• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROMOSI OPENTABLE DALAM PENGHIMPUNAN DANA DI BNI SYARIAH DHARMAWANGSA SURABAYA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PROMOSI OPENTABLE DALAM PENGHIMPUNAN DANA DI BNI SYARIAH DHARMAWANGSA SURABAYA."

Copied!
102
0
0

Teks penuh

(1)

PROMOSI

OPENTABLE

DALAM PENGHIMPUNAN DANA DI

BNI SYARIAH DHARMAWANGSA SURABAYA

SKRIPSI

Oleh

IKA AGUSTINA

NIM : C04211080

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

SURABAYA

(2)
(3)
(4)
(5)

v

ABSTRAK

Skripsi yang berjudul “Promosi Opentable dalam Penghimpunan Dana di

BNI Syariah Dharmawangsa Surabaya” ini merupakan hasil penelitian kualitatif

yang bertujuan menjawab pertanyaan tentang bagaimana promosi opentable

dalam penghimpunan dana dan bagaimana implikasi promosi opentable terhadap peningkatan penghimpunan dana di BNI Syariah Dharmawangsa Surabaya.

Skripsi ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dokumentasi, dan kepustakaan. Data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis secara deskriptif kualitatif dengan pola berfikir induktif.

Hasil penelitian yang diperoleh adalah pertama promosi opentable di BNI

Syariah Dharmawangsa Surabaya dilakukan di berbagai tempat, di antanya di

instansi pemerintah, lembaga swasta, event-event, dan acara religi. Kegaiatan

opentable yang dilakukan di instansi pemerintahan seperti di sekolah dan badan atau lembaga pemerintah. Kegiatan yang dilakukan di instansi swasta seperti di mall-mall yang ada di Surabaya dan sekitarnya, sedangkan di acara religi seperti acara pondok Ramadhan atau acara religi lainnya yang mendukung, dan kedua,

implikasi promosi opentable sangat berpengaruh terhadap peningkatan

penghimpunan dana. Kegiatan opentable dapat menyampaikan promosi secara

langsung kepada masyarakat sekitar. Eksistensi bank BNI Syariah

Dharmawangsa Surabaya akan lebih dikenal dan diperhitungkan oleh masyarakat sekitar. Hal tersebut akan berdampak positif bagi bank karena semakin banyak masyarakat yang mengenal bank syariah tersebut maka peluang mendapatkan nasabah akan semakin besar. Hal ini terbukti adanya peningkatan pengimpunan dana setiap tahunnya yakni. Jumlah nasabah yang di dapat dalam kegiatan opentable pada tahun 2011 sampai tahun 2014 yakni 34.073 rekening. Pendapatan nasabah yang paling besar yakni dilakukan di lembaga pemerintah sebanyak 12.923 (38%), yang kedua terbesar adalah di sekolah, yakni berjumlah

9.344 (27%), yang ketiga, dilakukan pada event yakni berjumlah 6.703 (20%),

dan yang terakhir dilakukan di mall yakni berjumlah 5.103 (15%)

Dari hasil di atas, dapat disarankan bahwa kegiatan opentable pada BNI

Syariah Dharmawangsa Surabaya hendaknya dipertahankan bahkan lebih ditingkatkan agar tetap mampu bersaing dengan bank syariah lainnya. Kegiatan opentable, misalnya, hendaknya memberikan hadiah langsung kepada nasabah

baru agar masyarakat lebih tertarik dan menyediakan sarana online di tempat

kegiatan opentable tanpa harus menunggu online di kantor, sedangkan bagi

perusahaan lain, kegiatan opentable dapat menjadi inspirasi yang perlu

(6)

B. Identifikasi dan Batasan Masalah ... 7

C. Rumusan Masalah ... 8

D. Tujuan Penelitian ... 8

E. Kegunaan Hasil Penelitian ... 8

F. Kajian Pustaka ... 9

G. Definisi Operasional ... 15

H. Metode Penelitian ... 17

I. Sistematika Pembahasan ... 22

BAB II PROMOSI OPENTABLE DAN PENGHIMPUNAN DANA A. Promosi ... 24

1. Pengertian Promosi ... 24

2. Tujuan Promosi ... 26

3. Fungsi Promosi ... 27

4. Bauran Promosi ... 28

(7)

ix

1. Pengertian Opentable ... 32

2. Tujuan Opentable ... 33

3. Manfaat Opentable ... 33

4. Jenis-jenis Opentable ... 35

C. Peningkatan Penghimpunan Dana ... 38

1. Pengertian Penghimpunan Dana ... 38

2. Fungsi dan Tujuan Penghimpunan Dana ... 43

BAB III PROMOSI OPENTABLE DAN PENGHIMPUNAN DANA DI BNI SYARIAH DHARMAWANGSA SURABAYA A. Gambaran Umum BNI Syariah Dharmawangsa Surabaya ... 46

1. Sejarah BNI Syariah Dharmawangsa Surabaya ... 46

2. Visi dan Misi BNI Syariah Dharmawangsa Surabaya ... 48

3. Produk dan Aplikasi Akad Penghimpunan Dana BNI ... 48

B. Promosi Opebtable di BNI Syariah Dharmawangsa Surabaya ... 59

C. Promosi Opentable dalam Peningkatan Penghimpunan Dana di BNI Syariah Dharmawangsa Surabaya ... 66

BAB IV ANALISIS PROMOSI OPENTABLE DALAM PENINGKATAN PENGHIMPUNAN DANA DI BNI SYARIAH DHARMAWANGSA SURABAYA A. Promosi Opentable di BNI Syariah Dharmawangsa Surabaya ... 75

B. Implikasi Promosi Opentable dalam Peningkatan Penghimpunan Dana di BNI Syariah Dharmawangsa Surabaya ... 78

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 88

B. Saran ... 90 DAFTAR PUSTAKA

(8)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan dunia ekonomi dan dunia bisnis yang semakin pesat

dapat dilihat dari ketatnya persaingan. Fenomena ini disebabkan oleh

semakin banyaknya lembaga-lembaga keuangan syariah yang bermunculan.

Lembaga keuangan syariah itu mampu sebagai pendorong pertumbuhan

ekonomi suatu negara, sehingga peran dan keadaannya yang sangat penting

dan sangat dibutuhkan. Hal itu dibuktikan oleh adanya lembaga perbankan

syariah di Indonesia yang telah menunjukkan perkembangan pesat selama

beberapa tahun terakhir.1

Kegiatan usaha pada bank syariah sebenarnya hampir sama dengan

bank konvensional, yaitu: penghimpunan dana, penyaluran dana, dan jasa.

Kegiatan penghimpunan dana terdiri atas tabungan, deposito, dan giro,

sedangkan produk penyaluran dana terdiri atas kredit atau dalam bank syariah

biasa disebut pembiayaan.

Secara umum bank syariah dapat didefinisikan sebagai bank dengan

pola bagi hasil. Pola ini merupakan landasan utama dalam segala operasinya,

baik dalam produk pendanaan, pembiayaan, maupun dalam produk lainnya.

Produk-produk bank syariah mempunyai kemiripan, tetapi tidak sama dengan

produk bank konvensional karena adanya larangan riba, gharar, dan maysir.

(9)

2

Oleh karena itu produk-produk pendanaan dan pembiayaan pada bank syariah

harus menghindari unsur-unsur yang dilarang tersebut.2

Kegiatan usaha yang utama dari suatu bank syariah adalah

penghimpunan dana dan penyaluran dana. Penghimpunan dana dari

masyarakat perlu dilakukan dengan cara-cara tertentu sehingga efisien dan

dapat disesuaikan dengan rencana penggunaan dana tersebut. Hasil dari

penghimpunan dana tersebut, bank dapat melayani kebutuhan pembiayaan

serta melancarkan semua kegiatan perekonomian. Kegiatan yang dilakukan

oleh bank syariah dalam upaya menghimpun dana masyarakat antara lain

dengan menerima simpanan dalam bentuk tabungan, giro, deposito atau

dalam bentuk lainnya, sedangkan penyaluran dana dengan tujuan untuk

memperoleh penerimaan dilakukan apabila dana telah dihimpun.

Bank BNI Syariah saat ini mengalami perkembangan yang luar biasa.

Perkembangan ini ditunjukkan dengan pemisahan diri (spin off) dari BNI

menjadi Bank Umum Syariah (BUS) dengan nama PT Bank BNI Syariah

dengan memiliki kantor cabang sebanyak 27 cabang3 pada tanggal 19 juni

2010. Pemisahan diri (spin off) yang dilakukan sebagai perwujudan lembaga

2 Adrian Sutedi, Perbankan Syariah Tinjauan dari Beberapa Segi Hukum (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2010 ), 39.

(10)

3

keuangan yang berbasis syariah. Selain itu perkembangan itu juga dibuktikan

atas peningkatan penghimpunan dana dari tahun ke tahun.

