• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penambahan Nilai Limbah Padat Keramik Menjadi Batako di PT. JUI SHIN INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penambahan Nilai Limbah Padat Keramik Menjadi Batako di PT. JUI SHIN INDONESIA"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Perusahaan

PT. JUI SHIN INDONESIA berdiri pada Agustus 2001 dan berlokasi di Jalan Pulau Pini Kav 600352, Kawasan Industri Medan (KIM) II, Medan, Sumatera Utara. Perusahaan ini didirikan oleh pengusaha dari Taiwan bernama Mr. Chang Jui Fang dan Miss Yang Chih Hua. PT. JUI SHIN INDONESIA merupakan satu-satunya perusahaan di bidang industri keramik dan granit di pulau Sumatera. Tujuan awal pendirian adalah untuk memenuhi pangsa pasar Sumatera dengan harga produk terjangkau dan pelayanan yang cepat, serta memuaskan.

(2)

II-29

kebutuhan dan kepuasan pelanggan. Dengan demikian, PT. JUI SHIN INDONESIA terus berkembang dalam pelayanan dan mutu untuk menjadi market leader dalam industri keramik.

Visi perusahaan adalah PT. JUI SHIN INDONESIA berkomitmen menjadi perusahaan terkemuka di dalam bidang industri keramik dan granit. Misi perusahaan adalah selalu memberikan produk berkualitas dan pelayanan yang profesional serta terus menerus melakukan perbaikan melalui penerapan Sistem Manajemen Mutu agar selalu dapat memenuhi kepuasan dan harapan pelanggan sesuai dengan motto “Innovations for Every Lifestyle”.

(3)

2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha

Ruang lingkup usaha PT. JUI SHIN INDONESIA adalah produksi

dibidang indsutri keramik dan granit sesuai dengan pesanan dari konsumen dalam dan luar negri. Berikut jenis produk yang dihasilkan oleh PT. JUI SHIN

INDONESIA : 1. Keramik

Produksi keramik PT. JUI SHIN INDONESIA meliputi keramik lantai dan dinding yang dapat digunakan di rumah maupun perkantoran. Ukuran yang tersedia untuk keramik bervariasi dari 20x20 cm, 25x20 cm, 30x30 cm hingga 40x40 cm.

2. Granit

Produk granit PT. JUI SHIN INDONESIA pada umumnya digunakan untuk lantai perkantoran dengan ukuran 60x60 cm dan 80x80 cm.

3. Water Glass

(4)

2.3. Lokasi Perusahaan

PT. JUI SHIN INDONESIA merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri keramik yang berlokasi di Jalan Pulau Pini Kav 600352, Kawasan Industri Medan (KIM) II, Medan, Sumatera Utara.

PT. JUI SHIN INDONESIA didirikan di atas tanah seluas kurang lebih 55 hektar meliputi bangunan produksi, kantor, bengkel, toilet, gudang, tempat pengolahan limbah, tempat parkir, power house dan pos satpam.

2.4. Daerah Pemasaran

Daerah pemasaran PT. JUI SHIN INDONESIA meliputi pasar dalam dan luar negeri. Daerah pemasaran luar negeri PT. JUI SHIN INDONESIA meliputi Malaysia, Taiwan dan China. Sedangkan untuk dalam negeri meliputi seluruh provinsi di Indonesia. Teknik pemasaran yang digunakan adalah menggunakan agen-agen yang berada di dekat konsumen dan agen menjual langsung kepada konsumen. Untuk memenuhi kebutuhan pasar yang ada diluar pulau Sumatera maka perusahaan menggunakan jasa ekspedisi dan mengantarkan produk ke pelabuhan terdekat dari agen.

2.5. Dampak Lingkungan dan Sosial Ekonomi

(5)

Dampak ekonomi adalah bagaimana perusahaan berpengaruh terhadap masyarakat sekitar baik secara ekonomi. Dampak ekonomi dari perusahaan adalah pemberian lapangan kerja bagi penduduk sekitar, karena perusahaan ini menyerap kurang lebih 1500 pekerja yang bekerja dalam sistem shift. Pada umumnya perekrutan buruh tidak perlu memiliki keahlian atau ketrampilan khusus sehingga dapat menyerap tenaga kerja di sekitar perusahaan. Keberadaan perusahaan juga membantu usaha masyarakat sekitar yang membuka warung makan, tempel ban, pedangan keliling dan lain-lain.Dampak lingkungan yang dimiliki perusahaan adalah kegiatan menanam 1000 pohon untuk penghijauan lahan-lahan.

