• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manual Prosedur Audit Internal Mutu Akademik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Manual Prosedur Audit Internal Mutu Akademik"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

S

I

(2)

Manual Prosedur

Audit Internal Mutu Akademik

Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya

Revisi ke :

-Tanggal : 23 Maret 2015 Dikaji ulang oleh : Pembantu Dekan I

Dikendalikan

oleh : Tim Penjaminan Mutu Fakultas

Disetujui oleh : Dekan Fakultas Teknik

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PALANGKA

RAYA

KEBIJAKAN AKADEMIK

MPA.FTUPR. 2.1

Disetujui oleh

Dekan Fakultas

Teknik Revisi ke

(3)

KATA PENGANTAR

Sebagai salah satu Fakultas di Universitas Palangka Raya yang telah memiliki reputasi, Fakultas Teknik terus berbenah sehingga mampu menghasilkan lulusan yang berkualitas dan ipteks yang berdaya guna dan berhasil guna. Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya, dengan salah satu tugasnya adalah menyusun Kebijakan Akademik sebagai arah kebijakan dan pedoman bagi penyelenggaraan kegiatan akademik di Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya.

(4)
(5)
(6)
(7)

DAFTAR ISI

Lembar Pengendalian ... ii

Kata Pengantar ...iii

Daftar Isi ... iv

Surat Keputusan... vi

I. Penjelasan Umum ... 1

1.1 Definisi ... 1

1.2 Tujuan dan Alasan Audit... 2

1.3 Etika, Tanggungjawab, Independensi dan Kriteria Auditor Internal Mutu Akademik ... 3

1.4 Pengauditan ... 5

1.5 Kelengkapan Pelaksanaan Audit ... 13

1.6 Tindak Lanjut Permintaan Tindakan Koreksi... 13

II. Prosedur Implementasi Aima Jurusan/Program Studi Oleh Auditor Fakultas ... 14

III. Implementasi Aima Pada Sistem Penjaminan Mutu Internal Akademik Tingkat Fakultas ... 16

3.1 Tujuan Audit ... 16

3.2 Ruang Lingkup Audit ... 16

3.3 Daftar Pengecekan ... 17

IV. Implementasi Aima Pada Sistem Penjaminan Mutu Akademik Tingkat Jurusan/Program Studi ... 18

4.1 Tujuan Audit ... 18

4.2 Ruang Lingkup Audit ... 18

(8)

I. PENJELASAN UMUM

1.1 Definisi

1. Audit Internal Mutu Akademik Fakultas Teknik (AIMA-FT)

adalah suatu kegiatan penilaian atas mutu akademik yang bersifat independen dan objektif. Kegiatan ini dirancang untuk:

1) Menilai kinerja (kegiatan operasional) akademik Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya;

2) menilai kesesuaian antara kinerja dengan standar yang telah ditetapkan

3) Memberikan rekomendasi untuk perbaikan.

2. Sistem penjaminan mutu adalah sistem yang mencakup struktur organisasi, tanggung-jawab, prosedur, proses, dan sumber daya untuk melaksanakan penjaminan mutu.

3. Unit Pelaksana Akademik Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya adalah Jurusan/Program Studi, Laboratorium dan Studio, yang bertugas menjalankan fungsi Tridharma Perguruan Tinggi.

4. Auditoradalah orang yang mempunyai kualifikasi untuk melakukan audit mutu akademik.

5. Klien adalah orang atau organisasi yang mendapat pelayanan pengauditan. Klien dalam kegiatan AIMA ini dapat berupa

Jurusan/Program Studi yang meminta sistem mutu akademiknya diaudit terhadap standar mutu yang telah ditentukan sendiri.

6. Teraudit(auditee) adalah organisasi yang diaudit.

7. Bukti objektif (BO) adalah informasi yang bersifat kualitatif ataupun kuantitatif, catatan ataupun pernyataan tentang fakta mengenai mutu pelayanan, eksistensi dan implementasi elemen-elemen sistem mutu, yang didasarkan pada pengamatan, pengukuran, dan dapat diverifikasi.

(9)

1) Tidak lengkap (TL) adalah pernyataan tentang temuan selama audit, didasarkan atas bukti objektif yang menunjukkan

ketidaklengkapan atau ketidakcukupan yang memerlukan penyempurnaan dalam waktu singkat.

