• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan MNC dan Pemerintah Dilihat Mela

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Hubungan MNC dan Pemerintah Dilihat Mela"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

Nama: Yockie Armatura NPM : 170210090097

Hubungan MNC dan Pemerintah Dilihat Dari Perspektif Liberalisme

Dari waktu ke waktu perekonomian dunia telah mengalami berbagai perkembangan yang cukup pesat. Salah satu bukti perkembangan perekonomian dunia yaitu dengan munculnya aktor baru dalam perekonomian internasional yaitu MNC atau Multi-national Company. Terdapat beberapa definisi dari MNC itu sendiri antara lain seperti yang dijelaskan dalam buku Bussiness Environment:

MNC merupakan sebuah perusahaan yang melakukan kegiatannya baik produksi atau distribusi produk barang atau jasa paling tidak di dua negara selain di negara asalnya1

Dari definisi tersebut jelas terlihat bahwa yang membedakan MNC dengan perusahaan biasa yaitu wilayah kegiatan perusahaan yang tidak hanya dilakukan di negeri namun juga paling tidak di dua negara lain. Selanjutnya masih dari buku Business Environment, MNC juga dapat dikategorikan ke dalam tiga jenis yaitu:

1. Horizontally integrated MNC, yaitu MNC yang melakukan kegiatan produksi di berbagai tempat dengan menghasilkan produk yang sama

2. Vertically integrated MNC, yaitu MNC yang melakukan kegiatan produksi di beberapa negara yang menghasilkan produk yang digunakan sebagai input produksi di negara lain

3. Diversified MNC, yaitu MNC yang melakukan kegiatan di negara yang berbeda tanpa adanya integrasi baik secara vertical maupun horizontal.

Keberadaan MNC di suatu negara juga memberikan berbagai pengaruh bagi negara tujuan MNC itu sendiri baik itu pengaruh positif maupun negatif. Pengaruh positif yang diberikan MNC yang paling utama yaitu sebagai bentuk investasi yang ikut mempengaruhi pertumbuhan ekonomi negara. Namun di sisi lain keberadaan MNC di suatu negara juga perlu mendapat pengawasan agar tidak terjadi ekslploitasi berlebihan yang dilakukan MNC terhadap negara tujuannya.

1 Justin Paul. 2010. Business Environment: Text and Cases. New Delhi: McGraw Hill Companies. p. 356

(2)

Selanjutnya akan dibahas mengenai hubungan yang terjadi antara MNC dengan pemerintah dilihat dari perspektif liberalisme. Namun sebelumnya akan dibahas terlebih dahulu secara singkat mengenai pandangan liberalism dalam ekonomi internasional.

Pada dasarnya perspektif liberalism memandang bahwa manusia merupakan makhluk sosial yang harus berkerjasama untuk dapat bertahan hidup. Interaksi yang terjadi antar manusia sangat menentukan keberhasilan dari kerjasama yang dilakukan. Maka dilihat dari perspektif liberalism aka bentuk-bentuk perekonomian internasional seperti MNC merupakan salah satu bentuk kerjasama yang dimana pada MNC pihak yang bekerja sama yaitu pihak MNC sendiri dengan pihak pemerintah negara penerima. Dari kerjasama tersebut diharapkan dapat tercipta suatu hubungan yang saling menguntungkan.

Melalui pembahasan mengenai bagaimana perspektif liberalisme memandang kegiatan ekonomi internasional selanjutnya kita dapat membahas mengenai hubungan yang terjadi antara pemerintah dan pihak MNC. Pembahasan dilakukan menggunakan teori-teori liberal yang mempelajari tentang hubungan tersebut serta dari kenyataan yang terjadi di lapangan.

Keberadaan MNC di suatu negara tentunya akan menghasilkan hubungan timbal balik dimana MNC yang melakukan investasi di negara penerima dapat memperoleh keuntungan lebih banyak serta pasar yang lebih luas. Sedangkan negara penerima juga memperoleh beberapa keuntungan seperti dana investasi, pembagian hasil penjualan produk, penciptaan lapangan kerja bagi masyarakat lokal, serta berbagai program yang dilakukan sebagai bentuk dari CSR (Corporate Social Responsibillity).

