BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu persoalan besar yang tengah dihadapi bangsa Indonesia, dan juga bangsa-bangsa lainnya di dunia saat ini adalah seputar maraknya penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan berbahaya (narkoba), yang semakin hari semakin mengkhawatirkan.
“aat i i, jutaa ora g telah terjeru us ke dala le bah hita arkoba. da ribua yawa telah elaya g kare a jerata li gkara seta ber a a arkoba. Telah ba yak
keluarga yang hancur karenanya dan tidak sedikit pula anak – anak remaja yang kehilangan asa depa kare a pera gkap akhluk ya g disebut arkoba i i.
Sejarah maraknya peredaran dan penyalahgunaan obat terlarang dapat ditelusuri ratusan tahun yang lalu dimana obat-obatan psychoactive digunakan untuk keperluan pengobatan keagamaan (religious) dan sebagai hiburan (recreational purpose). Dan pada akhir abad ke-19, dengan semakin berkembangnya ilmu kimia dan farmakologi masyarakat mulai mensintesakan berbagai zat yang sangat kuat dan bersifat amat addictive yang dapat
mengakibatkan kecanduan seperti misalnya cocaine dan heroin.
Masalah penyalahgunaan narkoba merupakan masalah serius yang harus dicarikan jalan
penyelesaiannya dengan segera. Banyak kasus yang menunjukkan betapa akibat dari masalah tersebut di atas telah menyebabkan banyak kerugian, baik materi maupun non materi. Banyak kejadian, seperti perkelaihan antar siswa siswi atau kesulitan lain bahkan kematian yang
disebabkan oleh ketergantungan terhadap narkotika dan obat-obat terlarang.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian tersebut dapat diambil tiga maslaha pokok, yaitu :
1. Apa saja faktor penyebab terjadinya penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja? 2. Apa saja dampak penyalahgunaan narkoba?
3. Bagaimana upaya penanggulangan penyalahgunaan narkoba?
C. Tujuan dan Manfaat
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui : 1. Factor penyebab penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja 2. Dampak penyalahgunaan narkoba
3. Upaya penanggulangan penyalahgunaan narkoba
Manfaat penulisan makalah ini adalah agar penulis dapat mengetahui factor penyebab penyalahgunaan narkoba, dampak penggunaan narkoba dan upaya menanggulanginya, sehingga dengan demikian penulis akan berupaya semaksimal mungkin untuk menjauhkan diri dari hal-hal yang dapat menjerumuskan diri ke dalam dua gelap narkoba.
D. Metode penulisan
Dalam penulisan makah ini, metode atau pendekatan yang dilakukan oleh penulis
adalah dengan pendekatan kepustakaan, yang mana penulis mengumpulkan data dan informasi dari berbagai sumber seperti Undang-undang, buku-buku, artikel, modul para ahli yang di peroleh dari perpustaakn sekolah maupun perpustakaan online (internet) yang kemudian
dianalisa dan digambarkan kembali menjadi sebuah makalah.
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian
Menurut undang-undang Narkotika (UU. No. 22 Tahun 1997), Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.
Psikotropika menurut UU. No. 5 Tahun 1997 adalah zat atau obat, baik alamiah atau sintesis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan perilaku.
Narkoba adalah zat yang jika dimasukan dalam tubuh manusia, baik secara oral / diminum, dihirup, maupun disuntikan, dapat mengubah pikiran, suasana hati atau perasaan, dan perilaku seseorang. Narkoba dapat menimbulkan ketergantungan (adiksi) fisik dan psikologis
B. Jenis-jenis Narkoba 1. Narkotika
Menurut undang-undang nomor 22 tahun 1997 narkotika terdiri dari tiga golongan, yaitu :
a. Golongan 1 (satu) meliputi Heroin, Kokain dan Ganja yang biasanya digunakan untuk
pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi serta mempunyai potensi sangat tinggi yang mengakibatkan ketergantungan.
b. Golongan 2 (dua) meliputi Morfin dan Petidin narkotika ini berkhasiat pengobatan, di gunakan sebagai pilihan yang terakhir atau bertujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi tinggi yang mengakibatkan kecanduan.