2) Tidak sesuai (TS) adalah tidak terpenuhinya persyaratan karakteristik mutu atau unsur sistem mutu yang telah ditetapkan.

3) Sesuai (S) adalah pernyataan tentang terpenuhinya persyaratan karakteristik mutu akademik sesuai dengan standar mutu akademik yang telah ditetapkan.

9. Permintaan Tindakan Koreksi (PTK) adalah surat perintah dari Pimpinan Unit kepada teraudit untuk menindaklanjuti temuan audit mutu akademik.

1.2 Tujuan dan Alasan Audit

1. Tujuan audit

Audit dirancang untuk salah satu atau lebih tujuan berikut:

a. Memeriksa kesesuaian atau ketidaksesuaian unsur-unsur sistem mutu dengan standar yang telah ditentukan;

b. Memeriksa keefektifan pencapaian tujuan mutu yang telah ditentukan.

2. Manfaat Audit :

a. Memfasilitasi evaluasi kinerja, sistem kontrol, dan prosedur

penjaminan mutu.

b. Meyakinkan bahwa sebuah institusi memiliki akuntabilitas terhadap mutu dan standar yang telah ditentukan.

c. Meningkatkan kemampuan institusi untuk memprioritaskan lingkup tertentu dan memfasilitasi pengambilan keputusan. d. Memudahkan institusi untuk memberikan tanggapan lebih baik

(10)

e. Menyediakan sarana untuk identifikasi cara kerja yang baik untuk disebarluaskan.

f. Menyediakan sarana yang tepat untuk peningkatan dan pengembangan mutu.

1.3 Etika, Tanggungjawab, Independensi dan Kriteria Auditor Internal

Mutu Akademik

1. Etika auditor

a. Tidak mengaudit pekerjaan yang pernah (dalam 2 tahun sebelumnya) atau sedang menjadi tanggung jawabnya.

b. Independen (dalam fakta dan proses pekerjaan). c. Obyektif.

d. Memiliki integritas yang tinggi. e. Menjaga kerahasiaan.

2. Tanggungjawab ketua tim audit

a. Membuka dan menutup rapat. b. Memilih anggota tim audit.

c. Menyiapkan jadwal dan program audit. d. Memimpin audit.

e. Membuat keputusan akhir atas temuan audit berupa pendapat hasil audit.

f. Menyerahkan laporan audit selambat-lambatnya 1 bulan setelah pekerjaan lapangan selesai.

3. Tanggungjawab auditor

a. Mengumpulkan dan menganalisis bukti. b. Menyusun kertas kerja pemeriksaan.

c. Melakukan konfirmasi baik terhadap internal maupun eksternal. d. Melakukan observasi dan pengujian fisik.

(11)

4. Independensi auditor

Auditor bebas dari bias dan hal-hal yang dapat mempengaruhi objektivitas. Semua orang dan organisasi yang terlibat dalam pengauditan harus menghormati dan mendukung independensi dan integritas auditor.

5. Kualifikasi auditor internal mutu akademik

a. Pendidikan minimum

Auditor minimal berpendidikan Sarjana (S2). b. Pelatihan

Auditor telah mengikuti pelatihan/kursus Auditor yang diselenggarakan/diakui oleh Tim Penjaminan Mutu Fakultas (TPMF).

c. Atribut personal

Auditor berpikiran terbuka, memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan, memiliki ketrampilan analitis dan keteguhan hati, memiliki kemampuan untuk memahami pelaksanaan audit yang kompleks, dan memiliki kemampuan untuk memahami peran unit organisasi, dan memiliki

kemampuan berkomunikasi.

Auditor menerapkan atribut tersebut di atas untuk :

1) Mendapatkan dan memeriksa bukti objektif secara wajar, 2) Melaksanakan audit sesuai dengan program audit,

3) Mengevaluasi secara konsisten pengaruh pengamatan audit dan interaksi personal selama audit,

4) Memperlakukan teraudit secara wajar sehingga diperoleh hasil audit terbaik,

(12)

7) Mengambil kesimpulan audit yang dapat diterima,

8) Tetap berpegang pada kesimpulan yang telah dihasilkan.

6. Meningkatkan kompetensi

Auditor meningkatkan kompetensinya dengan:

1) Memutakhirkan pengetahuannya tentang syarat-syarat, standar sistem mutu, metode dan prosedur audit;

2) Berpartisipasi dalam kursus penyegaran bila diperlukan;

3) Evaluasi secara berkala oleh manajer/ketua audit internal mutu akademik (MAIMA).

