• Tidak ada hasil yang ditemukan

RKP 2011 - Matriks PNL1 Polhukam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "RKP 2011 - Matriks PNL1 Polhukam"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Prioritas Lainnya Bidang Politik, Hukum,

dan Keamanan

Program Aksi Bidang Tema Prioritas

Penanggungjawab Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Bekerjasama dengan

No Program/Kegiatan Prioritas Sasaran Indikator TargetTahun

2011

Pagu Tahun

2011

Instansi Pemerintah I PROGRAM PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DEPHAN

I.1 Penelitian dan pengembangan alat peralatan pertahanan

Terwujudnya model dan/atau prototype alat peralatan pertahanan matra darat, matra laut dan matra udara yang sesuai kemajuan IPTEK dan mampu

dikembangkan secara mandiri

Persentase prototype alat peralatan pertahanan matra darat, matra laut dan matra udara yang mampu dikembangkan secara mandiri

3 Paket 3.4 Kemhan

Prototype/desain alat peralatan pertahanan matra darat, matra laut, dan matra udara yang dikembangkan secara kerjasama Public Private berbasis kompetisi

2 Paket 2,0

II PROGRAM PENGEMBANGAN TEKNOLOGI DAN INDUSTRI PERTAHANAN

II.1 Penyusunan

Rencana induk, master plan dan road map

revitalisasi industri pertahanan

Tersusunnya rencana pengembangan & pengadaan Alutsista TNI dan Alut Polri 2010 – 2014

Kemajuan perumusan rencana

pengembangan dan pengadaan 50% - Kemhan

II.2 Refocusing, intensifikasi dan kolaborasi R & D

Terwujudnya model dan/atau prototype alat peralatan pertahanan matra darat, laut, dan udara yang sesuai dengan kemajuan IPTEK dan mampu

dikembangkan secara mandiri

Jumlah model dan /atau prototype alat peralatan pertahanan matra darat, laut, dan udara yang sesuai dengan kemajuan IPTEK dan mampu dikembangkan secara mandiri

30% - Kemhan

II.3 Produksi Alutsista Industri dalam negeri

Meningkatnya produksi Alutsista industri dalam negeri

Kapasitas jumlah produksi Alutsista industri dalam negeri yang

direalisasikan

24% 1.500,0 Kemhan

(2)

III.1 Operasi Militer Selain Perang (OMSP).

Terlaksananya tugas

OMSP secara efektif Jumlah dan cakupan wilayah penyelenggaraan OMSP 29% 46,2 Mabes TNI

III.2 Ops Gaktib dan

Ops Yustisi. Meningkatnya kondisi ketertiban di daerah rawan.

Prosentase kualitas dan kuantitas

operasi Gaktib. 44% 18.3 Mabes TNI

III.3 Operasi intelijen Strategis

Dapat ditangkalnya ATHG pertahanan negara.

Prosentase kualitas dan kuantitas data intelijen dan pengamanan yang dibutukan

44% 31.8 Mabes TNI

IV PROGRAM DUKUNGAN KESIAPAN MATRA DARAT IV.1 Penyelenggaraan

Intelijen dan Pengamanan Matra Darat

Kesiapan kekuatan dan kemampuan matra darat

Persentase kecukupan Operasi Pengamanan Personel, Material dan Dokumen serta Efektifitas dan Efesiensi Deteksi Dini

40% 105.8 TNI AD

V PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA BIN V.1

Kegiatan

Penyelenggaraan Dukungan

Administrasi Operasi Intelijen

Terselenggaranya dukungan administrasi operasi intelijen

Jumlah anggaran yang tersedia 30% 129

BIN Terlaksananya dukungan

pelaksanaan Intelijen Anti-Terorisme 90% 30

VI PROGRAM PENGEMBANGAN PENYELIDIKAN, PENGAMANAN, DAN PENGGALANGAN KEAMANAN NEGARA VI.1 Kegiatan Operasi

Intelijen Dalam Negeri

Meningkatnya

pelaksanaan penyelidikan beraspek dalam negeri

Rasio kecukupan personil daerah terhadap jumlah kabupaten/kota : Jumlah Tambahan pembangunan pos intelijen kabupaten-kota

