• Tidak ada hasil yang ditemukan

propbkmetode angket030

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "propbkmetode angket030"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

FUNGSI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN (BP) DALAM

MENUNJANG PRESTASI BELAJAR BIDANG STUDI

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn)

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

(P.T.K)

Diajukan untuk mendapatkan penilaian Angka Kredit dalam Jabatan Fungsional Guru / Kepala Sekolah

Oleh

………..

NIP :

(2)

HALAMAN PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN

Setelah membaca dan mencermati karya ilmiah yang merupakan ulasan hasil penelitian yang tidak dipublikasikan tetapi didokumentasikan di perpustakaan ……….. hasil karya dari:

Nama : ………. NIP : ……….

Unit Kerja : ………

Judul : Fungsi Bimbingan Dan Penyuluhan (BP) Dalam Menunjang

Prestasi Belajar Bidang Studi Pendidikan Kewarganegaraan

………..Tahun ………..

Menyetujui dan mengesahkan untuk diajukan mendapatkan Penetapan Angka Kredit Kenaikan Pangkat dalam jabatan fungsional guru.

Mengetahui

Ketua PD PGRI II Kepala ……… ………. ………

……… ………..

(3)

HALAMAN PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN

Karya Ilmiah ini diajukan sebagai syarat untuk memenuhi penetapan angka kredit kenaikan pangkat dalam jabatan fungsional guru. Karya ilmiah ini tidak dipublikasikan tetapi telah disetujui dan disahkan untuk didokumentasikan di perpustakaan ………..

Pada Hari : ………

Tanggal : ………

Pustakawan Kepala

………. ………..

(4)

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT, hanya dengan

limpahan rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas penyusunan karya

ilmiah dengan judul “Fungsi Bimbingan Dan Penyuluhan (BP) Dalam Menunjang

Prestasi Belajar Bidang Studi Pendidikan Kewarganegaraan Pada Siswa Kelas

……….Tahun Pelajaran ………..”, penulisan karya ilmiah ini

kami susun untuk dipakai dalam bacaan di perpustakaan sekolah dan dapat dipakai

sebagai perbandingan dalam pembuatan karya ilmiah bagi teman sejawat juga anak didik

pada latihan diskusi ilmiah dalam rangka pembinaan karya ilmiah remaja.

Dalam penyusunan karya ilmiah ini penulis banyak mendapat bantuan dari

berbagai pihak. Untuk itu terima kasih ucapkan dengan tulus dan sedalam-dalamnya

kepada:

1. Yth. Kepala Dinas Pendidikan ……….

2. Yth. Ketua PD II PGRI ……….

3. Yth. Rekan-rekan Guru ……….

4. Semua pihak yang telah banyak membantu sehingga penulisan ini selesai.

Penulis menyadari bahwa penulisan karya ilmiah ini jauh dari sempurna untuk itu

segala kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak selalu penulis

harapkan.

(5)

DAFTAR ISI

1. Bimbingan dan Penyuluhan ... 2. Pengertian Penyuluhan ... A. Jenis – Jenis Bimbingan dan Penyuluhan

(6)

I. Usaha – usaha bimbingan dan penyuluhan……… J. Latar Belakang Keluarga……… K. Belajar……… L. Faktor – faktor yang mempengaruhi balajar……….. BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penentuan Proyek ...

B. Metode Pengumpulan Data ...

C. Metode Analisa Data ...

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISA DATA

A. Kegiatan Bimbingan Dan Penyuluhan ...

B. Analisa Data Dan Interprestasi Hipotesa ...

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ...

B. Saran ...

(7)

BAB I PENDAHULUAN

Masalah pendidikan merupakan masalah yang sangat penting dalam

kehidupan, tidak hanya sangat penting saja, bahkan sama sekali tidak bias dipisahkan

dari kehidupan. Pendidikan itu mutlak sifatnya dalam kehidupan, baik dalam

kehidupan bangsa dan Negara. Maju mundurnya suatu bangsa atau Negara sebagian

besar ditentukan oleh mutu pendidikannya.

Sesuai dengan lajunya perkembangan dan kebutuhan yang ada pada

masyarakat Indonesia dari tahun ketahun , untuk itu jumlahnya sekolah yang ada di

Indonesia pun semakin lama makin bertambah pula, sehingga semakin banyak pula

motivasi yang terjadi pada tiap-tiap sekolah yang mana selalu sesuai dengan

perkembangan dan kemajuan teknologi sekarang ini jelas membawa dampak yang

mengarah kepada penanganan yang perlu dipersiapkan, terutama dalam kaitanya

dengan proses belajar mengajar disekolah. Mengingat hal – hal tersebut diatas, maka

program bantuan terhadap siswa di sekolah juga perlu dipersiapkan dalam

menanggani setiap masalah yang dihadapi oleh siswa dalam proses belajarnya.

Berdasarkan pedoman pelaksanaan bimbingan dan penyuluhan yang

tercantum dalam kurikulum 1975 yaitu Buku Pedoman IIIC, ditetapkan program

bimbingan dan penyuluhan disekolah dalam membantu individu memecahkan

masalah – masalah yang dihadapi dalam proses belajarnya. Untuk memperoleh hasilk

belajart yang maksimal diperlukan adanya aktivitas yang maksimal pula dari siswa

(8)

antara mereka itu berbeda. Pembinaan yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis

diharapkan agar kadar aktifitas dari setiap individu akan lebih optimal.

Pembinaan aktivitas belajar siswa di sekolah merupakan tugas dan tanggung

jawab sekolah yang dipercayakan kepada petugas bimbingan dan penyuluhan, guru

bidang studi, pegawai tata usaha bahkan penjagha sekolah sekalipun. Seorang guru

tidak hanya menyampaikan materi pelajaran saja tetapi berkewajiban pula

memberikan pengarahan kepada siswa agar dapat meningkatkan aktivitas belajarnya.

Untuk memperoleh hasil belajar yang optimal serta aktivitas belajar yang

tinggi, tidak hanya ditentukan oleh guru saja, tetapi volume aktivitas belajar siswa

juga ikut menentukan. Pada dewasa ini sebagian besar sekolah menengah telah

menetapkan telah menetapkan seorang guru khusus yang menangani siswa atau

individu yang bermasalah dalam hubungannyadengan proses belajarnya. Seorang

guru khusus tersebut tidak lain adalah petugas bimbingan dan penyuluhan yang

mampu dan ahli dalam bidangnya.

A. Alasan Pemilihan Judul

Pada anak sesuai siswa sekolah menengah, khususnya siswa SMU merupakan

masa investasi dimana pada masa ini merupakan masa yang penuh potensi – potensi

dalam mengembangkan bakat, minat, kemampuan serta ketrampilan yang ada pada

diri mereka. Pada masa seperti ini siswa dalam mengembangkan potensi yang ada

pada dirinya, bukan berarti tidak menghadapi banyak tantangan justru pada masa

muda seperti inilah tantangan yang dihadapi lebih kompleks dalam mengatasinya.

Ketidak mampuan siswa dalam menghadapi hambatan – hambatan yang

(9)

tidak terarah dan sulit dikontrol, egonya tinggi, ingin berhasil tanpa jerih payah yang

seharusnya dilakukan, mudah frustasi dan mudah tersinggung, apabila pada saat

resesi ekonomi dunia seperti dunia sekarang ini dimana tantangan selalu muncul.

Salah satu penanggulanganya adalah perlunya kehadiran petugas bimbingan dan

penyuluhan disekolah adalah diutamakan dalam hubungannya dengan proses

belajarnya disekolah maupun dirumah.