7. Kriteria Ketua Tim Audit

Ketua tim audit dipilih oleh MAIMA dari para auditor yang memenuhi kualifikasi dengan mempertimbangkan kriteria sebagai berikut.

1) Calon sudah berpengalaman sebagai auditor.

2) Calon menunjukkan kemampuan berkomunikasi secara efektif, baik secara lisan maupun tertulis.

1.4 Pengauditan

1. Uraian tugas dalam pengauditan

a. Ketua Tim Audit bertugas:

1) menentukan keperluan tiap penugasan audit termasuk kualifikasi auditor yang diperlukan;

2) merencanakan audit, menyiapkan piranti kerja untuk anggota tim, dan mengarahkan tim audit;

3) mengkaji ulang dokumen aktivitas mutu akademik yang berlaku untuk menentukan kecukupannya (audit system /desk evaluation);

(13)

6) memberitahukan dengan segera ketidaksesuaian yang kritis kepada teraudit;

7) melaporkan setiap hambatan yang dihadapi dalam melaksanakan audit kepada MAIMA;

8) melakukan pertemuan akhir dengan teraudit; 9) melakukan presentasi hasil audit;

10)melaporkan segera hasil-hasil audit dan kesimpulannya secara jelas kepada MAIMA.

b. Audit bertugas:

1) mengumpulkan dan menganalisis bukti yang relevan agar dapat menyimpulkan pelaksanaan sistem mutu yang diaudit;

2) mempelajari indikasi yang dapat mempengaruhi hasil audit yang mungkin memerlukan pengauditan lebih lanjut; 3) menyelesaikan kertas kerja audit;

4) menyiapkan laporan bersama dengan ketua tim;

5) pada saat kegiatan konsultansi dapat menjawab pertanyaan tentang:

• prosedur, dokumen, atau informasi lain yang menggambarkan atau mendukung unsur-unsur sistem mutu yang diperlukan, diketahui, tersedia, dipahami, dan digunakan oleh teraudit;

• semua dokumen dan informasi lain yang digunakan untuk menggambarkan sistem mutu yang memadai untuk mencapai tujuan mutu.

c. Klien bertugas:

1) meminta audit kepada TPMF,

(14)

4) menyediakan counterpart/ pendamping dalam proses audit

5) menyediakan tempat kerja

6) menerima laporan hasil audit melalui TPMF

d. Teraudit bertugas:

1) menginformasikan kepada penanggung jawab unit organisasi/kegiatan yang akan diaudit tentang tujuan dan lingkup audit;

2) menunjuk staf yang bertugas mendampingi tim audit; 3) menyediakan sumberdaya yang diperlukan oleh tim audit

untuk menjamin keefektifan dan keefisienan proses audit; 4) membuka akses ke fasilitas dan bukti yang diminta

auditor;

5) melakukan kerjasama dengan auditor agar tujuan audit tercapai;

6) menentukan dan berinisiatif melaksanakan tindakan koreksi berdasarkan laporan audit.

2. Inisiasi Audit

a. Lingkup Audit

1) Klien bersama auditor menentukan unsur sistem mutu,

lokasi, aktivitas unit organisasi, dan waktu audit.

2) Klien bersama auditor menentukan lingkup dan kedalaman audit.

3) Klien menentukan standar atau dokumen sistem mutu yang harus dipatuhi.

4) Teraudit menunjukkan bukti yang cukup dan tersedia pada saat audit.

(15)

b. Frekuensi Audit

Hal-hal yang perlu dipertimbangkan untuk menentukan frekuensi audit adalah :

1) Kebutuhan untuk melakukan audit ditentukan oleh klien dengan mempertimbangkan persyaratan atau peraturan tertentu.

2) Perubahan dalam manajemen, organisasi, kebijakan, teknik atau teknologi yang dapat mempengaruhi atau mengubah sistem mutu dan mengubah hasil audit terdahulu.

3) Dapat dilakukan secara berkala.

c. Telaah awal sistem mutu teraudit

1) Sebagai dasar perencanaan audit, auditor menelaah metode yang ada untuk memenuhi persyaratan sistem mutu teraudit.

2) Jika hasil telaah terhadap sistem mutu tidak memenuhi

persyaratan, langkah audit selanjutnya tidak diteruskan sampai persyaratan tersebut dipenuhi.

