• Tidak ada hasil yang ditemukan

Akademi Kuliner Medan (Arsitektur Kontekstual)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Akademi Kuliner Medan (Arsitektur Kontekstual)"

Copied!
155
0
0

Teks penuh

(1)

(ARSITEKTUR KONTEKSTUAL)

LAPORAN PERANCANGAN TKA 490 – TUGAS AKHIR

SEMESTER B TAHUN AJARAN 2013 / 2014

Sebagai Persyaratan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Teknik Arsitektur

Oleh:

INDAH YOGINA SIREGAR 09 0406 003

DEPARTEMEN ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

(2)

(ARSITEKTUR KONTEKSTUAL)

Oleh:

INDAH YOGINA SIREGAR 09 0406 003

Medan, 10 April 2014

Disetujui Oleh :

Pembimbing I Pembimbing II

Wahyuni Zahrah, ST., MS. Dr. Ir. Nelson M. Siahaan, Dipl. T.P., M.Arch.

NIP : 198104262008122003 NIP : 195811271987011001

Ketua Departemen Arsitektur

Ir. N. Vinky Rahman, M.T.

(3)

(SHP2A)

Nama : Indah Yogina Siregar

NIM : 09 0406 003

Judul Proyek Tugas Akhir : Akademi Kuliner Medan

Tema : Arsitektur Kontekstual

Rekapitulasi Nilai :

Dengan ini mahasiswa yang bersangkutan dinyatakan :

No. Status

3. Perbaikan Tanpa Sidang

4. Perbaikan Dengan Sidang

5. Tidak Lulus

Medan, 10 April 2014

Ketua Departemen Arsitektur, Koordinator TKA-490,

Ir. N.Vinky Rahman, MT. Wahyuni Zahrah, ST., MS.

NIP : 196606221997021001 NIP : 198104262008122003

(4)

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia

yang telah diberikan-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul

Akademi Kiliner Medan, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana teknik

di Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.

Kekurangan dan kelebihan tentunya masih banyak terdapat di dalam penulisan karya

tulis ini yang jauh dari kesempurnaan baik isi maupun bahasa. Semoga tulisan ini dapat

menjadi salah satu sumber kepustakaan dan bisa diambil manfaatnya. Kritik dan saran , serta

diskusi saya harapkan demi kesempurnaan dalam penulisan dan karya ini.

Dengan berakhirnya masa pendidikan, saya menyampaikan penghargaan dan rasa

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Ibu Wahyuni Zahrah, ST., MS, selaku Dosen Pembimbing I dan sebagai dosen

koordinator yang telah sangat banyak meluangkan waktu untuk memberikan

bimbingan dan pengarahan yang sangat bermanfaat dan berguna kepada penulis

selama menyelesaikan Tugas Akhir ini.

2. Bapak Ir. Nelson M. Siahaan, Dipl. T.P.,. M.Arch, DR ., selaku dosen pembimbing II

yang sangat berperan sekali memberikan bimbingan, saran, masukan, penilaian, dan

nasehat-nasehat kepada penulis selama menyelesaikan Tugas Akhir ini.

3. Ibu R. Lisa Suryani ST., MT., selaku dosen penguji yang telah sangat banyak

memberikan pengarahan dan penilaian kepada penulis selama menyelesaikan Tugas

Akhir ini.

4. Bapak Ir. N. Vinky Rahman, MT sebagai Ketua Departemen Arsitektur dan Bapak Ir.

Rudolf, MLA sebagai Sekretaris Departemen Arsitektur.

5. Seluruh dosen staf pengajar Fakultas Teknik khususnya Departemen Arsitektur

Universitas Sumatera Utara yang telah memberi ilmu dan nasehat kepada penulis.

6. Kedua orang tua tercinta, Bapak Drs. Khairuddin Siregar, dan Ibu Siti Naim Pardede

S.pd., yang selalu menjadi sumber motivasi dan meluangkan waktunya untuk

memberikan dukungan, keyakinan, kasih sayang dan doa yang terus mengalir selama

ini, serta kakak Kartika Mulia Siregar S.Sos., dan adik Aviva Rossa Siregar atas

(5)

7. Adik tercinta saya Hanna Trianna Siregar yang telah memberikan dukungan dan

dorongan penuh kepada saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

8. Kepada sahabat – sahabat terdekat saya, Rima Amalia Siregar S.T., Fahima Istiana

S.T., Cyntia Harmaytha S.T., yang telah banyak membantu penulis mengerjakan

Tugas Akhir ini hingga selesai serta meluangkan waktunya memberikan motivasi,

bantuan, perhatian dan dukungan kepada penulis selama masa pendidikan dan

penyelesaian Tugas Akhir.

9. Sepupu-sepupu tersayang, upeh, kiki, raja, umi atas perhatian dan dukungannya.

10.Teman – teman terbaik yang berperan dalam membantu penulis dalam menyelesaikan

Tugas Akhir ini, Zulvita Amanda S.T., Martin Muljana, Astri Yulita, Adib Widhianto

S.T., Teman – teman sekelompok penulis Jeffian dan Anton.

11.Teman – teman stambuk 2009 tahun ajaran 2013/2014 yang juga sama – sama

mengambil mata kuliah Tugas Akhir, Danu, Vicry, Biman, Amed, Ares, Nanda,

David, Willy, Dwiki, Arep, Rusy, Yudis, Cepe, dan teman – teman lainnya yang telah

menjadi teman sekelas yang terbaik.

12.Semua Pihak yang telah membantu dalam penyusunan Tugas Akhir ini, yang tidak

dapat penulis sebutkan satu persatu.

Akhir kata, izinkan penulis memohon maaf sebesar – besarnya atas kesalahan dan

kekurangan selama saya mengikuti pendidikan ini, semoga segala dukungan, bantuan,

bimbingan, motivasi dan kerjasama yang diberikan pada saya selama mengikuti pendidikan

kiranya mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT.

Penulis,

(6)

DAFTAR ISI

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ...1

1.2. Maksud dan Tujuan...3

1.3. Masalah Perancangan...3

1.4. Pendekatan Masalah Perancangan ...4

1.5. Lingkup dan Batasan...4

1.6. Kerangka Berpikir ...5

BAB II. USULAN PROYEK 2.1. Pengertian Judul ...6

2.2. Tinjauan Umum ...7

2.2.1.1. Kurikulum Pendidikan ...7

2.2.1.2. Gelar dan Kesempatan Bekerja ...7

2.2.1.3. Struktur Organisasi Pendidikan ...14

2.3. Lokasi ...15

2.3.1. Kriteria Pemilihan Lokasi ...15

2.3.2. Deskripsi Kondisi Tapak Terpilih ...18

2.4. Tinjauan Fungsi ...20

2.4.1. Fungsi Pendidikan ...20

2.4.1.1 Kampus. ...20

2.4.2. Fungsi Komersil ...20

2.4.2.1. Restoran ...20

2.4.2.2. Cafe ...20

(7)

2.4.2.4. Bakery and Cake Shop ...21

2.4.3. Deskripsi Pengguna dan Kegiatan ...21

2.4.3.1. Pengguna ...21

2.4.3.2. Kegiatan ...22

2.4.4. Deskripsi Kebutuhan Ruang ...24

2.5 Studi Banding...28

2.5.1. Studi Banding Arsitektur sejenis ...28

2.5.1.1 Sekolah Kuliner dalam Negri. ...28

1. Tristar Cullinary Institute ...28

2. Akademi Tataboga Bandung ...30

2.5.1.2 Sekolah Kuliner Luar Negeri ...31

1. The Culinary Institute of America ...31

1.1 The Culinary Institute of America New York ...31

1.2 The Culinary Institute of America California ...36

1.2 The Culinary Institute of America Texas ...38

1.2 The Culinary Institute of America Singapore ...40

BAB III. ELABORASI TEMA 3.1. Pengertian Tema ...44

3.1.1 Arsitektur ...44

3.1.2 Kontekstual ...44

3.1.2 Arsitektur Kontekstual ...45

3.2. Pembagian Arsitektur Kontekstual ...46

3.3. Jenis Perkembangan Arsitektur Kontekstual ...46

3.4. Pendekatan Desain Arsitektur Yang Kontekstual Dapat Dilakukan Dengan Berbagai Aspek ...47

3.5. Desain Arsitektur Yang Kontekstual ...50

3.6. Interpretasi Tema ...52

3.6.1. Keterkaitan Tema Dengan Judul ...53

3.7. Studi Banding Tema Sejenis ...53

1. Louvre Museum ...53

2. Ponte Vecchio, Florence, Italia ...55

(8)

BAB IV. ANALISA

4.1. Analisis Kondisi Tapak dan Lingkungan ...57

4.1.1. Analisa Lokasi Tapak ...57

4.1.2. Analisa Tata Guna Lahan ...60

4.1.3. Batas- Batas Sekitar Lahan ...64

4.1.4. Analisis Sirkulasi ...65

4.1.4.1 Sirkulasi Kendaraan Bermotor ...65

4.1.4.2 Alternatif Masuk ...66

4.1.5. Analisa Matahari ...67

4.1.6. Analisa Skyline ...68

4.1.7. Analisis View ...70

4.1.7.1 Analisa View Ke Luar ...70

4.1.7.2 Analisa View Ke Dalam ...71

4.1.8. Analisa Kebisingan ...72

4.2. Analisis Fungsional ...73

4.2.1. Analisa Pengguna ...73

4.2.2. Analisa Parkir ...75

4.3. Deskripsi Program Ruang ...77

BAB V. KONSEP PERANCANGAN 5.1. Konsep Dasar ...82

5.2. Konsep Bentukan Massa ...83

5.2.1. Permasalahan Tapak ...83

5.2.2. Pembagian Fungsi pada Tapak ...84

5.3. Konsep Awal Perancangan ...85

5.3.1. Permasalahan Tapak ...85

5.3.1.1 Café ...85

5.3.1.2 Kampus ...87

5.3.2. Konsep Kontekstual ...87

5.4. Konsep Sirkulasi ...88

5.5. Konsep Zoning ...90

5.6. Konsep Parkir...92

(9)