Penghimpunan dana tersebut, misalnya pada tahun 2013 posisi DPK

BNI Syariah sebesar Rp11,49 triliun meningkat 27,93% atau Rp2,51 triliun

dari posisi tahun 2012 sebesar Rp8,98 triliun. Pangsa pasar DPK BNI Syariah

terhadap perbankan syariah pada September 2013 sebesar 6,38%, mengalami

peningkatan berturut-turut selama 2 periode sebelumnya yaitu sebesar 5,85%

pada 2011 dan pada 2012 sebesar 6,09%. Di antara BUS, DPK BNI Syariah

menduduki peringkat ke-4 (empat).4

Dalam menghimpun dana PT. BNI Syariah Indonesia, Tbk mempunyai

beragam jenis produk penghimpunan dana di antaranya berupa tabungan,

giro, dan deposito. Nama produknya antara lain: Tabungan iB Hasanah,

Tabungan iB Prima Hasanah, Tabungan iB Bisnis Hasanah, Tabungan iB

Tunas Hasanah, Tabungan iB THI Hasanah, Tabungan iB Tapenas Hasanah,

Tabungan iB Tapenas Griya Hasanah, Giro iB Hasanah, Deposito iB

Hasanah. Berbagai macam produk penghimpunan dana tersebut diharapkan

dipromosikan dengan baik dan efektif guna menjaring masyarakat. Sehingga

diperlukan strategi promosi yang efektif karena masih banyak produk-produk

yang dimiliki bank syariah lainnya yang akan bersaing.5

Seiring makin ketatnya persaingan pada industri perbankan syariah,

maka keunggulan promosi merupakan suatu keharusan bagi sebuah

4 PT Bank BNI Syariah, Laporan Tahunan 2013 Annual Report (Jakarta: BNI Syariah, 2013), hal 114.

(11)

4

perbankan, khususnya pada BNI Syariah Dharmawangsa Surabaya dalam

menjalankan fungsinya sebagai media intermediasi dana. Promosi pemasaran

sangat diwajibkan oleh BNI Syariah Dharmawangsa Surabaya untuk

mendapatkan keuntungan yang lebih meningkat. Untuk menarik minat calon

nasabah menjadi nasabah di BNI Syariah Dharmawangsa Surabaya

menggunakan bauran promosi. Bauran promosi merupakan alat komunikasi

yang sangat penting bagi perusahaan, karena dengan melaksanakan bauran

promosi dapat membantu dalam memperluas pengenalan suatu produk atau

jasa ke konsumen.6

Promosi dilakukan perusahaan dengan tujuan memberikan informasi,

mempengaruhi, membujuk serta mendorong agar mau melakukan pembelian

barang atau jasa yang dipasarkan. Dengan adanya promosi, perusahaan

berharap dapat meningkatkan penjualan sesuai dengan target yang telah

ditetapkan. Agar tujuan perusahaan dapat tercapai maka BNI Syariah

menggunakan bauran promosi untuk memasarkan produk-produknya. Salah

satu cara yang digunakan oleh BNI Syariah Dharmawangsa Surabaya adalah

lebih mengutamakan promosi opentable karena dirasa promosi opentable

lebih baik dalam menghimpun dana masyarakat dan hasil promosi opentable

mengalami peningkatan pada penghimpunan dana di BNI Syariah

Dharnawangsa Surabaya.

BNI Syariah Dharmawangsa adalah sebuah bank syariah yang saat ini

sedang mengalami perkembangan yang luar biasa. Hal ini dibuktikan dengan

(12)

5

peningkatan penghimpunan dana pada BNI Syariah. Beberapa produk yang

ditawarkan dengan promosi opentable yang diterapkan menunjukkan hasil

yang memuaskan.7 Kualitas strategi pemasaran yang diperhatikan oleh BNI

Syariah Dharmawangsa Surabaya, yaitu strategi promosi opentable.

Kegiatan strategi promosi opentable meliputi kegiatan pameran atau

pembukaan stand di instansi yang telah ditentukan dan disepakati oleh pihak

BNI Syariah Dharmawangsa Surabaya dan instansinya, selain membuka

stand juga melakukan presentasi mengenai produk-produk yang ditawarkan,

menyampaikan program yang diberikan BNI Syariah Dharmawangsa

Surabaya, dan memberikan bonus atau hadiah yang diberikan kepada calon

nasabahnya. Kegitan ini dilakukan secara rutin setiap satu minggu sekali

pada hari Jumat karena hari Jumat selalu dimanfaatkan para pegawai dari

instansi untuk hari tenang yang biasanya melakukan kegiatan rutinitas senam

pagi.8 Kegiatan pemasaran yang rutinitas akan lebih terlihat pendapatan yang

optimal dibanding dengan strategi pemasaran lainnya.

Instansi yang menjadi target pasar BNI Syariah Dharmawangsa

Surabaya yakni instansi swasta dan lembaga pemerintahan. Instansi swasta

seperti di mall-mall dan kantor milik swasta, sedangkan lembaga

pemerintahan seperti di sekolah-sekolah mulai dari Sekolah Menengah

Pertama (SMP) hingga Sekolah Menengah Akhir (SMA), dan Sekolah

Menengah Kejuruan (SMK), di universitas negeri maupun swasta, dan juga

badan milik negara seperti Badan Pusat Statistik (BPS), Badan Koordinasi

7 Ibid.

(13)

6

Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Dari beberapa instansi tersebut BNI

Syariah Dharmawangsa Surabaya dapat melakukan kegiatan strategi promosi

opentable guna membantu pelayanan jasa keuangan untuk karyawan atau

pegawai instansi tersebut.

Kegiatan strategi promosi opentable tersebut berbeda dengan strategi

promosi lain yang dilakukan bank syariah. Selain pelaksanaannya dilakukan

secara rutin namun juga ada pendekatan yang optimal kepada calon

nasabahnya. Pada umumnya kegiatan promosi lain hanya sekedar

mempromosikan atau menawarkan produk saja tanpa adanya pendekatan

kepada calon nasabah terlebih dahulu. Hal itu menjadikan nasabah tidak

mengerti dan kurang tertarik pada produk-produk yang ditawarkan.

Tujuannya hanya mengejar nasabah saja tanpa melakukan perkenalan dan

pendekatan kepada calon nasabah. Strategi pemasaran yang mengejar

nasabah saja akan bertentangan dengan tujuan pemasaran di perbankan

syariah yang tidak hanya mengejar calon nasabahnya saja, namun perlu

melakukan pendekatan kepada para nasabah untuk mengetahui kebutuhan

nasabahnya.

Bank syariah memerlukan strategi promosi opentable dalam

melakukan penghimpunan dana agar pendapatan semakin meningkat dan

jaringan yang semakin luas bagi bank syariah. Penelitian ini bertujuan

mendeskripsikan promosi opentable dalam optimalisasi penghimpunan dana

(14)

7

tersebut, maka penelitian ini berjudul “Promosi Opentable dalam

Penghimpunan Dana di BNI Syariah Dharmawangsa Surabaya”.

B. Identifikasi Dan Batasan Masalah

1. Identifikasi Masalah

Ada beberapa masalah yang teridentifikasi, yaitu:

a. Promosi opentable dalam penghimpunan dana di BNI Syariah

Dharmawangsa Surabaya.

b. Peranan promosi opentable dalam penghimpunan dana di BNI Syariah

Dharmawangsa Surabaya.

c. Kegiatan yang dilakukam dalam promosi opentable untuk

penghimpunan dana di Bank BNI Syariah Dharmawangsa Surabaya.

d. Perkembangan promosi opentable dalam penghimpunan dana di BNI

Syariah Dharmawangsa Surabaya.

e. Implikasi promosi opentable dalam penghimpunan dana di BNI

Syariah Dharmawangsa Surabaya.

2. Batasan Masalah

Berdasarkan hasil identifikasi masalah di atas, maka penelitian ini

akan dilakukan pembatasan masalah agar penelitian ini lebih terarah dan

terfokus. Penelitian ini terfokus hanya pada:

a. Promosi opentable di BNI Syariah Dharmawangsa Surabaya.

b. Implikasi promosi opentable terhadap peningkatan penghimpunan

(15)

8

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang, identifikasi, dan batasan

masalah, maka rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana promosi opentable dalam penghimpunan dana di BNI Syariah

Dharmawangsa Surabaya?

2. Bagaimana implikasi promosi opentable terhadap peningkatan

penghimpunan dana di BNI Syariah Dharmawangsa Surabaya ?

D. Tujuan Penelitian

Seiring dengan perumusan masalah di atas, maka yang akan menjadi

tujuan penelitian adalah:

1. Untuk mengetahui dan menganalisis promosi opentable dalam

penghimpunan dana di BNI Syariah Dharmawangsa Surabaya.

2. Untuk menganalisis implikasi promosi opentable terhadap peningkatan

penghimpunan dana di BNI Syariah Dharmawangsa Surabaya.

