• Tidak ada hasil yang ditemukan

Untitled Document

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Untitled Document"

Copied!
111
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUII

SOSIAL

BUDAYA

TERIIAI}AF PEMILIHAN MERtrK

(STUDI

KASUS

PRODUK

DBTERJEI.I}

DI

IVIEDAN

LABUHAN

KOTAMADYA

MEDAN

SIIMATERA UTARA

OLEH:

DRS.

NALOM

SIAGIAN,

MM

LEMBAGA

PENELITIA]\

UI{IVERSITAS HKBP

NOMMET{SEN

MEDAN

(2)

ABSTRAK

PENGARUH SOSIAL

BIIDAYA

TERHADAP

PEMILIHAN

MEREK ( Studi Kasus Produk Deterjen ) di Medan Labuhan Kotamadya Medan Sumatera Utara

Oleh

: Drs. Nalom Siagian, N4M

Masyarakat Indonesia memeiliki banyak budaya berdasarkan banyaknya suku yang ada

danlbudaya tersebut sangat mempenganrhi tingkah laku masyarkat tersebut daiam kehidupanya sehari-hari termasuk dalam perilaku untuk

memiliki

sesuatu yang

dibutuhkan dalam hidupnya. Perilalai masyarakat sebagai konsumen terhadap sesuatu produk sangat menentukan suatu perusahaan dalam menentukan kebijakan yang harus

alama*a,

di perusahaan tersebut dalamperiode tertentu. Untuk ifu pihak per'.rsahaan harus berusaha menyikapi tentang perilaku masyarkat tersebut sebagai pengguna produk. Bagaimanapun pihak perusahaan akan berlomba untuk rrrendapatkan konsumen agar

prrdrtoyu

fi56 ait"rrut di pasar. persoalan ini akan menjadi buah pemikiran pihak-pihak pegelola usaha di dalam pegambilan kebijakan. Permasalahanyatgdibahas.dalam

peielitian irri adalah bagaimanafah Pengaruh Sosial Buday-a Terhadap Pemilihan Merek Lagi masyarakat Mahasiswa yang berdomisili di Medan Labuhan Kotamadya Medan Sumatera Utara.

Tujuan penelitian

ini

adalah untuk mengetahui pengaruh dari Sosial Budaya terhadap

p.*ilit

u1merek untuk mengetahui deskripsi tentang bagairr,rana Program perusahaan

untuk menarik minat

*uryu*kut

di Medan Labuhan, dan untrrk mengetahui situasi perilaku konsumen di daerah tersebut. Metode penelitian yang digunakan dalanm penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan menggunakan telinik analisa Regresi

bergand4

Uji

signifikan, dan koefisien determinan.Data-datadiperoleh melalui

*u*u1"*u

tidak terstruktur, observasi, dan menyebarkan angket/kuesioner kepada responden sebanyak 60 resPonden.

Beidasarkan penelitian yang telah dilakukan maka diperoleh hasil bahwa Sosial Budaya mempunyai pengaruh yang

positif

terhadappemilihan merek, dan pengaruhnyaberuda pada kategori yurrg kuat, terLukti dari hasil perhitungan koefisien determinan sebesar
(3)

berpengaruh-KATA

PENGANTAR

Ucapan syukur dan terimakaih peneliti Panjatkan Kepada Tuhan Maha Pengasih Yesus Kristus atas segala Bimbinganaya sehingga Penelitian

ini

dapat saya selesaikan dengan baik dengan Judul

"

Pengaruh Sosial Budaya Terhaap Pemilihan Merek

(

Studi Kasus Produk Deterjen ) di Medan Labuhan Kotamadya Medan Sumatera Utara

Pada kesempatan ini penulis menymnpaikan ucapan terimakasih kepada :

1. Bapak Dr. Ir. Jongkesr Tampubolon, MSc, selaku Rektor Universitas HKBNommensen yang telah menyediakan kesempatan dan sarana bagi dosen dalam melakukan penelitian.

2.

Bapak

Drs.

Charles

M.

Sianturi,

MSBA,

selaku Dekan Fakultas

Ilmu

Sosial

dan

Ilmu Politik

Universitas

HKBP

Nommensen

yang

telah memberikan dorongan dan masukan dalam melaksanakan penelitian ini.

3.

Bapak Prof.

Dr.

Ir.

Hasan Sitorus,MS, selaku Ketua Lembaga Penelitiarr

Universitas

HKBP

Nommensen

yang

telah

mendukung terlaksananya

.

penelitian ini.

4.

Bapak/Ibu Dosen Reviewer

Komisi

Pertimbangan Peneliti serta kawan-kawan penulis di llniversitasa HKBP Nomrnenser yang telah memberikan masukan guna perbaikan penelitian ini.

5.

Bapak/Ibu petugasa

di

kantor

Desa Parbagasan Kecamatan Sigumpar

Kabupaten

Tobasa

yang telah

bersedia meluangkan

waktu

dan memberikan data-data yang diperlukan dalam penelitian ini.

Semoga Yang Maha Pengasih memberikan Rahmat kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan pada penelitian ini.

Peneliti menyadari bahwa dalam laporan ini masih banyak hal yang perlu disempumakan, maka untuk

itu

peneliti menyambut

baik

saran dan masukan dari pembaca untuk lebih sempurnanya penelitian ini.

Akhirnya,

kirannya lapomn penelitian

ini

dapat memenuhi

fungsinya

dalam

mewujudkan

salah satu

dari

Tri

Darma

Perguruab

Tinggi

di

Unuversitas HKBP

nofl]rnensen dan bermanfaat bagi pembaca.

Peneliti,

(4)

DAFTAR

TABEL

STUDI

PENDAHULUAN..

...2

RENCANA

JADWAL

KERIA

...,...23

VARTABEL

DAN

PENGUKURAN.

...26

HASIL

UII VALIDITAS

VARTABEL

KELOMPOKREFERENSI...

...."....36

HASIL

UII RELIABILITAS VARIABEL

KELOMPOK

REFERENSI...

...

...36

HASIL

UII VALIDITAS VARIABEL

KELI-IARGA.... ..37

HASIL

Uru

RELIABILITAS VARIABEL

KELUARGA...

HASIL

UJI

VALIDITAS VARIABEL

KELAS SOSIAL...

TABEL

4.6

HASIL

UJI

RELIABILITAS VARIABEL

KELAS

SOSIAL.

....38

TABEL

4.7

HASIL

UJI

VALIDITAS

VARTABEL

BUDAYA

TABEL

4.8

HASIL

UJI

RELIABILITAS

VARIABEL

KELUARGA

...39

4.9

HASIL

IJI

YALIDITAS VARIABEL

PEMILIHAN

MEREK

DETERJEN

" ...40

4.10

HASIL

UJI

RELIABILITAS VARIABEL

PEMILIHAN

MEREK

DETERTEN

'"."...40

4.11 JENIS MEREK PRODUK

DETERTEN

...41

4.I2

STATUS TEMPAT

TINGGAL...

...41

4.13

MASAKULIAH.

...---.-42

4.14 PEKERIAAN ORANG

TUA...

,..,...42

4.15 PENGHASILAN ORANG

TUA

PERBULAN...

...43

4.16 UANG SAKU

PERBULAN

...43

4.17

BIAYA

I,rNTIJK DETERTEN

PERBULAN

. . .. ...44

4.18

VOLUME

PEMBELIAN

PERBULAN

...."44

4.19 SUMBER INFORMASI

PEMILIHAN

DETERIEN ... ...44

4.20

HASILUJI

MULTIKOLINEARITAS...

...48

4.21 UTIREGRESI SECARA

BERSAMA-SAMA....

....49

4.I2UTIREGRESI

SECARA

PARSIAL.

...50

4,23 GOODNESS OF FIT

TEST.

...,51

4.24

ANALISIS

VARIANSI.

..."52

.}SIJ|LPOST

HOE.

.-.-.-"-..-.53
(5)

GAMBAR

2.1

GAMBAR

2.2

GAMBAR

2.3

GAMBAR

4.1

GAMBAR

4.2

DAFTAR

GAMBAR

MODEL PERILAKU

KONSUMEN...

...i0

MODEL

TEORI.

...i4

MODEL PEzuLAKU

PEMBELI

...,rr7

HASIL UJI

NORMALITAS..

...46
(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK

...i

BAB

II

(7)

BAB

TV

3.3.4 Teknik Pengumpulan

Data.

.. . . .. . ..27

3.4

Uji

Vaiiditas dan Reliabilitas

lnstrumen..

...27

3.4.1

Uji

Validitas.

...27

3.4.2.UjiReabilitas.

...28

3.5 Teknik Anaiisa

Data..

...28

3.5.1 Analisis Regresi

Berganda.

...29

3.5.2 Pengujian Hipotesis Dengan

Uii

F dan

Uji

t..

...

...30

3.5.3 Pengujian Asumsi

Klasik.

.... ...31

3.5.3.1

Uji

Normalitas..

...31

3.5.3.2

Uji

Multikolinearitas.

...32

3.5.3.3

Uji

Heteroskedasitas.

...32

HASIL

PENELITIAN

DAN

PEKIBAHASAN.

... ...35

4.i

Hasil

Penelitian.

...35

4.1.i

HasilUiiValiditasdanReliabilitas

...35

4.l.l.l.Hasil

Uji

Validitas dan Reliabilitas Variabel Kelornpok

Referensi.

-...36

4.1.1.2 Hasil

Uji

Validitas dan Reliabilitas Variabel

Keluarga.