Program bantuan yang dilaksanakan oleh petugas bimbingan dan penyuluhan

(BP) di sekolah, dalam menjalankan tugasnya, petugas bimbingan dan penyuluhan

harus dapat menjalin kerja sama yang baik dengan perangkat pendidikan yang lain

seperti : Kepala Sekolah, Guru, Petugas Tata Usaha, Penjaga Sekolah bahkan

masyarakat sekitarnya.

Sehubungan dengan hal-hal tersebut diatas maka penulis mengemukakan

sebuah judul penelitian yaitu tentang “Fungsi Bimbingan Dan Penyuluhan (BP)

Dalam Menunjang Prestasi Belajar Bidang Studi Pendidikan Pancasila Dan

Kewarganegaraan (PKn) Pada Siswa………

B. Penjelasan Istilah

Dalam hal ini penulis membatasi pada judul tersebut diatas dengan

mengemukakan hal – hal sebagai berikut :

1. Bimbingan (Guidance)

Pengertian bimbingan disini adalah bantuan atau pertolongan yang diberikan

kepada individu atau sekumpulan individu – individu dalam menghindari atau

(10)

sekumpulan individu – individu itu dapat mencapai kesejahteraan dalam

hidupnya.

2. Penyuluhan

Penyuluhan adalah suatu hubungan yang bersifat pribadi, yang dapat dilakukan

dengan bertatap muka, dengan tujuan agar dapat mengambil keputusannya sendiri

dalam menyelesaikan masalah – masalah yang dihadapinaya.

3. Pengertian Belajar

Belajar adalah suatu proses perubahan kegiatan reaksi terhadap lingkungan,

perubahan tersebut tidak dapat disebut belajar apabila disebabkan oleh

pertumbuhan atau keadaan sementara seorang seperti kelelahan atau yang

disebabkan oleh obat – obatan. Perubahan kegiatan yang dimaksud adalah

mencakup pengetahuan kecakapan dan tingkah laku. Belajar adalah dengan

kematangan.

4. Aktivitas Belajar

Aktivitas belajar dari activity(Bahasa Inggris) yang berarti pelajaran atau

kegiatan. Aktifitas disini adalah suatu kegiatan yang dilakukan siswa dalam

rangka memperoleh pengetahuan dan pengalaman – pengalaman dalam proses

belajar disekolah.

Aktifitas belajar siswa meliputi :

a) Peran serta siswa dalam kegiatan belajarnya di sekolah tanpa menunggu

(11)

b) Kesiapan siswa dalam kegiatan belajar mengajar tentang keperluan –

keperluan atau perlengkapan – perlengkapan yang dibutuhklan dalam kegiatan

belajar mengajar.

c) Kemampuan Siswa dalam merencanakan, melaksanakan strategi belajarnya

bail di sekolah maupun di rumah.

5. Prestasi Belajar

Prestasi belajar merupakan hasil yang dicapai dalam proses belajarnya sesuai

dengan aktifiatas dan kemampuan siswa. Pada umumnya prestasi belajar siswa itu

dinyatakan dalam bentuk nilai berskala. Siswa dapat dikatakan berprestasi tinggi

apabila hasil belajarnya adalah di atas nilai rata – rata kelas.

6. Bidang Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PKn)

Hakekat Pendidikan Kewarganegaraan adalah suatu bidang studi yang

dilaksanakan di semua bidang pendidikan atau sekolah dalam system pendidikan

nasional. PKn merupakan suatu program pendidikan, maka kegiatanya

menyangkut usaha sadar tentang pembentukan kepribadian, pembentukan sikap

atau mental dan mengarah kepada perilaku seseorang sebagai Warga Negara

Republik Indonesia.

C. Penjelasan Judul

Sebagai hasil dari penelitian akhirnya penulis susun dan penulis sajikan dalam

bentuk skripsi dengan judul : Fungsi Bimbingan Dan Penyuluhan Dalam Menunjang

Prestasi Belajar PKn Pada Siswa……….Penelitian dibidang pendidikan

(12)

Dalam meningkatkan aktifitas belajar siswa disekolah melalui proses belajar

mengajar, Guru hendaknya berusaha sedemikian rupa dalam meningkatkan aktifitas

siswa, sehingga dalam mencapai hasil yang optimal. Dalam proses belajar mengaja,

Guru hendaknya tidak bersifat monoton dan harus disetai dengan alternative –

alternative lain yang lebih tepat. Pembinaan proses belajar hendaknya secara

kontinyu, teratur, terarah, dan terprogram. Perlu pula ditanamkan kepada siswa bahwa

perubahan tingkah laku itu adalah suatu proses, sehingga diperlukan adanya latihan –

latihan secara tekun dan berkesinambungan.

Disamping staf pengajar terutama pengajar atau Guru ada petugas Khusus

yang menangani masalah – masalah yang dihadapkan siswa di sekolah yaitu

bimbingan dan penyuluhan. Hendaknya dapat menyatu dengan semua siswa sehingga

dengan mudah mengadakan hubungan yang baik serta merupakan orang kepercayaan

bagi siswa dalam memecahkan masalah – masalah yang dihadapi, sehingga dapat

dengan mudah di identifikasi oleh petugas bimbingan dan penyuluhan.

Kemampuan petugas bimbingan dan penyuluhan sehingga dapat dengan

mudah merefleksikan individu yang bermasalah dituntut satu idealisme, loyalitas

serta dedikasi yang tinggi karena petugas bimbingan dan penyuluhan merupakan

tenaga ahli dalam bidangnya.

Oleh karena itu dalam kedudukannya sebagai pembimbing dan Pembina

dalam program belajar siswa di sekolah, petugas bimbingan dan penyuluhan

merupakan suri tauladan dari setiap tindakan dan tingkah lakunya di sekolah.

Hubungan yang baik ini antara petugas bimbingan dan penyuluhan terhadap semua

(13)

D. Pembatasan Masalah

Dalam penyelidikan ini penulis akan membatasi pada masalah :

1. Kegiatan bimbingan dan penyuluhan dalam membantu siswa yang lambat dalam

belajar PKn nya, pada siswa……….

2. Pelayanan bimbingan dan penyuluhan dalam meningkatkan prestasi belajar PKn.

E. Perumusan Masalah

Dalam perumusan masalah ini dapat penulis kemukakan hal – hal sebagai

berikut :

Apakah bimbingan dan penyuluhan di ………….dapat membantu Individu

yang lambat belajarnya untuk meningkatkan prestasi belajar bidang studi PKn pada

siswa ………..?

F. Tujuan Penelitian

Untuk memperoleh data tentang usaha yang telah dilakukan oelh petugas

bimbingan dan penyuluhan terhadap aktifiatas siswa dalam melakukan kegiatan

belajarnya di sekolah

Untuk mengetahui samapai sejauh mana petugas bimbingan dan penyuluhan

dalam mengarahkan para siswanya dalam kegiatan belajarnya secara kontinyu.

G. Metodologi Penelitian

Berbicara tentang metode dalam penelitian ilmiah sangatlah penting, karena

disini nanti akan mendapatkan petunjuk tentang bagaimana si peneliti melakukan

penyelidikan, sehingga mendapatkan hasil yang benar – benar dapat dipertanggung

jawabkan kebenarannya secara ilmiah. Hal ini diperluykan sekali mengingatkan

(14)

metode. Karena dalam penelitian ini adalah tentang hal –hal yang perlu mendapatkan

pemecahanya yaitu perlunya bimbingan dan penyuluhan dalm membantu siswa yang

mengalami masalah, terutama dalam kaitanya dengan prestasi belajarnya maka

penulis menggunakan metode pemecahan masalahnya dengan deskriptif. Teknik

deskriptif adalah meliputi penyelidikan yang menentukan, menganalisa dan

klasifikasi data.