E. Kegunaan Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan berguna

(16)

9

1. Aspek Teoretis

Hasil penelitian ini diharapkan mampu menjelaskan strategi

pemasaran dalam melakukan penghimpunan dana pihak ketiga berikut

strategi promosi opentable.

2. Aspek Praktis

Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai promosi

opentable terhadap peningkatan penghimpunan dana yang dilakukan BNI

Syariah dalam meningkatkan kuantitas dana pihak ketiga dan juga

menjadi dasar kebijakan pengambilan keputusan bagi soearang manager,

dalam menentukan arah, tujuan, dan kegiatan operasi suatu organisasi,

khususnya perbangkan syariah dalam hal strategi memasarkan produk

penghimpunan dana.

F. Kajian Pustaka

Kajian pustaka adalah deskripsi ringkasan tentang kajian atau

penelitian yang sudah pernah dilakukan di seputar masalah yang diteliti,

sehingga terlihat jelas bahwa kajian yang akan dilakukan ini tidak merupakan

pengulangan atau duplikasi dari kajian atau penelitian yang telah ada.9

Penelitian ini berjudul Promosi Opentable dalam Penghimpunan Dana

di BNI Syariah Dharmawangsa Surabaya. Penelitian ini tentu tidak lepas dari

berbagai penelitian terdahulu yang dijadikan sebagai pandangan dan juga

(17)

10

referensi serta acuan dalam penyusunan skripsi ini. Adapun penelitian

terdahulu sebagai berikut:

Penelitian pertama, berjudul Daya Tarik Kegiatan Opentable oleh Sub

Bagian Kepegawaian Umum Dinas Pemukiman dan Perumahan Provinsi

Jawa Barat terhadap Citra Instansi di kalangan Perusahaan Peserta Kegiatan.

Penelitian ini bertujuan untuk melihat daya tarik kegiatan opentable oleh

Subbagian kepegawaian umum dinas pemukiman dan perumahan Provinsi

Jawa Barat terhadap citra instansi dikalangan perusahaan peserta kegiatan.

Dari hasil penelitian tersebut menunjukkan korelasi antara daya tarik rasional

dengan citra memiliki hubungan yang cukup berarti. Perhitungan korelasi

tersebut menghasilkan angka positif yang artinya memiliki hubungan yang

searah. Hubungan antara daya tarik rasional dengan citra bersifat signifikan.10

Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian saya adalah penelitian

tersebut bertujuan melihat daya tarik kegiatan opentable oleh Sub Bagian

kepegawaian umum dinas pemukiman dan perumahan Provinsi Jawa Barat

terhadap citra instansi di kalangan perusahaan peserta kegiatan, sedangkan

penelitian saya bertujuan untuk melihat promosi opentable terhadap

peningkatan penghimpunan dana di BNI Syariah Dharmawangsa Surabaya.

Penelitian kedua, berjudul Strategi Pemasaran Produk pada PT. Bank

Rakyat Indonesia Syariah Solo. Tujuan dari penelitian tersebut agar

mengetahui strategi pemasaran yang digunakan oleh PT. Bank Rakyat

(18)

11

Indonesia Syariah Solo dan mengetahui permasalahan yang dihadapai dalam

melakukan kegiatan pemasaran. Hasil penelitian tersebut adalah strategi

pemasaran yang digunakan oleh BRI Syariah Solo dengan menggunakan

variabel dari marketing mix, yaitu place, product, price, dan promotion,

dimana pendekatan promotion yang paling ditekankan, yaitu dengan

menggunakan teknik personal selling untuk produk pembiayaan, dan teknik

presentasi untuk produk pendanaan. Permasalahan yang dihadapi oleh BRI

Syariah Solo yaitu kurang efektifnya kegiatan promosi, kurang cakapnya

tenaga pemasar dalam memberikan informasi.11

Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian saya adalah penelitian

tersebut bertujuan untuk mengetahui strategi pemasaran yang digunakan oleh

PT. Bank Rakyat Indonesia Syariah Solo dan mengetahui permasalahan yang

dihadapai dalam melakukan kegiatan pemasaran, sedangkan penelitian saya

lebih difokuskan untuk mengetahui promosi opentable terhadap peningkatan

penghimpunan dana di BNI Syariah Dharmawangsa Surabaya.

Penelitian ketiga, berjudul Strategi Public Relations Untuk

Membentuk Citra Positif (Studi Kegiatan Event Rumah Sakit Antam

Medika) Periode Maret Sampai Dengan Mei 2013. Penelitian ini bertujuan

memahami strategi Public Relations yang tertuang dalam kegiatan event

yang dilakukan oleh Rumah Sakit Antam Medika untuk membentuk citra

positif. Hasil yang dicapai, menunjukan bahwa kegiatan event Car Free Day,

Seminar Kesehatan Awam, Opentable sebagai strategi Public Relations

(19)

12

Rumah Sakit Antam Medika dapat menciptakan citra yang positif. Walaupun

demikian, masih terdapat hambatan dalam pelaksanannya seperti kurangnya

koordinasi antar komponen yang terkait dengan kegiatan event.

Permasalahan lainnya adalah minimnya anggaran untuk membiayai

pelaksanaan event. simpulan, dari penelitian ini dipahami bahwa Rumah

Sakit Antam Medika sudah menjalankan event nya dengan baik. Hambatan

koordinasi dapat diatasi dengan melakukan rapat rutin pada saat menyusun

rencana dan eksekusi event. Adapun hambatan minimnya anggaran diatasi

dengan meningkatkan frekuensi event.12

Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian saya adalah penelitian

tersebut bertujuan untuk memahami strategi Public Relations yang tertuang

dalam kegiatan event yang dilakukan oleh Rumah Sakit Antam Medika untuk

membentuk citra positif. Sedangkan penelitian saya bertujuan untuk

mengetahui promosi opentable terhadap peningkatan penghimpunan dana di

BNI Syariah Dharmawangsa Surabaya, yakni dengan strategi promosi yang

berbentuk opentable/pameran dalam event-event tertentu guna memasarkan

produk-produk secara langsung kepada masyarakat.

Penelitian keempat, berjudul Strategi Promosi Perbankan Syariah

untuk Meningkatkan Loyalitas Nasabah di Bank BNI Syariah Cabang

Semarang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi

promosi dan faktor-faktor yang menghambat promosi perbankan syariah

(20)

13

untuk meningkatkan loyalitas nasabah di BNI Syariah Cabang Semarang.

Hasil dari penelitian ini adalah strategi promosi yang dilakukan BNI Syariah

Cabang Semarang dalam mengadakan talkshow di radio, iklan di koran, ikut

serta dalam pameran/opentable, dan sosialisasi di kampus-kampus.

Sedangkan faktor yang menghambat promosi untuk meningkatkan loyalitas

nasabah yaitu, belum maksimalnya promosi terhadap produk-produk syariah

dan terhadap prinsip-prinsip syariah, kurangnya pengetahuan dan pemahaman

pegawai bank syariah terhadap produk-produk syariah dan prinsip-prinsip

syariah, selain itu juga kurangnya pengetahuan dan pemahaman dari

masyarakat terhadap bank syariah.13

Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian saya adalah penelitian

tersebut bertujuan untuk mengetahui strategi promosi perbankan syariah di

BNI Syariah Cabang Semarang dan faktor-faktor yang menghambat promosi

perbankkan syariah untuk meningkatkan loyalitas nasabah di BNI Syariah

Cabang Semarang. Sedangkan penelitian saya bertujuan untuk mengetahui

strategi promosi yang berbentuk opentable/pameran yang diadakan pada

event-event tertentu dan mengetahui implikasi strategi pemasaran opentable

terhadap peningkatan penghimpunan dana di BNI Syariah Dharmawangsa

Surabaya.

Penelitian kelima, berjudul Strategi Komunikasi Pemasaran CV.

Hidayah Lamongan dalam Meningkatkan Penjualan. Tujuan dari penelitian

(21)

14

ini adalah untuk mengetahui strategi komunikasi pemasaran CV. Hidayah

Lamongan dalam meningkatkan penjualan. Berdasarkan konteks penelitian

tersebut terfokus pada proses komunikasi pemasaran. Dari hasil penelitian

tersebut ditemukan bahwa strategi yang dilakukan CV. Hidayah Lamongan

dalam meningkatkan penjualan yaitu dengan menggunakan strategi iklan

yang memberikan stimulus terhadap konsumen banyak dan adanya

komunikasi yang efektif terhadap pelanggan serta memberikan keyakinan

terhadap pembeli target.14

Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian saya adalah penelitian

tersebut bertujuan untuk mengetahui strategi komunikasi pemasaran CV.

Hidayah Lamongan dalam meningkatkan penjualan. Berdasarkan konteks

penelitian tersebut terfokus pada proses komunikasi pemasaran. Sedangkan

penelitian saya bertujuan untuk mengetahui strategi promosi yang berbentuk

opentable/pameran yang diadakan pada event-event tertentu dan mengetahui

implikasi strategi pemasaran opentable terhadap peningkatan penghimpunan

dana di BNI Syariah Dharmawangsa Surabaya.

