• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manifestasi Okular Pada Penderita Leukemia Akut Anak Di RSUP Haji Adam Malik Medan Chapter III VI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Manifestasi Okular Pada Penderita Leukemia Akut Anak Di RSUP Haji Adam Malik Medan Chapter III VI"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Penelitian ini bersifat observasional, dengan pengambilan data

secara cross sectional, dimana subyek yang diteliti tidak diberikan

perlakuan dan pengambilan data dilakukan dengan sekali pengukuran.

3.2 Tempat dan waktu penelitian

Penelitian dilakukan di Poliklinik Mata RSUP. Haji Adam Malik dan

Poliklinik anak RSUP Haji Adam Malik Medan selama periode September

2015 sampai jumlah sampel terpenuhi.

3.3 Populasi Penelitian

Populasi penelitian adalah seluruh penderita yang berobat ke

poliklinik mata dan poliklinik anak di RSUP Haji Adam Malik Medan

dengan diagnosa Leukemia dari bulan September 2015 sampai jumlah

sampel terpenuhi.

3.4 Besar Sampel

Perhitungan besar sampel pada penelitian ini ditentukan dengan

rumus :

(2)

n ≥ 1,962 x 0,50 (1-0,50) (0.15)2

= 1,962 0.50 x 0,50)

0.0225

= 43 pasien

Maka sampel minimal untuk penelitian ini sebanyak 43 orang.

3.5 Kriteria Inklusi dan Eksklusi

Kriteria Inklusi

 Pasien anak yang telah terdiagnosa dengan leukemia. Kriteria Eksklusi

 Pasien anak dengan riwayat penyakit mata sebelumnya.

 Pasien anak yang tidak kooperatif

3.6 Identifikasi Variabel

Variabel terikat : Leukemia akut

Variabel bebas : Manifestasi okular

3.7 Definisi Operasional

Leukemia akut adalah : penderita leukemia akut yang telah

ditetapka di bangsal anak RSUP Haji Adam Malik Medan

Manifestasi okular adalah : penyakit yang ditimbulkan pada

orbita akibat leukemia.

Tekanan Intra Okuli adalah : tekanan intra okuli setiap pasien

(3)

3. 8 Bahan dan Alat

Bahan dan alat yang digunakan dalam penelitian ini :

1. Alat tulis

2. Snellen Chart

3. Funduskopi

4. Slit lamp

5. Tonometer nonkontak ® TOP CHON CT-80

6. Tetes mata Midriatil 1%

3.9 Alur Penelitian

3.10 Jalan Penelitian dan Cara kerja

 Penjelasan kepada keluarga pasien mengenai cara pemeriksaan dan tujuan pemeriksaan yang akan dilakukan

.

PASIEN LEUKEMIA

LO ALLO ANAMNESA

PEMERIKSAAN SEGMEN POSTERIOR

ANALISA DATA

(4)

 Pencatatan identitas pasien yang memenuhi kriteria pemilahan sampel.

 Dilakukan allo anamnesa

 Dilakukan pemeriksaan segmen anterior dan segmen posterior.

 analisa data

3.11 Analisa Data

Analisa data dilakukan secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk

tabulasi data.

3.12 Personal Penelitian

Peneliti : dr Erma Dardanella Nasution

3.13 Pertimbangan Etika

Usulan penelitian ini terlebih dahulu disetujui oleh rapat bagian

Ilmu Kesehatan Mata FK USU/ RSUP Haji Adam Malik Medan.

3.14 Biaya Penelitian

(5)

BAB IV HASIL PENELITIAN

Hasil penelitian ini bersiat observasional dengan pengambilan data

secara cross sectional dimana subyek yang diteliti tidak diberikan

perlakuan dan pengambilan data dilakukan dengan sekali pengukuran.

Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 45 orang penderita leukemia

akut anak yang dirawat di bangsal anak RSUP H Adam Malik Medan

tahun 2015 – 2016.