3. Persiapan Audit

a. Perencanaan audit

Rencana audit disusun oleh ketua tim audit, disetujui oleh klien, dan dikomunikasikan kepada auditor dan teraudit. Rencana audit dirancang secara fleksibel agar dapat diubah berdasarkan informasi yang dikumpulkan selama audit dan memungkinkan penggunaan sumberdaya yang efektif. Rencana audit meliputi :

1) Tujuan dan lingkup audit,

(16)

3) Identifikasi dokumen acuan yang berlaku, antara lain standar sistem mutu dan manual mutu ter-audit,

4) Identifikasi anggota tim audit;

5) Tanggal dan tempat audit dilakukan;

6) Identifikasi unit organisasi teraudit;

7) Waktu dan lama audit untuk tiap aktivitas audit;

8) Jadwal pertemuan yang diadakan dengan pimpinan teraudit;

9) jadwal penyerahan laporan audit.

Jika teraudit keberatan terhadap rencana audit segera memberitahukan kepada ketua tim audit, dan harus diselesaikan sebelum pelaksanaan audit.

b. Penugasan tim audit

Masing-masing anggota tim audit mengaudit unsur sistem mutu atau bagian fungsional yang telah ditentukan.

c. Dokumen kerja

Dokumen kerja yang diperlukan untuk memfasilitasi tugas tim audit adalah :

1) Daftar pengecekan yang disiapkan oleh tim audit,

2) Borang untuk melaporkan pengamatan audit dan mendokumentasi bukti pendukung.

(17)

4. Pelaksanaan audit

a. Pertemuan pembukaan

Tujuan pertemuan pembukaan untuk :

1) memperkenalkan anggota tim audit kepada pimpinan teraudit,

2) menelaah lingkup dan tujuan audit,

3) menyampaikan ringkasan metode dan prosedur yang digunakan dalam melaksanakan audit,

4) menegaskan hubungan formal antara tim audit dan teraudit,

5) mengkonfirmasikan ketersediaan sumberdaya yang diperlukan,

6) mengkonfirmasikan jadwal pertemuan-pertemuan dan penutupan audit,

7) mengklarifikasi setiap rencana audit yang tidak jelas.

b. Pemeriksaan lapangan

1) Pengumpulan bukti

Bukti dikumpulkan melalui wawancara, pemeriksaan dokumen, pengamatan aktivitas dan keadaan di lokasi.

Hasil wawancara harus diuji dengan mencari informasi yang relevan dari sumber lain yang independen.

Selama kegiatan audit, ketua tim audit dapat mengubah tugas kerja tim audit dan rencana audit dengan persetujuan teraudit. Hal ini diperlukan untuk menjamin pencapaian tujuan audit yang optimal.

Jika tujuan audit tidak tercapai, ketua tim audit memberitahukan alasannya kepada teraudit.

2) Hasil pengamatan audit

(18)

semua hasil pengamatannya untuk menentukan adanya kesesuaian/ketidaksesuaian yang akan dilaporkan. Hasil

pengamatan ditelaah oleh ketua tim audit dengan pimpinan teraudit. Semua kesesuaian/ketidaksesuaian dari hasil pengamatan harus dituangkan dalam Berita Acara dan ditanda tangani oleh ketua tim audit dan pimpinan teraudit.

c. Pertemuan penutupan

Sebelum menyiapkan laporan audit, tim audit mengadakan pertemuan penutupan dengan teraudit. Tujuan utama pertemuan ini adalah untuk menyampaikan hasil audit. Catatan-catatan dalam pertemuan penutupan didokumentasikan.

5. Dokumen audit

a. Persiapan laporan audit

Laporan audit disiapkan dengan pengarahan ketua tim audit yang bertanggung jawab atas keakuratan dan kelengkapannya.

b. Isi laporan

Laporan audit berisi hasil pelaksanaan audit secara lengkap.

Laporan audit harus diberi tanggal akhir pekerjaan lapangan dan ditandatangani oleh ketua tim audit.

Laporan audit berisi hal-hal berikut : 1) pernyataan pendapat audit

2) tujuan dan lingkup audit, serta legalitas audit,

(19)

4) identitas dokumen standar yang dipakai dalam audit antara lain Standar Mutu Akademik yang berlaku, dan

Manual Mutu Akademik teraudit,

5) butir-butir program audit yang dilaksanakan, 6) temuan audit,

7) rekomendasi perbaikan 8) daftar distribusi laporan audit.

c. Distribusi laporan

1) Laporan audit dikirim ke MAIMA oleh ketua tim audit. MAIMA meneruskan kepada Ketua TPMF.

