang membeli produk dengan membayar

sejumah biaya untuk media.5 Di dalam iklan pasti ada juru bicara merek

yang digunakan sebagai penyampaian pesan pemasaran sebuah produk.

Penggunaan brand ambassador dalam iklan bertujuan agar isi pesan dalam

iklan cepat melekat di benak konsumen sehingga konsumen mau membeli

produk tersebut. Disadari atau tidak, pesan yang disampaikan oleh sumber

yang menarik akan mendapat perhatian yang besar disamping itu juga

sangat mudah diingat. Salah satu media yang banyak digunakan perusahaan

atau instansi dalam mempromosikan produk atau jasa yang dimiliki adalah

media televisi. Iklan televisi kini telah menjadi komoditas masyarakat dan

menjadi pilihan utama bagi para pengiklan produk dalam memasarkan

produk yang dimiliki. Karena dengan adanya tayangan iklan televisi, maka

konsumen akan merasakan keberadaan produk dan membuat konsumen

melakukan tindakan pembelian. Yang dimaksud iklan dalam penelitian ini

adalah bentuk komunikasi nonpersonal yang disampaikan oleh mie Sarimi

yang bersifat persuasif dan untuk mempengaruhi orang untuk membeli

produk mie Sarimi melalui media televisi.

5

Rahmat Kriyanto, Teknik Praktis Riset Komunikasi (Malang: Kencana Prenada Media

(24)

2. Variabel Y : Keputusan Membeli Produk Sarimi oleh fans club Alicious di

Kota Surabaya

Keputusan membeli adalah suatu proses yang mempersatukan memori,

pikiran, informasi dan penilaian secara evaluatif dari konsumen untuk

memutuskan membeli baik dikonsumsi sendiri maupun untuk orang lain.

Keputusan membeli konsumen dipengaruhi oleh keterlibatan konsumen dan

kepercayaan mereka. Menurut Assauri, Keputusan Pembelian adalah suatu

proses pengambilan keputusan akan pembelian yang mencakup penentuan

apa yang akan di beli atau tidak melakukan pembelian dan keputusan itu

diperoleh dari kegiatan-kegiatan sebelumnya.6 Dalam Penelitian ini

kecenderungan keputusan membeli produk oleh fans club Alicious di Kota

Surabaya melakukan pembelian produk setelah melihat iklan televisi Sarimi

dengan brand ambassador Aliando Syarief yang saat ini terkenal melalui

karya-karya dalam industri entertaint. Alicious membeli produk sarimi

memang membutuhkan kualitas yang diciptakan oleh produk tersebut atau

fanatisme Alicious terhadap Aliando Syarief yang menghasilkan banyak

karya di dunia music dan entertaint yeng mempengaruhinya dan pembawaan

serta karakteristik Aliando Syarief dalam iklan televisi Sarimi sehingga

membujuk dan menyakinkan Alicious untuk membeli dengan memberikan

informasi-informasi produk yang detail yang diinginkan produsen.

6

Assauri, Manajemen Pemasaran: Dasar, Konsep, dan Startegi (Jakarta: PT. Grafindo

(25)

G.Kerangka Teori dan Hipotesis

a. Kerangka Teori

Dalam Penelitian ini, peneliti menggunakan Teori Kredibilitas Sumber.

Menurut teori ini semakin tinggi kredibilitas seorang komunikator maka

semakin besar juga kemungkinan ia mempengaruhi khalayak. Hovland dan

Weiss (1951) mendesain sebuah eksperimen yang di dalamnya berisi

pesan-pesan yang sama akan dipresentasikan kepada beberapa orang dan berasal

dari sumber berkredibilitas tinggi, kepada beberapa orang lainnya

dipresentasikan sumber berkredibilitas rendah. Hovland dan Weiss juga

berpendapat bahwa kredibilitas sumber dapat dipengaruhi oleh dimensi daya

tarik, keahlian, dan kejujuran.7 Orang biasanya lebih percaya dan cenderung

lebih menerima dengan baik pesan yang disampaikan oleh seseorang yang

memang ahli dibidangnya.

Berdasarkan teori kredibilitas sumber dapat diketahui bahwa proses

komunikasi pemasaran terjadi dalam beberapa tahapan. Pesan komunikasi

datang dari sumber (sender). Sumber adalah pihak yang mengirim pesan

kepada konsumen. Sebagai salah satu faktor penentu suksesnya sebuah

komunikasi pemasaran, pemilihan komunikator perlu diperhatikan

sedemikian rupa. Dampak pesan tersebut khalayak dipengaruhi oleh

bagaimana khalayak memandang pengirim pesan tersebut. Pesan yang

dikirim oleh sumber yang sangat dipercaya atau oleh sumber yang ahli

dibidangnya atau sumber yang menarik dinilai akan lebih persuasif. Oleh

7

(26)

karena itu, kredibilitas seorang komunikator harus disesuaikan dengan

khalayak yang dituju.

Memperhatikan kredibilitas ini penting sekali, karena konsumen sering

menyatakan bahwa apa yang disampaikan dalam iklan semata-mata untuk

kepentingan pemasar saja, yaitu agar produk yang ditawarkan bisa terjual.

Persepsi itu lumrah terjadi, dan oleh karena itu kreativitas pemasar

diperlukan aga klaim seperti itu hilang atau sedikitnya berkurang.

Dari teori di atas, peneliti membuat kerangka pemikiran yang dijadikan

pedoman dalam melakukan penelitian sebagai berikut:

Bagan 1.1 Kerangka Teori

Variabel X

Iklan Televisi Sarimi Versi Aliando Syarief

Proses di atas menggambarkan keputusan pembelian seseorang

terhadap suatu produk adalah dipengaruhi oleh sumber yang didapat.