5.8. Hasil Akhir Perancangan ...93

5.8.1. Tampak Bangunan ...97

5.8.2. Konsep Interior Bangunan ...101

(10)

DAFTAR GAMBAR

BAB II. USULAN PROYEK

Gambar 2.1 Peta Lokasi Lahan ...19

Gambar 2.2 Tampak Depan Tristar Culinary Institute ...28

Gambar 2.3 Kampus Akademi Tataboga Bandung ...30

Gambar 2.4 Anton Plaza, Plaza Utama Menuju CIA New York...31

Gambar 2.5: Legenda Kampus CIA New York ...32

Gambar 2.6: Penginapan Cabai Rawit ...33

Gambar 2.7: Pusat Pembelajaran J. Willard Marriott ...33

Gambar 2.8: St. Andrew's Café ...33

Gambar 2.9 Ristorante Caterina De' Medici ...33

Gambar 2.10: Our Lady Of The Way Chapel ...33

Gambar 2.11: The Bocuse Restaurant ...33

Gambar 2.12: Kampus Utama CIA California ...36

Gambar 2.13: Legenda Kampus CIA California ...37

Gambar 2.14: Kampus CIA Texas ...38

Gambar 2.15: Legenda Kampus CIA Texas ...39

Gambar 2.16: Kampus CIA Singapura ...40

BAB III. ELABORASI TEMA Gambar 3.1: Louvre Museum Malam Hari...53

Gambar 3.2: Louvre Museum Siang Hari ...53

Gambar 3.3: Tampak Keseluruhan Louvre Museum ...54

Gambar 3.4: Eksterior Ponte Vecchio ...55

Gambar 3.5: Tampak keseluruhan Ponte Vecchio ...55

Gambar 3.6: Eksterior Butterfield House ...55

Gambar 3.7: Tampak depan Butterfield House ...55

BAB IV. ANALISA Gambar 4.1: Peta Lokasi Tapak ...57

Gambar 4.2: Ilustrasi Kondisi Eksisting Lokasi Tapak ...59

(11)

Gambar 4.4: Tata Guna Lahan Sekitar Tapak ...60

Gambar 4.5: Rumah Sakit Colombia Asia ...61

Gambar 4.6: Gedung Selecta ...61

Gambar 4.7: Kawasan Kesawan ...61

Gambar 4.8: Kantor Dinas Pariwisata ...61

Gambar 4.9: Tjong A Fie Mansion ...61

Gambar 4.10: Pasar Ikan ...61

Gambar 4.11: Hotel Danau Toba ...62

Gambar 4.12: Apartemen HDTI ...62

Gambar 4.13: Apartemen Royal Residence ...62

Gambar 4.14: Feng Huang Refleksi...62

Gambar 4.15: Jiwasraya ...62

Gambar 4.16: Ilustrasi Kondisi Eksisting Sekitar Tapak ...63

Gambar 4.17: Batas – Batas Sekitar Tapak ...64

Gambar 4.18: Jalur Sirkulasi Kendaraan ...65

Gambar 4.19: Jalur Keluar Masuk Kendaraan ...66

Gambar 4.20: Jalur Keluar Masuk Pejalan Kaki ...66

Gambar 4.21: Analisa Matahari, Angin, dan Vegetasi ...67

Gambar 4.22: Analisa Skyline ...68

Gambar 4.23: Analisa Skyline A-A ...68

Gambar 4.24: Analisa Skyline B-B ...68

Gambar 4.25: Analisa Skyline C-C ...68

Gambar 4.26: Analisa Skyline D-D ...69

Gambar 4.27: Analisa View Ke Luar ...70

Gambar 4.28: Analisa View Ke Dalam ...71

Gambar 4.29: Analisa Kebisingan ...72

BAB V. KONSEP PERANCANGAN Gambar 5.1: Bentukan Dasar Tapak ...82

Gambar 5.2: Bentukan Akhir Tapak ...82

Gambar 5.3: Permasalahan Tapak ...83

Gambar 5.4: Konsep Penyelesaian Masalah Tapak ...83

Gambar 5.5: Hasil Penyelesaian Masalah Tapak ...84

(12)

Gambar 5.7: Solusi Pembagian Tapak ...85

Gambar 5.8: Café Outdoor ...86

Gambar 5.9: Konsep Café Outdoor ...86

Gambar 5.10: Bentuk Dasar Sekolah/ Kampus ...87

Gambar 5.11: Bentuk Dasar Bangunan dengan Innercourt ...87

Gambar 5.12: Konsep Konteks Disain...88

Gambar 5.13: Konsep Sirkulasi ...89

Gambar 5.14: Konsep Awal Zoning ...89

Gambar 5.15: Aksonometri Zoning ...91

Gambar 5.16: Basemen Lantai 2 ...92

Gambar 5.17: Basemen Lantai 1 ...92

Gambar 5.18: Konsep Arkade...93

Gambar 5.19: Penggunaan Sudut Lengkung ...94

Gambar 5.20: Konsep Balkon ...95

Gambar 5.21: Konsep Skyline ...95

Gambar 5.22: Konsep Fasad Bangunan Berdasarkan Lingkungan Sekitar ...96

Gambar 5.23: Tampak Depan ...97

Gambar 5.24: Tampak Samping Kiri ...97

Gambar 5.25: Tampak Samping Kanan ...97

Gambar 5.26: Tampak Samping Belakang ...98

Gambar 5.27: Perspektif Eksterior 1 ...99

Gambar 5.28: Perspektif Eksterior 2 ...100

Gambar 5.29: Perspektif Eksterior 3 ...100

Gambar 5.30: Perspektif Eksterior 4 ...100

Gambar 5.31: Interior Dapur Praktek ...101

Gambar 5.32: Interior Ruang Rapat ...102

(13)

DAFTAR TABEL

BAB I. PENDAHULUAN

Tabel 1.1 Nama Universitas di Medan yang Memiliki Program Studi Kuliner .2

Tabel 1.2 Nama SMA di Medan yang Memiliki Program Studi Kuliner ...2

BAB II. USULAN PROYEK Tabel 2.1 Daftar Kurikulum DI Dan DII ...8

Tabel 2.2 Daftar Kurikulum DIII ...10

Tabel 2.3 Daftar Kurikulum DIV...12

Tabel 2.4 Sub Pusat Pelayanan Di Kota Medan ...16

Tabel 2.5 Deskripsi Kebutuhan Ruang ...24

Tabel 2.6 Jadwal Kegiatan Mahasiswa ...35

Tabel 2.7 Kasus Studi Banding Akademi Kuliner ...41

BAB IV. ANALISA Tabel 4.1 Perkiraan Jumlah Pengguna Bangunan ...73

(14)

DAFTAR DIAGRAM

BAB I. PENDAHULUAN

Diagram 1.1: Kerangka Berfikir ...5

BAB II. USULAN PROYEK Diagram 2.1: Struktrur Organisasi Akademi Kuliner Medan ...14

Diagram 2.2: Jalur Kegiatan Mahasiswa ...22

Diagram 2.3: Jalur Kegiatan Dosen/ Pengajar ...22

Diagram 2.4: Jalur Kegiatan Pegawai/ Karyawan ...23

Diagram 2.5: Jalur Kegiatan Pengunjung Restoran ...23

Diagram 2.6: Jalur Kegiatan Peserta Kursus ...23

(15)

ABSTRACK

The need for food has become a major priority in modern people’s life. Later , the food is not

just a necessity , but also a behavior and lifestyle . In modern societies, eating food at a

famous place became a lifestyle that can turn into a habit of the general public . For that , it

takes place to accommodate people with these habits . Not just as a reservoir container , but

also provide qualified human resources capable of meeting these needs. Medan Culinary

Academy is a a place of learning amateurs into professional chefs. The Academy is able to

provide chefs experienced reliable to meet the demand for the best foods . Not only as a

campus , Medan Culinary Academy also provides Restaurant and Café for the general public

who want to try cuisine from a professional chef or still studying . Medan Culinary Academy

is a specialized college in the culinary that also features a Restaurant and Café with

neoclassic style of architecture with contextual concept , the context surrounding the classical

style buildings .

Keyword : Food, Lifestyle, Chef, Medan Culinary Academy, Contextual Architecture

ABSTRAK

Kebutuhan akan makanan sudah menjadi prioritas utama dalam kehidupan masyarakat

modern. Belakangan, makanan bukan hanya sekedar menjadi kebutuhan, tetapi juga menjadi

prilaku dan gaya hidup. Di kalangan masyarakat modern sendiri, menyantap makanan di

tempat terkenal menjadi sebuah gaya hidup yang dapat berubah menjadi kebiasaan

masyarakat umum. Untuk itu, dibutuhkan tempat untuk menampung masyarakat dengan

kebiasaan tersebut. Bukan hanya sekedar sebagai wadah penampung, tetapi juga

menyediakan SDM yang berkualitas yang mampu memenuhi kebutuhan itu. Akademi kuliner

medan merupakan sarana belajar para koki amatir menjadi professional. Akademi ini mampu

menyediakan koki-koki handal yang berpengalaman untuk memenuhi kebutuhan akan

makanan – makanan terbaik. Tidak hanya sebagai kampus, Akademi Kuliner Medan juga

menyediakan Restoran dan Café untuk masyarakat umum yang ingin mencoba masakan dari

koki yang professional maupun yang masih menempuh pendidikan. Akademi Kuliner Medan

adalah sebuah perguruan tinggi khusus di bidang kuliner yang juga menyediakan Restoran

dan Café dengan gaya Arsitektur Neoclassic dengan konsep kontekstual, konteks dengan

bangunan sekitar yang bergaya klasik.

