BAB III
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian tentang Makna Ritual Dalam
Aliran Musik Band Siramandalem Legion adalah menggunakan metode penelitian
kualitatif. Menurut Sugiyono (2005), metode penelitian kualitatif adalah metode
penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek ilmiah, dimana
peneliti sebagai instrumen kunci. Metode penelitian kualitatif digunakan untuk
memperoleh data yang mendalam, dan memperoleh suatu data yang mengandung
makna. Makna sendiri merupakan data yang sebenarnya, data yang pasti,
merupakan suatu nilai di balik data yang tampak.
3.1. Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kontruktif – kualitatif yang
merupakan turunan dari paradigma konstruktivisme. Paradigma ini hampir
merupakan antitesis terhadap paham yang menekankan bahwa obyek penelitian
hanya ditemukan berdasarkan prosedur/ukuran-ukuran baku seperti pada ilmu
pasti. Paham konstruktivisme berprinsip terbalik, yakni setiap realitas itu unik
serta bersifat khas, dan untuk mendapatkan validitasnya lebih banyak tergantung
pada penelitinya (Agus Salim, 2006). Pendekatan konstruktif ini dimaksudkan
untuk menggambarkan aliran musik Blackmetal yang ada di Kabupaten Boyolali,
menggambarkan tentang komunitas Blackmetal dan menjelaskan tentang makna
3.2. Jenis Penelitian
Sesuai dengan tujuan yang dicapai, penelitian ini menggunakan metode
penelitian exploratif (menjelaskan) dan deskriptif (menggambarkan), yaitu metode
yang digunakan untuk menjelaskan dan menggambarkan tentang Blackmetal yang
ada di Boyolali dan menggambarkan tentang makna dari ritual yang dilakukan
oleh Band Siramandalem Legion. Dalam mengkaji pokok permasalahan,
penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif
merupakan model penelitian yang menghasilkan data deskripsi mengenai
kata-kata lisan maupun tertulis, dan tingkah laku yang dapat diamati dari orang-orang
yang diteliti (Suyanto dan Sutinah, 2007 : 166).
3.3. Unit Pengamatan dan Unit Analisis
Unit amatan adalah kelompok darimana data atau informasi diperoleh. Unit
amatan dalam penelitian ini adalah komunitas Pengging Total Hitam (PTH) dan
band Siramandalem Legion yang menggunakan ritual di Kabupaten Boyolali.
Unit analisa adalah unit yang kepadanya sebuah kesimpulan akan berlakukan
untuk penelitian itu. Unit analisa yang digunakan dalam penelitian ini tergantung
dari masalah yang diteliti. Unit analisanya adalah makna dari ritual yang meliputi
maksud dan tujuan dari adanya ritual yang dilakukan oleh band Siramandalem
Legion, sehingga dari maksud dan tujuan dari ritual tersebut dapat ditarik
kesimpulan tentang makna dari ritual yang dilakukan oleh band Siramandalem
3.4. Informan
Kegiatan pencarian data dilakukan dengan metode wawancara (interview)
dan pengamatan yang dilakukan terhadap Komunitas Blackmetal dan band
Siramandalem Legion. Dengan daerah penelitian yang mencakup Kabupaten
Boyolali ini, maka ditentukan informan kunci dari penelitian ini adalah personil
band Siramandalem Legion tersebut. Hasil-hasil data dari wawancara dan
pengamatan ini didukung oleh dokumentasi yang berupa foto-foto pada saat
wawancara dan pengamatan selama kegiatan penelitian berlangsung.
3.5. Lokasi Penelitian
Penelitian ini mengambil lokasi di Kampung Pengging, Kecamatan
Banyudono, Kabupaten Boyolali, dengan pertimbangan sebagai berikut :
a. Lokasi penelitian ini terdapat komunitas yang suka dengan aliran musik
blackmetal dan terdapat band blackmetal yang menggunakan ritual.
b. Daerah Pengging mudah dijangkau karena lokasi penelitian ini terletak
didekat tempat tinggal peneliti.