2. Psikotropika
Menurut undang-undang RI No.5 / 1997 Psikotropika terbagi menjadi 4 bagian, yaitu :
a. Golongan 1 (satu) contohnya Ekstasi yang hanya dapat di gunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan.
b. Golongan 2 (dua) contohnya Amphetamine yang berkhasiat pengobatan dan dapat di gunakan dalam terapi dan / atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan
c. Golongan 3 (tiga) contohnya Penobarbital yang berkhasiat pengobata dan banyak di gunakan dalam terapi dan / atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi sedang mengakibatkan sindroma ketergantungan
d. Golongan 4 (empat) terdiri dari Diazepam dan Nitrazepam (BK, DUM) yang berkhasia pengobatan dan sangat luas digunakan dalam terapi dan / atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan sindroma ketergantungan.
3. Zat Adiktif Lainnya
Yang temasuk zat adiktif lainnya adalah bahan atau zat yang berpengaruh psikoaktif di luar Narkotika dan Psikotropika meliputi:
a. Minuman Alkohol : mengandung etanol etil alcohol, yang berpengaruh menekan
susunan saraf pusat, dan sering menjadi bagian dari kehidupan manusia sehari-hari dalam kebudayaan tertentu, jika digunakan bersamaan dengan narkotika atau psikotropika akan memperkuan pengaruh obat / zat itu dalam tubuh manusia. Ada tiga golongan minuman berakohol :
1) Golongan A : kadar etanol 1-5% (Bir)
2) Golongan B : kadar etanol 5-20% (berbagai minuma anggur)
b. Inhalasi (gas yang di hirup) dan Solven (zat pelarut) mudah menguap berupa senyawa organic. Yang terdapat pada berbagai barang keperluan rumah tangga, kantor dan sebagai pelumas mesin, yang sering di salah gunakan adalah: Lem, Timer, Penghapus Cat Kuku, bensin
c. Tembakau. Pemakaian tembakau yang menggunakan nikotin sangat luas di masyarakat.
Dalam penaggulangan NAPZA di masyarakat, pemakaian Rokok dan Alkhohol
terutama pada remaja harus menjadi bagian dari upaya pencegahan. Karena rokok dan alkhohol sering menjadsi pintu masuk penyalahgunaan NAPZA.
C. Penyalahgunaan Narkoba
Penyalahguanaan adalah menggunakan salah satu atau beberapa jenis NAPZA secara berkala atau teratur di luar indikasi medis sehingga menimbulkan gangguan kesehatan fisik, psikis dan ganguan fungsi social. Oleh karena itu kita harus menyikapi penyalahgunaan narkoba di kalanagan msyrakat khususnya di kalangan remaja.karena remaja adalah penerus bangsa ini.
Berikut adalah akibat dari penyalahgunaan narkoba:
1. Dampak Penyalahgunaan Narkoba
Bila narkoba digunakan secara terus menerus atau melebihi takaran yang telah
ditentukan akan mengakibatkan ketergantungan. Kecanduan inilah yang akan mengakibatkan gangguan fisik dan psikologis, karena terjadinya kerusakan pada sistem syaraf pusat (SSP) dan organ-organ tubuh seperti jantung, paru-paru, hati dan ginjal. Dampak penyalahgunaan
narkoba pada seseorang sangat tergantung pada jenis narkoba yang dipakai, kepribadian pemakai dan situasi atau kondisi pemakai.
Secara umum, dampak kecanduan narkoba dapat terlihat pada fisik, psikis dan sosial seseorang.
a. Dampak Fisik
2) Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) seperti: infeksi akut otot jantung, gangguan peredaran darah.
3) Gangguan pada kulit (dermatologis) seperti: penanahan (abses), alergi, eksim.
4) Gangguan pada paru-paru (pulmoner) seperti: penekanan fungsi pernapasan, kesukaran bernafas, pengerasan jaringan paru-paru.
5) Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, murus-murus, suhu tubuh meningkat, pengecilan hati dan sulit tidur.
6) Dampak terhadap kesehatan reproduksi adalah gangguan padaendokrin, seperti: penurunan fungsi hormon reproduksi (estrogen, progesteron, testosteron), serta gangguan fungsi seksual.
7) Dampak terhadap kesehatan reproduksi pada remaja perempuan antara lain perubahan periode menstruasi, ketidakteraturan menstruasi, dan amenorhoe.
8) Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, khususnya pemakaian jarum suntik secara bergantian, risikonya adalah tertular penyakit seperti hepatitis B, C, dan HIV yang hingga saat ini belum ada obatnya.
9) Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi Over Dosis yaitu konsumsi
narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya. Over dosis bisa menyebabkan kematian
b. Dampak Psikis
1) Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah. 2) Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga.
3) Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal. 4) Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan.
5) Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri
c. Dampak Sosial
1) Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan. 2) Merepotkan dan menjadi beban keluarga.
