P E R U B AH AN J U K N I S M U SR E N B AN G
K O T A SU R AK AR T A
T AH U N 2 0 12
P E R U B AH AN U M U M
NO.
PERUBAHAN
BAGIAN
1.
Penyebutan Tahun 2012
Perwali dan Lampiran
2.
Istilah stakeholder menjadi pemangku
kepentingan pembangunan
Perwali dan Lampiran
3.
Istilah Persiapan I Musrenbangkel menjadi
Persiapan Musrenbangkel I
Lampiran II
4.
Istilah Persiapan II Musrenbangkel menjadi
Persiapan Musrenbangkel II
Lampiran II
5.
Istilah sektor privat menjadi pelaku usaha
Lampiran II, IV, V
6.
Istilah Persiapan I Musrenbangcam menjadi
Persiapan Musrenbangcam I
Lampiran III
7.
Istilah Persiapan II Musrenbangcam menjadi
Persiapan Musrenbangcam II
NO.
NO. SEM ULASEM ULA BAGIANBAGIAN M ENJADIM ENJADI
1. JUDUL
PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN KELURAHAN, FORUM SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH, DAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN KOTA
Perwali JUDUL
PEDOMAN PENYELENGGARAAN DAN PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN KOTA SURAKARTA TAHUN 2012
2. DASAR HUKUM Membaca:
Surat Edaran Bersama Menteri Negara Perencanaan Pembangunan
Nasional/Kepala BAPPENAS dan Menteri Dalam Negeri Nomor 0008/M.PPN/01/2007-050/264A/SJ perihal Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Musrenbang Tahun 2007;
Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 640 / 751 / SJ perihal Penyusunan RKPD dan Musrenbang Tahun 2010;
Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 440 / 1110 / III Bangda perihal Petunjuk Teknis Analisis Situasi Ibu dan Anak (ASIA) di Daerah.
Perwali DASAR HUKUM Membaca: Dihilangkan
NO.
NO. SEM ULASEM ULA BAGIANBAGIAN M ENJADIM ENJADI
4. DASAR HUKUM Mengingat:
Tidak ada
Perwali DASAR HUKUM Mengingat:
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);
Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 4 Tahun 2009 tentang Kelurahan (Lembaran Daerah Kota Surakarta Tahun 2009 Nomor 5);
Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 11 Tahun 2011 tentang Lembaga Kemasyarakatan Kelurahan (Lembaran Daerah Kota Surakarta Tahun 2011 Nomor 9).
5. DASAR HUKUM Mengingat:
Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 7 Tahun 2002 tentang Lembaga Pemberdayaan Masyarakat
Perwali DASAR HUKUM Mengingat: Dihilangkan
NO.
NO. SEM ULASEM ULA BAGIANBAGIAN M ENJADIM ENJADI
6. DASAR HUKUM
Memperhatikan:
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
Perwali DASAR HUKUM Memperhatikan:
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
Tidak ada Perwali Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54
Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan,
Pengendalian, Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
P E R U B AH AN ST R AT E G I S P E R W AL I
P E R U B AH AN ST R AT E G I S P E R W AL I
NO.
NO. SEM ULASEM ULA BAGIANBAGIAN M ENJADIM ENJADI
7. Menetapkan:
PERATURAN WALIKOTA TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN KELURAHAN, MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN KECAMATAN, FORUM SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN KOTA.
Perwali Menetapkan:
PERATURAN WALIKOTA TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN DAN PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN
PEMBANGUNAN KOTA SURAKARTA TAHUN 2012.
8. KETENTUAN UMUM Tidak ada
Bab I, Pasal 1, Ayat 12
KETENTUAN UMUM
Lembaga Kemasyarakatan Kelurahan yang selanjutnya disingkat LKK adalah LPMK, TP PKK Kelurahan, RW, RT, Karang Taruna dan Lembaga Kemasyarakatan lainnya.
9. KETENTUAN UMUM
Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan, yang selanjutnya disingkat LPMK adalah Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Tingkat Kelurahan sebagai wadah yang dibentuk atas prakarsa masyarakat sebagai mitra Kelurahan dalam menampung dan mewujudkan aspirasi kebutuhan demokrasi masyarakat di bidang pembangunan.
Bab I, Pasal 1, Ayat 13
KETENTUAN UMUM
Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan, yang selanjutnya disebut LPMK adalah lembaga atau wadah yang dibentuk atas prakarsa masyarakat sebagai mitra Lurah dalam menampung dan mewujudkan aspirasi serta kebutuhan masyarakat di bidang pembangunan.
NO.
NO. SEM ULASEM ULA BAGIANBAGIAN M ENJADIM ENJADI
10. KETENTUAN UMUM
Tidak ada
Bab I, Pasal 1, Ayat 14
KETENTUAN UMUM
Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga Kelurahan, yang selanjutnya disingkat TP PKK Kelurahan adalah lembaga kemasyarakatan sebagai mitra kerja pemerintah dan organisasi kemasyarakatan lainnya, yang berfungsi sebagai fasilitator, perencana, pelaksana, pengendali dan penggerak pada masing-masing jenjang pemerintahan untuk terlaksananya program PKK.
11. KETENTUAN UMUM
Tidak ada
Bab I, Pasal 1, Ayat 15
KETENTUAN UMUM
Rukun Warga, yang selanjutnya disingkat RW adalah bagian dari wilayah kerja Lurah dan merupakan lembaga yang dibentuk melalui musyawarah pengurus RT di wilayah kerjanya yang ditetapkan oleh Lurah.
12. KETENTUAN UMUM
Tidak ada
Bab I, Pasal 1, Ayat 16
KETENTUAN UMUM
Rukun Tetangga, yang selanjutnya disingkat RT adalah lembaga yang dibentuk melalui musyawarah masyarakat setempat dalam rangka pelayanan pemerintahan dan kemasyarakatan yang ditetapkan oleh Lurah.