Dilihat dari perspektif liberalis hal tersebut merupakan hal yang memang seharusnya terjadi dimana terdapat suatu bentuk kerjasama. Namun apabila ditelaah lebih lanjut ternyata teori ekonomi liberal memberikan celah bagi siapa pun termasuk MNC untuk mengembangkan usahanya yang kemudian cenderung mengarah ke dalam perekonomian pasar bebas. Kebijakan ekonomi liberal yang mengarah ke perdagangan bebas secara perlahan-lahan dapat menghilangkan kebijakan ekonomi proteksionisme2

yang pada akhirnya akan menjadi suatu masalah bagi pemerintah negara khususnya bagi negara pengimpor. Contoh nyata di lapangan seperti pemberlakuan kebijakan Free

2 John Maynard Keynes. 1921. A Treatise on Probability. London: MacMillan & Co

(3)

Trade Area seperti yang diterapkan dalam AFTA (ASEAN Free Trade Area) dan ACFTA (ASEAN-China Free Trade Area).

Selanjutnya keberadaan MNC di suatu negara juga dapat mempengaruhi proses pembuatan kebijakan oleh pemerintah khususnya kebijakan yang memiliki kaitan dengan kelangsungan kegiatan MNC tersebut. Hal ini dapat terjadi akibat beberapa hal antara lain adanya kepentingan-kepentingan yang hanya dapat dipenuhi oleh salah satu pihak kemudian kurang tegasnya peraturan yang dibuat tentang batas-batas keikutsertaan MNC dalam proses pembuatan kebijakan di negara penerima

Salah satu contoh yang terjadi di lapangan yaitu kasus Freeport yang dianggap kurang memperhatikan kesejahteraan masyarakat Papua serta dianggap melakukan eksploitasi secara berlebihan. Pada kasus tersebut seharusnya pemerintah mampu mengeluarkan kebijakan untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi namun karena pengaruh yang diberikan Freeport terhadap pemerintah sangatlah besar maka kasus tersebut hingga saat ini belum dapat terselesaikan.

Dari penjelasan di atas dapat dipahami bahwa dalam menjalin hubungan kerjasama antara MNC dan pemerintah negara penerima haruslah ada suatu kesepakatan mengenai batasan-batasan mengenai apa saja yang dapat dilakukan MNC di wilayah negara penerima. Selain itu juga diperlukan suatu sistem hukum yang dapat menindak tegas segala tindakan yang dilakukan diluar dari kesepakatan yang telah dibuat.

Mengenai hubungan MNC dengan pemerintah yang dilihat dari perspektif liberalisme dapat disimpulkan bahwa hubungan yang terjadi antara kedua belah pihak dapat menjadi hubungan kerjasama yang saling menguntungkan sesuai dengan prinsip dasar liberalisme. Namun teori ekonomi liberal yang cenderung mengarahkan kepada pasar perdagangan bebas juga dapat menjadi bumerang bagi negara penerima ketika tidak ada batasan yang jelas serta hukum yang mengatur tentang keberadaan MNC itu sendiri.

(4)

DAFTAR PUSTAKA

Paul, Justin. 2010. Business Environment: Text and Cases. New Delhi: McGraw Hill Companies

Jensen, Nathan M. 2006. Nation-states and The Multinational Corporation. Princeton: Princeton University Press

Keynes, John Maynard. 1921. A Treatise on Probability. London: MacMillan & Co

Referensi

Dokumen terkait

Jakarta: Depdikbud Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan Pendidikan Tinggi.. Kiat Pendidikan Matematika

Hal ini menunjukkan bahwa metode SDUV dengan teknik zero-crossing dapat digunakan untuk analisis simultan kadar kafein dan B 6 dalam minuman berenergi tanpa. adanya

Peserta didik dapat memilih beban belajar dan mata pelajaran sesuai dengan pilihan yang disediakan oleh satuan pendidikan.. Peserta didik diberi keleluasaan untuk

[r]

Penentuan Harga Pokok Produksi Berdasarkan Metode Full Costing pada Pembuatan Etalase Kaca dan Alumunium di UD.. Istana Alumunium

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra. © Deri Eka Firmansyah 2015 Universitas

monitoring dan evaluasi keberhasilan pembangunan - Menyediakan data rinci tentang kesejahteraan anggota rumah tangga seperti sosial budaya (penyandang masalah kesejahteraan

RÉPRÉSENTASI IDÉOLOGI GÉNDER DINA KUMPULAN CARPON NU HARAYANG DIHARGAAN KARYA DARPAN. Universitas Pendidikan Indonesia |