• Tidak ada hasil yang ditemukan

Melatih Kecepatan Pada Pencak Silat kategori Tanding

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Melatih Kecepatan Pada Pencak Silat kategori Tanding"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

tr

@

/tq?'

A.

*

K

-\

w

4/

I

A

w

o

T

e

#J

iruuirtffimifluultl

Volume

3,

Nomor

L,lanuari2007

ISSN 021H493

).

\

yoRPRES

il"i ri

ffi

r'$&t

ffi

ffiFg

ffi&ffie

yffiffi$TA$fr

;

eP'u'lust

I

.:

+

A

l

-(J

JURUSAN PENDIDIKAN

KEPELATTHAN

FAKULTAS rLMU

KEor_axnacAai.r

uNrvERSrrAS

N

EGERI

yocyAxaCia

-

.J

▸ Baca selengkapnya: program kerja ekskul pencak silat

(2)

e--'*;:_1

_

rssN

O2L6-4493

JORPRES

(JURNAL

OLAHRAGA PRESTASI)

CITIUS _ALTIUS

-

FORTIUS

Terbit dua kali setahun, bulan Januari dan Juli, berisi ringkasan hasil penelitian,

gagasan konseptual, kajian teori, aptikasi teori di bidang itmu repetaiinan Oiu;;ugu

Ketua penyunting:

Putut Marhaento, M.Or.

Wakil Ketua penyunting:

Herwin, M.pd.

pror.

Dr r.,.ffiltl,lj:?1,111,i.n..,

Jakarta) prof. Dr. H..Jurnhai, pida (Universitas Negeri Vcgyikarta; prof. Dr.

f u rch91 H idayatu I la h (Un iversita s-Negeritrru kuia)

Dr. Setyo Nugroho (Universitas Negeri yo-gyakafta)

Dr. dr. BM..Wara Kushartanti (Universitai rrregeri iotya,kartay

Herma n Subardjah, M.Si. (Universitas pendidikan -tnOon#a

eandungl

Penyunting pelaksana:

Sukadiyanto, M.pC.

Djoko pekik lrianto, M.Kes.

Agung Nugroho, M.Si.

Pelaksana Tata Usaha:

Devi Tirtawirya, M.Or. Agus Suprianto, l"1.Si.

Awan Hariono, S.pd.

Danardono, S.pd.

Joko purwoko, S.1-.

Alamat Penyunting dan Tata Usaha: Jurusan Pendidikan Kepelatihan Fakultas Ilmu

Keolahragaan

Unive;sitas Negeri yogyakarra, ll.. Kotom;. No.

t,

yogyakarta.'552S1.

T"d;;;;,,

e274)_5130g2. Alamat e-mail : jorpresjkouny@yahoo.com.

Nomor Rekening BNI Taplus: 228.007027469.901, a.n. Endang Rini Srtkamti.

JURNAL oLAHRAGA PRESTASI diterbitkan oleh Jurusan Pendidikan Kepelatihan

Fakultas Ilmu Keolahragaan universitas Negeri Yogyakarta. pemuini: oekan Fakultas iinru

Keolahragaan universitas

Negeri Yogyakarta' Penanggung Jawab: Ketua Jurusan pendidikan Kepelatihan Fakultas Ijmu

Keolahragaan Universitas Negeri yogyakarta

Penyunting menerima sumbangan.tulisan yang belum pernah dimuat dan diterbitkan dalam media cetak

lain. Naskah diketik dengan spasi rangkap

r]aa. te,,,.i kuurto, p"n;"ng

iO-;O'l;il.,'

sebanyak 1

(satu) eksemprar (rebih ranjut naca petunllt'nagi p"nrk

paaa iamput a"rurilru[ung). Naskah yang masuk dievaruasi oreh penvunting.ahri, 'e"nv,iting

irp.i-rg.r.r[*;;;#;:a

turisan yang

(3)

rssN

o2L6-4493

I

JORPRES

.

(]URNAL OLAHRAGA PRESTASI)

\

CITIUS _ ALTIUS

-

FORTIUS

Volume 3, Nomor 1,

lanuari

2007

Daftar

Isi

Luh Putu

Tuti

Pengaruh Metode Pelatihan Plaiometrik

One

1

-

19

Ariani

Hop,

Two

Hop, dan

Three

Hop

Terhadap

Lompat Jangkit

Abdtrl

Alim

Manfaal Laiihan Power Otot Lengan, Perut,

dan

20

-

31

.