Sumber adalah pihak yang mengirim pesan kepada konsumen. Pesan yang

dikirim oleh sumber yang sangat dipercaya atau oleh sumber yang ahli

dibidangnya atau sumber yang menarik dinilai akan lebih persuasif. Dalam

sebuah iklan banyak penggunaan selebriti sebagai brand ambassador untuk

mempromosikan produk tersebut dan merupakan salah satu strategi

pemasaran yang dilakukan perusahaan untuk meningkatkan keputusan

membeli masyarakat. Apabila daya tarik yang diberikan seorang brand

ambassador dalam iklan tersebut mengena maka masyarakat akan mudah Variabel Y

Keputusan Membeli Produk oleh Fans

(27)

terpengaruh terhadap iklan tersebut terutama daya tarik fisik. Selain daya

tarik, kepercayaan dan keahlian yang dimiliki seorang brand ambassador

juga sangat mempengaruhi konsumen dalam melakukan keputusan

pembelian terhadap produk tersebut.

b. Hipotesis

Hipotesis dapat diartikan sebagai jawaban yang bersifat sementara

terhadap hasil penelitian yang akan dilakukan. Dengan hipotesis, penelitian

menjadi jelas arah pengujiannya dengan kata lain hipotesis membimbing

peneliti dalam melaksanakan penelitian di lapangan baik sebagai obyek

pengujian maupun dalam pengumpulan data.8 Adapun hipotesis dari

penelitian ini adalah:

Ho : Tidak ada pengaruh iklan televisi Sarimi versi Aliando Syarief

terhadap keputusan membeli produk Sarimi oleh fans club Alicious di

Kota Surabaya.

Ha : Ada pengaruh iklan televisi Sarimi versi Aliando Syarif terhadap

keputusan membeli produk Sarimi oleh fans club Alicious di Kota

Surabaya.

H.Metode Penelitian

Untuk mempermudah penelitian dalam pengumpulan data dan

menganalisis data maka penulis menggunakan metode dan pendekatan

penelitian sebagai berikut:

8

Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif (Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan

(28)

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Dalam penulisan ini, peneliti menggunakan pendekatan survey (survey

research) di mana penelitian tidak melakukan perubahan (tidak ada

perubahan khusus) terhadap variabel yang diteliti. Metode ini dilaksanakan

dengan teknik pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner dengan

tujuan untuk memperoleh informasi tentang sejumlah responden yang

dianggap mewakili populasi. Mengukur suatu data dengan angket-angket

untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh iklan televisi Sarimi versi

Aliando Syarief terhadap keputusan membeli produk oleh fans club

Alicious di Kota Surabaya. Pendekatan yang digunakan oleh peneliti

dalam hal ini adalah metode penelitian asosiatif kausal, yang bertujuan

meneliti sejauh mana variabel suatu faktor yang berkaitan dengan variabel

pada faktor lain.9 Karena dalam penelitian ini peneliti akan meneliti

tentang hubungan sebab-akibat antara dua variabel yaitu variabel (X)

dengan variabel terikat (Y).

Jenis penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah

jenis penelitian kuantitatif, karena dalam penelitian ini menggunakan data

aktual serta menggunakan perhitungan statistik.

2. Subyek, Obyek, dan Lokasi Penelitian

a. Subyek

Subyek penelitian ini adalah sesuai dengan judul penelitian yaitu

anggota Alicious di Kota Surabaya dengan kriteria usia 12 – 28 tahun

dan pernah melihat iklan televisi Sarimi versi Aliando Syarief.

9

Jalaluddin Rahmat, Metode Peneitian Komunikasi (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000),

(29)

b. Obyek

Obyek penelitian adalah aspek keilmuan komunikasi yang menjadi

kajian penelitian.10 Adapun obyek dalam penelitian ini adalah iklan

televisi Sarimi versi Aliando Syarief yang akan membangun citra

produk yang baik dalam penyampaian pesan kepada konsumen.

c. Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Kota Surabaya dengan

menggunakan alat bantu kuesioner yang akan disebar secara langsung

kepada responden.

3. Teknik Populasi

Populasi merupakan keseluruhan subyek penelitian.11 Adapun

populasi dalam penelitian ini adalah fans club Alicious di Kota Surabaya

dengan kriteria usia 12 – 28 tahun yang pernah membeli produk Sarimi

dan melihat iklan Sarimi versi Aliando Syarief di televisi yang dapat

dijadikan sebagai sampel, sekiranya dapat di uji kevalidannya.

Adapun populasi dalam penelitian ini yang menjadi fans club Alicious

di Kota Surabaya adalah 25 orang responden.12 Mengingat jumlah populasi

dalam penelitian ini adalah kurang dari seratus (<100), maka 25 orang

responden tersebut diambil semua untuk dijadikan sampel.

10

Pedoman Teknis Penulisan Skripsi Program Studi Ilmu Komunikasi, hlm.10. 11Ibid.,

hlm. 27. 12

Nur Hanisah, Wawancara Ketua Fans Club Aliando Syarief Surabaya, pada 20 Oktober

(30)

4. Variabel dan Indikator Penelitian

a. Variabel

Para ahli mendefinisikan variabel penelitian sebagai suatu atribut,

sifat atau aspek dari orang maupun obyek yang mempunyai variasi

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik

kesimpulan.13

Berdasarkan judul penelitian di atas, maka ada dua variabel yang

akan diteliti, yaitu:

1. Variabel Bebas (Independent Variabel), yang disimbolkan dengan

huruf X adalah variabel yang menjadi sebab atau mengubah atau

mempengaruhi variabel lain (variabel dependent).14 Variabel bebas

(X) dalam penelitian ini adalah pengaruh iklan televisi Sarimi versi

Aliando Syarief.

2. Variabel Terikat (Dependent Variabel), yang disimbolkan dengan

huruf Y adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena

adanya variabel lain (variabel bebas).15 Variabel terikat (Y) dalam

penelitian ini adalah keputusan membeli produk Sarimi oleh fans

club Alicious di Kota Surabaya.