NO.
NO. SEM ULASEM ULA BAGIANBAGIAN M ENJADIM ENJADI
13. KETENTUAN UMUM
Tidak ada
Bab I, Pasal 1, Ayat 17
KETENTUAN UMUM
Karang Taruna adalah Lembaga Kemasyarakatan yang merupakan wadah pengembangan generasi muda yang tumbuh dan berkembang atas dasar kesadaran dan rasa tanggung jawab sosial dari, oleh dan untuk masyarakat terutama generasi muda di wilayah kelurahan atau komunitas adat sederajat dan terutama bergerak di bidang usaha kesejahteraan sosial
14. KETENTUAN UMUM
Tidak ada
Bab I, Pasal 1, Ayat 18
KETENTUAN UMUM
Lembaga Kemasyarakatan lainnya adalah lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan merupakan mitra Lurah dalam pelaksanaan urusan pemerintahan, pembangunan, sosial kemasyarakatan, dan pemberdayaan
masyarakat, di luar LPMK, TP PKK Kelurahan, RW, RT dan Karang Taruna.
NO.
NO. SEM ULASEM ULA BAGIANBAGIAN M ENJADIM ENJADI
15.
KETENTUAN UMUMMusyawarah Perencanaan Pembangunan yang selanjutnya disingkat Musrenbang adalah forum antara pelaku dalam rangka
menyusun Rencana Pembangunan Nasional dan Rencana
Pembangunan Daerah.
Bab I, Pasal 1, Ayat 19
KETENTUAN UMUM
Musyawarah perencanaan pembangunan yang selanjutnya disingkat Musrenbang adalah forum antar pemangku kepentingan
pembangunan dalam rangka menyusun rencana pembangunan daerah.
16.
KETENTUAN UMUMFasilitator adalah pihak – pihak yang melakukan pendampingan
masyarakat dalam proses perencanaan partisipatif/ Musrenbang Kelurahan.
Bab I, Pasal 1, Ayat 21
KETENTUAN UMUM
Fasilitator Kelurahan adalah pihak yang melakukan pendampingan masyarakat atau
tenaga terlatih/ berpengalaman dalam memfasilitasi dan memandu diskusi kelompok/ konsultasi publik yang memiliki kualifikasi dan kompentesi teknis serta keterampilan dalam penerapan berbagai teknik dan instrumen untuk menunjang proses perencanaan partisipatif/ Musrenbang Kelurahan.
P E R U B AH AN ST R AT E G I S P E R W AL I
P E R U B AH AN ST R AT E G I S P E R W AL I
NO.
NO. SEM ULASEM ULA BAGIANBAGIAN M ENJADIM ENJADI
17. KETENTUAN UMUM
Pemangku kepentingan
pembangunan, yang selanjutnya disebut Stakeholders adalah pihak yang berkepentingan untuk mengatasi permasalahan dan pihak yang akan terkena dampak hasil musyawarah sesuai tahapannya, meliputi unsur masyarakat dan kelompok – kelompok di dalamnya.
Bab I, Pasal 1, Ayat 23
KETENTUAN UMUM
Pemangku Kepentingan Pembangunan adalah pihak yang berkepentingan untuk mengatasi permasalahan dan langsung atau tidak langsung mendapatkan manfaat atau dampak dari perencanaan dan pelaksanaan pembangunan daerah, meliputi unsur masyarakat dan kelompok – kelompok di dalamnya.
18. KETENTUAN UMUM
Diskusi Kelompok Terbatas (focus group discussion), yang selanjutnya disingkat DKT adalah Musyawarah antara SKPD dengan komunitas sektoral / pihak – pihak yang terkait langsung dengan fungsi SKPD untuk menyepakati Rancangan Awal Renja SKPD.
Bab I, Pasal 1, Ayat 31
KETENTUAN UMUM
Diskusi Kelompok Terbatas (focus group discussion), yang selanjutnya disingkat DKT adalah musyawarah antara SKPD dengan komunitas sektoral / pihak – pihak yang terkait langsung dengan fungsi SKPD untuk menyepakati Rancangan Awal Renja SKPD, kecuali
NO.
NO. SEM ULASEM ULA BAGIANBAGIAN M ENJADIM ENJADI
19. KETENTUAN UMUM
Tidak Ada
Bab I, Pasal 1, Ayat32
KETENTUAN UMUM
Musyawarah Lingkungan, yang selanjutnya disingkat Musling adalah forum musyawarah perencanaan pembangunan tahunan di tingkat kelurahan yang dilaksanakan secara demokratis di tingkat RT dan atau RW untuk menyepakati rencana kegiatan pembangunan.
20. KETENTUAN UMUM
Tidak Ada
Bab I, Pasal 1, Ayat33
KETENTUAN UMUM
Musyawarah Lembaga Kemasyarakatan, yang selanjutnya disingkat MLK adalah forum musyawarah perencanaan pembangunan tahunan di tingkat kelurahan yang dilaksanakan secara demokratis oleh Lembaga Kemasyarakatan Kelurahan, di luar RT dan RW, berdasarkan unsur/ jenisnya, untuk menyepakati rencana kegiatan pembangunan.
NO.
NO. SEM ULASEM ULA BAGIANBAGIAN M ENJADIM ENJADI
21. KETENTUAN UMUM
Dana Pembangunan Kelurahan, yang selanjutnya disingkat DPK adalah bantuan keuangan Pemerintah daerah yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Surakarta ditujukan kepada
masyarakat melalui SKPD Kelurahan untuk digunakan membiayai kegiatan pembangunan kelurahan, sesuai prioritas yang ditetapkan dalam Musrenbangkel tahun sebelumnya, meliputi Biaya Pelaksanaan Kegiatan dan Biaya Operasional Kegiatan.