Penyelidikan deskriptif juga membandingkan antara persamaan dan perbedaan

suatu fenomena tertentu tidak bedanya seperti studi analisa kualitaif yaitu angket,

interview atau klasifikasi, dalam hal ini penulis menggunakan penelitian melalui studi

analisa kualitatif deskriptif.

H. Anggapan Dasar dan Hipotesis

Penafsiran atau anggapan dasar merupakan titik tolak dari pada pemikirannya

yang kebenarannya diterima oleh penyelidik. Dalam penafsiran ini merupakan titik

awal terhadap pemecahan masalah yang dihadapi. Adapun penafsiran yang penulis

kemukakan adalah :

Aktifitas itu perlu dimiliki oleh setiap individu karena dapat membantu

kelancaran individu dalam belajarnya.

Bimbingan dan penyuluhan merupakan wahana untuk memberikan dorongan

kepada individu dalam meningkatkan aktifitas dalam belajarnya.

Aktifitas dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa untuk kearah pencapaian

prestasi belajar lebih optimal

Keberhasilan siswa dalam meningkatkan prestasi belajar, dengan secara

(15)

Hipotesis dipandang sebagai konklusi, suatu konklusi yang sifatnya

sementara. Sebagai konklusi sudah barang tentu bahwa hipotesis tidak dibuat dengan

penyimpangan – penyimpangan, melainkan atas dasar pengetahuan – pengetahuan

dan anggapan – anggapan dasarnya. Berdasarkan uraian di atas penulis mengajukan

hipotesis, bahwa bimbingan dan penyuluhan yang dilaksanakan secara tepat terhadap

siswa akan meningkatkan prestasi belajarnya.

I. Sistematika Skripsi

Penulisan skripsi ini terdiri dari lima bab :

BAB I : Pendahuluan, penjelasan judul, pembatasan masalah,

tujuan penelitian, metodologi penelitian, anggapan dasar

dan hipotesa, sistematika skripsi

BAB II : Landasan Teori, bimbingan dan penyuluhan, jenis – jenis

bimbingan dan penyuluhan, fungsi bimbingan dan

penyuluhan di sekolah, sifat – sifat bimbingan, bentuk –

bentuk bimbingan dan penyuluhan, prosedur penyelesaian,

aktifitas belajar, usaha – usaha bimbingan dan penyuluhan,

latar belakang (orang tua) factor – factor yng

mempengaruhi belajar.

BAB III : Metodologi penelitian, metode penentuan objek,

penentuan populasi, penentuan sample, metode

(16)

metode interview, metode dokumentasi, pelaksanaan

penelitian.

BAB IV : Penyajian data dan analisa data, penelaahan status,

penataan secara mendalam, terapi pembinaan dalam

belajar, analisa data dan interprestasi hipotesa.

(17)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Bimbingan dan Penyuluhan (BP)

Pengertian bimbingan dan penyuluhan berasal dari bahasa Inggris Guidance

and Counseling. Muli dikenal di Amerika Serikat sekitar tahun 1908 dan dikenal di

Indonesia pada sekitar tahun 1958. Dalam memberikan definisi tentang bimbingan

dan penyuluhan banyak terjadi perbedaan – perbedaan di kalangan ahli pendidikan.

Perbedaan pendapat para ahli itu hanya perbedaan dalam membrikan titik beratnya

saja.

Sebagaimana pendapat yang dikemukakan oleh P. Tirto Pramono M.Sc.Ed,

adalah sebagai berikut :

“”Bimbingan adalah bantuan peribadi kepada anak didik dimana ada

kesulitan masalah- masalah hidupnya. Bantuan itu baik diberikan kepada

orang dalam suatu kelompok, boleh juga anak itulah yang menjadi sasaran

bukan masalhnya. Maksud bimbingan dan penyuluhan bukan memecahkan

masalah untuk anak didik, melainkan sekedar membantu memecahkan

sendiri masalah- masalah itu

Disini dikemukakan bahwa bimbingan itu bukan hanya memecahkan masalah

yang dihadapi siswa baik perorangan maupun kelompok, tetapi bimbingan disini juga

membantu memberikan jalan bagisiswa dalam mengatasi masalah- masalah. Jadi

(18)

Dalam hal ini dapat penulis kemukakan bahwa bimbingan merupakan bagian

dari pada program pendidikan secara keseluruhan yang dilakukan oleh ahli bersama

stafnya dalam rangka memberikan pelayanan kepada individu, khusnya bagi yang

mengalami masalah agar dapat mengembangkan kemampuan, bakat dan potensi yang

terkandung pada diri individu, agar dapat mengambil keputusan sendiri dalam

mencapai cita –citanya. Dalam kata lain sebagai berikut :

1. Bimbingan dilakukan oleh orang yang mempunyai keahlian dalam bidangnya

bimbingan.

2. Bimbingan diberikan baik kepada kelompok maupun individu dalam

kelompoknya.

3. Pemberian bantuan diutamakan bagi individu yang mangalami masalah.

4. Tujuan bimbingan adalah untuk membantu dalam memecahkan masalah –masalah

yang dihadapi siswa.

5. Petugas bimbingan tidak memaksakan kehendaknya kepada individu yang

mengalami masalah.

6. Bimbingan yang dilakukan adalah dengan sengaja dan disadari.

Pengertian Penyuluhan

Sebagaimana dikemukakan oleh Dra. Siti Rahayu Haditono mengemukakan

pendapatnya sebagai berikut :

“Penyuluhan adalah proses menolong orang supaya dapat mengatasi

persoalan – persoalanya dalam menambahkan penyesuaian dirinya melalui

(19)

orang, misalnya dengan membuat orang yang ditolong tadi merasa bebas dan

senang”

Berdasarkan definisi diatas dapat penulis uraikan sebagai berikut :

a) Konseling merupakan usaha pemecahan masalah dalam arti sudah bermasalah

atauakan kuatir timbulnya suatu masalah pada diri seseorang.

b) Penyuluhan adalah pemberian pertolongan kepada individu yang mengalami

masalah.

c) Konseling termasuk suatu kegiatan yang saling bertatap muka dilakukan

dengan cara wawancara atau dengan cara berdiskusi sendiri masalahnya

d) Pada akhirnya individu yang ditolong akan menyesuaikan diri dengan

lingkungannya.

Menurut Drs. Ketut Sukardi dalam bukunya yang berjudul :

Dasar – Dasar Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah memberikan

pengertian penyuluhan sebagai berikut :

“Hubungan timbal balik antar konselor dengan klien (konsele) dalam

memecahkan masalah – masalah tertentu dengan wawancara yang dilakukan

secara “face to face” atau cara yang sesuai dengan keadaan klien sehingga

sanggup mengungkapkan isi hatinya secara bebas yang bertujuan agar klien

dapat mengenal dirinya sendiri, mengetrapkan dirinya dalam proses penyesuaian

dengan lingkungan serta dapat berkembang dan berperan yang lebih baik dan

optimal dalam lingkungannya”

a) Petugas penyuluhan yaitu seorang ahli dalam ilmu jiwa(psikologi) yang

(20)

b) Penyuluhan dan kepekaan dapat dengan segera mengetahui penyebab

timbulnya ,masalah bagi siswa.

c) Hubungan antara individu dengan penyuluh terselenggara baik.

d) Hubungan antara individu dapat menumbuhkan suatu perubahan sikap

(kepribadian).

e) Jadi yang dimaksud dengan mempengaruhi beberapa “face to face”,

kepribadiannya yaitu :

f) Mempengaruhi dalam arti menunjang perkembangan kepribadian manusia

menuju kearah kematangan.

g) Menghilangkan beberapa gejala penyakit atau keteganggan jiwa.

Dari pertanyaan diatas dapat disimpulkan bahwa bimbingan dan penyuluhan

adalah :

a) Bimbingan diberikan kepada siswa yng merupakan bagian fungsi pendidikan.