30% : 20 Kab-Kot

214.72 BIN

VII PROGRAM PENGEMBANGAN PERSANDIAN NASIONAL VII.1 Pengkajian dan

pengembangan peralatan sandi

Tersedianya kajian

pengembangan peralatan sandi

Jumlah hasil pengkajian dan pengembangan peralatan sandi (paket)

3 6.44 Lemsaneg

Prorotype peralatan sandi nasional/uji coba/reverse engineering

1 2

VIII PROGRAM PENINGKATAN SARANA PRASARANA POLRI VIII.

(3)

X.1 Pembinaan forum kemitraan Polisi dan Masyarakat

Meningkatnya jumlah forum kemitraan Polisi dan msyarakat

Jumlah Forum Kemitraan Polmas (orang) : Jumlah Komunitas / Forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat yang berpartisipasi aktif

45100 : 50

Polres 58.92 Polri

XI PROGRAM PENYELIDIKAN DAN PENYIDIKAN TINDAK PIDANA

XI.1 Penindakan Tindak Pidana Terorisme

Meningkatnya penyelesaian

penangnanan perkara Terorisme

Clerance Rate Tindak Pidana Terorisme tingkat Nasional

100% 11.50 Polri

XI.2 Penyelidikan dan Penyidikan Tindak Pidana

Kewilayahan

Meningkatnya Clearance Rate Tindak Pidana di tingkat masyarakat : Crash program peningkatan insentif penyelesaian perkara Tindak Pidana

Jumlah Perkara dan Clerance Rate Seluruh Tindak Pidana di wilayah Polda

56% 75 Polri

XII PROGRAM PEMBINAAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK XII.1 Pengembangan

nilai-nilai kebangsaan

Terlaksananya

penyusunan kebijakan, dukungan dan fasilitasi pengembangan nilai-nilai kebangsaan

Jumlah modul pengembangan nilai kebangsaan

1 Modul 8,9 KEMENDAGRI

Jumlah forum sosialisasi

pengembangan nilai kebangsaan untuk pemuda, perempuan, aparatur pemerintah

15 kali

XIII PROGRAM PENINGKATAN KOORDINASI BIDANG POLITIK, HUKUM DAN KEAMANAN XIII.

1

Koordinasi penanganan kejahatan

transnasional dan terorisme

Terselenggaranya Koordinasi Kebijakan Penanganan Kejahatan Transnasional dan Terorisme

Jumlah Rakor Urusan Kejahatan Transnasional dan Terorisme

12 kali 1,9 KEMENKO

POLHUKAM

Jumlah pemantauan dan evaluasi 4 kali

Jumlah Rakor Urusan Terorisme

(4)

Pembentukan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan beroperasinya BNPT **)

Terlaksana nya koordinasi

dan konsolidasi

penangan an terorisme

dan terbiayain

ya operasiona

l BNPT **) XIII.

2 Kegiatan Koordinasi Wawasan Kebangsaaan

Terselenggaranya Koordinasi Kebijakan Wawasan Kebangsaaan

Jumlah Rakor Wawasan Kebangsaaan 12 kali 0,573

Jumlah pemantauan dan evaluasi

4 kali

XIV PROGRAM PENINGKATAN PERAN DAN DIPLOMASI INDONESIA DI BIDANG MULTILATERAL XIV.

1 Kerjasama Multilateral terkait Isu Keamanan Internasional, Senjata Pemusnah Massal dan Senjata Konvensional, Penanggulangan Kejahatan Lintas Negara dan Terorisme

Terlaksananya partisipasi Indonesia dalam forum kerja sama multilateral

Jumlah prakarsa Indonesia untuk mendorong reformasi Dewan Keamanan PBB.