Berdasarkan kedua variabel tersebut, maka asumsi yang

melandasi hubungan kedua variabel di atas adalah dapat diketahui

ada tidaknya pengaruh iklan televisi Sarimi versi Aliando Syarief

13

Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian (Bandung: Alfabeta, 2005), hlm. 2. 14

Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi Perbandingan Perhitungan Manual & SPSS (Jakarta: Prenada Media Group, 2013), hlm. 10.

15Ibid

(31)

terhadap keputusan membeli produk Sarimi oleh fans club Alicious

di Kota Surabaya.

b. Indikator Penelitian

Variabel X: Iklan televisi Sarimi versi Aliando Syarief

1) Frekuensi menonton iklan

2) Visualisasi iklan

3) Tagline iklan

4) Atensi menonton iklan

Variabel Y: Keputusan membeli produk Sarimi oleh fans club Alicious

di Kota Surabaya

1) Frekuensi membeli

2) Varian rasa produk

3) Harga

4) Ketersediaan produk

5. Teknik Pengumpulan Data

Adapun instrument yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan

data adalah sebagai berikut:

a. Observasi

Observasi atau pengamatan langsung adalah kegiatan pengumpulan

data dengan melakukan penelitian langsung terhadap kondisi

(32)

sehingga didapat gambaran secara jelas tentang kondisi obyek

penelitian tersebut.16

b. Kuesioner (Angket)

Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh

responden.17 Disebut juga angket. Penelitian ini menggunakan skala

likert. Menurut Rachmat Kriyanto skala likert adalah setiap pertanyaan

atau pernyataan dihubungkan dengan penelitian ini, sumber data yang

diberi angket sebagian besar fans club dari jawaban yang berupa

dukungan atau pernyataan sikap yang diungkapkan dengan kata sangat

setuju (SS), setuju (S), ragu (R), tidak setuju (ST), dan sangat tidak

dan diberikan kepada sampel yang di pilih secara acak, dan dari angket

ini diharapkan mampu memperoleh hasil tanggapan fans club tentang

16Ibid

., hlm. 19. 17

Rachmat Kriyanto, Teknik Praktis Riset Komunikasi: Disertai Contoh Praktis Riset

Media, Public Relations, Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran (Jakarta: Prenada Media Group, 2006), hlm. 95.

18Ibid

(33)

pengaruh iklan televisi Sarimi versi Aliando Syarief terhadap keputusan

membeli produk Sarimi oleh fans club Alicious di Kota Surabaya.

c. Dokumentasi

Peneliti menggunakan metode dokumentasi yaitu mencari data

mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku,

surat kabar, majalah, prasasti, notulen, rapat agenda dan sebagainya.19

Metode ini bertujuan untuk mendapatkan informasi yang mendukung

analisis dan interpretasi data. Secara detail, bahan dokumenter terbagi

beberapa macam, yaitu autobiogradi, surat pribadi, buku atau catatan

harian, memorial, klipping, dokumen pemerintah atau swasta, data di

server atau flashdisk, dan data tersimpan di web site.20

Data dalam penelitian ini, diperoleh dari web site, buku, dan rapat

agenda dengan Alicious di Surabaya. Untuk melengkapi data peneliti

mengambil pendokumentasian dari berbagai tulisan yang relevan

dengan data penelitian ini.

6. Teknik Analisis Data

Dalam analisa yang di peroleh atau terkumpulnya maka penulis

memproses melalui tahapan-tahapan sebagai berikut:

1. Editing

Editing adalah kegiatan yang dilakukan setelah peneliti selesai

menghimpun data di lapangan. Kegiatan editing dimulai dengan

19

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hlm. 234.

20

Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah Edisi

(34)

memberikan identitas pada instrument penelitian yang telah terjawab.

Kemudian memeriksa satu per satu lembar instrument pengumpulan

data, kemudian memeriksa poin-poin serta jawaban yang tersedia.

2. Coding

Coding atau klarifikasi data adalah kegiatan pemberian kode

tertentu pada tiap-tiap data yang termasuk kategori yang sama.

Maksudnya, adalah data yang telah diedit tersebut diberi identitas

sehingga memiliki arti tertentu pada saat dianalisis.

3. Tabulasi

Tabulasi adalah bagian terakhir dari pengolahan data, yaitu

memasukkan data pada tabel-tabel tertentu dan mengatur angka-angka

serta menghitungnya.

Setelah melalui tahapan-tahapan di atas, maka statistik hipotesis

yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis regresi linier

sederhana. Analisis ini dalam statistik digunakan dalam

mengembangkan suatu persamaan untuk meramalkan suatu variabel,

dari variabel kedua yang telah diketahui. Secara umum persamaan

regresi sederhana (dengan satu predikator) dapat dirumuskan sebagai

berikut:21

Dengan Keterangan:

Y = Variabel terikat mempunyai nilai tertentu untuk diprediksikan

X = Variabel bebas mempunyai nilai tertentu untuk diprediksikan

21

(35)

a = Nilai konstanta harga Y jika X = 0

b = Nilai arah sebagai penentu ramalan (prediksi) yang menunjukkan

nilai peningkatan (+) atau nilai penurunan (-) variabel Y

Koefisien-koefisien regresi a dan b untuk regresi linier sederhana,

dapat dihitung dengan:

Di mana :

n = Banyak pasangan data

Untuk dapat memberikan interprestasi terhadap kuatnya hubungan

tersebut, maka yang dapat digunakan pedoman adalah sebagai berikut:22

Tabel 1.3

Interprestasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,000 – 0,199 0,200 – 0,399 0,400 – 0,599 0,600 – 0,799 0,800 – 1,000

Sangat rendah

Rendah

Sedang

Kuat

Sangat Kuat

22Ibid.,

(36)

I. Sistematika Pembahasan

Untuk memudahkan pembahasan dalam menganalisis studi ini, diperlukan

sistematika pembahasan yang isinya sebagai berikut:

Bab I : Pendahuluan, bab ini berisi tentang konteks penelitian, fokus

penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, kajian penelitian

terdahulu, definisi operasional, kerangka pikir penelitian, metode

penelitian, dan sistematika pembahasan.