(16)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Perkembangan dunia kuliner saat ini semakin lama semakin berkembang.

Informasi yang didapatkan tentang kuliner juga didukung oleh banyaknya media

yang membahas tentang keberadaan kuliner, baik media cetak maupun media

elektronik yang belakangan menjadi sangat populer sebagai alternatif pencarian.

Kuliner juga menjadi salah satu tujuan wisata di berbagai daerah dan

negara, karena setiap daerah ataupun negara memiliki ciri khas makanan masing –

masing. Banyak di berbagai daerah menjadikan kuliner khas mereka sebagai tujuan

utama wisata, sehingga mendapat banyak perhatian dari para turis yang datang.

Tentu saja menambah keuntungan pendapatan bagi daerah itu sendiri.

Belakangan ini kuliner bukan hanya sekedar menjadi kebutuhan pokok

manusia, tetapi sudah menjadi sebuah karya seni maupun gaya hidup. Banyak

keuntungan yang dapat diambil dari fenomena ini. Beberapa restoran mendesain

makanan yang mereka sajikan secantik mungkin untuk menarik para pelanggan.

Para pelanggan terus mencari pengalaman baru pada dunia kuliner, sehingga dunia

kuliner akan terus berkembang.

Indonesia merupakan negara berkembang yang mengalami perkembangan

ke arah modern. Keanekaragaman makanan yang ada saat ini baik di Indonesia

maupun mancanegara semakin berkembang seiring dengan perkembangan zaman.

Tren dunia kuliner di mancanegara selalu berdampak di Indonesia dan terus

berkembang.

Medan merupakan salah satu kota yang mengikuti tren dunia kuliner.

Beraneka macam makanan bisa didapatkan di Medan. Tetapi, kurangnya fasilitas

pendidikan lanjutan di bidang kuliner saat ini di Medan memilih para pelajar

menempuh pendidikan di luar kota seperti Surabaya dan Bandung. Di Medan hanya

(17)

Institut / Universitas di Medan yang memiliki program studi di bidang

kuliner tertera pada tabel 1.1 di bawah ini

Tabel 1.1 Daftar nama Institut/Universitas di Medan yang memiliki program studi kuliner

No Nama Institut

/ Universitas

Lokasi Fasilitas Banyaknya

siswa

belajar dan 3 dapur

praktik diantaranya

Sumatera Utara sendiri memiliki sembilan Sekolah Menengah Kejuruan

yang menyediakan program studi tataboga, tiga diantaranya berada di Medan.

Seperti yang tertera pada tabel 1.2 di bawah ini.

Tabel 1.2 Daftar nama sekolah di Sumatera Utara yang menyediakan program studi kuliner

No. Nama Sekolah / Institut Lokasi

1. SMK Negeri 10 Medan Jl. Jl. T. Cik ditiro no.57 Medan

2. SMK Negeri 8 Medan Jl. Dr. Mansyur

3. SMK Swasta Shandy Putra Jl. Halat no.68

4. SMK Negeri 3 Tebing Tinggi Jl. Nangka No.5 Tebing Tinggi

5. SMK Negeri 3 Padang Sidimpuan Jl. Silandi no. 33 Padang Sidempuan

6. SMK Negeri 3 Tanjung Balai Jl. Sipori – pori Tanjung Balai

7. SMK Swasta Putra Anda Binjai Jl. W.R Mongonsidi No.22 Binjai

8. SMK Negeri 1 Kisaran Jl. Akasia No.44 Kisaran

9. SMK Negeri 1 Simanindo Samosir

Jumlah kapasitas mahasiswa yang tersedia di Universitas yang ada di

(18)

menengah di Sumatera Utara, dan fasilitas yang tersedia di Universitas itu sendiri

juga terbatas. Oleh karena itu, ada baiknya disediakan fasilitas bagi pelajar yang

ingin menempuh pendidikan di dunia kuliner dan menjadi ahli kuliner yang

profesinal. Agar para pelajar dapat mengerti mengenai seni kuliner, menejemen

kuliner, perkembangan dunia kuliner, dll. Hal inilah yang menjadi latar belakang

dipilihnya judul tugas akhir yang berjudul Akademi Kuliner Medan.

1.2 Maksud dan Tujuan Perancangan Akademi Kuliner Medan

Adapun maksud dan tujuan dalam perancangan adalah :

- Sebagai sarana kegiatan di dunia kuliner.

- Sebagai wadah untuk para calon chef belajar menjadi profesional.

- Sebagai tempat belajar perkembangan tren dunia kuliner bagi amatir.

- Sebagai wadah kreatifitas dan pengembangan aktifitas / kegiatan dalam bidang

kuliner.

- Sebagai tempat para mahasiswa menjual hasil karya mereka.

1.3 Masalah Perancangan Akademi Kuliner Medan

Masalah perancangan yang timbul dalam kasus proyek ini adalah :

- Bagaimana merancang Akademi Kuliner Medan sesuai dengan kebutuhan

ruang dan dapat berfungsi secara maksimal.

- Bagaimana pengolahan ruang dalam yang saling berintegrasi antar berbagai

fungsi dengan kegiatan yang berbeda, seperti ruang kelas, restoran, bakery

shop, dll.

- Bagaimana memilih lokasi yang sesuai untuk dapat mewujudkan rancangan

bangunan yang memuat kegiatan-kegiatan yang diinginkan.

- Kemampuan mendesain bangunan yang mampu menggambarkan fungsi yang

diwadahi

- Bagaimana merencanakan pencapaian / aksesibilitas yang mudah.

(19)

1.4 Pendekatan Masalah Perancangan

Untuk menyelesaikan berbagai permasalahan tapak yang akan dihadapi

dalam proses perencanaan dan perancangan Akademi Kuliner Medan dilakukan

berbagai pendekatan dan perancangan desain yaitu:

- Pemilihan lokasi, lokasi yang dipilih yang berada di kawasan sub urban kota

Medan, dimana pada lokasi ini merupakan kawasan perdagangan barang / jasa.

- Survey, survey langsung ke lokasi dilakukan untuk mendapatkan data-data yang

akurat dari lokasi tersebut.

- Literatur, mengambil data-data dari berbagai sumber bacaan sebagai tambahan

untuk melanjutkan laporan perancangan.

1.5 Lingkup / Batasan

Adapun lingkup dan batasan proyek ini adalah sebagai berikut :

- Pembahasan dibatasi pada masalah-masalah dalam lingkup disiplin ilmu

arsitektur, sedangkan hal-hal diluar pemikiran arsitektur apabila dianggap

berperan dalam menemukan faktor-faktor perencanaan akan diusahakan untuk

membahasnya dengan asumsi-asumsi, pemikiran-pemikiran, studi banding pada

bangunan sejenis dengan melihat perkembangan teknologi serta menggunakan

logika sederhana sesuai dengan kemampuan yang ada.

- Faktor pembiayaan, terkait dengan faktor kepemilikan. Dalam hal ini, pemilik

proyek diasumsikan pihak swasta.

- Kajian terhadap tema, pengertian, dan penerapannya pada kasus proyek.

Lingkup batasan yang ada mempengaruhi proses perancangan meliputi :

peraturan pemerintah, asumsi kelayakan, dan program ruang.

- Adapun batasan dalam perancangan proyek ini adalah sebagai wadah kegiatan

belajar mengajar mengenai masakan dan makanan dan kegiatan lainnya seperti

(20)

Maksud dan Tujuan :

 Sebagai sarana kegiatan di dunia kuliner.

 Sebagai wadah untuk para calon chef belajar menjadi profesional.

 Sebagai tempat para mahasiswa menjual hasil karya mereka.

 Sebagai tempat belajar perkembangan tren dunia kuliner bagi amatir.

 Sebagai wadah kreatifitas dan pengembangan aktifitas / kegiatan dalam bidang kuliner.

Masalah Perancangan

• Bagaimana merancang Akademi Kuliner Medan sesuai dengan kebutuhan ruang dan dapat berfungsi secara maksimal.

• Bagaimana pengolahan ruang dalam yang saling berintegrasi antar berbagai fungsi dengan kegiatan yang berbeda, seperti ruang kelas, restoran, bakery shop, dll.

• Bagaimana memilih lokasi yang sesuai untuk dapat mewujudkan rancangan bangunan yang memuat kegiatan-kegiatan yang diinginkan.

• Kemampuan mendesain bangunan yang mampu menggambarkan fungsi yang diwadahi

• Bagaimana merencanakan pencapaian/aksesibilitas yang mudah (easy accessibility).

• Perancangan sistem utilitas dan komunikasi yang baik.

Metode Perancangan :

• Studi Literatur

• Analisa Fungsional

• Program Ruang

• Hubungan Antar Ruang

Konsep Perancangan :

Ruang luar, Ruang dalam, massa bangunan, tema, struktur, utilitas

Desain Perancangan Judul Perancangan :

Akademi Kuliner Medan

Kerangka berfikir pengerjaan proyek dapat dilihat pada diagram 1.1 dibawah ini.

Diagram 1.1 kerangka berfikir

Diagram 1.1 : Kerangka Berfikir

Latar Belakang :

• Makanan merupakan kebutuhan utama manusia yang belakangan ini menjadi gaya hidup masyarakat dimanapun.

(21)

BAB II USULAN PROYEK 2.1Pengertian Judul

Judul proyek ini adalah ―Akademi Kuliner Medan‖. Secara terminologi, dapat diartikan sebagai berikut :

- Akademi

Akademi adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan

professional dalam satu cabang atau sebagian cabang ilmu pengetahuan,

teknologi atau seni tertentu yang mencakup program pendidikan diploma.

