• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROS Feni Dwi N, Fidelis Arastyo A Evaluasi Tahap Tahap Corporate fulltext

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PROS Feni Dwi N, Fidelis Arastyo A Evaluasi Tahap Tahap Corporate fulltext"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

EVALUASI TAHAP-TAHAP CORPORATE SOCIAL

RESPONSIBILITY PADA PT CHAROEN PHOKPAND

INDONESIA DI SURABAYA

Feni Dwi Natalia

Alumni Jurusan Akuntansi Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Surabaya

Fenidwin@gmail.com

Fidelis Arastyo Andono

Jurusan Akuntansi Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Surabaya

fidelis@staff.ubaya.ac.id

ABSTRACT

This research aims to understand the stages of evaluation of CSR at PT Charoen Phokpand Indonesia in Surabaya. The evaluation phase of this CSR helping the company in order to make a good program and direction. As well as the evaluation of CSR could assist companies in evaluating the program and change it for the better benefits of external and internal parties.

This research is an applied research with PT Charoen Phokpand Indonesia in Surabaya as case study. The purpose of this research is to provide a deeper understanding of CSR evaluation stages at PT Charoen Phokpand Indonesia in Surabaya. The Data and information used from 2013 annual report, also from the head of Human Resourch Development department. Data were analyzed and described qualitatively.

The results of this research indicate that PT Charoen Phokpand Indonesia in Surabaya already have the stages of CSR's, but those stages still have not been completed. CSR run by PT Charoen Phokpand Indonesia in Surabaya was in the form of community development and has no report of some exist progam. In addition, there is no CSR program was implemented. Therefore needed improvement over these shortcomings.

Keywords: PT. Charoen Phokpand Indonesia, CSR, community development, tahap CSR

PENDAHULUAN

Beberapa perusahaan telah menerapkan CSR dalam perusahaannya sebagai salah satu bentuk tanggungjawab terhadap masyarakat dan lingkungannya. Dengan adanya beberapa perusahaan yang sudah menerapkan CSR, diharapkan perusahaan- perusahaan lain juga membuat progam CSR untuk memperhatikan lingkungan dan masyarakatnya. Perusahaan harus memperhatikan limbah yang ditimbulkan dan berpartisipasi dalam memperhatikan lingkungan dan masyarakat. Penerapan CSR sangat penting bagi perusahaan untuk perkembangan usaha mereka. Progam CSR merupakan investasi bagi perusahaan demi pertumbuhan dan keberlanjutan (sustainability) perusahaan dan bukan lagi dilihat sebagai sarana biaya (cost centre) melainkan sebagai sarana meraih keuntungan (PDAM Kota Bogor, 2014).

(2)

merupakan wujud penerapan tata kelola perusahaan yang baik dan memenuhi kebutuhan perusahaan sekarang tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi masa depan. Survey lain oleh KPMG menyatakan bahwa tingkat pelaporan CSR mengalami peningkatan hingga tahun 2013, hal ini membuktikan CSR sudah banyak dilakukan dan penting untuk dilakukan. Hasil survey yang dilakukan oleh KPMG adalah sebagai berikut:

Gambar 1

Survey terhadap Corporate Responsibility Report

( Sumber: KPMG, 2013)

Saat ini CSR bukan lagi merupakan suatu bentuk kegiatan sukarela yang dilakukan oleh perusahaan, tetapi CSR sudah harus wajib dilakukan oleh sebuah perusahaan. Hal ini telah diatur dalam UU PT No. 40 tahun 2007 pasal 74 ayat 1 yaitu perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya dibidang dan atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab social (CSR) dan lingkungannya, pereseroan yang tidak melaksanakan kewajiban dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Peraturan lain yang menyentuh CSR adalah UU No.25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal. Pasal

1η(b) menyatakan bahwa ”Setiap penanam modal berkewajiban melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan”.CSR bisa diterapkan dalam beberapa bentuk, salah satu bentuk penerapan

(3)

Gambar 2

Pentingnya pelaksanaan CSR ( Sumber: BSR Globe Scan Survey, 2013)

Adapun penelitian ini untuk menjawab main research question yaitu Bagaimana evaluasi CSR pada PT. Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya. Kemudian dari main research question dapat dijabarkan ke dalam mini research question sebagai berikut:

1. Apa saja jenis progam CSR yang telah dilakukan oleh PT. Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya?

2. Bagaimana pengungkapan CSR pada PT. Charoen Phokphand Indonesia di Surabaya? 3. Bagaimana evaluasi tahap-tahap CSR pada PT Charoen Phokphand di Surabaya?

4. Bagaimana rekomendasi untuk perbaikan pelaksanaan CSR sesuai dengan tahap-tahap progam CSR pada PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya?