Tungkai Terhadap Keterampilan Servis Tenis

'

Lapangan

Cukup

Pembianaan Olahraga Prestasi Cabang

Atletik

32 - 42

Pahalawidi

Usia Dini

Fauzi

Peluang Mahasiswa Prodi PKO Dalam

Perspektif

43

-

55 Industri Olahraga ..:...

Agung

Metode Pembelajaran Pencak Silat Bagi

Anak

56 - 70 Nugroho,

AM

Sekolah Dasar ...

Awan

Hariono

Melatih Kecepatan Pada Pencak Silat

KateEoi-r

71

-

85

Tanding

(4)

serangan/ yaitu menangkis, mengelak, dan menyerang pada sasaran yang

telah ditentukan sefta menjatuhkan lawan.

Agar dapat

melakukan

teknik belaan dan

serangan, seorang

pesilat harus menguasai

teknik-teknik dalam

pencak

silat

dengan baik

dan benar. Untuk

itu,

diperlukan penguasaan teknik dalam pencak silat

melalui proses

latihan yang

relatif lama dan

dilakukan secara teratur,

terprogram,

dan terukur. Dengan demikian, untuk dapat

menguasai

gerak teknik dalam

pencak

silat diperlukan

komponen

biomotor

yang

baik.

Komponen

biomotor

yang

diperlukan

dalam

pencak

silat diantaranya adalah kekuatan, kecepatan, power, fleksibilitas, kelincahan, dan koordinasi.

Serangan

dalam pertandingan pencak

silat,

pada

prinsipnya

adalah melakukan gerakan pukulan

atau

tendangan pada sasaran yang

telah

ditentukan. Sedangkan belaan dalam pencak

silat

pada prinsipnya

adalah

melakukan hindaran,

elakan

ataupun tangkapan

terhadap

serangan

lawan

untuk

selanjutnya melakukan

balasan

mauDUn

baniingan.

Unruk

itu,

serangan

dalam

pertandingan pencak

harus

dilakukan dengan cepat

agar

lawan

tidak

dapat

melakukan elakan,

hindaran, dan

tangkapan

Sebaliknya elakan, hindaran,

dan

tangkapan

dalam pencak harus dilakukan dengan cepat pula sehingga oesiial dapat melakukan balasan

malpun

bantingan.

Menurut hasil MUNAS IPSI

XI

(2003: 10)

serangan yarrg dinilai adalah serangan yang mengenai sasaran yang sah dengan menggunakan

pola

langkah,

tidak terhalang, mantap,

bertenaga,

dan

tersusun dalam

koordinasi

teknik

serangan

yang baik.

Untuk

itu,

pada

saat

melakukan

teknik

ssp"ngan

dalam

pcncak

silat

diperlukan kemampuan kecepatan

yang baik.

Dengan demikian,

dalam

pencak

silat

kategori

tanding

diperlukan kemampuan kecepatan

baik

kecepatan

gerak

maupun kecepatan reaksi,

PENGERTIAN KECEPATAN

Kecepatan menganCrtng unsur adanya

jarak

tempuh dan waktu

tempuh

terhadap rangsang

yang muncul. Untuk

itu

kecepatan adalah

kemampuan seseorang

untuk

melakukan gerak

atau

serangkaian gerak secepat mungkin sebagai jawaban terhadap :angsang. Dengan kata lain

kecepatan merupakan kemampuan seseorang untuk menjawab rangsang

dengan bentuk gerak

atau

serangkaian

gerak dalam waktu

secepat

Jurnal Olahraga Prestasi Volume 3, No. l,Januari 2007

(5)

mungkin -

(Sr;kadiyanto,

2002: 108).

Dengan demikian,

kecepatan

r1?:kun

kuatitas

kondisional

yang

memungkinkan seseorang untuk

nreraKukan gerakan dan bereaksi secara cepat terhadup

l.ungrung.

Kecepatan merupakan pembawaan

sejak

lahir

(genetika),

sehingga komponen kecdpatan memiliki keterbatasan

yaitu

tergantung pada sttuktur

otot

dan mobiritas proses-proses syaraf. sebagai akibatnya,

peninqkatan kecepatan

juga

reratif

terbatas

yaitu antara

20_30o/c.

MenurLi\ Nossek

(1g82: 62)

gerakan-gerakan

kecepatan

dirakukan

oengan merawan tahanan

yang

berbeda

(berat

badan, berat peraratan,

air, dsb)

dengan

efek bahwa

pengaruh kekuatan

juga

menjadi

faktor-yang

menentukan. Dengan demikian kecepatan secara

langsung

tergantung pada waktu dan

pengaruh kekuatan. Adapun faktor-faktor

yang mempengaruhi kuaritas kecepatan dapat dilihat pada grafik berikut:

Daya lehendak

Gambar 1:

Faktor_faktor yang mempengaruhi kualitas kecepatan Arah latihan kecepatan dalam pencak silat harus mencakup arah ke depan, belakang, samping (kanan dan kiri), dan serong (depan

kanan,

depan

kiri,

belakang kanan,

dan

belakang

kiri).