(sumber : http://kbbi.web.id/akademi)

- Kuliner

Menurut collins english dictionary kuliner yang dalam bahasa inggris

bertuliskan culinary adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan memasak

ataupun makanan dan juga berhubungan dengan dapur. Karena kuliner berasal

dari Bahasa Latin yaitu Culinarius yang berasal dari kata culina yaitu dapur.

(sumber: www.collinsdictionary.com/dictionary/english/culinary)

- Medan

Kota dimana akan dibangunnya proyek ini. Merupakan (daerah tingkat

II berstatus kotamadya) adalah ibu kota provinsi Sumatera Utara, Indonesia.

Kota ini merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan

Surabaya, dengan luas 265,10 km² atau 3,6% dari keseluruhan wilayah

Sumatera Utara yang terdiri dari 21 Kecamatan. Secara geografis kota Medan

terletak pada 3° 30' – 3° 43' Lintang Utara dan 98° 35' - 98° 44' Bujur Timur.

Untuk itu topografi kota Medan cenderung miring ke utara dan berada pada

ketinggian 2,5 - 37,5 meter diatas permukaan laut yang mengakibatkan Medan

(22)

2.2Tinjauan Umum

2.2.1 Tinjauan Terhadap Akademi Kuliner

Akademi Kuliner adalah lembaga pendidikan tinggi yang mendidik tenaga

profesional dalam ilmu masak – memasak. Dimana objek tidak hanya berfungsi

sebagai wadah dalam kegiatan memasak juga berfungsi sebagai lembaga

pendidikan tinggi dimana pendidikan bersifat formal dan menciptakan tenaga

yang profesional dan ahli dalam bidang kuliner.

2.2.1.1Kurikulum Pendidikan

Berdasarkan kurikulum sekolah kuliner yang ada di Indonesia,

Akademi Kuliner Medan memiliki 8 program studi diploma dengan 4

jenjang pendidikan, yaitu :

a. DI Tataboga

b. DI Bakery/Pastry and Arts

c. DII Tataboga

d. DII Bakery/Pastry and Arts

e. DIII Tataboga

f. DIII Bakery/Pastry and Arts

g. DIV Tataboga

h. DIV Bakery / Pastry and Arts

Tersedia semnilan kelas dengan jumlah mahasiswa 25 orang setiap

kelasnya, jumlah mahasiswanya sendiri ada 400 orang, 175 mahasiswa

penerimaan mahasiswa setiap tahunnya.

2.2.1.2 Gelar dan Kesempatan Bekerja

- DI dengan gelar Ahli Pratama (A.P) dapat bekerja sebagai asisten chef di

restoran dan hotel.

- DII dengan gelar Ahli Muda (A.Ma) dapat bekerja sebagai asisten chef

(23)

- DIII dengan gelar Ahli Madya (A.Md) dapat bekerja sebagai chef dan dapat

membuka restoran mereka sendiri, karena pada tahun ketiga mereka belajar

mengenai managemen hotel dan restoran.

- DIV dengan gelar profesional ahli (A) dapat bekerja sebagai chef dan

tenaga pengajar di sekolah kejuruan tataboga ataupun di perguruan tinggi.

Sistem pengajarannya adalah sistem teori dan praktek dengan

perbandingan 60% praktek dan 40% teori. Sistem pendidikannya

menggunakan sistem SKS. Sistem SKS digunakan untuk menyatakan beban

studi mahasiswa, beban kerja dosen, pengalaman belajar, dan beban

penyelenggaraan program.

Akademi Kuliner Medan mengambil kurikulum akademi tataboga

yang tersedia di Indonesia mulai dari DI sampai dengan SI sesuai dengan

kurikulum yang berlaku sampai saat ini. Tabel struktur kurikulum program

setara DI, DII Tataboga dan Bakery / Pastry & Arts.

Daftar kurikulum program studiDI dan DII Tataboga dan Bakery /

Pastry & Arts yang masih berlaku di Indonesia dapat dilihat pada tabel 2.1 di

bawah ini.

Tabel 2.1 daftar kurikulum DI dan DII

No Mata Kuliah Sks

1 Pendidikan Agama 2

2 Pendidikan Kewarganegaraan 2

3 Pendidikan Budaya Dasar 2

4 Pendidikan Sikap Profesi (sdm, tenaga kerja) 2

5 Bhs. Inggris Profesi 3

6 Matematika Terapan 2

7 Pengantar Perhotelan 2

8 Peng. Dasar Teknik Memasak 1

9 Peng. Dasar Tata Hidang 1

10 Pengetahuan Gizi 2

(24)

12 Peng. Dasar Patiseri 2

13 Teknik Makanan Tradisional 4

14 Teknik Makanan Tionghoa 3

15 Teknik Makanan Asia 3

16 Bartending 2

17 Teknik Pengolahan Makanan Pembuka 2

18 Teknik Katering 3

19 Teknik Makanan Amerika 3

20 Teknik Makanan Vegetarian 1

21 Teknik Makanan Kontinental 3

22 Teknik Makanan Timur Tengah 1

23 Teknik Dasar Pengolahan Dasar Roti 1

24 Teknik Pengolahan Roti Plain/Lean 1

25 Teknik Pengolahan Adonan Enriched 1

26 Teknik Pengolahan Adonan Roti Manis/Sweet 1

27 Teknik Pengolahan Rumah Roti 1

28 Teknik Pengolahan Cup Cakes, Muffin, dan Quick Bread 1

29 Teknik Pengolahan Pie dan Tarlet 1

30 Teknik Pengolahan Coklat Praline 1 1

31 Teknik Pengolahan Coklat Praline 2 1

32 Teknik Pengolahan Adonan Berlapis 1

33 Teknik Pengolahan Kue Tradisional 2

34 Teknik Hiasan Caramel 1

35 Teknik Hiasan Gula dan Butter 1

36 Teknik Dasar Pengolahan Kue 1

37 Teknik Menghias Kue Klasik 1

38 Teknik Menghias Kue Modern 1

39 Teknik Menghias Kue Special 1

40 Teknik Menghias Kue Pengantin 1

(25)

42 Teknik Pengolahan Kue Kering 1

43 Teknik Pengolahan Petit Four 1

44 Teknik Pengolahan Pudding Panas & Dingin 1

45 Teknik Mengukir Buah dan Sayuran 2

46 Magang / Praktek Kerja Lapangan 4

Jumlah 79

Daftar kurikulum program studi DIII Tataboga dan Bakery / Pastry

& Arts berjumlah 154 sks, dapat dilihat pada tabel 2.2 di bawah ini.

Tabel 2.2 daftar kurikulum DIII

(26)
(27)

54 Pengolahan Pastry Kontinental II 3

55 Patiseri untuk Kesempatan Khusus 3

56 Teknologi Snack Kering 3

Jumlah 154

Daftar kurikulum program studi DIII Tataboga dan Bakery / Pastry

& Arts memiliki 112 sks, dapat dilihat pada tabel 2.2 di bawah ini.

Tabel 2.3 daftar kurikulum DIV

No. Mata Kuliah sks

(28)

24 Mikrobiologi Pengolahan Makanan 3

25 Metabolisme Zat Gizi 3

26 Sanitasi dan Hygine 2

27 Pengawetan Makanan 3

28 Gizi Terapan 2

29 Gizi untuk Kebutuhan Khusus 3

30 Kewirausahan 3

31 Manajemen Usaha Jasa Boga I 3

32 Manajemen Usaha Jasa Boga II 3

33 Dekorasi Kue Untuk Kesempatan Khusus 3

34 Seni Kuliner 3

35 Toksikan dan Zat Anti Gizi Makanan 3

36 Kemasan dan Labeling Pangan 2

37 Tata Hidang dan Pelayanan Makanan dan Minuman II 3

38 Praktek Kerja Lapangan 4

39 Pangan Fungsional 2

40 Akuntansi Biaya 3

41 Perencanaan Pembelajaran 2

42 Pratata Rambut/Styling/Blow 3

(29)

2.2.1.3Struktur Organisasi Pendidikan

Struktur Organisasi Akademi Kuliner Medan dapat dijabarkan

seperti diagram 2.1 di bawah ini.

Direktur /

(30)

2.3Lokasi

2.3.1 Kriteria Pemilihan Lokasi

Adapun kriteria dalam pemilihan lokasi untuk proyek ini adalah :

1. Akses menuju lokasi (hubungannya dengan sarana transportasi)

- Pencapaian harus relatif mudah dan dekat dengan jalan utama.

- Adanya transportasi umum yang menuju lokasi proyek yang mudah di

akses.

- Kondisi jalan yang baik, sehingga transportasi yang menuju ke lokasi

berjalan dengan lancar.

2. Luas Lahan

- Harus memadai dan cukup untuk menampung seluruh fasilitas yang telah

direncanakan.

3. Kelengkapan sarana dan prasarana kawasan yang meliputi:

- Infra struktur.

- Utilitas kawasan harus bisa memenuhi semua kebutuhan yang ada pada

fasilitas utama dan fasilitas penunjang lainnya.

4. Persyaratan lain

- Lokasi harus sesuai digunakan sebagai tempat pendidikan maupun pusat

kegiatan perdagangan/bisnis dan merupakan area yang edukatif

(berdasarkan RUTRK Medan yang merupakan ibukota Provinsi Sumatera

Utara).

- Lokasi dekat dengan fasilitas-fasilitas kota sebagai pendukung, seperti

fasilitas perdagangan, perumahan, dan lain – lain.

Peruntukan lahan ditentukan menurut RUTRK (Rencana Umum Tata

Ruang Kota) Medan yang dibagi dalam beberapa pusat pelayanan Kota Medan,

(31)

Tabel 2.4 sub pusat pelayanan di kota Medan

NO.