Bab I, Pasal 1, Ayat43
KETENTUAN UMUM
Dana Pembangunan Kelurahan, yang selanjutnya disingkat DPK adalah hibah
NO.
NO. SEM ULASEM ULA BAGIANBAGIAN M ENJADIM ENJADI
28. KETENTUAN UMUM
Tidak ada
Bab I, Pasal 1, Ayat44
KETENTUAN UMUM
Panitia Pembangunan Kelurahan, yang selanjutnya disingkat PPK adalah panitia pengelola DPK di tingkat kelurahan yang dipilih pada Sidang Musrenbangkel, meliputi Ketua, Sekretaris, Bendahara, dan Tim Kegiatan Pembangunan, yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Bersama antara Lurah dan Ketua LPMK.
29. KETENTUAN UMUM
Rencana Strategi Masyarakat, yang selanjutnya disingkat Renstra Masyarakat adalah dokumen perencanaan pembangunan di tingkat Kelurahan untuk periode 5 (lima) tahun yang bersumber dari DPK / BLM PNPM Mandiri / CSR / Swadaya Masyarakat, mengacu pada RPJM Daerah.
Bab I, Pasal 1, Ayat47
KETENTUAN UMUM
Rencana Strategis Masyarakat, yang selanjutnya disingkat Renstra Masyarakat adalah dokumen perencanaan
pembangunan jangka menengah di tingkat Kelurahan, mengacu pada RPJM Daerah, yang pendanaannya bersumber dari dana DPK / SKPD / BLM PNPM Mandiri / CSR / Swadaya Masyarakat.
P E R U B AH AN ST R AT E G I S P E R W AL I
P E R U B AH AN ST R AT E G I S P E R W AL I
NO.
NO. SEM ULASEM ULA BAGIANBAGIAN M ENJADIM ENJADI
30. TAHAPAN MUSRENBANGKEL
Musrenbangkel terdiri atas
Musyawarah RT, Musyawarah RW, Musrenbangkel dan pasca
Musrenbangkel.
Bab IV Pasal 13
TAHAPAN MUSRENBANGKEL
Musrenbangkel terdiri atas Musling, MLK,
Musrenbangkel dan pasca Musrenbangkel.
31. TAHAPAN FORUM SKPD
Forum SKPD terdiri atas DKT dan Forum SKPD.
Bab IV Pasal 15
TAHAPAN FORUM SKPD
Forum SKPD terdiri atas DKT Tingkat
Kota, Persiapan Forum SKPD dan Forum
SKPD.
32. TAHAPAN MUSRENBANGKOT
Musrenbangkot terdiri atas Musrenbangkot dan Pasca Musrenbangkot.
Bab IV Pasal 16
TAHAPAN MUSRENBANGKOT
Musrenbangkot terdiri atas Persiapan
Musrenbangkot, Musrenbangkot dan
Pasca Musrenbangkot.
33. (2) Keikutsertaan peserta sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan cara mendaftar kepada dan atau diundang oleh Panitia Pelaksana.
Bab VI, pasal 23, ayat 2
(2) Peserta sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat mengikuti
Musrenbangkot berdasarkan
NO.
NO. SEM ULASEM ULA BAGIANBAGIAN M ENJADIM ENJADI
34. PESERTA MUSRENBANGKOT
(3) Tata cara pendaftaran dan undangan calon peserta ditetapkan oleh Panitia Pelaksana.
Bab VI, pasal 23, ayat 3
PESERTA MUSRENBANGKOT
(3) Tata cara mengundang peserta sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan oleh Panitia
Pengarah
35. KETENTUAN PENUTUP
Pada saat Peraturan Walikota ini mulai berlaku, maka Keputusan Walikota Surakarta Nomor 18–A Tahun 2009 tentang Pedoman Penyelenggaraan dan Petunjuk Teknis Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kelurahan, Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kecamatan, Forum Satuan Kerja
Perangkat Daerah, dan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kota dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi.
Bab X, Pasal 27
KETENTUAN PENUTUP
Pada saat Peraturan Walikota ini mulai berlaku, maka Peraturan Walikota Surakarta Nomor 27-A Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan
Pembangunan Kelurahan, Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kecamatan, Forum Satuan Kerja Perangkat Daerah, dan Musyawarah Perencanaan
Pembangunan Kota dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi.
NO.
NO. SEM ULASEM ULA BAGIANBAGIAN M ENJADIM ENJADI
36. ORGANISASI PENYELENGGARA
Organisasi penyelenggara Persiapan Pelaksanaan Musrenbang adalah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) bersama SKPD dan LPMK.
LAMP. I, Huruf A
ORGANISASI PENYELENGGARA
Organisasi penyelenggara Persiapan Pelaksanaan Musrenbang adalah Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) bersama SKPD lain dan Pemangku
Kepentingan Pembangunan terkait.
37. KEGIATAN PERSIAPAN MUSRENBANG
Tidak ada
LAMP. I, Huruf B, Nomor 3
KEGIATAN PERSIAPAN MUSRENBANG
Penyampaian Surat Edaran Kepala BAPPEDA kepada SKPD dan Pemangku Kepentingan Pembangunan tentang pelaksanaan
Musrenbang, selambat – lambatnya minggu ke-II bulan Desember 2011
38. Tidak ada LAMP. I, Huruf B, Nomor 4
Penyampaian Surat Edaran Lurah kepada RT/ RW/ Pemangku Kepentingan Pembangunan Kelurahan tentang pelaksanaan Musling dan MLK yang selambat – lambatnya harus sudah
P E R U B AH AN ST R AT E G I S
NO.
