BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Penelitian
Tempat wisata merupakan salah satu unsur penting dalam kehidupan
masyarakat modern. Di perkotaan seperti Bandung, dengan berkembangnya
jaman, padatnya aktivitas, dan tingginya tuntutan hidup membuat kebutuhan
masyarakat akan rekreasi dan hiburan semakin meningkat. Perubahan perilaku
dan cara pandang masyarakat mendorong kegiatan berekreasi tidak sekedar
dianggap sebagai pemenuhan kebutuhan semata, tetapi sudah menjadi bagian
dari lifestyle atau gaya hidup.
Salah satu daerah yang memberikan kontribusi besar dalam bidang
pariwisata adalah Kota Bandung. Kota Bandung memiliki daya tarik wisata
yang dapat dikembangkan dalam mendukung pengembangan pariwisata. Kota
Jakarta merupakan pintu utama wisatawan mancanegara ke Indonesia dan
Kota Bandung sangat dekat dengan Kota Jakarta, hal ini menjadikan Kota
Bandung sebagai salah satu tempat wisata bagi wisatawan mancanegara dan
wisatawan nusantara. Setiap tahunnya Kota Bandung mengalami peningkatan
dalam pertumbuhan jumlah wisatawan yang berjunjung ke Kota Bandung. Hal
tersebut membuktikan bahwa Kota Bandung mempunyai potensi pariwisata
yang sangat besar untuk menarik wisatawan untuk berkunjung ke kota
Bandung. Potensi pariwisata yang dimiliki Kota Bandung antara lain wisata
belanja, kuliner, alam, budaya, sejarah.
Pada dasarnya, pariwisata merupakan salah satu faktor penting dalam
perkembangan perekonomian suatu daerah. Kota Bandung berupaya untuk
mengembangkan wisata – wisata yang ada di Kota Bandung dan
meningkatkan mutu pelayanannya kepada para wisatawan. Kota Bandung
kuliner, wisata alam, wisata sejarah, wisata budaya. Hal ini membuat Kota
Bandung memiliki daya tarik bagi para wisatawan untuk melakukan
kunjungan ke Kota Bandung.
Berikut ini disajikan tabel jumlah kunjungan wisatawan yang berkunjung
ke Kota Bandung berdasarkan data yang disahkan oleh Badan Pusat Statistik
dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung pada tahun 2010 –
2015:
Tabel 1.1
Data Wisatawan yang Melalui Pintu Gerbang Kedatangan Kota Bandung
2010 228.449 4.951.439 5.179.888
2011 225.585 6.487.239 6.712.824
2012 176.855 5.080.584 5.257.439
2013 176.432 5.388.292 5.564.724
2014 180.143 5.627.421 5.807.564
2015 183.932 5.887.162 6.061.094
Sumber : https://ppid.bandung.go.id/
Berdasarkan tabel 1.1 di atas, dapat dilihat bahwa kunjungan
wisatawan nusantara yang datang ke Kota Bandung pada tahun 2010 – 2015
mengalami peningkatan, namun pada tahun 2012 jumlah kunjungan
wisatawan mancanegara mengalami penurunan dan meningkat kembali di
tahun 2014. Peningkatan tersebut tidak terlepas dari peran pemerintah daerah
yang gencar mempromosikan potensi wisata.
Besarnya jumlah kunjungan wisatawan yang berkunjung ke Kota
Bandung, akan mendapatkan dampak peluang yang besar bagi pengusaha
dimanfaatkan oleh Taman Lalu Lintas Ade Irma Suryani Nasution yang
merupakan salah satu tempat wisata yang berada di Kota Bandung. Tempat ini
menawarkan suasana taman hutan dan tempat bermain bagi para
pengunjungnya baik dewasa ataupun anak – anak dengan konsep bermain,
bersantai sambil belajar. Taman Lalu Lintas ini memberikan ilmu tentang
aturan – aturan berlalu lintas agar anak dari mulai usia dini sampai dewasa
dapat belajar tentang peraturan berlalu lintas. Taman Lalu Lintas memiliki
daya tarik atas kegiatan wisatanya dikarenakan tempat ini memiliki kondisi
taman hutan dengan udara yang sejuk, dimana hal ini dapat memberikan
kenyamanan bagi para wisatawan ketika berwisata.