4.1 Karakteristik Umum Penderita Leukemia Akut Anak di RSUP H Adam Malik Medan

Tabel 4.1 Berdasarkan Jenis kelamin subyek penelitian

Jenis Kelamin N %

Laki-laki 21 46.66

Perempuan 24 53,33

Jumlah 45 100

Berdasarkan Tabel 4.1 didapatkan jumlah sampel terbanyak adalah

perempuan sebanyak 24 orang (53, 33 %)

Tabel 4.2 Berdasarkan Kelompok umur subyek penelitian

kelompok umur N %

0 - 5 5 11,11

6 - 11 23 51,11

12 - 17 17 37,78

Jumlah 45 100

Berdasarkan Tabel 4.2 kelompok umur yang terbanyak pada

subyek penelitian ini adalah pada umur 6 – 11 tahun sebanyak 28 orang

(6)

Tabel 4.3 Berdasarkan jenis leukemia subyek penelitian

Jenis leukemia N %

LLA 40 88,89

LMA 5 11.11

Jumlah 45 100

Berdasarkan Tabel 4.3 didapatkan jumlah sampel jenis leukemia

yang terbanyak adalah LLA sebanyak 40 orang (88,89 %)

Tabel 4.4 Berdasarkan jumlah kelainan pada okular

Manifestasi okular N %

Satu kelainan 12 48

Dua Kelainan 5 20

Lebih dari dua kelainan 8 32

Jumlah 25 100

Berdasarkan Tabel 4.4 jumlah manifestasi okular yang terbanyak

adalah pada satu kelainan yaitu sebanyak 12 orang (48%)

Tabel 4.5 Berdasarkan Kelainan pada Segmen Anterior Mata Kanan (OD), Mata Kiri (OS) atau Mata Kanan Dan Kiri (ODS)

OD OS ODS

Penurunan visus 1 - 4

Sub conjunctival bleeding 1 - -

Oedem palpebra - - 1

Hipopion - 1 -

Skleritis - - 1

Keratitis - 1 -

(7)

Berdasarkan Tabel 4.5 keterlibatan okuler pada segmen anterior

yang terbanyak adalah penurunan visus pada kedua mata

Tabel 4.6 Berdasarkan kelainan pada segmen posterior mata kanan (OD), mata kiri (OS) atau mata kanan dan kiri (ODS)

OD OS ODS

Pelebaran pembuluh darah retina - - 10

Perdarahan retina 2 1 5

Exudat retina - - 2

Sikatrix retina 1 - -

Cup disk ratio (CDR)> 0,4 mm - - 1

Papil edema - - 2

Berdasarkan Tabel 4.6 kelainan pada segmen posterior yang

terbanyak adalah pelebaran pembuluh darah retina pada mata kiri dan

mata kanan

Tabel 4.7 Berdasarkan kelainan pada orbit eyelid mata

kanan (OD), mata kiri (OS) atau mata kanan dan kiri (ODS)

OD OS ODS

Proptosis bulbi - 1

-Squamous cell carcinoma - 1 -

Berdasarkan Tabel 4.7 kelainan orbit eyelid yang didapati adalah

proptos bulbi dan squamous cell carcinoma masing-masing 1 (satu)

(8)

Tabel 4.8 Berdasarkan kelainan pada tekanan intra okular

mata kanan (OD), mata kiri (OS) atau mata kanan dan kiri (ODS)

OD OS ODS

Kenaikan tekanan intra okuli 1 -

11

Berdasarkan tabel 4.8 kelainan tekanan intra okular yang terbanyak

adalah peningkatan tekanan intra okular pada kedua mata sebanyak 11

(9)

BAB V

DISKUSI DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini bertujuan untuk melihat manifestasi okuler pada

penderita leukemia akut anak baik pasien lama maupun pasien baru.

Sebagai latar belakang untuk penelitian ini adalah terdapatnya komplikasi

dari leukemia terhadap okular yang semakin hari semakin bervariasi.

Pada penelitian ini didapati 16 jenis manifestasi okuler dari 25

orang penderta leukemia akut yaitu sebesar 55,56 %. . Dan sisanya

sebanyak 20 orang (44,44 %) penderita leukemia akut yang tidak didapati

kelainan. Kelainan segmen posterior merupakan kelainan yang terbanyak

dijumpai pada penelitian ini dan kenaikan tekanan intra okuli.

Pada pasien leukemia, retina dapat menunjukkan keterlibatan

secara klinis dari jaringan mata lainnya. Duke – Elder dan Dobree

memperhitungkan bahwa 90% dari penderita leukemia mengalami

perubahan fundus. Pembuluh darah yang berdilatasi dan tortuous yang

disebabkan oleh hiperviskositas, perivascular sheating dan cotton wool

spot disebabkan oleh penumpukan sel-sel leukemik, perdarahan pada

posterior pole terjadi pada setiap permukaan retina yang sering dilaporkan

pada pasien leukemik dimana gambaran tersebut dapat berbentuk bulat

ataupun flame shape yang biasanya dijumpai di lapisan nerve fiber layer.