NO. SEM ULASEM ULA BAGIANBAGIAN M ENJADIM ENJADI
39. a. Tingkat Kelurahan, difasilitasi oleh LPMK, Lurah dan Fasilitator, serta ditetapkan dengan Keputusan Lurah;
b. Tingkat Kecamatan, difasilitasi oleh Pemerintah Kecamatan dan dibantu oleh perwakilan LPMK di wilayah kecamatan setempat dan ditetapkan dengan Keputusan Camat;
c. Musrenbangkot, difasilitasi oleh BAPPEDA dibantu stakeholders tingkat kota dan ditetapkan dengan Keputusan Walikota Surakarta;
d. Panitia tersebut ditetapkan sebelum pelaksanaan tahapan Musrenbang.
LAMP. I, Huruf B, Nomor 5. a - c
a. Pembentukan Panitia
Musrenbangkel, difasilitasi oleh Pemerintah Kelurahan, LPMK, dan Fasilitator Kelurahan, serta ditetapkan
dengan Keputusan Lurah;
b. Pembentukan Panitia
Musrenbangcam, difasilitasi oleh
Pemerintah Kecamatan dan dibantu oleh perwakilan LPMK di wilayah kecamatan setempat dan ditetapkan dengan Keputusan Camat;
c. Pembentukan Panitia
Musrenbangkot, difasilitasi oleh
BAPPEDA dibantu Pemangku Kepentingan Pembangunan tingkat kota dan ditetapkan dengan Keputusan Walikota Surakarta.
P E R U B AH AN ST R AT E G I S
P E R U B AH AN ST R AT E G I S
T AH AP AN P E R SI AP AN
T AH AP AN P E R SI AP AN
NO.
NO. SEM ULASEM ULA BAGIANBAGIAN M ENJADIM ENJADI
40. Identifikasi komunitas sektoral dan lembaga / organisasi yang memiliki keterkaitan langsung dengan kegiatan SKPD, dilakukan masing – masing SKPD;
LAMP. I, Huruf B, Nomor 8
Identifikasi komunitas sektoral dan lembaga / organisasi sesuai jenis kegiatan dan spesifikasinya yang memiliki
keterkaitan langsung dengan kegiatan SKPD, dilakukan masing – masing SKPD
kecuali Kecamatan dan Kelurahan, selambat – lambatnya akhir bulan Desember 2011;
41. Pengiriman hasil identifikasi komunitas sektoral dan lembaga / organisasi sesuai pengelompokan sebagaimana dimaksud pada angka 7 (tujuh), dilakukan masing – masing SKPD kepada BAPPEDA;
LAMP. I, Huruf B, Nomor 9
Pengiriman hasil identifikasi komunitas sektoral dan lembaga / organisasi sesuai pengelompokan sebagaimana dimaksud pada angka 8 (delapan), dilakukan masing – masing SKPD kepada BAPPEDA
selambat – lambatnya minggu ke-I bulan Januari 2012;
P E R U B AH AN ST R AT E G I S
P E R U B AH AN ST R AT E G I S
NO.
NO. SEM ULASEM ULA BAGIANBAGIAN M ENJADIM ENJADI
42. Tidak ada LAMP. I, Huruf B, Nomor 10
Penyampaian Surat Edaran Kepala SKPD kepada Pemangku Kepentingan
Pembangunannya oleh masing – masing SKPD dengan tembusan Kepala BAPPEDA tentang pelaksanaan DKT Internal komunitas sektoral dan lembaga/organisasi selambat – lambatnya akhir bulan Desember 2011;
43. DKT Internal komunitas sektoral dan lembaga/organisasi menurut pengelompokan sebagaimana dimaksud pada angka 7 (tujuh), untuk merumuskan dan
menyiapkan usulan kegiatannya;
LAMP. I, Huruf B, Nomor 11
DKT Internal komunitas sektoral dan
lembaga/organisasi menurut pengelompokan sebagaimana dimaksud pada angka 8 (delapan), untuk merumuskan dan
menyiapkan usulan kegiatannya selambat –
lambatnya minggu ke-II bulan Januari 2012;
44. Komunitas sektoral
mengkoordinasikan hasil DKT sebagaimana dimaksud pada angka 9 (sembilan) kepada SKPD pelaksana terkait dengan
tembusan kepada BAPPEDA.
LAMP. I, Huruf B, Nomor 12
Komunitas sektoral mengirimkan dan atau mengkoordinasikan hasil DKT sebagaimana dimaksud pada angka 11 (sebelas) kepada SKPD pelaksana terkait, dengan tembusan kepada BAPPEDA, selambat – lambatnya
minggu ke-II bulan Januari 2012.
NO.
NO. SEM ULASEM ULA BAGIANBAGIAN M ENJADIM ENJADI
45. TUGAS DAN FUNGSI PANITIA PENGARAH
Menyusun dan menetapkan jadwal, agenda dan tempat Musrenbangkel
Memimpin Persiapan II dan Sidang Pleno Musrenbangkel
LAMP. II, Huruf A, Nomor 1. b. 2), 4), 5)
TUGAS DAN FUNGSI PANITIA PENGARAH 2) Menyusun dan menetapkan jadwal,
agenda, rancangan tata tertib, dan tempat Musrenbangkel;
4) Memimpin Persiapan Musrenbangkel II; 5) Memimpin Sidang Pleno Musrenbangkel.
46. TUGAS DAN FUNGSI PANITIA PELAKSANA
Tidak Ada
LAMP. II, Huruf A, Nomor 2. b. 2), 3)
TUGAS DAN FUNGSI PANITIA PELAKSANA
2) Mengumumkan secara terbuka jadwal, agenda dan tempat Musrenbangkel paling lambat 4 (empat) hari sebelum kegiatan Musrenbangkel dilaksanakan;
3) Menerima pendaftaran dan atau mengundang peserta Musrenbangkel.