Sedangkan jaraknya

relatif pendek,

yaitu

paling

jauh

B sampai

tb

meter. Untuk itu

jarak

dan

Melatih Keepatan pencak Siht Kategoi Tanding

73

Teknik Olahraqa

Peregangan dan Kontraksi Kapasitas

Otot-otot

Koordinasi Otot Sinergis dan Otot

[image:5.612.61.356.243.449.2]
(6)

bentuk

latihan kecepatan nantinya adalah pendek-pendek

dan

terputus-putus dengan arah yang berganti-ganti secara mendadak.

Dalam pencak

silat

perwujudan

dari

kecepatan adalah pada saat

pesilat

melakukan

serangkaian gerakan

teknik

pukulan,

tendangan,

hindaran, elakan, tangkisan maupun

jatuhan. Untuk

itu,

delapan arah

penjuru

mata angin

dalam berlatih

kecepatan memiliki

arti yang

sama

pentingnya dalam pencak silat.

oleh

karena komponen kecepatan terkalt

erat

dengan

komponen kelincahan. Dengan demikian,

dalam

mengembangkan kecepatan pada

atlet

pencak silat, arah dan jarak yang

digunakan harus disesuaikan

dengan

kebutuhan

yang

realistis selama

dalam pertandingan.

MACAM-MACAM KECEPATAN

Pada umumnya pengelompokan kecepatan

terbagi dalam

dua jenis,

yaitu

kecepatan reaksi dan kecepatan gerak. Menurut sukadiyanto

(2002: 109)

kecepatan reaksi dibedakan menjadi kecepatan

rcaksi

tunggal

dan

reaksi majemuk. Reaksi

tunggal

adalah

kemampuan

seseorang

untuk menjawab

rangsang

yang telah diketahui

a;-ah dan

sasarannya dalam waktu sesingkat mungkin. sedangkan reaksi majemuk

adalah kemampuan seseorang

untuk

menjawab rangsang

yang

belum

diketahui

arah dan

sasarannya dalam

waktu

sesingkat mungkin. Dalam

pencak silat, kecepatan reaksi sebagian besar adalah

reaksi

majemuk,

oleh karena gerakan lawan seringkali

sulit

diperkirakan sebelumnya oleh

pesilat.

Kecepatan

gerak adalah

kemampuan

seseorang

dalam

melakukan gerak atau serangkaian gerak dalam waktu secepat mungkin. Kecepatan gerak

dapat

dibedakan

menjadi

kecepatan

gerak siklus

dan

kecepatan gerak non

siklus.

Kecepatan

gerak

siklus

atau sprint

adalah kemampuan sistem neuromuskurer

untuk

merakukan serangkaian gerak

dalam waktu sesingkat mungkin. sedangkan kecepatan gerak non siklus

adalah kemampuan sistem neuromuskurer untuk merakukan gerak tunggar

daiapn waktu sesingkat mungkin. Daram pertandingan pencak sirat, kedua

jenis kecepbtan tersebut sangat diperlukan untuk melakukan setiap gerak

teknik.

Untuk

itu,

kedua

jenis

kecepatan gerak tersebut harus dilatihkan meskipun lebih Cidominasi pada kecepatan gerak non siklus.

stamina

atau

recepatan ketahanan seraru

ciiperrukan pada

hampir setiap cabang olahraga termasuk olahraga pencak silat. Stamina

74

Jurnal Olahraga Prestasi Volume 3, No. l,
(7)

atau

ketahanan

kecepatan

adalah

kemampuan

seseorang

merylertanankan kecepatan dalam jangka waktu yang relatif iama. pada

ulnumnya stamina

mampu bcitahan

selama

kira-kira 10 detik.

Dalam

pertandingan pencak

silat,

lama waktu saat terladi fight antara 3 sampai 5 detik, sehingga unsur stamina jelas diperlukan.

rPada latihan stamina

unsur-unsur

yang dapat

ditingkatkan,

diantaranya

adalah:

(a)

Anaerobic a/acilc por,/er, menjamin

tingkat kualitas$etahanan khusus (jangka pendek) dan kekuatan kecepatan, (b)

Anaerobic g/yco/ytyc

power, untuk

menjamin pemeliharaan keceoatan

yang tinggi dan untuk

mengawali akselerasi

gerak, dan

(3)

Anaeroblc g/ycolytrc capacity, merupakan kemampuan seseorang untuk

tetap

dapat beraktivitas dalam keadaan kekurangan oksigen dan memberikan toleransi

tcrhadap akumulasi atau penimbunan asam laktat.

