• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINGKAT PENGGUNAAN DAN KEPUASAN MAHASISWA FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI TERHADAP APLIKASI SIAKAD SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI DAN INFORMASI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TINGKAT PENGGUNAAN DAN KEPUASAN MAHASISWA FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI TERHADAP APLIKASI SIAKAD SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI DAN INFORMASI."

Copied!
124
0
0

Teks penuh

(1)

TINGKAT PENGGUNAAN DAN KEPUASAN MAHASISWA

FAKULAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI TERHADAP APLIKASI SIAKAD

SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI DAN INFORMASI

Skripsi

Diajukan Kepada Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi (S.I.Kom.)

Oleh :

SITI MUYASYAROH

NIM. B96212124

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

JURUSAN KOMUNIKASI

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

ABSTRAK

Siti Muyasyaroh, NIM B96212124, “Tingkat Penggunaan dan Kepuasan Mahasiswa

Fakultas Dakwah dan Komunikasi terhadap Aplikasi Siakad sebagai Media Komunikasi dan Informasi.”. Skripsi jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Kata Kunci : Siakad, aplikasi, Penggunaan, Kepuasan, media komunikasi dan informasi.

Masalah yang diteliti dalam skripsi ini adalah Seberapa besar tingkat penggunaan dan kepuasan mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi terhadap aplikasi siakad sebagai media komunikasi dan informasi.

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana dan seberapa besar tingkat penggunaan dan kepuasan mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi terhadap aplikasi siakad sebagai media komunikasi dan informasi.

Dalam menjawab permasalahan tersebut, peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan survey, Sedangkan teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner baik untuk variabel 1 dan variabel 2, dengan mengambil sampel sebanyak 680 orang mahasiswa Fakultas dakwah dan komuikasi yang masih aktif. Setelah data terkumpul dan dihitung, kemudian dianalisis dengan menggunakan rumus Chi Kuadrat dan juga distribusi frekuensi.

Menurut penelitian ini penggunaan siakad pada mahasiswa dinyatakan maksimal berdasarkan interpretasi kontigensi berkategori sangat kuat yakni 1,000 begitu juga dengan hasil presentase sebesar 52,23%. Serta siakad telah memberikan kepuasaan sebagai sarana komunikasi dan informasi sebanyak 51,40%. Dengan demikian diperoleh hasil akhir yaitu menolak hipotesa nihil (Ho) dan menerima hipotesa 1 (H1).

(7)

ABSTRACT

Siti Muyasyaroh, NIM B96212124, “The used and satisfied degree of Dakwah and Communication University Students on Siakad Application as communication and

information media”. Communication studies, Faculty of Dakwah and Communication Studies, The State Islamic University of Sunan Ampel Surabaya.

KeyWords : Siakad, application, used, satisfied, communication and information

media.

This study investigates how many University Students of Dakwah and Communication faculty’s used and satisfied on Siakad Application as communication and information media.

The objective of this study is to discover how many used and satisfied degree of Dakwah and Communication University Students on Siakad Application as communication and information media.

To answer the research problem of this study, the method which is applied by the writer is descriptive quantitative with the survey approach. Besides that, the writer used questioner as technique of collecting data, not only in variable 1 but also in variable 2. The writer took 680 sample of active university student from faculty of Dakwah and Communication studies. After collected and calculated data, the writer analyzed the data used Chi Quadrate formula and frequency distribution.

According to this study, the siakad usage on university student is maximal. It is based on contingency interpretation that had stronger category, which are 1,000 with 52,23% result of percentage. The Siakad also gave fulfillment as a communication and information facility as much as 51,40%. Thus, the final result of this study obtain that reject nil hypothesis (Ho) and accept 1 hypothesis (H1).

The object of the analysis siakad application’s used and satisfied in this study limits

(8)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... ... ii

PENGESAHAN PEMBIMBING. ... ... iii

F. Kajian Hasil Penelitian Terdahulu... 7

G. Definisi Operasional... 9

H. Kerangka Teori dan Hipotesis... 11

I. Metode Penelitian... 14

1 Pendekatan dan Jenis Penelitian... 14

2. Subyek, Obyek dan Lokasi Penelitian... 15

3. Populasi dan Sampel... 16

4. Teknik Sampling... 17

5. Variabel dan Indikator Penelitian... 18

6. Teknik Pengumpulan Data... 21

7. Teknik Analisis Data... 24

J. Sistematika Pembahasan... 26

BAB lI : KAJIAN TEORETIS A. Kajian Pustaka... 28

(9)

2. Komunikasi Intrapersonal... 30

3. Sistem Informasi Akademik... 32

4. Optimal... 49

5. Kepuasaan... 49

6. Media komunikasi dan informasi... 50

B. Kajian Teori... 53

1. Teori Uses and Gratification... 53

2. Asumsi Teori... 54

BAB III : PENYAJIAN DATA A. Deskripsi Subyek dan Lokasi Penelitian... 61

B. Deskripsi Data Penelitian... 78

BAB IV : ANALISIS DATA A. Pengujian Hipotesis... 108

B. Pembahasan Hasil Penelitian... 122

BAB V: PENUTUP A. Simpulan... 126

B. Rekomendasi... 127 DAFTAR PUSTAKA

(10)
(11)

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Penggunaan teknologi informasi yang menunjang kegiatan belajar mengajar saat ini telah menjadi suatu kebutuhan pada sebuah institusi pendidikan. Keberhasilan dalam pengelolaan institusi sangat dipengaruhi oleh ketersediaan informasi yang tepat dan akurat dalam upaya memperolah peluang sekaligus menopang keunggulan kompetitifnya. Perangkat teknologi informasi tersebut dapat dinamakan sebagai media komunikasi massa yang bermakna komunikasi melalui atau menggunakan media massa. Untuk mencapai efektivitas yang tinggi sebagai hasil dari hasil komunikasi, harus kita sadari bahwa komunikan memiliki sifat selektif terhadap media massa mana yang dipilihnya dan pesan apa yang akan dipilihnya dan berguna untuknya.1

Media massa sangat penting dalam proses interaksi antara manusia, salah satu kegiatan penting dalam pengelolaan institusi pendidikan dengan menggunakan teknologi informasi yang kemudian menjadi proses komunikasi masa dengan menggunakan media massa adalah proses administrasi akademik, karena pada prakteknya hampir melibatkan semua elemen institusi dan sejumlah besar berkas-berkas informasi. Sehingga apa yang selama ini dilakukan secara konvensional dan manual telah mulai terasa kelemahan dan kekurangannya.2

Seiring berkembangnya teknologi informasi manusia seakan tergantung dengan media sehingga mau tidak mau mereka harus mempersepsikan media

1

Widaja, A.W, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, Palembang : 1986, Rineka Cipta, hal 24-25. 2

(12)

dengan positif agar teknologi yang telah digunakan dapat memberikan manfaat yang tepat. Persepsi disini berarti bagaiman cara organismo memberi makna.

Sedangkan menurut Brian Fellows “persepsi adalah proses yang memungkinkan

suatu organismo menerima dan menganalisis informasi.3 Perilaku seseorang dipengaruhi oleh persepsi mereka terhadap hasil yang akan dicapai dari tindakannya tersebut serta konsep norma subjektif mereka. Norma subjektif merupakan persepsi seseorang mengenai apa yang bisa mereka lakukan dan diterima oleh lingkungan sekitarnya. Norma subjektif dari seorang pengguna teknologi informasi merupakan suatu hal yang penting untuk diamati dikarenakan berkaitan langsung dengan pengguna teknologi tersebut. Perilaku penerimaan suatu teknologi oleh masing-masing individu dipengaruhi oleh berbagai hal diantaranya persepsi individu, sikap individu di dalam memutuskan menerima maupun menolak penggunaan suatu bentuk teknologi. Model yang menjelaskan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan menerima suatu teknologi oleh individu.4

Oleh sebab itu penggunaan sistem informasi akademik yang terkomputerisasi dan terintegrasi telah menjadi satu solusi dalam proses administrasi. Sistem informasi akademik yang terkomputerisasi ini bisa dinamakan Media massa yang yang mempunyai beberapa fungsi bagi khalayaknya yang dalam hal ini adalah mahasiswa yang Pertama, adalah fungsi informasi dimana siakad atau sistem informasi memberikan dan menyebarkan informasi bagi pembaca, pendengar, dan pemirsa. Berbagai informasi di butuhkan oleh khalayak media massa yang bersangkutan sesuai dengan kepentingannya. Khalayak sebagai makhluk sosial akan selalu merasa haus akan informasi yang

3

Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Bandung;2010, PT Remaja Rosdakarya, hal 180. 4

(13)

terjadi.5 Apalagi yang berkaitan dengan informasi keakademikan mahasiswa tentunya akan sangat membutuhkan informasi tersebut demi kelancaran dalam sistem belajar mereka. Mahasiswa merupakan salah satu generasi muda yang diharapakan mampu untuk mampu mengikuti dan memanfaatkan perkembangan IT (Information Technology) yang telah ada. Sebagai mahasiswa PTAI (Perguruan Tinggi Agama Islam) khususnya mahasiswa Fakultas Dakwah Komunikasi UINSA Surabaya sudah seharusnya dapat memanfaatkan kemajuan teknologi informasi sebagai sarana untuk berdakwah. Internet merupakan salah satu media yang efektif bagi dakwah dan penyebaran informasi. Namun, kebanyakan mahasiswa cenderung menggunakan internet sebagai gaya hidup dan media untuk mendatangkan penghasilan.