. ...37

4.1.1 .3 Hasil

Uji

Validitas dan Reiiabilitas Variabel Kelas

Sosial.

...38

(8)

BAB V

Pemilihan Merek Produk

Deterien

. . .. .. ..40

4.l.2Karul<leristik

Responden

...41

4.1.3 Pengujian Asumsi

Klasik.

.. .

...45

4.l.3.iUjiNormalitas..

...45

4.1.3.2

Uji

Heteroskedasitas.

...46

4.1.3.3 UJi

Multikolmeraritas

....47

4.1.4 Pengujian

Hipotesis...

..

...49

4.1.4.1 Pengujian Hipotesis secara

serempak.

. . . ....49

4.l.4.2PengujianHipotesis

secaraParsial..

...50

4.1.5 Hasil Uji

Regresi

...51

4.1.6 Hasil Analisis

Variansi.

....52

4.2

Pembahasan..

...54

4.2. 1 P engaruh Kelompok Referensi Terhadap Pemil ihan Merek

Deterjen.

...54

4.2.2 P engaruh Keluarga Terhadap Pemilihan Merek

Deterjen.

...54

4.2.3 Pengaruh Kelas Sosial Terhadap Pemilihan Merek

Deterjen.

.. . .. ...55

4.2.4 Pengaruh Budaya Terhadap Pemilihan Merek

Deterjen.

..."56

KESIMPT]LA}.{ DAN

SARAN

...57

(9)

DAFTAR

PUTAKA

LAMPIRAN

LAMPIRA}{

I

DATA

KUESIONER BERUPA HTIRUF

DAN ANGKA

LAMPIRAN

II

HASIL

OUTPUT

VALIDITAS DAN RELIABILITAS

LAMPIRAN

III

HASIL

OUTPUT

KARAKTERISTIK

RESPODEN

LA}IPIRAN

IV

IIASIL

OUTPUT ANLISIS REGRESI

LAMPIRAN

V

I{ASIL

OUTPUT

ANALISIS VARIANSI

LAMPIRAN

VI

TABEL T
(10)

EII)I_

D\C

!sebrr.ir:l tfrr

r rt I r 1

c,osir3rrl

f

rrlrlorr.

r'reoitLnl l.rrrlrtrq

oooDtr I ie tLrD qtt t lt 1 1a oruolltti t lrtrrrl

ItttIrr0. f-Lllrrrh

(11)

BAB

I

PENDAHULUAN

1.1 Latar

Belakang Masalah

Keber.hasilan suatu perusahaan datam memasarkan suatu produk ditentukan

oleh

kemampuan perusahaan tersebut memahami perilaku konsumennya. Perilaku

konsumen ditentukan oleh berbagai

factor.

Salah satu factor yang mempengaruhi

meliputi

factor kelompok, referensi, factor keluarg4 factor kelas sosial, dan factor

budaya.

Riset

ini

difokuskan pada pengaruh factor sosial budaya terhadap pemilihan

merek deterjen. Deterjen adalah produk konsumsi dengan tingkat persaingan yang

tinggi. Keberadaan berbagai merek pasaran, promosi yang berkelanjutan, harga yang

sangat kompetitif.

Penulis beranggapan bahwa factor sosial budaya perlu mendapat perhatian para produsen deterjen karena kebanyakan aktivitas pemasaran deterjen

lebih

menekan

pada factor-faktor internal perusahaan, seperti kualitas, produk,

harg4

pemberian hadiah, modifikasi produk seperti penggantian aromq bentuk, dan u'arna kemasan.

penulis

juga

beranggapan bahwa dengan memperhatikan factor-faktor sosial

budayq produsen deterjen dapatmerumuskan strategr pemasaran yang lebih tepat dan

(12)

salah satu merek detergen. Oleh sebab

itu

penulis rnemilih

judul

'?engaruh Faktor Scsial Buda,va Terhadap Pemilihan Merek (Studi Kasus Produh Detergen)

1.2 Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang dan studi pendahuluan maka masalah dalam riset

ini

arialah :

a.

Sejauh mana pengaruh Factor Sosial Budaya terhadap pemilihan Merek

Prodtft Detergen ?

b.

Apakah terdapat pcrbedaan rata-ratapersepsi terhadap pemilihan keempat

Merek Produk Detergen ?

1.3 Tujuan Dan Manfaat Penelitian

1.

Tujuan Riset

Secara

umum diketahui bahwa

factor

sosial

budaya mempengaruhi perilaku konsumen, dalam

hal

ini

perilaku pemilihan merek detergen. Riset

ini

melangkah

lebih

maju

dengan menganalisa signifikansi apakah terdapat perbedaan rata-rata persepsi terhadap pemilihan ke empat merek produk deterjen.

2-

Manfaat Peneiitian.

Hasil

penelitian

diharapkan

member

maafaat

teoritis

sekaligus praktis. N{anfaat teoritis yang diharapkan dalam penelitian

ini

adalah munculnya penger.ahuan
(13)

objek penelitian. Selanjutnya hasil penelitian

ini

dapat dijadikan landasaa empiris

atau kerangka aotlanbagi peneliti -peneliti berikutnya.

Manfaat praktis yang diharapkan dalam penelitian

ini

adalah:

1. Bagi

pihak

perusahaan

dalam rangka

meningkatkan

pelaksanaan

rekrutmen yang efektif guna meningkatkan kineda karyawannya.

2.

Bagi

universitas dalam rangka

pengembangan manajemen

sDM

di

institusi tersebut.

3.

Bagi

peneliti

menambah wawasan

dan

pengetahuan

dalam

mengembangkan hal-hal yang berhubungan dengan manajemen sumber

daya Manusia.

4.

Bagi peneliti berikutnya sebagai referensi yang akan melakukan penelitian

yang sama dimasa yang akan dating.

1.4. Kerangka Berpikir.

Kebutuhan

dan

keinginan konsumen akan berubah secara terus menerus, sehingga seorang manajer pemasaran harus mempunyai pengetahuan yang seksama

tentang perilku konsumen deterjen agar dapat rnemberikan defbnisi pasar yang baik

untuk mengikuti perobahan yang konsisten, serta merancang strategi pemasaran yang

tepat.

Perilaku

konsumen menggan-rb,arkan bagaimana konsumen membuat
(14)

jbarangljasa.Dengan

demikian perilaku

konsunoen adalah

kegiatan yang

secara

langsung

terlibat

secera iangsung

dalam

rnenriapatkan

dan

mengkonsumsi produlcljasa, termasuk

di

dalamnya proses pengambilan keputusan yaitu pengenalan kebufuhan, pencarian informasi, evaluasi altemative pembelian, dan perilaku pasca pembelian.

Proses pegambilan keputusan konsumen

tidak

dapat

terjadi

dengan

sendirinya,banyak

fuctor yang

mempegaruhinya.

Faktor-faktor

ter,sebut adalah budaya konsumen, sosial, karakteristik individr:, dan fisikolog.

Pada prinsip-prinsip pefirasaran

sikap

merupakan eveluasi, perasaan, dan kecenderungan seseorang yang secara konsisten menyukai atau tidak menyukai suatu

objek

atau gagasan.. Sikap menempatkan orang pada kerangka

berpikir

tantang

menyukai atai tidak menyukai sesuatu, bergerak mendekat atau

mdaundari

hal itu, maka kreatifitas dan kspresi

diri

adalah diarfiara hal-hal terpentingdi dunia. Sikap

sulit

berubah,

sikap

seseorarrg

membentuk

sebuah

pola, dan

mengubahnya

membutuhkan banyak penyesuaian

yang

sulit

dalam

sikap-sikap

lainnya.

Jadi perusahaan sebaiknya mencoba mencocokkan produknya ke dalarn sikap yang nyata

tanpa mengubahnya.

Sikap

sebagai evaluasi konsep seca-ra menyeluruh

yang dilakukan

oleh

seseorang. Evaluasi merupakan tanggapan pengaruh pada

tingkat

intensitas dan gerakan yang relative rendah. Evaluasi dapat diciptakan

oleh

system

efektik

atau

kognitif.

Tanggapan

Afektik

sebagai suatu tanggapan segera

dan

langsung pada
(15)

pemprosesan kogr,ritif. Evaluasi tersebut dapat dikaitkan dengan produk atau merek

tertenfu, sehingga menciptakan suatu sikap.

Sikap bersuber dari pengalarnan seseorang terhadap objek teetentu, interaksi sosiai, dan infomrasi dari media rnassa.

a.

Pengalaman seseorang terhadap objek tertentu.

Pengalaman

muncui

karena adanya

peristiwa

yang

terjaditerus-menerus, menyentuli,dengan mencicipi, merasakan,'mencoba atau menguji akan suatu objek yang konsumen temui, menyebabkan konsumen secara tidak langsung mengevaliasi apa yang terjadi

di

selctar

kita

dan membentuk perilaku yang

baru.

b.

Interaksi sosial.

Hubungan

sosial

seseorang dengan keluarga, teman, tetangga,dan relasi terdekat yang secara tidak langsung banyak mempengaruhi sikapnya.

c.

Informasi dari media massa

Inforrnasi

dari

siaran

radio dan

televise,

cornputer,

majallah,

Koran, teleponmdean

lainnya

menyebabkan sikap mdan perilaku yang berbeda dari

sebelumnya. Pengalaman seseorang akan objek tertentu memyebabkan pam

pemasar

harus

melakukan percobaaan

akan produknya

secara continue,

sehingga konsumen

mendapatkan

manfaat

produk

dan

keuntungan-keuntungan dari percobaan pertama para pemasar

(16)

Kelompok Referensi

(xr)

Keluarga QO)

Pemilihan Merek Froduk Deterjen (Y)

Kelas Sosial (X:)

Budaya 1X+y

1.5. Hipotesis

Dalam penelitian

ini

nantinya akan dilalarkan pengujian terhadap hipotesis yang masih merupakan praduga sementara dan masih harus dibuktikan kebenarannya.