METODE

MELATIH

KECEPATAN

Dalam melatih kecepatan ada

beberapa korrrponen biomotor

yang ikut terpengaruh atau terlatihkan, antara lain adalah

kekuatan,

power, ketahanan anaerobik,

keseimbangan,

dan

kelincahan.

Oleh

karena itu beberapa latihan kecepatan mern;likr Kesamaan bentuk dengan

latiiran

komponen biomotor lerseL'ul. Selain

itu,

pada latihan keceoatan,

komponen keseimbangan dan kelincahan merupakan kesatuan yang srlrit

drpisahkan.

Artinya,

selama pioses latihan kecepatan akan memberikan pengaruh terhadap komponen keseimbangan atau kelincahan.

Pengertian keseimbangan adarah kemampuan seseorang untuk

tetap mampu mempertahankan dan mengendarikan posisi 1,ubrh pada saat bergerak menjangkau

seru'uh area

rapangan pernrainan (Strkadiyanto,

2002: 111)' Ada dua

macam keseimbangan,

yaitu statis dan

dinamis.

Keseimbangan

statis

adalah

kemampuan

untuk

tetap

menjaga atau

mempertahankan posisi

tubuh.

seddfrgkan keseimbangan dinamis adalah

kemampuan memerihara keseimbanqan

saat

bergerak. Daram pencak

silat lebih dominan pada

jenis

keseimbanEan yang dinamis. Kemampuan

keseimbangan

dinamis

sangat

diperiukan

agar

posisi pesirat

saat

melakukan serangan atau beraan daram keadaan yang setimbang rabir.

Pengertian kerincahan (agi/i?4 adarah kemampuan seseorang untuk

berlari cepat dengan mengubah-ubah

arah.

Daram pencak sirat, dengan memiliki kelincahan yang baik akan memudahkan pesilat dalam melakukan

serangan

atau

beraan dengan posisi

yang

benar.

Denqan clemikian

Melatih Kecepatan Pencak Sitat Kategoi Tanding

(8)

kelincahan

dalam pencak

silat

merupakan kerpampuan

pesilat

untuk

bergerak cepat dengan posisi yang tepat (benar) dan memberikan landasan

yang kokoh saat melakukan serangan maupun belaan. Oleh karena gerak

teknik lawan

sulit

untuk

diprediksi sebelumnya,

yang

kemungkinan

melakukan serangan ciengan pukulan, tendangan,

atau

bahkan sapuan bawah.

Dengan demikian

tanpa

memiliki

kombinasi

dari

komponen

biomotor kecepatan, keseimbangan, dan kelincahan, pesilat akan kesulitan

dalam upaya melakukan serangan maupun belaan dengan akurat dan cepat.

Kombinasi dari komponen biomotor kecepatan dan kelinahan saat bergerak

akan

menjadi keseimbangan

yang dimamis. Untuk

itu,

sama

dengan

komponen

keseimbangan, kelincahan

tidak

dibahas

secara

tersendiri,

namun komponen kelincahan sudah ikut terpengaruh dari latihan kecepatan.

Sebelum

nrasuk pada

pembahasan mengenai

metode

melatih

kecepatan,

ada

beberapa

pertimbangan

umum yang harus

dilakukan sebagai prinsip-prinsip dalam melatih kecepatan. Di antaranva adalah:

a.

Sebelum

latihan,

pesilat harus melakukan pemanasan Qogglng dan stretching) yang cukup.

b.

l,;rlat

harus dalam kondisi yang segar pada saat latihan kecepatan

(tidak dalam kondisi lelah)

c.

Gerakan dilakukan dari sederhana ke kompleks, cjari mudah ke sulit, dan dari gerak lambat menjadi semakin cepat

d.

Setiap selesai latihan, pesilat harus melakukan pendinginan Qoggrng

dan stretching), agar kondisi kembali normal secara bertahap

e.

Disediakan

waktu

recovery

yang

penuh setelah

latihan

kecepatan, sebelum memasuki jenis latihan yang lain

Dengan dei-irikian,

cara yang

digunakan

untuk

meningkatkan

kemampuan

kecepatan

(yang

didalamnya

juga

untuk

melatih

keseimbangan

dan

kelincahan)

harus

disesuaikan

dengan

kondisi dan

kebutuhan

yang

realistis dalam peftandingan pencak

silat.