Universitas-universitas dalam menghadapi kondisi persaingan global juga telah mulai menerapkan langkah-langkah strategis, terutama dalam hal penggunaan teknologi informasi untuk mendukung proses pendidikannya. Hal ini ditandai dengan telah terbangunnya jaringan intranet kampus dan sistem informasi akadamik (SIAKAD) yang mendukung proses belajar mengajar di lingkungan kampus. Dengan adanya Siakad yang pada awalnya menerapkankan sistem, dengan proses yang panjang dan banyak menimbulkan pro dan kontra baik dari karyawan, dosen maupun mahasiswa namun akhirnya saat ini sistem informasi tersebut dapat dirasakan manfaatnya oleh semua pihak di lingkungan universitas. Dibentuknya siakad tujuannya adalah untuk meningkatkan informasi akademik tidak hanya bagi mahasiswa tetapi juga sangat penting untuk dosen, dengan adanya Siakad dosen bisa tahu persis terutama mengenai jadwal mengajar dan juga mengetahui lebih jauh mengenai mahasiswa, yaitu dengan komunikasi secara

5

(14)

langsung dengan mengeluarkan Hot Massages untuk memberikan pengumuman kepada mahasiswa. Selain itu dengan adanya Siakad bisa mengcover mengenai presensi dosen dan apabila dosen mempunyai kinerja buruk maka akan muncul dalam Hot massages tentang keluhan mahasiswa terhadap kinerja dosen yang tidak pernah mengajar.6

Terdapat beberapa problematika yang mendasari terlaksananya penelitian ini yakni peneliti rasa belum optimalnya penggunaan siakad dikalangan mahasiswa dan dosen, mahasiswa hanya menggunakan rubrik-rubrik tertentu saja diprogram siakad.7 Hal ini berdasarkan diskusi antara peneliti dengan beberapa mahasiswa UINSA, namun untuk lebih terfokus peneliti hanya menggunakan mahasiswa FDK untuk sebagai subjek penelitian. Sebenarnya terdapat begitu banyak rubrik yang bisa mahasiswa gunakan dalam rangka kelancaran proses perkuliahan mereka. Sejauh mana mahasiswa dan dosen menggunakan siakad serta keharusan mahasiswa dan dosen untuk menggunakan siakad tersebut. Selain alasan pemilian penelitian ini subjek dari penelitian juga sangat diperlukan. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa FDK UINSA Surabaya sendiri, dikarenakan disinilah peneliti menimba ilmu, memudahkan penggalian data karena lebih dekat serta dirasa perlu untuk mengetahui tentang Tingkat penggunaan dan kepuasan mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi terhadap aplikasi siakad sebagai media komunikasi dan informasi. Selain untuk tugas akhir peneliti, penelitian ini juga bisa digunakan sebagai rekomendasi penelitian selanjutnya bagi mahasiswa maupun dosen.

B. Rumusan Masalah

6Nur Sam,”KONVERSI IAIN KE UIN” dalam http://nursyam.sunan

-ampel.ac.id/?p=981 (08 Desember 2013). 7

(15)

Berdasarkan permaslahan tersebut peneliti tertarik untuk mengetahui Seberapa besar tingkat penggunaan dan kepuasan mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi terhadap aplikasi siakad sebagai media komunikasi dan informasi ?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Seberapa besar tingkat penggunaan dan kepuasan mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi terhadap aplikasi siakad sebagai media komunikasi dan informasi.

D. Ruang Lingkup

Mengenai ruang lingkup dalam penelitian ini, yaitu tingkat penggunaan dan kepuasan siakad oleh mahasiswa Fakultas Dakwah Komunikasi.

E. Manfaat Peneltian

1. Bagi peneliti, ini merupakan wahana untuk mempertajam daya kritis dan nalar serta mempertajam kepekaan terhadap keadaan yang terjadi disekitarnya. Disamping itu, untuk memenuhi satuan kredit semester yang mengakhiri mata kuliah.

2. Memberi pengetahuan tentang pentingnya siakad sebagai sarana utama komunikasi dan informasi bagi mahasiswa.

3. Memberi pengetahuan tentang isi siakad daan penggunaannya.

4. Bagi akademisi, penelitian ini berguna sebagai bahan tambahan referensi dalam kajian ilmu komunikasi dan informasi khususnya di Ilmu Komunikasi yang ada di PTAI/N di Indonesia.

F. Kajian Penelitian Terdahulu

Skripsi Isnan Nugraha dengan judul “Analisis Usability Graphical

(16)

Kalijaga Yogyakarta”, perbedaan dari penelitian ini dengan skripsi yang di buat adalah jika penelitian ini memaparkan tentang kebutuhan akan usabilitas sistem yang baik menjadikan sistem informasi akademik UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta perlu diuji tingkat Usabilitasnya. Penelitian ini yaitu mengukur dan menganalisis permasalahan usability.8 penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang penggunaan siakad oleh mahasiswa yang menggunakan siakad serta kepuasan mahasiswa dalam menggunakann siakad. Selain itu lokasi penelitian juga salah satu yang membedakan kedua penelitian ini sedangkan persamaannya adalah sama-sama meneliti tentang sistem informasi kampus dan kegunaannya bagi mahasiswa.

Skripsi Suryana Wijaya dengan judul “Sistem Informasi Akademik Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta berbasis Android”

perbedaan antara kedua penelitian ini adalah jika penelitian ini membahas tentang perlunya pengembangan sistem informasi akademik UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang berbasis mobile, khususnya android. Dengan metode SDLC (software Developmen Life Cycle).9 penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang penggunaan siakad oleh mahasiswa yang menggunakan siakad serta kepuasan mahasiswa dalam menggunakann siakad terlepas dari media apapaun yang digunakan untukn mengakses siakad tersebut. Selain itu lokasi penelitian juga salah satu yang membedakan kedua penelitian ini Sedangkan persamaannya adalah sama-sama meneliti tentang sistem informasi kampus dan kegunaannya bagi mahasiswa.

8

Isnan Nugraha, Analisis Usability Graphical User Interface Sistem Informasi Akademik UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, skripsi tidak diterbitkan, (Yogyakarta: Fakultas Sain dan Teknologi, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2013).

9

(17)

Skripsi Agung Iranda dengan judul “Pengambilan Keputusan

Pemimpin Organisasi pada UKM yang Berprestasi Universitas Islam Negeri

Sunan Kalijaga Yogyakarta” penelitian ini membahas tentang proses yang

dilakukan seorang pemimpin untuk mewujudkan sebuah keputusan dengan mempertimbangkan berbagai informasi tersebut dengan kondisi riil di lapangan.10 penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang tingkat penggunaan siakad oleh mahasiswa yang menggunakan siakad serta kepuasan mahasiswa dalam menggunakann siakad. Selain itu lokasi penelitian juga salah satu yang membedakan kedua penelitian ini Sedangkan persamaannya adalah sama-sama meneliti tentang sistem informasi kampus dan kegunaannya bagi mahasiswa.

G. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah definisi yang didasarkan pada sifat-sifat yang dapat di definisikan (observasi). Pemberian definisi operasional terhadap variabel-variabel dimaksudkan sebagai alat untuk mengambil data mana yang cocok untuk digunakan dan juga definisi operasional dimaksudkan untuk menghindari kesalahfahaman pembaca tentang yang dimaksud peneliti.

1. Siakad : aplikasi berbasis web yang dibangun dengan tujuan mengelola data akademik dan administrasi perkuliahan, SIAkad dirancang sebagai software generic yang dapat digunakan untuk mengelola aktivitas akademik seperti KRS, KHS, Transkrip, bimbingan online, pengelolaan

10

(18)

kurikulum dan semester, serta disesuaikan dengan standar pelaporan PDPT DIKTI.11

2. Media Komunikasi dan Informasi : media yang membantu produksi, distribusi, reproduksi dan/atau amplifikasi juga berperan penting dalam penerimaan sedemikian rupa sehingga pesan dapat diakses.12 Media merupakan alat komunikasi dan informasi bagi masyarakat yang mempunyai beberapa fungsi utama dari menginformasikan kepada penerima secara objektif tentang apa yang terjadi dala suatu lingkungan. Selain itu juga menyediakan keperluan informasi bagi pemakai media.13 Siakad disini termasuk dalam media yang sangat di butuhkan oleh mahasiswa dan dosen sebagai sarana utama mereka untuk berkomunikasi antara masing-masing pihak.