Penelitian keenam, berjudul Strategi Pemasaran Produk Perbankan

Syariah pada BPR Syariah Amanah Sejahtera Gresik. Tujuan dari penelitian

ini adalah untuk mengetahui strategi pemasaran yang dijalankan Bank

Syariah Amanah Sejahtera Gresik dalam menjual produk-produknya dan

untuk mengetahui produk perbankan yang dijalankan serta produk yang

(22)

15

menjadi produk unggulan di Bank Syariah Amanah Sejahtera dalam

menjalankan strategi-strategi pemasaran. Hasil dari penelitian tersebut adalah

bahwa strategi pemasaran yang ada di Bank Syariah Amanah Sejahtera

adalah segmentation, targeting, positioning, differesiasi, markting mix dan

melalui analisi SWOT yang menandakan bahwa Bank Syariah Amanah

Sejahtera berada dalam kondisi pertumbuhan yang stabil.15

Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian saya adalah penelitian

tersebut bertujuan untuk mengetahui strategi pemasaran yang dijalankan

Bank Syariah Amanah Sejahtera Gresik dalam menjual produk-produknya

dan untuk mengetahui produk unggulannya dalam menjalankan

strategi-strategi pemasaran yang terfokus dengan strategi-strategi analisis SWOT. Sedangkan

penelitian saya bertujuan untuk mengetahui promosi opentable dan implikasi

yang dihadapi terhadap peningkatan penghimpunan dana di BNI Syariah

Dharmawangsa Surabaya.

G. Definisi Operasional

Penelitian ini berjudul “Promosi Opentable dalam Penghimpunan Dana

di BNI Syariah Dharmawangsa Surabaya”. Agar lebih memudahkan dalam

memahami skripsi ini, penelitian ini mendefinisikan beberapa istilah, antara

lain:

(23)

16

1. Promosi

Promosi merupakan sebuah aktivitas komunikasi yang bertujuan

untuk memperlancar arus produk, barang atau jasa tertentu pada sebuah

saluran distribusi, dengan kata lain merupakan sebuah upaya untuk

membujuk para calon pembeli agar menerima, menjual kembali,

merekomendasi atau menggunakan produk, barang atau jasa yang sedang

dipromosikan secara singkat. Dapat dikatakan bahwa promosi berusaha

untuk mempengaruhi pengetahuan, sikap serta perilaku pihak yang

menerimanya dan untuk membujuk mereka agar menerima

konsep-konsep, jasa-jasa atau barang-barang.16 Dalam hal ini strategi promosi

yang dilakukan oleh BNI Syariah Dharmawangsa Surabaya merupakan

langkah-langkah yang dilakukan untuk mendukung dalam peningkatan

dana, yakni dengan melakukan strategi promosi opentable.

2. Opentable

Opentable merupakan suatu bentuk kegiatan strategi pemasaran

yang dilakukan dengan cara membuka meja (opentable) atau melakukan

pameran di suatu tempat-tempat tertentu yang bertujuan untuk

menawarkan produk-produk yang ada secara langsung kepada

masyarakat. Dalam hal ini opentable yang diterapkan oleh BNI Syariah

Dharmawangsa Surabaya melakukan pendekatan kepada masyarakat

dengan cara mengadakan event di setiap instansi-instansi dengan

(24)

17

membuka meja dengan tujuan menampilkan image BNI Syariah sekaligus

mempromosikan produk-produk penghimpunan dana.

3. Penghimpunan Dana

Penghimpunan Dana merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh

bank dalam menghimpun dana dari masyarakat melalui produk-produk

yang ada di bank, dengan tujuan saving maupun investment.17 Jumlah

Dalam hal ini pihak BNI Syariah Dharmawangsa Surabaya melakukan

usaha atau upaya untuk meningkatkan jumlah nasabah untuk melakukan

saving maupun investment kepada BNI Syariah Dharmawangsa Surabaya.

H. Metode Penelitian

1. Data yang dikumpulkan

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data mengenai

promosi opentable dan jadwal yang dilakukan BNI Syariah

Dharmawangsa Surabaya.

2. Sumber Data

Untuk menggali kelengkapan data tersebut, diperlukan

sumber-sumber data sebagai berikut:

a. Sumber Primer

Sumber primer, yakni subjek penelitian yang dijadikan sebagai

sumber informasi penelitian dengan menggunakan metode interview

(25)

18

(wawancara).18 Teknik penentuan subjek penelitian menggunakan

snowball sampling. Snowball sampling adalah teknik penentuan

sampel yang mula-mula dipilih satu atau dua orang, tetapi karena

belum dirasa lengkap, maka mereka merekomendasikan orang lain

yang dipandang lebih tahu untuk melengkapi data yang diberikan oleh

orang sebelumnya.19 Dalam hal ini, subjek penelitian yang dimaksud

adalah pihak karyawan BNI Syariah Dharmawangsa Surabaya, yaitu

Bagian funding (penghimpunan dana). Selain itu, sumber data primer

lainnya adalah data dokumentatif dari BNI Syariah tentang daftar

kegiatan pemasaran opentable.

b. Sumber Sekunder

Sumber sekunder adalah sumber data kedua sesudah sumber

data primer.20 Sumber data sekunder merupakan data pendukung yang

berasal dari seminar, buku-buku maupun literatur lain meliputi:

1) Booklet Perbankan Bank Indonesia Tahun 2013.

2) Philip Kotler, Manajemen Pemasaran.

3) Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran.

4) Fred R. David, Manajemen Strategi.

5) Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.

6) M. Nur Rianto Al Arif, Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah.

18 Saifuddin Azwar, Metode Penelitian (Yogyakarta: Pustaka Belajar, Cetakan keempat, 2007), 91.

19 Sugiyono, Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2010), 123.

(26)

19

7) Andri Soemitro, Bank dan Lembaga keuangan Syariah.

8) dll.

3. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik-teknik

pengumpulan data sebagai berikut:

a. Observasi, yaitu proses peneliti dalam melihat situasi penelitian.

Beberapa informasi yang diperoleh dari hasil observasi adalah ruang

(tempat), pelaku, kegiatan, objek, perbuatan, kejadian atau peristiwa,

waktu, dan perasaan.21 Pada penelitian ini observasi dilakukan dengan

mengamati kegiatan opentable yang dilakukan para karyawan BNI

Syariah Dharmawangsa Surabaya di berbagai instansi.

b. Wawancara, yaitu mengadakan tanya jawab secara langsung kepada

bagian funding selain itu juga dilakukan kepada beberapa karyawan

yang terlibat dalam kegiatan promosi opentable di BNI Syariah

Dharmawangsa Surabaya.

c. Dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data yang tidak langsung

ditujukan pada subjek penelitian, namun melalui dokumen.22

Penggalian data ini dengan cara menelaah dokumen-dokumen yang

berhubungan dengan kegiatan promosi opentable, daftar kegiatan

pemasaran yang dilakukan secara opentable dalam penghimpunan

dana di BNI Syariah Dharmawangsa Surabaya. Selain itu, melakukan

pemotretan setiap kegiatan promosi opentable.

21 Ibid., 115.

(27)

20

d. Studi kepustakaan, yaitu mengumpulkan data dengan cara

memperoleh dari kepustakaan dimana penulis mendapatkan teori-teori

dan pendapat ahli serta beberapa buku referensi yang ada

hubungannya dengan penelitian ini.23 Teori tentang konsep promosi

opentable dan penghimpunan dana.

4. Teknik Pengolahan Data

Setelah data berhasil dihimpun dari lapangan atau penulisan, maka

peneliti menggunakan teknik pengolahan data dengan tahapan sebagai

berikut:

a. Editing, yaitu pemeriksaan kembali dari semua data yang diperoleh

terutama dari segi kelengkapannya, kejelasan makna, keselarasan

antara data yang ada dan relevansi dengan penelitian.24 Dalam hal ini

penulis akan mengambil data yang akan dianalisis dengan rumusan

masalah saja.

b. Organizing, yaitu menyusun kembali data yang telah didapat dalam

penelitian yang diperlukan dalam kerangka paparan yang sudah

direncanakan dengan rumusan masalah secara sistematis.25 Penulis

melakukan pengelompokan data yang dibutuhkan untuk dianalisis dan

menyusun data tersebut dengan sistematis untuk memudahkan penulis

dalam menganalisa data.

23 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Sosial…, 136.