KERANGKA TEORITIS

Penerapan CSR dalam perusahaan ditujukan untuk pemenuhan kebutuhan stakeholder. CSR merupakan usaha yang di lakukan perusahaan unruk masyarakat dan lingkungan World Business Council for Sustainable Development mendefinisikan Corporate Social Responsibility sebagai komitmenberkelanjutan kalangan bisnis untuk berperilaku etis dan memberikan sumbangan pada pembangunan ekonomi sekaligus memperbaiki mutu hidup angkatan kerja dan keluarganya serta komunitas local dan masyarakat secara keseluruhan (wibisono, 2007). Progam CSR mempunyai beberapa manfaat bagi perusahaan antara lain (Wibisono,2007):

1. Memperkaya kapabilitas karyawan yang telah menyelesaikan tugas bekerja sama komunitas.

2. Peluang untuk menanamkan bantuan praktis pada komunitas. 3. Meningkatkan pengetahuan tentang komunitas local.

(4)

Ada beberapa prinsip CSR yang ada, menurut Warhurst dalam Wibisono (2007:39)

Dari beberapa prinsip terkait CSR seperti yang sudah disebutkan diatas, ada beberapa kategori mengenai tanggungjawab sosial. Menurut Archie Carrol dalam Rahman (2009), ada empat kategori dalam tanggung jawab sosial.

1) Economic Responsibility

Dalam tanggung jawab ekonomi terdapat mekanisme pricing yang dilakukan oleh korporat. Pricing, sebagai aktivitas ekonomi, akan bersinergi dengan tanggung jawab sosial jika didasari pada itikad untuk memberikan harga yang memihak kepada konsumen. 2) Legal Responsibility

Saat perusahaan memutuskan untuk menjalankan operasinya diwilayah tertentu maka perusahaan telah sepakat melakukan kontrak sosial dengan segala aspek norma dan hukum yang telah ada maupun yang akan muncul kemudian. Tanggung jawab hukum oleh perusahaan merupakan kodifikasi sejumlah nilai dan etika yang dicanangkan perusahaan terhadap seluruh pembuat dan pemilik hukum yang terkait. Sudah seharusnya korporat menjalankan kepatuhan terhadap hukum dan norma yang berlaku.

3) Ethical Responsibility

Tanggung jawab etis berimplikasi pada kewajiban korporat untuk menyesuaikan segala aktivitasnya sesuai dengan norma sosial dan etika yang berlaku meskipun tidak diselenggarakan secara tertulis formal. Tanggung jawab etis ini, bertujuan untuk memenuhi standar, norma, dan pengharapan dari stakeholder terhadap korporat. Termasuk dalam tanggung jawab etis adalah kepekaan corporate dalam menjunjung kearifan dan adat local.

4) Philanthropic Responsibility

(5)

Untuk menjalankan progam CSR ada beberapa tahap yang dilakukan, yaitu (wibisono,2007):

Tahap Perencanaan

Dalam perencanaan terdiri atas tiga langkah utama yaitu Awareness Building, CSR Assesment, dan CSR Manual Building.Awareness Building merupakan langkah awal untuk membangun kesadaran mengenai arti penting CSR dan komitmen manajemen. Upaya ini dapat dilakukan antara lain melalui seminar, lokakarya, diskusi kelompok, dan lain-lain. Langkah kedua adalah CSR Assesment merupakan upaya untuk memetakan kondisi perusahaan dan mengidentifikasi aspek-aspek yang perlu mendapatkan prioritas perhatian dan langkah-langkah yang tepat untuk membangun struktur perusahaan yang kondusif bagi penerapan CSR secara aktif. Langkah yang ke tiga adalah CSR Manual Building, dasar untuk menyusun manual adalah hasil assessment. Upaya yang mesti dilakukan antara lain melalui benchmarking, menggali dari referensi atau bagi perusahaan yang menginginkan langkah instant, penyusunan manual ini dapat dilakukan dengan meminta bantuan tenaga ahli independen dari luar perusahaan. Tahap Implementasi

Dalam tahap implementasi ada tiga langkah utama yakni, sosialisasi, pelaksanaan dan internalisasi.Tahap sosialisasi diperlukan untuk memperkenalkan kepada komponen perusahaan mengenai berbagai aspek yang terkait dengan inmplementasi CSR khususnya mengenai pedoman penerapan CSR. Tujuannya adalah agar progam CSR yang akan diimplemantasikan mendapat dukungan penuh dari seluruh komponen perusahaan, sehingga dalam perjalanannya tidak ada kendala serius yang dapat dialami oleh unit penyelenggara.

Tahap kedua adalah pelaksanaan, pelaksanaan kegiatan yang dilakukan pada dasarnya harus sejalan dengan pedoman CSR yang ada, berdasar roadmap yang telah disusun. Sedangkan tahap internalisasi adalah tahap jangka panjang. Internalisasi mencakup upaya-upaya untuk memperkenalkan CSR di dalam seluruh proses bisnis perusahaan misalnya melalui sistem manajemen kinerja, prosedur penggandaan, proses produksi, pemasaran dan proses bisnis lainnya.