PUSAT

PELAYANAN FUNGSI WILAYAH PELAYANAN

A

 Pusat kegiatan jasa dan kegiatan pemerintahan

provinsi dan kota;

 Pusat pelayanan ekonomi

 Kota Medan, Kec. Medan Polonia, Kec. Medan Baru,

Medan Petisah, Kec.

Medan Timur, kec.Medan

Barat, Kec. Medan Kota;  Provinsi Sumatera Utara  Internasional

B

Pusat Pelayanan

Kota dibagian

Utara

 Pusat Kegiatan Jasa dan Perdagangan regional

 Pusat pelayanan transportasi;

 Pusat kegiatan sosial-budaya

 Pusat kegiatan industri

 Kota Medan Bagian Utara;  Provinsi Sumatera Utara  Regional

 Pusat kegiatan bongkar muat dan impor –

ekspor,

 Pusat kegiatan industri, dan

 Pusat kegiatan perikanan

(32)

2

Subpusat

pelayanan kota

Medan Labuhan

 Pusat Kegiatan Jasa dan Perdagangan

 Pusat pelayanan transportasi  Pusat pelayanan

kesehatan

 Kec. Medan Labuhan

3

 Pusat kegiatan rekreasi dan wisata

 Kec, Medan Marelan;  Kabupaten Deli Serdang

4

 Kec. Medan Perjuangan,  Kec. Medan Tembung

5

 Kec. Medan Helvetia,  Kec. Medan Petisah,  Kec. Medan Sunggal

7

(33)

8

2.3.2 Deskripsi Kondisi Lokasi Terpilih a. Deskripsi Lokasi Proyek

- Lokasi : Jl. Palang Merah, Medan

- Kasus proyek : Akademi Kuliner Medan

- Status Proyek : Fiktif

- Pemilik Proyek : Swasta

- Luas Lahan : 1,06 Ha (10.600m²)

- Batas-batas Tapak

a) Batas Utara : Jl. Tumenggeng dan perumahan warga

b) Batas Timur : Jl. Arab dan ruko

c) Batas Selatan : Jl. Palang Merah

d) Batas Barat : Jl. Mesjid dan ruko

- Peruntukan Lahan :

a) Pusat kegiatan perdagangan kebutuhan pokok (pasar induk)

b) Pusat kegiatan rekreasi dan wisata

- KDB : 60%

- KLB : 1-4 lantai

- Bangunan Eksisting : Ruko

- Potensi Lahan :

a) Berada pada kawasan komersil dan wisata kota.

b) Transportasi baik dan lancar, dan mudah menemukan kendaraan

umum untuk menuju lokasi.

(34)

Gambar 2.1 : Peta Lokasi Lahan

(35)

2.4Tinjauan Fungsi 2.4.1 Fungsi Pendidikan

2.4.1.1 Kampus

Kampus adalah daerah lingkungan bangunan utama perguruan

tinggi (universitas, akademi) tempat semua kegiatan belajar-mengajar dan

administrasi berlangsung. (sumber : http://kbbi.web.id/kampus)

2.4.2 Fungsi Komersil 2.4.2.1 Restoran

Restoran diambil dari bahasa inggris yang artinya adalah sebuah

tempat di mana orang membayar untuk duduk dan makan makanan yang

dimasak dan disajikan di tempat.

(sumber:http://www.oxforddictionaries.com/definition/english/restaurant?q

= restaurant)

Restoran yang terletak pada area kampus ini bukan hanya sekedar

menjadi pelengkap sarana kampus saja, tetapi juga menjadi tempat para

mahasiswa latihan atau praktik lapangan. Sehigga, para mahasiswa tidak

susah untuk mencari restoran yang bersedia menerima praktik kerja

lapangan mereka.

2.4.2.2 Kafe

Kafe dari bahasa Perancis café. Arti secara harafiah adalah

(minuman) kopi, tetapi kemudian menjadi tempat di mana seseorang bisa

minum-minum, tidak hanya kopi, tetapi juga minuman lainnya termasuk

minuman yang beralkhohol rendah.

Di Indonesia, kafe berarti semacam tempat sederhana, tetapi cukup

menarik di mana seseorang bisa makan makanan ringan. Dengan ini kafe

berbeda dengan warung. (sumber :http://id.wikipedia.org/wiki/cafe)

2.4.2.3 Minimarket

Sebuah minimarket sebenarnya adalah semacam "toko kelontong"

atau yang menjual segala macam barang dan makanan, perbedaan nya disini

(36)

sale untuk penjualan nya, namun tidak selengkap dan sebesar sebuah

supermarket. Berbeda dengan toko kelontong, minimarket menerapkan

sistem swalayan, dimana pembeli mengambil sendiri barang yang ia

butuhkan dari rak-rak minimarket dan membayarnya di meja mesin kasir.

Sistem ini juga membantu agar pembeli tidak berhutang. Sebuah

minimarket jam bukanya juga lain dari sebuah supermarket.

(sumber:http://id.wikipedia.org/wiki/minimarket)

Minimarket ini dikhususkan untuk menjual bahan masakan. Juga

menyediakan bahan – bahan yang cukup langka yang sulit untuk didapatkan

di pasaran.

2.4.2.4 Bakery and Coffee Shop

Bakery Shop adalah adalah toko roti. Dimana toko roti ini

digabungkan dengan fungsi coffee shop yang memmiliki fungsi yang mirip.

Coffee shop yang belakangan menjadi tempat yang sedang populer di kota

Medan.

Bakery Shop ini juga menawarkan hasil kreasi dari para mahasiswa

di bidang Bakery and Pastry.

2.4.3 Deskripsi Pengguna dan Kegiatan 2.4.3.1 Pengguna

Pengguna dapat dibedakan menjadi

1) Mahasiswa / pelajar

Remaja / dewasa : 17 – 25 tahun

2) Pengajar / dosen

3) Pengelola / Karyawan

a. Pimpinan

b. Karyawan

c. Andimistrasi

4) Pengunjung restoran dan toko roti

a. Anak – anak

b. Remaja

c. Dewasa

(37)

a. Anak – anak

b. Remaja

c. Dewasa

6) Servis

7) Pengelola restoran

8) Pengunjung pameran / acara

2.4.3.2 Kegiatan

1) Mahasiswa

Jalur kegiatan mahasiswa Akademi Kuliner Medan dapat dilihat pada

diagram 2.2 di bawah ini.

Diagram 2.2 : Jalur kegiatan mahasiswa

2) Pengajar / Dosen

Jalur kegiatan pengajar/ dosen Akademi Kuliner Medan dapat dilihat pada

diagram 2.3 di bawah ini.

(38)

3) Pegawai / Karyawan

Jalur kegiatan pegawai/ karyawan Akademi Kuliner Medan dapat dilihat

pada diagram 2.4 di bawah ini.

Diagram 2.4 : Jalur kegiatan pegawai / karyawan

4) Pengunjung Restoran

Jalur kegiatan pengunjung restoran dan café dapat dilihat pada diagram 2.5

di bawah ini.

Diagram 2.5 : Jalur kegiatan pengunjung restoran

5) Pengunjung peserta kursus

Jalur kegiatan pengunjung peserta kursus Akademi Kuliner Medan dapat

dilihat pada diagram 2.6 di bawah ini.

(39)

6) Servis

Jalur servis Akademi Kuliner Medan dapat dilihat pada diagram 2.7 di

bawah ini.

Diagram 2.7 : jalur servis

2.4.4 Deskripsi kebutuhan ruang

pendeskripsian kebutuhan ruang untuk Akademi Kuliner Medan

dapat dilihat pada tabel 2.5 dibawah ini.

Tabel 2.5 deskripsi kebutuhan ruang

Fungsi

Fasilitas Pemakai Kegiatan Kebutuhan Ruang

Fasilitas

pendidikan Kelas belajar

Pengajar / dosen Menerangkan pelajaran kepada siswa

- Dapur praktik DI

(kuliner)

- Dapur praktik DI

(pastry)

- Dapur Praktik DII

(kuliner)

- Dapur praktik DII

(pastry)

- Dapur Praktik DIII

(kuliner)

- Dapur praktik DIII

(40)

(pastry)

Pengajar / dosen Membaca, internetan,

mencari materi kuliah

- Perpustakaan dengan

perlengkapan

komputer Mahasiswa Membaca, internetan,

membahas materi Mahasiswa Mengisi acara

Pengunjung Menyaksikan acara

Kantor

- R. Sekertaris jurusan

- Karyawan jurusan

Sekertaris jurusan - Bekerja

- Isoma

Karyawan jurusan - Bekerja

- Isoma

Dosen - Bekerja

- Isoma

(41)

Coffe Shop mengontrol, isoma - R. Karyawan

Pengelola Administrasi, mengontrol, isoma

Pengelola Administrasi, mengontrol, isoma

- R. Pengelola

- R. Karyawan

- Dapur

- Bar Karyawan Melayani pengunjung,

(42)

merawat, memasak

- Lapangan badminton

indoor

(43)

menindak kriminal,

istirahat

- R. Istirahat

Utilitas Karyawan

Mengawasi,

menjalankan dan

mengatur alat, isoma

- R. Pompa

- R. Ahu

- R. Genset

- R. Trafo

- R. Sampah

- R. Karyawan

Parkir

Karyawan,

Mahasiswa, Dosen,

Pengunjung

Parkir mobil dan roda

dua - R. Parkir

2.5Studi Banding

2.5.1 Studi banding Arsitektur yang memiliki fungsi sejenis dibedakan menjadi 2 bagian

2.5.1.1Sekolah kuliner Dalam Negeri 1. Tristar Cullinary Institute

Tristar Cullinary Institute merupakan sebuah institut khusus di

bidang tata boga dan perhotelan di bawah naungan Akademi Wisata

Majapahit Surabaya. Memiliki program pendidikan kuliner DI, dan DII Gambar 2.2 Tampak depan Tristar Culinary Institute

(44)

dibidang kuliner dan DIII untuk melanjutkan ke jurusan menejemen

perhotelan.