(28)

21

c. Penemuan hasil, yaitu dengan menganalisis data yang telah diperoleh

dari penelitian untuk memperoleh kesimpulan mengenai kebenaran

fakta yang ditemukan, yang akhirnya merupakan sebuah jawaban dari

rumusan masalah.26

5. Teknik Analisis Data

Data yang telah berhasil dikumpulkan selanjutnya dianalisis secara

deskriptif kualitatif, yaitu analisis yang menghasilkan data deskriptif

berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang

dapat diamati dengan metode yang telah ditentukan.27 Tujuan dari

metode ini adalah untuk membuat deskripsi atau gambaran mengenai

objek penelitian secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai

fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antarfenomena yang diselidiki.28

Kemudian, data tersebut diolah dan dianalisis dengan pola pikir

induktif yang berarti pola pikir yang berpijak pada fakta-fakta yang

bersifat khusus kemudian diteliti, dianalisis, dan disimpulkan sehingga

pemecahan persoalan atau solusi tersebut dapat berlaku secara umum.

Fakta-fakta yang dikumpulkan adalah kegiatan pemasaran yang dapat

mempengaruhi peningkatan penghimpunan dana. Peneliti mulai

memberikan pemecahan persoalan yang bersifat umum, melalui

penentuan rumusan masalah sementara dari observasi awal yang telah

dilakukan. Dalam hal ini penelitian dilakukan di BNI Syariah

26 Ibid., 246.

27 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Sosial…, 143.

(29)

22

Dharmawangsa Surabaya. Sehingga ditemukan pemahaman terhadap

pemecahan persoalan dari rumusan masalah yang telah ditentukan.

I. Sistematika Pembahasan

Untuk menghasilkan suatu tulisan yang teratur dan terarah, peneliti

menguraikan penelitian ini dalam lima bab sebagai berikut:

Bab pertama berupa pendahuluan, yang berisi latar belakang masalah,

identifikasi dan batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,

kegunaan penelitian, kajian pustaka, definisi operasional, kerangka teoretis,

metode penelitian, dan sistematika pembahasan.

Bab kedua, berfungsi sebagai dasar kajian untuk menjawab

permasalahan yang ada pada penelitian ini. Dalam bab ini, dibahas teori-teori

yang menjadi dasar pedoman tema penelitian yang diangkat, meliputi

promosi, penghimpunan dana dan teori tentang promosi yang berbentuk

Opentable/pameran dalam penghimpunan dana. Hal ini merupakan studi

literatur dari berbagai referensi.

Bab ketiga, dimuat deskripsi data yang berkenaan dengan variabel

yang diteliti secara objektif, meliputi gambaran mengenai BNI Syariah

Dharmawangsa Surabaya secara umum, sejarah berdirinya, visi dan misi,

produk-produk yang dijual, dan penerapan promosi opentable di BNI Syariah

Dharmawangsa Surabaya.

Kemudian, bab keempat berisi analisis hasil penelitian yang dilakukan

(30)

23

promosi opentable BNI Syariah Dharmawangsa Surabaya. Kedua, melihat

implikasi promosi opentable terhadap peningkatan penghimpunan dana di

BNI Syariah Dharmawangsa Surabaya.

Bab kelima, merupakan bab terakhir yang berisi kesimpulan hasil

penelitian dan saran-saran yang dapat bermanfaat bagi banyak pihak,

Khususnya mengetahui peranan promosi opentable dalam peningkatan

(31)

BAB II

PROMOSI OPENTABLE DAN PENGHIMPUNAN DANA

A. Promosi

1. Pengertian Promosi

Dalam dunia persaingan setiap perusahaan berusaha

mempromosikan seluruh produk jasa yang dimilikinya, baik langsung

maupun tidak langsung. Salah satu tujuan promosi perusahaan adalah

menginformasikan segala jenis produk yang ditawarkan dan berusaha

menarik calon konsumen yang baru. Perusahaan harus berusaha

mempengaruhi para konsumen, untuk menciptakan permintaan atas

produk itu, kemudian di pelihara dan dikembangkan. Usaha tersebut

dilakukan melalui kegiatan promosi.1

Promosi merupakan salah satu faktor penting penentu keberhasilan

suatu program pemasaran. Betapapun berkualitasnya suatu produk, bila

konsumen belum pernah mendengarnya dan tidak yakin bahwa produk itu

akan berguna bagi mereka, maka mereka tidak akan pernah membelinya.2

Promosi sendiri merupakan salah satu elemen dari bauran

pemasaran (marketing mix). Adapun elemen-elemen bauran pemasaran

(marketing mix) antara lain product, place, price, promotion. Promosi

menurut Edward L. Brink dan Wiliam T.Kelly terdiri dari upaya-upaya

(32)

25

yang diinisiasi oleh penjual secara terkoodinasi guna membentuk

saluran-saluran informasi dan persuasi guna memajukan penjualan barang atau

jasa tertentu, atau penerimaan ide-ide atau pandangan-pandangan

tertentu. Dalam arti luas, promosi berarti “mendorong ke muka”, guna

mamajukan sebuah ide dengan sedemikian rupa, hingga ia diterima

dengan baik.3

Promosi merupakan sebuah aktivitas komunikasi yang bertujuan

untuk memperlancar arus produk, barang atau jasa tertentu pada sebuah

saluran distribusi, dengan kata lain merupakan sebuah upaya untuk

membujuk para calon pembeli, menerima, menjual kembali,

merekomendasi atau menggunakan produk, barang atau jasa yang sedang

dipromosikan secara singkat. Dapat dikatakan bahwa promosi berusaha

untuk mempengaruhi pengetahuan, sikap serta perilaku pihak yang

menerimanya dan untuk membujuk mereka agar menerima

konsep-konsep, jasa-jasa atau barang-barang.4

Sedangkan Stanton, memberikan pengertian lain tentang promosi

yaitu promotion is the element in an organizations marketing mix that

serves to inform, persuade and remind the market of the organizations

and or its product.5

3 Frank Jefkins, Public Relations Edisi Kelima (Jakarta: Erlangga, 2003), 58 4 S. Winardi, Aspek-aspek Bauran Pemasaran (Jakarta: Mandar Maju, 1999), 426.

(33)

26

Menurut Kotler, promosi merupakan keseluruhan kegiatan yang

dilakukan perusahaan untuk mengkomunikasikan dan mempromosikan

produknya kepada pasar sasaran.6

Dapat dilihat promosi menunjuk pada berbagai aktivitas yang

dilakukan perusahaan baik perusahaan barang maupun jasa untuk

mengkomunikasikan kebaikan produknya dan membujuk para pelanggan

dan konsumen sasaran untuk membeli produk tersebut sehingga kegiatan

promosi adalah komunikasi perusahaan dengan konsumen untuk

mendorong terciptanya penjualan.

2. Tujuan Promosi

Promosi bersifat membujuk dan mempengaruhi sikap dan tingkah

laku konsumen agar tertarik mencoba dan menggunakan produk yang

dipromosikan. Promosi bertujuan untuk membangun sikap dan tingkah

laku positif dari segmen pasar terhadap perusahaan dan produknya.

Sedangkan tujuan dari promosi sendiri antara lain:7

a. Menginformasikan

Promosi dilakukan untuk memberi informasi kepada pelanggan

dan masyarakat umum tentang produk yang dihasilkan oleh

perusahaan. Perusahaan berusaha memberikan informasi yang jelas

dan lengkap mengenai semua karakteristik yang ada pada produk.

6 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran: Analisa, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian, terj Jaka Wasana, edisi VII (Jakarta: LPFE-UI, 1993), 83.

(34)

27

Promosi dengan tujuan memberikan informasi biasanya dilakukan

secara besar-besaran pada tahap awal dari suatu produk.

b. Membujuk (persuasive)

Perusahaan melakukan promosi juga dengan tujuan membujuk

pelanggan yang sudah ada untuk membeli produk kembali dan

membujuk pelanggan potensial untuk membeli produk yang telah

diinformasikan lebih dahulu.

c. Mengingatkan (reminder)

Perusahaan melakukan promosi untuk mengingatkan pelanggan

dan masyarakat umum akan produk yang sudah ada. Promosi yang

mengingatkan penting untuk produk yang sudah dewasa, agar

pelanggan terus memikirkan produk tersebut.

3. Fungsi Promosi

Adapun fungsi dari promosi yaitu:8

a. Mencari dan mendapatkan perhatian dari calon pembeli.

b. Menciptakan dan menumbuhkan perhatian pada diri calon pembeli,

dan.

c. Pengembangan rasa ingin tahu calon pembeli untuk memiliki barang

yang ditawarkan.

Perhatian dari calon pembeli harus diperoleh, karena merupakan

titik awal proses pengambilan keputusan di dalam membeli suatu barang

atau jasa. Perhatian yang sudah diberikan oleh seseorang mungkin akan

(35)

28

dilanjutkan pada tahap berikutnya atau mungkin berhenti. Yang dimaksud

dengan tahap berikutnya adalah timbulnya rasa tertarik yang menjadi

fungsi utama promosi. Hal ini merupakan kelanjutan dari tahap

sebelumnya. Setelah seseorang tertarik pada sesuatu maka timbul rasa

ingin memilikinya. Bagi calon konsumen merasa mampu maka rasa ingin

memiliki semakin besar dan diikuti oleh suatu keputusan.