Kadang-kadang perdarahan dapat masuk ke rongga vitreus sehingga

menyebabkan perdarahan vitreus. Beberapa perdarahan terdapat cairan

putih yang disebabkan oleh akumulasi sel leukemia. Robb et al

menunjukkan bahwa tidak ada korelasi antara retinal haemorrhage

dengan profil darah pada leukemia akut tetapi dengan meningkatnya sel

darah putih merupakan predisposisi untuk sel leukemia menginfiltrasi

leukemia.

Pada penelitian ini manifestasi pada retina adalah pelebaran

pembuluh darah yang didapati pada 12 penderita dimana kondisi ini

(10)

leukemia. Diikuti dengan perdarahan retina dan eksudat Hal ini sesuai

dengan penelitian Sharma T et al tahun 2004 yang didukung oleh

penelitian Mateo J et al tahun 2007. Tetapi kondisi ini dapat juga terjadi

pada penyakit lain yang bukan disebabkan leukemia tetapi pada

penyakit-penyakit yang menyebabkan terganggunya suplai darah ke retina.

Misalnya pada keadaan hemoglobin rendah dan berlangsung dalam

kondisi yang lama.

Infiltrasi orbita oleh leukemia dapat berupa proptosis, edema

palpebra dan kemosis. Menurut S.C Reddy dan Menon, 1998, hal ini

dapat timbul sebelum dan sesudah ataupun bersamaan dengan

manifestasi hematologi pada leukemia myeloid. Pada penelitian ini

proptosis timbul pada leukemia jenis limfoblastik. Biopsi mungkin

diperlukan khususnya saat underlying systemic disease yang ditemukan

pada saat pertama kali.

Massa orbital sel yang terbentuk dari leukemia myeloid disebut

granulocytic sarcoma yang diketahui sebagai chloroma yang disebabkan

oleh timbulnya massa kehijauan pada pemeriksaan karena disebabkan

oleh pigmen enzyme myeloperoksidase. Hal ini terjadi pada terminal dari

penyakit yang berhubungan dengan buruknya prognosis. 1,2,3,4

Gejala dan tanda pada mata meliputi mata kabur, diplopia, extra

ocular muscle palsies yang disebabkan terlibatnya nervus cranial dan

sekunder papiledema oleh karena meningkatnya tekanan intracranial.

Tanda neuro-ophtalmology telah dilaporkan dalam dua kasus pada

leukemia limfoblastik pada penelitian S.C Reddy dan Menon yaitu

ditemukannya sel blast pada cairan serebrospinal keduanya. Pada

penelitian ini didapati papiledema dua kasus yaitu pada leukemia

limfoblastik dimana ini sesuai dengan penelitian T Sharma et al, 2004

yang menyatakan bahwa salah satu manifestasi okular pada optic nerve

adalah papiledema. Juga sejalan dengan penelitian J Mateo, 2007 yang

(11)

memberikan prognosis yang buruk. Pada penelitian ini terjadi pada kasus

yang relaps dan terjadi kematian pada satu kasus.

Mesa et al 2003 juga menyatakan bahwa bila hal tersebut terjadi

pada pasien yang relaps dan masih menerima treatment maka prognosis

akan lebih buruk setelahnya. Lo Curto et al 1996; Bhatt et al, 2008;

Schocket et al, 2003 menyatakan bahwa penanganan keterlibatan optic

nerve sangatlah sulit karena tidak berpengaruh pada kemoterapi sistemik.

Tetapi pada kemoterapi intratekal dan radioterapi (Bandyopadhyay et al,

2010; Lo Curto et al, 1996)

Relaps primer dari leukemia akut pada segmen anterior tidak jarang

terjadi. Hal ini memungkinkan karena ischemia dari anemia ataupun

hiperviskositas skunder dari segmen anterior. Dimana kondisi ini dapat

menyebabkan edema pada kornea, konjungtiva kemosis, visual loss

uveitis anterior, peningkatan tekanan intraokular, katarak maupun

perasaan nyeri di mata. Tetapi pada penelitian ini didapati peningkatan

tekanan intraokular bukan pada kondisi yang relaps justru pada awal

diagnose leukemia ditegakkan. Penelitian ini sejalan dengan penelitian T

Sharma et al 2004 yang menyatakan bahwa manifestasi okular lain adalah

peningkatan tekanan intraokular tanpa menyebutkan sebagai akibat dari

relaps primer.