Dalam penyuluhan dapat diberikan secara umum dan khusus artinya bantuan

diberikan kepada kelompok individu atau individu dari kelompok itu sendiri.

b) Kegiatan bimbingan dan penyuluhan adalah disengaja, sadar, berencana dan

kontinu.

c) Walaupun pada prinsipnya perlakuan terhadap individu itu harus sama, namun

dalam bimbingan dan penyuluhan perlakuakuan itu dapat berbeda.

(21)

e) Pelayanan bimbingan dan penyuluhan harus diarahkan kepada peningkatan

perkembangan individu yang bersangkutan, sehingga individu dapat memecahkan

masalahnya.

B. Jenis – jenis bimbingan dan penyuluhan dapat dikelompokkan sebagai berikut :

1. Education guidance :

Suatu bimbingan yang diberikan kepada individu agar dapat menentukan cara –

cara belajar yang tepat, pemilihan jurusan yang sesuai dengan bakat, minat dan

kemampuannya.

2. Personal social guidance

Diberikan kepada individu yang mengalami kesukaran – kesukaran pribadi,

terutama dalam proses pematangan dirinya. Kesulitan – kesulitan yang dialami

individu adalah berkaitan dengan penyesuaian terhadap lingkungan sosialnya.

3. Vocalional guidance

Bimbingan yang diberiakan kepada individu dalam memilih lapangan pekerjaan

atau jabatan disesuaikan dengan bakat minat dan ketrampilan sehingga individu

dapat menyesuaikan diri dengan tuntutan pekerjaannya melalui :

a) Vocational informational pekerjaan hendaknya disesuaikan dengan minat,

bakat dan ketrampilanya.

b) Vocational guidance , pemilihan pekerjaan hendaknya disesuaikan dengan

minat, sifat dan tuntutan individu.

c) Vocationaql training, latihan yang diberiakan individu sesuai dengan

(22)

d) Vocational placement, memberikan latihan kepada individu dalam melakukan

pekerjaanya.

e) Social placement, latihan yang diberiakan dalam hubungannya dengan

pekerjaannya agar dapat menghargai pekerjaanya.

C. Fungsi Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah

Sasaran utama bimbingan dan penyuluhaqn di sekolah adalah memberikan

bantuan kepada siswa yanag mengalami masalah atau kesulitan baik dalam

hubungannya dengan proses belajarnya maupun dalam menyesuaikan diri dengan

lingkungannya disekolah, dengan teman – temanya atau tentang studinya lebih

lanjut.

Bimbingan dan penyuluhan merupakan bagian integral dengan kegiatan

pendidikan, sebagaimana tercantum pada kurikulum 1994 pelaksanaan bimbingan

dan penyuluhan, diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Fungsi menyalurkan

Ialah fungsi bimbingan dalam hal membantu siswa untuk memilih jurusan,

menentukan jenjang sekolah berikutnya lapangan kerja yang sesuai dengan bakat,

minat, cita – cita serta ketrampilannya.

2. Fungsi mengadaptasikan

Membantu para petugas di sekolah dalam mengadaptasikan program pengajaran

(23)

3. Fungsi menyesuaikan

Yaitu dalam memberiakan penerangan kepada siswa dalam mengembangkan

dirinya seoptimal mungkin

4. Fungsi penetapan

membentu siswa menyesuaikan diri dengan minat, bakat, kemampuan serta cita –

citanya.

D. Sifat – sifat Bimbingan dan Penyuluhan

1. Diagnostic, dengan diagnostic akan dapat diketahui segala kelemahan dan

kelebihan dari individu yang meliputi :

a) Aspek Intelektual, tentang aktifitas – aktifitas intelektualnya.

b) Aspek diagnostic umum, kemungkinan – kemungkinan apa yang dihadapi

beserta kelemahan dan kekurangannya

c) Aspek efektif, apa – apa saja yang menjadi sifat – sifat dasar khusus bagi

siswa

d) Aspek advice, untuk psiko – terapi yaitu apa yang harus diselesaikan dalam

kasusnya.

1. Preventive, yaitu merupakan tindakan pencegahan dalam menghindari individu

dari masalah – masalah yang dihadapi dari kekecewaaan atau kegagalan.

2. Perceveratif, membantu siswa dalam melestarikan perkembangan siswa yang

sedang berlangsung.

3. Korektif, yaitu memberikan bantuan berupa usaha dalam mengatasi kelambatan

(24)

E. Bentuk – bentuk Bimbingan dan Penyuluhan

1. Secara individu, bantuan yang diberiakan secara langsung (face to face) dalam

kaitanya dengan kesulitan – kesulitan yang dihadapi seperti konflik antara siswa

dengan lingkungan orang tua, lingkungan sekoloah, atau bakat dan minat, antara

perkembangan intelektual dengan emosi.

2. Secara kelompok, bantuan yang diberiakan secara kelompok terutama diberiakan

dalam kaitanya dengan proses belajarnya di sekolah. Hal ini dilakukan apabila

dalam suatu kelompok kelas ini memerlukan penaganan secara klasikal dalam

meningkatkan prestasi belajarnya dapat memperoleh hasil belajar yang lebih

tinggi. Dalam hal ini penulis mengemukakan adanya pemberian bantuan secara

klasikal melalui pendekatan metode mengajar yang tepat bagi proses belajar

mengajar.

F. Petugas Bimbingan dan Penyuluhan

Kedudukan petugas bimbibgan dan penyuluhan dalam membantu kepala

sekolah beserta staf pengajar yang lain sebagai mana dikemukakan oleh Drs. Agus

Sujanto, sebagai berikut :

1. Kepala sekolah, sebagai pemimpin sekolah yang bertanggung jawab atas baik

buruknya juga bertanggung jawab atas kesejahteraan warga sekolah tersebut.

Kepala sekolah dalam mengelola sekolah membutuhkan bantuan petugas –

petugas sebagai berikut :

2. Wali kelas, berkewajiban mengadakan pembinaan terhadap kelas – kelas yang

(25)

3. Para guru, berkewajiban mengadakan pembinaan terhadap bidang studi yang

dipegangnya.

4. BP3(Badan Pembantu Penyelengaraan Pendidikan), yaitu lembaga social yang

ikut membantu kelancaran pemdidikan yang terdiri orang tua murid dan

masyarakat lainnya.

5. Para pegawai dan penjaga sekolah sebagai pelaksana administrasi sekolah dan

keamanan sekolah.

6. Paedagog, adalah para ahli pendidikan yang ada hubungannya dengan pendidikan.

7. Psikolog, ahli dalam bidang kewajiban yang dapat memberikan bentuan terhadap

masalah – masalah yang ada hubungannya kewajiban.

8. Psikiater adalah ahli dalam penyakit kejiwaan yang dapat memberikan bantuan

terhadap masalah – masalah yang ada hubungannya dengan kejiwaan

9. Dokter, yang dapat memberikan bantuan penyembuhan terhadap penyakit fisik.

10. Sosial wolker, adalah petugas yang dapat memberikan bantuan dalam

melaksanakan hubungan dengan penelitian.

11. Evaluator, adalah ahli yang dapat memberikan bantuan terhadap masalah yang

ada hubungannya dengan penelitian.

12. Conselor, adalah ahli yang mempunyai tugas khusus dalam penanganan

bimbingan dan penyuluhan. Conselor bertugas sebagai coordinator terhadap

semua staf bimbingan dan penyuluhan.