3. Penggunaan : Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia penggunaan diartikan sebagai proses, cara perbuatan memakai sesuatu. Dalam penelitian ini penggunaan menjadi salah satu aspek penting dalam pengukuran kegunaan siakad.

4. Kepuasan : J. Ibnu WIbowo dalam majalah ilmiah Bina Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Parahyangan, Mengutip pendapat Zuliant Yamit, bahwa kepuasan adalah hasil yang dirasakan konsumen atas penggunaan produk dan jasa yang sama atau melebihi harapannya. Menurutnya harapan konsumen dapat diidentifikasi secara tepat apabila penyedia jasa mampu memahami kepuasan pelanggan agar terjadi kesenjangan persepsi. Sementara dari sumber yang sama mengutip

11

Jurnal Penelitian, Disusun oleh : UPT. Pusat Data dan Pengembangan IT UNISNU JEPARA http://it.unisnu.ac.id | it@unisnu.ac.id 2014

12

Brent D. Ruben, Lea P. Stewart, Komunikasi dan Perilaku Manusia, Jakarta , 2013, PT Rajagrafindo Persada, hal 207.

13

(19)

pendapat Babin & Grifin bahwa kepuasan konsumen merupakan reaksi perasaan positif yang merupakan hasil dari sebuah penilaian baik atas suatu pengalaman berbelanja atau konsumsi.14 Dalam penelitian ini Kepuasan adalah ketika seorang mahasiswa merasa kebutuhan dan proses pemenuhan kebutuhan oleh siakad telah terpenuhi sesuai harapan mahasiswa selaku konsumen pada sebuah perguruan tinggi. Sehingga untuk mengetahui tingkat kepuasan mahasiswa, perlu diadakan pengukuran tingkat kepuasan mahasiswa terhadap siakad.

H. Kerangka Teori dan Hipotesis

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teori komunikasi massa yaitu teori Uses and Gratifications dimana teori ini merupakan pengembangan dari teori jarum hipodermik. Teori ini menilai bahwa audiensi dalam menggunakan media berorientasi pada tujuan, bersifat aktif sekaligus diskriminatif. Pengguna dinilai mengetahui kebutuhan mereka dan mengetahui serta bertanggung jawab terhadap pilihan media yang dapat memnuhi kebutuhan mereka tersebut.15 Teori ini dikemukakan oleh Blumer, Gurevitch dan Katz ini menyatakan bahwa pengguna media memainkan peran yang aktif dalam memilih dan menggunakan media. Pengguna media menjadi bagian yang aktif dalam proses komunikasi yang terjadi serta berorientasi pada tujuannya dalam media yang digunakannya. Teori ini meneliti asal mula kebutuhan manusia secara psikologis dan soasial, yang menimbulkan harapan tertentu dari media masa atau sumber-sumber lain dan menimbulkan pemenuhan kebutuhan.16 Pengguna aktif dan berorientasi pada tujuan ketika menggunakan media.

14 A. J. Ibnu Wibowo, 2009, “Pengaruh Layanan, Reputasi, dan nilai Layanan Perguruan Tinggi Terhadap

Kepuasan Mahasiswa”, Bina Ekonomi Majalah Ilmiah Fakultas Ekonomi UNPAR, vol 13, no 2, hal. 60. 15

Morissan, Teori Komunikasi Individu hingga Massa, Jakarta ; 2013, KENCANA, hal 509. 16

(20)

Dalam perspektif teori ini audiensi dipandang sebagai partisipan yang aktif dalam proses komunikasi, namun tingkat keaktifan setiap individu tidaklah sama.17 Dalam penelitian ini mahasiswa dianggap secara aktif menggunakan media yakni siakad untuk memenuhi kebutuhannya yang dalam hal ini adalah informasi maupu interaksi antara mahasiswa dan pihak akademik dalam rangka kelancaran proses perkuliahan mahasiswa.

Hipotesis dapat diartikan sebagai salah satu kesimpulan yang masih harus diuji kebenarannya, atau bisa juga didefinisikan sebagai jawaban sementara suatu masalah penelitian, dirumuskan dalam pernyataan yang dapat diuji dan menjelaskan hubungan antara dua perubah atau lebih. Hipotesis bisa bersifat hipotesis nihil (hipotesis nol) atau hipotesis alternative (hipotesis kerja).18

H1 : Penggunaan mahasiswa FDK terhadap aplikasi siakad sebagai media komunikasi dan informasi digunakan secara optimal (Baik).

H0 : Penggunaan mahasiswa FDK terhadap aplikasi siakad sebagai media komunikasi dan informasi tidak digunakan secara optimal (Baik). H1 : Terdapat kepuasan mahasiswa FDK terhadap penggunaan aplikasi

siakad sebagai media komunikasi dan informasi

H0 : Terdapat ketidakpuasan mahasiswa FDK terhadap penggunaan aplikasi siakad sebagai media komunikasi dan informasi

Bagan 1

17

Morissan, Teori Komunikasi Individu hingga Massa, Jakarta ; 2013, KENCANA, hal 510. 18

(21)

Kerangka Teori

I. METODE PENELITIAN

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti harus memahami metodologi penelitian terlebih dahulu, sebab merupakan pengetauan tentang langkah- langkah sistematis dan logis, tentang pencarian data yang berkenaan dengan masalah tertentu, kemudian diolah dan dianalisis diambil kesimpulan selanjutnya dicari solusinya.

Pilihan metodologi ini berdasarkan pada masalah dan cara kerja yang relevan dengan obyek penelitian agar hasil yang dicapai tidak diragukan kualitasnya dan dapat dipertanggungjawabkan.

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan survey. Dalam penelitian ini peneliti mengambil kesimpulan adanya hubungan sebab akibat antara variabel- variabel dan hubungan ini bersifat epirik, buka Cuma berdasarkan penalaran

SIAKAD

Penggunaan

Kepuasan

(22)

(logika), sehingga peneliti memperoleh kesimpulan yang valid mengenai sebab akibat di bandingkan dengan yang bisa diperoleh metode lain.19

2. Subjek, Objek, dan Lokasi Penelitian

a. Subjek Penelitian

Terdiri dari mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi bersemester gasal yakni angkatan 2013 sampai dengan angkatan 2015 dari berbagai jurusan atau program studi yang ada yakni Ilmu Komunikasi, Pengembangan Masyarakat Islam (PMI), Komunikasi Penyiaran Islam (KPI), Bimbingan Konseling Islam (BKI), DAN Manajemen Dakwah (MD) yang masih aktif berkuliah dan menggunakan Siakad secara maksimal berdasarkan kehadiran mahasiswa selama perkuliahan.

b. Objek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan melalui observasi dan angket untuk mengetahui hubungan keilmuan komunikasi interpersonal dengan judul penelitian ini yakni Tingkat penggunaan dan kepuasan mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi terhadap aplikasi siakad sebagai media komunikasi dan informasi.

c. Lokasi Penelitian

Penelitian telah dilakukan di Fakultas Dakwah dan Komunikasi UINSA Surabaya.

3. Populasi dan Sampel

Populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

(23)

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi itu. 20

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa dari berbagai jurusan atau prodi yang ada didalam Fakultas Dakwah dan Komunikasi yakni Ilmu Komunikasi, PMI, BKI, KPI dan MD adalah sebesar 1361 mahasiswa atau responden, kemudian diambil sampel 50% dari keseluruhan populasi agar tingkat keabsahan data tidak diragukan kemudian menjadi 680 mahasiswa atau responden.

4. Teknik Sampling

Teknik sampling merupakan metode pengambilan sampel. 21 Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode pengambilan sampel probability sampling dengan teknik Stratified Random Sampling, dimana teknik ini membantu menaksirkan parameter populasi, mungkin terdapat subkelompok elemen yang bisa diidentifikasikan dalam populasi yang dapat diperkirakan memiliki parameter yang berbeda pada suatu variabel yang diteliti. 22 Cara demikian dilakukan bila anggota populasi dianggap heterogen.

Selanjutnya adalah penentuan sampling eror. Sampling eror menunjukkan perbedaan antara hasil sampel dan hasil populasi. Hasil dari sampel tentu berbeda dengan populasi. Perbedaan ini terjadi karena kita menggunakan sampel bukan populasi. Masalahnya, kita umumnya tidak mengetahui nilai

20

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi (Mixed Methods), Bandung ; 2014, ALFABETA.