Tabel 1.2
Data Kunjungan Ke Taman Lalu Lintas Ade Irma Suryani Nasution
Tahun 2010 - 2016
Bulan Tahun Kunjugan
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Januari 22.259 31.248 30.763 30.276 35.630 43.561 45.172
Febuari 8.539 18.388 15.263 12.396 17.451 22.416 26.694
Maret 10.503 15.811 22.969 30.918 40.814 30.194 33.000
April 17.614 19.351 22.940 24.288 29.140 29.691 31.822
Mei 18.242 21.532 20.009 24.249 37.580 45.117 47.364
Juni 29.448 32.191 36.819 39.869 35.789 27.819 12.924
Juli 20.639 23.704 22.572 14.179 36.645 65.248 73.872
Agustus 6.118 4.625 50.398 56.487 42.457 25.420 16.965
September 42.503 36.958 18.716 19.384 20.418 24.301 20.036
Oktober 15.420 16.347 18.508 18.823 22.738 26.527 23.671
November 10.346 12.626 17.543 20.705 22.668 29.173 20.654
Desember 26.602 27.902 40.278 45.099 42.993 52.529 49.846
Dilihat dari tabel 1.2 di atas, jumlah pengunjung mengalami
peningakatan setiap tahunnya dari tahun 2010 – 2015. Tetapi, disetiap
bulannnya terjadi fluktuasi yaitu penurunan di beberapa bulan – bulan dan
menjadi koreksi terhadap pihak pengelola Taman Lalu Lintas Ade Irma
Nasution.
Setiap tahunnya, dapat dilihat bahwa pada bulan Januari - Desember
terjadi fluktuasi salah satunya di tahun 2016, bulan Agustus mengalami
penurunan sebesar 16.965 wisatawan dari bulan sebelumnya yang dapat
mencapai 73.872 dan bulan September meningkat sebesar 20.036 wisatawan.
Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor internal dan eksternal yang
berdampak terhadap penurunan jumlah wisatawan Taman Lalu Lintas Ade
Irma Suryani Nasution.
Penurunan jumlah wisatawan yang terjadi dalam bulan – bulan tertentu
diakibatkan oleh banyaknya tempat wisata yang baru di Kota Bandung seperti
Taman Superhero, Kampung Gajah, Trans Studio Bandung, Kebun Binatang
dan lain – lain yang berdampak signifikan terhadap jumlah kunjungan Taman
Lalu Lintas Ade Irma Suryani Nasution yang mengalami penurunan di
beberapa bulan tersebut.
Peluang dalam meraih para wisatawan agar berkunjung ke Taman Lalu
Lintas Ade Irma Suryani Nasution tidak mudah, karena ketatnya persaingan di
bisnis pariwisata, dimana terdapat baanyak tempat wisata yang baru. Sebagai
pebisnis lama di bidang wisata, Taman Lalu Lintas memiliki tantangan besar
dalam persaingan bisnis wisata yang berada di Kota Bandung. Berikut ini
Tabel 1.3
Daftar Objek Wisata Di Kota Bandung
No. Nama Tempat
1. Kebun Binatang
2. Taman Lalu Lintas Ade Irma Suryani Nasution
3. Museum Geologi
4. Museum Konferensi Asia Afrika
5. Museum Pos Indonesia
6. Mandala Wangsit Siliwangi
7. Museum Sri Baduga
8. Saung Angklung Udjo
9. Menara Mesjid Raya Jawa Barat
10. Wisata Rohani Da’Arut Tauhid
Sumber : Penjabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi Kota Bandung (PPID)
Tabel 1.3 di atas menunjukan tempat – tempat wisata yang ada di Kota
Bandung. Jumlah tempat wisata yang sudah banyak menjadikan kompetisi di
Industri wisata semakin ketat. Hal ini diperparah dengan wisata urban yang
ada di Kota Bandung, diantaranya wisata kuliner, wisata belanja, yang mana
memperketat persaingan pada industri wisata (tabloidinfowisata.com).