Tahap Evaluasi

Tahap evaluasi adalah tahap yang perlu dilakukan secara konsisten dari waktu ke waktu untuk mengukur sejauh mana efektivitas penerapan CSR. Langkah ini tak terbatas pada kepatuhan terhadap peraturan dan prosedur operasi standart tapi juga mencakup pengendalian resiko perusahaan.

Tahap Pelaporan

Pelaporan diperlukan dalam langkah membangun sistem informasi baik untuk keperluan proses pengambilan keputusan maupun keperluan keterbukaan informasi material dan relevan mengenai perusahaan. Jadi selain berfungsi untuk keperluan shareholder juga untuk stakeholder lainnya yang memerlukan

METODE PENELITIAN

(6)

wawancara akan disesuaikan dengan fakta yang terjadi. Kesesuaian maupun ketidaksesuaian menjadikan dasar penelitian.

Penelitian ini bertujuan untuk melihat evaluasi tahap-tahap CSR pada PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya. Penelitian ini dikategorikan sebagai explanatory research

yaitu, bertujuan untuk mencari sebab dan alasan dari terjadinya sebuah fenomena, tidak hanya

what, who dan how namun juga menjawab why. Penelitian ini juga bertujuan untuk memberikan penjelasan secara mendetail. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Adapun penelitian ini untuk menjawab main research question yaitu Bagaimana evaluasi tahap-tahap CSR pada PT. Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya.

Penulisan penelitian ini membutuhkan prosedur dalam rangka pengolahan serta pengumpulan data. Prosedur-prosedur tersebut antara lain:

Studi kepustakaan

Untuk memperoleh kajian teori yang memiliki hubungan dengan pembahasan yang dilakukan adalah dengan mempelajari berbagai literature serta terbitan lainnya.

Survey pendahuluan

Untuk memperoleh gambaran umum mengenai corporate social responsibility dalam badan usaha yang menjadi objek penelitian melalui interview.

Survey lapangan

Cara pengumpulan data yang diperlukan dengan melalui hubungan secara langsung terhadap kenyataan yang ada pada badan usaha yang akan diteliti. Agar dalam pelaksanaan survey lapangan ini, datanya lebih obyektif, maka digunakan sumber data dan pengumpulan data. Sumber data yang digunakan yaitu:

Orang atau pelaku.

Dalam penulisan penelitian ini yang dimaksud orang atau pelaku adalah Human Resourch Development yang ada perusahaan dimana orang atau pelaku tersebut yang mengurus mengenai CSR.

Dokumen.

Dokumen dalam penulisan ini adalah dokumen mengenai data Corporate Social Responsibility

yang dilakukan PT. Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya.

HASIL

Pembahasan

PT Charoen Phokpand Indonesia Tbk (“Perseroan”) menyadari bahwa aktivitas usaha dan

(7)

a. Progam Anak Asuh

Anak asuh dimulai pada tahun 1984 dengan 140 anak asuh dan sampai saat ini telah mencapai 2.404 anak yang berada di sekitar fasilitas produksi Perseroan dan Entitas Anak dengan jenjang pendidikan dari Sekolah Dasar hingga Universitas.

b. Progam Telorisasi

Perseroan juga mencetusakn Progam Telorisasi dengan mendatangi sekolah-sekolah di seluruh Indonesia untuk mengadakan acara makan telor bersama dengan maksud meningkatkan gizi anak Indonesia.

c. Progam kemasayarakatan

Selain itu, di sekitar lokasi operasional masing-masing unit, Perseroan juga mengadakan berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan seperti pengasapan nyamuk demam berdarah, khitanan massal, donor darah, perbaikan rumah ibadah, perbaikan jalan, perbaikan sekolah dan pengobatan gratis.Pada tahun 2012, biaya yang dikeluarkan oleh Perseroan dan Entitas Anak dalam aktivitas terkait Tanggung Jwab Sosial Perusahaan adalah sekitar Rp 1 miliar.

d. Progam lingkungan hidup

Perseroan telah mengedukasi para peternak, yang merupakan konsumen dari Perseroan, untuk menggunakan kotoran ayam sebagai pupuk organik dalam bercocok tanam sehingga diharapan dapat mengurangi pemakaian pupuk anorganik. Selain itu, peternak dapat memiliki tambahan penghasilan diluar hasil dari peternakan ayam mereka.

e. Progam kesehatan dan keselamatan kerja

Di fasilitas produksi, Perseroan telah menentukan standar prosedur operasional yang harus dipatuhi oleh setiap karyawan. Selain itu, perseroan juga memasang rambu-rambu untuk mengingatkan karyawan agar selalu mematuhi aturan yang ada, sehingga tingkat kecelakaan kerja yang dialami sangat minimal.

f. Progam tanggung jawab produk

Setiap produk yang dijual Perseroan telah dilengkapi dengan informasi lengkap tentang petunjuk penggunaan, bahan aktif produk, dosis yang harus digunakan serta peringatan keracunan (khususnya produk pestisida dan pupuk). Untuk pengaduan konsumen, tim marketing atau kantor perwakilan Perseroan akan siap melayani.