Bab II : Kajian Teori, bab ini menguraikan tentang periklanan,

pemasaran, komunikasi pemasaran, keputusan membeli, dan fans.

Bab III : Hasil Penelitian, bab ini berisi gambaran tentang deskripsi

subyek, obyek dan lokasi penelitian, serta deskripsi data

penelitian.

Bab IV : Penyajian dan Analisis Data, bab ini berisi tentang pengujian

hipotesis dan analisis hasil penelitian.

Bab V : Penutup, bab ini berisi tentang simpulan dan rekomendasi, serta

saran dari berbagai macam pihak agar penelitian yang dilakukan

(37)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

24 BAB II

KAJIAN TEORI

A.Kajian Pustaka

1. Periklanan

a. Pengertian Iklan

Menurut Jefkins, periklanan merupakan pesan-pesan penjualan yang

paling persuasif yang diarahkan kepada (calon) konsumen yang paling

potensial atas produk barang atau jasa tertentu dengan biaya yang paling

ekonomis.23

Advertising is any paid form of nonpersonal communication about

an organization, good, service, or idea by an identified sponsor, (setiap

bentuk komunikasi nonpersonal mengenai suatu organisasi, barang,

servis, atau ide yang dibayar oleh satu sponsor yang diketahui).24 Adapun

maksud ‘dibayar’ pada definisi tersebut menunjukkan fakta bahwa ruang

atau waktu bagi suatu pesan iklan pada umumnya harus dibeli.

Sedangkan maksud kata ‘nonpersonal’ berarti suatu iklan melibatkan

media massa (TV, radio, majalah, koran) yang dapat mengirimkan pesan

kepada sejumlah besar kelompok individu pada saat bersamaan. Dengan

demikian, sifat nonpersonal iklan berarti pada umunya tidak tersedia

kesempatan untuk mendapatkan umpan balik yang segera dari penerima

pesan (kecuali dalam hal direct response advertising). Karena itu,

sebelum pesan iklan dikirimkan, pemasang iklan harus betul-betul

23

Frank Jefkins, Periklanan Edisi Ketiga (Jakarta: Erlangga, 1997), hlm. 5. 24

Rhenald Kasali, Manajemen Periklanan: Konsep dan Aplikasinya Di Indonesia (Jakarta:

(38)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

mempertimbangkan bagaimana audiens akan menginterpretasikan dan

memberikan respons terhadap pesan iklan yang dimaksud.25

Iklan adalah bagian dari bauran promosi dan bauran promosi adalah

bagian dari bauran pemasaran. Jadi secara sederhana iklan didefinisikan

sebagai pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada

masyarakat lewat suatu media.26

Iklan merupakan persuasi yang ditujukan kepada sekelompok

masyarakat agar menjatuhkan pilihanya kepada merek produk tersebut.

Iklan berperan sebagai ujung tombak komunikasi pemasaran suatu

produk. Iklan atau reklame dapat diartikan sebagai benda, alat perbuatan

atau media yang menurut bentuk, susunan dan corak ragamnya untuk

tujuan komersial dan digunakan untuk memperkenalkan, menganjurkan

atau memuji suatu barang, jasa atau orang ataupun untuk menarik

perhatian umum kepada suatu barang atau orang, yang ditempatkan atau

dapat dilihat, dibaca dan atau didengar dari suatu tempat oleh umum.

Di sini, iklan berfungsi sebagai penyampai pesan tentang suatu

produk barang atau jasa tersebut. Hasil akhir yang menentukan

keberhasilan pemasaran produk barang atau jasa adalah pembelian oleh

konsumen. Keberhasilan ini tergantung dari banyak hal, baik dari sisi

produk itu sendiri seperti kualitas, harga, atau citra, maupun dari sisi

konsumen seperti kebutuhan, selera, daya beli, situasi dan kondisi

konsumen. Iklan berperan penting dalam menyampaikan keunggulan

25

Roger A. Kerin, dkk, Marketing (New York: McGrawa-Hill Irwin, 2011), hlm. 466.

26Op.Cit.,

(39)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

produk tersebut kepada konsumen guna mempengaruhi keputusan

konsumen untuk membeli.

Periklanan (advertising) adalah semua bentuk penyajian dan promosi

nonpersonal atau ide, barang atau jasa yang dilakukan oleh perusahaan

tertentu. Karena banyaknya bentuk dan penggunaan periklanan, sangat

sulit untuk membuat generalisasi yang merangkum semuanya.27

Periklanan merupakan bagian untuk memenuhi fungsi pemasaran di

mana periklanan tidak sekedar memberikan informasi kepada khalayak

tetapi juga ditujukan untuk mempengaruhi perasaan, pengetahuan,

makna, kepercayaan, sikap dan citra konsumen yang berkaitan dengan

suatu produk atau merek. citra produk yang terbaik biasanya tercipta

melalui kegiatan-kegiatan periklanan. Pemilihan segmen pasar yang

diluncurkan atau media menjadikan iklan sebagai sarana penting dalam

pemasaran.

Menurut Kotler diterjemahkan oleh Hendra Teguh, Ronny A. Rusli

dan Bunyamin Molan, untuk dapat menghasilkan program periklanan

yang baik dan tepat yang menunjang aktifitas perusahaan dalam rangka

pencarian tujuan perusahaan, maka seorang manajer pemasar harus

membuat 5 (lima) keputusan utama dalam pembuatan program

periklanan, yaitu:28

1) Mission

Yaitu menetapkan tujuan periklanan yang merujuk pada keputusan

sebelumnya mengenai pasar sasaran, penentuan pasar sasaran,

27

Agus Hermawan, Komunikasi Pemasaran (Malang: Erlangga, 2012), hlm. 72.