Secara garis

besar, metode

!:tihan

kecepatan

antara

lain dapat

dilakukan dengan

cara:

(a)

Berlatih mengatasi perubahan aksi

dari

kawan berlatih, mulai

dari gerak yang lambat menjadi semakin cepat,

(b)

Berusaha mengatasi

perubahan

siiuasi dengan cara

bergerak secepat

mungkin pada

arah

yang telah

ditentukan sebelumnya (kecepatan gerak tunggal),

(c) Berusaha mengatasi dengan cara setepat mungkin terhadap perubahan

situasi yang ada,

(d)

Bentsaha mengatasi perubahan situasi

yang

lebih

Jurnal Olahraga Prcstasi Volume 3, No. 1, Januari 2007

(9)

surit, dan

(e)

Beriatih mengatasi kesuritan yang diperkirakan akan ter;adi sepep)dalam pertandingan.

,.t

Beberapa

rincian terapan paria latihan

kecepatan

reaksi

(baik

yang tunggal maupun yang majemuk) antara lain sebagai berikut:

a.

Menggunakan kode

at)u

tanda-tanda tertentu

b.

Berdaksi

dengan

gerak yang

sederhana

dan

lambat

kemudian

sernakin kompleks dan cepat

c'

Mela\ukan gerak

yang

dikombinasikan, mura-mura rambat kemudian

semaktn cepat (bereaksi secepat dan setepat mungkin)

d'

Eergerak ke obyek yang arahnya sudah diketahui seberumnya (reaksi

tunggal).

e'

Bergerak ke obyek yang arahnya berum diketahui seberumnya (reaksi

majernuk)

f.

Menggunakan peraiatan

yang

dimodifikasi

(ukur:n

diperkecil, Iebih :ringan atau lebin oerat)

g.

Memperpendek waktu pengamatan (reaksi majemuk)

h'

Menggunakan rantai yang permukaannya tidak rata (reaksi

majemuk)

Bentuk

latihan untuk

meningkatkan

ketah:nar,

keceDatan atau

stamina antara rain dengan

cara

rompat, roncat, rari menaiki

bukit,

iari

me

riki

tangga

dan

rari cepat. Tujuan

dari

berbagai bentuk

ratihan

tersebut

adarah

untuk

meningkatkan power tungkai

dan

ketahanan

kecepatan. Selanjutnya

metode latihan

yang

berupa

lari

cepat

menempuh

jarak yang pendek untuk

meningkatkan anaerobik araktik power adalah sebagai berikut.

REP. ]ARAK INTENSITAS T.R T.I D.N. FREKUENSI

5x 5x 5x 50m 40m 30m Maksimal Maksimal Maksimal

2s dtk 20 dtk

15 dtk

50 drk

40 d&

30 dtk

180-190 sda sda 5x/minggu sda sda

Bentuk-bentuk

ratihan

kecepatan rain

yang dapat

dirakukan di arena pertandingan pencak sirat,

di

antaranya adarah rompat ke

depan-belakang (a//ey

hop),

shutt/e-run

(depan-belakang, kanan_kiri),

dan

hexagon

yang

disesuaikan dengan

situasi dalam

pertandingarr pencaf

Melatih Keepatan pencak Silat Katqon Tanding

(10)

Intensitas Denyut jantung Volume

t.

kerja

Maksimal (kecePatan maksimal) 185

-

200 x/menit

5

-

10 repetisi/set, dan 3-5 set/sesi

5

-

10 detik

1 : 6 (denyut

jantung

145-160x/menit

silat yang

sesungguhnya' Selain

itu

dapai

puta dikomOinasikan dengan bentuk latihan teknik. Adapun aturan pembebanannya sebagai berikut

:

Berikut

ini

akan

disajikan

beberapa

contoh bentuk

latihan

kecepatan

yang

dikombinasikan dengan

teknik

sebagai tambahan dari

bentuk latihan

kelincahan, keseimbangan,

dan

power tungkai'

oleh

karenabentuklatihanpadakomponenbiomotorsalingmempengaruhi

antara satu dengan yang lain, terutama bentuk latihan untuk komponen biomotor power, kecepatan, kelincahan, dan keseimbangan'

24. Kombinasi

SPrint

dan Teknik

Keteranqan:

O:

start,

@:

finish,

@:

pelatih memegang Punch box

Urutan Pelaksanaan:

)

Dari

O

Pesilat sPrint

ke

arah

@r

F

Dari

Or

Pesilat

melakukan

tendangan

Pada

Punch

box

sambil mundur ke arah A

)

Dari

A

Pesilat sPrint mundur

ke @z

)

Dari @z melakukan tendangan

pada Punch box malu ke arah

[image:10.612.124.482.28.686.2]

g,

demikian seterusnYa

Gambar 2'

Kombinasi SPrint dan

Teknik

(11)

r-.