Tugas lain daripada petugas bimbingan dan penyuluhan yaitu bersama kepala

(26)

Conselor bersama kepala sekolah merencanakan bimbingan yang sistemtis dan

terpadu yaitu meliputi :

1. Program pengembangan para guru

2. Program konsultasi untuk orang tua dan guru

3. Program konseling untuk murid

4. Program penilaian hasil belajar

G. Prosedur penyesuaian

Prosedur penyelesaian dalam bimbingan dan penyuluhan menggunakan

teknik – teknik sebagai berikut :

1. Teknik derektif

2. Teknikk non derektif

Dalam teknik derektif, si terbimbing melaksanakan petunjuk – petunjuk yang

diputuskan oleh pembimbing. Dalam teknik non derektif, pembimbing hanya

merekfleksiakan saja, sehingga si terbimbing dapat mengambil keputusannya sendiri.

Adapun teknik pendekatan yang dipakai dalam prosedur penyelesaian adalah :

a) Pendekatan individu.

Teknik pendekatan individu yaitu hubnungan pribadi antara si terbimbing dan

pembimbing melauli wawancara nasehat atau konseling. Sebagaimana

dikemukakan oleh I. Djumhur dan Drs. Moh. Surya, bahwa dalam pendekatan

(27)

1. Derektivee conseling, yaitu konseling dimana yang paling berperan adalah

konselor. Konselor berusaha mengerahkan konseling sesuai dengan

masalahnya.

2. Non Derektive Conseling, teknik ini merupakan kebalikan dari teknik diatas,

yaitu semuanya berpusat pada konseling menampung pembicaraan konselor.

Konseling bebas berbicara sedang konselor menampung dan mengarahkan.

3. Collective Conseling, yaitu campurnan dari teknik diatas.

Langkah – langkah yang ditempuh dalam konseling adalah sebagai berikut :

1. Menentukan masalah

2. Pengumpulan Data

3. Analisa Data

4. Hipotesis atau menetapkan latar belakang masalah

5. Programa atau menetapkan langkah

6. Terapi yaitu pelaksanaan bantuan

7. Evaluasi dan follow up yaitu melihat hasil yang ditempuh

b) Teknik pendekatan kelompok

Pendekatan semacam ini dapat dilakukan baik di kelas, disekolah, yaitu meliputi :

1. Pendekatan kelompok

2. Sosiodrama

3. Penerangan secara kelompok

(28)

H. Aktivitas Belajar

Aktivitas berasal dari kata activity (bahsa Inggris) yang berarti pelajaran atau

kegiatan. Sebagai pendapat S. Tejo Wasito dan WJS. Poerwadarminta yang artinya :

aktifitas adalah pekerjaan kegiatan.

Dalam hal ini berarti siswa harus secara aktif dalam proses belajarnya agar

tercapai hasil belajar yang semaksimal mungkin. Belajar adalah suatu aktifitas yang

harus dikerjakan dengan sadar baik di luar sekolah maupun di sekolah (didalam

kelas).

Pengertian aktivitas belajar adalah meliputi :

a) Kegiatan yang dilaksanakan siswa dalam belajarnya

b) Keaktifan siswa dalam kegiatan belajar

c) Peran serta siswa dalam ikut ambil bagian dalam belajarnya.

Oleh Karena itu perlu adanya pembinaan, pengarahan dan bimbingan

khususnya bagi guru bidang studi dalam menjalankan tanggung jawabnya

meningkatkan pelayananya dalam membimbing siswa, meliputi :

a) Jangan menggangap bahwa kelompok siswa adalah kelompok yang utuh, siswa

sendiri dari berbagai kelompok dan individu yang mempunyai kepentingan

sendiri – sendiri.

b) Hadapi siswa itu sebagai individu yang khas, yang mempunyai persoalan cita –

(29)

c) Yang mempengaruhi aktivitas belajar siswa selain guru di sekolah juga factor lain

seperti pengaruh keluarga dan masyarakat.

d) Harus ada tekad yang kuat untuk benar –benar membina para siswanya.

Disamping itu guru harus dapat membangkitkan minat siswa terhadap

pelajarannya sehingga guru harus :

a) Guru mempunyai semangat dan gairah yang maksimal terhadap bidang studinya.

b) Kemampuan guru untuk memajukan siswanya.

c) Guru hendaknya tanggap ing sasmita

d) Guru harus berpenampilan menarik, menyenangkan dan harmonis

e) Guru harus mampu memberikan dorongan terhadap siswanya.

Dalam hubungannya dengan aktivitas belajar yang tinggi akan merubah siswa

dalam proses belajar mengajar dari pasif menjadi aktif, sebagaimana dikemukakan

oleh MC. Kenchi tentang proses belajar mengajar variasi cara belajarsiswa aktif

(CBSA) sebagai berikut :

a) Partisipasi siswa dalam menetapkan tujuan kegiatan belajar mengajar.

b) Tekanan pada aspek afektif dalam pelajaran

c) Partisipasi siswa dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar terutama

berbentuk interaksi siswa.

d) Penerimaan (acceptance) pengajar terhadap perbuatan dan kontribusi siswa yang

kurang relevan atau balikan sama sekali rendah.

(30)

f) Kebebasan atauy kesempatan yang diberikan kepada siswa untuk mengambil

keputusan penting dalam kehidupan sekolah.

g) Jumlah waktu yang dipergunakan untuk menanggulangi masalah pribadi siswa,

baik yang tidak mampu, baik yang tidak mampu yang berhubungan dengan

pelajaran.

Berdasarkan pandangan diatas, bahw agar terjadi proses belajar mengajar

variasi CBSA secara optimal, guru harus memiliki kompetensi agar dalam proses

belajar mengajar diperoleh kemanusiaan antara metode yang dipilih dengan :

a) Materi yang disampaikan

b) Karakteristik masing – masing siswa

c) Fasilitas yang tersedia

d) Tujuan yang ingin dicapai

e) Situasi dan kondisi lingkungan

I. Prestaasi Belajar

Pengertian prestasi belajar menurut WJS. Poerwadarminto menjelaskan bahwa

prestasi belajar adalah “Hasil yang dicapai atau dilakukan………”

Sedangkan menurut Sumartono prestasi belajar adalah “sesuatu nilai yang

menunjukan hasil yang tinggi dalam belajar yang ingin dicapai menurut kemampuan

anak dalam mengerjakan sesuatu pada saat tertentu…………..”

Berdasarkan pendapat diatas berarti hasil belajar seseorang tidak tergantung

(31)

lingkungannya. Disekolah prestasi belajar tersebut ditujukan dalam buku raport

prestasi belajar merupakan kecakapan nyata yang berarti hasil yang ingin dicapai oleh

seorang siswa pada suatu periode tertentu. Menurut Hamalik bahwa :

“Belajar adalah susatu bentuk pertumbuhan atas perubahan dalam diri

seseorang yang dinyatakan dalam cara – cara bertingkah laku yang baru berangkat

pengalaman dan latihan”

Perubahan baru yang baru penulis kemukakan sebagai hal – hal yang belum

diketahui sebelumnya, timbul pengertian – pengertian baru, perubahan sikap,

kebiasaan, ketrampilan, perubahan sifat social, emosional, pertumbuhan jasmaniah

serta rohaniah.

Perubahan belajar merupakan hal yang komplek sebab merupakan suatu

proses yang dipengaruhi oleh factor intern maupun ekstern siswa itu sendiri.