Dampak fisik, psikis dan sosial selalu saling berhubungan erat antara satu dengan lainnya. Ketergantungan fisik akan mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa (sakaw) bila terjadi putus obat (tidak mengkonsumsi obat pada waktunya) dan dorongan psikologis berupa keinginan sangat kuat untuk mengkonsumsi. Gejala fisik dan psikologis ini juga berkaitan dengan gejala sosial seperti dorongan untuk membohongi orang tua, mencuri, pemarah, manipulatif, dan perilaku-perilaku menyimpang lainnya.
2. Efek penyalahgunaan narkoba
Selain membawa dampak yang berbahaya bagi kesehatan fisik, psikis dan moral, penyalahgunaan narkoba pun dapat memberikan efek negative bagi penggunanya, antara lain : a. Depresan, yaitu menekan sistem sistem syaraf pusat dan mengurangi aktifitas fungsional tubuh sehingga pemakai merasa tenang, bahkan bisa membuat pemakai tidur dan tak sadarkan diri. Bila kelebihan dosis bisa mengakibatkan kematian. Jenis narkoba depresan antara lain opioda, dan berbagai turunannya seperti morphin dan heroin. Contoh yang populer sekarang adalah Putaw.
b. Stimulan, merangsang fungsi tubuh dan meningkatkan kegairahan serta kesadaran. Jenis
stimulan: Kafein, Kokain, Amphetamin. Contoh yang sekarang sering dipakai adalah Shabu-shabu dan Ekstasi.
c. Halusinogen, efek utamanya adalah mengubah daya persepsi atau mengakibatkan
halusinasi. Halusinogen kebanyakan berasal dari tanaman seperti mescaline dari kaktus dan psilocybin dari jamur-jamuran. Selain itu ada jugayang diramu di laboratorium
seperti LSD. Yang paling banyak dipakai adalah marijuana atau ganja.
d. Adiktif, Seseorang yang sudah mengkonsumsi narkoba biasanya akan ingin dan ingin lagi
3. Bahaya Bagi Remaja
Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa anak-anak dan masa dewasa. Perkembangan seseorang dalam masa anak-anak dan remaja akan membentuk perkembangan diri orang tersebut di masa dewasa. Karena itulah bila masa anak-anak dan remaja rusak karena narkoba, maka suram atau bahkan hancurlah masa depannya. Pada masa remaja, justru keinginan untuk mencoba-coba, mengikuti trend dan gaya hidup, serta bersenang-senang besar sekali. Walaupun semua kecenderungan itu wajar-wajar saja, tetapi hal itu bisa juga memudahkan remaja untuk terdorong menyalahgunakan narkoba. Data menunjukkan bahwa jumlah pengguna narkoba yang paling banyak adalah kelompok usia remaja.
Masalah menjadi lebih gawat lagi bila karena penggunaan narkoba, para remaja tertular dan menularkan HIV/AIDS di kalangan remaja. Hal ini telah terbukti dari pemakaian narkoba melalui jarum suntik secara bergantian. Bangsa ini akan kehilangan remaja yang sangat banyak akibat penyalahgunaan narkoba dan merebaknya HIV/AIDS. Kehilangan remaja sama dengan kehilangan sumber daya manusia bagi bangsa.
D. Faktor penyebab terjadinya penyalahgunaan naarkoba di kalangan remaja
Setiap orang yang menyalahgunakan zat-zat terlarang pasti memiliki alasan mereka
masing-masing sehingga mereka dapat terjebak masuk ke dalam perangkap narkotika, narkoba atau zat adiktif. Berikut di bawah ini adalah faktor sebab musabab kenapa seseorang menjadi pecandu / pengguna zat terlarang :
1. Ingin Terlihat Gaya
2. Solidaritas Kelompok / Komunitas / Genk
Suatu kelompok orang yang mempunyai tingkat kekerabatan yang tinggi antar anggota biasanya memiliki nilai solidaritas yang tinggi. Jika ketua atau beberapa anggota kelompok yang berpengaruh pada kelompok itu menggunakan narkotik, maka biasanya anggota yang lain baik secara terpaksa atau tidak terpaksa akan ikut menggunakan narkotik itu agar merasa seperti keluarga senasib sepenanggungan.