2) Laporan audit diterbitkan oleh TPMF.

3) TPMF mendistribusikan kepada Dekan dan Klien.

4) Klien menginformasikan laporan hasil audit kepada teraudit.

5) Laporan audit dijamin kerahasiaannya oleh semua pihak yang menerima laporan.

6) Jika laporan audit tidak dapat diterbitkan sesuai jadwal yang disepakati maka perlu disepakati jadwal baru penerbitan, dengan menyampaikan alasan penundaan

kepada MAIMA.

d. Kertas kerja pemeriksaan disimpan oleh MAIMA dan dapat

dijadikan dasar untuk pengauditan berikutnya.

(20)

1.5 Kelengkapan Pelaksanaan Audit

Audit dinyatakan selesai dan lengkap jika laporan audit telah

diserahkan kepada MAIMA

1.6 Tindak Lanjut Permintaan Tindakan Koreksi

a. Dekan memerintahkan teraudit untuk melakukan tindakan koreksi. b. Tindakan koreksi harus diselesaikan dalam periode waktu yang

disepakati oleh pimpinan teraudit setelah konsultasi dengan MAIMA.

(21)

II. PROSEDUR IMPLEMENTASI AIMA JURUSAN/PROGRAM STUDI audit oleh MAIMA

Pembentukan tim audit

(3) MAIMA bersama ketua tim audit membentuk tim audit.

Penerbitan surat tugas

(4) Dekan/TPMF menerbitkan surat tugas untuk tim audit.

Penyusunan tujuan, kewenangan dan tanggungjawab tim audit

(5)Tim audit menyusun tujuan, kewenangan dan tanggungjawab audit sesuai dengan ruang lingkup yang merujuk pada surat tugas Dekan atau permintaan Klien.

Pengesahan tujuan, kewenangan dan tanggungjawab tim audit

(6)Tujuan, kewenangan dan tanggungjawab tim audit disahkan oleh TPMF.

Penyusunan rencana dan jadwal audit

(7)Tim audit menyusun rencana dan jadwal audit bersama teraudit.

Penyerahan dokumen yang diperlukan kepada

ketua tim audit

(8)Teraudit menyerahkan dokumen yang diperlukan kepada ketua tim audit sesuai dengan waktu yang telah disepakati.

Permintaan Klien atau jadwal berkala

(1) Atas permintaan klien/jadwal berkala dilakukan audit

(22)

Pembuatan laporan audit

(14) Laporan dibuat sesuai jadwal berdasarkan hasil temuan yang telah disetujui oleh teraudit.

Penyerahan laporan audit (15) Laporan audit diserahkankepada Ketua tim audit kepada MAIMA untuk diteruskan kepada TPMF, kemudian TPMF mengirim laporan audit kepada Dekan dan Klien disertai Permintaan Tindakan Koreksi (PTK).

Pembubaran tim audit

(16) Tim audit dibubarkan atas permintaan MAIMA dengan SK. Pemberhentian.

Rapat persiapan tim audit

(9) Pembagian tugas tim audit untuk audit sistem.

Pelaksanaan audit sistem

(10) Melaksanakan audit dokumen (MM, MP) yang tersedia sesuai dengan standar yang disepakati dan menyusunchecklistuntuk persiapan audit kepatuhan.

Penyampaian jadwal audit kepatuhan (visitasi)

(11) Ketua tim audit

mengkomunikasikan jadwal visitasi kepada teraudit untuk disetujui.

Pelaksanaan audit kepatuhan (Visitasi)

(12) Berdasarkan daftar pengecekan bukti dikumpulkan melalui

wawancara, pemeriksaan dokumen (IK, DP dan BO), pengamatan aktivitas dan keadaan di lokasi secara komprehensif..

Diskusi hasil temuan audit

(23)

III. IMPLEMENTASI AIMA PADA SISTEM PENJAMINAN MUTU

INTERNAL AKADEMIK TINGKAT FAKULTAS

3.1 Tujuan Audit

1. Meneliti kepatuhan/ketaatan penjaminan mutu akademik fakultas terhadap kebijakan akademik, standar akademik, peraturan akademik, dan manual mutu akademik Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya.