Untuk Progam CSR yang ada pada Entitas Anak berbeda dengan Progam CSR yang ada pada Induk, hanya ada satu progam saja yang sama yaitu Progam Anak Asuh. Progam –progam yang dijalankan pada anak lainnya lebih bersifat kegiatan. Progam – progam Entitas Anak antara lain adalah:

1. Progam anak asuh

Progam anak asuh ini dengan cara pemberian dana bagi siswa yang berprestasi di sekolah Dasar, SMP, dan SMA. Pemberian dana diberikan secara setahun sekali. Pemberian melibatkan pihak sekolah masing-masing. Total anak asuh sampai dengan September 2011 dibawah Entitas anak yaitu PT. Charoen Phokpand Indonesia Surabaya adalah : 89 anak SD dan SMP.

2. Progam idul korban

(8)

3. Proyek LKP – Lembaga Karya Phokpand

Progam ini bersifat isidentil dan tergantung profit perusahaan serta tingkat urgensi dari kondisi sekitar.

4. Progam Pengelolaan Limbah

Progam pengelolaan limbah ini berupa limbah tumpi. Tumpi adalah kulit ari Jagung sebagai media ikut serta menggerakkan ekonomi sekitar. Jadi pengelolaan limbah tumpi yang diberikan kepada masyarakat sekitar, diharapkan bisa menggerakkan ekonomi warga sekitar dengan memandirikan warga untuk mengelolanya. Pengelolaan limbah tumpi merupakan bagian dari security belt sistem. Bapak Agung Budianto selaku Human Resourch Development PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya menjelaskan dengan penjelasan berikut:

Why?

a. Limbah adalah NPO –Non Product Output yang masih memiliki nilai pasar. b. Tidak adanya system pengelolaan limbah akan berdampak negative baik langsung

maupun tidak langsung kepada kelangsungan proses produksi.

c. Pengelolaan limbah yang baik akan memberikan nilai tambah – value added.

d. 3 R : Reduce – Reuse – Recycle sebagai salah satu frame work dalam waste management system.

e. Security belt adalah jaring pengaman effective untuk menjaga kelangsungan business prosess dalam melakukan aktifitasnya.

f. Pengembangan community sebagai sebuah belt of secure membutuhkan waktu dan proses secara kesinambungan.

What?

a. Tepat Objek

 Kekuatan (S) : wilayah atau kelompok mana yang memiliki pengaruh kuat.

 Potensi Wilayah (W) : wilayah mana atau kelompok mana yang memiliki potensi bergesekan dengan Badan Usaha.

 Sensitivitas (T) : wilayah mana yang paling sensitive terhadap dampak Badan Usaha.  Wilayah (O) : wilayah mana yang paling bersinggungan dengan Badan Usaha.

Untuk diketahui bahwa antara Sepanjang dan Krian terjadi perbedaan obyek karena berbagai aspek tersebut diatas, baik wilayah yang bersinggungan dengan pabrik maupun organisasi yang berinteraksi dengan pihak perusahaan. Untuk Plant CPI Krian, berhubungan dengan 2 organisasi yaitu pemerintah Desa dan Karangtaruna.Untuk Plant

CPI Sepanjang berhubungan dengan 4 pihak yaitu pemerintah Desa, Karangtaruna, RW 5 dan RW 6.

b. Tepat Manusia

Threat (T) Siapa / pihak mana yang memiliki potensi ancaman.

Opportunity (O) Adanya kebutuhan dari object untuk ber sinergy.

Strenght (S) Pengaruh dan kekuatan menggerakkan massa.

(9)

c. Tepat Proses

Process Memastikan setiap alur proses adalah tepat, bermanfaat dan bersih.

People Memastikan setiap orang yang terlibat dalam alur proses adalah warga masyarakat yang sudah kita tetapkan object sasarannya.

Resources Memastikan semua resources berasal dari masyarakat object sasaran.

d. Tepat Manfaat

Transparansi data Memeastikan semua data transparan.

Recording data Meminimalisir kebocoran.

Pengelolaan dana Memastikan pemakaian untuk progam yang memberikan benefit buat lingkungan.

Result Memastikan hasil dari progam untuk kepentingan masyarakat banyak dan kemajuan desa.

How?

1. Pembuatan Kontrak Kesepakatan

Jangka Waktu sebagai media untuk saling control antara puhak perusahaan dengan NPO.

Edifikasi Adanya saksi pejabat yang berwenang.

Resiko Menekankan tidak adanya tanggung jawab materiil jika terjadi pemutusan.

(10)

2. Kontrol Berkala

Protect System Secara berkala dilakukan pelaporan dari pihak penerima NPO kepada pihak perusahaan sebagai media komunikasi dan fungsi kontrol agar tidak keluar dari system.

Control System Memastikan pemberian NPO sudah tepat sasaran dan tepat proses dan tepat manfaat melalui evaluasi dari masing-masing penerima NPO.