Berdasarkan permasalahan yang

diteliti,

hipotesis yang diajukan dalam penelitian

ini

adalah sebagai berikut:

a.

Kelompok referensi, keluarga, kelas sosial dan budaya berpengaruh signifikan

ter,hadap pemilihan merek produk

deterjen-b.

Terdapat perbedaan rata-rata persepsi terhadap pemilihan

ke

empat merek
(17)

(tX-n,/

rR

ru

r!!.t..ri [rrrrrrra ,ertiirrrl trtrrlort. rrtrt.t tl I r.c rlrrrr

,arratrriSttti ttila

tr.tttitr I rtrrtrr

t!!ltrot. l{.aaa.

(18)

BAB

II

LANDASAN

TEORI

2.i,

Konsep Pcmasaran dan

perilaku

Konsumen

2.1.1.

Konsep Pemasaran

Banyak defenisi

yang

diberikan

oleh para

ahli

tentang

pemasaran

yangkelihatanni/a agak berbeda walaupun sebenarnya mengandung maksud yang sama. Perbedaan

ini

disebabkan karena mereka meninjau pemasaran

dari

sudut pandang yang berbeda.

"Pemasaran merupakan proses social yang dengan proses

itu

individu

dan kelompok mcndapatkatT apa yang mereka butuhkan dengan menawarkan dan secara

bebas mempertukarka,n barang atau jasayang berniiai kepada pihak lain,,.

Adapun defenisi

lain

dari pemasaran adalah

:

"Pemasaran merupakan suatu proses perencanaan dan menjalankan konsep, harga, promosi dan distribusi sejumlah

ide, barang dan jasa untuk mencipiakan pertukaran yang mampu memuaskan tujuan

individu dan organisasi".

Inti

dari

pemasaran

ini

dapat diringkas sebagai

berikut

bahwa pandangan

sempit

kemasyarakatan

lebih

bertumpu pada

perfukaran

yang dapat memenuhi

kebutuhan dan keinginan, sedangkan pandangan luas atau

bisnis

mengarah pada

system secara keseluruhan dari perusahaan.

Konsep pemasaran merupakan satu

filosofi

pemaran yang beroriitteasi kepada kebutulian konsumen melalui konsep produk. harga. promosi dan

{istribusi.

Secara
(19)

mengenai u$aha

untuk

mengetahui kebutuhan pembeli dan kemudian memberikan

nilai,

mutu dan kepuasan tertinggi bagi peianggan untuk mendapatkan iaba jangka panjang.

2.1.2

Perilaku

Konsumen

Pengertian perilaku konsurnen adalah

"Proses

yang

dilalui

oieh seseorang dalam mencari dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan berrindak

pascakonsumsi

produk,

jasa

maupun

ide

yaug diharapkan

bisa

memenuhi kebutuhannya.

Perilaku konsumen

juga

dapat diartikan sebagai : "The decision process and physical activity individuals engage in when evaluating, acquiring, using or disposing

ofgoods and services".

Sedangkan

menurut Wikipedia, perilaku konsumen

dapat didefenisikan sebagai berikut :

"Consumer behavior

is

the study

of

ho'ar peoplw buy, what they buy, when

they

b*y,

and

why

buy.

It

blends elements

from

psychology,

sociology, socionpsychology, antropology and economies.

It

attempts

to

undestand the buyer

decision making process,

both individually

and groups.

It

studies charactistics

of

individual consumers such as demograpics, and behavioral variables

in

an attempt to

understand people's wants.

It

also tries

tc

assess influencess on the consumer from

groups such ad family, friends, reference groups, and society in general".

Dari defenisi

di

atas atas dua elemen pokok yang tercakup dalam perilaku konsumen

yaitu

proses pengambilan keputusan dan persiapan penentuan kegiatan
(20)

Berikut adalah poia model perilaku konsumen :

Pengaruh Internal :

1. Kebutuhandan motivasi

2.

Kepribadian

3.

Psikografik

4.

Persepsi

5.

Pembelajaran

6.

Sikap

Konsumen:

r

Kebutuhan

r

Pilihan atribut produ-k

.

Sikap

r

Persepsi

.

Gaya hidup

Menentukan

altematif-altematif

Menentukan Pilihan dan memutuskan

membeli

Perilaku Pascabeli

Perilaku Pascabeli

Pengaruh Eksternal:

o

K-eluarga

r

Kelas sosial

r

Budayadansub budaya

o

Kelompok acuan

.

Komunikasi pemasaran

Camtrar

2.1

Model

Perilaku

Konsumen (Sunrber : Prasetjo dan lhalauu," 2005

:

15)
(21)

Pembahasau yang lebih terperinci tentang

model perilaku

konsurnen adalah seperti yang

ditulis

oleh

Kotier,

bahwa

"Titik

toiak memahami

pernbeli

adalah model rangsangan dan tanggapan". Rangsangan pemasaran dan lingkungan masuk ke

dalam kesadaran

pembeli.

Karateristik dan proses pengambilan kepufusan pembeli

menghasilkan kep'*tusan pembelian tertentu.

Menurut

Kotler,

ada

lima

tahap dalam

proses

pengambiian keputusan

yaitu:

l)

Fengenalan

2)

Pencarian informasi

3)

Evaluasi altematif

4)

Keputusan membcli

5)

Tingkat laku pascapembelian.

Adapun penjelasan adalah sebagai berikut :

Pengenalan Kebutuhan

Proses

membeli

dimulai

<iengan pengenalan kebutuhan

di

mana

pembeli mengenali a<ianya masalah atau kebutuharr. Pembeli merasakan perbedaan antara

keadaan nyatadan keadaan yang diinginkan.

Pencarian Informasi

Seorang konsumen

yang

sudah

terkait mungkin

mencari

lebih

banyak infbrmasi tetapi mungkin juga tidak.

Bila

dorongan konsumen kuat dan produk

yang

dapat

memuaskan ada dalam jangkauan, konsumen kemungkinan akan

membelinya.

Bila

tidak, konsumen dapat menyin,pan kebutuhan dalam ingatan

atau

melakukan pencarian

infonnasi yang

berhubungan dengan kebutuhan

1)

(22)

pendapat

dari

orang

lain

mengenal

haraga merek yang akan

dipilih

konsumen. Faktor kedua adalah faktor

situasi

yang

tidak

diharapkan,

harga

yang diharapkan dan manfaat

produk yaflg

diharapkan.

Akan

tetapi peristiwa-peristiwa yang tak

dihmapkan bisa menambah niat pembelian.

5.

Tingkah laku pascapembelian

Tahap

dari

proses keputusan pembeli,

yaitu

konsumen mengambil tinakan

lebih lanjut

setelah

membeli berdasarkan pada

rasa

puas atau

tidak

puas, bila

memenuhi harapan konsumen merasa puas,

bila

melebihi harapan konsur,nen akan merasa puas.

Konsurnen

mendasarkan harapan

mereka

pada

informasi yang

rnereka

terima dari penjual, teman dan sumber-sumber yang

lain. Bila penjual

melebih-lebihkan prestasi produknya, harapan konsumen tidak akan terpenuhi dan hasilaya ketidakpuasan.

Semakin

besar kesenjangan antara harapan dan prestasi, semakin

besar ketidakpuasan konsumen. Hal

ini

menuajukkan bahwa pembeli harus membuat pemyataan yang

jujur

mengenai prestasi produknya sehingga pembeli akan puas.

Faktor-faktor

yang dapat mempengaruhi perilaku konsumen adalah faklor situasional,

psikologis, marketing

mix,

dan

sosial

budaya.

Faktor

situasional

meliputi

lingkungan sosial, lingkungan

fisik,

dampak

sementara

dan

keadaan sebelumnya. Faktor

psikologis

meliputi motivasi, persepsi pembelajaran dan sikap.

Faktor

marketing

mix meliputi

produk, harga, promosi dan distribusi. Sedangkan

faktor sosial meliputi kelompok referensi, keluarga kelas sosial dan budaya.

(23)

Berikut

adalah

gar,nbaran

tentang fhktor-faktor

yang

mempengaruhi

perilaku konsurnen :

Pengaruh Marketing Mix

Produk Harga

Distribusi

[image:23.595.84.531.115.753.2]

Promosi

Gambar

2.2

Model

Teori

(Sumber : Berkowitz, et.al, 1989 : 95)

Proses Keputusrn Membeli

Konsumen

Pengenalan masalah Pencarian infonnasi Evaluasi alternatif

Keputusan pembelian

Evaluasi pasca pembelian

Pengaruh Psikologis

Motivasi

Persepsi Pembelajaran Sikap

Psikographik

Pengaruh Sosial

Budaya

Kelompok referensi

Keluarga

Kelas sosial budaya

Pengaruh Situasional

Dampak sementara Lingkungan fisik

(24)

2.2.

Pengertian

Merek

ooMerek adalah suatu barang berupa gambar, rtama, kata, huruf-huruf,

angka-angka, susunan warna atau

kombinasi dari unsur-ursur tersebut

yang

memiliki

daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang dan jasa.