2. Meneliti kesesuaian arah dan pelaksanaan penjaminan mutu akademik jurusan/program studi terhadap kebijakan akademik, standar akademik, peraturan akademik, manual mutu akademik, dan manual prosedur akademik Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya.

3.2 Ruang Lingkup Audit

1. Meneliti keberadaan organisasi penjaminan mutu akademik di tingkat fakultas sesuai dengan Manual Mutu Akademik, yaitu : a. Tim Penjaminan Mutu Fakultas (TPMF)

b. Gugus Penjaminan Mutu (GPM) 2. Meneliti:

a. Standar Akademik Fakultas b. Manual Mutu Fakultas

c. Manual Prosedur Implementasi Penjaminan Mutu Akademik Internal di tingkat fakultas.

d. Meneliti pelaksanaan kegiatan penjaminan mutu akademik di tingkat fakultas.

(24)

3.3 Daftar Pengecekan

1. Implementasi Sistem Penjaminan Mutu di Tingkat Fakultas

a. SK pengangkatan penanggung jawab pelaksana sistem penjaminan mutu akademik.

b. SK pengangkatan TPMF dan GPM

c. Perumusan dan pengesahan kebijakan akademik dan standar akademik fakultas.

d. Penyusunan Manual Mutu dan Manual Prosedur Implementasi Penjaminan Mutu di tingkat fakultas.

e. Kesesuaian Manual Mutu dan Manual Prosedur Implementasi Penjaminan Mutu di tingkat fakultas dengan acuannya, yaitu Kebijakan Akademik.

f. Penyusunan evaluasi diri dan rencana tindak lanjut untuk peningkatan mutu proses pembelajaran oleh TPMAF dan pelaporan ke Dekan.

g. Kendala untuk melaksanakan Standar Akademik Fakultas dan Manual Mutu dan Manual Prosedur.

h. Cara mengatasi kendala tersebut di tingkat fakultas.

i. Memeriksa butir Standar Akademik Fakultas yang belum dilaksanakan dan rencana pelaksanaannya.

2. Implementasi Sistem Audit Mutu di Tingkat Fakultas dilakukan oleh

(25)

IV. IMPLEMENTASI AIMA PADA SISTEM PENJAMINAN MUTU

AKADEMIK TINGKAT JURUSAN/PROGRAM STUDI

4.1 Tujuan Audit

1. Meneliti kepatuhan/ketaatan penjaminan mutu akademik internal tingkat jurusan/bagian terhadap standar akademik, manual mutu akademik dan manual prosedur implementasi penjaminan mutu akademik internal di tingkat fakultas.

2. Meneliti kesesuaian arah dan pelaksanaan penjaminan mutu akademik internal tingkat jurusan/bagian terhadap standar akademik, manual mutu akademik dan manual prosedur implementasi penjaminan mutu akademik internal di tingkat fakultas.

3. Meneliti kepastian bahwa lulusan memiliki kompetensi sesuai dengan yang ditetapkan oleh program studi.

4.2 Ruang Lingkup Audit

1. Meneliti:

a. Spesifikasi Program Studi (SP), termasuk di dalamnya Kompetensi Lulusan (KL);

b. Manual Prosedur (MP) dan Instruksi Kerja (IK) program studi yang sesuai dengan Standar Akademik (SA), Manual Mutu

Akademik (MM), dan Manual Prosedur (MP) tingkat fakultas. c. Kurikulum program studi.

2. Meneliti proses pembelajaran yang bermutu sesuai SP, KL, MP, dan IK.

3. Meneliti penyempurnaan SP, KL, MP, dan IK secara berkelanjutan. 4. Meneliti keberadaan dan kinerja GPM.

5. Meneliti sumberdaya pembelajaran program studi.

(26)

7. Meneliti upaya perbaikan mutu (quality improvement) berdasarkan hasil evaluasi diri berkelanjutan.

4.3 Daftar Pengecekan

1. Tujuan pendidikan program studi.

2. Keterkaitan tujuan pendidikan dengan rujukan eksternal (kurikulum nasional, standar pendidikan nasional/internasional).