Dilihat dari tabel 1.2, mengenai kunjungan wisatawan di atas, maka dalam
penyediaan produk – produk pariwisata dianggap hal penting untuk memenuhi
kebutuhan wisatawan yang mencakup penyediaan sarana dan prasarana, alat
transportasi, akomodasi, agen perjalanan, makanan dan minuman, dan lain –
lain. Untuk mendukung pariwisata, khusunya dalam penyediaan seluruh
komponen industri pariwisata pada suatu tujuan wisata, maka perlu dilakukan
suatu perencanaan untuk mengembangkan produk yang lebih baik dengan
melibatkan pemerintah, tenaga ahli pariwisata, masyarakat setempat (yang
terlibat dalam usaha wisata) dan para pelaku lainnya. Dalam mengembangkan
menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke daerah tujuan wisata, namun
untuk memotivasi para pelaku insdustri pariwisata agar lebih inovatif, kreatif
dan menciptakan nilai tambah (value added) terhadap berbagai produk atau pelayanan (services) yang akan diberikan kepada wisatawan yang akan
berkunjung.
Atribut produk wisata menurut Oka Yoeti (2008:15) menyatakan
bahwa produk pariwisata adalah kumpulan dari berbagai macam produk yang
dihasilkan oleh perusahaan – perusahaan yang diberikan pelayanan secara
langsung kepada wisatawan bila melakukan perjalanan wisata. Atribut produk
wisata menurut Muljadi (2012:89) menyatakan bahwa terdapat tiga aspek
penting yang membentuk produk pariwisata agar calon wisatawan melakukan
kunjungan yaitu: Attractions of the destinations, Facilities of the destinations,
dan Accessibilities of the destinations.
Tabel 1.4
Atribut Produk Wisata Yang Dimiliki Obyek Wisata
Taman Lalu Lintas Ade Irma Suryani Nasution
NO Atribut Produk Keterangan
1. Attractions of the destinations Keindahan taman kota, Kereta Api Mini, Arena Sepeda Mini, Panggung
hiburan, Kerosel, Kolam Renang
Anak, Kolam Pancing
Anak-Anak, Mobil baterai, Kereta Fun
Game, Kereta Motor Anak, Flying
Fox, Alat mainan Stasioner, Sport
Kids, Playground, Tank baja, Ayunan,
Patung-patung, Jungkitan.
2. Facilities of the destinations Rambu – Rambu Lalu Lintas, Mushola, Panggung Terbuka, Fasilitas
NO Atribut Produk Keterangan
3. Accessibilities of the destinations
• Akses untuk mengunjungi Taman Lalu Lintas Ade Irma
Suryani Nasution melalui Jalan
Sumatra, Jalan Aceh, Jalan
Belitung, Jalan Kalimantan
• Akses informasi menggunakan
brosur dan website:
www.tamanlalulintasbandung.c
om.
Sumber: www.tamanlalulintasbandung.com
Berdasarkan tabel 1.4 di atas, dapat dilihat bahwa pihak pengelola daya
tarik wisata Taman Lalu Lintas Ade Irma Suryani Nasution melakukan upaya
produk wisata untuk menarik minat wisatawan supaya berkunjung, mulai dari
Attractions of the destinations, Facilities of the destinations, dan
Accessibilities of the destinations.
Dilihat dari tabel 1.2, fluktuasi jumlah pengunjung diduga ditentukan
oleh strategi experiential marketing yang diterapkan oleh Taman Lalu Lintas Ade Irma Suryani Nasution. Experiential Marketing merupakan suatu teknik strategi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan, bukan pada bagaimana
orang membeli produk tersebut, tetapi bagaimana dapat memberi
pengalaman pada wisatawan saat membeli produk tersebut. Experiential
Marketing tidak hanya menawarkan feature dan benefit dari suatu produk untuk memenangkan hati wisatawan, tetapi juga harus memberikan sensasi
dan pengalaman yang baik.
Jika pengalaman pahit yang diterima oleh wisatawan, maka wisatawan
akan mengalami kekecewaan lalu wisatawan pergi membawa pengalaman
yang mengecewakan dan cenderung menceritakan pengalaman pahitnya
kepada wisatawan lain dan sebaliknya pengalaman yang baik akan membuat
cenderung akan kembali ketempat wisata tersebut. Lupiyoadi (2013:131)
menjelaskan kelima dasar dari experiential marketing, yaitu panca indera (sense), perasaan (feel), cara berpikir (think), kebiasaan (act), dan pertalian atau relasi (relate).