28

Philip Kotler, Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaa, Implementasi dan Kontrol

(40)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

penentuan posisi pasar, dan bauran pemasaran, strategi penentuan

posisi pemasaran dan strategi bauran pemasaran mengidentifikasikan

tugas yang harus dilaksanakan periklanan dalam program pemasaran

keseluruhan.

2) Money

Setelah menentukan tujuan periklanan, perusahaan kemudian harus

membuat anggaran periklanan untuk tiap produk. Dana yang harus

dikeluarkan untuk periklanan ini jumlahnya harus tepat. Jiak

perusahaan membelanjakan terlalu sedikit, pengaruhnya akan tidak

berarti dan jika perusahaan mengeluarkan terlalu banyak, maka biaya

tersebut dapat digunakan untuk hal yang lebih penting dan lebih

diperlukan.

3) Message

Yaitu memilih pesan yang akan disampaikan di dalam iklan, pada

prinsipnya pasar produk atau manfaat utama yang ditawarkan merek.

harus diputuskan sebagai bagian dari pengembangan konsep produk.

Faktor kreatifitas berpengaruh dalam periklanan maka hal ini lebih

penting dari pada jumlah uang yang dikeluarkan, karena suatu iklan

baru dapat membantu penjualan hanya setelah mendapat perhatian

dari konsumen dan untuk lebih efektif digunakan brand ambassador

sebagai penyampaian pesannya agar lebih menarik perhatian dari

(41)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

4) Media

Periklanan harus memilih media periklanan untuk menyampaikan

pesan iklannya. Tahap-tahap pemilihan media antara lain adalah

memutuskan jangkauan, frekuensi, dan dampak yang diinginkan

seperti memilih diantara sebagai jenis media utama, memilih sarana

media tertentu seperti memutuskan waktunya, dan memutuskan

alokas-alokasi media secara geografis.

5) Meansurement

Yaitu melakukan evaluasi efektifitas periklanan, banyak perusahaan

mengembangkan kampanye iklan, menempatkannya di pasar

nasional dan baru mengevaluasi efektifitasnya. Akan lebih baik jika

membatasi pada satu atau beberapa terlebih dahulu dan

mengevaluasi pengaruhnya sebelum melaksanakan kampanye secara

nasional dengan anggaran yang sangat besar.

b. Tujuan Iklan

Tujuan periklanan umumnya mengandung misi komunikasi.

Periklanan adalah komunikasi massa dan harus dibayar untuk

menciptakan kesadaran (awareness), menanamkan informasi,

mengembangkan sikap, atau adanya suatu tindakan yang menguntungkan

bagi pengiklan.

Tujuan suatu iklan merupakan bentuk komunikasi yang spesifik

(42)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Kotler (2008), menggarisbawahi tujuan periklanan ada 3 kategori

utama:29

1) Memberikan informasi (to inform), dalam hal ini menyampaikan

kepada konsumen tentang suatu produk baru.

2) Membujuk (to persuade), dalam hal ini mendorong calon konsumen

untuk beralih pada produk berbeda.

3) Mengingatkan (to remind), dalam hal ini mengingatkan pribadi di

mana mereka dapat memperoleh suatu produk.

c. Fungsi Iklan

Ada beberapa fungsi iklan diantaranya adalah sebagai berikut :30

1) Informing (memberi informasi)

Iklan membuat konsumen sadar (aware) akan merekmerek baru,

mendidik mereka tentang berbagai fitur dan manfaat merek, serta

memfasilitasi penciptaan brand image yang positif.

2) Persuading (membujuk/mempengaruhi)

Periklanan tidak hanya bersifat memberi tahu saja, tetapi juga

bersifat membujuk terutama kepada pembeli–pembeli potensial,

dengan menyatakan bahwa suatu produk adalah lebih baik darinya.

Advertising yang efektif akan mampu membujuk pelanggan untuk

mencoba produk dan jasa yang diiklankan.

29Ibid.,

hlm. 73. 30

Terence A. Shimp, Periklanan: Promosi dan Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran

(43)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

3) Reminding (mengingatkan)

Advertising menjaga agar merek perusahaan tetap segar

dalamingatan para konsumen. Dalam hal ini memasang iklan dengan

berusaha untuk menciptakan iklan yang sebaik-baiknya dengan

menggunakan warna, bentuk, ilustrasi dan lay out yang menarik.

4) Adding Value (memberikan nilai tambah)

Terdapat tiga cara mendasar di mana perusahaan bisa memberi

nilai tambah bagi penawaran-penawaran mereka, yaitu inovasi,

penyempurnaan kualitas, atau mengubah persepsi konsumen.

Advertising memberi nilai tambah pada merek dengan

mempengaruhi persepsi konsumen. Advertising yang efektif

menyebabkan merek dipandang lebih elegan, lebih bergaya, lebih

bergengsi, dan lebih bisa unggul dari tawaran pesaing.

5) Assisting (mendampingi) upaya-upaya lain dari perusahaan

Dari pemaparan di atas sudah sangat jelas, bahwa keberadaan

advertising sangatlah urgen dalam sebuah perusahaan. Dengan adanya

advertising, konsumen akan dapat mengidentifikasi kemasan-kemasan

produk di toko dan mengenali nilai produk dengan lebih mudah

setelah melihatnya diiklankan di televisi, koran, majalah, internet,

(44)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

d. Jenis-jenis Iklan

Secara garis besar, iklan dapat dikatagorikan menjadi tujuh katagori

pokok yakni:31

1) Iklan konsumen

2) Iklan bisnis ke bisnis atau iklan antar bisnis

3) Iklan perdagangan

4) Iklan eceran

5) Iklan keuangan

6) Iklan langsung

7) Iklan lowongan kerja.