3. Keterkaitan tujuan pendidikan dengan misi program studi.

4. Kesesuaian tujuan pendidikan program studi dengan misi program studi.

5. Kesesuaian isi kurikulum dengan kompetensi lulusan yang disajikan dalam bentuk peta kurikulum.

6. Tujuan pendidikan telah dikomunikasikan kepada sivitas akademika, tenaga penunjang dan penguji eksternal.

7. Mahasiswa memahami dan memenuhi kewajibannya.

8. Strategi penilaian hasil belajar memiliki fungsi formatif dalam mengembangkan kemampuan mahasiswa.

9. Ketersediaan kriteria yang memudahkan penguji internal dan eksternal untuk membedakan berbagai kategori pencapaian kompetensi lulusan.

10. Penilaian hasil belajar mahasiswa menunjukkan pencapaian kompetensi lulusan.

11. Ketersediaan bukti-bukti yang menunjukkan bahwa mahasiswa mencapai standar kompetensi minimal program studi.

12. Tindakan kajiulang untuk mencapai standar kompetensi minimal program studi.

13. Efektivitas proses pembelajaran dikaitkan dengan isi kurikulum dan kompetensi lulusan program studi.

14. Penerapan hasil-hasil penelitian dosen dalam pembelajaran. 15. Mutu media ajar mendukung proses pembelajaran.

(27)

17. Peningkatan mutu pembelajaran melalui program pengembangan staf, kajian pembelajaran oleh mitra bestari (peer-review), integrasi

tim pengajar yang efektif, program magang dan tutorial untuk staf junior.

18. Efektivitas pembelajaran dinilai dari :

a) keluasan dan kedalaman materi, tempo dan tantangan yang diberikan dalam proses pembelajaran,

b) variasi metode pembelajaran, c) substansi ilmu,

d) ketrampilan spesifik dan praktis,

e) kesesuaian fasilitas sumber belajar dengan beban mahasiswa. 19. Strategi yang menunjang kegiatan akademik yang konsisten

dengan profil mahasiswa dan tujuan program pendidikan.

20. Peraturan penerimaan mahasiswa baru dan program pengenalan kampus yang dipahami oleh staf dan mahasiswa.

21. Efektivitas dalam pembimbingan akademik, umpan balik, dan mekanisme supervisi.

22. Staf akademik pelaksana program pendidikan adalah orang yang kompeten.

23. Program pengembangan profesional staf akademik untuk

meningkatkan kepakaran dan profesionalisme sebagai dosen. 24. Dukungan teknis dan administrasi yang memadai untuk staf

akademik.

25. Strategi penyediaan Kompetensi Lulusan dan Spesifikasi Program Studi.

26. Manual Prosedur dan Instruksi Kerja program studi. 27. SK pengangkatan GPM.

28. Pemantauan dan evaluasi proses pembelajaran semester oleh GPM.

(28)

30. Pelaksanaan peningkatan mutu proses pembelajaran oleh GPM. 31. Laporan penilaian program studi dan kegiatan program studi dari

GPM ke TPMAF.

32. Fasilitas proses pembelajaran memadai.

Referensi

Dokumen terkait

Pertama, Pasal 48 ayat (1) Undang-Un- dang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara mengatur bahwa dalam hal suatu badan hukum atau pejabat tata

Hal ini disebabkan karena perusahaan telah memiliki sejumlah dana yang memadai yang diperoleh dari keuntungan atau laba perusahaan yang tinggi sehingga akan

Pada infeksi virus dengue, viremia terjadi sangat cepat, hanya berselang beberapa hari dapat terjadi infeksi di beberapa tempat, akan tetapi derajat kerusakan

a. Sebelum audit di lapangan dilakukan, harus dipastikan tim audit telah menetapkan program auditnya termasuk rencana dan jadwal audit dan susunan tim audit dan ketua

Bundaran lajur ganda merupakan bundaran yang memiliki 2 lajur lingkar pada jalur lingkar, lajur masuk dan lajur keluar.. b) Pulau bundaran harus memberikan pandangan yang cukup

Keluaran yang dapat dicapai dari rancangan arsitektur enterprise tersebut adalah menghasilkan model dan kerangka dasar dalam mengembangkan sistem informasi IOS yang

Pada skenario yang lama proses ini tidak memberikan hasil laporan dari rework yang dihasilkan dan yang digunakan, maka dalam proses ini telah ditambahkan laporan rework

Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan Saudara mampu menentukan transformasi Laplace dari fungsi delta Dirac, transformasi Fourier dari fungsi delta Dirac dan menyelesaikan