47. TUGAS FASILITATOR
Tidak ada
LAMP. II, Huruf C, Nomor 2. c dan d
TUGAS FASILITATOR
c. Mendampingi pelaksanaan musyawarah di tingkat RW
d. Melakukan evaluasi terhadap proses
P E R U B AH AN ST R AT E G I S T AH AP AN
P E R U B AH AN ST R AT E G I S T AH AP AN
P E R U B AH AN ST R AT E G I S T AH AP AN
M U SR E N B AN G K E L
NO.
NO. SEM ULASEM ULA BAGIANBAGIAN M ENJADIM ENJADI
48. PENDAMPINGAN
1. Memberikan penjelasan hal – hal yang diperlukan terkait pelaksanaan Musrenbang dan Prioritas
Pembangunan Daerah; 2. Melakukan monitoring.
LAMP. II, Huruf D, Nomor 1 - 3
PENDAMPINGAN
1. Memberikan asistensi terkait proses Musrenbang;
2. Memberikan penjelasan hal – hal yang diperlukan terkait Prioritas Pembangunan Daerah;
3. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan Musrenbang.
49. PESERTA PERSIAPAN MUSRENBANGKEL h. Perwakilan Organisasi
Kemasyarakatan tingkat kelurahan (pemuda, perempuan, dan lainnya);
LAMP. II, Huruf E, Nomor 1. h
PESERTA PERSIAPAN MUSRENBANGKEL h. Perwakilan Organisasi Kemasyarakatan
tingkat kelurahan (pemuda, perempuan, anak, dan lainnya)
50. PESERTA MUSRENBANGKEL f. Wakil Organisasi Sosial/ Kesenian/
Olahraga/ Kerohanian/ Pemuda/ Perempuan dan Organisasi Kemasyarakatan lainnya di Tingkat Kelurahan
LAMP. II, Huruf E, Nomor 2, f, g
PESERTA MUSRENBANGKEL f. Wakil Organisasi Sosial/ Kesenian/
Olahraga/ Kerohanian/ Pemuda/ Perempuan/ Anak dan Organisasi Kemasyarakatan lainnya di Tingkat Kelurahan;
NO.
NO. SEM ULASEM ULA BAGIANBAGIAN M ENJADIM ENJADI
51. MEKANISME MUSRENBANGKEL 1. Persiapan I Musrenbangkel 2. Musyawarah RT
3. Musyawarah RW
4. Persiapan II Musrenbangkel 5. Musrenbangkel
a. Sidang Pleno I b. Sidang Komisi c. Sidang Pleno II
LAMP. II, Huruf G, Nomor 1
MEKANISME MUSRENBANGKEL 1. Musyawarah Lingkungan
a. Musyawarah RT b. Musyawarah RW
2. Musyawarah Lembaga Kemasyarakatan (MLK)
3. Persiapan Musrenbangkel I 4. Persiapan Musrenbangkel II 5. Musrenbangkel
a. Sidang Pleno I b. Sidang Komisi c. Sidang Pleno II
52. KEGIATAN MUSYAWARAH RT
Tidak ada
LAMP. II, Huruf G, Nomor 1. a. 2). d)
MUSYAWARAH RT
d) Membuat daftar hadir peserta.
53. MUSYAWARAH RW
Musyawarah RW dipimpin oleh Ketua RW dalam Pertemuan Warga didampingi oleh Panitia Pengarah.
LAMP. II, Huruf G, Nomor 1. b. 1)
MUSYAWARAH RW
Musyawarah RW dipimpin oleh Ketua RW dalam Pertemuan Warga didampingi oleh Fasilitator.
NO.
NO. SEM ULASEM ULA BAGIANBAGIAN M ENJADIM ENJADI
54. KEGIATAN MUSYAWARAH RW
Tidak ada
LAMP. II, Huruf G, Nomor 1. b. 2). d)
KEGIATAN MUSYAWARAH RW d) Membuat daftar hadir peserta
55. MUSYAWARAH LEMBAGA KEMASYARAKATAN (MLK)
Tidak ada
LAMP. II, Huruf G, Nomor 2
MUSYAWARAH LEMBAGA KEMASYARAKATAN (MLK)
a. Musyawarah Lembaga Kemasyarakatan dipimpin oleh Ketua Kelompok Masyarakat dalam
Pertemuan Rutin Kelompok.
b. Dalam Musyawarah Lembaga Kemasyarakatan dilakukan kegiatan sebagai berikut :
1) Mengidentifikasi prioritas permasalahan dan potensi pemecahan masalahnya;
2) Perumusan Daftar Skala Prioritas Pemangku Kepentingan Pembangunan sebanyak – banyaknya 5 (lima) prioritas;
3) Membuat daftar hadir peserta.
c. Keluaran (output) dari Musyawarah Lembaga Kemasyarakatan adalah Daftar Skala Prioritas Pemangku Kepentingan Pembangunan (Form III).
NO.
NO. SEM ULASEM ULA BAGIANBAGIAN M ENJADIM ENJADI
56. PERSIAPAN I MUSRENBANGKEL 3) Melakukan sosialisasi dan menyusun
jadwal musyawarah RT / RW.
LAMP. II, Huruf G, Nomor 3. b. 3), 4)
PERSIAPAN MUSRENBANGKEL I 3) Mengumpulkan Daftar Skala Prioritas
Tingkat RW dan Pemangku Kepentingan Pembangunan (kelompok masyarakat); 4) Menetapkan jadwal, agenda, dan tempat
Musrenbangkel.
57. PERSIAPAN I MUSRENBANGKEL
Tidak ada
LAMP. II, Huruf G, Nomor 3. c.