21

Rosady Ruslan, Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2006), h. 150

22

(24)

populasi. Yang diketahui oleh peneliti adalah hasil dari sampel. Semakin besar sampel, semakin kecil angka sampel eror. Sebaliknya, semakin kecil sampel, semakin besar angka sampling eror.23

Untuk sekedar ancer-ancer, maka apabila subjek penelitian kurang dari 100, lebih baik diambil sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi, jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10-15 % atau 20-25% atau 30-50% atau lebih, tergantung setidak-tidaknya dari :

a. Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga, dan dana.

b. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari subjek, karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya data.

c. Besar kecilnya risiko yang ditanggug oleh peneliti. Untuk penelitian yang risikonya besar, tentu saja jika sampel besar, hasilnya akan lebih baik.24

Populasi dalam penelitian ini sebesar 1361 mahasiswa atau responden, kemudian diambil sampel 50% dari keseluruhan populasi agar tingkat keabsahan data tidak diragukan kemudian menjadi 680 mahasiswa atau responden.

5. Variabel dan Indikator Penelitian

1. Variabel Penelitian

Variabel adalah konstruk atau sifat yang akan dipelajari. Maka dapat dirumuskan bahwa variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

23

Eriyanto, Analisi isi: Pengantar Metodologi Untuk Penelitian Ilmu Komunikasi dan Ilmu- ilmu Sosial lainnya...hlm. 165- 166

24

(25)

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini terdapat dua sub variabel, yaitu:

a. Tingkat penggunaan mahasiswa FDK terhadap aplikasi siakad sebagai media komunikasi dan informasi

b. Tingkat kepuasan mahasiswa FDK terhadap aplikasi siakad sebagai media komunikasi dan informasi.

2. Indikator Penelitian

A. Indikator variabel terkait penggunaan siakad.

a. Penggunaan dalam mengakses informasi portal perkuliahan 1. Informasi biodata mahasiswa

2. Informasi publikasi IAIN

3. Informasi forum kelas (materi, tugas, diskusi). 4. Informasi pesan.

b. Penggunaan dalam perkembangan perkuliahan 1. Perkembangan kurikulum (kurikulum jurusan) 2. Kuliah semester (data kelas sebaran)

c. Penggunaan dalam perkuliahan mahasiswa

d. Penggunaan dalam informasi Laporan perkuliahan mahasiswa 1. Kartu Hasil Studi (KHS)

(26)

3. Daftar nilai 4. Transkrip

5. Riwayat menggulang 6. Keuangan.

a. Indikator variabel terkait kepuasaan siakad.

1) Memudahkan mahasiswa untuk dapat mengakses siakad guna mengetahui Informasi biodata mahasiswa

2) Memudahkan mahasiswa untuk mendapatkan Informasi publikasi IAIN

3) Memudahkan mahasiswa untuk menngetahui Informasi forum kelas (materi, tugas, diskusi).

4) Memudahkan mahasiswa untuk menngetahui Informasi pesan.

5) Memudahkan mahasiswa untuk menngetahui Perkembangan kurikulum (kurikulum jurusan)

6) Memudahkan mahasiswa untuk mengetahui Kuliah semester (data kelas sebaran)

7) Memudahkan mahasiswa untuk mengetahui informasi KRS

8) Memudahkan mahasiswa untuk mengetahui informasi Jadwal kuliah 9) Memudahkan mahasiswa untuk mengetahui informasi absensi

mahasiswa.

10)Memudahkan mahasiswa untuk mengetahui iformasi KKN 11)Memudahkan mahasiswa untuk mengetahui informasi skripsi

12)Memudahkan mahasiswa untuk mengetahui informasi form yudisium 13)Memudahkan mahasiswa untuk mendapatkan Informasi KHS

14)Memudahkan mahasiswa untuk mendapatkan Informasi kemajuan belajar mahasiswa.

15)Memudahkan mahasiswa untuk mendapatkan Informasi daftar nilai 16)Memudahkan mahasiswa untuk mendapatkan Informasi transkrip 17)Memudahkan mahasiswa untuk mendapatkan Informasi riwayat

menggualang.

18)Memudahkan mahasiswa untuk mendapatkan informasi keuangan.

(27)

Dalam setiap penelitian disamping menggunakan metode yang tepat diperlukan pula kemampuan memilih dan bahkan juga menyusun teknik pengumpulan data yang relevan. Dengan alat pengumpul data yang teruji kesahihan dan keterandalannya, akan didapat data sesuai dengan keperluan penelitian, termasuk kualitas data secara proporsional terhadap kepentingan data.25

Dari pemilihan teknik pengumpulan data ini, penelitian yang dilakukan oleh peneliti akan memungkinkan tercapainya pemecahan masalah secara valid dan variabel yang pada giliranya lah memungkinkan untuk dirumuskannya generalisasi yang obyektif.

a. Observasi

Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses- proses pengamatan dan ingatan. 26Teknik observasi dilakukan dengan mengadakan pengamatan secara langsung terhadap objek yang telah ditentukan, guna memperoleh data yang langsung dapat diambil oleh peneliti yaitu Seberapa besar tingkat penggunaan dan kepuasan mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi terhadap aplikasi siakad sebagai media komunikasi dan informasi.

Hasil pengamatan secara langsung dapat dicatat, sehingga dapat dihindari apabila ada kesalahan yang disebabkan keterbatasan kemampuan dalam mengamati. Dalam penelitian ini, peneliti mengamati Lambang Perlawanan Politik yang terkandung dalam lyric lagu Iwan Fals, maka di sini yang dilakukan oleh peneliti adalah observasi nonpartisipan.

25

Mahi M.Hikmat, Metode Penelitian Dalam Perspektif Ilmu Komunikasi dan Sastra (Yogyakarta:Graha Ilmu, 2011), hal. 71

26

(28)

b. Kuesioner (Angket)

Merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden dengan harapan memberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut.27 Kuesioner merupakan instrumen untuk pengumpulan data, di mana partisipan atau responden mengisi pertanyaan atau pernyataan yang diberikan oleh peneliti. Peneliti dapat menggunakan kuesioner untuk memperoleh data yang terkait dengan pemikiran, perasaan, sikap, kepercayaan, nilai, persepsi, kepribadian, dan perilaku dari responden.28

Angket ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi tentang Seberapa besar tingkat penggunaan dan kepuasan mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi terhadap aplikasi siakad sebagai media komunikasi dan informasi dengan pertanyaan yang sudah ditentukan oleh peneliti.

c. Coding

Pemberian kode pada variabel dan data yang telah terkumpul melalui angket. Pemberian kode pada penelitian ini berbentuk angka yang diberikan pada setiap butir jawaban angket dari setiap responden. Data untuk setiap variabel atau indikator diberi kode angka dengan memperhatikan skala ukur yang dipakai.

Pada prinsipnya pemberian kode ini adalah tahap kuantifikasi angket artinya berisi jawaban responden diproses sehingga melahirkan data kuantitatif yang berupa angka.

(29)

Hasil pemberian kode tersebut kemudian dimasukkan dalam tampilan data (display data) berbentuk tabel induk.

7. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Analisis data merupakan proses pencarian dan penyusunan secara sistematis data yang diperoleh dari hasil lapangan. Dan juga bagian yang sangat penting karena dengan analisis data tersebut dapat diberi arti dan makna yang berguna dalam memecahkan masalah penelitian.

Dalam penelitian ini pembahasan masalah yang akan digunakan peneliti adalah dengan analisis statistik dengan artian proses pemberian makna (Arti) terhadap data penelitian kuantitatif melalui angka-angka dan analisi dengan menggunakan rumus Chi Kuadrat adapun rumusnya sebagai berikut :

2

fo = frekuensi yang diperoleh dari hasil angket

fh = frekuensi yang diharapkan

Selanjutnya untuk mengetahui tinggi rendahnya variabel 1 (penggunaan siakad) terhadap variabel 2 ( kepuasan siakad), maka peneliti menggunakan rumus koefisien kontingensi. Adapun rumus koefisien kontingensi adalah sebagai berikut29 :

KK = �

2 �2+

29

(30)

Keterangan :

KK : Koefisien Kontingensi

X² : Harga kuadrat yang di peroleh N : Jumlah responden

Perhitungan data juga dilakukan dengan distribusi frekuensi yang dapat dilakukan dengan menghitung frekuensi data tersebut kemudian dipresentasekan. Frekuensi tersebut juga dapat dilihat penyebaran presentasenya, yang oleh kebanyakan orang dikenal dengan frekuensi relatife. Untuk menghitung sebaran presentase dari frekuensi tersebut, dapat digunakan rumus :

N : Jumlah kejadian

fx : Frekuensi individu30

J. Sistematika Pembahasan

BAB I : Pendahuluan

Bab ini meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis penelitian, definisi operasional, metode penelitian, dan sistematika pembahasan yang dipakai dalam skripsi ini.