e. Iklan Media Televisi

Television as a moving audio-visual medium, television ofters

special impact for advertising messages (televisi merupakan sebagai

medium visual yang menarik, televisi dapat memberikan dampak yang

hebat, dan perkembangan advertising televisi jauh melampaui

perkembangan di media lain). Ini menunjukkan efektivitasnya dalam

menjangkau audien massa yang beragam.32

Televisi memiliki karakteristik yang paling menonjol sebagai media

iklan, yakni kombinasi gambar dan suara. Di televisi, produk dapat

ditunjukkan dan diterangkan pada waktu yang bersamaan. Televisi pun

dapat menjangkau wilayah geografis yang sangat luas dan fleksibel

31

Jefkins, Periklanan Edisi Ketiga, …, hlm. 39. 32

(45)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

dalam penyampaian pesan. Tetapi, biaya iklan melalui media televisi

lebih mahal daripada iklan di media lain.33

Seperti media lainnya, periklanan di media televisi mempunyai

sejumlah kekuatan dan keterbatasan, antara lain:34

1) Kekuatan Iklan Media Televisi

a. Mendemonstrasikan penggunaan produk

b. Muncul tanpa diharapkan

c. Mampu memberikan kegembiraan

d. Menjangkau konsumen satu persatu

e. Dapat menggunakan humor

f. Efektif dengan tenaga penjualan perusahaan dan perdagangan

g. Kemampuannya mencapai dampak yang diinginkan.

2) Keterbatasan Periklanan melalui Media Televisi

a. Biaya periklanan yang meningkat dengan cepat

b. Erosi penonton televisi (persentase menonton)

c. Fraksionalisasi penonton (terpecahnya penonton)

d. Zipping dan zapping (beralih dari satu stasiun ke stasiun lainnya)

e. Clutter (ketidak beraturan).

f. Penggunaan Selebriti dalam Iklan

Selebriti adalah tokoh (actor, penghibur, atau atlet) yang dikenal

masyarakat prestasinya di dalam bidang-bidang yang berbeda dari golongan

33

Mahmud Machfoedz, Komunikasi Pemasaran Modern (Yogyakarta: Cakra Ilmu, 2010),

hlm 150-151. 34

Shimp, Periklanan Promosi: Aspek Tambahan Komunikasi Terpadu Jilid 1, …, hlm.

(46)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

produk yang didukung. Para selebriti banyak diminta sebagai juru bicara

produk. Para pengiklan dan biro-biro periklanan bersedia membayar harga

yang tinggi kepada kaum selebriti tersebut yang disukai dan dihormati oleh

khalayak yang menjadi sasaran dan yang diharapkan akan mempengaruhi

sikap dan perilaku konsumen yang baik terhadap produk yang didukung.35

Fakta empiris menunjukkan bahwa penggunaan selebriti dalam iklan merupakan metode yang efektif untuk komunikasi yang persuasif (Hsu & McDonald, 2002). Selebriti lebih disukai dari pada orang biasa dalam menyampaikan pesan iklan (Kamins, 1989). 36

Menurut Shimp (2003) terdapat atribut dasar mendukung (endorser)

yang berpengaruh terhadap efektivitas pendukung (endorser) yaitu:37

1. Attractiveness

Shimp (2003) menjelaskan bahwa attractiveness tidak hanya

diartikan pada daya tarik fisik semata. Namun juga pada kemampuan

intelektual, kepribadian, karakteristik gaya hidup, kecakapan atletis

dan lain sebagainya. Ada tiga sub atribut penting dari attractiveness,

yaitu:

a. Similarity, diartikan sebagai tingkatan dimana selebriti dianggap

memiliki kesamaan dengan audien seperti usia, jenis kelamin,

suku dan sebagainya. Semakin banyak kesamaan atau kemiripan

antara sumber dengan konsumen maka iklan tersebut akan

semakin menarik perhatian konsumennya.

35Ibid.,

hlm. 460. 36 Asmani Ishak, “

Pengaruh Penggunaan Selebriti Dalam Iklan Terhadap Minat Beli

Konsumen”, Jurnal Siasat Bisnis, Vol. 12, No. 2, Agustus 2008, (Jakarta: Universitas Islam Indonesia), hlm. 72.

37Op.Cit

(47)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

b. Familiarity, diartikan sebagai pengenalan terhadap narasumber

melalui exposure, khalayak sasaran harus mengenal berdasarkan

tingkatan keseringan tampil di publik.

c. Liking, diartikan sebagai daya terik selebriti. Selebriti yang

memiliki daya tarik secara fisik menunjukkan dampak positif

terhadap produk dan merek yang diasosiasikan dengan selebriti

tersebut. Sumber yang atraktif cenderung lebih banyak mendapat

atensi dibandingkan sumber yang kurang atraktif dan

menyampaikan makna sebuah pesan secara efektif.

2. Credibility

Credibility merujuk pada kecenderungan untuk meyakini atau

mempercayai seseorang (Shimp, 2007:304). Ada dua sub atribut

penting, yaitu:

a. Expertise, diartikan sebagai keahlian yang dimiliki oleh pemberi

pesan kaitannya dengan merek yang diiklankannya. Keahlian

yang dimiliki oleh selebriti tidak hanya keahliannya dalam

memahami produk tetapi juga bagaimana ia memberikan

informasi mengenai produk kepada konsumen, kecakapannya

dalam menyampaikan pesan serta kelayakan sang selebriti untuk

menjadi endorser dalam upaya mengkomunikasikan pesan iklan

sehingga lebih dapat membujuk konsumen. Tinggi rendahnya

expertise seorang selebriti dilihat dari pengetahuan, pengalaman

(48)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

b. Trusthworthiness, diartikan sebagai keyakinan dan kepercayaan

yang dimiliki oleh pemberi pesan, sehingga orang tersebut

dianggap percaya. Dimensi trustworthiness mencakup

kepercayaan konsumen terhadap selebriti sebagai endorser dan

kepercayaan konsumen pada pesan yang disampaikan. Selebriti

yang mempunyai tingkat trustworthiness tinggi mampu merubah

sikap konsumen. Tinggi rendahnya trusthworthiness seorang

selebriti dapat dilihat dari kejujuran, integritas dan kepercayaan

diri seorang sumber.