Information Menjadi media untuk berbagi informasi antar Desa contoh: program kerja, system pelaporan, informasi harga NPO, dll

Motivation Memberikan motivasi kepada masing masing penerima NPO baik dari pihak perusahaan maupun sesama penerima NPO

e. Program lingkungan hidup

Perseroan telah mengedukasi para peternak, yang merupakan konsumen dari Perseroan, untuk menggunakan kotoran ayam sebagai pupuk organik dalam bercocok tanam sehingga diharapan dapat mengurangi pemakaian pupuk anorganik. Selain itu, peternak dapat memiliki tambahan penghasilan diluar hasil dari peternakan ayam mereka.

f. Program kesehatan dan keselamatan kerja (safety K3)

Di fasilitas produksi, Perseroan telah menentukan standar prosedur operasional yang harus dipatuhi oleh setiap karyawan. Selain itu, perseroan juga memasang rambu-rambu untuk mengingatkan karyawan agar selalu mematuhi aturan yang ada, sehingga tingkat kecelakaan kerja yang dialami sangat minimal.

g. Progam tanggung jawab produk (Q3)

Setiap produk yang dijual Perseroan telah dilengkapi dengan informasi lengkap tentang petunjuk penggunaan, bahan aktif produk, dosis yang harus digunakan serta peringatan keracunan (khususnya produk pestisida dan pupuk). Untuk pengaduan konsumen, tim marketing atau kantor perwakilan Perseroan akan siap melayani.

Penelitian ini menemukan beberapa temuan penting terkait tahap-tahap pelaksanaan CSR di PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya. Berdasarkan analisis dari temuan-temuan tersebut dapat disusun beberapa rekomendasi penting untuk memerbaiki pelaksanaan CSR dimasa yang akan datang.

(11)

Kedua, Pada tahap implementasi ini PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya sudah mengimplementasikan progam-progam CSR dengan sangat baik sesuai dengan rencana dalam hal waktu, sasaran, dana, pihak yang dilibatkan dan lainnya. Progam-progam CSR yang ada telah berjalan dengan sangat baik dan sesuai dengan yang sudah direncanakan di awal pada tahap perencanaan.

Ketiga, PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya melakukan evaluasi pada setiap progam CSR yang ada pada perusahaan dengan sangat baik hal ini terbukti dari pihak yang melakukan evaluasi adalah pihak yang terpisah dari pihak yang menyusun rencana. Progam– progam yang di evaluasi di lakukan penilaian apakah progam-progam yang dijalankan sudah efektif. Hal ini dilakukan untuk memutuskan apakah progam CSR perlu diperbaiki lagi atau malah harus dihapuskan.

Keempat, dalam tahap pelaporan ini PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya masih perlu ditingkatkan lagi, hal ini dikarenakan progam- progam yang belum sepenuhnya dilakukan pelaporan adalah terkait dengan progam limbah tumpi dan progam LKP. Serta PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya belum membuat sustainability report yang digunakan sebagai informasi kepada pihak external dan internal perusahaan.

Dari hasil penelitian tersebut peneliti membuat tabel yang menjelaskan tentang semua progam CSR yang ada pada perusahaan terkait tahap-tahap progam CSR, tabel tersebut sebagai berikut:

(12)

berjalan dengan baik. Selain itu juga menilai apakah progam –progam yang dibuat sesuai dengan visi misi perusahaan dan acuan yang dibuat oleh perusahaan.

Rekomendasi

Rekomendasi yang diberikan kepada PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya terkait implementasi CSR. Rekomendasi untuk CSR ini akan dijelaskan melalui tahapan-tahapan progam CSR. Rekomendasi ini terutama mengenai progam CSR pemberian limbah tumpi dan LKP.

Tahap Perencanaan

Dalam membuat progam CSR PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya perlu membuat perencanaan terlebih dahulu. Baik itu progam yang di buat sendiri oleh PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya maupun progam yang dijalankan oleh pusat yang juga di kerjakan oleh PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya. Dalam tahap perencanaan ada beberapa hal yang harus dilakukan, yaitu:

1. Menetapkan visi

PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya seharusnya menetapkan visi terlebih dahulu untuk CSR yang akan dibuat. Ada beberapa visi yang bisa digunakan antara lain menjadi perusahaan yang mempunyai tanggungjawab sosial, menjadi perusahaan yang menerapkan CSR sebagai community development. Visi yang dibuat nantinya merupakan gambaran dari sesuatu yang akan dicapai di masa akan dating.

2. Memformulasikan misi

Setelah menetapkan visi PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya hendaknya melakukan tahap yang berikutnya yaitu memformulasikan misi. Misi di sisni menjelaskan tentang alas an mengapa perlu melakukan progam CSR atau misi merupakan cara untuk mencapai visi yang diinginkan. Beberapa misi yang bisa dibuat seperti membangun masyarakat dengan mental yang mandiri dan berkembang , mewujudkan PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya sebagai perusahaan yang exelent berdasarkan pendekatan three bottom line.