4. Bauran Promosi

Promosi merupakan salah satu variabel di dalam marketing mix

yang sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam pemasaran

produk atau jasanya. Kadang-kadang istilah promosi ini digunakan secara

sinonim dengan istilah penjualan meskipun yang dimaksud adalah

promosi. Sebenarnya, istilah penjualan hanya meliputi kegiatan

pemindahan barang atau jasa atau pengguna penjual saja, dan tidak

terdapat kegiatan periklanan atau kegiatan lain yang ditujukan untuk

mendorong permintaan. Jadi penjualan hanya merupakan bagian dari

kegiatan promosi. Istilah promosi dapat diartikan bahwa promosi adalah

arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan

seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran

dalam pemasaran. 9

Untuk mengetahui lebih jelas tentang promosi, berikut ini

diuraikan lebih terperinci alat dari promosi. Kombinasi alat promosi ini

sering dikenal dengan nama bauran promosi (promotion mix). Bauran

(36)

29

promosi adalah ramuan khusus dari iklan, penjualan pribadi, promosi

penjualan, dan publisitas yang dipergunakan perusahaan untuk mencapai

tujuan promosi dan pemasaran.10

Dalam promosi terdapat lima macam sarana bauran promosi yang

dapat digunakan oleh setiap perusahaan dalam mempromosikan

produknya, yaitu:11

a. Periklanan (advertising)

Tujuan penggunaan iklan sebagai media promosi adalah untuk

pemberitahuan tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan produk

yang dimiliki pelanggan baru dengan harapan akan memperoleh daya

tarik dari para calon pelanggan. Selain itu diharapkan dapat

mempengaruhi pelanggan agar berpindah ke produk yang diiklankan

perusahaan. Misalnya perusahaan membuat brosur, poster, simbol atau

logo, dan selebaran.

Menurut Monle Lee, periklanan adalah komunikasi komersil

dan nonpersonal tentang sebuah organisasi dan produk-produknya

yang ditransmisikan ke suatu khalayak target melalui media bersifat

masal, seperti televisi, radio, koran, majalah, direct mail (pengeposan

langsung), reklame luar ruangan atau kendaraan umum.12

Periklanan menjalankan tiga fungsi yaitu sebagai fungsi

informasi, persuasif dan sebagai pengingat. Sebagai informasi ia

10 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran: Analisa, Perencanaan…, 77. 11 Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran…, 222.

(37)

30

mengomunikasikan informasi produk, ciri-ciri dan lokasi

penjualannya. Sebagai persuasif yaitu mencoba membujuk para

konsumen untuk membeli merek-merek tertentu atau mengubah sikap

mereka terhadap produk atau perusahaan tertentu. Selain itu juga

dapat difungsikan sebagai untuk mengingatkan konsumen tentang

sebuah produk sehingga mereka akan tetap membeli produk yang

diiklankan.13

b. Publisitas

Publisitas adalah bentuk penyajian dan penyebaran ide, barang,

dan jasa secara nonpersonal. Selain itu publisitas berfungsi sebagai

pemanfaatan nilai-nilai berita yang terkandung dalam suatu produk

untuk membentuk citra produk yang bersangkutan. Dibandingkan

dengan iklan, publisitas mempunyai kredibilitas yang lebih baik,

karena pembenaran (baik langsung maupun tidak langsung) dilakukan

oleh pihak lain selain pemilik iklan. Hal itu disebabkan pesan

publisitas dimasukkan dalam berita atau artikel koran, tabloid,

majalah, radio, dan televisi, sehingga khalayak tidak memandangnya

sebagai komunikasi promosi.

c. Promosi penjualan (sales promotion)

Promosi penjualan adalah bentuk persuasi langsung melalui

penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang

pembelian produk dengan segera dan meningkatkan jumlah barang

(38)

31

yang dibeli pelanggan. Melalui promosi penjualan, perusahaan dapat

menarik pelanggan baru, mempengaruhi pelanggannya untuk mencoba

produk baru, mendorong pelanggan membeli lebih banyak dan

menyerang aktivitas promosi pesaing. Misalnya membuat kontes,

permainan, undian, diskon.

d. Direct Marketing

Direct Marketing adalah sistem pemasaran yang bersifat

interaktif, yang memanfaatkan satu atau beberapa media iklan untuk

menimbulkan respon yang terukur dan bertransaksi diberbagai lokasi.

Dalam direct marketing, komunikasi promosi ditujukan langsung

kepada konsumen individual, dengan tujuan pesan-pesan tersebut

ditanggapi konsumen secara langsung, baik melalui telepon, pos atau

datang langsung ke tempat pemasar. Teknik ini berkembang sebagai

respon terhadap keadaan pasar, dimana semakin banyak ceruk pasar

dengan kebutuhan serta pilihan yang sangat individual. Misalnya

perusahaan membuat katalog, surat, dan telemarketing.

e. Penjualan pribadi (personal selling)

Personal selling adalah komunikasi langsung (tatap muka)

antara penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu

produk kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman

pelanggan terhadap produk sehingga mereka kemudian akan mencoba

dan membelinya. Sifat-sifat personal selling antara lain personal

(39)

32

interaktif antara 2 orang atau lebih, cultivation, yaitu sifat yang

memungkinkan berkembangnya segala macam hubungan mulai dari

sekedar hubungan jual beli sampai dengan hubungan yang lebih akrab,

response, yaitu situasi yang seolah-olah mengharuskan pelanggan

untuk mendengar, memperhatikan, dan menanggapi.

Metode ini mempunyai kelebihan antara lain operasinya lebih

fleksibel karena penjual dapat mengamati reaksi pelanggan dan

menyesuaikan pendekatannya. Usaha yang sia-sia dapat

diminimalkan. Pelanggan yang berminat biasanya langsung membeli

dan penjual biasanya dapat membina hubungan jangka panjang

dengan pelanggannya. Pada metode ini perusahaan melakukan

presentasi penjualan, pertemuan penjualan, program insentif, contoh

atau sampel, pasar malam, dan pameran dagang (opentable).

B. Metode Opentable Dalam Promosi

1. Pengertian Opentable (Pameran)

Menurut Collin dan Ivanovic, opentable (pameran) merupakan

suatu kegiatan untuk menampilkan produk sehingga pembeli dapat

melihatnya dan memutuskan untuk membelinya. Menurut Siskind,

pameran adalah pemasaran tatap muka di tempat seperti pameran dagang,

pameran konsumen, kegiatan istimewa, road show, pameran pribadi,

kegiatan ramah tamah, dan peluncuran produk.14

(40)

33

Opentable (pameran) merupakan event masyarakat yang

diselenggarakan oleh suatu organisasi independent dan terbuka untuk

umum. Pameran sengaja dirancang agar dapat diketahui oleh masyarakat

luas seperti penyelenggaraan pameran tahunan ideal home atau untuk

kalangan tertentu, misalnya pameran yang diperuntukkan bagi para

pengusaha.15

Dapat disimpulkan bahwa opentable (pameran) adalah suatu

kegiatan yang diselenggarakan untuk memperingati hal tertentu yang

bersifat sementara baik direncanakan maupun tidak direncanakan.

2. Tujuan Opentable (Pameran)

Tujuan dari opentable (pameran) adalah memperkenalkan

produk-produk untuk mendapatkan konsumen potensial. Hal itu merupakan

kesempatan yang cukup besar bagi perusahaan untuk membujuk

pengunjung yang datang ke acara pameran agar melihat atau membeli

sesuatu yang ditawarkan pada pameran tersebut. Di dalam suatu pameran,

pembeli dan penjual dapat bertemu secara langsung. Perusahaan peserta

pameran dan pembeli dapat menghemat waktu dan tenaganya.16

3. Manfaat Opentable (Pameran)

Pameran secara umum dapat dimanfaatkan untuk

mendemonstrasikan dan menjelaskan dari sejarah atau suatu kebijakan

perusahaan, bidang-bidang yang digeluti, dan tata cara pelaksanaanya.

15 Ibid., 4.

(41)

34

Melalui pameran dapat diceritakan pula secara lugas proses manufaktur,

skala, operasioanal perusahaan, atau kampanye periklanan yang hendak

dilancarkan dalam waktu dekat. Hal ini merupakan bukti bahwa event

pameran akan mempunyai dampak luas bagi pengunjung maupun peserta

pameran. Manfaat pameran bagi perusahaan atau organisasi yang

berperan serta dalam pameran adalah:17

a. Supaya orang mendapatkan informasi yang benar mengenai produk

dan jasa yang baru diluncurkan, yang sifatnya memperkenalkan

kepada konsumen secara langsung.

b. Menunjukkan eksistensi, keberadaan suatu produk atau jasa terus ada

dan terjaga komunikasinya.

c. Menjaga image produk atau jasa. Dengan image yang tertanam dan

terus ditanamkan dalam benak masyarakat, produk atau jasa tersebut

tidak mudah dilupakan.