3.6. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara-cara praktis yang ditempuh peneliti
dalam mencari dan mengumpulkan data penelitian dalam bentuk pikiran,
kata-kata, tindakan, peristiwa/kasus, tulisan-tulisan, gambar, simbol-simbol dan
lain-lain, sesuai dengan masalah atau fokus penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti
dokumentasi. Wawancara mendalam dilakukan kepada informan kunci dan
responden (key informan / responden) sebagai sumber data primer, yaitu Personil
Band Siramandalem Legion.
Menurut Yuswadi (Bungin, 2004), wawancara mendalam merupakan suatu
cara mengumpulkan data atau informasi dengan cara langsung bertatap muka
dengan informan, dengan maksud mendapatkan gambaran lengkap tentang topik
yang diteliti. Dalam hal ini, agar dapat mengumpulkan data atau informasi tentang
makna dari ritual dalam aliran musik Band Siramandalem Legion, maka perlu
dilakukan wawancara mendalam dengan informan yaitu personil Siramandalem
Legion untuk mendapatkan informasi tentang makna ritual yang dilakukan.
Penentuan informan dalam penelitian ini adalah mengikuti kebutuhan data
atau informasi yang diperlukan. Menurut Ridjal dalam dua metodenya yaitu;
wawancara (interview) dan pengamatan. Penulis juga menggunakan metode
pengamatan, yaitu dengan mengamati kegiatan Siramandalem Legion yang
melakukan ritual pada saat mereka akan memulai perform mereka diatas
panggung dan didukung dengan dokumentasi-dokumentasi. Selain itu, untuk
menambahkan data-data empirik yang didapat langsung dari
komunitas-komunitas tersebut penulis menggunakan sumber-sumber sekunder baik data yang
berasal dari buku-buku maupun sumber-sumber yang lainnya.
3.7. Jenis Data
Untuk mencapai tujuan penelitian dalam penulisan ini dibutuhkan data yang
Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari objek yang akan
diteliti atau responden (Suyanto dan Sutinah, 2007:55), seperti komunitas
Blackmetal dan Band Siramandalem Legion yang ada di Pengging yang
masih menjaga eksistensi aliran blackmetal sebagai salah satu kebudayaan
baru serta komunitas-komunitas dari daerah lain yang beraliran sama.
Data Sekunder
Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari lembaga atau institusi
tertentu, seperti kantor kelurahan, kantor kecamatan, komunitas, dan lain
sebagainya (Suyanto dan Sutinah, 2007:55).
3.8. Teknik Analisis Data
Penelitian Kualitatif merupakan proses penelitian yang berkesinambungan
sebagai tahap pengumpulan data, pengolahan data dilakukan secara bersamaan
dengan proses penelitian berlangsung. Analisis data juga dilakukan dengan teknik
analisis data kualitatif yang diperoleh dari hasil wawancara mendalam dan
observasi. Tahap analisis data meliputi:
1. Reduksi Data
Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian
pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data “kasar” yang
muncul dari catatan-catatan tertulis dilapangan. Reduksi data berlangsung
Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan,
menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan
mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa hingga
kesimpulan-kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi (Miles & Huberman,
1992:16).
2. Penyajian Data
Penyajian data merupakan sekumpulan informasi tersusun yang memberi
kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan (Miles
& Huberman, 1992:17). Setelah data yang tersusun di cross-check dengan
dokumen yang ada dan dengan sumber-sumber informasi lain, kemudian data
disajikan. Data disajikan sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk
menggambarkan tentang makna ritual yang meliputi maksud dan tujuan dari
ritual tersebut yang dilakukan oleh band Siramandalem Legion.
3. Penarikan Kesimpulan / Verifikasi
Penarikan kesimpulan/verifikasi adalah suatu tinjauan ulang pada
catatan-catatan lapangan, atau mungkin menjadi begitu seksama dan makan tenaga
dengan peninjauan kembali serta tukar pikiran untuk mengembangkan
“kesepakatan intersubjektif”, atau upaya yang luas untuk menempatkan
salinan suatu temuan dalam seperangkat data yang lain. Langkah terakhir
yang diambil yaitu penarikan kesimpulan tentang makna ritual yang
dilakukan oleh band Siramandalem Legion dalam setiap kali pentas atau
dari ritual tersebut yang dilakukan. Kesimpulan ini menjadi jawaban dari