Tristar Culinary Institute memiliki 3 program studi pendidikan

1. Program studi DI

- Tataboga (Kuliner)

- Patiseri (Baking & Pastry) 2. Program studi DII

- Tataboga (Kuliner)

- Patiseri (Baking & Pastry) 3. Program studi DIII

- Perhotelan

- Usaha Perjalanan Wisata a. Kegiatan Perkuliahan

Sesuai dengan sistem yang diusung oleh Tristar Culinary Institute

yaitu menerapkan sistem perkuliahan dengan 40% teori dan 60% praktik.

Menerapkan konsep belajar praktik setiap hari.

b. Struktur Kurikulum :

Sistem pengambilan mata kuliah dilakukan tiap 3 bulan sekali, yaitu

sama seperti sistem penerimaan siswa baru. Mahasiswa memiliki sejumlah

sks yang wajib diambil setiap 10 minggu/ triwulan. Hal ini akan

mempengaruhi penggunaan kelas, yaitu dalam perencanaan program ruang

yang dibutuhkan.

Mahasiswa pada tahun pertama untuk jurusan Patiseri dan tahun kedua

untuk jurusan Tata Boga dan dapat melanjutkan ke tingkat pendidikan D3.

Mahasiswa diwajibkan mengikuti kegiatan magang/non job training di

resaurant, kapal, hotel bintang 4 atau hotel bintang 5. untuk menambah

wawasan serta mengaplikasikan ketrampilan yang telah didapat selama

(45)

2. Akademi Tataboga Bandung

Akademi Tataboga bandung merupakan sekolah tinggi khusus di

bidang kuliner. Memiliki jenjang pendidikan DI, DIII, DIV. Berikut jurusan

yang tersedia di Akademi Tataboga Bandung :

- D-IV Tata Boga/Culinary Art

- D-IV Pastry & Bakery

- D-IV Dietetika Tata Boga

- D-III Tata Boga/Culinary Art

- D-III Pastry & Bakery

- D-III Dietetika Tata Boga

- D-I Tata Boga/Culinary Art

- D-I Pastry & Bakery

- D-I Tata Hidang

Akademi Tatboga Bandung juga membuka kelas khusus karyawan

yang ahli tataboga yang menghasilkan tenaga profesional di untuk

restaurant, hotel, dan rumah sakit, dan penambahan kelas kursus untuk para

amatir belajar dengan waktu singkat.

(46)

Kelas Karyawan

- D-III Tata Boga/Culinary Art

- D-III Pastry & Bakery

- D-III Manajemen Usaha Restoran

Kelas Kursus

- Pastry & Bakery

- Pengolahan Berbagai Masakan

Menerapkan konsep praktik setiap hari dengan kurikulum yang

bertumpu pada 65% praktik dan 35% teori. Dibekali juga dengan wawasan

kewirausahaan diharapkan dapat menghasilkan lulusan berstandar

internasional. (sumber : http://www.atbbandung.com)

2.5.1.2Sekolah kuliner Luar Negeri

1. The Culinary Institute of America

The Culinary institute of America merupakan salah satu Universitas

khusus di bidang kuliner tertua yang ada di dunia. Memiliki cabang, 3 kota

diantaranya berada di Amerika dan 1 lagi berada di Singapur. 4 kota

tersebut adalah New York, California, dan Texas.

1.1 The Culinary Institute of America New York

Gambar 2.4: Anton plaza, plaza utama menuju CIA NewYork

(47)

Merupakan Universitas yang terbesar dari 3 lainnya yang ada, dan

merupakan Universitas yang pertama didirikan.

.

Legenda Kampus

1. Aula roth : The Bocuse Restaurant, American Bounty Restaurant, Apple Pie Bakery

Café, Craig Claiborne Bookstore

2. Fasilitas gedung utama

3. Gedung keselamatan kampus

4. Pusat nutrisi umum : St. Andrew's Café

5. Pusat pembelajaran J. Willard Marriott : Shunsuke Takaki School of Baking and

Pastry

6. Pusat pendaftaran: Ecolab Theatre

7. Pusat Colavita untuk makanan itali dan wine : Ristorante Caterina de' Medici

8. Our Lady of the Way Chapel

9. McCann Education Annex

10. Conrad N. Hilton Library: Danny Kaye Theatre

11.Aula rumah tinggal Hudson

12.Anton Plaza

13.Aula rumah tinggal Katharine Angell

14.Aula rumah tinggal Pick/Herndon

15.Aula rumah tinggal Jacob Rosenthal

16.Pusat rekreasi mahasiswa

17.Penginapan kayu manis (aula tempat tinggal)

(48)

18.Penginapan jintan (aula tempat tinggal)

19.Penginapan cabai rawit (aula tempat tinggal)

20.Penginapan jahe (aula tempat tinggal)

21.Penginapan cengkeh (aula tempat tinggal)

22.Penginapan pala (aula tempat tinggal)

23.Lapangan bola/softball

(sumber:ciachef.edu edu/new-york-campus-map/)

Gambar 2.6: penginapan cabai rawit (kiri) sumber : http://ciachef.edu/ny-residence-halls/. Gambar 2.7: Pusat pembelajaran J. Willard Marriott (kanan) sumber:

http://eggsonsunday.wordpress.com/2008/09/29/cia-boot-camp-day-1/

Gambar 2.8: St. Andrew's Café (kiri) sumber :

http://eggsonsunday.wordpress.com/2008/09/29/cia-boot-camp-day-1/. Gambar 2.9 Ristorante Caterina de' Medici (kanan) sumber : http://ciachef.edu

Gambar 2.10: Our Lady of the Way Chapel (kiri) sumber :

(49)

The Culinary Institute of America atau disingkat menjadi CIA

didirikan pada tahun 1946 dengan luas 170 hektar, adalah sebuah kampus

non profit yang menawarkan program asosiasi dan sarjana di bidang kuliner

dan juga gelar profesional termasuk di dalamnya seni kuliner, ilmu

pengetahuan tentang kuliner, kue dan seni kue, dll. CIA juga menawarkan

kelas profesional dan kelas kursus dengan waktu singkat. CIA juga

menerima jasa konsultasi bagi industri yang bergerak di bidang kuliner

seperti hotel dan restoran. Juga ada penambahan fakultas khusus wine

(anggur) untuk memperlengkap jurusan yang tersedia.

Tidak hanya berfungsi sebagai kampus, tetapi terdapat banyak juga

restoran ataupun kafe yang disediakan untuk umum. Bukan hanya restoran

saja yang dibuka untuk umum, seluruh kampus dibuka untuk umum dengan

memakai travel sendiri dan para pengunjung pun wajib membayar tiket

yang tersedia. (sumber: //http:ciachef.edu)

Program pendidikan reguler di kampus New York

- Associate Degree in Culinary Arts. Waktu pendidikan 21 bulan, 4 semester, 69 sks

- Associate Degree in Baking and Pastry Arts. Waktu pendidikan 21

bulan, 4 semester, 69 sks

- Associate Degree in Culinary Arts for Advanced Career Experience

Students (ACE). Waktu pendidikan 21 bulan, 4 semester, 69 sks

- Bachelor's Degree in Culinary Arts Management. Waktu Pendidikan

17 bulan, 132 sks, (lanjutan setelah associate degree)

- Bachelor's Degree in Baking and Pastry Arts Management. Waktu pendidikan 17 bulan, 63 sks, (lanjutan setelah associate degree)

- Bachelor's Degree in Culinary Science. Waktu pendidikan 21 bulan, 4 semester, 63 sks.

Kampus ini juga menerima program internasional dengan menerima

mahasiswa lebih dari 40 negara dengan syarat khusus dan sangat

menghargai perbedaan individual pada setiap mahasiswa. Kampus ini juga

memfasilitasi 1.700 mahasiswa yang ingin tinggal di asrama. Terdapat 4

(50)

siswa. Juga tersedia akomodasi khusus bagi para siswa yang tinggal di

asrama. Disetiap perumahan berlantai 3 ditinggali oleh 8 siswa. Dengan

kamar mandi di masing – masing lantai dan terdapat dapur.

Sistem perkuliahan teori dan praktik di 41 dapur yang tersedia di

dalam kampus. Di dalam seluruh gelar yang ditawarkan diwajibkan untuk

magang selama 18 minggu di lebih dari 1.200 perusahaan yang telah

bekerja sama dengan CIA baik di dalam Amerika maupun diluar dari

Amerika. Jika memilih magang diluar Amerika akan dikenakan biaya

tambahan. Setelah magang selesai barulah didapat gelar.

Kuliah 4 hari dalam seminggu yaitu senin, selasa, rabu, dan kamis

dengan kegitan perkuliahan yang berbeda – beda setiap harinya. Misalnya

hari senin, pelatihan dasar kuliner, selasa mempelajari tentang masakan

itali, rabu mempelajari tentang cara membuat steak, dan pada hari kamis

mempelajari cara memasak kue.