Pada penelitian yang dilakukan oleh Rahayu (2010), menunjukan
secara seluruh atribut produk wisata berpengaruh terhadap kepusan wisatawan
sebesar 80,20%. Apabila memperhatikan koefisien pengaruh masing –masing
atribut produk wisata belanja, maka pengaruh destination attracions (32%) relatif lebih dominan dibandingkan dengan atribut lainnya. Ini diikuti masing
– masing, secara berurutan, oleh accebilities of the destinations (17,8%),
image of the destination (12,5%), price to the customers (10,3%), dan
destination facilities and services (8,32%).
Kepuasan wisatawan berkunjung dan atau berbelanja wisata pada
umumnya relatif sedang. Ini ditunjukan oleh indeks kepuasan wisatawan
mencapai rata – rata 0,69. Berdasarkan hasil penelitian, secara keseluruhan
atribut produk wisata berpengaruh terhadap kepuasan wisatawan. Akan tetapi
pengaruh Destination Attractions relatif lebih dominan dibandingkan atribut produk wisata lainnya.
Hal yang dikemukakan oleh Dewi et al (2015), diketahui bahwa
koefisien jalur (β) pada hubungan experiential marketing terhadap kepuasan pelanggan sebesar 0,782 dengan probabilitas sebesar 0,000 (p<0,05) dan thitung
yang diperoleh sebesar 13,169. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa H0
ditolak yang berarti experiential marketing bepengaruh langsung dan signifikanterhadap kepuasan pelanggan.
Kemudian, hasi penelitian yang dilakukan Yuliawan dan Ginting
(2016), diketahui bahwa dari hasil pengujian hipotesis secara bersama – sama (uji F) dimana nilai Fhitung sebesar 169.279 dan Ftabel 2.31 karena 169.279 >
dan relate berpengaruh signifikan terhadap kepuasan nasabah. Tetapi dalam pengujian hipotesis secara parsial (uji t) menunjukan bahwa:
1. Varibel think memiliki nilai thitung sebesar 12.228 dan ttabel sebesar 1.98
atau 12.228 > 1.98 dengan tingkat signifikan 0.021 < 0.05, maka Ho
ditolak, bahwa variabel think berpengaruh signifikan terhadap
kepuasan nasabah.
2. Variabel act memiliki nilai thitung sebesar 6.58 dan ttabel 1.98 atau 6.58 >
1.98 dengan tingkat signifikan 0.000 > 0.05 maka Ha ditolak yang
artinya variabel act berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan
nasabah.
3. Variabel sense memiliki nilai thitung sebesar -2.353 dan ttabel sebesar 1.98
atau -2.353 < 1.98 dengan tingkat signifikan 0.021 < 0.05 maka Ho
diterima, bahwa variabel sense tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan nasabah.
4. Variabel feel memiliki nilai thitung sebesar -3.332 dan ttabel sebesar 1.98
atau -3.332 < 1.98 dengan tingkat signifikan 0.01 < 0.05 maka Ha
diterima, bahwa variabel feel tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan nasabah.
5. Variabel relate memiliki nilai thitung sebesar -0.100 dan ttabel sebesar
1.65 atau 8.37 < 1.98 dengan tingkat signifikan 0.276 < 0.05 maka Ha
diterima, bahwa variabel feel tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan nasabah.
Hasil koefisien determinasi menunjukan nilai R sqaure sebesar 0,900 atau 90% artina variabel sense, feel, act, dan relate mampu menjelaskan kepuasan nasabah sebesr 90% dan sisanya sebesar 10% dijelaskan oleh variabel lain.
Jadi kesimpulan menurut Yuliawan dan Ginting (2016), diatas:
1. Hasil pengujian hipotesis secara bersama – sama dapat disimpulkan
2. Hasil pengujian hipotesis secara parsial menunjukan bahwa variabel
think dan act berpengaruh signifikan terhadap kepuasan nasabah, sedangkan variabel sense, feel dan relate tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan nasabah
3. Hasil koefisien determinasi sebesar 90% menunjukan bahwa variabel
sense, feel, think, act, dan relate mempu menjelaskan kepuasan nasabah sebesar 90% dan sisanya sebesar 10% dijelaskan oleh variabel
lain.