3. Menetapkan kebijakan

Selanjutnya setelah memformulasikan misi PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya sebaiknya menetapkan kebijakan untuk progam CSR yang akan dibuat, seperti: CSR merupakan investasi sosial perusahaan.

4. Merancang struktur organisasi

Setelah itu PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya bisa membuat struktur organisasi untuk bagian yang mengurusi progam CSR. Pada PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya sudah terlihat struktur organisasi perusahaan yang menunjukkan tentang pengurus progam CSR. Rekomendasi yang diberikan oleh peneliti, sebaiknya struktur khusus untuk menangani progam CSR atau kegiatan CSRnya.

5. Menyediakan SDM yang bermanfaat

Langkah berikutnya adalah menyediakan SDM yang bermanfaat, artinya PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya sebaiknya menyediakan SDM yang bisa mengelola dan mengurusi mengenai kegiatan CSR yang dijaankan. Karena peranan SDM sangat penting bagi progam CSR yang dijalankan.

(13)

PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya selanjutnya harus merencanakan progam operasional untuk CSR. Penulis memberikan rekomendasi untuk mengupayakan progam operasional untuk CSR yaitu berbasis pada pemberdayaan masyarakat (community development based) dan mengutamakan progam keberlanjutan (sustainable). Beberarapa lingkup progam CSR ynag bisa dibuat antara lain: bidang pendidikan, bidang ekonomi, dan bidang lingkungan (mengarah ke sosial kemasyarakatan).

7. Membagi wilayah

Tahap selanjutnya adalah membagi wilayah. PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya juga harus mempertimbangkan wilayah mana yang menjadi ruang lingkup pelaksanaan progam CSR. PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya sudah membagi wilayah untuk progam CSR dengan baik. Sebagai contohnya adalah progam CSR limbah tumpi yang menjadi progam yang membedakan dengan entitas lain. PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya memberikan tumpi kepada warga yang berada disekitar pabrik yang berada di sepanjang dan krian. Untuk progam lainnya PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya mengikuti aturan yang dijalankan oleh pusat.

8. Mengelola dana

Dalam merencanakan progam CSR PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya juga perlu mengelola dana untuk progam CSR yang dijalankan. Karena progam yang sangat bagus tidak akan ada artinya jika tidak didukung oleh dana.

Tahap Implementasi

Dalam tahap implementasi PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya sebaiknya membentuk divisi khusus yang menangani CSR yaitu corporate secretary. Pembentukan divisi khusus ini dapat membantu pelaksanaan progam CSR menjadi lebih terfokus dan terprogam.

Tahap Evaluasi

Dalam tahap evaluasi PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya harus tetap melakukan evaluasi secara langsung ke lapangan dan melakukan penilaian apakah progam yang dibuat sudah efektif.

Tahap pelaporan

Tahap yang terakhir ini adalah tahap pelaporan. Tahap ini merupakan tahap yang sangat penting dan harus dilakukan. PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya selama ini belum membuat pelaporan atas progam CSR yang dibuatnya. Rekomendasi yang bisa diberikan adalah PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya perlu membuat laporan mengenai progam CSR yang dibuat baik secara financial maupun non financial. Laporan financial digunakan untuk kepentingan internal perusahaan PT CPI pusat dan juga laporan untuk kepentingan internal PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya. Sedangkan laporan ekternal digunakan untuk kepentingan masyarakat. Pelaporan untuk CSR terkait dengan. Untuk Transparancy

(14)

transparency kan karena progam ini merupakan progam yang mengarah ke community development yang mengarahkan warga menjadi mandiri. Dalam transparency ini PT PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya juga sebaiknya membuat proposal untuk menyusun perencanaan progam–progam serta pembuatan visi misi, kebijakan-kebijakan maupun pedoman untuk pelaksanaan dan penilaian. Seperti yang dikatakan oleh Bapak Agung Budianto dalam wawancara:

“progam ini diberikan kepada pada desa-desa yang berada disekitar pabrik. Kami

memberikan progam ini tanpa adanya kepentingan pribadi, karena tumpi ini berupa limbah yang diberikan dan kemudian dikembangkan lagi. Dan kita mengarahkannya kearah

community development

Sebaiknya progam ini juga dilaporkan agar tidak menjadi konflik yang menduga adanya pemenuhan kepentingan pribadi.

Perusahaan juga di sarankan untuk membuat laporan terkait progam CSR, hal ini digunakan sebagai bahan evaluasi, juga menjadi alat komunikasi dengan shareholder dan stakeholdernya. Sustainability report yang dibuat umumnya mencakup seluruh aspek triple bottom line yang meliputi aspek ekonomi, aspek lingkungan dan aspek sosial. Dari aspek ini PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya bisa menggunakan Global Reporting Initiative 4 (GRI 4) sebagai pedoman pembuatan laporan. Hal-hal yang harus dilaporkan didalam pedoman GRI4 dikategorikan kedalam beberapa kategori, yaitu:

1. Kategori ekonomi

Didalam kategori ini PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya bisa melaporkan mengenai kegiatan sosial kemasyarakatan yang selama ini diberikan kepada masyarakat.

