• Tidak ada hasil yang ditemukan

PHP File Tree Demo 4.4.2 agenda 4

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PHP File Tree Demo 4.4.2 agenda 4"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

4.4.2. Sub Agenda Peningkatan Daya Saing Industri Manufaktur A. KONDISI UMUM

Perkembangan industri manufaktur di Jawa Timur sampai dengan

tahun 2004 untuk unit usaha industri tercatat sebanyak 653.859 unit usaha,

dengan investasi sebesar 12.238 milyar Rupiah dan nilai produksi sebesar

11.775 milyar Rupiah serta mampu menyerap 2.404.922 tenaga kerja,

kemudian tahun 2005 untuk unit usaha industri tercatat sebanyak 661.720

unit usaha, dengan investasi sebesar 12.705 milyar Rupiah dan nilai

produksi sebesar 12.100 milyar Rupiah serta mampu menyerap 2.464.565

tenaga kerja, terakhir tahun 2006, untuk unit usaha industri tercatat

sebanyak 694.954 unit usaha, dengan investasi sebesar 14,350 milyar

Rupiah dan nilai produksi sebesar 12.685 milyar Rupiah serta mampu

menyerap 2.576.176 tenaga kerja.

Struktur unit usaha industri di Jawa Timur sampai dengan tahun

2006 masih sangat didominasi oleh unit usaha industri kecil dan kerajinan

rumah tangga yaitu sebanyak 679.274 unit usaha atau 97,74% dari jumlah

populasi unit usaha industri di Jawa Timur, sedangkan sisanya 2,26% atau

15.680 unit usaha merupakan industri menengah dan besar.

Kebalikannya apabila dilihat dari struktur nilai produksi industri di

Jawa Timur sampai dengan tahun 2006 masih sangat didominasi oleh nilai

produksi industri menengah dan besar yaitu sebanyak 10.673 Milyar Rupiah

atau 84,14% dari jumlah nilai produksi industri di Jawa Timur, sisanya lebih

kurang 15,86% atau 2.012 Milyar Rupiah merupakan nilai produksi dari

industri kecil dan kerajinan rumah tangga.

Begitupula apabila dilihat dari struktur nilai investasi industri di Jawa

Timur sampai dengan tahun 2006 masih sangat didominasi oleh nilai

investasi industri menengah dan besar yaitu sebanyak 13.598 Milyar Rupiah

(2)

kurang 5,24% atau 752 Milyar Rupiah merupakan nilai investasi dari industri

kecil dan kerajinan rumah tangga.

Untuk penyerapan tenaga kerja dari industri, strukturnya sampai

dengan tahun 2006 terlihat cukup seimbang yaitu sebanyak 1.538.161 orang

tenaga kerja atau 59,71% terserap oleh industri kecil dan kerajinan rumah

tangga dan sisanya kurang lebih 40,29% atau 1.038.015 orang tenaga kerja

terserap oleh industri menengah dan besar.

Secara umum pada saat ini infrastruktur industri telah tersedia di

Jawa Timur diantaranya Kawasan Industri, Jalan Tol, Bandara, Pelabuhan

Dan Penyediaan Energi Listrik dan lain-lain.

B. SASARAN TAHUN 2008

Sasaran yang akan dicapai dalam rangka pembangunan Industri untuk

tahun 2008 adalah sebagai berikut :

1. Meningkatnya keterampilan, keahlian dan kompetensi tenaga kerja

industri sehingga mampu meningkatkan produktivitas industri dan

mampu bersaing di pasar kerja global.

2. Mendukung perkuatan daya saing, perluasan didalam penerapan

standarisasi untuk produk-produk industri manufaktur.

3. Terwujudnya industri kecil dan menengah yang tangguh sebagai basis

pengembangan industri regional.

4. Meningkatnya kemampuan industri dalam menciptakan,

mengembangkan dan menerapkan pengetahuan baik dalam uji

komersialisasi hasil penelitian dan pengembangan, rancangan produk

baru maupun proses produksi.

5. Memperkuat dan memperbaiki struktur industri baik dalam hal

konsentrasi penguasaan pasar maupun dalam hal kedalaman jaringan

pemasok bahan baku dan bahan pendukung, komponen dan barang

(3)

6. Meningkatnya basis produksi untuk meningkatkan nilai tambah sektor

industri yang berbasis sumber daya alam.

7. Mewujudkan kebijakan publik berupa penyederhanaan regulasi untuk

pengembangan dan perluasan usaha industri.

8. Mendukung penyediaan sarana dan prasarana untuk mengembangkan

dunia usaha industri.