Merek

juga

dapat diartikan sebagai "suatu nama, simbol, twtda, desain, atau gabunga-n

di

antaru untuk dipakai sebagai

identitas

suatu perorangan, organisasi

atau perusahaan pada barang dan

jasa

yang

dimiliki

untuk

membedakan dengan produk jasa lainnya.

Merek yang kuat ditandai dengan dikenalnya suatu merek dalam masyarakat,

asosiasi

merek yang

tinggi

pada sautu produk,

persepsi

positif

dari

pasar

dan kesetiaan yang tinggi dari konsumen terhadap merek.

Merek

membuatu suatu

produk

berbeda satu dengan

yang

lain

sehingga

diharapkan dapat

memudahkan

konsumen

dalam

memilih

produk yang

akan

dikonsumsinya.

Jika

<ialam

memilih merek

konsumen

melakukan

berbagai pertimbangan maka konsumen akan mengingat merek yang

dipilihnya

Kesetiaan terhadap merek akan muncul karena

adanya

pengenalan dan

pemilihan

terhadap produk.

Merek

berfungsi

untuk menjadi

komunikator

yang dapat

menjelaskan

mengenai produk dan siapa

yang

membuatnya. Sebuah merek lebih

dari

sekedar

produk.

Produk

adalah

sesuatu

yang

diproduksi pabrik. Sedangkan merek adalah

sesuatu yang

dibeli

konsumen. Konsumen biasanya

tidak

menjalin

relasi dengan
(25)

barang dan

jasa

tertentu, namun sebaliknya mernbina hubungan yang kuat dengan merek spesifik.

2.3.

KeputusanPembelian

Proses keputusan pernbelian dapat didefenisikan sebagai berikut :

"Buyer decisision processes are the decision matriing processes undertaken by

consumers

in

regard

to

a potential

market

transaction before, during and after the purchase

of

a product

or

service. More generally, decision making

is

the cognitive processs of selecting a course of action from among multiple alternatrves".

Proses kepufusan pembeli

merupakan

proses

pembuatan

keputusan yang dilakukan oleh konsumen dari saat sebelum sampai sesudah membeli

produk

barang

atau

jaa

dan juga termasuk kegiatan pemilihan berbagai alaternatif yang ada, yang berhubungan dengan pembelian.

Secara umum, pelaksanaan pembelian dapat ditinjau dari

dua

sudut, pandang

yaitu pembelian yang diawali dengan proses pembuatan keputusan dan pembelian

yang tidak diawali dengan proses pembuatan keputsan. Namun secaa teoritis, model

pembelian

yang

diawali

dengan

proses

pengambilan

keputusan lebih

banyak

dijumpai

daripada model pembelian yang

tidak

diawali dengan proses pengambilan

keputusan.

Menurut

Kotler

"Aspek yang

berhubungan atau

yang menjadi

salah satu

bagian

dari

keputusan pembelian adalah

:

pilihan

produk,

pilihan

merk,

pilihan

penjual, waktu pembelian yang tepat, dan jumlah pembelian". Gambarannya adalah

(26)

Produk Harga Saluran

Pemasaran

Promosi

Ekonomi Teknologi Politik Budaya

Budaya Sosial Pribadi Psikologi

Pemaliaman masalah Pencarian informasi Pemilihan aiternatii Keputusan pembelian Perilaku

pasca-pernbelian

Keputusan pernbeli

[image:26.595.81.509.78.278.2]

Pemilihan produk Pemilihan merek Ilemilihan saluran pembelian Penentuan waktu pembeiian iumlah pernbelian

Gambar

2.3

Model

Perilaku

Pemheli

Dalam tahap evaluasi, konsumen membuat peringkat

merek

dan membentuk niat untuk membeli. Pada umumnya, kepufusan membeli konsumen a.dalah membeli

merek yang

paling

disukai,

tetapi

dua

faktor

dapat

muncul

antara

niat

untuk membeli an keputusan untuk membeli. Faktor pertma adalah

sikap

orang lain, yaitu

mefldapat

dari

orang

lain mengenai harga, merek yang akan

dipilih

konsumen. Faktor kedua adalah

faktor situai

yang tidak

diharapkan,harga

yang diharapkan dan

manfaat produk

yang diharapkan.

Akan

tetapi peristiwa-peristiwa yang tak diharapkan bisa menambah niat pembelian.

Berdasarkafl peqielasan yafig ada, maka dapatdisimpulkan bahwa pegambilan

keputusan

adalah

proses yang

dimulai

yang

dimulai dari

pemikiran tentang suatu masalah, merumuskan berbagai alternatif-alternatif tindakan dengan menjatuhkan

pilihan pada salah satu alternatif tertenhr untuk mencapari susunan berupa keputusan

tentang

jenis

produk, keputusan

tentang

bentuk produk, kepufusan tentang mereh

)-t Rangsangan

(27)

keputusan tentang penjualan, keputuan tentang

jumlah

produk, keputusan tentang waktu pembelian dan keputusan tentang carapembayaran.

2.4.

f,'aktor-faktor

Sosial Budaya

Fakfor-faktor yang mempengaruhi perilakri

konsumen

menurut

pengaruh

sosial budaya dapat dijabarkan sebagai berikut :

a. Budaya

menurut Sumarwan

defenisi

budaya adaiah 'osegala

nilai,

pemikiran, simbol

yang

mempengaruhi

perilaku, sikap

kepercayaafi

dan

kebiasaan

seseorang

dan

masyarakat".

Kebudayaan bersifrt kornpleks dan menyangkut segala aspek dalam keidupan manusia

yang

meliputi

pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat dan beberapa kemampuan serta kebiasarm seseorang rnenjadi anggota masyarakat. Falrtor budaya dapat berpengaruh paling luas dan paling dalam bahkan melebihi perilaku

konsLr.nen secara pribadi dalam pengambilan keputusan. Budaya

bersifat

dinamis dan diadaptasi untuk mengubah keputusan sesuai dengan kondisi lingkungan.

Budaya

yalg

berubah menyebabkan konsumen

memiliki

kecenderungan-kecenderungan baru, misalnya

:

ingin mempunyai

gayahidup

yang lebih modern,

merasa mempunyai persediaan yang cuup akan segala kebutuhan, atao mala gaya

hidup

ke

arah kembali

pada

alam dan

kecenderungan-kecenderungan

lain

yang berimplikasi pada para pemasar.
(28)

"Keluarga merupakan sebuah grup ),ang terdiri dari dua orang atau lebih yang

memiliki

hubungan darahperkawinan atau adopsi, )'ang tingga bersama-sama,,

Keluarga

adalah

suatu

u.rit

ekonomis

yang

mengafur penerimaan dan pengeluaran uargnya- Dalam hal

ini

kelurga harus berpija,k pada teoritis, konsumsi

individu

dan

kolektif

memutuskan produk

dan

merek

yang

dapat memuaskan kebutuhan

mereka,

memutuskan

di

mana

produk-produk

tersebut

dibeliCan

bagaimana produk-produk tersebut digunakan lebih lanjut dalam pencapaian tujuan

setiap anggota keluarga.

Konsep

siklus

kehidupan keluarga dapat

bermanfaat

bagi

pemasar

yaitu

dalam kegiatan segmentasi.

Menurut

Prasetijo

dan Ihalauw, dalam

menganalisis

perilaku

konsumen,

faktor keluarga dapat berperan sebagai berikut :

r

Pemberipengaruh

r

Penjaga gawang

r

Pengambil keputusan

o

Pembeli

.

Penyiap sampai produk dapat.dikonsumsi

e

pemakailpengguna

o

pembuang.
(29)

c. Kelas Sosial

o'Kelas sosial merupakan

visi

atau kelompok yang relatif

homogen dan tetap

dalam

suatu masyarakat,

yang

tersusun secara

hirarkis dan

anggota-anggotanya

memiliki nilai, minat dan perilaku yang mirip.

Selanjutnya

Kotler

mengemukakan kelas sosial

memiliki

ciri-ciri

sebagai

berikut:

1)

Orang-orang

dalam

masing-masing

kelas

sosial

cenderung

untuk

berperilaku yang lebih

minp

dibandingkan orang yang berasal dari dua

kelas sosial yang berbeda.

2)

Orang dipersepsikan mempunyai

posisi yang

lebih tinggi

atau

lebih

rendah menurut kelas sosial mereka.

Keias sosial

seseorang

ditentukan

oleh

beberapa variabel

seperti pekerjaan, penghasilan, kekayaan, pendidikan, dan orientasi

nilai,

dan

bukan oleh salah satu variabel tunggal tertentu.

Individu-individu dapat berpindah dari satu

kelas

sosial ke kelas sosial

yang lain, nain atau turun, selama hidup mereka.

Pengelompokkan

paling umum

dari

kelas

sosial adalah

golongan atas, golongan menengah

dan

golongan bawah.

Masing-masing

golongan

memiliki

perilaku

konsumsi

yang berbeda-beda. Orang-orang dari

golongan

atas cenderung

utrtuk membeli barang-barang mahal dengan

janrinan

kualitas.

Orang-orang

dari golongan menengah cenderung untuk

rnencari

barang dalan-r

jurnlah

yang cukup

3)

(30)

banyak dengan kualitas yang memadai. Sedangkan orang-orang dari golongan bawah

cenderung untuk mementingkan kuantitas daripada kualitas.

d. Kelonnpok Referensi

Menurut

Sumarwan

"Kelompok

referensi

atau

kelompok acuan

adalah

seorang individu atau sekelompok orang

yang

secaranyatamempengaruhi perilaku seseorang. Dalam

perspektif

pemasaran, kelompok acuan

adalah

kelompok yang

berfungsi

sebagai

referensi

bagi

seseorang

dalam

keputusan

pembelian dan konsumsi".