2. Kategori environmental

Yang dilaporkan di dalam kategori environmental ini biasanya lebih ke arah limbah. PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya bisa melaporkan tentang limbah yang dihasilkan tidak mencemari lingkungan disekitar perusahaan dan limbah yang dihasilkan tidak memberikan dampak buruk. Jika ada limbah gas PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya juga perlu menjelaskan bahwa limbah gas yang dikeluarkan tidak mencemari lingkungn, dan jika dimungkinkan sedikit mencemari lingkungan PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya bisa menjelaskan tentang cara mengatasinya. Selain itu PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya juga membuat pelaporan yang berkaitan dengan aspek produk dan servise didalam kategori ini. Dalam progam CSR PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya terdapat progam mengenai tanggungjawab produk. Progam tersebut bisa dilaporkan ke dalam kategori ini.

3. Kategori sosial

a. Labor practice and decent work

Dalam sub-bab ini PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya hendaknya membuat pelaporannya mengenai progam yang berkaitan dengan employment atau labor. Dalam progam CSR, PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya bisa memasukkan progam kesehatan dan keselamatan kerja bisa dimasukkan dalam kategori sosial.

b. Human rights

(15)

kepentingan beberapa orang saja namun untuk kepentingan semua orang sesuai kriteria yang disepakati. Dalam sub-bab ini PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya juga bisa menjelaskan bahwa progam CSR yang dijalankan sesuai hukum atau tidak melanggar hukum.

c. Society

PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya dalam hal ini bisa menjelaskan tentang progam –progam sosial yang mereka buat dan jalankan. Seperti progam community development mengenai pendidikan, dan bantuan kemasyarakat yang diberikan kepada warga maupun masyarakat baik disekitar pabrik maupun lainnya. Dari progam limbah tumpi yang diberikan yang dapat membantu warga desa sekitar perususaan juga bisa dijelaskan dalam sub-bab ini. Kategori sosial lainnya yang bisa juga dilaporkan disini adalah progam lingkungan hidup yang memberikan sosialisasi ke[ada para konsumen PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya.

d. Product Responsibility

Pada product responsibility ini PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya bisa menjelaskan didalam laporan tentang progam tanggung jawab produk yang dibuat dan dijalankan saat ini. Karena hal ini berkaitan dengan keamanan penggunaan dalam setiap produk yang dihasilkan oleh PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya. Melalui pelaporan CSR dengan menggunakan basis GRI 4 ini perusahaan bisa memberikan tanggungjawab terhadap masyarakat dan lingkungannya secara menyeluruh terhadap semua aspek. Pelaporan menggunakan GRI 4 ini juga bisa meminimalisasi kekurangan-kekurangan terkait tanggungjawab sosial perusahaan. Dengan adanya pelaporan perusahaan juga bisa memperoleh kepercayaan dari pihak external.

KESIMPULAN

PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya tidak membuat membuat pelaporan terkait progam CSR yang terkait dengan limbah tumpi. Padahal progam limbah tumpi ini merupakan progam CSR yang berbasis community development. Sehingga para pihak internal dan external perusahaan tidak mendapatkan informasi atas progam ini. PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya juga tidak membuat devisi khusus seperti corporate secretary yang benar-benar menangani masalah Progam CSR yang dijalankannya. Sehingga tahap- tahap yang dibuat seperti perencanaan, implementasi, evaluasi dan pelaporan kurang maksimal. Selain itu PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya tidak membuat pedoman mengenai CSR yang berisi visi misi dari progam CSR dan juga penjelasan–penjelasan lain mengenai progam– progam yang dijalankan. Selama ini, visi misi hanya di jelaskan di dalam perusahaan kepada para anggotanya yang terlibat mengurusi mengenai progam CSR yang dibuat.

(16)

pemenuhan prinsip GCG pada perusahaan. Serta progam CSR membantu perusahaan dalam memperhatikan 3 pilar yang ada yaitu terkait dengan 3 bottom line yaitu, people ,planet and profit. Jadi perusahaan tidak hanya memikirkan kepentingan sendiri tetapi juga memperhatikan bagaimana masyarakat diluar dan bagaimana lingkungan supaya tetap terjaga. Pembuatan pedoman terkait CSR bisa digunakan perusahaan sebagai acuan dalam melaksanakan progam CSR yang telah dibuat. Sehingga progam CSR yang dibuat bisa dijalankan dengan baik.