9. Melakukan inisiasi terhadap alternatif pembiayaan penguatan usaha

industri manufaktur.

10. Mendukung penguatan kelembagaan yang mengelola usaha industri.

11. Pada tahun 2008 untuk skala industri besar dan menengah diperkirakan

jumlah unit usaha naik sebesar 6 % dari kondisi tahun 2004, nilai

investasi naik sebesar 12 % dari tahun 2004, nilai produksi naik sebesar

17 % dari kondisi tahun 2004 serta penyerapan tenaga kerja naik 13 %

dari kondisi tahun 2004.

12. Pada tahun 2008 untuk skala industri kecil dan kerajinan diperkirakan

jumlah unit usaha naik sebesar 7 % dari kondisi tahun 2004, nilai

investasi naik sebesar 17 % dari tahun 2004, nilai produksi naik sebesar

13 % dari kondisi tahun 2004 serta penyerapan tenaga kerja naik 10 %

dari kondisi tahun 2004.

C. ARAH KEBIJAKAN

Dalam rangka mewujudkan sasaran di atas, arah kebijakan pembangunan

Industri Jawa Timur adalah sebagai berikut:

1. Peningkatan nilai tambah dan produktivitas melalui pengembangan

industri dalam rangka pengembangan rantai nilai untuk membentuk

industri-industri yang kuat, meningkatkan nilai tambah dari setiap

produk yang dibuat, baik pada industri maupun pada rantai nilainya

baik dengan meningkatkan inovasi, penguatan pasar, maupun

(4)

2. Pengembangan klaster Industri dengan memperkuat industri-industri

yang terdapat dalam rantai nilai, mendorong kemitraan antara IKM

dengan perusahaan besar dan kaitan interaktif yang relevan lainnya,

mendorong tumbuhnya industri terkait serta memperkuat partnership

antara Industri inti, terkait, dan pendukung; memfasilitasi upaya-upaya

pemasaran dalam maupun luar negeri.

3. Pengembangan lingkungan bisnis yang nyaman/kondusif dengan

mengembangkan infrastruktur pendidikan dan pelatihan dibidang teknik

dan manajerial; memperluas infrastruktur bisnis jasa, mengembangkan

riset dan teknologi untuk meningkatkan inovasi yang berorientasi pasar;

menyempurnakan dan mengimplementasikan perangkat hukum;

menyempurnakan kebijakan perdagangan dan kebijakan investasi dalam

rangka mendukung pengembangan industri.

4. Pembangunan industri yang berkelanjutan dengan memperhatikan

aspek lingkungan dalam pengembangan industri sehingga menghasilkan

produksi bersih dan mengembangkan industri berbahan baku lokal yang

terbaharukan.

5. Mengembangkan IKM agar perannya setara dengan industri besar

sehingga merupakan fondasi perekonomian yang kokoh dan mewujdkan

IKM yang mandiri dan atau mendukung industri besar dalam satu

kerangka kerjasama yang sederajat dan saling menguntungkan.

6. Mendorong revitalisasi industri untuk meningkatkan daya saing industri.

7. Mendorong investasi industri baru.

8. Mengintegrasikan pembangunan industri di utara dan selatan Jawa

Timur.

9. Peningkatan implementasi kebijakan publik berupa penyederhanaan

regulasi dalam pengembangan dan perluasan usaha industri

(5)

10. Penyediaan sarana dan prasarana infrastruktur untuk pengembangan

dunia usaha industri.

11. Penguatan kelembagaan pada institusi yang mengelola industri

manufaktur.

Referensi

Dokumen terkait

Mayoritas lahan dengan potensi erosi terjadi di sub DAS Cisangkuy bagian hulu (daerah Pangalengan dan Cimaung) hingga tengah dimana kemiringan lereng curam hingga

PT AGUNG PODOMORO LAND TBK ESCALATES RESORT DEVELOPMENTS WITH APPOINTMENT OF MARRIOTT FOR NUSA DUA, BALI PROJECT AND LAND.. ACQUISITION IN BOGOR,

Dari analisis pergeseran penggunaan moda (terhadap moda tetap) tersebut di atas, diketahui ternyata penggunaan moda tetap berupa angkutan sungai bila dikaitkan dengan jaringan

To be included in their member list, these companies should show consistent annual growth rate exceeding industry and regional averages by 15%, minimum turnover

Upaya pengendalian kebisingan meliputi identifikasi masalah kebisingan di pabrik dan menentukan tingkat kebisingan yang diterima oleh karyawan, sehingga rumusan masalah

[r]

Within 10 (ten) years, the Agung Podomoro has completed more than 50 property projects, with majority addressed to middle class segments of society, with projects ranging

[r]