Sebagian dari kelompok acuan tersebut merupakan kelompok primer, seperti keluarga, teman, tetangga atau rekan ke4a, dimana oftmg

tersebut

secara terus

menerus berinteraksi dengan mereka.

Kelompok

primer

cenderung

bersifat

informal.

Sebagian merupakan kelompok sekunder

seperti

kelompok keagamanan,

kelompok profesi, atau asosiasi perdagangafr, yang cenderung

bersifat

lebih formal

dan mempunyai interaksi yang tidak begitu turun.

Orang-orang

juga

dipengaruhi

oleh

kelompok-kelompok

di

mana mereka

bukan anggotanya. Kelompok yang

ingin

dimasuki oleh

seorang individu

disebut kelompok aspirasional. Sedangkan kelompok yang

ditolak

perilakunya oleh seorang

individu disebut kelompok disosiasi.

Menurut Coney, "Reference group is a group whose presumed perpective or

values are being used

by

an individual as the basis

for

his

or

her current behavior.
(31)

Thus, a reference group

is

sinrply

a

group that an

individual

is

using

a

guide

for

behavior in a specific situation.

Dari pengertian tersebut dapat disimpulan bahwa keiompok referensi adalah

kelompok yang

dipakai

seseorang sebagai dewan dalam

menentukan

penilaian,

kepercayaan dan periiaku. Oleh karena itu penting bagi pemasar untuk melaksanakan hal berikut :

1)

Mengindentifikasi

pengaruh-pengaruh

anutan

kelompok

referensi

tersebut.

(32)

BAB

III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1.

Lokasi dan

Wkatu

Penelitian

Penelitian

ini

dilakukan

dengan

mengambil sampel

mahasiswa

yang

berdornisrli di Medan Labuhan Kotamadya Medan Sumatera lJtzra.

Tabel3.l

Reneana Jadryal

Kerja

No Kegiatan Tahun2011 bulanke

10 11

t2

1 Pengaiuan Proposal

2 Mengumpulkan bahan dan literature

3 Penulisan skripsi

4 Perbaikan dan bimbingan dosen

5 Seminar hasil dan sidan

3.2.

Defenisi Operasional

Defenisi operasional dari penelitian

ini

adalah sebagai berikut :

1.

Variabel bebas

a.

Vaiiabel Kelompok Reftrensi (X1)

Kelornpok

acuan adalah seorang individu aau kelompok orang yang secara

nyata mempengaruhi perilaku seseorang.

Dalam penelitian

ini

yang

diteliti

menjadi

indikator

dalam

kelompok retbrensi adalah teman tetangga dan bintang iklan dan public figure.

b. Variabel Keluarga (X2)

(33)

Keluarga merupakan sebuah grup yang terdiri dari dua orang atau lebih yang

merniliki hubungan darah, perkawinan atau adopsi,yatgtinggal bersama-sama.

Yang menjadi indikator variabel keluarga dalam penelitiarr

ini

adalah saran ayatvibu, saran kakakyadik dan saran kakek/nenek.

c.

Variabel Kelas Sosiai (X3)

Kelas sosial merupakan divisi atau kelonipok yang reialtif hornogen dan tetap

dalam satu

masyarakat;

yang

tersusun secara

hirarkis dan

anggota-anggotanya

memilki nilai, minat dan perilaku yang rnirip.

Yang menjadi

indikator

variabel kelas sosial dan penelitian ini adalah jumlah

penghasilan atau uang saku bulanan.

d. Varibel Budaya ()Q)

Budaya adalah segala

nilai,

pcmikiran simbol yang mempengaruhi perilaku, sikap, kepercayaan dn kebiasaan seseorang dan masyarakat. Unsur

budaya

yang

diukur

dalam Penelitian

ini

adalah kebiasan mencuci.

2.

Variabel Terikat

Yang menjadi variabel terikat dalam penelitian

ini

adalah pemilihan Merek

Produk Deterjen

(Y).

Pemilhan merek produk merupakan alternatif untuk memilih suatu merek" yang

diambil oleh

konsumen

setelah

melalui

proses pengambilan

keputusan yang dipengaruhi oleh berbagai

faktor

yaitu

faktor

sosial budaya. Faktor

psikologis,

faktor

ituasional

dan faktor

marketing

mix.

Indikatornya

adalah

frekuensi pembelian.

jumlah

pembelian dan ioyalitas

pembelian

terhadap

suatu
(34)

3,3.

Metode Penelitian

3.3.1.

Jenis Penelitian

Metode penelitian merupakan cara ilmiah yangdigunakan untuk mendapatkan data dengan tujuan tertenfu.

Ditinjau

dari permasalahan

dan

tujuan yang

ada

pada penelitian

ini

tergolong Penelitian survei

deskriptif

yaitu penelitian yang dilakukan pada

populasi

besar maupun

kecil,

tetapi data yang dipelajari adalah data dari

sampel yang

diambil

dari populasi tersebut sehingga ditemukan kejadian-kej

adiat

relatif,

distribusi

dan

hubungan-hubungan

antarvariabel,

sosiologis

maupun

psikologis.

Dilihat

dari maksud surveinya, penelitian

ini

bemaksud untuk menjelaskan pengaruh antarvariabel melalui pengujian hipotesis. Sedangkan dilihat dari datanya, penelitian

ini

menggunakan data kuantitatif.

3.3.2,

Variabel

dan Pengukurnya

"Variabel

adalah atribut

dari

seseorang atau objek yang mempunyai variasi

antata satu orang dengan yang lain atau objek dengan objek yang lain. Agar variabel bisa dioperasional dalam sebuah

penelitian

maka harus jelas pengukuranya. Dalam penelitian

ini

variabel bebasnya adalah budaya, keluarga, kelas sosial, dan kelompok

referensi. Sedangkan variabel terikahrya adalah pemilihan merek

produk

deterjen.
(35)

Tabel3.2.

Variabel

danPengukuran

Variabel

lndikator

ltem

Indikator

ltem

Kelompok re"erensi (X1) Kelompok

Kelompok sekunder

Teman Tetangga Bintang Iklan

Public Figure

Keluarga (X2)

-

Orangtua

-

Kakai<1adik

-

Kakek I nenek

Saran orangtua Saran kakak/adlk Saran kakeklnenek

Keias social ()Q)

-

Kekayaan/penghasilan Uang Saku bulanan

Kebudayaan

ffa)

Kebiasaan/habbit

-

Kebiasaan mencucl

Pemilihan Merek Produk Deterjen

(Y)

- Trial purchase

-

Frekuensi pembelian merek produk deterjen

-

Jumlah pembelian merek produk deterjen

-

Repeat

purchase/loyalitas

-

Loyalitas pembelian Merek produk

deterjen

3.3.3.

Populasi dan

Teknik

Sampel

Penelitian

ini

dilakukan pada mahasisrva

di

Universitas HKBP Nommensen Medan. Populasi dalanr penelitian

ini

adalah seluruir mahasisrva Universitas HKBP
(36)

-/

sampling.

Teknik

occidental sampling

adalah

teknik

penarikan

sampel

secara

kebetulan yang ditemui peneliti

jika

memenuhi syara maka diambit sebagai sampel.

Jumlah sampel ditentukan sebanyak

60

responden. Jumlah sampel sebanyak

ini

peneliti anggap cukup kmena homogenita karalcteristik sampel.

3.3.4.

Teknik

Pengumpulan Data

a.

Kueioner/angket

Cara pengumpulandata ditempuh dengan menggunakan daftar pertanyaan

yang ditujukan kepada 60- orang mahasiswa sebagai responden.

b.

Observasi

Mengadakan pengamatan secara langsung

pada

lokasi penelitiarq dalam hal

ini

adalah kampus Ujniversitas HKBp Nommensen Medan.

c.

Wawancara

Teknik pengumpulan data dengan cara mengurnpulkan data pernyataan

terstruktur yang ditujukan kepada mahasiswa sebagai responden.

3.4.

Uji

Validitas

danUji

Reliabilitas Instrumen

3.4.1"

Uji

Validitas

Validitas

menuniukkan sejauh

mana

suatu

alat

pengkur

itu

mamrnpu mengukur apa yang ingin diukur.

Butir-butir

pertanyaan dicobakan pada 30 orang

responden

di

luar dari pada responcien yang dikadukan sampel penelitian. .Iumlali responden untukdi uji coba minirnal 30 orang. Dengan

junilah

minimal 30 orang ini

ciistribusi skor (nilai) akan lebih mendekati

kuna

nornial.
(37)

Untuk menentukan validitas

digunakan teknik kor,elasi

product moment dengan bantuan

perangkat

lunak

SPSS

versi

15.0.

Jika

angka

korelasi

yailg

diperoleh

lebih

besar

dari

pada

angka

kritis

maka

pernyataan

tersebut. Jadi

kalaudta

tidak

valid

berati

instrumen

harus seera direvisi, mau menambah itern

pernyataan atau malah mengurangi,

dilihat

sesuai dengan keadaan data.

Berdasarkan

pengujian

validitas

instrumen dengan

software Statistocal Package

for

Sosial Selence versi 15.0 nilai

validitas

terdapat pada kolom

correced item-Total Corelation.

3.4.2. Uji

Reliabilitas

Uji

reliabilitas

berhrjuan untuk mengukur

suatu

kestabilan dan konsistensi

skala pengukura. Instrumen yang dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yaog

dapat

dipercaya

juga.