Taman Lalu Lintas Ade Irma Suryani Nasution menghadirkan
pengalaman berwisata yang dapat mempengaruhi emosi para wisatawan
dengan berbagi wahana permainan wisata yang ditawarkan anatara lain
pengunjung dapat melihat panorama taman kota yang begitu sejuk, berenang
di kolam renang, bermain flying fox, dan berbagai macam wahana permainan
yang menarik dan beredukasi untuk menciptakan memorable experience dan dibarengi oleh kulitas pelayanan jasa yang baik dalam membentuk kesan dan
pengalaman positif.
Upaya – upaya yang telah dilakukan Taman Lalu Lintas Ade Irma
Suryani Nasution untuk meningkatkan kepuasan pelanggan, ternyata belum
mampu membuat wisaatawan merasa puas. Terbukti dari hasil pra survey
yang dilakukan penulis lakukan terhadap 30 wisatawan Taman lalu lintas
secara acak dan menanyakan tanggapan mereka atas kepuasan mereka pada
pelayanan serta hal – hal lain yang menyangkut pemberian jasa yang
Tabel 1.5
Pra Survey Kepuasan Wisatawan
No Pernyataan Puas Tidak Puas Jumlah
1. Wahana yang diberikan Taman Lalu Lintas.
14 16 30
2. Lahan parkir Taman Lalu Lintas
6 24 30
3. Harga tiket masuk di Taman Lalu Lintas
27 3 30
4. Perasaan nyaman dan senang di Taman Lalu
Lintas
11 19 30
5. Suasana di Taman Lalu Lintas
19 11 30
6. Merasa bangga setelah datang di Taman Lalu
Lintas
12 18 30
7. Merekomendasi Taman Lalu Lintas kepada
orang lain.
16 14 30
Sumber: Hasil pra survey
Dilihat dari tabel 1.5, bahwa pernyataan responden didominasi dengan
ketidak puasan sehingga dapat dikatakan kepuasan wisatawan Taman Lalu
kuesioner peneliti mewawancarai beberapa wisatawan mengenai hal apa yang
menjadi kekuranagan Taman Lalu Lintas dibandingkan dengan wisata
lainnya. Jawaban yang paling banyak adalah ketidaksetujuan mengenai lahan
parkir yang kurang luas, perasaan tidak nyaman atau senang, wahana yang
diberikan kurang banyak dan itu membuat wisatawan tidak merasa bangga
telah main di Taman Lalu Lintas.
Berdasarkan hasil kuesioner pra survey tersebut diduga yang membuat
kepuasan wisatawan masih kurang baik dari atribut produk wisata.
Keseluruhan atribut produk wisata dapat mempengaruhi kepuasan wisatawan,
wahana permainan dibuat lebih banyak lagi, fasilitas – fasilitas diperbaiki
untuk menarik perhatian wisatawan, sehingga mereka nyaman dan hingga
meninggalkan kesan kepada wisatawan sehingga menimbulkan kepuasan.
Menurut Tjiptono (2008:24), kepuasan pelanggan sabagai suatu tanggapan
emosional pada evaluasi terhadap pengalaman konsumsi suatu produk atau jasa.
Pelanggan merasa puas kalau harapan mereka terpenuhi dan merasa sangat
gembira kalau harapan mereka terlampaui.
Kepuasan Wisatawan didapat dari berbagai pelayanan dan fasilitas
yang diberikan Taman Lalu Lintas Ade Irman Suryani Nasution. Menurut
beberapa pengunjung Taman Lalu Lintas Ade Irma Suryani Nasution
menyatakan keluhan karena wahana permainannya sangat sedikit untuk
anaknya, untuk anak yang berusia 3- 7 tahun masih bisa merasakan
kesenangan karena terdapat permainan yang ada di taman kanak – kanak
seperti perosotan, ayunan, tapi untuk anak yang berumur 9 tahun sampai 13
tahun hanya sedikit yang bisa dimainkan seperti sepeda, korosel, dan kereta
api.
Selain atribut produk wisata yang belum mencapai puas, yang diduga
mengakibatkan ketidakpuasan wisatawan di Taman Lalu Lintas Ade Irma Suryani
pengunjung mereka tidak merasa terkesan ketika mengunjungi Taman Lalu Lintas
(tidak mengalami pengalaman yang menarik).
Faktor – faktor Atribut produk wisata dan Experietial Marketing diatas akan mempengaruhi kepuasan wisatawan. Dalam kuesioner pra survey setelah
mengunjungi Taman Lalu Lintas wisatawan tidak merasa bangga dan tidak
merekomendasikan kepada orang lain karena fasilitas yang tidak memadai dan
kurangnya inovasi.