BAB II : Kajian Teoritis

Bab ini berisikan Tentang Kajian Pustaka yang akan membahas tentang beberapa konsep atau teori yang terkait dengan penelitian yang dianalisis dari referensi atau bahan pustaka. Adapun ulasannya tersebut adalah, membahas tentang komunikasi

30

(31)

massa, pengertian komunikasi intrapersonal, pengertian SIAkad, manfaat siakad, isi siakad, media komunikasi dan informasi, penggunnaan, dan kepuasan.

BAB III : Penyajian Data

Bab ini berisikan tentang Deskripsi Subyek dan Lokasi Penelitian yang berisi tentang gambaran profil responden (usia, pendidikan, jeniskelamin dan sebagainya). Sedangkan lokas penelitian menggambarkan tentang tempat penelitian yang dilakukan. Dan selanjutnya Deskripsi Data Penelitian adalah berisi tentang data yang diperoleh dari angket dengan format yang disesuaikan dengan rumus statistik yang digunakan,

BAB IV : Analisis Data

Bab ini berisi tentang Pengujian Hipotesis yaitu Pengolahan data yang diperoleh (dari Deskripsi data Penelitian, Bab III-B) dengan rumus statistik yang digunakan. Serta Pembahasan Hasil Penelitian yang berisi paparan tentang argumentasi teoretis terhadaphasil pengujian hipotesis.

BAB V : Penutup

(32)
(33)

Komunikasi mengandung makna bersama-sama (common) istilah komunikasi atau Communication berasal dari bahasa Latin, yaitu Communication yang berarti pemberitahuan atau pertukaran. Kata sifatnya Communis, yang bermakna umum atau bersama-sama.

Carl. I. Hoveland32seorang ahli jiwa pada Yale University yang menyatakan sebagai berikut : “Communication is the process by which

an individual transmit stimuli (usually verbal symbols) to modify the

behavior of another individuals.”

Komunikasi massa adalah proses penciptaan makna bersama antara media massa dan khalayaknya.33

Definisi komunikasi massa paling sederhana dikemukakan oleh Bittner, yakni : komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang (mass communication is messages communicated through a mass medium to a large number

32

Muhammad Zamroni, Filsafat Komunikasi : Pengantar Ontologis, Epistimologis, Aksiologis,

(Yogyakarta : Graha Ilmu, 2009) hlm 4. 33

(34)

126

of people). Dari definisi tersebut dapat di ketahui bahwa komunikasi massa itu harus menggunakan media masa. Jadi, sekalipun meskipun komunikasi itu disampaikan kepada khalayak yang banyak, seperti rapat akabar di lapangan luas yang dihadiri ribuan, bahkan puluhan ribu orang, jika tidak menggunakan media massa, maka itu bukanlah komunikasi massa. Media komunikasi yang termasuk media massa adalah : radio siaran dan televisi – keduanya dikenal sebagai media elektronik; surat kabar dan majalah – keduanya disebut media cetak ; serta media film. Film sebagai media komunikasi massa adalah film bioskop.

(35)

126

Menyimak berbagai definisi komunikasi massa yang dikemukakan para ahli komunikasi, tampaknya tidak ada perbedaan yang mendasar atau prinsip, bahkan definisi-definisi itu satu sama lain saling melengkapi. Hal ini telah memberikan gambaran yang jelas mengenai pengertian komunikasi massa dapat diketahui pula cirri-ciri komunikasi massa yang membedakan dari bentuk komunikasi lainnya.

Rakhmat merangkum definisi-definisi komunikasi massa

tersebut menjadi : “komunikasi massa diartikan sebagai jenis

komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dan anonym melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat.

2. Komunikasi intrapersonal

Komunikasi intrapersonal adalah proses yang terjadi di dalam individu mulai dari kegitan menerima pesan atau informasi, mengolah, menyimpan dan menghasilkan kembali. Komunikasi intrapersonal juga dapat diartikan proses komunikasi yang terjadi di dalam diri individu (internal).

(36)

126

Komunikasi intrapersonal adalah proses pengolahan informasi. Proses ini melewati empat tahap; sensasi, persepsi, memori, dan berpikir. Dari empat tahap komunikasi intrapersonal dapat dijabarkan sebagai berikut:

a. Sensasi

Sensasi merupakan tahap awal penerimaan pesan atau informasi yang diterima oleh sensor atau alat indera manusia (eksteroseptor, interoseptor, proprioseptor).

b. Persepsi

Persepsi merupakan pengalaman tentang obyek, peristiwa, hubungan-hubungan yang diperoleh dari menyimpulkan informasi-informasidan menafsirkan pesan yang diterima. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi adalah: 1. Perhatian

a. Faktor eksternal b. Faktor internal 2. Faktor Fungsional 3. Faktor Structural c. Memori

(37)

126

pengetahuannya untuk membimbing perilakunya. Jenis-jenis memori ada beberapa macam, diantaranya:

1. Recall: menghasilkan kembali fakta dan informasi. 2. Recognition: mengenal kembali sejumlah fakta. 3. Relearning: menguasai kembali pelajaran yang pernah

diperoleh.

4. Redintegrasi: merekonstruksi seluruh materi dengan petunjuk memori kecil.

a. Berpikir

Berpikir adalah proses dalam pengambilan kesimpulan. Pada proses ini melibatkan sensasi, persepsi dan memori. Ada tiga macam berpikir, yaitu:

1. Deduktif: mengambil kesimpulan umum ke khusus. 2. Induktif: mengambil kesimpulan dari hal yang khusus digeneralisir.

3. Evaluatif: menilai baik buruknya, tepat atau tidaknya.34

1. Sistem Informasi Akademik atau SIAKAD

a. Pengertian Siakad

Aplikasi berbasis web yang dibangun dengan tujuan mengelola data akademik dan administrasi perkuliahan, SIAkad dirancang sebagai

34

(38)

126

software generic yang dapat digunakan untuk mengelola aktivitas akademik seperti KRS, KHS, Transkrip, bimbingan online, pengelolaan kurikulum dan semester, serta disesuaikan dengan standar pelaporan PDPT DIKTI35. Sistem Informasi Akademik (Siakad) mulai dikembangkan sejak 14 tahun yang lalu dan pada tahun 2005, sistem ini telah digunakan oleh seluruh jurusan di universitas. Tujuan dari dikembangkannya Siakad tersebut adalah untuk mengakomodasi kebutuhan proses administrasi akademik di universitas.. Untuk mengakomodasi kebutuhan-kebutuhan tersebut Siakad memiliki berbagai modul penting, antara lain yaitu Formulir Rencana Studi (FRS), transkrip dan prestasi studi, dan indeks penilaian dosen. Namun, seiring dengan pentingnya peranan dari sistem, evaluasi terhadap sistem tersebut masih minim. Sehingga, timbul kebutuhan untuk melakukan pemantauan untuk memastikan efektivitas dari fungsi sistem informasi akademik tersebut melalui evaluasi yang sistematis.

Keberhasilan implementasi suatu sistem informasi akademik dapat diukur dengan melakukan evaluasi. Salah satu metodologi yang dapat digunakan adalah dengan melakukan evaluasi yang didasarkan pada kerangka kerja Whyte & Bytheway. Kerangka kerja ini menawarkan pendekatan evaluasi sistem informasi akademik yang menekankan pada

35 Jurnal Penelitian, Disusun oleh : UPT. Pusat Data dan Pengembangan IT UNISNU JEPARA

(39)

126

tiga unsur elemen utama yang relevan, yaitu produk, layanan, dan proses. Disisi lain, kepuasan pengguna sistem secara signifikan mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan sistem informasi. Metodologi yang dapat digunakan untuk mengukur kepuasan dari pengguna tersebut adalah dengan menggunakan Servqual (Service Quality) . Poin penting dari evaluasi efektivitas sistem informasi adalah membandingkan kinerja sistem tersebut dengan harapan atau ekspektasi dari apa yang dapat dilakukan oleh sistem tersebut. Poin tersebut dapat diakomodasi oleh analisis kesenjangan yang terdapat pada model gap Servqual .

Dengan melakukan evaluasi terhadap sistem informasi akademik universitas, diharapkan informasi akan tingkat pencapaian tujuan serta tingkat kesenjangan dari harapan dan persepsi pengguna sistem tersebut dapat tersingkap dan akan dapat memunculkan rekomendasi yang dapat digunakan sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas dari sistem tersebut pada masa mendatang.

b.Bagaimana Mengakses SIM Akademik ?

a) Apa itu aplikasi Sistem Informasi Manajemen Akademik ?