Jadwal kegiatan mahasiswa The Culinary Institute of America

kampus NewYork dalam satu hari dapat dilihat pada tabel 2.6

Tabel 2.6 jadwal kegiatan mahasiswa

(51)

Pihak CIA New Yoyk juga memfasilitasi mahasiswanya dengan

kegiatan di dalam kampus, agar mahasiswa dapat melakukankegiatan

sehari-hari mereka di dalam kampus tanpa haru keluar. Diantaranya :

- Gymnasium dengan 2 lapangan voli dan basket

- Trek lari indoor

- Ruangan untuk bekerja kelompok

- Ruang latihan

- Pusat kebugaran

- Loker bagi mahasiswa dan staff

- Sauna

- Himpunan mahasiswa dan komunitas koran kampus

- Ruangan bermain

- 6 jalur kolam renang

- Cafe dan pub

- Dapur untuk perjamuan

- Ruang TV

- Lapangan bola / softball

1.2 The Culinary Institute of America California

Gambar 2.12: Kampus utama CIA California

(52)

Jurusan yang ditawarkan pada kampus ini lebih sedikit dari kampus

yang ada di New York. Kampus ini hanya memberikan 4 jurusan reguler.

- Associate Degree in Culinary Arts. Waktu pendidikan 21 bulan, 4 semester, 69 sks.

- Associate Degree in Baking and Pastry Arts. Waktu pendidikan 21 bulan, 4 semester, 69 sks

- Accelerated Culinary Arts Certificate Program (ACAP ). Waktu pendidikan 30 minggu, 30 sks ( lanjutan untuk mendapatkan

sertifikat

- Accelerated Wine and Beverage Certificate Program (AWBP ).

Waktu pendidikan 30 minggu, 30 sks (lanjutan untuk mendapatkan

sertifikat)

Legenda kampus

1. Gedung utama Greystone:

Lantai 1 bagian utara :Teater ecolab, kantor administrasi,

keamanan, Area perhotelan berns

Lantai 1 bagian selatan: The Bakery Café by illy, pasar rempah, Viking

Range Kitchen, De Baun Theatre, laboratorium coklat.

Lantai 2 bagian utara : Restorananggur Greystone

(53)

Lantai 3 bagian utara : Dapur pembelajaran, Shunsuke Takaki

Baking Center

Lantai 3 bagian selatan: Ventura Foods Center for Menu R&D, Kantor

pendidikan

2. Aula tempat tinggal untuk tamu

3. Rudd Center untuk mempelajari anggur profesional

4. Williams Center untuk penemuan rasa

5. Kebun herbal cannard

6. Penginapan kebun anggur I aula rumah tinggal

7. Penginapan kebun anggur II aula rumah tinggal

(sumber:http://www.ciachef.edu/california-campus-map/)

Sistem belajar sama seperti yang ada di New York yaitu 4 hari

dalam seminggu dan praktip setiap harinya. Kampus juga dibuka untuk

umum para akhir pekan, dengan ada tur keliling kampus ditambah lagi

dengan demo masak di salah satu dapur kampus. Kampus ini juga

menyediakan kelas khusus wine seperti halnya kampus New York. Juga

dibuka kelas profesional dan kursus memasak kilat.

(sumber:http://ciachef.edu/california)

1.3 The Culinary of America Texas

(54)

Menyediakan 2 program reguler yaitu :

- Associate Degree in Culinary Arts. Ditempuh dalam waktu 21 bulan, 4 semester, 69 sks.

- Associate Degree in Baking and Pastry Arts. Di tempuh dalam waktu 21 bulan, 4 semester, 69 sks.

Di kampus Texas juga menyediakan program profesional dan

program tambahan wine. Belajar empat hari dalam seminggu dan praktik di

dapur setiap harinya. Program studi yang ditawarkan lebih sedikit dari dua

kampus lainnya yang berada di Amerika dikarenakan kampus texas ini

memang lebih kecil dari dua kampus yag lain. Kampus ini menyediakan

perumahan bagi mahasiswa yang berjarak satu mil dari kampus.

(sumber:http://ciachef.edu/texas)

Legenda kampus

1. CIA San Antonio Main Building: CIA Bakery Café, Indoor Parking

Garage

2. Outdoor Kitchen, CIA San Antonio

3. San Antonio River and River Walk

4. Pearl Farmers Market

(55)

5. La Gloria—Restaurant owned by CIA alumnus Johnny Hernandez '89

6. Sandbar Fish House & Market—Restaurant owned by CIA alumnus

Andrew Weissman '96

7. il Sogno–Restaurant owned by CIA alumnus Andrew Weissman '96

8. The Twig Book Shop—Offers CIA cookbooks and texts

9. Melissa Guerra store—Offers CIA Masters Collection cookware and

CIA merchandise

1.4 The Culinary of America Singapore

The Culinary of America di singapur memiliki kurikulum yang

sedikit berbeda dengan yang ada di Amerika. Hanya memiliki 1 program

reguler yaitu Bachelor's Degree in Culinary Arts dengan total sks 132 dan

diselesaikan dengan waktu kurang lebih 3 – 4 tahun dan mendaoat gelar

sarjana.

Program ini diselesaikan setelah menyelesaikan gabungan beberapa

program diploma seperti tataboga, pastry and pastry, menejemen kuliner

dan katering, dan menejemen restoran dan perhotelan. Semua program

digabung agar mrnciptakan lulusan yang siap untuk bekerja ataupun

membuka usahana sendiri.

(sumber:http:www2.ciachef.edu/singapore/pdf/studenthandbook.pdf+ &cd=

2&hl= en&ct= clnk).

Gambar 2.16: Kampus CIA Singapura

(56)

Kasus studi banding Akademi kuliner, baik yang ada di dalam

negeri maupun luar negeri dapat dilihat pada tabel 2.7

Tabel 2.7 kasus studi banding Akademi kuliner

No. Studi Kasus /

Data

Perancangan

Lokasi Fasilitas Keterangan

1. Tristar

 Merupakan sebuah institut dibawah naungan Aakdemi

Majapahit Surabaya

 Mahasiswanya dapat bekerja langsung di kafe yang

disediakan pihak kampus  Kurikulum yang berganti 3

kali dalam setahun / triwulan.  Menerapkan praktik setiap

hari, dengan sistem 1 jam

belajar dan 3 jam praktik  Sebelum mendapat gelar

wajib magang 6 bulan.  Membuka 4 paket kelas

kursus

 Membuka 3 program kelas, yaitu program reguler,

program karyawan, dan kelas

kursus singkat.

 Kurikulum yang berganti 6 bulan sekali / semester

3. The Culinary

 Merupakan salah satu institut kuliner tertua di dunia

 Cabang pertama dan terbesar dari CIA kota lain

(57)

praktik kuliner,

 Untuk mendapatkan gelar sarjana hanya dibutuhkan

waktu kurang lebih 21 bulan  Riabuan mahasiswa diterima

setiap tahunnya

 Tersedia 41 dapur untuk praktik mahasiswa

 Adanya tur kampus dan demo masak di kursus singkat yang

disediakan

 Sistem kurikulum dengan semester

 Untuk mendapatkan gelar sarjana hanya dibutuhkan

waktu kurang lebih 21 bulan  Adanya tur kampus dan demo

masak di kursus singkat yang

disediakan

 Merupakan kampus CIA terbesar kedua

 Sistem kurikulum dengan semester

 Untuk mendapatkan gelar sarjana hanya dibutuhkan

waktu kurang lebih 21 bulan  Adanya tur kampus dan demo

masak di kursus singkat yang

disediakan

(58)

America

 Gelar sarjana ditempuh kira – kira 3 tahun

 Hanya memiliki 1 program studi

pendidikan di luar negeri. Sedangkan The Culinary of America

menyediakan program gelas 2 tahun dan tersedianya program lanjutan

sarjana yang ada di kampus itu sendiri.

Dibeberapa kampus CIA menggabungkan program menejemen

restoran dan perhotelan di dalam satu program seperti yang ada di

singapura. Tetapi beberapa memisahnya sebagai lanjutan dari gelar kuliner

yang diterima. Sama seperti Indonesia yang memisahkan program tersebut

sebagai lanjutannya baik DIII maupun DIV.

Sekolah kuliner Indonesia sangat terbatas jumlahnya, sehingga

fasilitas yang tersedia kurang memadai dibandingkan dengan sekolah

kuliner yang ada diluar negeri. Seluruh kampus CIA di Amerika

memberikan pelayanan perumahan / asrama bagi para mahasiswanya.

Pelayanan ini mempermudah kegiatan belajar mahsiswa dari luar kota

ataupun luar negeri. Tidak hanya menyediakan asrama CIA cabang

NewYork juga menyediakan fasilitas lengkap bagi mahasiswa baik fasilitas

olahraga maupun fasilitas hiburan.

Di Indonesia jadwal kuliah senin – jumat dan praktik di setiap

harinya. Tidak berbeda jauh, diluar negeri hari belajar 4 hari dari senin –

kamis juga praktik di dapur setiap harinya, dan berbeda – beda menu yang

(59)

BAB III

ELABORASI TEMA 3.1 Pengertian Tema

3.1.1 Arsitektur

Arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam

artian yang lebih luas, arsitektur mencakup merancang keseluruhan lingkungan

binaan, mulai dari level makro yaitu perencanaan kota, perancangan perkotaan,

lansekap, hingga ke level mikro yaitu desain perabot dan desain produk.

Arsitektur juga merujuk kepada hasil-hasil proses perancangan tersebut.

(sumber:http://id.wikipedia.org/wiki/arsitektur/)

‖Arsitektur adalah seni dan keteknikan bangunan, digunakan untuk memenuhi keinginan praktis dan ekspresif dari manusia-manusia beradab.‖

Arsitektur adalah ilmu yang timbul dari ilmu-ilmu lainnya, dan dilengkapi

dengan proses belajar, dibantu dengan penilaian terhadap karya tersebut sebagai

karya seni. (sumber:http://darsitektur.tripod.com/art4.html).

3.1.2 Kontekstual

Istilah ‖kontekstual‖ bila diartikan dalam bahasa Indonesia adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan kondisi keterkaitan. Dengan kata lain konstektual

bisa diartikan adanya keterkaitan antara sesuatu dengan sesuatu yang lain.