Kombinasi.sprinf,

Tekni[

dan

Lari Zig_zag

Gteransau

O

:

start

8

:

finish

O

:

rpelatih memegang punch

.;

box

D

:

kjtak

Urutan pelaksanaan:

i

Dari

O

lari

zig_zaq diantara

kotak ke 81

.

Dari

81

sprint

mundur

sampai

dengan

e

dan

meiakukan 2_4x

tendangan

pada punch box

>

Dari

g

sprintmundur ke arah

Bz

dan dari

B, sprint

sampai

dengan

o

C.

Kombinasi

Sprintdanlari

Menyamping

Keteranqan:

O

:

start

I

:

finish.

--

:garis

batas

Urutan pelaksanaan:

:

Dari

O

pesilat

sprintke

81

.

Dari

Br

lari

menyamping kanan ke A

-

Dari

n

lari menyamping kiri ke

B2

Dari 82 sprintmundur ke €)

Pada

garis

babs

bngan

menyentuh garis

Demikian seterusnya, benfuk

[image:11.612.41.355.44.619.2]

rarnan dapat divariasikan sesua: kebutuhan

Gambar 3. Kombinasi Sprn, Teknik, dan

Lari Zig_zag

8.

u"t"tin xeqan e"rci sia

xffi

rilng

(12)

D.

Kombinasi

Lompat,Lari,

dan

Teknik

i

Keteranoan:

O

:

start

@

:

finish

O

:

pelatih memegang punch

box

D

:

kotak setinggi 30-40 cm.

Urutan Pelaksanaan:

!

Dari

O

pesilat

melompati

kotak

dengan

dua

kaki,

diteruskan sprint ke @r untuk

melakukan

rangkaian

serangan pada punch box

}

Dari

Ol

sprint mundur ke

()z

dan melakukan counter attack

pada punch

box

di

@2, dan

dari

e2 sprint

ke arah @.

E.

Kombinasi Lompat

darn

Lari

Keteranqan:

O

;

start

Q :

finish.

Urutan Pelaksanaan:

)

Dari

O

ke

O

pesilat melakukan lompabn dua kaki melewati atas kotak

F

Dari

Q sprint

mundur ke arah

6

F

Dari

'O

sprint

ke arah

O, [image:12.612.79.474.50.631.2]

demikian seterusnya

Gambar

5.

Kombinasi Lompat, Lari,

da,r Teknik

Gambar

6.

Kombinasi Lompat dan Lari

80

Jurnal Olahraga Prestasi Volume g, No. I, Januari 2007

eo

t...

a

H

"'..

i

Eoi

tr

''.i

(13)

D.

Kombinasi

Lompat, Lari, dan Teknik

i

Keteranoan:

O

:

start

@

:

finish

9 :

pelatih memegang punch

box

tr

:

kotak setinggi 30-40 cm.

Urutan Pelaksanaan:

)

Dari

O

pesilat

melompati

kotak

dengan

dua

kaki,

diteruskan sprint ke

91

untuk

melakukan rangkaian

serangan pada punch box

F

Dari @l sprintmundur ke ()2,

dan melakukan counter attack

pada punch

box

di 92,

dan

dari02 sprint

ke arah O.

Kombinasi Lompat dan Lari

Keteranoan:

O'. start

Q :

finish.

Urutan Pelaksanaan:

F

Dari

O

ke

pesilat melakukan lompatan dua kaki melewati atas kotak

Dari

O

sprint

mundur ke arah

o

[image:13.612.70.460.55.669.2]

Dari

'g

sprint

ke arah

O, demikian seterusnya

Gambar

5.

Kombinasi Lompat, Lari,

da,t Teknik

Gambar

6.

Kombinasi Lompat dan Lari

80

Jurnal Olahraga Prestasi Volume A, No. 1, Januari 2OO7

ao

1...

a

f,l"...

i

tr

i

/ni

\'1. l'

H \{t

(14)

E

Kombinasi

SprintdanTeknik

_

-keteranoan:

O: start

@: finish

9'

r

pelatih memegang

punch

bax

.\

Urutan pelaksanaan:

),

Dari

O

pesilat

sprint

ke

01

dan

melakukan

2_4

jenis

serangan pada punch box,

i

Dari

@1

sprint

mundur

ke garis

start

;

Demikian seterusnya sampai

dengan

g3

dan

berakhii

pada

o

Kombinasi

Sprint, Lompat,

dan Zig-zag

Keteranqan:

O

: startdan

finsh

n

: kotak

I

: kotak setinggi 30-40 cm

Urutan pelaksanaan:

!