(40)

126

b) Siapa yang berhak menggunakan SIM Akademik ini?

Pada SIM Akademik ini user yang berhak menggunakan adalah Admin, Dosen/ karyawan dan Mahasiswa IAIN.

c) Apa alamat webnya?

1) Untuk mengakses web SIM Akademik dapat dilakukan melalui alamat demo:

siakad.uinsby.ac.id

2) Pada saat user selesai melakukan login, maka akan muncul tampilan Daftar Modul seperti berikut :

(41)

126

c. Bagaimana cara Login sebagai pengguna?

a) Apa itu Login ?

Login adalah fitur dalam SIM Akademik IAIN untuk masuk ke dalam system yang digunakan untuk keamanan system sehingga tidak sembarangan orang memakai system ini.

b)Siapa yang berhak menggunakan Login ?

LoginSIM Akademik IAIN digunakan oleh beberapa user, dimana setiap user melakukan login nantinya akan masuk pada system yang telah dibuat khusus ketiga user tersebut.

c) Bagaimana menggunakannya?

1)Untuk melakukan Login sebagai Admin, masukkan username dan password yang telah ditentukan. Pastikan username dan password yang anda

masukkan benar. Seperti tampilan berikut :

2) K lik tombol atau enter.

(42)

126

ulangi langkah 1.

4)Jika username dan password benar, maka akan muncul tampilan menu

d.Bagaimana cara mengelola Portal ?

a) Apa itu Portal?

Portal adalah menu yang berisi/ menampilkan seluruh informasi user dari aplikasi SIM Akademik IAIN, pada menu portal juga terdapat system e-lerning.

b) Siapa yang berhak mengelola Portal

Portal hanya dikelola oleh admin

c) Bagaimana mengelolanya?

Portal yang diperlukan oleh SIM Akademik ada beberapa. Kesemuanya dapat dikelola dengan cara klik menu Portal tersebut.

e. Mahasiswa

a) Apa itu data mahasiswa?

Data Mahasiswa adalah data yang menampilkan seluruh mahasiswa IAIN, dan juga keterangan lengkap dari masing- masing mahasiswa.

b) Siapa yang berhak mengelola menu data mahasiswa?

(43)

126

Menu data mahasiswa hanya bisa dikelola oleh admin

c) Bagaimana cara mengelola menu data mahasiswa?

1) Untuk melihat daftar data Mahasiswa pada menu data mahasiswa, pilih:

Portal >> Mahasiswa

Maka akan muncul tampilan awal Daftar Data mahasiswa seperti di bawah ini:

2) Untuk menambahkan data pada daftar mahasiswa, yaitu dengan klik tombol , maka akan muncul tampilan seperti di bawah ini:

3) Kemudian lengkapi isian datanya, lalu simpan dengan menekan tombol simpan.

(44)

126

5) Untuk melihat detail dari data mahasiswa, klik icon pada salah satu Nama mahasiswa yang ingin dilihat detailnya, maka akan muncul tampilan seperti di bawah ini:

waktu melakukan penambahan data. Ubahlah isian yang akan diubah datanya kemudian simpan kembali dengan menekan tombol simpan.

Untuk melakukan upload foto, caranya yaitu dengan klik bagian gambar foto yang tersedia sampai tampil sebuah up, klik pop-up Upload Foto untuk proses mengupload foto, sedangkan untuk menghapus/ membatalkan upload foto klik bagian pop-up Hapus Foto, berikut

6) Untuk melakukan perubahan data mahasiswa , pilih tombol

(45)

126

9)Untuk melakukan penghapusan data, pilih tombol hapus pada detail Data mahasiswa atau pilih icon pada kolom Aksi.

d)Bagaimana cara melakukan KRS Mahasiswa?

KRS berisikan daftar mata kuliah yang akan diikuti oleh setiap mahasiswa dalam satu semester.

1)Untuk melakukan KRS Mahasiswa terdapat 2 cara :

a. Dengan mengklik icon link pada salah satu data mahasiswa yang ada di daftar mahasiswa, berikut tampilannya :

b. Masuk ke detail data mahasiswa, berikut tampilannya :

tampilan untuk upload foto:

8) Demikian juga untuk melakukan perubahan data pada tab - tab

(46)

126

2) Jika mahasiswa tersebut belum melunasi SPP maka akan muncul peringatan sbb :

3) Dan apabila mahasiswa tersebut sudah melunasi SPP maka akan tampil seperti berikut ini:

4) Pada tampilan ini, user bisa melakukan KRS yaitu dengan memilih mata kuliah yang akan diambil pada Daftar Kelas Perkuliahan, caranya dengan melakukan centang pada check box yang tersedia pada kolom sebelah kiri, setelah di centang klik tombol

yang berada pada bagian bawa daftar kelas

(47)

126

e)Apa fungsi Link pada daftar Mahasiswa?

Tombol pada daftar mahasiswa, digunakan untuk menampilkan beberapa pop-up menu berikut ini:

Pop-up menu digunakan untuk melakukan link ke label pop-up menu yang dimaksud. Masing-masing pop-pop-up menu tersebut dijelaskan di bawah ini :

1. KRS Sekarang

a)KRS singkatan dari kartu rencana studi, dimana pada pop up KRS sekarang, adalah kartu yang berisi daftar mata kuliah yang akan diikuti oleh setiap mahasiswa dalam satu semester

b)Bagaimana cara menampilkan KRS Sekarang?

1) Untuk melihat KRS Sekarang, klik pop-up KRS Sekarang pada kolom link, maka tampilannya sama dengan proses melakukan KRS seperti diatas.

(48)

126

3) Pada KRS sekarang apabila mahasiswa yang bersangkutan belum melunasi SPP, maka tidak bisa melakukan proses KRS.

2. Status SPP

a)Status SPP merupakan status pembayaran SPP yang dilakukan oleh mahasiswa tersebut.

b)Bagaimana cara menampilkan Status SPP?

1) Untuk melihat Status SPP mahasiswa, klik Status SPP pada popup pada kolom link, maka akan tampil seperti dibawah ini:

2) Pada tampilan ini, akan terlihat status SPP mahasiswa per periode apakah mahasiswa tersebut telah melunasi SPP apa belum, apabila sudah melunasi maka pada kolom SPP akan tampil icon .

3. Keuangan (SPP)

a)Keuangan SPP merupakan tampilan yang menampilkan detail keuangan mahasiswa.

(49)

126

1) Untuk melihat Keuangan (SPP) mahasiswa, klik keuangan (SPP) pada pop-up pada kolom link, maka akan tampil seperti dibawah ini:

2) Pada tampilan ini, akan terlihat status lunas SPP mahasiswa per periode apakah mahasiswa tersebut telah melunasi SPP apa belum, apabila sudah melunasi maka pada kolom SPP akan tampil icon .

4. Status Semester

a)Status semester merupakan status semester yang telah dilalui oleh masing-masing mahasiswa/perwalian yang telah dilakukan.

b)Bagaimana cara menampilkan Status semester?

(50)

126

muncul tampilan seperti di bawah ini:

5. Kemajuan Belajar

a)Kemajuan Belajar merupakan daftar nilai yang telah dilalui mulai dari semester awal sampai semester terakhir yang telah dilalui.

b)Bagaimana cara menampilkan Kemajuan Belajar?

1) Untuk melihat Kemajuan Belajar, yaitu dengan klik Kemajuan Belajar pada pop-up pada kolom link, maka akan tampil seperti dibawah ini:

ini:

2) Untuk melihat detail dari status semester , klik icon pada salah

(51)

126

2) Pada tampilan pop-up kemajuan belajar juga disertakan dengan grafik SKS Mahasiswa, IPS Mahasiswa, Perbandingan nilai semua mata kuliah, klik icon

untuk proses print dan download grafik.

6. Daftar Nilai

a)Daftar nilai merupakan daftar nilai yang diperoleh oleh masingmasing mahasiswa.

b)Bagaimana cara menampilkan Daftar Nilai?

1) Untuk melihat Daftar Nilai, yaitu dengan klik Daftar Nilai pada pop-up pada kolom link, maka akan tampil seperti dibawah ini:

2) Untuk mencetak laporan daftar nilai, yaitu dengan klik icon

(52)

126

7. Transkrip

a)Transkrip merupakan rekap nilai mahasiswa dari matakuliah yang pernah diambil berdasarkan jenis matakuliah.

b)Bagaimana cara menampilkan Transkrip?