J. Usaha – usaha Bimbingan dan Penyuluhan dalam Menunjang Prestasi Belajar Siswa Demi Tercapainya Prestasi Belajar di Sekolah

Pelayanan yang diberikan oleh sekolah, khususnya oleh petugas bimbingan

dan penyuluhan dalam meningkatkan prestasi belajar semaksimal mungkin di

antaranya :

a) Membantu individu yang bermasalah baik secara individu maupun kelompok.

b) Menunjukan kepada individu tentang cara – cara belajar yang baik.

c) Mengenal sifat – sifat dan ciri – ciri dari masalah yang dihadapi individu

d) Penggunaan pengalaman – pengalaman masa lampau terhadap tugas, diferensiasi

(32)

e) Berusaha menciptakan situasi baru sesuai dengan pengalamannya

f) Berusaha mengurangi dan memberikan kesalahan – kesalahan

Disamping itu agar dalam belajarnya memiliki pedoman dan belajar secara

efektif dan efesien, perlu adanya prinsip – prinsip belajar sebagai berikut :

a) Belajar adalah suatu proses aktif yang dipengaruhi oleh kondisi dinamis

lingkungannya.

b) Tujuan yang ingin dicapai sudah jelas

c) Dalam belajar perlu adanya pedoman belajar, baik dari pembimbing maupun dari

buku – buku.

d) Dalam belajar perlu adanya latihan – latihan

e) Belajar perlu adanya pedoman belajar, baik dari pembimbing maupun buku –

buku.

f) Dalam belajar dibutuhkan pula komprehensif.

g) Belajar adalah kemamauan siswa dalam mentransfer pengalaman yang

diperolehnya.

Berdasarkan prinsip – prinsip belajar diatas diharapkan agar siswa akan

memperoleh prestasi belajar yang maksimal, Drs. Soemartono mengemukakan bahwa

:

a) Membangkitkan motivasi dan gairah dalam kegiatan belajar siswa.

b) Petugas bimbingan dan penyuluhan melaksanakan koordinasi dengan guru

bidang studi, khususnya bidang studi PKn untuk mencari jalan keluar.

Memberikan petunjuk – petunjuk tentang cara belajar yang baik atau yang tepat

(33)

d) Mengusahakan agar siswa dapat memahami keadaan lingkungan keluarga,

masyarakat maupun sekolah

J. Latar Belakang Keluarga (Orang Tua)

Prestasi belajar siswa dapat pula dipengaruhi oleh latar belakang keluarga,

terutama perlakuan orang tua terhadap siswa dalam lingkungan keluarganya. Aktifitas

serta prestasi belajar yang dicapai terutama tergantung pada perlakuan orang tua di

masa kecil (anak - anak) yang dapat menggangu perkembangannya di kala itu.

Perlunya orang tua terhadap anak anak akan mempengaruhi jiwa anak samapai pada

masa perkembangnya lebih lanjut. Perlakuaan orang tua terhadap siswa di waktu kecil

dapat juga mempengaruhi perkembangan inteltualnya serta perasaan rendah diri

dalam lingkungan belajarnya. Yang lebih penting lagi ialah perlakuan orang tua

sangat berpengaruh terhadap masa depan siswa.

Sebagaimana kutipan dari Dr. Kusumanto Setyanegoro yaitu pada kursus

peningkatan dalam bidang kesejahteraan jiwa, yang diberikan oleh team dokter

Universitas Airlangga, tentang sikap orang tua dan pengaruhnya terhadap anak adalah

sebagai berikut :

Sikap Orang tua Pengaruhnya terhadap perkembangan anak

Menolak (Rejection) Rasa gelisah diasingkan mencari bantuan

dan perhatian pada orang lain.

Bersikap memberontak pada orang tua tak

mempu memberi kasih sayang pada orang

tua dan tak mampu percaya kepada orang

(34)

kepadanya.

Mamanjakan Egocentic, hanya tahu menuntut tak tahu

kecewa dan lekas kecil hati. Cenderung

menolak peraturan dan minta

diprioritaskan. Kurang dapat bertanggung

jawab dan tidak bersedia untuk di

persamakan

Anak dituntut untuk selalu tunduk Bersikap menyerah, kurang berani

berinisiatif, Cenderung bertindak manis dan

selalu tunduk pada perintah, bergantung

kepada orang lain.

Etika moral yang terlalu tinggi Lekas merasa dirinya merasa berdosa dan

tidak berharga, bersikap kaku dan keras.

Dalam hubungan dengan orang lain kaku

dan keras

Disiplin yang terlalu keras Selalu ingin mendapatkan penghargaan

untuk dapat melakukan sesuatu

Disiplin yang tidak teratur Menentukan norma yang tidak teratur pula

pada dirinya. Mereka terombang – ambing

antara kedua nilai yang kadang – kadang

bertentangan. Tidak memiliki sikap yang

tetap dalam menghadapi sesuatu. Pertentangan antara kedua orang tua Terus menerus merasa kegelisahan,

ketegangan dan rasa kurang terjamin diri.

Kurang tempat berlindung yang aman,

(35)

sesuatu yang kurang aman, berbahaya dan

mengancam, cenderung menimbulkan,

sehingga bersikap agresif.

Persaingan anak yang kurang adil Sikap permusuhan scara terbuka, kurang

percaya diri, merasa terancam, tingkah

lakunya menyerupai anak kecil

Broken Home(Perceraian) Rasa gelisah dan cemas. Rasa tersinggung,

pembinaan diri dalam rasa yang kurang

aman

Orang tua yang munafik Cenderung mengoper berbagai ketakutan

dan prasangka

Orang tua yang immoral Mengoper norma – norma yang immoral

timbulnya berbagai kesulitan yang mungkin

menimbulkan pelanggaran peraturan

umum.

Dalam menyesuaikan dengan lingkungannya, terutama lengkungan belajarnya

disekolah siswa tidak dapat secara otomatis mengikuti dan menyesuaikan diri dengan

lingkungannya. Untuk dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan belajarnya, perlu

mendapatkan bimbingan dan pembinann dari petugas bimbingan dan penyuluhan di

sekolah. Bagi petugas bimbingan dan penyuluhan sendiri dalam mengidentifasi latar

belakang siswa dengan bantuan data dokumentasi identitas siswa di sekolah,

disamping dari hasil interview dan observasi.

K. Belajar

(36)

Menurut WJS. Poerdarminto dalam kamus Bahasa Indonesia mengatakan

belajar adalah “Berusaha atau berlatih dan sebagainya supaya mendapatkan sesuatu

kepandaian” Sedangakan menurut Sumarsono prestasi belajar adalah “Suatu nilai

yang menunjukkan hasil yang tertinggi dalam belajar yang ingin dicapai menurut

kemampuan anak dalam mengerjakan sesuatu pada saat tertentu……….”

Sedangkan menurut W. Setrn, bahwa belajar mengandung tiga hal :

1. Bahwa belajar itu membawa perubahan (dalam arti behavioral,change maupun

potensial)

2. Bahwa belajar untuk mendapatkan perubahan dan pada pokoknya adalah

didapatkannya kecakapan baru.

3. Bahwa perubahan itu terjadi karena usaha………..

Diantara beberapa jenis belajar, salah satu diantaranya ialah belajar bersikap.

Sebagai dikemukakan oleh I.L Pasaribu dan Drs. Simanjuntak, SH., bahwa :

“Belajar sikap ini dapat terjadi dengan berbagai cara mengetahui sesuatu

dan merealisasikan sikap. Belajar siakp termasuk belajar norma dengan cara

identifikasi, interaksi kelompok, alat komunikasi conditioning. Sikap merupakan

dinamika untuk berbuat”

L. Faktor –Faktor Yang Mempengaruhi Belajar

Setiap perbuatan atau kegiatanbelajar tentu ada factor – factor yang

mempengaruhinya, baik yang bersifat mendorong maupun sebaliknya yaitu

menghambat secara singkat faktor – faktor yang mempengaruhi prestasi belajar itu

(37)

1. Faktor Intern adalah kempuan anak itu sendiri yang dibawa sejak lahir, pada

dasarnya anak sudah dibekalai dengan bermacam – macam kemampuan atau

bakat potensi antara yang satu dengan yang lainnya tidak sama. Kemampuan

yang bersifat bawaan ini tidak dapat diubah tetapi hanya dapat dipengaruhi atau

dikembangkan menurut batas – batas yang telah dimilikinya. Dalam hubungan

faktor intern yang sangat dilakukan oleh pendidikan adalah mengembangkan

potensi atau bakat yang dimilikinya dengan jalan memberikan situasi atau

rangsangan yang cocok atau tepat yaitu dengan jalan bagi anak yang berbakat

dalam bidang studi PKn diberikan bimbingan yang baik secara rutin sehingga

pada akhirnya benar – baner menjadi seseorang ahli dalam bidang PKn. Jadi pada

dasarnya pendidikan merupakan proses tujuan melanjutkan potensi – potensi

yang telah dimiliki anak sejak lahir.