PERSIAPAN MUSRENBANGKEL I Keluaran (output) dari Persiapan
Musrenbangkel I adalah jadwal, agenda dan tempat Musrenbangkel.
58. PERSIAPAN II MUSRENBANGKEL 1) Mengumpulkan Datftar Skala Prioritas
Tingkat RW dan kelompok masyarakat;
2) Menetapkan jadwal, agenda dan tempat Musrenbangkel;
LAMP. II, Huruf G, Nomor 4
PERSIAPAN MUSRENBANGKEL II
Dihilangkan (menjadi kegiatan di Persiapan Musrenbangkel I)
59. KEGIATAN PERSIAPAN II MUSRENBANGKEL
Tidak ada
LAMP. II, Huruf G, Nomor 4. b. 5)
KEGIATAN PERSIAPAN II MUSRENBANGKEL
5) Mengkompilasi hasil Musyawarah Lingkungan dan Musyawarah Lembaga
P E R U B AH AN ST R AT E G I S T AH AP AN
P E R U B AH AN ST R AT E G I S T AH AP AN
M U SR E N B AN G K E L
NO.
NO. SEM ULASEM ULA BAGIANBAGIAN M ENJADIM ENJADI
60. KEGIATAN SIDANG PLENO I a) Hasil evaluasi pelaksanaan
pembangunan DPK dan program PNPM Mandiri tahun sebelumnya;
LAMP. II, Huruf G, Nomor 5
KEGIATAN SIDANG PLENO I
Dihilangkan
61. KEGIATAN SIDANG PLENO I
Tidak ada
LAMP. II, Huruf G, Nomor 5. c. 1). d)
KEGIATAN SIDANG PLENO I Pembentukan Panitia Pembangunan Kelurahan tahun berikutnya.
62. KEGIATAN SIDANG PLENO II Pembentukan Tim Perencana Kegiatan Pembangunan, Tim Pelaksana Kegiatan Pembangunan dan Tim Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Pembangunan tahun berikutnya
LAMP. II Huruf G, Nomor 5. 3)
KEGIATAN SIDANG PLENO II
Dihilangkan
63. TUGAS PIMPINAN SIDANG PLENO Menetapkan Pembentukan Tim Perencana Kegiatan Pembangunan, Tim Pelaksana Kegiatan
Pembangunan dan Tim Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Pembangunan tahun berikutnya
LAMP. II Huruf G, Nomor 5. d
TUGAS PIMPINAN SIDANG PLENO Menetapkan Pembentukan Panitia Pembangunan Kelurahan tahun berikutnya
P E R U B AH AN ST R AT E G I S T AH AP AN
M U SR E N B AN G K E L
NO.
NO. SEM ULASEM ULA BAGIANBAGIAN M ENJADIM ENJADI
64. KELUARAN MUSRENBANGKEL
Susunan Keanggotaan Tim
Perencana Kegiatan Pembangunan;
Susunan Keanggotaan Tim Pelaksana Kegiatan Pembangunan;
Susunan Keanggotaan Tim Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan;
LAMP. II Huruf G, Nomor 5. e
KELUARAN MUSRENBANGKEL 2) Susunan Keanggotaan Panitia
Pembangunan Kelurahan
65. PANITIA PEMBANGUNAN KELURAHAN (PPK)
Tidak Ada
LAMP. II Huruf H
PANITIA PEMBANGUNAN KELURAHAN (PPK)
Panitia Pembangunan Kelurahan yang akan mengelola kegiatan DPK tahun 2013 ditetapkan dalam sidang pleno I Musrenbangkel, terdiri dari Ketua, Sekretaris Bendahara, Seksi Perencana Kegiatan Pembangunan; Seksi Pelaksana Kegiatan Pembangunan; dan Seksi Monitoring Dan Evaluasi Kegiatan
Pembangunan. Dst.
66. TIM PENYEMPURNA RUMUSAN KEGIATAN
Tim Penyempurna Rumusan Kegiatan ditetapkan dalam sidang pleno Musrenbangkel
LAMP. II Huruf I
NO.
NO. SEM ULASEM ULA BAGIANBAGIAN M ENJADIM ENJADI
67. TUGAS UTAMA TIM PENYEMPURNA RUMUSAN KEGIATAN
Tidak Ada
LAMP. II Huruf I, Nomor 2. b.
TUGAS UTAMA TIM PENYEMPURNA RUMUSAN KEGIATAN
b. Mengirimkan hasil Musrenbangkel ke Kecamatan dan Bappeda
68. ANGGOTA TIM PENYEMPURNA RUMUSAN KEGIATAN
Tidak Ada
LAMP. II, Huruf I, Nomor 3. f, g
ANGGOTA TIM PENYEMPURNA RUMUSAN KEGIATAN
Ditambah
f. Seksi Perencana Kegiatan Pembangunan
g. LKM
69. TIM PENYEMPURNA RUMUSAN KEGIATAN
Tidak Ada
LAMP. II, Huruf I, Nomor 4
TIM PENYEMPURNA RUMUSAN KEGIATAN
Tugas Tim Penyempurna Rumusan Kegiatan dijalankan pada tahapan Pasca Musrenbangkel
70. TIM PERENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN
Dihilangkan
71. TIM PELAKSANA KEGIATAN PEMBANGUNAN
Dihilangkan
72. TIM MONITORING DAN EVALUASI KEGIATAN PEMBANGUNAN
Dihilangkan
P E R U B AH AN ST R AT E G I S T AH AP AN
M U SR E N B AN G CAM
NO.
NO. SEM ULASEM ULA BAGIANBAGIAN M ENJADIM ENJADI
73. SUSUNAN KEANGGOTAAN PANITIA PENGARAH
Susunan keanggotaan Panitia Pengarah terdiri dari unsur LPMK, unsur Pemerintah Kecamatan dan Perwakilan Fasilitator yang telah dilatih oleh BAPPEDA. Diupayakan keterwakilan perempuan sebesar 30% dari jumlah panitia.