Manfaat pameran ditinjau dari segi penunjang:

a. Dari promosi yang dilakukan penyelenggara pameran, konsumen

dapat mengetahui siapa saja yang menjadi peserta pameran.

Konsumen dapat tahu bahwa ditempat pameran akan mendapatkan

informasi atau kebutuhan yang diinginkan.

b. Mendapat informasi produk dan jasa sejelas-jelasnya, langsung

dengan orang yang berkompeten terhadap hal tersebut.

(42)

35

c. Konsumen bisa mendapatkan penawaran istimewa dari peserta

pameran berupa potongan harga, hadiah, sample, voucher dan hal ini

merupakan kesempatan berharga bagi pengunjung.

4. Jenis-jenis Opentable (Pameran)

Pameran dibagi atas beberapa jenis, yaitu:18

a. Mega Event

Event yang sangat besar mampu memberi dampak ekonomi

yang besar pada masyarakat sekitar atau kepada negara

penyelenggara. Event yang masuk dalam kategori sangat besar ini

adalah olimpiade dan piala dunia.

b. Hallmark event

Event ini identik dengan karakter atau etos suatu wilayah.

Contohnya event ini adalah rio karnaval dan tour de frane. Event ini

memiliki arti tersendiri bagi kota-kota penyelenggara

c. Major event

Merupakan event yang secara ukurannya dapat menarik media

untuk melakukan peliputan, menarik jumlah pengunjung yang besar

untuk menghadiri event tersebut dan mampu memberi dampak

peningkatan ekonomi secara signifikan. Contoh event ini adalah

pertandingan tenis Grand Slam US Open

(43)

36

d. Cultural event

Event yang diselenggarakan untuk menampilkan kebudayaan

tertentu dan dapat diselenggarakan di luar daerah budaya tersebut

berada. Contoh event festival kebudayaan Indonesia di Jepang 2011.

e. Event bisnis

Event ini terdiri dari kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan

atau instansi. Ciri utama event ini adalah adanya peningkatan

pendapatan pada perusahaan atau daerah. Salah satu jenis event bisnis

adalah eksibisi. Eksibisi merupakan event yang mempertemukan

penyedia produk dan jasa dengan pembeli dalam satu tempat.

Jenis-jenis eksibisi adalah:

1) Pameran dagang

Bertujuan memperkenalkan produk-produk perdagangan

pada masyarakat umum.

2) Pameran dagang khusus dan eksibisi

Berisi pameran produk atau jasa untuk jenis pengunjung

tertentu, misalnya Confex di Earl industry event

3) Eksibisi khusus

Berupa pengenalan produk baru perusahaan. Biasanya di

selenggarakan di ballroom hotel. Pengunjung hanya undangan

(44)

37

4) Pameran barang

Pameran ini mempertunjukkan produk benda dalam bentuk

aslinya. Tujuan kegiatan ini adalah untuk memperkenalkan dan

menanamkan brand image tentang keunggulan berbagai macam

produk kepada public, sehingga pengunjung pameran menjadi

mengerti dan termotivasi untuk membeli.

5) Pameran jasa

Hal utama yang dipamerkan adalah proses, maupun

pelayanan yang ditawarkan kepada public. Contohnya adalah

pameran perbankan.

Berdasarkan frekuensi pameran dibagi menjadi dua, yaitu

1) Pameran berkala

Pameran yang secara rutin dan berkala diselenggarakan dan

jadwalnya sudah ditetapkan sama dalam setiap tahunnya

2) Pameran incidental.

Pameran ini sifatnya sewaktu-waktu saja apabila dianggap

perlu atau ada kesempatan.

Seperti yang dikutip dari Hale N. Tongren dan James P.

Thompson pameran memiliki dua jenis, yaitu:

1) Pameran industry (Industri Show)

Pameran yang dilakukan oleh perusahaan pembuat

barang-barang (produk) dan peralatan yang sejenis. Pameran ini juga

(45)

38

menjelaskan teknik, taktik, dan proses industri pembuatan produk

dan peralatan yang baru. Dalam pameran ini, peminat yang ingin

membeli barang tersebut akan memperoleh pengetahuan baru

untuk membuat produk dan peralatan baru.

2) Pameran Perdagangan (Trade Show)

Pameran dengan tujuan pemasaran khusus untuk

perdagangan. Pameran ini menggelar koleksi produk-produk

spesifik yang terkait dengan perdagangan sekutu, yang dibelinya

untuk dipergunakan memajukan bisnis masing-masing.

C. Peningkatan Penghimpunan Dana

1. Pengertian Penghimpunan Dana

Sebagai lembaga financial intermediary, salah satu kegiatan utama

bank adalah melakukan penghimpunan dana. Secara umum penghimpunan

dana dapat diartikan sebagai aktivitas perencanaan, pelaksanaan, dan

pengendalian terhadap dana yang diperoleh dari masyarakat.

Penghimpunan dana di bank syariah agak berbeda dengan yang terdapat

di perbankan konvensional. Jika di perbankan konvensional hanya dikenal

tiga jenis yakni Giro, Tabungan, dan Deposito, maka di bank syariah

produk penghimpunan dana terbagi menjadi dua, yaitu produk dana

simpanan dan produk dana investasi. Perbedaan keduanya terletak pada

motif dasar nasabah.19

(46)

39

Produk dana simpanan dibuat untuk nasabah dengan motif sebagai

simpanan saja, tanpa memiliki niat untuk memperoleh return (hasil

investasi) tertentu. Sedangkan produk dana investasi ditujukan bagi

nasabah untuk melakukan kegiatan investasi dengan mengharapkan return

tertentu.20

Produk perbankan syariah terdiri atas produk penghimpunan dana

dan produk penyaluran dana. Produk penghimpunan dana adalah

pelayanan jasa simpanan atau tabungan. Dimana dalam rangka

penghimpunan dana masyarakat (funding), bank syariah mengacu pada

Landasan hukum dalam Firman Allah (QS. Annisa 4:58)

“Sesungguhnya, Allah menyuruhmu menyampaikan amanat

kepada yang berhak menerimanya, dan apabila kamu menetapkan hukum diantara manusia hendaknya kamu menetapkan dengan adil. Sungguh, Allah sebaik-baik yang Memberi pengajaran kepadamu. Sungguh, Allah Maha

Mendengar dan Maha Melihat”.21

Sebagai lembaga keuangan, dana merupakan personal utama. Tanpa

dana, bank tidak dapat berbuat apa-apa, artinya tidak berfungsi sama

sekali. Dana bank adalah uang tunai yang dimiliki bank atau pun aktiva

lancar yang dikuasai bank dan setiap waktu dapat diuangkan.22 Dana bank

20 Ibid., 94.

21 Departemen RI, Al-Quran dan Terjemahnya, 58

(47)

40

yang digunakan sebagai modal operasional dalam kegiatan usaha tersebut

dapat bersumber dari dana sendiri (dana pihak pertama), dana pinjaman

dari pihak luar bank (dana pihak kedua), dan dana dari masyarakat (dana

pihak ketiga). Dana yang berasal dari masyarakat merupakan mayoritas

dari seluruh dana yang dihimpun bank dan merupakan sumber dana utama

yang diandalkan oleh bank dalam kegiatan usaha sehari-hari.

Penghimpunan dana oleh bank syariah diperoleh melalui simpanan,

yaitu dana yang dipercayakan oleh nasabah kepada bank syariah untuk

disalurkan ke sektor produktif dalam bentuk pembiayaan. Simpanan di

bank syariah dapat berbentuk wadia>h, simpanan mud}a>rabah jangka

pendek dan jangka panjang.

Simpanan adalah simpanan anggota kepada bank syariah yang

penyetoran dan pengambilannya dapat dilakukan sewaktu-waktu sesuai

dengan kebutuhannya. Sedangkan yang dimaksud simpanan berjangka

adalah simpanan yang penyetorannya hanya dilakukan sekali dan

pengambilannya hanya dapat dilakukan dalam waktu tertentu menurut

perjanjian antara bank dengan anggotanya.23

Adapun pengertian simpanan menurut undang-undang no. 7 tahun

1992 dalam pasal 1 (5) yakni: “Simpanan adalah dana yang dipercayakan

oleh masyarakat kepada bank berdasarkan perjanjian penyimpanan dana

(48)

41

dalam bentuk giro, deposito, sertifikat deposito, tabungan dan atau

bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.”24

Pada umumnya akad yang mendasari berlakunya simpanan di bank

syariah adalah akad wadiah dan mud}a>rabah.

a. Wadia>h

Adalah memanfaatkan sesuatu di tempat yang bukan pada

pemiliknya untuk dipelihara. Dalam bahasa Indonesia disebut titipan.