Berapakalipun diambil,

datanya

tetap

sama. Pengujian

reliabilitas

dengan internal konsistensi dengan cara mencoba instrumen

sekali saja dandianalisis dengan

teknik

Alpha Coronback.

Suatu

konstruk

atau

variabel dikatakan reliabel

jika

memberikan

nilai

Cronbach Alpha > 0,60. Dalam analisis data menggunakan bantuan perangkat lunak

SPSS versi 15.0.

3.5.

Teknik

Analisa Data

Untuk menganalisis

data

dalam penelitian

ini

dipergunakan

tekniki

analisis

slatistika intbrensiai dengan n')empergunakan software SPSS 15.0.

'feknik

analisis
(38)

(keluarga, kelas sosial, budaya dan kelompok referensi) terhadap variabel terikat.

(oemilihan merek prociuk deterjen) yang dilan-iurkan dengan analisis variansi.

Jenis alat statistiknya sebagai

berikut

:

3.5.1.

Regresi Berganda

Menu.rut Churchill rumus regresi bergandanya adalah :

Y

:

o, + FrXr + FzXzn F:X: *p+)fu

*"

Sehingga persamaan dari regresi berganda dalam penelitian

ini

adalah :

Y

:

o, + FrXr

+

fizXz* F:X: * ...,. *p+X+ n u

Keterangan :

Y :

Pemilihan merek produk cieterjen

0

B

Xr

X2

X3

X4

Bilangan konstanta

Koefisien regresi

Kelompok referensi

Keluarga

Kelas sosial

budaya

Kesalahan

(39)

3.5.2.

Pengujian Hipotesis dengan

Uji

F dan

Uji t\

1)

IJji F (Pengujian hipotesis bersama-sama)

Uji

pengaruh secara

simultan

digunakan

uji

F,

digunakan

untuk

mengetahui tingkat pengaruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel

tergantung dengan

fltrnus

:

R2

lk

F:

(1-R')l(n-k-1)

Ho :

0r,

Fz, F:, 0+

:

0;

(kelompok referensi, keluarga, kelas sosial dan

budaya tidak signifikan berpengan"rh secara bersama-sama terhadap pemilihan merek produk deterjen.

H1 :

Minimal satu p1

I

0; (kelompok referensi, keluarga, kelas sosial dan

budaya

signifikan

berpengaruh secara bersama-sama terhadap

pernilihan merek deterjen.

Alat

uji

digunakan

untuk

menerima atau menolak hipotesis adalah

dengan

uji

statistik F, dengan ketentuan apabila hasil Fnit n"

)

Fr*.r

maka Ho ditolak

dan H1

diterima

demikian sebaliknya apabila

hasil

Fr.,aung

{

F,uu"l, maka H6 diterima

dan H1 ditolak.

2)

Uji

t (Pengujian hipotesis parsial)

Untuk

uji

secam parsial dilakukan

uji t,

digunakan untuk mengetahui pengaruh dari
(40)

Hs :

Fr

:0;

(kelompok referensi, keluarga, kelas sosial dar,r budaya tidak

signifikan beqpengaruh se.cara bersama-santa terhadap pemilihan

merek produk deterjen).

Hr :

Fi

*

0;

(<elompok referensi, keluarga,

kelas

sosial

dan

budaya

bersama-sarna terhadap pemilihan

signifikan berpengaruh secara

merek deterjen.

Alat

uji

digunakan untuk menerima atau menolak hipotesis adalah dengan

uji

statistik

t,

dengan ketentuan apabila hasil F6i1,n,

)

Ftuur maka Ho ditolak

Can H6 ditolak dan H1 diteiima, sebaliknya Ho diterima dan H1

ditolak

apabila

-

ttub"r

(

thirrng S ttuut.

3.5.3.

Pengujian Asumsi

Klasik

Sebelum melakukan pengujian

hipotesis

dalam penelitian

ini,

maka perlu dilakukan terlebih dahulu pengujian asumsi klasik untuk memastikan bahwa alat

uji

statistik regresi linier berganda telah dapat digunakan atau tidak.

Apabila

ujiasumsi

klasik telah

terpenuhi,

maka

alat

uji

statistik regresi

linier berganda

dapat dipergunakan.

3.5.3.1.

Uji

Normalitas

Pengujian

normalitas

data

untuk

melihat

apakah

dalam model

regresi variabel dependen dan independennya

memiliki

distribusi normal atau tidak. Mcdel

yang paling baik adalah distribusi data normal atau rnendekati normal.

(41)

Ketenfuannya :

r

Jika data menyebar

disekitar

gmis diagonal dan mengikuti arah garis diagnonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

r

Jika data menyebar

jauh

dari

garis diagonal dan atau

tidak

mengikuti

arahgaris diagonal,

rnaka

model

regresi

tidak

memenuhi asumsi normalitas.

3.5.3.2.

Uji

Multikolonieritas

Uji

Multikclinier

dipergunakan

untuk

mengetahui

ada tidaknya

variabel

independen yang

memiliki

kemiripan dengan variabel independen

lain

dalam satu rnodel yang dapat menyebabkan terjadinya korelasi yang sangat

kuat

antara variabel independen tersebut.

Deteksi multikolineritas pada suatu model dapat

dilihat

dari

nilai

varianee

inflation

Faktor,

yaitu

jika

variance inflation faktor

(VII)

tidak

lebih

dari 5 maka

model

dapat

dikatakan

terbebas

dari

multikolineritas

sedangkan

jika

Variance

Inflation

Factor

(VIF)

lebih

besar

dari

5

maka diduga

mempunyai persoalan multikolinearitas.

3.5.3.3.

Uji

Heterokedastisitas

Heteroskesdastisitas bertujuan untuk

menguji

terjadinya perbedaan variance residual suatu periode pengarnatan ke periode pengamatan yang

lain

atau garnbaran

hubungan antara

nilai

yang diprediksi

dengan Standaridized Delete Residual nilai
(42)

Adapun formuianya adalah :

r.

-

Variasi antar kelomPok

r_ffi

Alat

uji

yang

digunakan

untuk

n:enerima atau menolak lupotesis adalah

dengan

uji

statistik F. dengan ketentuan apabila hasil F61,un*

)

Ftur,.l maka Ho tiitolah dan

Hr

diterima demikian sebaiiknya apabila hasil Fr,itun",

maka

Ho

flenerima

dan

Hi

ditolak.
(43)

#LEr

ru

rirrrrrral

t77t r I rr

rt.

,rrtD.tr{ lrtlrtOrt.

rot.ittrl !.re ttlrrl

aaaliarraSaiat ltttt

rrlttltrr f rrtrrrr

.rttltil. ll$....o

(44)

BAB

IV

HASIL PEIIELITIAN

DAN PEMBAIIASAN

4.1.

Hasil Penelitian

4.L.l.

IIasiI

Uji

Validitas

dan Reliabilitas

Menurut Ghozali, "Validitas menunjukkan sejauh mana suatu

alat

pengukur

itu

nrampu mengukur apa yang ingin

diukur"

Butir-butir pernyataan dicobakan pada

30 responden

di

luar dari pada responden yang dijadikan sampel penelitian. Lebih ianjut Ghozali menyatakan bahrva disarankan agar jumlah responden

untuk

diujicala minimal 30 orang. Oleh sebab itu, penelitian

ini

menggunakan sampel yang diambil

secara acak.

Keputusan

diperoleh

untuk item

pernyataan dinyatakan

valid

jika r

hitung

)

rtub.r.

Uji

Reliabilitas

berfujuan untuk mengukur suatu kestabilan dan konsistensi

skala pengukuran. Instrumen yang dapat dipercay4 yang reliabel akan menghasilkan

data yang data dipercaya

juga.

Berapa

kalipun diambil,

datana

tetap

sama.

Pengujian reliabilitas dengan internal konsistensi dengan

cara

mencoba instrumen

sekali saja dan dianalisis dengan teknik Alpha Cronbach > 0.6 maka reliabel.

(45)

.4.1.1.1.

Yaliditas

dan Reliabilitas

variabel

Kelompok Referensi

Hasil

uji

validitas

dan

reliabilitas

instrumen penelitian

untuk vaiabel

kelompok referensi terlihat pada tabel 4.1. dan Tabel 4.2. berikut :

Tabel4.i.

Hasil

uii

Validitas Variabel Kelompok Referensi

Variabel Kelompok

Referensi r hitung r tabel pernyaiaan

(elompok Referertsi-1 (elompok Referertsi-2 Kelompok Referensi-3 Kelompok Referensi-4 Kelornpok Referensi-5

.626

.712

.699 .765 .529

>0..266 >0.266 >0.266 >0.266 >0.266

[image:45.595.148.440.225.362.2]

Valid Valid Valid Valid ValiC

Tabel 4.2. Hasil

uji

Reliabilitas'y'ariabel Kelompok Referensi

Variabel Cronbach's

Alpha Syarat

pernyataan

Kelompok Referensi .852 >0.6 Reliabe

(46)

4"I.12,

Uji

Validitas

dan Reliabilitas Variabel Keluarga

Hasil

uji

validitas

dan

reliabilitas

instrumen

penelitian

untuk

variabel

keluarga

terlihat

pada tabel 4.3. dantabeL 4.4. berikut :

Tabel4.3. Fiasii

Uji

Validitas Variabel Keluarga

Variabel Kelompok

Referensi r hitung r tabel Pernyataan

(eiuarga-1

(eluarga-2

(eluarga-3

.845

.863

.833

>0.266

>0.266

>0.266

Valio Valie Valic

Tabel

4.4. Hasil

Uji

Reliabilitas Variabel Keluarga

Variabel Cronbach's

Alpha Syarat pernyataan

Keluarga .922 >0.6 Reliabe

Berdasarkan tabel 4.3 dan tabel 4.4. terlihat bahwa semua

item

pernyataan untuk variabel keluarga valid dan reliabel berdasarkan

kriteria

keputusan. [image:46.595.155.443.197.298.2]
(47)

4.1.1.3.