Adapun saran yang diberikan untuk PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya adalah, yang pertama PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya membentuk divisi khusus yang menangani mengenai progam CSR. Agar progam CSR bisa benar-benar berjalan dengan baik dan juga memberikan manfaat bagi semua pihak yang berkepentingn, baik pihak internal maupun pihak external perusahaan. Kedua PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya bisa mulai menerapkan pembuatan tahap–tahap dalam pembuatan progam CSR yang dimulai dari perencanaan, implementasi, evaluasi dan pelaporan terhadap progam. Dengan menerapkan tahap ini maka PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya bisa menjalankan progam CSR dengan sangat baik. Ketiga PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya juga bisa mulai membuat pelaporan mengenai progam CSR yang dibuat dan yang dijalankan saat ini. Laporan itu adalah laporan Sustainability Development dengan menggunakan pedoman pelaporan

Global Reporting Initiative (GRI). Ke empat Progam–progam yang dibuat dan nantinya akan dijalankan hendaknya tetap mengarah ke community development yaitu memberdayakan masyarakat menjadi masyarakat yang mandiri.

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. 2013. Good Corporate Governance. Jakarta. http://www.bpkp.go.id/dan/konten/299/Good-Corporate.bpkp akses : 18 des 2013

BSR. 2013. State of Sustainable Business Survey.

https://www.bsr.org/reports/BSR_GlobeScan_Survey_2013.pdf, state of sustainable business survey, diakses tanggal 23 april 2014 )

CPI, PT. 2013. Annual Report. Surabaya.

Global Reporting Initiative. Sustainability Reporting Guidelines G4. (https://www.globalreporting.org/resourcelibrary/GRIG4-Part1-Reporting-Principles-and-Standard-Disclosures.pdf, diakses pada 15 Maret 2014)

KLH. 2013. 10 Perusahaan yang Menerapkan Progam CSR.

http://www.hummingbirdjewellers.com/2013/04/klh-10-perusahaan-yang-menerapkan-program-csr/, diakses tanggal 7 Desember 2013

Rachman,N.M., Efendi, A. dan Wicaksana, E. 2011. Corporate Social Responsibility : Pandual Lengkap Perencanaan Corporate Social Responsibility, Cetakan Pertama. Penebar Swadaya :Depok.

Rahman, Reza. 2009. Corporate Social Responsibility : Antara Teori dan Kenyataan. Word Press : Yogyakarta .

Zuleha, Siti. “ Peran Corporate Social Responsibility (CSR) PT INALUM divisi PLTA

(17)

Surya, Indra, S.H., LL.M , Yustlavandana, Ivan, S.H., LL.M. 2006. Penerapan Good Corporate Governance Mengesampingkan Hak-hak Istimewa demi Kelangsungan Usaha. Fajar Interpratama Offset : Jakarta.

Tempo. 2013. 30 Perusahaan Tbk dengan GCG Terbaik.

http://www.tempo.co/read/news/2013/03/25/090469303/Inilah-30-Perusahaan-Tbk-dengan-GCG-Terbaik , diakses pada tanggal 7 Desember 2013.

Undang-undang nomor 40 tahun 2007 tentang Persero Terbatas (UU PT), undang-undang nomor 40 tahun 2007 tentang Persero Terbatas (UU PT)

Unit Bina Mitra PDAM Tirta Pakuan . 2013. Tujuan dan Manfaat Corporate Social

Responsibility Bagi Perusahaan. Bogor .

http://csrpdamkotabogor.wordpress.com/edukasi/tujuan-dan-manfaat-corporate-social-responsibility-bagi-perusahaan/ ,diakses tanggal 20 Maret 2014.

Untung, Dr. Hendrik Budi, S.H., C.N., M.M. 2008. Corporate Social Responsibility. Cetakan Pertama. Sinar Grafika Offset : Jakarta.

Gambar

Gambar 2 Pentingnya pelaksanaan CSR

Referensi

Dokumen terkait

Jika orang yang diselundupkan oleh UNHCR digolongkan sebagai pengungsi maka selanjutnya akan di relokasi, jika bukan pengungsi maka selanjutnya akan berkoordinasi

Untuk operasional kegiatan peran dan fungsi TKPK provinsi, maka tim teknis TKPK Provinsi telah melakukan fasilitasi, koordinasi dan pengendalian terhadap TKPK Provinsi dan

disimpulkan sebagai berikut: hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi yang dilaksanakan oleh KP-ASI Desa Banyuarang kurang berjalan dengan baik, dimana masih

Dikatakan oleh Sarman (2001) bahwa kombinasi yang memberikan hasil baik pada tumpangsari adalah jenis-jenis tanaman yang mempunyai kanopi daun yang berbeda, yaitu

Toolbox adalah sebuah panel yang menampung tombol-tombol yang berguna untuk membuat suatu desain animasi mulai dari tombol seleksi, pen, pensil, Text, 3D

Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi yang diberikan tiap indikator terhadap manajemen karier organisasi dapat dilihat dari nilai loading factor yang

Dengan memperhatikan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, Pasal 7, dan Pasal 8, terhadap media pembawa hama dan penyakit hewan karantina, hama dan penyakit ikan,

3 Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kemurnian sapi Bali di Kabupaten Barru berdasarkan identifikasi fenotipe (bentuk tanduk, warna bulu,