• Tidak ada hasil yang ditemukan

89 BHP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "89 BHP"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Nomor : 009/SOP-BC/KPP MP/2012 Tanggal : 30 MEI 2012

Nomor : Tanggal :

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

KPPBC TIPE MADYA PABEAN

STANDAR PROSEDUR OPERASI

PENATAUSAHAAN BARANG HASIL PENINDAKAN (BHP)

DASAR HUKUM:

1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan sebagaimana telah diubah dengan

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006;

2. Undang Nomor 11 Tahun 1995 tentang Cukai sebagaimana telah diubah dengan

Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2007;

3. PeraturanDirekturJenderal Bea danCukaiNomor P-53/BC/2010 tentangTatalaksanaPengawasan.

DESKRIPSI:

1. SOP ini menggambarkan tentang prosedur penatausahaan barang hasil penindakan (BHP) yang

dimulai sejak diterimanya disposisi penatausahaan BHP dari Kasi penindakan dan Penyidikan sampai

dengan tercatatnya BHP ke dalam buku gudang BHP.

2. Lembar Penelitian Formal (LPF) memuat tentang analisis perkara yang diterimadari unit penindakan

atau intansi lain untuk ditentukan dapat tidaknya perkara diterima.

3. Pencacahan terhadap Barang Hasil Penindakan meliputi jumlah, jenis, merek, kondisi, dan spesifikasi

serta negara asal barang hasil penindakan.

4. Unit pelaksana SOP Penatausahaan Barang Hasil Penindakan (BHP) adalah Seksi Penindakan dan

Penyidikan.

PERSYARATAN :

1. Disposisi Kepala Seksi;

2. Lembar Penelitian Formal;

3. Surat Perintah Penelitan.

BIAYA:

Tidakdipungutbiaya.

NORMA WAKTU LAYANAN:

Norma waktu Penatausahaan Barang Hasil Penindakan (BHP) adalah selama 8 (delapan) jamkerja.

Mengetahui :

Sekretaris Direktorat Jenderal,

-ttd-

Azhar Rasyidi

(2)

NO AKTIVITAS

KEPALA SEKSI PENINDAKAN DAN

PENYIDIKAN

KASUBSI PENYIDIKAN DAN BARANG HASIL

PENINDAKAN

PELAKSANA PADA SUBSEKSI PENYIDIKAN

DAN BARANG HASIL PENINDAKAN

1 Kepala Seksi Penindakan dan Penyidikan mendisposisikan Lembar Penelitian Formal (LPF) beserta barangnya kepada Kasubsi Penyidikan dan Barang Hasil Penindakan (BHP)

2 Kasubsi Penyidikan dan Barang Hasil Penindakan menerima disposisi dari Kepala Seksi Penindakan dan Penyidikan dan mendisposisikan LPF tersebut kepada Pelaksana pada Subseksi Penyidikan dan BHP untuk menyusun Berita Acara Serah Terima BHP dan Surat Tugas Pencacahan.

3 Pelaksana pada Subseksi Penyidikan dan BHP menerima disposisi LPF dari Kasubsi Penyidikan dan Barang Hasil Penindakan, kemudian :

- Melakukan serah terima BHP dari unit penindakan/ instansi lain

- Mengonsep Berita Acara Serah Terima Barang Hasil Penindakan dari Unit Penindakan maupun Instansi lain

- Mengonsep Surat Tugas Pencacahan bersama-sama dengan unit penindakan/instansi lain yang melakukan penindakan dan meneruskan konsep Surat Tugas Pencacahan tersebut kepada Kasubsi Penyidikan dan Barang Hasil Penindakan. 4 Kasubsi Penyidikan dan Barang Hasil Penindakan

menerima, dan meneliti Berita Acara Serah Terima BHP dan memaraf Konsep Surat Tugas Pencacahan 5 Kepala Seksi Penindakan dan Penyidikan menerima

dan meneliti Berita Acara Serah Terima BHP dan menandatangani Konsep Surat Tugas Pencacahan

6 Pelaksana pada Subseksi Penyidikan dan BHP menerima Surat Tugas Pencacahan kemudian : - melakukan pencacahan sesuai Surat Tugas Pencacahan bersama-sama dengan unit penindakan / instansi lain yang melakukan penindakan dan membuat Berita Acara Pencacahan

- Membuat Konsep Laporan Tugas Pelaksanaan Pencacahan dan meneruskannya kepada Kasubsi Penyidikan dan Barang Hasil Penindakan 7 Kasubsi Penyidikan dan Barang Hasil Penindakan

menerima, meneliti dan menandatangani Konsep Laporan Tugas Pelaksanaan Pencacahan serta menyampaikannya ke Kepala Seksi Penindakan dan Penyidikan.

8 Pelaksana pada Subseksi Penyidikan dan BHP menerima, melabeli dan menyimpan BHP yang telah dilakukan pencacahan di gudang, lapangan, tempat milik kantor DJBC atau tempat lainnya yang layak sebagai lokasi penimbunan dengan

mempertimbangkan aspek keamanan yang dapat menjamin kondisi barang tetap utuh dan tidak mengalami penyusutan (Barang Hasil Penindakan yang disimpan ditempat lain selain gudang atau lahan milik DJBC dilakukan penyegelan dengan menuangkan dalam berita acara penyegelan). Selanjutnya melakukan pemutakhiran data BHP melalui pembukuan BHP hasil pencacahan pada Buku Gudang.

Secara reguler dilakukan monitoring atas kondisi BHP.

Mengetahui

Sekretaris Direktorat Jenderal

-ttd-Azhar Rasyidi

NIP 19630321 199103 1 002

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

KPPBC TIPE MADYA PABEAN

STANDAR PROSEDUR OPERASI

PENATAUSAHAAN BARANG HASIL PENINDAKAN (BHP)

MULAI

MENDISPO SISI

LPF

MENERIMA & MENDISPOSI

SI

SERAH TERIMA BHP & MENGONSEP

TELITI & PARAF

TELITI & MENANDA

TANGANI

LAP. TGS PENCACAHAN

MENERIMA MELABELI & MENYIMPAN

BHP

MEMBUKUK AN

Buku Gudang

LPF, KONSEP ST PENCACAHAN, BA ST BHP

LPF, BA ST BHP, ST PENCACAHAN

BA PENCACAHAN, KONSEP LAP TGS PENCACAHAN

LAP. TGS PENCACAHAN

SELESAI D

NOMOR : 009/SOP-BC/KPP MP/2012

TANGGAL : 30 MEI 2012

REVISI :

Referensi

Dokumen terkait

Dalam rangka mendukung penyelenggaraan administrasi KPR yang baik sehingga memperlancar dan mempermudah proses sekuritisasi yang merupakan bagian dari mitigasi risiko

Hal ini menjadi tanggung jawab account executive kepada klien atau pemasang iklan, dan yang tidak kalah pentingnya seorang account executive bertanggung jawab

Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, h.. Hasil belajar adalah pencapaian dari suatu aktifitas belajar yang dilakukan oleh berupa nilai, perubahan tingkah laku

Accounts are potentially attractive due to high opportunity, buy sales organization currently has weak competitive position. Selling Effort

Sehubungan dengan telah dilaksanakannya evaluasi kualifikasi ter hadap per usahaan saudar a untuk paket peker jaan Per encanaan Gedung Aula FKIP Undana Dana APBN

[r]

Tujuan pendirian Perkumpulan adalah membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan

Elemen bahan interior yang digunakan di Rollaas café adalah: teraso yang menjadi simbol sejarah perkebunan yang merupakan peninggalan jaman kolonial, batu jampit yang