2. Pemasaran

a. Pengertian Pemasaran

Menurut American Marketing Association (AMA), pemasaran

adalah satu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan,

mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai kepada pelanggan dan

mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan

organisasi dan para pemilik sahamnya.38

Pemasaran adalah suatu proses yang diterapkan perusahaan untuk

memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen dengan menyediakan

produk (barang atau jasa). Sarana pemasaran yang digunakan meliputi

produk, harga produk, dan tempat untuk menjual produk.39

38

Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran (Jakarta: PT. Indeks

Kelompok Gramedia, 2007), hlm.5. 39

(49)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

b. Bauran Pemasaran

Bauran pemasaran ialah serangkaian variabel pemasaran terkendali

yang dipakai oleh perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang

dikehendaki perusahaan dari pasar sasarannya.40 Bauran pemasaran itu

terdiri dari segala hal yang bisa dilakukan perusahaan untuk

mempengaruhi permintaan atas produknya.

Bauran pemasaran (marketing mix) menurut Kotler dan Amstrong

(2008) didefinisikan sebagai kumpulan alat pemasaran taktis terkendali

yang dipadukan perusahaan untuk menghasilkan respon yang

diinginkannya di pasar sasaran.41

Untuk mencapai tujuannya dan memenuhi keinginan konsumen,

perusahaan harus melakukan bauran pemasaran secara efektif dan efisien

dapat mempercepat terjadinya penjualan. Keempat unsur bauran

pemasaran di atas dapat digunakan untuk mempengaruhi konsumen

dalam menetapkan pembelian terhadap suatu produk dan jasa.

Berikut ini merupakan uraian dari keempat unsur bauran pemasaran,

yaitu:

1. Produk (product), yang berarti kombinasi barang dan jasa yang

ditawarkan perusahaan kepada pasar sasaran.

2. Harga (price)

Harga adalah jumlah uang yang harus dibayarkan pelanggan untuk

memperoleh produk. Dari pengertian harga tersebut dapat ditarik

kesimpulan bahwa harga adalah nilai suatu barang atau jasa yang

40

Philip Kotler, Marketing (Jakarta: Erlangga, 1984), hlm. 41. 41

(50)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

diukur dengan sejumlah uang. Harga adalah satu-satunya elemen

yang menghasilkan pendapatan, yang lain mewakili biaya.

Demi mendapatkan sebuah barang atau jasa yang diinginkannya

seorang konsumen harus rela membayar sejumlah uang. Hal ini juga

harus diperhatikan oleh perusahaan, penentuan harga harus

mempertimbangkan jenis kompetisi dalam pasar target dan biaya

keseluruhan bauran pemasaran.

3. Tempat (place)

Tempat meliputi kegiatan perusahaan yang membuat produk tersedia

bagi pelanggan sasaran. Tempat berkaitan dengan semua keputusan

dalam membawa produk yang benar ke wilayah pasar target. Suatu

produk tidak akan banyak gunanya bagi seorang pelanggan jika tidak

tersedia pada saat dan tempat yang dibutuhkan. Produk dapat

mencapai pelanggan melalui saluran distribusi. Saluiran distribusi

merupakan sekumpulan perusahaan atau individu yang berpartisipasi

dalam aliran produk dari produsen hingga konsumen.

4. Promosi (promotion)

Promosi berarti aktifitas yang menyampaikan mengenai manfaat

produk dan membujuk pelanggan untuk membelinya. Seperti halnya

dengan unsur bauran pemasaran yang lain, promosi juga mempunyai

kombinasi dalam menunjang pemasaran suatu produk atau jasa.

Dalam hal ini kombinasi unsur promosi lebih dikenal dengan

promotional mix atau bauran promosi yang meliputi periklanan,

(51)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

c. Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran dalam dunia periklanan merupakan sebuah

proses kontinu yang melibatkan tiga tahap krusial yaitu perencanaan

(Planning), implementasi (Implementation) dan pengendalian (Control).

Berikut uraian startegi periklanan:42

1) Perencanaan (Planning)

Dalam tahap ini dikumpulkan semua informasi relevan yang

dibutuhkan mengenai produk, merek, informasi mengenai

perusahaan itu sendiri beserta analisis SWOT (strengths,

weaknesess, opportunities, dan threats) perusahaan. Analisis ini

adalah kunci untuk memahami faktor-faktor internal dan eksternal

yang menguntungkan atau merugikan bagi aktivitas perusahaan. Di

sini perusahaan menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan

ancaman yang dimilikinya.

Dalam tahapan ini perusahaan juga menetapkan tujuan dan

pesan yang akan disampaikan iklan. Selain itu perusahaan juga

menetapkan anggaran yang ingin dialokasikan untuk iklan.

Setelah informasi dari marketing brief, beserta tujuan dan pesan

utama yang ingin disampaikan didapatkan, barulah kemudian

dirancang kreativitas periklanan yang dirangkum ke dalam sebuah

creative brief-ide kreatif yang mencakup antara lain konsep, desain,

ilustrasi, bentuk, dan pilihan media untuk penempatan iklan.

42

(52)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Tentunya kreativitas periklanan yang direncanakan harus

disesuaikan dengan anggaran periklanan yang telah dialokasikan.

2) Implementasi (Implementation)

Tahap berikutnya adalah implementasi, di mana semua rencana

diubah ke dalam tindakan (action). Dalam tahap ini iklan yang sudah

direncanakan diproduksi. Setelah iklan diproduksi dilakukan

pemilihan media yang akan digunakan dan melakukan proses

penempatan iklan pada media yang dipilih. Tahap implementasi juga

membutuhkan pemantauan (monitoring) untuk memastikan bahwa

perubahan-perubahan yang dibutuhkan terlaksana jika kondisi

internal atau eksternal mengakibatkan timbulnya situasi darurat

(contingency situation) (McFarland, 2010).