LAMP. III, Huruf A, Nomor 1. a
SUSUNAN KEANGGOTAAN PANITIA PENGARAH
Susunan keanggotaan Panitia Pengarah terdiri dari unsur LPMK, unsur Pemerintah Kecamatan dan Fasilitator yang telah dilatih oleh BAPPEDA. Diupayakan keterwakilan perempuan sebesar 30% dari jumlah panitia.
74. TUGAS DAN FUNGSI PANITIA PENGARAH
Mengumumkan secara terbuka: jadwal, agenda dan tempat Musrenbangcam, paling lambat 4 (empat) hari sebelum kegiatan Musrenbangcam dilaksanakan;
Menerima pendaftaran dan atau mengundang peserta
Musrenbangcam
Menjadi tugas dan fungsi Panitia Pelaksana
75. TUGAS DAN FUNGSI PANITIA PENGARAH
LAMP. III, Huruf A, Nomor 1. b. 3)
P E R U B AH AN ST R AT E G I S T AH AP AN
M U SR E N B AN G CAM
NO.
NO. SEM ULASEM ULA BAGIANBAGIAN M ENJADIM ENJADI
76. TUGAS DAN FUNGSI PANITIA PELAKSANA
Tidak Ada
LAMP. III, Huruf A, Nomor 2. b. 2), 3), 4)
TUGAS DAN FUNGSI PANITIA PELAKSANA
1) Mengumumkan secara terbuka: jadwal, agenda dan tempat Musrenbangcam, paling lambat 4 (empat) hari sebelum kegiatan Musrenbangcam dilaksanakan; 2) Menerima pendaftaran dan atau
mengundang peserta Musrenbangcam;
3) Memimpin pelaksanaan Persiapan Musrenbangcam I
77. NARASUMBER
Narasumber terdiri dari : Camat dan aparat kecamatan, LSM, LKM, para ahli / profesional yang dibutuhkan, BAPPEDA, perwakilan SKPD kota, kepala cabang SKPD di wilayah kecamatan, dan anggota DPRD yang berasal dari daerah pemilihan kecamatan bersangkutan
LAMP. III, Huruf A, Nomor 2. b.
NARASUMBER
Narasumber terdiri dari : Camat, Kepala Kepolisian Sektor, Komandan Rayon Militer, LSM, LKM, para ahli / profesional yang dibutuhkan, BAPPEDA, perwakilan SKPD kota, kepala cabang SKPD di wilayah kecamatan, dan anggota DPRD yang berasal dari daerah pemilihan kecamatan bersangkutan.
78. PESERTA PERSIAPAN MUSRENBANGCAM
Fasilitator PNPM
LAMP. III, Huruf D, Nomor 1. k.
PESERTA PERSIAPAN MUSRENBANGCAM k. Forum LKM Kecamatan
P E R U B AH AN ST R AT E G I S T AH AP AN
M U SR E N B AN G CAM
NO.
NO. SEM ULASEM ULA BAGIANBAGIAN M ENJADIM ENJADI
79. PESERTA MUSRENBANGCAM
Anggota DPRD Kota Surakarta yang berasal dari Daerah Pemilihan setempat;
Muspika;
LAMP. III, Huruf D, Nomor 2
PESERTA MUSRENBANGCAM
Dihilangkan
80. PESERTA MUSRENBANGCAM
Lurah
Wakil Organisasi
Sosial/Kesenian/Olahraga/Keroh anian/Pemuda/ Perempuan dan Organisasi Kemasyarakatan lainnya Tingkat Kecamatan.
Forum Anak Kelurahan
LAMP. III, Huruf D, Nomor 2
PESERTA MUSRENBANGCAM c. Kelurahan
h. Wakil Organisasi Sosial/ Kesenian/ Olahraga/ Kerohanian/ Pemuda/ Perempuan/ Anak dan Organisasi Kemasyarakatan lainnya Tingkat Kecamatan
81. KEGIATAN PASCA MUSRENBANGCAM
Tidak Ada
LAMP. III, Huruf G KEGIATAN PASCA MUSRENBANGCAM
1. Penyempurnaan Rumusan Kegiatan Pembangunan hasil
Musrenbangcam;
NO.
NO. SEM ULASEM ULA BAGIANBAGIAN M ENJADIM ENJADI
82. ORGANISASI PENYELENGGARA Forum SKPD diselenggarakan oleh Panitia Penyelenggara yang ditetapkan oleh Sekretaris Daerah, pada tahapan Persiapan Pelaksanaan Musrenbang
LAMP. IV, HURUF A
ORGANISASI PENYELENGGARA Panitia Penyelenggara Forum SKPD ditetapkan oleh Sekretaris Daerah, pada tahapan Persiapan Pelaksanaan Musrenbang
83. NARASUMBER
Narasumber terdiri dari : Kepala SKPD, Kepala dan para pejabat BAPPEDA, anggota Panitia Anggaran DPRD dan anggota komisi yang terkait dengan masing – masing SKPD, Instansi Vertikal, LSM yang memiliki bidang kerja sesuai dengan fungsi SKPD, ahli/profesional baik kalangan praktisi maupun akademisi.
LAMP. IV, Huruf B, Nomor 1
NARASUMBER
Narasumber terdiri dari : Kepala SKPD, pejabat BAPPEDA, Unsur Badan
Anggaran DPRD dan Unsur komisi yang terkait dengan masing – masing SKPD, Instansi Vertikal, LSM yang memiliki bidang kerja sesuai dengan fungsi SKPD,
ahli/profesional baik dari kalangan praktisi maupun akademisi.