Walaupun keterlibatan secara primer pada kulit palpebra sangat

jarang tetapi leukemia dapat menginfiltrasi ke dermis. Pada penelitian ini

terjadi infiltrasi ke dermis berupa kanker sel skuamus. Terjadi pada kasus

leukoma limfosit yang telah ditreatment.

Manifestasi okular dari leukemia limfoblastik akut adalah sangat

sering dan timbul hampir pada 90% penderita. Tetapi pada penelitian ini

hanya ditemukan 55,55% pada kasus leukemia akut. Manifestasi ini terjadi

selama perkembangan penyakit tetapi dapat juga sebagai manifestasi

awal dari penyakit ataupun tanda awal relaps setelah remisi. (Kincaid &

(12)

Penatalaksanaan pada manifestasi okular ini sulit karena efek

kemoterapi ke mata sangat terbatas. Radioterapi telah banyak dipakai

sebagai penatalaksanaan. 18

Setiap pasien yang menderita leukemia akut, harus melakukan

pemeriksaan oftalmologi secara regular untuk mendeteksi dan

penatalaksanaan permasalahan di mata agar penglihatan dapat

dipertahankan terutama bagi pasien yang telah mengalami revisi ataupun

yang mengalami relaps karena penatalaksanaan dini akan dapat

(13)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

1. Kelainan terbanyak yang dijumpai pada penelitian ini adalah

pelebaran pembuluh darah retina, perdarahan retina dan

peningkatan tekanan intraokuli.

2. Kelompok umur terbanyak pada penelitian ini adalah usia 6 sampai

11 tahun.

3. Kenaikan Intraokuli dapat terjadi pada pasien leukemia akut pada

manifestasi awal maupun pada kondisi relaps penyakit.

4. Keterlibatan optic nerve pada leukemia akut merupakan prognosis

yang buruk pada pasien.

5. Manifestasi okular dari leukemia akut secara keseluruhan pada

penelitian ini adalah 55,55%.

6.2 Saran

1. Perlunya pemeriksaan mata pada semua pasien leukemia anak

sejak awal terdiagnosa kemudian . diikuti secara berkala untuk

follow up selanjutnya.

2. Perlunya update informasi agar dapat mengetahui lebih dini tentang

manifestasi okular ini untuk tidak jatuh pada kondisi yang buruk.

3. Perlunya informasi pada keluarga pasien tentang pentingnya

pemeriksaan awal pada mata untuk memberi edukasi tentang

Gambar

Tabel 4.1 Berdasarkan Jenis kelamin subyek penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Menindaklanjuti hasil rapat pembahasan harga jual batubara domestik di Kementerian ESDM, APBI-ICMA mengadakan rapat membahas mengenai usulan harga batubara untuk keperluan

PEMBUATAN MESIN PIROLISIS LIMBAH PLASTIK MENJADI MINYAK MENTAH.. BONDAN PRASETYO BUDI NIM

Aplikasi portal e-commerce kain troso di Kabupaten Jepara ini mampu mengakomodasi pengusaha kain troso di kabupaten Jepara dalam hal mempromosikan produk mereka

Pada bab ini, penulis menjelaskan mengenai pengertian kepemimpinan, peranan kepemimpinan, fungsi kepemimpinan, ciri-ciri kepemimpinan, tipe kepemimpinan, pengertian kinerja,

Pada hari Senin, 22 Mei 2017, dilakukan wawancara dengan ibu Wulan Utoyo selaku produsen dan pemilik Batik Bulan Pekalongan sekaligus anggota ASEPHI kota

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KESEKRETARIATAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS.. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

The objective of this study is to know more about the personally figure of Dakka Hutagalung, to analyze the structure of Batak pop music as the works of Dakka Hutagalung, as well

Hasil penelitian menyatakan bahwa terdapat perbedaan kemampuan penalaran dan koneksi matematis antara siswa yang memperoleh pembelajaran kooperatif dengan