Akad wadia>h merupakan suatu akad yang bersifat tolong-menolong

antara sesame manusia.25

Secara umum wadia>h adalah titipan murni dari pihak

penitip (muwad>’i) yang mempunyai barang atau asset kepada pihak

penyimpanan (mustawda’) yang diberi amanah atau kepercayaan, baik

individu maupun badan hukum. Tempat barang yang dititipkan harus

dijaga dari kerusakan, kerugian, keamanan, dan keutuhannya, dan

dikembalikan kapan saja penyimpan menghendaki.26

Prinsip wadia>h yang diterapkan adalah wadia>h yad} d}amanah

yang diterapkan pada produk rekening giro. Pada prinsipnya harta

titipan tidak boleh dimanfaatkan oleh pihak yang dititipkan dengan

alasan apapun juga, akan tetapi pihak yang dititipkan boleh

mengenakan biaya administrasi kepada pihak yang menitipkan

sebagai kontraprestasi atas penjagaan barang yang dititipkan. Pada

24 Ibid., 369.

25 M.Ali Hasan, Berbagai Macam Transaksi dalam Islam (Jakarta: Raja Grafundo Persada, 2003), 245.

(49)

42

wadia>h yad} d}amanah pihak yang dititipkan, bank bertanggung jawab

atas keutuhan harta titipan sehingga ia boleh memanfaatkan harta

titipan tersebut. Pihak bank boleh memberikan sedikit keuntungan

yang didapat kepada nasabahnya dengan besaran berdasarkan

kebijakan pihak bank.27

b. Mud}a>rabah

Mud}a>rabah adalah akad kerjasama usaha antara s}ahibul ma>l dan

mud}arib dengan pembagian keuntungan sesuai nisbah yang disepakati

dari awal.28

Dalam kerangka penghimpunan dana mud}a>rabah, nasabah

bertindak sebagai s}ahibul ma>l dan bank syariah sebagai mud}arib.

Bank syariah dapat menawarkan produk penghimpunan dana

mud}a>rabah ini kepada masyarakat dengan menunjuk cara-cara

penentuan dan penghitungan porsi bagi hasilnya, dan perlu dicatat, ia

tidak diperkenankan menjanjikan pemberian keuntungan tetap

perbulan dalam jumlah tertentu dengan sIstem presentasi

sebagaimana lazim berlaku dalam tatanan perbankan konvensional,

atau dalam jumlah tertentu atas dasar kalkulasi angka-angka Rupiah.29

Berdasarkan kewenangan yang diberikan pihak penyimpanan

dana, prinsip mud}a>rabah terbagi tiga, yaitu:30

27 M. Nur Rianto Al Arif, Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah (Jakarta: Alfabeta, 2010), 36. 28 Hasbi Ramli, Teori Dasar Akuntansi Syariah (Jakarta: Renaisan, 2005), 40.

29 Makhalul Ilmi, Teori dan Praktek Lembaga Mikro Keuangan Syariah (Yogyakarta: UII Press, 2002), 33.

(50)

43

1) Investasi Umum (Mud}a>rabah Mutlaqah)

Penerapan mud}a>rabah mutlaqah dapat berupa tabungan dan

deposito sehingga terdapat dua jenis penghimpunan dana, yaitu

tabungan mud}a>rabah dan deposito mud}a>rabah. Berdasarkan

prinsip ini tidak ada pembatasan bagi bank dalam menggunakan

dana yang dihimpun

2) Investasi Khusus (Mud}a>rabah Muqayyadah on Balance sheet)

Jenis mud}a>rabah ini merupakan simpanan khusus dimana

pemilik dana dapat menetapkan syarat-syarat tertentu yang harus

dipatuhi oleh bank.

3) Investasi Khusus (Mud}a>rabah Muqayyadah off Balance sheet)

Jenis mud}a>rabah ini merupakan penyaluran dana mud}a>rabah

langsung kepada pelaksana usahanya, dimana bank bertindak

sebagai perantara (arranger) yang mempertemukan antara pemilik

dana dengan pelaksana usaha. Pemilik dana dapat menetapkan

syarat-syarat tertentu yang harus dipatuhi oleh bank dalam

mencari usaha yang akan dibiayai.

2. Fungsi dan Tujuan Penghimpunan Dana

Pertumbuhan setiap bank sangat dipengaruhi oleh perkembangan

kemampuan menghimpun dana masyarakat, baik berskala kecil maupun

besar dengan masa pengendapan yang memadai. Tanpa dana yang cukup

operasional bank akan terhambat, dan pada akhirnya eksistensi bank akan

(51)

44

tidak akan berkembang dan tidak mampu bersaing dengan bank-bank lain

baik itu bank syariah maupun konvensional. Sesuai dengan fungsi bank

adalah sebagai intermediasi dana yakni mengambil dan menyalurkan dana

kepada masyarakat. Oleh karena itu, penghimpunan dana oleh bank

berfungsi untuk penyimpanan harta atau asset berharga, pengelola

investasi yang baik (Professional Invesment Manager), pemenuhan

kebutuhan cash out bank dalam memberikan pembiayaan, meningkatkan

kemampuan likuiditas bank, melakukan perluasan usaha atau ekspansi

usaha, penambahan sarana dan prasarana baru, biaya kegiatan operasional

bank.31

Adapun tujuan penghimpunan dana oleh bank adalah untuk

mencapai tingkat profitabilitas yang cukup dan tingkat risiko yang rendah

dan mampu mempertahankan kepercayaan masyarakat dengan menjaga

agar posisi likuiditas tetap aman. Penghimpunan dana di suatu bank

dikatakan meningkat apabila telah mencapai tujuan dan manfaat dari

penghimpunan dana tersebut, misalnya peningkatan jumlah nasabah

funding dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Peningkatan

penghimpunan dana dapat dilihat dari prosentase kenaikan jumlah

nasabah dari produk tabungan, giro, dan deposito. Peningkatan adalah

proses, pembuatan cara meningkat (usaha, kegiatan dan sebagainya).32

Peningkatan penghimpunan dana akan terlihat secara jelas pada

pendapatan jumlah dana nasabah yang semakin bertambah. Jadi

(52)

45

penghimpunan dana dikatakan meningkat apabila bank berhasil

menghimpun dana masyarakat yang terus mengalami peningkatan dan

pendapatannya lebih besar daripada pendapatan yang sebelumnya.33

(53)

BAB III

PROMOSI OPENTABLE DAN PENGHIMPUNAN DANA DI BNI SYARIAH

DHARMAWANGSA SURABAYA

A. Gambaran Umum BNI Syariah

1. Sejarah berdirinya BNI Syariah

Sejarah berdirinya Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah, selain

adanya demand dari masyarakat terhadap perbankan syariah untuk

mewujudkan visinya (yang lama) menjadi universal banking, BNI

membuka layanan perbankan yang sesuai dengan prinsip syariah dengan

konsep dual sistem banking, yakni menyediakan layanan perbankan

umum dan syariah sekaligus. Hal ini sesuai dengan UU No. 10 Tahun

1998 yang memungkinkan bank-bank umum untuk membuka layanan

syariah.1

Di awali dengan pembentukan Tim Bank Syariah di Tahun 1999,

Bank Indonesia kemudian mengeluarkan ijin prinsip dan usaha untuk

beroperasinya unit usaha syariah BNI. Setelah itu BNI Syariah

menerapkan strategi pengembangan jaringan cabang syariah sebagai

berikut: Tepatnya pada tanggal 29 April 2000 BNI Syariah membuka 5

kantor cabang syariah sekaligus di kota-kota potensial, yakni:

Yogyakarta, Malang, Pekalongan, Jepara dan Banjarmasin. Tahun 2001

Gambar

Tabel 3.2:
Tabel 3.4:
Tabel 4.1:
Tabel 4.2:
+3

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Prinsip kerja dari sistem ini adalah ketika terjadi suatu yang abnormal di dalam rumah baik itu kemalingan maupun asap yang tidak wajar, ada api, dan suhu

Energi termal merupakan bentuk energi dasar di Energi termal merupakan bentuk energi dasar di mana dalam kata lain adalah semua energi yang mana dalam kata lain adalah semua

Adapun aspek citra yang ditimbulkan dalam game Call of Duty 4 : Modern Warfare tersusun dengan sangat tepat melalui perpaduan tampilan visual dan narasi yang kuat..

Hasil uji statistik dengan t-test pada penggunaan biji alpukat dan bunga cengkeh untuk menyembuhkan rasa sakit pada gigi (Hypereami Pulpa) diperoleh bahwa terdapat

Dalam kegiatan belajar mengajar tidak semua anak didik mampu berkonsentrasi dalam waktu yang relatif lama. Cepat lambatnya penerimaan anak didik terhadap bahan pelajaran

Tanpa komunikasi upaya dalam penanggulangan bencana tidak efektif, baik pemerintah maupun masyarakat tidak tahu tentang situasi atau tidak tahu apa tindakan respons lainnya

sehingga dibutuhkan lebih banyak zat-zat makanan pada stadium akhir tersebut (Suryani, 2002). Kebutuhan gizi janin diperkirakan dengan berbagai cara antara lain : 1) perkiraan