Hal ini harus diperhatikan oleh pengelola Taman Lalu Lintas untuk
mempertahankan wisatawan yang sudah ada agar dapat datang kembali lagi ke
Taman Lalu Lintas. Banyak faktor yang harus diperhatikan dalam menjalankan
usahanya, diantaranya faktor atribut produk wisata dan experiential marketing
yang diberikan oleh pengelola kepada wisatawan yang harus ditinjau ulang dalam
setiap periode.
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka perlu dilakukan
penelitian mengenai atribut produk wisata dan experiential marketing Taman Lalu Lintas Ade Irma Suryani Nasution, sehingga penelitian ini diberi judul,
“Pengaruh Atribut Produk Wisata Dan Experiential Marketing Terhadap Kepuasan Wisatawan Di Taman Lalu Lintas Ade Irma Suryani Nasution
Bandung”.
1.2Identifikasi Masalah
Salah satu strategi agar suatu perusahaan atau tempat wisata mampu
bersaing adalah dengan membangun sebuah atribut produk wisata serta
dukungan adanya experiential marketing yag akan dibutuhkan dan dirasakan oleh wisatawan, dan akan membuat para wisatawan mengalami rasa adanya
kepuasan, oleh karena itu atribut produk wisata dan experiential marketing
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan oleh penulis, yaitu
tentang atribut produk wisata dan experiential marketing, maka penulis mengangkat beberapa masalah, yaitu :
1. Bagaimana tanggapan responden mengenai atribut produk wisata,
experientialmarketing, kepuasan wisatawan di Taman Lalu Lintas Ade Irma Suryani Nasution?
2. Bagaimana pengaruh mengenai atribut produk wisata terhadap
kepuasan wisatawan di Taman Lalu Lintas Ade Irma Suryani
Nasution?
3. Bagaimana pengaruh mengenai experiential marketing terhadap kepuasan wisatawan di Taman Lalu Lintas Ade Irma Suryani
Nasution?
4. Seberapa besar pengaruh atribut produk wisata dan experiential marketing terhadap kepuasan wisatawan di Taman Lalu Lintas Ade Irma Suryani Nasution?
1.3Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud yang dilakukan penelitian ini adalah untuk mengumpulkan data,
mengolah, menganalisa, dan menginterprestasikannya. Hasil penelitian ini
akan penulis gunakan sebagai bahan penyusunan skripsi yang akan diajukan
sebagai salah satu syarat untuk menempuh tugas akhir pada Program Studi
Manajemen S1 Fakultas Bisnis dan Manajemen Universitas Widyatama.
Sedangkan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui tanggapan responden mengenai atribut produk
wisata, experiental marketing, kepuasan wisatawan di Taman Lalu Lintas Ade Irma Suryani Nasution.
3. Untuk mengetahui pengaruh mengenai experiential marketing di Taman Lalu Lintas Ade Irma Suryani Nasution
4. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh atribut produk wisata dan
experiential marketing terhadap kepuasan wisatawan di Taman Lalu Lintas Ade Irma Suryani Nasution.
1.4Manfaat Penelitian 1. Bagi perusahaan
Diharapkan hasil dari skripsi ini dapat memberikan informasi yang
bermanfaat sebagai bahan evaluasi terhadap efektifitas dan efesiensi
dalam menerapkan strategi pemasaran yang efektif bagi perusahaan.
2. Bagi penulis
Diharapkan dapat menambah pengalaman, pengetahuan, serta
wawasan penulis tentang suatu bidang usaha dimana didalamnya
terdapat adanya kerja keras, kedisiplinan, keahlian. Diharapkan penulis
dapat menerapkan dalam lingkup pemasaran maupun lingkungan
masyarakat.
3. Bagi mahasiswa dan pihak – pihak lainnya
Diharapkan dapat memberikan informasi, menambah wawasan
pengetahuan, serta pengembangan ilmu pemasaran pada umumnya
termasuk bagian pemasarannya.
1.5Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi untuk memperoleh data dalam penelitian ini, penulis
memperoleh dari Taman Lalu Lintas Ade Irma Suryani Nasution yang
beralamat di Jalan Belitung No.1 Kota Bandung. Penelitian ini dimulai