• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelabuhan Penyeberangan Ajibata (Tahun 1972-1992)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pelabuhan Penyeberangan Ajibata (Tahun 1972-1992)"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Pelabuhan adalah suatu lingkungan kerja terdiri dari area daratan dan

perairan yang dilengkapi dengan fasilitas untuk berlabuh dan bersandarnya kapal-

kapal guna terselenggaranya bongkar muat barang serta turun naiknya penumpang

dari suatu moda transportasi (kapal) ke moda transportasi lainnya atau sebaliknya.

Pelabuhan juga dapat dijadikan sebagai pintu gerbang yang dapat memperlancar

hubungan antar daerah, pulau bahkan antar negara. Pelabuhan sebagai titik simpul

yang merupakan suatu jembatan antar daratan dan lautan sebagai sarana aktivitas

manusia memerlukan suatu perencanaan yang efisien sehingga menghasilkan

keseimbangan diberbagai sektor kehidupan masyarakat. Sektor-sektor tersebut

meliputi sektor sosial, sektor ekonomi, sektor teknologi dan administrasi. Semua

sektor tersebut saling berkesinambungan satu sama lainnya.1

Pelabuhan merupakan suatu tempat atau daerah yang terletak di pinggir

pantai atau danau. Di sekitar pelabuhan ada beberapa penduduk yang bertempat

tinggal di pinggir pantai atau sungai. Kemudian daerah ini mengalami

perkembangan sejalan dengan bertambahnya jumlah penduduk dari tahun ke

(2)

tahun, kebutuhan penduduk yang semakin meningkat untuk mencari nafkah

hidupnya mereka ada yang bertani, berniaga, ataupun sebagai penjual jasa.2

Para penduduk yang berada di sekitar pantai saling membutuhkan satu

sama lain untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Kebutuhan masyarakat

membutuhkan suatu tempat yang dapat dijadikan sebagai kegiatan pemenuhan

kebutuhan hidup mereka. Dalam kegiatan tersebut masyarakat memilih tepi

pantai. Tepi pantai ini berkembang menjadi daerah Bandar perdagangan yang

sering disebut sebagai pelabuhan. Pelabuhan juga mendukung pembangunan dan

peran serta dari masyarakat setempat.3

Demikian juga yang terjadi di Ajibata. Pelabuhan Ajibata adalah

Pelabuhan menuju Pulau Samosir. Di Ajibata terdapat dua pelabuhan yaitu reguler

untuk kapal-kapal kayu tradisional pengangkut penumpang dan pelabuhan ferry

yang menyeberangkan mobil, barang, dan orang dari dan ke

Terdapat hubungan antara pelabuhan

dengan kota yang digunakan oleh masyarakat setempat untuk bertransaksi

maupun bersosialisasi dalam hal memajukan perkembangan pelabuhan itu. Oleh

karena kemajuan suatu pelabuhan maupun kota itu sendiri tidak bisa dilepaskan

dari kegiatan perdagangan maupun penyeberangan.

Pelabuhan disini tidak hanya sebagai tempat bersandarnya moda transportasi

kapal. Akan tetapi, menjadikan Pelabuhan Ajibata sebagai pusat kegiatan

pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat.

2Abbas Salim,Managemen Pelayaran Niaga dan Pelabuhan, Jakarta : PT Dunia Pustaka Jaya, 1995, hal. 3.

(3)

Sejak tahun 1972 Pelabuhan Ajibata dikelola secara permanen dan

membawa keuntungan bagi perdagangan, pertanian dan pendidikan. Keberadaan

pelabuhan ini sangat menunjang perekonomian ataupun perdagangan bagi

perkembangan Kecamatan Ajibata dan didukung dengan sarana transportasi darat

untuk memperlancar kegiatan pelabuhan, seperti pengangkutan hasil pertanian

serta turun naiknya penumpang dari kapal yang berlabuh untuk berbagai

kepentingan.

Ada dua hal yang disumbangkan oleh pelabuhan untuk meningkatkan

perekonomian nasional yaitu berupa pajak yang diberikan kepada pemerintah

pusat atau daerah. Demikian juga secara langsung berupa perolehan pendapatan

pada jenis-jenis usaha lain yang dapat dikelola oleh masyarakat di lokasi

pelabuhan. Begitu juga tumbuhnya usaha-usaha lain di daerah pelabuhan yang

digerakkan oleh adanya aktivitas pelabuhan dan pada gilirannya akan memberikan

nilai tambah ekonomi pada daerah sekitar atau belakang pelabuhan.4

4Elfrida Gultom, Refungsionalisasi Pengaturan Pelabuhan untuk Meningkatkan Ekonomi Nasional, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2006, hal,5-6

Kegiatan ekonomi yang berlangsung di sekitar pelabuhan Ajibata sejak

tahun 1972 hingga tahun 1992 memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat

sekitar khususnya masyarakat Desa Pardamean, Desa Parsaoran, Desa Motung,

Desa Lumban Sirait, dan Desa Lumban Gurning. Desa-desa ini terletak di

Kecamatan Ajibata. Ada yang berfungsi sebagai awak kapal, pedagang, buruh

(4)

Pada umumnya masyarakat di sekitar pelabuhan lebih dominan mengisi

lapangan pekerjaan baik itu sabagai karyawan, buruh, pedagang maupun pemberi

jasa lainnya dan sebagian berasal dari luar daerah pelabuhan. Pelabuhan Ajibata

memiliki peranan penting dalam kehidupan masyarakat baik itu dalam bidang

perekonomian, pendidikan, sosial serta perkembangan pembangunan di Ajibata.

Pembangunan yang ada tidak terlepas dari peran aktif atau andil

masyarakat Ajibata dengan Pemerintah Daerah (Pemda) setempat.Pertumbuhan

pembangunan bagi daerah Ajibata dapat memperbaiki keadaan sarana ekonomi

dan sosial di daerah tersebut. Pembangunan pelabuhan juga dipengaruhi oleh

perkembangan pariwisata yang ada di Parapat. Hal ini dapat dilihat dari

perpindahan kapal-kapal reguler yang menuju ke Samosir dari pelabuhan Tigaraja

menjadi Pelabuhan Ajibata.

Uraian di atas merupakan alasan penulis sehingga tertarik untuk meneliti

pelabuhan penyeberangan Ajibata sebagai pendorong perkembangan ekonomi

pada masyarakat sekitarnya.

Disini penulis memberi batasan waktu penelitian antara tahun 1972 sampai

dengan tahun 1992. Tahun 1972 dipilih dengan alasan pada tahun tersebut

pertama kali Pelabuhan Ajibata digunakan sebagai tempat penyedia transportasi

kapal di Danau Toba untuk kegiatan penyeberangan ke Onan Runggu dan Tomok.

Tahun 1992 dipilih sebagai waktu akhir penelitian karena pada tahun ini

merupakan awal pembangunan dermaga ferry penyeberangan yang dapat

(5)

pelabuhan Ajibata menjadi semakin ramai dan meningkatkan aktifitas pasar yang

(6)

1.2 Rumusan Masalah

Dalam melakukan sebuah penelitian, rumusan masalah menjadi landasan

dari topik yang dibahas. Hal inilah yang nantinya akan diungkapkan dalam

pembahasannya. Rumusan masalah dianggap penting karena didalamnya terdapat

konsep yang akan dibawa dalam penelitian dan menjadi alur dalam penulisan.

Adapun permasalahan dalam tulisan yang berjudul PELABUHAN

PENYEBERANGAN AJIBATA TAHUN (1972-1992) adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana latar belakang dibangunnya Pelabuhan Penyeberangan Ajibata

pada tahun 1972?

2. Bagaimana perkembangan Pelabuhan Ajibata tahun 1972-1992?

3. Bagaimana dampak Pelabuhan Ajibata terhadap masyarakat sekitar Kecamatan

Ajibata tahun 1972-1992?

1.3 Tujuan dan Manfaat

Setelah mengetahui apa yang menjadi pokok permasalahan yang akan

dikembangkan, maka yang menjadi permasalahan selanjutnya adalah apa yang

menjadi tujuan dalam melakukan penulisan ini serta manfaat apa yang dapat

dipetik.

Adapun tujuan penelitian ini adalah:

1. Mengetahui latar belakang dibangunnya Pelabuhan Penyeberangan Ajibata

(7)

2. Menjelaskan perkembangan Pelabuhan Penyeberangan Ajibata tahun

1972-1992.

3. Menjelaskan dampak Pelabuhan Penyeberangan Ajibata terhadap masyarakat

sekitar Kecamatan Ajibata 1972-1992.

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1. Menambah pengetahuan sekaligus memotivasi peneliti dalam menghasilkan

karya-karya historiografi serta memberikan referensi literatur yang berguna

terhadap bidang akademis, terutama dalam studi Ilmu Sejarah guna membuka

ruang penulisan berikutnya.

2.Bagi masyarakat, penelitian ini dapat memberikan informasi tentang potensi

Pelabuhan Ajibata dalam peningkatan kehidupan di bidang sosial maupun

ekonomi.

3.Menambah wawasan pembaca mengenai kehidupan masyarakat di Pelabuhan

Ajibata.

1.4 Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka dimaksudkan untuk mendapatkan karya tulis dan

dokumen yang relevan dengan objek penelitian. Hal ini sebagai sumber informasi

ataupunacuan dan perbandingan dalam permasalahan yang dikaji dalam penelitian

(8)

sarana aktifitas manusia. Agar perdagangan di pelabuhan mengalami kemajuan

perlu pengaturan dan pengolahan yang baik dan efisien. Dengan pengolahan yang

baik dan efisien, pelabuhan dapat memberikan pelayanan bagi pengguna jasa

pelabuhan.

Abbas Salim dalam Manajemen Pelayaran Niaga dan Pelabuhan (1995),

menjelaskan kegiatan yang dilakukan di pelabuhan. Hal ini untuk kelancaran

operasi dalam mencapai efisiensi yang lebih matang, dengan teraturnya

pengelolaan pelabuhan memberikan pelayanan terhadap pelanggannya. Dalam

memberikan penggunaan fasilitas pelabuhan yang tepat terhadap kapal untuk

memakai jasa perairan. Penulis menggunakan buku ini untuk memahami

bagaimana pentingnya pelayanan terhadap aktivitas pelabuhan secara umum.

Singgih Tri Sulistiyono dalam Pengantar Sejarah Maritim Indonesia

(2004) menjelaskan bahwa ada hubungan antara pelabuhan dengan kota

pelabuhan dan daerah dalam mendukung aktivitas pelabuhan itu. Perkembangan

suatu pelabuhan maupun kota itu sendiri tidak bisa dilepaskan dengan kegiatan

perdagangan dan pelayaran. Penulis menggunakan buku ini untuk mendapat

gambaran bagaimana konsep maritim sehingga peneliti dapat memahami

pelabuhan yang menjadi objek penelitian.

Bambang dalam Pelabuhan (1996), menjelaskan pelabuhan sebagai daerah

perairan yang terlindung terhadap gelombang, yang dilengkapi dengan fasilitas

terminal laut. Hal ini meliputi dermaga dimana kapal dapat bertambat untuk

(9)

waktu yang lebih lama selama menunggu pengiriman ke daerah tujuan atau

pengapalan. Terminal ini dilengkapi dengan jalan raya atau saluran pelayaran

darat. Tipe-tipe dalam pelabuhan mempunyai fungsi-fungsi tersendiri. Antara lain

adalah dari segi penyelenggaraan, pengusahaannya, fungsi dalam perdagangan

nasional dan internasional, segi kegunaan dan letak geografisnya. Seperti halnya

untuk mencapai semua itu ada beberapa faktor yang perlu diketahui misalkan

kemudahan dalam menggunakan fasilitas pelabuhannya serta fungsi.

Penulis menggunakan buku ini untuk mendapatkan informasi tentang

faktor-faktor pendukung dari pelabuhan di suatu daerah dan memberikan beberapa

dampak terbentuknya pelabuhan tersebut.

S. Kramadibrata dalam Perencanaan Pelabuhan (1995) menjelaskan

pelabuhan sebagai titik simpul yang merupakan suatu jembatan antar daratan dan

lautan. Pelabuhan juga sebagai sarana aktivitas manusia memerlukan suatu

perencanaan yang efisien sehingga menghasilkan keseimbangan di berbagai

sektor kehidupan masyarakat. Sektor-sektor tersebut meliputi sektor sosial, sektor

ekonomi, sektor teknologi dan administrasi. Semua sektor saling

berkesinambungan satu sama lainnya. Buku ini memberikan pemahaman bagi

penulis tentang perencanaan yang efisien untuk pembangunan sebuah pelabuhan

(10)

1.5 Metode Penelitian

Dalam penulisan sejarah yang ilmiah, pemakaian metode sejarah sangatlah

penting. Metode sejarah dapat diartikan sebagai proses menguji dan menganalisa

secara kritis atas rekaman dan peninggalan masa lampau.5

5Louis Gootschalk, Understanding History, Mengerti Sejarah, (Terj) Nugroho Notosusanto, Jakarta: UI Press, 1985, hlm. 103.

Untuk mendapatkan

sumber-sumber yang dibutuhkan sebagai bahan penulisan yang relevan dengan

pokok permasalahan haruslah dikaji secara mendalam.

Dalam penulisan penelitian ini kita harus melewati beberapa proses agar

diperoleh suatu penilaian atau pemaparan yang lebih objektif. Langkah pertama

yang penulis kerjakan yaitu heuristik pengumpulan sumber-sumber untuk

mendapatkan data-data yang terkait dengan objek penelitian. Dalam hal ini

penulis menggunakan metode library research (penelitian kepustakaan) dan field

research (penelitian lapangan/ wawancara). Sumber yang penulis gunakan

merupakan sumber primer dan sumber sekunder. Penulis mengumpulkan data

melalui buku, arsip, artikel dan lainnya yang mempunyai kaitan dan telah

membantu penulis untuk memahami permasalahan. Library research merupakan

studi pustaka yaitu mendapatkan data-data ataupun karya tulis yang berkenaan

dengan masalah pelabuhan dan transportasi khususnya yang ada di Kecamatan

(11)

Penulis melakukan studi pustaka di Perpustakaan Universitas Sumatera

Utara, Perpustakaan Sumatera Utara, Perpustakaan Pemkab Samosir dan

arsip-arsip di Dinas Perhubungan. Sementara field research dilakukan dengan

penelitian langsung ke lokasi penelitian, yaitu pelabuhan Ajibata dan sekitarnya.

Penulis melakukan wawancara secara langsung kepada informan-informan yang

berhubungan dengan penelitian, seperti pegawai pelabuhan, pekerja pelabuhan,

pedagang dan masyarakat sekitar yang menggunakan jasa pelabuhan atau

mengetahui tentang kondisi pelabuhan pada masa periode penelitian tersebut.

Langkah kedua yaitu kritik sumber (verifikasi). Kritik sumber yang

melalui dua tahap yaitu kritik intern dan kritik ekstern. Kritik intern adalah

memverifikasi kebenaran isi baik itu yang bersifat tulisan (buku, disertasi, tesis)

dan kritik ekstern adalah kritik yang dilakukan terhadap aspek luar dari sumber

sejarah dengan cara melakukan pengujian terhadap aspek-aspek luar dari sumber

sejarah. Setelah melalui kedua tahap ini data yang telah didapat, dapat

digolongkan kepada dua kelompok yaitu data primer dan data sekunder. Data

primer adalah data yang dapat dijadikan sebagai panduan utama dalam penulisan

penelitian, sedangkan data sekunder dijadikan sebagai bahan referensi yang

disesuaikan dengan data primer tadi.

Langkah ketiga yaitu interpretasi. Tahap ini penulis menafsirkan apakah

data-data tersebut bersifat realistis terhadap kondisi zaman yang sedang

(12)

Langkah keempat yaitu Historiografi untuk melakukan analisis data

sehingga dihasilkan sintesis hasil penelitian yang diwujudkan dalam bentuk suatu

karya sejarah yang dituangkan dalam bentuk tulisan.Penulis menjelaskan semua

data yang telah terseleksi dan telah ditafsirkan berdasarkan prinsip kronologi.

Tahap ini merupakan tahap terakhir penulis menyajikan semua fakta ke dalam

Referensi

Dokumen terkait

[r]

 Suatu benda mempunyai energi kinetik tidak hanya karena gerakan tetapi juga pada posisi dan konfigurasi bentuk benda yang dikenal dengan energi potensial..  Energi

Kesepakatan bersama yang dibuat antara PT Pelindo II Cabang Cirebon dengan perusahaan Bongkar Muat batu Bara atau pelaku usaha lainnya akan penulis dalami dari

toko Ramlan tanpa sepengetahuan dari saksi Ramlan sebagai pemilik toko Ramlan, dan terdakwa meminta kepada saksi Desi Yulianti yang bertugas sebagai Input Faktur penjualan di

Penelitian ini dibatasi dengan mencari formula atenuasi percepatan gerakan tanah maksimum yang sesuai untuk wilayah Lampung serta membuat peta percepatan tanah maksimum

bahwa dengan terjadinya perubahan yang signifikan pada kondisi perekonomian dan keuangan di tingkat global, nasional dan Kabupaten Kutai Barat serta penerapan kebijakan

Penulis menyelesaikan tugas akhirnya untuk memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pertanian pada Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, dengan melakukan penelitian yang

Yang dimaksud dengan indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan atau kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran. Jadi indikator kinerja