1) Untuk melihat Transkrip nilai mahasiswa, yaitu dengan klik Transkrip pada pop-up pada kolom link, maka akan tampil

8. Laporan IPS

a)Laporan IPS merupakan laporan hasil belajar dari masing- masing mahasiswa berdasarkan periode semester.

b)Bagaimana cara menampilkan Laporan IPS?

1) Untuk melihat Laporan IPS mahasiswa, yaitu dengan klik Laporan IPS pada pop-up pada kolom link, maka akan tampil seperti dibawah ini:

seperti dibawah ini:

2) Untuk mencetak laporan dafta r nilai, yaitu dengan klik icon

(53)

126

2) Untuk melihat Laporan IPS per periode, maka pilih periode pada combobox yang tersedia.

3) Untuk mencetak laporan IPS, yaitu dengan klik icon pada bagian kanan atas Kartu Hasil Studi Mahasiswa.

9. Mengulang

a)Mengulang merupakan daftar mata kuliah yang harus diulang oleh mahasiswa yang bersangkutan.

b)Bagaimana cara menampilkan pop-up Mengulang?

(54)

126

2) Pada daftar mengulang mata kuliah akan menampilkan berapa kali mahasiswa tersebut mengulang mata kuliah.

2. Optimal

Optimal berarti lebih baik, sempurna, menjadikan lebih baik dan sempurna.36 Optimal adalah berusaha untuk memaksimumkan sesuatu yang diinginkan.37 Dalam penelitian ini optimal menjadi salah satu aspek penting dalam pengukuran kegunaan siakad. Seberapa jauh optimalisasi mahasiswa dalam menggunakan siakad, yang artinya optimalisasi disini mengukur penggunaaan mahasiswa terhadap menu-menu yang ada didalam siakad tersebut.

3. Kepuasan

Puas berarti merasa sangat lega karena terpenuhi keinginannya, Kepuasaan berarti kesenangan atau kelegaan.38 J. Ibnu WIbowo dalam majalah ilmiah Bina Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Parahyangan, Mengutip pendapat Zuliant Yamit, bahwa kepuasan adalah hasil yang dirasakan konsumen atas penggunaan produk dan jasa yang sama atau melebihi harapannya. Menurutnya harapan konsumen dapat diidentifikasi secara tepat apabila penyedia jasa mampu memahami persepsi kepuasan pelanggan agar terjadi kesenjangan persepsi. Sementara dari sumber yang sama mengutip

36

Kamus Lengkap Bahasa Inndonesia, Em Zul Fajri, Ratu Aprilia S, Difa Publisher, hal 602. 38

(55)

126

pendapat Babin & Grifin bahwa kepuasan konsumen merupakan reaksi perasaan positif yang merupakan hasil dari sebuah penilaian baik atas suatu pengalaman berbelanja atau konsumsi.39 Dalam penelitian ini Kepuasan adalah ketika seorang mahasiswa merasa kebutuhan dan proses pemenuhan kebutuhan oleh siakad telah terpenuhi sesuai harapan mahasiswa selaku konsumen pada sebuah perguruan tinggi. Sehingga untuk mengetahui tingkat kepuasan mahasiswa, perlu diadakan pengukuran tingkat kepuasan mahasiswa terhadap siakad.

4. Media Komunikasi dan Informasi

Arti pertama kata informasi (information) yang diberikan oleh

Kamus Funk adalah “pegetahuan yag dimiliki”. Eco mendifinisikan

informasi dalam perspektif atau segi pandangan si pengirim ,

“informasi menyajikan kebebasaan pilihan yang tersedia dalam suatu

seleksi peristiwa yang mungkin”. Sesungguhnya, informasi adalah

sebuah konsep yang benar-benar khas bagi pembahasaan komunikasi manusia, meski juga tidaklah unik. Dalam konteks komunikasi, informasi bukan konsep yan artinnya tergantung pada perspektif yang

39 A. J. Ibnu Wibowo, 2009, “Pengaruh Layanan, Reputasi, dan nilai Layanan Perguruan Tinggi

Terhadap Kepuasan Mahasiswa”, Bina Ekonomi Majalah Ilmiah Fakultas Ekonomi UNPAR, vol 13,

(56)

126

dipakai untuk mengkaji seluruh proses komunikasi.40 Kemajuan teknologi, terutama teknologi komunikasi elektronik, telah menimbulkan dampak pad masyarakat dan cenderung menyisihkan hasrat membaca buku di kalangan masyarakat. Informasi merupakan bahan pokok komunikasi. Inilah yang membedakan komunikasi dengan perbuatan-perbuatan lainnnya. Informai yakni kegiatan untuk mengumpulkan, menyimpan data, fakta dan pesan, opini dan komentar, sehingga orang bisa mengetahui keadaan yang terjadi di luar dirinya, apakah itu dalam lingkungan daerah, nasional atau internasional.41

Untuk dapar menyajikan informasi yang terpilih maka harus diketahui sifat-sifat informasi. Sifat-sifat informasi adalah sebagai berikut:

a. Informasi yang relevan dan yang tidak relevan. Yang dimaksud dengan informasi yang relevan adalah informasi yang ada hubunganya bagi si penerima, sedangkan informasi yang tidak ada atau sedikit sekali kepentingan bagi si penerima.

b. Informasi dapat berguna dan kurang berharga.

40

Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, Bandug :2009, PT Remaja Rosdakarya, hal 23. 41

(57)

126

c. Informasi dapat tepat waktunya dapat pula tidak tepat waktunya. Informasi dikatakan tepat waktunya apabila dapat mencapai si penerima sebelum ia melakukan pengambilan keputusan. Tetapi apabila informasi tersebut telat datangnya setelah keputusan diambil, maka informasi tersebut tidak tepat waktunya atau telah basi.

d. Informasi dapat valid dan dapat tidak valid. Apabila informasi yang diberikan kepada seseorang merupakan informasi yang keliru, maka informasi tersebut merupakan informasi yang tidak valid, sebaliknya bila inforasi itu benar maka informasi informasi itu valid.

(58)

seseorang terhadap media. Khalayak dianggap secara aktif menggunakan media untuk memenuhi kebutuhannya. Studi dalam bidang ini memusatkan perhatian pada pengguna (uses) media untuk mendapat kepuasan (gratifications) atas kebutuhan seseorang. Oleh karena itu, sebagian besar prilaku khalayak akan dijelaskan melalui berbagai kebutuhan dan kepentingan individu.42

Teori penggunaan dan kepuasan ini disebut-sebut sebagai salah satu teori paling popular dalam studi komunikasi massa. Teori ini mengajukan gagasan bahwa perbedaan individu menyebabkan audiensi mencari, menggunakan, dan memberikan tanggapan terhadap isi media secara berbeda-beda yang disebabkan berbagai faktor sosial dan psikologis yang berbeda antara individu audiensi. Teori penggunaan dan kepuasan memfokuskan perhatian pada audiensi sebagai konsumen media massa, dan bukan pada pesan yang disampaikan. Teori ini menilai bahwa audiensi dalam menggunakan media berorientasi pada tujuan, bersifat aktif sekaligus diskriminatif.

42

(59)

126

Audiensi dinilai mengetahui kebutuhan mereka dan mengetahui serta bertanggung jawab terhadap pilihan media yang dapat memenuhi kebutuhan mereka tersebut.

Teori penggunaan dan kepuasaan menjelaskan mengenai kapan dan bagaimana audiensi sebagai konsumen media menjadi lebih aktif atau kurang aktif dalam menggunakan media dan akibat atau konsekuensi dari penggunaan media itu. Dalam perspektif teori penggunaan dan kepuasaan audiensi dipandang sebagai pertisipan yang aktif dalam proses komunikasi, namun tingkat keaktifan tiap individu tidaklah sama. Penggunaan media didorong oleh adanya kebutuhan dan tujuan yang ditentukan oleh audiensi sendiri. Teori ini menjelaskan mengenai kapan dan bagaimana audiensi sebagai konsumen media menjadi lebih aktif atau kurang aktif dalam menggunakan media dan akibat atau konsekuensi dari penggunaan media itu.43

2. Asumsi Teori

Dalam hal ini terdapat sejumlah asumsi dasar yang menjadi inti gagasan teori penggunaan dan kepuasaan sebagaiman dikemukakan Katz, Blumler dan Gurevitch (1974) yang menggembangkan teori ini. Mereka menyatakan lima asumsi dasar teori penggunaan dan kepuasan

43

(60)

126

yaitu: 1) Audiensi aktif dan berorientasi pada tujuan ketika menggunakan media ; 2) Inisiatif untuk mendapatkan kepuasan media ditentukan audiensi ; 3) Media bersaing dengan sumber kepuasan lain; 4) Audiensi sadar sepenuhnya terhadap ketertarikan , motif dan penggunaan media; dan 5) Penilaian isi media ditentukan oleh audiensi.

