• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelabuhan Penyeberangan Ajibata (Tahun 1972-1992)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pelabuhan Penyeberangan Ajibata (Tahun 1972-1992)"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Skripsi ini berjudul Pelabuhan Penyeberangan Ajibata (Tahun

1972-1992). Penelitian ini membahas tentang latar belakang dibangunnya pelabuhan

penyeberangan Ajibata, perkembangan, dan pengaruhnya terhadap masyarakat sekitar Kecamatan Ajibata tahun 1972-1992. Pelabuhan Ajibata memiliki peranan penting dalam kehidupan masyarakat baik itu dalam bidang perekonomian, pendidikan, sosial, serta perkembangan pembangunan di Kecamatan Ajibata.

Kegiatan ekonomi yang berlangsung di sekitar pelabuhan Ajibata sejak tahun 1972 hingga tahun 1992 memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat Kecamatan Ajibata, khususnya masyarakat Desa Pardamean, Desa Parsaoran, Desa Motung, Desa Lumban Sirait, dan Desa Lumban Gurning. Ada yang berfungsi sebagai awak kapal, pedagang, buruh pelabuhan, dan juga pemberi jasa lainnya seperti calo. Melalui hasil penelitian ini kita dapat melihat perkembangan masyarakat disekitar pelabuhan, khususnya masyarakat Kecamatan Ajibata. Pembangunan pelabuhan ini juga membawa dampak terhadap masyarakat.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode sejarah yang terdiri dari 4 tahap yaitu, heuristik (pengumpulan data), kritik (proses evaluasi setiap data yang ada), interpretasi (melakukan penafsiran data melalui data yang ada), dan historiografi (proses penulisan sejarah).

Referensi

Dokumen terkait

Menganalisis kinerja lapangan penumpukan petikemas.Merencanakan proyeksi pertumbuhan petikemas jangka pendek (hingga tahun 2016) di pelabuhan Pulau Baai

21/1992 tentang Pelayaran dan hanya didominasi oleh Pemerintah melalui PT (Persero) Pelabuhan Indonesia (Pelindo) dari satu hingga empat seperti tergambar dalam diagram sate,

Keberadaan pelabuhan mampu menghasilkan keuntungan secara ekonomi yang langsung dapat dirasakan, misalkan terbukanya banyak lapangan kerja bagi masyarakat sekitar, karena dalam

Dengan adanya kegiatan di pelabuhan, maka keuntungan secara ekonomi yang langsung dapat dirasakan adalah terbukanya banyak lapangan kerja bagi masyarakat sekitar,

Sebelum tahun 1992, masyarakat sekitar Danau Maninjau mengandalkan potensi keindahan hamparan danau sebagai daya tarik wisatawan untuk berkunjung.Namun, sejak tahun

Skripsi dengan judul “Perkembangan Pelabuhan Cirebon dan Kegiatan Ekonomi Masyarakat Sekitar Cirebon Tahun 1980-2000” mengkaji tentang perkembangan pelayaran di

Dalam perencanaan, pembangunan, hingga pengelolaan, serta penyelenggaraan pelabuhan merupakan hal yang sangat penting yang harus dipertanggungjawabkan oleh Pemerintah

Sejak tahun 1980 tikar sudah menjadi primadona bagi masyarakat Kabupaten Bojonegoro, khususnya bagi masyarakat di Kecamatan Kedungadem. Hingga kini permintaan