84. MEKANISME DKT TINGKAT KOTA
Tidak ada
LAMP. IV, Huruf E, Nomor 1. a
MEKANISME DKT TINGKAT KOTA Setiap SKPD di tingkat Kota wajib melakukan DKT Tingkat Kota
P E R U B AH AN ST R AT E G I S T AH AP AN
F O R U M SK P D
NO.
NO. SEM ULASEM ULA BAGIANBAGIAN M ENJADIM ENJADI
85. KEGIATAN DKT TINGKAT KOTA 4) Menetapkan Delegasi ke Forum
SKPD, meliputi :
Perwakilan Komunitas sektoral sejenis (Becak, Pasar, PKL, Parkir, PSK dan Anak Jalanan, Buruh serta Defable), masing – masing 1 (satu) orang;
Perwakilan DKT Tingkat Kota, masing – masing 1 (satu) orang.
LAMP. IV, Huruf E, Nomor 1. b. 4)
KEGIATAN DKT TINGKAT KOTA Menetapkan Delegasi ke Forum SKPD, meliputi perwakilan komunitas sektoral sejenis (contohnya komunitas : Becak, Pasar, PKL, Parkir, Buruh serta Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial), masing – masing 1 (satu) orang.
86. KELUARAN DKT TINGKAT KOTA
Rumusan Usulan Hasil DKT Tingkat Kota (Form III);
Rancangan Renja SKPD yang telah memuat Hasil DKT Tingkat Kota dan hasil Musrenbangcam (Form VIII);
LAMP. IV, Huruf E, Nomor 1. c. 2)
KELUARAN DKT TINGKAT KOTA 1) Rumusan Usulan Hasil DKT Tingkat
Kota;
2) Rancangan Renja SKPD yang telah memuat Hasil DKT Tingkat Kota;
87. JADWAL DKT
Tidak ada
LAMP. IV, Huruf E, Nomor 1. d
JADWAL DKT
P E R U B AH AN ST R AT E G I S T AH AP AN
F O R U M SK P D
NO.
NO. SEM ULASEM ULA BAGIANBAGIAN M ENJADIM ENJADI
88. HASIL FORUM SKPD
DSP kegiatan yang disusun dalam rancangan Renja SKPD
berdasarkan bidang urusan kewenangan pemerintahan daerah dan menurut sumber
pendanaannya, baik dalam kerangka anggaran maupun kerangka regulasi (Form VIII);
Juru bicara Forum SKPD;
Berita Acara Forum SKPD.
LAMP. IV, Huruf E, Nomor 3. d.
HASIL FORUM SKPD
1) DSP kegiatan yang disusun dalam rancangan Renja SKPD berdasarkan bidang urusan kewenangan
pemerintahan daerah dan menurut sumber pendanaannya, baik dalam kerangka anggaran maupun kerangka regulasi (Form VII dan Form VIII); 2) Berita Acara Forum SKPD; 3) Delegasi ke Musrenbangkot.
P E R U B AH AN ST R AT E G I S T AH AP AN
M U SR E N B AN G K O T
NO.
NO. SEM ULASEM ULA BAGIANBAGIAN M ENJADIM ENJADI
89. TUGAS DAN FUNGSI PANITIA PENGARAH
Membuka pendaftaran dan atau mengundang calon peserta Musrenbangkot;
LAMP. V, Huruf A, Nomor 1. b. 7)
TUGAS DAN FUNGSI PANITIA PENGARAH
7) Mengundang calon peserta Musrenbangkot
90. PESERTA MUSRENBANGKOT
Anggota DPRD Kota Surakarta;
Fasilitator PNPM;
LAMP. V. Huruf C, Nomor 2. e. 5), 11), 14)
PESERTA MUSRENBANGKOT 11) DPRD
14) Forum LKM Kota
91. KELUARAN PERSIAPAN MUSRENBANGKOT
Rancangan tata tertib Musrenbangkot;
Prioritas umum hasil forum SKPD;
Isu strategis/ kebijakan pembangunan kota;
Rancangan Program / Kegiatan RKPD (Form IX).
LAMP. V. Huruf D, Nomor 1. b
KELUARAN PERSIAPAN MUSRENBANGKOT
Keluaran (output) dari Persiapan Musrenbangkot adalah Rancangan tata tertib Musrenbangkot serta prioritas umum hasil forum SKPD dan isu
NO.
NO. SEM ULASEM ULA BAGIANBAGIAN M ENJADIM ENJADI
92. KELUARAN MUSRENBANGKOT
Kompilasi dan Penyempurnaan prioritas pembangunan daerah berdasar urusan pemerintahan daerah serta isu strategis kota;
Rancangan program / kegiatan RKPD (Form IX);
Pemilahan Prioritas kegiatan menurut sumber pendanaannya (APBD Kota, APBD Provinsi dan APBN);
Rancangan kebijakan alokasi DPK tahun berikutnya.
LAMP. V, Huruf D, Nomor 2. d.
KELUARAN MUSRENBANGKOT
1) Kompilasi dan penyempurnaan prioritas pembangunan daerah berdasar urusan pemerintahan daerah serta isu strategis kota dan pemilahan Prioritas
kegiatan menurut sumber
pendanaannya (APBD Kota, APBD Provinsi dan APBN);
2) Rancangan program / kegiatan RKPD; 3) Rancangan kebijakan alokasi DPK
tahun berikutnya.
93. PASCA MUSRENBANGKOT
Tidak Ada
LAMP. V, Huruf D, Nomor 3
PASCA MUSRENBANGKOT
Kegiatan Pasca Musrenbangkot meliputi : a. Penyempurnaan rumusan hasil
Musrenbangkot; b. Menginformasikan hasil