Uji

Validitas

dan Reliabilitas Variabel Kelas Sosial

Hasil

uji

validitas dan reliabilitas instrumeu penelitian untuk variabel kelas

sosial terlihat pada tabel 4.5. dan tabel4.6. berikut :

Tabel4.5. Hasii

Uji

Validitas Variabel Kelas Sosial

Variabel Cronbach's

Alpha Syarat pemyataan

Kelas sosial .948 >0.6 Reliabel

Berdasarkan Tabel 4.5. dan Tabel 4.6. terllhat bahwa semua

item

pernyataan

untuk variabel Kelas Sosial valid dan reliabel berdasarkan kriteria umum. Yariabel Kelompok

Referensi r hitung r tabel pernyataan

Sosial-1

Sosial-2

Sosial-3

Sosial-4

Sosial-5

.849

.867

.872

l

"s661

l

.8401

> 0.261 > 0.261

> 0.261 > a.261

> 4.261

Valic

Velic

Valic Valid

Valid

[image:47.595.154.454.219.457.2]
(48)

4,1.1.4.

Uji

Validitas dan P-eliabilitas Variabel Budaya

Hasil

uji

raliditas dan realiabilitas instrumen penelitian untuk variabel budaya terlihat pada tabel 4.7. dantabel 4.8 berikut :

Tairel 4.7. Hasil

Uji

Validitas Variabel

Budaya

Tabel4.8. Hasil

Uji

Reliabilitas Variabel Budaya

Variabel Cronbach's

Alpha Syarat pernyataan

Kelas sosial .939 >0.6 Reliabel

Berdasarkan tabel

4.7.

dan

tabel 4.8 terlihat

bahwa

semua item pemyataan untuk variabel Budaya valid dan reliabel berdasarkan

kriteria

keputusan.

Variabel Kelompok

Referensi r hitung r tabel pemyataan

Budaya-1

Budaya -2

Budaya -3

Sudaya-4

.867 .831 .872

.871

> 0.257 > 0.2-57 > 0.257

> 0.257

Valic

Valic

Valic

Valic

(49)

4.1.1.5.

Uji

Yaliditas

dan

Reliabilitas

Yariabel

Pemilihan

Merek

Produk

Deterjen

Hasil

uji

validitas

dan

reliabilitas

instrumen

penelitian

untuk

variabel pemilihan merek produk deterjen

terlihat

pada tabel 4.9 dantabel 4.10 berikut:

Tabel4.9. Hasil

Uji

Validitas

Yar:iabel Pemilihan

Merek

Deterjen

r hitung r tabel pernyataan Pemilihan Me,'ek Deterjen- 1

Pemilihan Merek Deterjen-2

Pernilihan Merek Deterjen-3

Pemilihan Merek Deterjen-4

Pemilihan Merek Deterjen-5

Pemilihan Merek Deterjen-O

Pemilihan Merek Deterjen-7

.888

.880

.907

.913

.914

.914

.898

>0,266

>0,266

>0,266

>0,266

>0,266

>0,266

>0,266

Valic Valic

Valid

Valid

Valid

Valid

[image:49.595.133.469.249.458.2]

Valid

Tabel4.10. Hasil

Uji

Reliabilitas Variabel

Pemilihan

Merek

Deterjen

Variabel Cronbach's

Atpha Syarat

pernyataan

Pernilihan Merek Produk Deterjen

_971 >0.6 Reliabe

Berdasarkan Tabel 4.9. dan Tabel 4.10 terlihat bahwa semua item pernyataan

untuk

variabel

pemilihan merek

produk

deterjen

valid

dan

reliabel

berdasarkan
(50)

4,1.2,

Karakteristik

Responden

Penelitian ini dilaksanakan di Universitas HKBP Nornmensen Medan. Berikut

merupakan karakteristik responden :

Tabel 4.11. Jenis Merek

Produk

Deterjen

Freguency Percent

lalid

Surf Dia Ea$y So Klin Boom Total

25 15

I

6

1

2 2 60

41.7 25.O 15.0 10.0 1.7 3.3 3.3 100.0

Dari

tabel

4.11. Tampah bahwa

paling

banyak responden menggunakan deterjen merek Rinso sebanyak 4l,7ya

diikuti

oleh

merek

Attack sebanyak 25Yolalu

Surf (15%),Daia(10%),Easy {1,7o/o), So

klin

(3,3%) dan Boom (3,3%). Tabel4.12. Status Tempat Tinggal

Frequency Percent Dengan Orang Tua

Sewa

Dengan Keluarga Bukan Orangtua Total

NE 25 10 60

41.7 41.7 16.7 100.0

[image:50.595.129.420.541.622.2]
(51)

Dari

tabel 4,12.

Terlihat

bahwa paling banyak responden

tinggal

dengan orang tua dan sewalkost sebanyak 47,7Yo, diik-uti dengan keluarga bukan orang tua

sebanyak l6,7Yo.

Tabel4.13. Masa Kuliah

Frequency Percent lahun Pertama

lahun Kedua Iahun Ketiga fahun Ke Ernpat Iotal

I

17 25 10 60

13.3 28.3 41.7 16.7 100.0

Dari tabel 4.13. terlihat bahwa responden lebih banyak masa kuliahnya pada tahun ketiga sebanyak 41,7o/o,

diikuti

masa kuliah tahun kedua sebanyak 28,3Yo

lalu

masa

kuliah

tahurr keempat (16,7%) dan masa kuliah tahun pertama sebanyak l3,3Yo.

Tabel4.14. Perkejaan Orang tua

Frequency Percent PNS

yl/iraswasta )edagang setani >ekerja Iotal

30 21 2 2 5 60

50.0 35.0 3.3 3.3 8.3 100.0

Dari

tabel 4.14. terlihat

bahwa

pekerjaan

responden

paling

banyak

pekerjannya 50Yo,lalu wiraswata (35o/o). pekerjaan *8,3%) dan pedagang dan petani

(52)

Tabel

4.l7.Biaya

Unt'uk Deterjen Perbulan

Frequency Percent <Rp.10.000

Rp.10.00GRp.20.000 >Rp.20.000

Total

C

31 2e 60

15.0 51.7 33.3 100.0

Dari tabel 4.17. terlitu;t bahwa biaya untuk deterjen perbuan responden paling

banyak pada

interval

Rp.10.000

-

Rp.20.000 sebanyak 51,7o/o

lalu

>Rp.20.000

sebanyak 33!a./o dan <Rp.10.000 sebanyak 15%.

Tatrel 4.18. Volume Pembelian Deterjen Perbulan

Frequency Percent

1 Kg

>1 Kg Total

25

35

60

41.7 58.3

100.0

Dari tabel4.18. terlihat bahwa volume pemberian deterjenperbulan responden

paling banyak

>

1 kg sebanyak 58,3 dan sisanya <1 kg sebanyak

41,7o/o-Tabel 4.19. Sumtrer

Informasi

Pemilihan Deterjen

Frequency Percent

lklan di Media Masa

Keluarga

Total

24

25 60

58.:

411

100.c

[image:52.595.164.420.123.201.2] [image:52.595.149.415.373.460.2]
(53)

Dari

tabel

4.I9

terlibat bahwa sumber informasi pemilihan deterjen paling

banyak responden ketahui dari

iklan

media massa sebanyak 58,3yo dan sisanya dari

keluarga 4t,7Yo.

4.1.3.

Asumsi

Klasik

4.1.3.1.

Uji

Normalitas

Data

Uji ini

dilakukan

untuk

menguji

apakah

dalam model

regresi

variabel dependen (pemilihan rnerek

produk

deterjen),

variabel

independen (kelompok referensi, keluarga, kelas sosial

dan

budaya) atau

keduanya memiliki

distribusi

normal.

Normalitas dapat

dideteksi

dengan melihat penyebaran

(titik)

pada sumbu

diagnonal dari grafik.

Pengujian

normalitas

data

ini

menggunakan

pendekatan

grafik

yaitu Normaly Probalility Plot. Deteksi normalitas data dengan melihat penyebaran data

(titik)

pada garis

uji

pada grafrk PP-Plot,

hal

ini

dapat

dilihat

pada gambw 4.1.
(54)

Ncrmal

P-P Plot Pot of Regresion Standardized Residual

Normal P-P Plotof Pemilihan Merek Deterjen

€, (L

E C) o o o o x ul

[image:54.595.182.391.129.338.2]

0

Gambar 4.1.

Ilasil Uji

Normalitas

Dari gambar 4.1. dapat dijelaskan bahwa data cenderung lurus mengikuti garis

diagonal

dan

tidak

ada

data yang terletak

jauh

dari sebaran data

sehingga

data

dalam

penelitian

cenderung berdistribusi

normal.

Artinya

model regresi

layak dipakai untuk memprediksi variabel dependen pemilihan merek

produk

deterjen

(Y)

berdasarkan masukan

vmiabel

independennya

yakni

kelompok

referensi (X1) keluarga (X2), kelas sosial (K3) dan budaya

(&).

4.1.3.2.