2. Faktor Ekstern adalah segala pengaruh dari luar anak baik berasal dari pendidikan

maupun hasil pergaulan. Pengaruh dari luar ini dapat pula sesama manusia, dapat

pula berupa lingkungan fisik atau benda mati. Usaha pendidikan disini adalah

menetapkan atau mencegah hal – hal atau situasi yang akan menghambat. Adapun

faktor ekstern antara lain :

a) Fasilitas dan alat- alat pelajaran

b) Situasi proses belajar mengajar

(38)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Di dalam penelitian berhasil tidaknya suatu kegiatan yang dilaksanakan

banyak ditentukan oleh tepatnya metode yang digunakan. Dengan demikian metode

mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam menentukan kualitas hasil yang

telah dilakukan . Oleh karena itu perlu terlebih dahulu ditentukan metode yang tepat

bagi permasalahan yang akan diteliti dan ketetapan dalam memilih inilah yang akan

mengarahkanb kepada tujuan penelitian.

Dalam hal ini metode mempunyai pengertian sebagai alat penyelidikan, hal ini

juga sesuai dengan apa yang dinyatakan oleh WJS. Poerdarminto, bahwa : “Metode

adalah cara yang teratur dan terpilih yang paling baik untuk mencapai suatu maksud

dalam ilmu pengetahuan dalam pendidikan……”Sedangkan menurut Sutrisno Hadi

adalah :”Metode adalah suatu usaha untuk menentukan, mengembangkan dan

menguji kebenaran suatu pengetahuan usaha dimana dilakukan dengan menggunakan

metode – metode ilmiah….”

Istilah metode berasal dari kata “Metode” dan “Logos”. Metode artinya suatu

cara untuk mencapai tujuan, sedangkan Logos artinya ilmu, maka metodologi berarti

ilmu tentang cara untuk mencapai kebenaran sesuatu secara ilmiah.

Dengan melihat uraian diatas maka jelaslah bahwa metode pada hakekatnya

membawa cara –cara yang dapat digunakan dalam suatu penyelidikan guna mendapat

(39)

jawabkan kebenarannya secara ilmiah. Dalam bab ini akan dibahas suatu persatu

tentang :

A. Metode Penemuan Objek Populasi dan Sampel

B. Metode Pengumpulan Data

C. Metode Analisa Data

Dari sekian pokok bahasan ini, akan penulis kemukakan satu persatu, sebagai

berikut :

A. Metode Penentuan Objek

Metode penentuan objek tentu ada cara yang digunakan untuk memilih,

dijadikan dan menentukan hal – hal yang penulis anggap dapat dijadikan sumber data

sesuai dengan kebutuhan yang tertera dalam pelaksanaan diatas sehingga dapat

memenuhi data –data yang diperlukan secara tepat.

Pada setiap penelitian tentu ada objek yang diteliti, yang dimaksud objek

penelitian adalah segala sesuatu yang dikenal atau menjadi sasaran penelitian dengan

adanya perumusan, pembatasan serta penentuan objek, penelitian ini akan

dimanfaatkan serta terhindar kemungkinan menjadi kekaburan yang sekaligus akan

memudahkan penyelenggaraan

Dalam menentukan objek penelitian, penulis tidak menggunakan sistem

randomisasi tetapi berdasarkan populasi siswa yang mengalami kelambatan dalam

bidang studi PKn yaitu sejumlah 5 (lima) orang mereka itu adalah :

1. HERI

2. UDIK

(40)

4. TRI

5. MUKLISON

Alasan penulis mengadakan analisa data terdapat keseluruhan populasi

sekolah………..tersebut diatas, mengingat bahwa kemampuan belajar PKn yang

mereka capai belum pada taraf yang dikategorikan kriteria sedang.

Populasi dan Sampel

Sebagai populasi penelitian ini adalah siswa ………sedangkan

sampelnya dalah siswa……….tahun ajaran ………Sedangkan

jumlah kelas II pada sekolah……….ada 9(sembilan) kelas.

Sampel dari populasi kelas II seluruhnya dengan menggunakanrandom dan

cara ordinal sebanyak satu kelas. Dari jumlah kelas atau sembilan kelas setelah

dirandom terdapat satu kelas dengan jumlah 49 siswa, sekaligus sebagai sampel.

Sutrisno Hadi menjelaskan cara ordinal adalah :

“Cara yang diselenggarakan dengan menyusun subjek dalam suatu daftar

dan mengambil mereka – mereka yang akan ditugaskan di dalam sampel di atas

kebawah misalnya mengambil mereka – mereka yang bernomor kelipatan angka lima

dan yang bernomor ganjil atau genap”

Menurut Dra.Ny. Suharsini Arikonto bahwa : “sampel adalah sebagai dari

wakil populasi yang diteliti jika kita akan hanya meneliti sebagian dari populasi maka

metode tersebut metode sampel”

B. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah suatu cara untuk mendapatkan data dari

(41)

cara yang ada selalu cocok untuk memperoleh data yang diperlukan. Hal ini

disebabkan tiap metode mempunyai kegunaan sendiri – sendiri. Agar dalam

pelaksanaan penelitian, pengumpulan data ini bisa efisien maka penulis perlu

menggunakan metode – metode yang tepat dan bersifat ilmiah.

Adapun metode pengumpulan data yang penulis gunakan adalah sebagai

berikut :

a) Metode Observasi (Pengamatan)

Penelitian yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan terhadap

objek, baik secara langsung maupun tidak langsung, menggunakan teknik yang

disebut dengan “pengamatan atau observasi”. Teknik ini banyak digunakan, baik

dalam penelitian dapat diamati dari dekat untuk melaksanakan pengamatan ada 3 cara

antara lain :

1. Pengamatan langsung (direk observasi) yakni : pengamatan yang dilakukan

tanpa perantara atau secara langsung terhadap objek yang diteliti seperti

mengadakan pengamatan langsung terhadap proses belajar mengajar di kelas.

2. Pengamatan tak langsung (inderek observation) yaitu : Pengamatan yang

dilakukan terhadap suatu objek melalui perantara suatu alat, cara, baik

dilaksanakan dalam situasi sebenarnya maupun bantuan. Contoh mengadakan

pengamatan terhadap pengaruh hukuman terhadap suasana kejiwaan, atau

mengadakan pengamatan melalui alat yang disengaja untuk keperluan

tersebut.

3. Partisipasi yaitu : Pengamatan yang dilaksanakan dengan cara ikut ambil

(42)

biasanya banyak digunakan terutama dalam penelitian psikologi, spsiologi

maupun antropologi, namun demikian dalam lapangan pendidikan pun

banyak pula yang digunakan teknik ini, seperti mengadakanpengamatan

terhadap mekanisme proses hubungan siswa antara guru, kepala sekolah,

dilakukan dengan cara ikut ambil bagian sebagian guru dan mangamati setiap

gejala yang menjasi objek penelitian.