Dari

O

sprintke

arah @, dan

dari

O

ke

O

lari

sambil

melompati

kotak

dengan

kedua kaki

.

Dari

O

ke

O

sprint

mundur,

dan

dari

O

ke

O

lari

zig_zag

melewati kotak.

[image:14.612.48.425.36.629.2] [image:14.612.54.408.42.279.2]

Gambar 7. Kombinasi Sprint dan Teknik

Gambar

8.

Kombinasi Sprin[

Lompaf danZig_zag

Melatih K&epatan pencaXsiAt tAtegori faning

81

a

.Tt \

t.

..+

.-.. \ .j' I

!: 6.\-

r

,D \.t./

i

Di ...'v.

;

1

:-..;

- ...'-

'.

i

{:

(15)

ff

Kombinasi Sprint, Lompatdan Teknik

Keteranoan:

O:

start

dan

finish,

I

:

kotak

setinggi 30-40 cm

Urutan Pelaksanaan:

)

Dari

O

pesilat

lari

cepat

ke

arah O

>

Dari

@

pesilat

melakukan

lompatan

dua

kaki

melewati

kotak

selanjutnya menerobos

bawah gawang

1

(G1)

dan

melompati

gawang

2

(Gr)

sampai dengan

O,

dan dari O

pesilat

sprint

mundur ke arah

o

L

Kombinasi

SprintdanTeknik

Keterangan:

0,4,O:startdanfinish

g

: pelatih memegang punch box

Urutan Pelaksanaan:

)

Pesilat berdiri

di O,O,dan

O,

)

Dari

O,8,dan €)

pesilat berlari

cepat ke arah

O1, O2,

dan

g3

untuk

melakukan

4

jenis

serangan

pada punch

box,

dilanjutkan

sprint

mundur

ke

garis

start

>

Demikian seterusnya

sampai

dengan 6-10x ulangan

1...

nG,

;r€l,

G,

io

[image:15.612.107.445.55.592.2]

to

Gambar

9.

Kombinasi

dan Teknik

Gambar

10.

Kombinasi

Teknik

@

Sprinl Lonpat

lo

Sprint dan

ia

to

(16)

Kombinasi Lompat,

Teknik,

dan

Zig_Zag

Keteranqan:

O;

start,

g:

finish,

l:

kotak

,setinggi 30-40 cm

Urutan pelaksanaan:

-

Qri

0

pesilat melompati kotak

dengan

satu kaki

secara

berganUan sampai dengan

o

-

Dari

I

ke

O

pesilat melakukan

kombinasi

pukulan

dan

tendangan beruntun (offensive)

-

Dari

O

ke

O

lari zig_zag diantara

pancang

.

Dari @

ke

O

pesilat melakukan

kombinasi

pukulan

dan

tendangan

beruntun [image:16.612.69.367.65.314.2] [image:16.612.70.353.356.538.2]

(dirfensive).

Gambar 11. Kombinasi Lompat, feknik, dan Zig_Zag

K.

Kombinasi

Kelincahan, Koordinasi, dan

Kecepatan

Keteranqan:

O

:

start,

A:

finish

G :

gawang dengan

ukuran

disesuaikan

Urutan petaksanaan:

'.

Dari

O

pesilat

lari

zig_zag

diantara pancang sampai O

'.

Dari

O

lari

melompati

G1,

menerobos bawah

G2

dan

kembali

melompati

G3

dengan dua kaki dan diakhiri

dengan sprintsampai @

-l-.4-\I,A\l/l\1,.T.,l

\>C,

(

hr'rG'

\=-:/

c,

Gambar 12. Kombinasi Lompat, teknik,

dan

Zig-Zag

M

"

rutin x""upua, e

*c;rlii

KSiiiiJ

rs
(17)

L.

LariZig-Zag

Urutan Pelaksanaan:

)

Pesilat

berlari cepat

dari

garis

start

melewati

batas

(seperti

pada

gambar) sampai dengan fint'sh. [image:17.612.335.468.51.189.2]

F

larak

antar batas 40-50 cm.

Gambar

12.

