• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Pengembangan Usaha Bonsai Serut (Streblus asper) (Kasus : Desa Bangun Sari, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Strategi Pengembangan Usaha Bonsai Serut (Streblus asper) (Kasus : Desa Bangun Sari, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang)"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

70

DAFTAR PUSTAKA

Anonimous. 2014 diakses dari https:// basmahsyadza. wordpress. com/2014/06/15/ streblus-asper-lour/ pada tanggal 11 Oktober 2016

Badan Pusat Statistika. 2016. Deli Serdang Dalam Angka. Sumatera Utara.

Beattie, B.R dan C.R Taylor. 1994. Ekonomi Produksi. Penerjemah ; Dr. Soeratno Josohardjono, MEc. UGM-Press: Yogyakarta.

Expose, Laporan Pemerintah Desa Bangun Sari, Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang Tahun 2017

Hanani, N, J,B. Ibrahim, dan Purnomo, 2003. Strategi Pembangunan Pertanian. Lappera Pustaka Umum, . Lappera Pustaka Umum: Yogyakarta.

Hisyam. 1998. Analisis SWOT. Pustaka Harapan: Jakarta.

Joesron, T.S dan M. Fathorrozi, 2003. Teori Ekonomi Mikro Dilengkapi Beberapa Bentuk Fungsi Produksi. Raja Grafindo Persada: Jakarta.

Kotler, P. 1997. Manajemen Pemasaran (Edisi ke 9, Jilid 2). Jakarta: Prenhallindo.

Lumiharto, Elly. 1998. Kiat Merawat Bonsai Agar Tampil Prima. Kanisius: Yogyakarta.

Morgan, D. W. 1970. Determining Sample Size For Researchactivities. Educational And Physicological Measurement, 30, 607-610

Nazaruddin. 1999. Membuat, Mengoreksi dan Merawat Bakalan Bonsai. Penebar Swadaya: Jakarta.

Paimin, Farry. B dan Nazaruddin. 1999. Seni Bonsai Lanjutan. Penebar Swadaya: Jakarta.

Prihmantoro. 1997. Tanaman Hias Daun. Penebara Swadaya: Jakarta.

Pulungan, Novita Rahma. 2003. Prospek Pengembangan Tanaman Hias Aglaonema Di Kota Medan. Skripsi. Fakultas Pertanian Uniiversitas Sumatera Utara: Medan

Purba, Pascaria DL. 2013. Strategi Pengembangan Ekspor Kopi Arabika (Coffea Arabica) Sumatera Utara. Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara: Medan

Rangkuti, Freddy. 1997. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis.

Gramedia: Jakarta.

(2)

71

Rasahan, dkk. 1994. Refleksi Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Nusantara. Pustaka Harapan: Jakarta

Rismunandar. 2005. Seni Bonsai Untuk Pemula. Penebar Swadaya: Jakarta. Saaty, Thomas L. 1988. Decision Making for Leaders, University of Pittsburgh. Silalahi, U. 2002. Pemahaman Praktis Asas-asas Manajemen. Mandar Maju:

Bandung.

Situmorang, Syahrizal Helmi. 2007. Studi Kelayakan Bisnis. USU Press: Medan Soekartawi, 1996. Manajemen Agribisnis Bunga Potong. UI-Press: Jakarta

Strategy Chapter I, 2005 diakses dari https:// www. linux. ime. usp. br/ ~ felipegt/mac499/pcs2590/HBR_Swot_Analysis_I_Threats_and_Opportuniti es.pdf pada tanggal 23 November 2016

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta : Bandung

Referensi

Dokumen terkait

Angin pasat yang arahnya tetap, dapat menimbulkan arus tetap yang disebut arus khatulistiwa dan bergerak ke arah barat. Ada lima arus khatulistiwa, yaitu satu di Lautan Hindia, dua

Tugas Panitia meliputi kegiatan sebagai berikut. 1) Melaksanakan seleksi peserta pemilihan Kepala dan Pengawas TK Berprestasi Tingkat Kabupaten/Kota didasarkan pada

The Role of Headache Chronicity Among Prdictors Contributing to Quality of Life In Patients With Migraine : A Hospitas Based Study?. The Journal of Headache

Gerakan yang berbasis petisi online change.org menuntut pihak-pihak yang terkait di dalamnya untuk melakukan suatu gerakan yang tidak hanya sekedar melakukan protes,

Investasi pada entitas asosiasi dicatat di laporan posisi keuangan konsolidasian sebesar biaya perolehan dan selanjutnya disesuaikan untuk perubahan dalam bagian

Penilaian terhadap proses dan hasil pembelajaran dilakukan oleh guru untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik. Hasil penilaian digunakan sebagai bahan penyusunan

Memikirkan hal-hal seperti kebutuhan hidup dan biaya sekolah anak inilah yang membuat tekanan darah saya naik dan kalau sudah punya masalah seperti ini, saya dan suami

Hal ini berarti bahwa: (1) upaya untuk memperoleh kualitas bahan pangan yang baik harus dimulai dari sejak pra-panen sampai pascapanen, dan (2) negara-negara berkembang didiskreditkan