2.6. Proses Produksi

Proses produksi merupakan suatu kegiatan ataupun metode untuk menghasilkan atau menambah nilai barang atau jasa menggunakan sumber daya tertentu seperti manusia, mesin, peralatan dan dana sehingga memiliki nilai yang lebih tinggi. Kegiatan produksi Kegiatan produksi ini dilakukan di suatu area yang berhubungan dengan gudang bahan baku, lantai produksi, dan gudang produk tetapi tidak berhubungan dengan perkantoran.

(6)

lini produksi keramik dan 3 lini produksi granit. Setiap lini produksi dibedakan atas jenis dan ukuran keramik dan granit yang diproduksi. Berikut adalah pengklasifikasian lini produksi berdasarkan size produk :

a. Lini A1 berukuran 20x25 cm, 25x40 cm, 20x20 cm, 25x25 cmdengan motif bebas.

b. Lini A2 berukuran 20x25 cm , 25x40 cm, 20x20 cm, 25x25 cm dengan motif bebas.

c. Lini B1 berukuran 40x40 cm dengan motif bebas dan dapat melakukan printing sampai dengan dua kali.

d. Lini B2 berukuran 40x40 cmdengan motif bebas, dan dapat melakukan printing sampai dengan dua kali.

e. Lini E berukuran 25x40 cm, 40x40 cm dengan motif bebas.

f. Lini F berukuran 40x40 cm denganmotif bebas, dan dapat melakukan printing sampai dengan dua kali.

g. Lini H berukuran 60x60 cm dengan motif polos. h. Lini I berukuran 60x60 cm dengan motif polos.

i. Lini J berukuran 60x60 cm, 80x80 cmdengan motif polos, j. Lini K berukuran 60x60 cmdengan motifpolos

2.6.1. Standar Mutu Bahan/ Produk

(7)

Pada tabel 2.1 dapat dilihat standar kualitas bahan yang digunakan dalam proses produksi :

Tabel 2.1. Standar Kualitas Bahan

Jenis

(8)

dan granit. Gambar penseleksian produk dapat dilihat pada Gambar 2.1 dan gambar alat penguji breaking strength dan bending strength dapat dilihat pada Gambar 2.2.

Sumber : PT. JUI SHIN INDONESIA

Gambar 2.1. Seleksi Produk Cacat secara Visual

Sumber : PT. JUI SHIN INDONESIA

Gambar 2.2. Proses Pengecekan Bending Strength di Laboratorium

(9)

Quality Control untuk mendapatkan label “QC Passed”. Keramik defect dan keramik yang sesuai standar dapat dilihat pada Gambar 2.3 dan Gambar 2.4.

Gambar 2.3. Keramik Defect

Gambar 2.4. Keramik yang Sesuai Standar Mutu

2.6.2. Bahan yang Digunakan

(10)

Bahan baku adalah bahan yang ikut langsung dalam proses produksi hingga menjadi produk jadi dimana sifat dan bentuk bahan tersebut akan mengalami perubahan.

Dalam memproduksi keramik dan granit, PT. JUI SHIN INDONESIA menggunakan bahan baku yang diperoleh dari vendor sesuai dengan mutu yang diharapkan. Setiap pembelian bahan baku, departemen Quality Control akan mengambil sample untuk diuji apakah bahan baku telah memenuhi standar yang ada. Apabila bahan baku tidak memenuhi standar yang ada maka perusahaan ini berhak untuk mengembalikannya ke perusahaan pemasok bahan baku.

Bahan baku yang digunakan dalam proses pembuatan keramik adalah: 1. Clay sebagai bahan slip body yang akan dicampur ke dalam ballmill.

2. Scrap, sebagai bahan slip body yang akan dicampur ke dalam ballmill. 3. Afal keramik sebagai bahan slip body yang akan dicampur ke dalam ballmill. 4. Pasir merah (Silika) sebagai penurun temperatur leleh yang akan dicampur ke

dalam ballmill.

5. CaCO3 sebagai pembentuk pori-pori keramik yang akan dicampur ke dalam

ballmill.