4 kali

prakarsa 4,72

Jumlah koordinasi teknis 25 kali

Jumlah posisi pemri yang disampaikan dalam sidang internasional

10 posisi

Jumlah partisipasi Indonesia pada

sidang internasional yang dihadiri 7 kali Jumlah penyelenggaraan

pertemuan/kerja sama

2 kali

XV. PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN KEPROTOKOLAN DAN KEKONSULERAN XV.1 Peningkatan

perlindungan dan pelayanan WNI/BHI di Luar Negeri

Terlaksananya pelayanan dan perlindungan

WNI/BHI

Jumlah citizen services yang diperkuat

24% 108,19 KEMENLU

Jumlah pertemuan dengan negara sahabat terkait perlindungan WNI/BHI dengan negara lain

(5)

Jumlah WNI/TKI yang dideportasi 9608 Prosentase pemberian bantuan

hukum (advokasi dan lawyer) bagi WNI terutama tenaga kerja wanita

29,17%

Jumlah laporan monitoring dan evaluasi pelayanan dan perlindungan WNI/TKI

24

Jumlah sosialisasi untuk PJTKI tentang pelayanan dan perlindungan WNI di luar negeri

3 kali

Jumlah koordinasi dengan instansi terkait baik di dalam maupun di luar negeri

70 kali

Jumlah kota yang menjadi program diseminasi perlindungan WNI melalui media elektronik

20 kota

Jumlah tayangan iklan tentang pelayanan dan perlindungan WNI/BHI di luar negeri

10 kali

XVI PENINGKATAN KEMAMPUAN IPTEK UNTUK PENGUATAN SISTEM INOVASI NASIONAL XVI.

1

Peningkatan dukungan teknologi bagi pemberdayaan industri strategis bidang pertahanan

Kebijakan dukungan teknologi untuk revitalisasi industri pertahanan

Jumlah kebijakan 1 5.0 KRT

Jumlah kegiatan ber sama hasil koordinasi dan sinkronisasi

1

XVI

I PROGRAM PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI XVII

.1

Pengkajian dan Penerapan

Teknologi Industri Pertahanan dan Keamanan

Termanfaatkannya teknologi pertahanan, keamanan dan

keselamatan

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur Penulis persembahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa.,karena berkat rahmat dan hidayahnya yang telah menyertai Penulis, sehingga penulis dapat

Fitness Test. analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji perbedaan dengan rumus t-test dengan taraf signifikansi 5%. Sebelum menguji dengan rumus t-tes,

Elemen dasar dari truss bidang adalah segi tiga. Bila terdapat jumlah batang yang lebih banyak untuk menjaga supaya tidak runtuh, maka rangka-rangka tersebut

Tujuan dari penelitian ini yaitu mengembangkan bahan ajar berupa modul saku FPB dan KPK berbasis probem solving pada pembelajaran matematika kelas IV SD yang valid, praktis,

Karawitan mem iIi k i dua si stem nada yang d i pcrcaya asli I ndoncsia, ya itu slendro dan pelog. Penggunaan laras slendro atau pelog adalah salah satu unsur

Walaupun pekerdjaan dari Panitia Pembaharuan Peraturan Beton Bertulang Indonesia sangat dipermudah oleh adanja rekomendasi-rekomendasi badan-badan International seperti FIP- CEB

+em!agi pasar men'adi !e!erapa kelompok pem!eli yang !er!eda yang memerlukan produk atau marketing mix yang !er!eda pula. Segmentasi pasar perlu dilakukan mengingat

49 RUDHATINI SD MUHAMMADIYAH SANGONAN II Godean SMPN 1 MINGGIR 50 TRI ASTUTI WIDYANINGSIH SD MUHAMMADIYAH SRAGAN Minggir SMPN 1 MINGGIR 51 PURWA HERYANTO SD MUHAMMADIYAH GENDOL 1