Uii

Hereroskedastisitas

Llii ini

dilakukan

untuk

menguji

apakah

dalam

model

regresi

terjadi

ketidaksan.iaan

varians

dari

redisual

dari suatu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residual suatu pengamatan kc pengamatan lain

tetap.

nraka disebut iromoskedastisitas dapat dilakuan dengan nrelihat ada

tidaknya

pola tertentu pada

o.2 0-4 0.6 0-a Observed Cum Fr<tl,

(55)

grafik seatteqplot antara sumbu

Y (Y

yang diprediksi) dan sumbu

X

adalah residual yang telah di-studentized.

Pengujian heteroskedastisitas

daiam model

regresi

dapat

menggunakan analisis residual plot. Hal ini dapat dilihat pada gambe,r 4.2. berikut :

Detrended Nomal QQ Plot of Pemilihan Merek Dete4en

E o

z

E

o o

04

o o

Observed Valu€ o.

[image:55.595.157.418.248.424.2]

0. o.

Gambar

4.2. Hasil

Uji

Heteroskedastisitas

Dari

gambar 4.2. menunjukkan bahwa

titik-titik

menyebar secara acak serta tersebar

di

atas dan

dibawah

angka nol pada sumbu

Y,

dan tidak membentuk pola tertentu. Maka dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.

4.1.3.3.

tfji

Multikolinearitas

(56)

multikolinearitas aalah apabila

nilai

Variance

Inflasi

Factor

(VIF)

prediktor tidak

melebihi 10. Hal

ini

dapat dilihat pada tabel 4.20 berikut :

Tabel4,20

Hasil

Uii

l}luttikolinearitas

Model

95,0% Confidence lnterval for B Collinearity Statistics Lower Bound Upper Bounci Tolerance VIF l0onstant)

Glompok Referensi (eluarga

(elas Sosial

3udaya

-252 .164 .235 .07c .121

.364 ..435 .517 .311 .362

267 213 341

3n

3.744 4.704 2.929 3.039

Tabel4.20 menunjukkan

nilai VIF

hitung kelompok referensi, keluarga, kelas

sosial dan budaya

berkisar

pada nilai

2

sampai 5 atau lebih rendah

dari

10 sehingga dapat disimpulan tidak terjadi

multikolineaxitas-Berdasarkan hasil ketiga pengujian asumsi klasik tersebut

dapat

disimpulkan bahwa

data

penelitian

ini

tidak

melanggar asumsi

klasik

dengan demikian rnodel analisis regresi layak digunakan sebagai alat pengujian hipotesis.
(57)

4.1.4. Penguj ian Hipotesis

4.1..{.1. Pengujian Hipotesis Secara Serempak

Secara serempak

kelompok

referensi, keluarga,

kelas sosial

dan

budaya berpengaruh positif dan siguifikan terhadap pemilihan merek produk deterjen.

Tabel4.7.l

Uji

Regresi Secara Bersama-sama(Uji F)

a. Predictors: (Constant), ), Budaya, Kelas Sosial,Kelompok Referensi,Keluarga

b. Dependent Variabls Pernilihan Merek Deterjen

Tabel 4.2.1.

menuniukkan

nilai

F

hitung

sebesar 218.252 dengan taraf signifikan sebesar 0.000 dari tabel F didapat nilai tabel untuk Fo,os , +.ss

:2,60

karena

218,252

>

2,60

dan

nilai

sig

0,000

<

0,05

dapat disimpulkan bahwa kelompok referensi, keluarg4 keias sosial dan budaya secara serempak berpengaruh signifikan

terhadap pemilihan merek produk deterjen.

[/odel Sum of Squares df Mean Square

ReEression Residuat fotal

25.47e

1.605 27.481

4

55

59

(58)

4,1.4.2, Pengujian

flipotesis

Secara Parsial

Secara

parsial kelompok

referensi, keluarga,

kelas

soial dan

budaya berpengaruh signifikan terhadap pemilihan merek

produk

deterjen.

Halini

dapat dilihat pada table 4.22. berikut :

Tahel422.

Uji

Regresi Secara Parsial

(Uji

0

[4odel

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t sig. B Std. Error Beta

1

(Constant)

Kelompok Referensi Keluarga

Kelas Sosial Budaya

.056 .299 _376 .190 .241

.154 .068 .07c .06c .06c

.281 .380 .178

.230

.001 .222 "000 .700

.i52

-252

,1M

.235 .o70

[image:58.595.95.479.218.403.2]

.121

Tabel 4.22.Menunjukan bahu'a :

1)

Nilai t hitung

kelompok referensi sebesar 4.430 dengan taraf signifikan

sebesar 0,000 dan

nilati

t

tabel

to,os;

55:2,01.

Karena 4,430

>

2,01. Karena 4,430

>

2,Al

dan

nilai

sig 0,000

<

0,05 maka dapat disimpulkan

kelompok referensi berpengaruh

signifikan

terhadap

pemilihan

merek produk tieterjen.

2)

Nitai

t

hitung

keluarga sebesar 5.342 dengan

taraf

signifikan

sebesar

0,000 dan

nilai

t tatrel

t0.0.: ss

:2,07.

Karena

5.342> 2,Al

dan

nilai

sig 0,000

<

0,05 maka dapat ciisimpulkar.r keluarga berpengaruh signifikan terhadap pemilihan merek produk deterjen.
(59)

Nilai

t

hitung

kelas

sosial sebesai 3,162 dengan taraf signifikan sebesar

0,003 dan

nilai

table 16.65; 55

=

2,01. Karena 3,162

> 2,01

dan

nilai

sig

0,05 maka dapat

disimpulkan

kelas social

'nerpengaruh signifikan

terhadap pemilihan merek produk deterjen.

Nilai

t

hit*g

budaya sebesar 4,017 dengan taraf signifikan sebesar 0,000

dan

nilai

ttatel to,os;ss 2,01. Karena 4,017

>

2,01dan

nilai

sig 0,000<0,05

maka dapat disimpulkan

budaya

berpengaruh

signifikan

terhadap

pemilihan merek produk deterjen.

4.1.5.

Hasil

Uji

Regresi

Dengan regresi

linier

berganda

diperoleh

model

yang memprediksi

variable dependen pemilihan merek produk deterjen dengan variable independen

kelompok

referensi, keluarga, kelas social dan budaya.

Nilai

koefisien

determinasi dapat dilihat pada table 4.23

bertkut:

Tabel 4.2.3. Goodness of

fit

Test

Vodel R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .97a" .941 .936 .17083

a. Predictors: (Constant), Budaya, Kelas Sosial,Kelompok Referensi,Keluarga

B.Dependent Variable: Pemilihan Merek Deterjen

Tabel 4.23. menuniukkan bahwa

niiai R

(koefisien korelasi) sebesar t).97A yang menunjukkan adanya

korelasi

yang sangat

erat

antara

variable

independen

3)

[image:59.595.79.411.495.591.2]
(60)

(pemilihan merek produk deterjen).

Nilai

adjusted

R

square sebesar

0,96

adalah menunjukkan bahwa sebesar 03,60A pemilihan merek produk deterjen dijelaskan oleh

kelompok referensi, keluarga, kelas social dan budaya

juga

dipengaruhi oleh

faktor-faktcr lain di luar rnodel yang digunakan.

Berdasarkan

tahel

diatas dapat dibuat persamaan regresi sebagai berikut:

Y = 0,056 + A,299 X1 +

A)76

X2 + 0,190

Xt

+ 0,241Xq

4.7.6.

Hasil Analisis Varians

Dalam analisis variansi

ingin

dilihat apakah keempat merek produk deterjen

yaitu Rinso, Attack, Surf dan

Daia

mempunyai perbedaan rata-rata yang signifikan

dalam pemiliiran merek produk deterjen. Dalam penelitian dengan analisis penulis menggunakan

o:0,10.

Tabel Anava dapat dilihat pada table 4.Z4berikltrt

Tabel4.24 Analisis Variansi

Jenis Merek Deterjen

Sum ofSquares df Mean Square F sig.

3etween Groups

l/ithin Groups

fotal

2.919

r8.856

Gambar

Gambar 2.2Model Teori
Gambar 2.3Model Perilaku Pemheli
Tabel 4.2. Hasil uji Reliabilitas'y'ariabel Kelompok Referensi
Tabel 4.4. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Keluarga
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Atas dasar perjanjian kesepakatan pergeseran batas maka pada hari Selasa tanggal 11 Oktober 2016 jam 09.00 WIB, bertempat di Menggungan RT.1 RW.3 Sawahan Ngemplak Boyolali

Berdasarkan fenomena yang telah dijelaskan diatas, maka peneliti tertarik untuk meneliti sikap warga Kampung Herbal RT 02 Genteng Candirejo Surabaya mengenai program

Efekt hidratacijske sfere nije toliko značajan za jednostruko nabijene ione poput Na + i Cl – pa prilikom otapanja te soli prevladava entropija narušavanja kristalne rešetke

2. Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia memiliki perbedaan dengan sistem kapitalisme-liberal maupun sosialisme-komunis. Pancasila mengakui dan melindungi baik

Input data adalah proses dimana admin dapat melakukan login terlebih dahulu untuk dapat memulai masuk kedalam sistem dan setelah itu dapat mengoperasikan sistem dan

Data hasil pretes dan postes dianalisis untuk memperoleh hasil penelitian hasil belajar yang lebih baik dari dua kelas tersebut setelah peserta didik belajar Ilmu

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

Kegiatan Evaluasi Pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi Akbid Harapan Mulya Ponorogo dimulai oleh dosen dengan membuat evaluasi diri terkait semua kegiatan yang