3. Menghilangkan Rasa Sakit
Seseorang yang memiliki suatu penyakit atau kelainan yang dapat menimbulkan rasa sakit yang tidak tertahankan dapat membuat orang jadi tertarik jalan pintas untuk mengobati sakit yang dideritanya yaitu dengan menggunakan obat-obatan dan zat terlarang
4. Coba-Coba / Ingin Tahu / Pengen Tau
Dengan merasa tertarik melihat efek yang ditimbulkan oleh suatu zat yang dilarang, seseorang dapat memiliki rasa ingin tahu yang kuat untuk mencicipi nikmatnya zat terlarang tersebut. Jika iman tidak kuat dan dikalahkan oleh nafsu bejad, maka seseorang dapat mencoba ingin mengetahui efek dari zat terlarang. Tanpa disadari dan diinginkan orang yang sudah terkena zat terlarang itu akan ketagihan dan akan melakukannya lagi berulang-ulang tanpa bisa
berhenti 5. Ikut-Ikutan
Orang yang sudah menjadi korban narkoba mungkin akan berusaha mengajak orang lain yang belum terkontaminasi narkoba agar orang lain ikut bersama merasakan penderitaan yang dirasakannya. Pengedar dan pemakai mungkin akan membagi-bagi gratis obat terlarang sebagai
perkenalan dan akan meminta bayaran setelah korban ketagihan. Orang yang melihat orang lain asyik pakai zat terlarang bisa jadi akan mencoba mengikuti gaya pemakai tersebut termasuk menyalah gunakan tempat umum
6. Menyelesaikan Dan Melupakan Masalah / Beban Stres
7. Menonjolkan Sisi Berontak / Pemberontakan / Kekuasaan / Kehebatan
Seseorang yang bandel, nakal atau jahat umumnya ingin dilihat oleh orang lain sebagai sosok yang ditakuti agar segala keinginannya dapat terpenuhi. Dengan zat terlarang akan membantu membentuk sikap serta perilaku yang tidak umum dan bersifat memberontak dari tatanan yang sudah ada. Pemakai yang ingin dianggap hebat oleh kawan-kawannya pun dapat terjerembab pada zat terlarang
8. Melenyapkan BT, Bete Dan Bosan Dan Agar Merasa Enak
Rasa bosan, rasa tidak nyaman dan lain sebagainya bagi sebagaian orang adalah sesuatu yang tidak menyenangkan dan ingin segera hilang dari alam pikiran. Zat terlarang dapat membantu seseorang yang sedang banyak pikiran untuk melupakan kebosanan yang melanda. Seseorang dapat mengejar kenikmatan dengan jalan mnggunakan obat terlarang yang menyebabkan halusinasi / khayalan yang menyenangkan.
9. Mencari Tantangan / Kegiatan Beresiko
Bagi orang-orang yang senang dengan kegiatan yang memiliki resiko tinggi dalam menjalankan aksinya ada yang menggunakan obat terlarang agar bisa menjadi yang terhebat, penuh tenaga dan penuh percaya diri.
10. Merasa Dewasa
Pemakai zat terlarang yang masih muda terkadang ingin dianggap dewasa oleh orang
lain agar dapat hidup bebas, sehingga melakukan penyalah gunaan zat terlarang. Dengan menjadi dewasa seolah-olah orang itu dapat bertindak semaunya sendiri, merasa sudah matang, bebas orangtua, bebas guru, dan lain-lain.
E. Upaya Pencegahan dan penanggulaan penyalahgunaan Narkoba
Pencegahan dan penanggulangan narkoba Banyak yang masih bisa dilakukan untuk mencegah remaja menyalahgunakan narkoba dan membantu remaja yang sudah terjerumus penyalahgunaan narkoba.
yang di awali dari kelompok terkecil yatu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat dimana tempat para remaja mengaktualisasikan dirinya.
Berdasarkan undang-undang narkotika dan psikotropika terdapat dua fungsi utama pemerintah dalam upaya menanggulangi penyalahgunaan narkoba, yaitu :
1. Fungsi preventive atau pencegahan. Dalam menjalankan fungsi ini,upaya yang harus di lakukan oleh pemerintah meliputi melakukan sosialisasi secara berkala, pendirian lembaga-lembaga pengawasan, membentuk aturan perundang-undangan dalam berbagai bentuk, dan bahkan menjalin kerjasama inernasional baik bilateral, regional, maupun multilateral. 2. Fungsi represif atau penindakan hokum. Dalam hal ini jika terjadi penyalahgunaan narkoba
maka pemerintah harus memberikan tindakan hokum yang tegas sesuai standar penindakan yang berlaku. Penangkapan, penahanan, dan pemidanaan harus dilakukan oleh aparatur Negara secara tegas.