Dalam sebuah proses perencanaan dan perancangan, perlu diperhatikan hal-hal

yang berkaitan dengan karya baru yang direncanakan. Hal-hal yang mempunyai

keterkaitan tersebut antara lain adalah lingkungan, budaya, gaya regional,

karakter masyarakat, sejarah, dll. Kontekstualisme merupakan sebuah ide

tentang perlunya tanggapan terhadap lingkungannya serta bagaimana menjaga

dan menghormati jiwa dan karakter suatu tempat.

Kontekstualisme memperhatikan dan menghormati lingkungan fisik

sekitarnya, mengutamakan kesinambungan visual antara bangunan baru dengan

bangunan, landmark dan gaya setempat yang keberadaannya telah diakui

sebelumnya dan untuk menghadirkan bangunan yang memperhatikan kondisi

sekelilingnya sehingga keberadaannya serasi dan menyatu, dan dengan demikian

(60)

Kontekstualime selalu berhubungan dengan kegiatan konservasi dan

preservasi karena berusaha mempertahankan bangunan lama khususnya yang

bernilai historis dan membuat koneksi dengan bangunan baru atau menciptakan

hubungan yang simpatik, sehingga menghasilkan sebuah kontinuitas visual.

Kontekstualisme berusaha untuk menciptakan arsitektur yang tidak hanya berdiri

sendiri, namun mampu memberikan kontribusi terhadap lingkungan sekitarnya.

3.1.3 Arsitektur Kontekstual

Arsitektur Kontekstual merupakan salah satu prinsip perancangan dalam

arsitektur yang mempertimbangkan permasalahan desain dalam beberapa atau

kesatuan bidang konteks arsitektural. Menurut Anthony C. Antoniades,

klasifikasi dari bidang konteks dalam arsitektur dapat berhubungan dengan site

dari lingkungan, kondisi bangunan sekitar, masyarakat, budaya, dan material di

daerah setempat. Tujuan klasifikasi ini guna mengarahkan desain dalam

perancangan Anthony C. Antoniades.

Menurut Anthony C. Antoniades dalam bukunya yang berjudul Poetics

of Architecture, ia menuliskan kontektekstual merupakan suatu hubungan antara

arsitektur dan tapaknya, berkaitan dengan lingkungan sekitarnya dengan

memperhatikam kondisi bangunan sekitar, dimana masyarakat, budaya, area,

dan materialnya berasal dari bangunan dimana karya arsitektur tersebut akan

dibangun. (Antoniades, C, Anthony, 1990, Poetics of Architecture. NewYork:

Van Nostrand Reinhold)

Adapun ciri – ciri arsitektur kontekstual adalah sebagai berikut :

- Adanya pengulangan motif dari desain bangunan sekitar

- Pendekatan baik dari bentuk, pola atau irama, ornament, dan lain - lain

terhadap bangunan sekitar lingkungan, hal ini untuk menjaga karakter

suatu tempat

(61)

3.2 Pembagian Arsitektur Kontekstual

Pembagian arsitektur kontekstual sendiri terbagi menjadi dua bagian yaitu :

a. Contras (kontras / berbeda)

Kontras dapat menciptakan lingkungan urban yang hidup dan menarik,

namun dalam pengaplikasiannya diperlukan kehati – hatian hal ini agar tidak

menimbulkan kekacaun. Hal ini sesuai dengan pendapat Brent C. Brolin,

bahwasannya kontras bangunan modern dan kuno bisa merupakan sebuah harmosi, namun ia mengatakan bila terlalau banyak akan mengakibatkan ‖shock effect‖ yang timbul sebagai akibat kontas. Maka efektifitas yang dikehendaki

akan menurun sehingga yang muncul adalah chaos.

b. Harmony (harmoni / selaras)

Ada kalanya suatu lingkungan menuntut keserasian / keselarasan, hal

tersebut dilakukan dalam rangka menjaga keselarasan dengan lingkungan yang

sudah ada. Bangunan baru lebih menghargai dan memperhatikan konteks /

lingkungan dimana bangunan itu berada. Sehingga kehadiran satu atau

sekelompok banguanan baru lebih menunjang daripada menyaingi karakter

bangunan yang sudah ada walupun terlihat dominan.

3.3 Jenis Perkembangan Arsitektur Kontekstual

- Kontekstualisme muncul dan diperkenalkan sebagai metode (catatan:

dalam dunia arsitektur, perkembangan peradaban manusia menimbulkan

banyak variabel nilai dan ketidak pastian, sehingga teori arsitektur

banyak dicemooh, maka arsitektur kemudian diposisikan pada metode.

Metode dianggap dapat lebih cepat dan tepat mengadakan penyesuaian

terhadap perkembangan dalam bentuk antisipasi, partisipasi, prevensi dan

kurasi) untuk pengobatan lingkungan yang semakin senjang bagi

masyarakatnya. Lingkungan semakin terputus dari sejarah ataupun akar

budayanya. Untuk memberi bingkai baru dan mampu menimang

(mengakomodasikan) isinya, kontekstualisme diharapkan dapat menarik

picu pembuka wawasan yang luas dan kepekaan yang tajam. Ini juga

mengingat perkembangan ilmu pengetahuan yang pesat sehingga sampai

(62)

- Kontekstualisme oleh Wojciech Lesnikowski lebih disimpulkan sebagai

minat dan tanggapan individu ketimbang aturan-aturan dan

prinsip-prinsip yang bersifat universal. Ini berbeda dengan gerakan modern yang

mewakili seperangkat dogma, didaktik dan aturan-aturan yang universal

dan jadilah hukum untuk standard praktek disain kalangan arsitek

penganutnya.

- Kontekstualisme dapat pula dianggap sebagai teknik disain untuk

memberi jawaban atas kondisi-kondisi yang bersifat morfologis,

tipologis, pragmatis menjadi bersifat plural dan fleksibel, serta bukan

merupakan dogma rasional atau melulu berorientasi pada kaidah yang

terlalu universal. Meskipun demikian harus diakui pada saat ini cukup

banyak disain dengan dasar pemikiran kontekstual yang berakhir dengan

kiat-kiat formal yang gersang karena dengan begitu saja mengangkat

pengaruh bangunan bersejarah; bukan merupakan adaptasi sejarah yang

dipikirkan masak-masak.

(sumber:http://soedwi.staff.uns.ac.id/files/2009/06/kontekstual.pdf).

3.4 Pendekatan Desain Arsitektur Yang Kontekstual Dapat Dilakukan Dengan Berbagai Aspek

a. Pendekatan kontekstualisme melalui komposisi.

Usaha teoritis kontekstual sudah dimulai pada abad 19, dari tulisan

Durand, bahwa tujuan arsitektur bukan imitasi alam atau kepuasan artistik

tetapi kenyamanan fungsional dan ekonomi (simetri, keteraturan,

kesederhanaan). Dengan demikian komposisi atau disposisi menawarkan

grid kontinyu yang tidak terdeferensiasi yang di-superimposed dengan

sumbu untuk menyatukan elemen-elemen yang bertentangan. Style dapat

ditambahkan kemudian setelah struktur terbentuk. (Style adalah ekspresi

disain dari tipe yang terakumulasi dan dapat dikodifikasikan dalam sebuah

sistem estetik. Tipe bangunan adalah hasil program-program arsitektur yang

dirumuskan untuk mewadahi berbagai aktifitas manusia. Sehingga tipe ke

belakang memiliki aspek program dan ke depan memiliki aspek style yang

Gambar

Tabel 2.4 sub pusat pelayanan di kota Medan
Gambar 2.1 : Peta Lokasi Lahan Sumber : http://www.pemkomedan.go.id/selayang_informasi.php
Gambar 2.2 Tampak depan Tristar Culinary Institute Sumber : http://www.tristarculinaryinstitute.com/?q=en/node/15
Gambar 2.3: Kampus akademi tataboga Bandung Sumber : http://www.atbbandung.com
+7

Referensi

Dokumen terkait

Akademi Pariwisata Medan merupakan lembaga pendidikan yang menghasilkan sumber daya manusia bidang pariwisata, untuk itu diperlukan kualifikasi dosen yang

Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa iklim organisasi, komitmen organisasi dan budaya organisasi berpengaruh terhadap prestasi kerja dosen Akademi Pariwisata Medan

Penelitian tesis ini mengambil judul Pengaruh Iklim Organisasi dan Motivasi Kerja serta Budaya Organisasi terhadap Kinerja Dosen Akademi Pariwisata Medan. Perumusan masalah

demikian, dapat disimpulkan bahwa iklim kerja mempunyai pengaruh Artinya semakin baik iklim kerja maka semakin baik juga kinerja dosen akademi kebidanan di kota

1 Dosen Asisten Ahli Akademi Komunitas Negeri Pacitan 3 S2 Manajemen Industri 1 Program Studi Teknik Mesin Otomotif. 2 Dosen Asisten Ahli S2 Teknik Informatika/Teknologi Informasi/

1 Dosen Asisten Ahli Akademi Komunitas Negeri Putra Sang Fajar Blitar 3 S2 Jaringan Cerdas Multimedia/Game Technology 1 Jurusan Manajemen Informatika/Multimedia 2 Dosen Asisten

Tampak C Kawasan SCBD ini, yang terlihat kontras pada tampkak C ini terdapat di bangunan no 2 yaitu merupakan tempat semacam kuliner dan diantara bangunan 3 dan 4 dikarenakan bangunan

HUBUNGAN RUANG DALAM PADA PERENCANAAN AKADEMI KULINER DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR KONTEMPORER Kontemporer ini perlu menjadi sebuah tantangan untuk jenis pendidikan keterampilan yang