Lari Zig-Zag

Perlu diperhatikan bahwa

landasan

dalam melatih

l<omponen

kecepatan

terkait

erat

dengan komponen ketahanan. Artinya, sebelum

pesilat memiliki

atau

memenuhi

standar

ketahanan

yang baik,

latihan kecepatan sebaiknya belum diberikan. Model latihan

di

atas merupakan

beberapa

contoh

latihan untuk

meningkatkan kemampuan kecepatan

dalam pencak

silat.

Masih banyak bentuk latihan yang dapat digunakan

untuk meni ngkatkan kecepatan, Ciantaranya

:

accelera tlon sprint, interva

/

sprinting, speed

play (fart/ek), iiallow

sor''t,

dan

sprint

tralning. Selain

untuk

meningkatkan kemampuan kecepatan,

variasi latihan

juga

bermanfaat

untuk

menghindari

kebosanan/kejenuhan

pesilat

selama

proses latihan. Untuk

itu,

pengetahuan dan daya kreatifitas pelatih dalam

menyusun

program dan model latihan sangat

diperlukan

agar

latihan

yang

dilakukan

tidak

rnonoton.

Dengan demikian,

pesllat

tidak mengalami kejenuhan dalam berlatih,

KESIMPULAN

Kemampuan kecepatan merupakan salah

satu faktor

yang

memiliki peranan besar

dalam

pertandingan pencak

silat. Oleh

karena

setiap gerak teknik dalam pencak silat harus dilakukan secara cepat agar

lawan tidak'memiliki

kesempatan

untuk

melakukan hindaran, elakan,

tangkapan,

dan

balasan. Sebaliknya kemampuan kecepatan

juga diperlukan

untuk

melakukan belaan terhadap serangan

yang

dilakukan

oleh lawan.

Dengan

demikian,

kemampuan kecepatan

yang

diperlukan dalam pencak silat adalah kemampuan kecepatan gerak dan kemampuan

Jumal Olahraga Prestasi Volume 3, No. 1, Januari 2007

(18)

kecepatan reaksi. Kecepatan gerak diperlukan pesilat dalam melakukan serqfrgan terhadap lawan, sedangkan kecepatan reksi memiliki peranan d6minan pada saat pesilat melakukan belaan terhadap serangan lawan.

DAFTAR PUTAKA

MUNAS IPSi

XI.

2003. Peraturan Pertandingan Pencak Silat IPSI,

lakarta:

'1

PB. IPSI

Nossek,

losef.

1982. General

Theory

of

Training, Lagos:

pan

African

Press, Ltd.

Persilat. 2001.

The

Internationa/

Pencak Sr/at Competition Regulation.

Kuala Lumpur: Pesaka

Sukadiyanto.

2002.

Teorl

dan

Metodologi

Melatih

Fisik

petenis.

Yogyakarta: Fakultas

Ilmu

Keolahragaan

(FIK)

Universitas

Negeri Yogyakafta UiJY.

Mehtih K@phn Percak Siht Katqori TaMing

Gambar

Gambar 1: Faktor_faktor yang mempengaruhi kualitas kecepatan
Gambar 2' Kombinasi SPrint dan
Gambar 3. Kombinasi Sprn, Teknik, dan
Gambar 5. Kombinasi Lompat, Lari,
+6

Referensi

Dokumen terkait

Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara inisiatif mendahului serangan lawan dengan prestasi atlet pencak silat dewasa kategori tanding

Meskipun dalam pencak silat kategori tanding, predominan energi yang digunakan adalah sistem energi anaerobik alaktik, namuh sistem energi anaerobik laktik dan sistem

Pertemuan 9 : Taktik dan strategi pencak silat TGR dan Tanding Pertemuan 10: Peraturan permainan pencak silat TGR dan Tanding Pertemuan 11: Peraturan pertandingan pencak

menggunakan handbox bergerak dan tidak bergerak dapat meningkatkan kecepatan tendangan dalam olahraga pencak silat kategori tanding, serta tidak ada perbedaan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik simpulan bahwa pemahaman seluruh Atlet terhadap peraturan pertandingan pencak silat kategori tanding hasil MUNAS

Adapun pesilat Daerah Istimewa Yogyakarta yang dapat memenangkan pertandingan pada uji/latih tanding dengan Tim Pencak Silat Sea Games Singapura adalah sebagai berikut:...

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, instrumen kecepatan tendangan sabit dalam pencak silat berbasis digital yang dikembangkan untuk atlet dewasa, memenuhi

Mata kuliah metode melatih fisik pencak silat berisi tentang sasaran latihan fisik, biomotor kecepatan, kekuatan, dayatahan, kelentukan &amp; koordinasi dan