Adapun solusi alternatif yang dapat dilakukan oleh masyarakat (Non-pemerintah) dalam mengatasi masalah narkoba ini, adalah dengan menggunakan beberapa pendekatan yang diterapkan kepada mereka, baik yang belum ataupun yang sudah terjerat belitan narkoba. Beberapa pendekatan yang penulis maksud adalah sebagai berikut:
1. Pe dekata aga a religius . Melalui pe dekata i i, ereka ya g asih bersih dari dunia narkoba, senantiasa ditanamkan ajaran agama yang mereka anut. Agama apa pun,
tidak ada yang menghendaki pemeluknya untuk merusak dirinya, masa depannya, serta kehidupannya. Setiap agama mengajarkan pemeluknya untuk menegakkan kebaikan, menghindari kerusakan, baik pada dirinya, keluarganya, maupun lingkungan sekitarnya.
Sedangkan bagi merekayang sudah terlanjur masuk dalam kubangan narkoba, hendaknya diingatkan kembali nilai-nilai yang terkandung di dalam ajaran agama yang mereka yakini. Dengan jalan demikian, diharapkan ajaran agama yang pernah tertanam dalam benak mereka mampu menggugah jiwa mereka untuk kembali ke jalan yang benar.
menjauhi dunia narkoba. Adapun bagi mereka ya g telah larut dala kehidupa gelap narkoba, melalui pendekatan ini dapat diketahui, apakah mereka masuk dalam kategori pribadi yang ekstrovert (terbuka), introvert (tertutup), atau sensitif. Dengan mengetahui latar belakang kepribadian mereka, maka pendekatan ini diharapkan mampu mengembalikan mereka pada kehidupan nyata, menyusun kembali kepingan perjalanan hidupyang sebelumnya berserakan, sehingga menjadi utuh kembali.
3. Pendekatan sosial. Baik bagi mereka yang belum, maupun yang sudah masuk dalam sisi kelam narkoba, melalui pendekatan ini disadarkan bahwa mereka merupakan bagian penting dalam keluarga dan lingkungannya. Dengan penanaman sikap seperti ini, maka mereka merasa bahwa kehadiran mereka di tengah keluarga dan masyarakat memiliki arti penting. Dengan beberapa pendekatan di atas, diharapkan mampu menggerakkan hati para remaja dan generasi mudayang masih suci dari kelamnya dunia narkoba untuk tidak larut dalam trend pergaulan yang menyesatkan. Dan bagi mereka yang sudah tercebur ke dalam kubangan dunia narkoba, melalui beberapa pendekatan tersebut, diharapkan dapat kembali sadar akan arti penting kehidupan ini, yang amat sayang jika digadaikan dengan kesenangan yang nisbi.
Dengan demikian, jika pemerintah dan masyarakat menjalankan fungsi dan perannya dengan baik, niscaya upaya memerangi narkoba serta menyelamatkan bangsa Indonesia dari
bahaya mematikan narkoba akan menemui titik terang.
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Narkoba adalah obat obatan terlarang yang jika dikonsumsi mengakibatkan kecanduan dan jika terlalu lama dan sudah ketergantungan narkoba maka lambat laun organ dalam tubuh akan rusak dan jika sudah melebihi takaran maka pengguna itu akan overdosis dan akhirnya kematian.
Narkoba pun ada berbagai jenis seperti: heroin, ganja, putaw, kokain, sabu-sabu,dan alkoholpun termasuk dalam golongan narkoba.
Manfaat yang dirasakan hanyalah sesaat. Tapi mudhorotnya jelas banyak sekali. Banyak organ tubuh menjadi rusak. palagi bila pakai obat bius. Dalah-salah pada saat operasi (karena suatu kejadian) bakal tak mampu lagi bius bagi para penggunanya. Yang pasti biaya untuk bisa mengkonsumsi barang-barang haram itu, sangatlah mahal. Salah-salah bisa masuk bui, kalau ketangkep aparat.
B. Saran
Diharapkan setelah saya menyusun makalah ini para remaja khususnya siswa siswi
DAFTAR PUSTAKA
• Wikipedia. . Narkoba o li e , http://id.wikipedia.org/wiki/Narkoba. diakses tanggal 12 Desember 2010, pukul 10:19 )
• BNK “a ari da. 7. Faktor da Akibat NArkoba o li e , (http://bnk.samarinda.go.id/index.php?q=faktor-akibat-narkoba. diakses tanggal 13 Desember 2010, pukul 21:49)
• Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia • Badan Narkotika Provinsi Jawa Barat
• http://www. “awal99 s Blog.ht /Pe a ggula ga arkoba.ht
• http://www.youtube.com
• Sinaga, Edi, 2009. Narkoba dan Komitmen Penanggulangan. Newspaper III by