Cara mengadakan pengamatan sebagaimana diuraikan di atas dapat juga dilaksanakan

dengan menggabungkan dua atau tiaga cara sekaligus dalam suatu kegiatan penelitian,

mengambil pertimbangan bahwa suatu cara dianggap kurang memadai. Dari penelitian

berpengalaman diperoleh suatu petunjuk bahwa mencatat data observasi bukanlah

sekedar mencatat data observasi bukanlah sekedar mencatat, tetapi juga mengadakan

pertimbangan kemudian mengadakan penelitian ke dalam suatu skala bertingkat.

Misalnya : Kita memperhatikan reaksi siswa dalam menerima pelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan, bukan hanya mencatat reaksinya itu bagaimana, dan berapa kali ia

masuk, tetapi juga menilai reaksi tersebut sangat kurang atau tidak sesuai dengan yang

kita kehendaki.

b) Metode Angket

Angket merupakan teknik pengumpulan data yang berisikan daftar isisan yang

harus diisi atau dijawab oleh sejumlah subjek, dari angket tersebut dapat diambil

kesimpulan – kesimpulan tentang subjek yang diselidiki. Sedangkan jenis pertanyaan

ada yang tertutup ada pula yang terbuka. Jenis pertanyaan dikatakan tertutup apabila

(43)

Sebagaimana dikemukakan oelh Drs. Bimo Walgito tentang angket yaitu

sebagai berikut :

“Jenis pertanyan tertutup adalah pertanyaan – pertanyaan yang terbentuk,

dimana orang yang menjadi questiore tinggal milih jawaban yang telah disediakan

dalam questionaire”

Dalam hal ini penulis laksanakan agar dapat mendeteksi sejauh mana

tanggapan dan fungsi bimbingan dan penyuluhan terhadap prestasi belajar nya. Sebab

ternyata walaupun program bimbingan dan penyuluhan sudah dilaksanakan

di………..masih ada siswa yang enggan datang mengemukakan

masalahnya atau kesulitannya yang dihadapi terhadap guru wali wali kelas bahkan

terhadap tugas bimbingan dan penyuluhan sendiri. Untuk itu maka penulis

memendang perlu untuk mendapatkan informasi dari siswa melalui angket.

c) Metode Dokumentasi

Metode ini sering disebut metode histories, sebagai landasan penulisan

kutipan dari pendapat Dr. Winarno Surahmad, M. Sc., sebagai berikut :

“Metode dapat disebut historis atau dokumentasi, bila penyelidikan ditujukan

pada penguraian dan penjelasan apa yang telah lalu melalui sumber – sumber

dokumen. Hanya ada metode historis berusahan mencari penjelasan suatu budaya

masa lau, metode dokumentasi mungkin dalam penyelidikan mengenai masa

sekarang……”

Dokumentasi berasal dari kata dokumen, disi mengandung arti sebagai bukti

tertulis maupun tudak tertulis yang berhubungan dengan data yang tidak berubah

(44)

maksudkan disi adlah suatu cara untuk mengumpulkan data berdasarkan data

dokumentasi yang berbentuk tulisan dalam fungsi bimbingan dan penyuluhan dalam

menunjang prestasi belajar PKn siswa ……….

d) Metode Analisa data

Pengelolaan data didalam suatu penelitian merupakan langkah yang

menentukan untuk mendapatkan hasil –hasil penelitian yang diharapkan sebagainama

telah dikemukakan bahwa dalam penelitian ada bermacam – macam metode

pengelolaan data tersebut tergantung pada tujuan penelitian dan bentuk dari penelitian

yang bersangkutan. Sehubungan dengan penggunaan metode pengelolaan

kebenarannya.

Analisa data merupakan langkah lanjut dari pengumpulan data yakni cara –

cara yang diperoleh dan diperdengarkan dalam mengelola dan menganalisa data hasil

penelitian. Bila hal ini dilakukan atau cara menganalisa tidak ada artinya.

Sebelum data tersebut kini analisa terlebih dahulu penulis kemukakan

klasifikasi data

:

1. Klasifikasi Data

Metode yang penulis kemukakan dalam penelitian ini metode deskriptif. Prof.

Winarno Surahmad, M.Sc, mengemukakan ciri metode deskriptif adalah sebagai

berikut :

a) Memusatkan diri pada pemecahan masalah –masalah yang ada pada masa

(45)

b) Data yang dikumpulkan mula –mula disusun, dijelaskan dan kemudian

dianalisa.

Klasifikasi data yang penulis kemukakan adalah sebagai berikut:

a) Pengaruh bimbingan dan penyuluhan dalam peningkatan aktifitas belajar siswa

daoat kami gambarkan sebagai berikut :

Nomor RESPONDEN Tanggapan Terhadap

BP

(+) Positif (-) Negatif

1 2 3 4

2 Siswa kelas II 49 Orang 39 10

Keterangan :

1. Pada kolom 1 berisikan nomor urut

2. Pada kolom 2 berisikan jumlah responden

3. Pada kolom 3 tanggapan positif terhadap layanan BP

4. Pada kolom 4 tanggapan belum positif terhadap layanan BP

b) Kegiatan – kegiatan dalam rangka pemecahan masalah.

2. Analisa dan interprestasi Hipotesa

Dikemukakan oleh Prof. Dr. Winarno Surahmad, M.Sc.Ed., bahawa dalam

menguji kedudukan sebuah hipotesa diperlukan data dengan sifat tertentu, seperti :

a) Data menunjukkan perhubungan variabel bebas dengan variabel bertingkat

b) Data yang menunjukkan tidak adanya sebab – sebab lain selain pengaruh variabel

terhadap variasi terikat

c) Data yang menunjukkan timbulnya variasi terikat sebagai akibat adanya variasi

(46)

Dalam pengelolaan data ini penulis kemukakan dengan menggunakan table

presentasi (Presentasi Tabel). Untuk memperoleh presentasi dari suatu nilai, dapat

dicari dengan rumus :

% = (f / N) * 100

Dimana : f = jumlah responden dengan nilai tertentu

N = jumlah selaku responden

Bentuk – bentuk table presentasi adalah :

1. Tabel random, yakni table yang memungkinkan memuat responden yang banyak

dari anggota sample atau table yang mempunyai sel banyak untuk kasus tunggal.

2. Tabel bervariasi, yakni table yang dibuat untuk membandingkan dan variabel dari

dua sampel, atau meringkas atau menggambarkan antara dua variabel.

3. Tabel multivariasi, yakni table yang dibuat untuk menggambarkan atau meringkas

(47)

Referensi

Dokumen terkait

Jombang, Januari 2013 Kepala Satuan Polisi Pamong Praja. Kabupaten

Nama Penjual : PT. Pelita Bumi Indonesia Damai Setia Abadi, pada Lampiran SPT Masa PPN dapat ditulis PT Pelita Bumi IDSA agar tertampung di dalam kolom/baris Nama Penjual

Di dalam penelitian ini, telah berhasil dilakukan pengkopian/ mentransfer/ menulis ulang program perhitungan COBRA IV-I yang terdiri dari program utama (main program )

Hal ini menunjukkan bahwa restoran Port er house telah menjalankan misinya dengan baik yaitu “Menanggapi kebutuhan pelanggan yang lebih baik dari ekspektasi.” Dan

ASURANSI JIWASRAYA (PERSERO) CABANG SURAKARTA UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN PREMI TAHUN 2014-2016” telah disetujui oleh Dosen Pembimbing untuk diujikan guna

Jadi dapat disimpulkan secara keseluruhan peserta diklat merasa puas terhadap pelayanan di Poltekpel Surabaya.. Adapun beberapa kritik dan saran disampaikan

Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil yang mendapat kuasa mengajukan permohonan penerbitan Akta Kelahiran yang melampaui batas waktu 1 (satu) Tahun secara kolektif kepada

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui pengaruh metode praktikum terhadap minat belajar siswa materi fotosintesis kelas VIII MTs Al-Muhajir Kereng Pangi;