3) Pengendalian (Control)

Tahap pengendalian mencakup proses membandingkan hasil

dengan tujuan dan acuan yang ditetapkan pada tahap perencanaan.

Pengendalian akan memungkinkan perusahaan untuk melihat

kesenjangan (gap) atau hasil yang mungkin menyimpang dari

perencanaan. Di sini perusahaan mengevaluasi kampanye periklanan

yang telah dilakukan dengan fokus pada efek komunikasi dan efek

penjualan yang dihasilkan dari pesan iklan. Perusahaan kemudian

dapat mengambil tindakan untuk mengoreksi kekurangan dan

(53)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

3. Komunikasi Pemasaran

Komunikasi pemasaran ialah semua elemen dalam pemasaran yang

memberi arti dan mengkomunikasikan nilai kepada konsumen dan

stakeholdersebuah perusahaan.43

Komunikasi pemasaran adalah istilah yang digunakan untuk

menerangkan arus informasi tentang produk dari pemasar sampai kepada

konsumen. Pemasar menggunakan iklan, pemasaran langsung, publisitas,

promosi penjualan, dan penjualan langsung, untuk memberikan informasi

yang mereka harapkan dapat mempengaruhi keputusan pembelian oleh

konsumen. Sebaliknya, konsumen menggunakannya dalam proses

pembelian untuk menghimpun informasi tentang ciri dan manfaat produk.

Hal ini mendorong minat untuk membuat periklanan sejenis mungkin, jika

periklanan rancu dan membingungkan, persepsi konsumen akan salah. Pada

intinya proses ini adalah komunikasi, yakni penyampaian pesan dari suatu

sumber melalui medium kepada penerima.

Model komunikasi konvensional merupakan dasar bagi komunikasi

pemasaran. Dalam Gambar 1.2 berikut ini model tersebut telah disesuaikan

dengan konteks pemasaran.44

43

Machfoedz, Komunikasi Pemasaran Modern, ..., hlm. 16.

44Ibid

(54)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Uraian berikut menjelaskan unsur-unsur yang merupakan tahapan

dalam proses komunikasi.

a) Sumber Informasi. Sumber informasi ialah pemasar (perusahaan atau

organisasi).

b) Kode/Program. Proses pembentukan pesan atau ide ke dalam bentuk

yang dapat dipahami dan diharapkan dapat mempengaruhi penerima.

Tahapan ini mencerminkan strategi kreatif atau saran penjualan, janji

yang dibuat oleh perusahaan tentang produk atau perusahaannya.

c) Pesan. Pesan adalah pelaksanaan strategi kreatif. Pesan dapat

(55)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

atau tertulis), diagram, gambar, dan dramatisasi dalam berbagai

bentuk. Misalnya presentasi penjualan, label kemasan, atau iklan

yang didesain untuk surat kabar, majalah, atau televisi.

d) Media. Saluran yang digunakan untuk mengkomunikasikan pesan,

seperti radio, televisi, media cetak, telepon faksimili, dan hubungan

langsung antara wiraniagadan konsumen, atau kata-kata yang

diucapkan oleh konsumen.

e) Penguraian Kode. Penafsiran pesan oleh penerima. Pesan yang sama

dapat ditafsirkan berbeda oleh penerima yang beragam, yang

mempunyai pengalaman, pengetahuan, dan lingkungan

masing-masing.

f) Penerima. Pihak yang menerima pesan, perusahaan, konsumen, atau

stakeholder pengirim pesan yang ingin mempengaruhi dengan cara

tertentu.

g) Umpan balik. Respins penerima terhadap pesan, yang diharapkan

oleh pemasar akan dapat mengubah sikap atau perilaku atau

permintaan informasi yang lebih rinci.

Konsep yang secara umum sering digunakan untuk menyampaikan

pesan adalah apa yang disebut sebagai bauran promosi (promotional

mix). Disebut bauran promosi karena biasanya pemasar sering

menggunakan berbagai jenis promosi secara simultan dan terintegrasi

dalam suatu rencana promosi produk. Terdapat 5 jenis promosi yang

biasa disebut sebagai bauran promosi yaitu iklan (advertising), penjualan

Gambar

Tabel 4.11 Interprestasi Koefisien Korelasi  ...................................................
Gambar 3.4 Aliando Syarief sebagai Brand Ambassador Iklan Sarimi .......... 70
 Tabel 1.1 Hasil Penelitian Terdahulu
  Tabel 1.2 Kategori Penilaian Skala Likert
+7

Referensi

Dokumen terkait

N atmosfer. Unsur-unsur ini akan diubah oleh jamur menjadi protein. Syarat lain media tumbuh jamur adalah mengandung unsur Ca yang. berfungsi untuk menetralkan

huruf  b  serta  untuk  melaksanakan  ketentuan  Pasal  21  ayat  (1)  Peraturan Pemerintah  Nomor  82  Tahun  2001  tentang  Pengelolaan  Kualitas  Air  dan

Kemampuanin telektual peserta didik sangat menentukan keberhasilan peserta didik dalam memperoleh prestasi. Untuk mengetahui berhasil tidaknya seseorang dalam belajar

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Provinsi Maluku, Tahun 2016 VI-1 BAB VI.. Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan

“Proses nasionalisasi yang terjadi telah menyebabkan pengabaian terhadap keberadaan kebudayaan yang beragam, baik berupa budaya materi yang begitu kaya di

( Relat ed by al- Bukhari and Muslim.. Aft er doing t his, you shall be clean sed. This will rem ove t he bad sm ell of t he m enst rual blood. 'Asm a t hen ask ed about

Tindakan keperawatan yang dilakukan pada klien 1 adalah memonitor vital sign, memonitor suara napas tambahan seperti ngorok/mengi, mempiosisikan klien untuk memaksimalkan

Hak Asasi Manusia (HAM) mempunyai arti penting bagi kehidupan manusia karena persoalannya berkaitan langsung dengan hak dasar yang dimiliki manusia yang berasal dari Tuhan Yang