6. Feldspar sebagai bahan pelebur atau perekat pada suhu tinggi dalam proses pembuatan keramik.

7. Engobe sebagai pelapis dasar body keramik.

8. Glassure sebagai pelapis body keramik sehingga body menjadi keras dan kilat setelah pembakaran.

(11)

10.Waterglass digunakan sebagai pengkilap material

2.6.2.2. Bahan Penolong

Bahan penolong adalah bahan yang ditambahkan pada proses pengolahan untuk memperlancar proses produksi, tetapi tidak tampak di bagian akhir produk.

Bahan penolong yang digunakan antara lain :

1. Air digunakan sebagai bahan campuran body slip ke dalam ballmill, untuk membasahi body keramik yang keluar dari horizontal dryer agar menurunkan temperatur keramik dan sebagai pendingin pada proses polishing

2. Medium liquid digunakan sebagai pengencer formula pasta

2.6.2.3. Bahan Tambahan

Bahan tambahan adalah bahan yang digunakan dalam proses produksi yang berfungsi untuk meningkatkan mutu atau nilai sebuah produk serta merupakan bagian dari produk akhir.

Adapun bahan tambahan yang digunakan adalah :

1. kardus/karton digunakan sebagai tempat kemasan produk jadi. 2. Lem digunakan untuk mengelem kardus

2.6.3. Uraian Proses

(12)

Proses produksi adalah teknik atau metode yang digunakan untuk menghasilkan suatu barang atau jasa sehingga nilainya bertambah dengan menggunakan sumber-sumber daya (resources) yang tersedia, antara lain: tenaga kerja, mesin, bahan baku, modal, metode dan energi.

Uraian proses pembuatan keramik di PT. JUI SHIN INDONESIA adalah sebagai berikut:

1. Slip Preparation

Slip Preparation adalah proses pembuatan slip atau lumpur dari formula body yang akan diproduksi. Formula body ditetapkan oleh bagian research and development untuk menjaga kualitas keramik yang akan dihasilkan. Formula body dicampur dan dihancurkan di dalam ballmill dengan putaran 4000-6000 rpm sehingga dihasilkan slip atau lumpur. Setelah selesai, slip dialirkan ke ground tank dan kemudian dibawa ke bagian spray dryer dengan menggunakan pompa.

2. Powder Preparation

(13)

3. Body Preparation

Body preparation adalah proses pembentukan body keramik dari bentuk powder. Powder dari bagian spray dryer dialirkan ke bagian press yang kemudian diisi ke dalam cetakan dan ditekan dengan tekanan pertama sebesar 40 bar dan tekanan kedua sebesar 150 bar. Setelah selesai, body keramik dimasukkan ke dalam horizontal dryer (HD) untuk dikeringkan selama 15 menit. Setelah keluar dari horizontal dryer, body keramik dibawa ke bagian glazing line.

4. Glaze Preparation

Glaze preparation adalah proses pemberian lapisan pada body keramik sesuai dengan yang diinginkan konsumen. Body keramik yang keluar dari horizontal dryer dibersihkan dengan kipas angin dan blower, kemudian disemprot dengan air untuk menetralisir suhu permukaan body keramik. Selanjutnya body keramik dilapisi dengan pelapis awal engobe menggunakan kerablade, kemudian dilapisi dengan glassure menggunakan kerablade. Body keramik yang sudah dilapisi kemudian diberi motif menggunakan mesin printing. Di bagian glazing line keramik disortir secara visual setelah diberi motif dimana body keramik yang memiliki defect segera diambil tidak masuk ke bagian kiln 5. Pembakaran (Kiln)

(14)

pompa angin dengan suhu 500-600 C. Keramik yang keluar dari kiln sudah menjadi keras dan berkilap. Selanjutnya keramik dibawa ke bagian sortir dan packing.

6. Sortir

Sortir adalah kegiatan memisahkan keramik secara visual antara keramik defect, kualitas 1, kualitas 2, dan kualitas 3. Pada sortir, kalibrasi keramik dipisahkan berdasarkan standar size atau ukuran yang telah ditentukan dengan mesin sortir packing.

7. Packing

Keramik dibawa ke mesin packing untuk dikemas dengan kardus yang sesuai dengan ukuran dan kualitas keramik yang dihasilkan. Kemudian keramik akan diikat menggunakan strap dan disusun pada pallet sesuai dengan ukuran, jenis dan kualitas keramik.

8. Warehouse

Produk yang telah selesai dipacking akan dibawa dengan menggunakan forklift ke warehouse. Staf warehouse akan mencek jumlah produk yang masuk dan memasukkan data ke dalam komputer.