Audiensi aktif dan berorientasi pada tujuan ketika

menggunakan media. Dalam perspektif teori ini audiens dipandang sebagai partisipan yang aktif dalam proses komunikasi, namun tingkat keaktifan setiap individu tidaklah sama. Dengan kata lain, tingkat keaktifan audiensi merupakan variabel. Prilaku komunikasi audiensi mengacu pada target dan tujuan yang ingin dicapai serta berdasarkan motivasi; audiensi melakukan pilihan terhadap isi media berdasarkan motivasi, tujuan, dan kebutuhan personal mereka.

(61)

126

a. Pengalihan (diversion), yaitu melarikan diri dari rutinitas atau masalah sehari-hari. Mereka yang sudah lelah bekerja seharian membutuhkan media sebagai pengalih perhatian dari rutinitas. b. Hubungan personal; hal ini terjadi terjadi ketika orang

menggunakan media sebagai pengganti teman.

c. Identitas personal, sebagai cara untuk memperkuat nilai-nilai individu. Misalnya, banyak pelajar yang merasa lebih bisa belajar jika ditemani alunan musik dari radio.

d. Pengawasan (surveillance), yaitu informasi mengenai bagaimana media membantu individu mencapai sesuatu. Misalnya, orang menonton program agama di televisi untuk membantunya memahami agamanya secara lebih baik.44

Inisiatif untuk mendapatkan kepuasan media ditentukan

audiensi. Asumsi kedua ini berhubungan dengan kebutuhan terhadap kepuasan yang dihubungkan dengan pilihan media tertentu yang ditentukan oleh audiensi sendiri. Karena sifatnya yang aktif maka audiensi mengambil inisiatif. Kita memilih menonton acara komedi di televisi karena kita menyukai acara yang dapat membuat kita tertawa, atau menonton program berita karena kita ingin mendapatkan informasi. Tidak seorang pun dapat menentukan apa yang kita inginkan terhadap isi media. Jadi, orang bisa saja mendapatkan

44

(62)

126

hiburan dari program berita atau sebaliknya mendapatkan informasi dari program komedi. Dengan demikian, audiensi memiliki kewenangan penuh dalam proses komunikasi massa.

S. Finn (1992) menyatakan, bahwa motif seseorang menggunakan media itu dikelompokkan ke dalam dua kategori yaitu proaktif dan pasif. Artinya, pengguna secara aktif mencari informasi dari media berdasarkan atas kehendak, kebutuhan, dan motif yang dimilikinya. Sedangkan untuk pengguna yang pasif hanya menjelaskan bahwa kita tidak memulai pengalaman menonton dengan motif tertentu yang ada dalam pikiran kita.

Media bersaing dengan sumber kepuasan lain. Media dan audiensi tidak berada dalam ruang hampa yang tidak menerima pengaruh apa-apa. Keduanya menjadi bagian dari masyarakat yang lebih luas, dan hubungan antara media dan audiensi dipengaruhi oleh masyarakat. Media bersaing dengan bentuk-bentuk komunikasi lainnya dalam hal pilihan, perhatian dan penggunaan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan sendiri.

Audiensi sadar sepenuhnya terhadap ketertarikan , motif, dan

(63)

126

dengan penggunaan media memungkinkan peneliti mendapatkan gambaran yang tepat mengenai penggunaan media oleh audiensi. Audiensi melakukan pilihan secara sadar terhadap media tertentu yang akan di gunakannya. Riset awal terhadap teori ini dilakukan dengan mewawancarai responden dengan menanyakan mengapa ia mengkonsumsi media tertentu dan secara langsung melakukan observasi terhadap reaksi responden selama wawancara berlangsung. Namun dengan semakin berkembangnya teori penggunaan dan kepuasan ini, pendekatan kualiatif tersebut mulai di tinggalkan dan beralih menggunakan penelitian kuantitatif.

(64)

126

Selain itu, dunia di mana audiensi berada ikut serta menentukan kebutuhan dan kepuasan audiensi terhadap media. Dengan kata lain, kebutuhan dan kepuasan audiensi terhadap media tidak bersifat otonom yang tidak ditentukan semata-mata hanya pada diri individu.. Katz dan rekan (1974) menyatakan bahwa situasi sosial di mana audiensi berada turut serta terlibat dalam mendorong atau meningkatkan kebutuhan audiensi terhadap media melalui lima cara sebagai berikut :

Pertama, situasi sosial dapat menghasilkan ketegangan dan konflik yang mengakibatkan orang membutuhkan sesuatu yang dapat mengurangi ketegangan melalui penggunaan media.

Kedua, situasi sosial dapat menciptakan kesadaran adanya masalah yang menuntut perhatian. Media memberikan informasi yang membuat kita menyadari hal-hal yang menarik perhatian kita, dan kita dapat mencari lebih banyak informasi yang menarik perhatian kita melalui media.

(65)

126

Keempat, situasi sosial terkadang menghasilkan nilai-nilai tertentu yang dipertegas dan diperkuat melalui konsumsi media. Orang terdidik akan memilih media yang dapat mempertegas atau memperkuat nilai-nilai yang menghargai akal sehat, kesadaran diri, dan ilmu pengetahuan. Namun sebaliknya, media juga dapat mempertegas atau memperkuat nilai-nilai yang bertentangan dengan akal sehat.

Kelima, situasi sosial menuntut audiensi untuk akrab dengan media agar mereka tetap dapat diterima sebagai anggota kelompok tertentu. Dalam pergaulan sosial, seseorang yang serba tidak tau mengenai isu-isu yang menjadi sorotan media akan dianggap sebagi seorang yang tidak mengikuti perkembangan zaman.45

45

(66)

BAB III

PENYAJIAN DATA

A. Subyek dan Lokasi Penelitian

1. Subyek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi dari berbagai jurusan dan berbagai semester gasal yang telah memenuhi kriteria-kriteria yang ditetapkan oleh penelitian. Kriteria tersebut antara lain : a). Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi yang masih terdaftar sebagai mahasiswa aktif , b). Mahasiswa yang menggunakan siakad secara maksimal, c). Menghadiri perkuliahan, d). Mahasiswa semester gasal. Populasi dari penelitian ini adalah jumlah keseluruhan mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi dari angkatan 2013 sampai dengan angkatan 2015 serta dari berbagai jurusan yang berada dibawah naungan Fakultas Dakwah dan Komunikasi. Berikut rincian jumlah mahasiswa dari masing-masing prodi :

Tabel. 1.1

(67)

*Data Base Akademik Fakultas Dakwah dan Komunikasi 2015.

Dari jumlah populasi penelitian diatas yang diketahui berjumlah 1361 orang dari keseluruhan mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi, selanjutnya peneliti menentukan ukuran sampel untuk penelitian ini yang nantinya akan di laukan penggalian data. Ukuran sampel di ambil 50 % dari keseluruhan populasi yakni sejulah 680 orang. Sampel 680 orang atau responden ini kemudian terdiri dari mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi dari 5 program studi yakni Ilmu Komunikasi, BKI, PMI, KPI, dan MD yang masih berstatus mahasiswa aktif.

Gambar

gambar foto yang tersedia sampai tampil sebuah pop-up, klik pop-
tabel Rekapitulasi data variabel 1 dan 2 di lampiran terakhir. Namun, pada
Tabel 2.5
Tabel 2.6
+3

Referensi

Dokumen terkait

yang diekspresikan dalam berbagai bentuk yang akan memberikan keuntungan kepada pemilik yang bersangkutan. Begitu pula pada hasil karya seni batik di Kota Serang

Berdasarkan hasil refleksi diatas dapat disimpulkan bahwa kelemahan- kelemahan yang terjadi pada siklus I khususnya kelemahan tingkat kemampuan siswa dalam meyimak isi

Penggambaran dan aplikasi penjadwalan order berbasis websecara logika dapat dibuat dalam bentuk Diagram Context merupakan penggambaran sistem secara global, yaitu

Kedua keputusan ini adalah berbeza dengan keputusan jawatankuasa fatwa yang lain iaitu membenarkan serahan tanah wakaf tanpa melaksanakan proses istibdāl, perkara ini merujuk

Agar penelitian lebih terarah dan tidak menimbulkan perluasan masalah maka peneliti perlu mebatasi masalah dalam penelitian ini, merujuk dari pada tema yang telah di buat

Persediaan barang-barang atau bahan-bahan yang diperlukan dalam proses produksi untuk membantu berhasilnya produksi atau yang dipergunakan dalam bekerjanya suatu perusahaan,

Pada pendekatan OOP, misalnya kita telah memiliki class Pantul yang menampilkan bentuk lingkaran, selanjutnya adalah membuat class Pantul1 yang akan menampilkan bentuk persegi,

PENJABARAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH. TAHUN