(15)

Persiapan material formula body yang akan dicampur dengan mesin ballmill (4000-6000 rpm)

Persiapan material formula body yang akan dicampur dengan mesin ballmill (4000-6000 rpm)

Pengeringan slip (lumpur) dengan menggunakan mesin Spray Dryer temperatur 400-600 C

Pengeringan slip (lumpur) dengan menggunakan mesin Spray Dryer temperatur 400-600 C

Slip yang dikeringkan akan menjadi Powder, Powder dipress sebanyak 2 kali dengan tekanan P1=40 bar, dan P2 = 150 bar

Slip yang dikeringkan akan menjadi Powder, Powder dipress sebanyak 2 kali dengan tekanan P1=40 bar, dan P2 = 150 bar

Powder yang dipress akan membentuk body ceramic selanjutnya body ceramic dilapisi formula glassure, engobe dan diberi motif dengan mesin printing

Powder yang dipress akan membentuk body ceramic selanjutnya body ceramic dilapisi formula glassure, engobe dan diberi motif dengan mesin printing

Pembakaran keramik dilakukan pada mesin Kiln dengan temperatur preheating (700-1000 C), Firing (1100-1200 C), Cooling (500-600 C)

Pembakaran keramik dilakukan pada mesin Kiln dengan temperatur preheating (700-1000 C), Firing (1100-1200 C), Cooling (500-600 C)

Ceramic tile disortir sesuai dengan kualitasnya

Ceramic tile disortir sesuai dengan kualitasnya

Ceramic tile dipacking dan disusun berdasarkan motif dan kualitasnya

Ceramic tile dipacking dan disusun berdasarkan motif dan kualitasnya

Ceramic tile disimpan di gudang produk

Ceramic tile disimpan di gudang produk

Sumber : PT. JUI SHIN INDONESIA

Gambar 2.5. Block Diagram Proses Produksi Keramik PT. JUI SHIN

(16)

2.7. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi seringkali disamakan dengan rancangan organisasi. Struktur adalah bentuk pengaturan formal dari bagian-bagian yang ada dalam sebuah organisasi. Struktur dari sebuah organisasi yang dirancang dengan baik akan bisa menggambarkan secara jelas pembagian kegiatan dalam unit-unit yang dibentuk sesuai dengan pengelompokan fungsi dan spesialisasi serta koordinasi antar unit tersebut.

Struktur organisasi sangat diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi karena dalam struktur organisasi dapat dilihat hubungan antara pemimpin dan yang dipimpin. Organisasi tergambar secara skematis tentang hubungan kerja sama dari orang-orang yang menggerakkan organisasi, sehingga tercapai fungsi-fungsi manajemen, wewenang, dan tanggung jawab dari setiap orang yang ada dalam organisasi.

Gambar

Tabel 2.1. Standar Kualitas Bahan
Gambar 2.2.
Gambar 2.3. Keramik Defect
Gambar 2.5. Block Diagram Proses Produksi Keramik PT. JUI SHIN

Referensi

Dokumen terkait

Namun dari hasil tabel silang menunjukan bahwa sampel yang mengandung timbal lebih banyak pada pedagang dengan penggunaan minyak yang baik (54.5%), begitu pula

Aktivitas mengangkut batok kelapa termasuk penanganan manual.Batok kelapa tersebut mencapai 11 kg.Postur janggal punggung adalah miring, leher menunduk dan miring,

Dengan demikian pemakaian energi listrik bisa dihemat yaitu dengan cara mengoptimalkan konsumsi energi masing-masing peralatan yang digunakan, memperkecil gejala harmonik

1. Untuk mengetahui gambaran aktivitas siswa dan guru dengan model pembelajaran hibrid tipe traditional classes - real workshop - virtual.. Untuk

Selanjutnya pengertian terbaru mengenai Usaha Kecil menurut Undang- Undang Nomor 20 tahun 2008 adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produktivitas padi adalah dengan pengembangan varietas unggul melalui program perakitan padi tipe baru (PTB) yang

Karena Sorafenib berpotensi menurunkan aliran darah dalam tumor, penelitian telah dilakukan untuk menyelidiki sorafenib sebagai pengobatan adjuvan untuk potensi pengobatan

(2015), dalam penelitiannya Pengaruh Komitmen Organisasi, Budaya Kerja, Motivasi dan Iklim Organisasi terhadap Kepuasan Kerja dan Dampaknya pada Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten