• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS CURAH HUJAN BULANAN DI KOTA TAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANALISIS CURAH HUJAN BULANAN DI KOTA TAN"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS CURAH HUJAN BULANAN DI KOTA TANGERANG DENGAN

METODE REGRESI LINIER BERGANDA MENGGUNAKAN DATA SUHU

DAN KECEPATAN ANGIN

Hikmatul Hayati dan Siti Alaa’

Program Studi Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Mataram, Jalan Majapahit 62 Mataram 83125

Email : matul_hayati@yahoo.com.

ABSTRAK

Telah dilakukan penelitian untuk menganalisa curah hujan bulanan di kota Tangerang dengan metode regresi linier berganda menggunakan data suhu dan kecepatan angin selama 9 tahun dari tahun 2007 sampai tahun 2016. Data curah hujan, suhu dan kecepatan angin yang digunakan merupakan data sekunder yang diperoleh dari NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administration). Data kemudian diolah menggunakan Ms. Excel dan software Origin 8. Hasil yang diperoleh berupa koefisien korelasi, regresi linier, dan koefisien determinasi hubungan suhu harian dengan curah hujan. Dari dan hasil perhitungan di peroleh nilai koefisien korelasi curah hujan,suhu dan kecepatan angin sebesar 0.40 dan nilai koefisien deteminasi curah hujan dengan suhu sebesar 13%,sedangkan nilai koefisien deteminasi curah hujan dengan kecepatan angin sebesar 3%, dan koefisien determinasi untuk ketiganya diperoleh sebesar 16.%. Nilai regresi linier diperoleh Y=2123.4274 - 74.7198 X1 +5.700283 X2. Dari hasil yang diperoleh dapat di

simpulkan bahwa nilai suhu harian dan nilai titik embun adalah korelasi linier positif dengan tingkat hubungan lemah karena nilai koefisien korelasi belum mendekati 1.

Kata kunci : Tangerang, Korelasi, Regresi Linear berganda, Suhu, Curah Hujan, kecepatan angin.

\

1. PENDAHULUAN

(2)

rata 26.3 °C. Dalam setahun, curah hujan rata-rata adalah 1735 mm namun di kota ini curah hujan bisa mencapai 1883.3 mm pertahun bahkan kecepatan angin mencapai 4 knot . Di wilayah tropis, curah hujan beserta kecepatan angin merupakan salah satu unsur iklim yang paling tinggi keragamannya (Wirjohamidjojo, 2010) . Suhu yang dingin serta angin yang kencang akan menyebabkan cepatnya proses penguapan yang mengakibatkan terjadinya hujan deras sehingga menimbulkan bencana alam seperti banjir, kondisi ini membuat masyarakat khawatir dan waspada karna suhu di kota tangerang bisa mencapai mencapai 24 0C (Stasiun Meteorologi

Budiarto).

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa curah hujan bulanan di kota Tangerang dengan metode regresi linier berganda menggunakan data suhu dan kecepatan angin selama 9 tahun dari tahun 2007 sampai tahun 2016. Dalam menganalisa curah hujan bulanan digunakan data suhu dan kecepatan angin dilakukan dengan metode regresi linear berganda. Regresi linear adalah alat statistik yang dipergunakan untuk mengetahui pengaruh antara satu atau beberapa variabel terhadap satu buah variable lainnya (Sembiring,1995).

2. METODELOGI PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan yaitu dengan melakukan perhitungan dan menganalisa curah hujan bulanan menggunakan data suhu dan kecepatan angin. Data curah hujan, suhu dan kecepatan angin yang didapat berupa data sekunder yang diperoleh dari NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administration) dalam rentang waktu 9 tahun di kota tangerang. Perhitungan dan analisis menggunakan program Microsoft excel. Kemudian dicari seberapa besar hubungan antara kecepatan angin dengan suhu. Kekuatan hubungan dapat diketahui melalui suatu koefisien yaitu, koefisien determinasi dan regresi atau persamaan garis linier.

a) Regresi Linear Berganda

Koefisien determinasi:

R= b1

(

∑ x1Y

)

+b2(∑ x2Y)

∑ y2

(3)

Persamaan regresi linier

y = a + b1X1 + b2X2 (2)

Besarnya perubahan nilai variabel Y apakah nilai variabel X1 , X2 berubah sebesar satu unit

(satuannya):

(4)

b = n(∑ XY)(∑ X)(∑Y)

n ∑(X)2(∑ X)2 (9)

Nilai awal/intercept.

a = ∑Y(∑ X)2(∑ X)(∑Y)

n∑ X2(∑ X)2 (10)

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada penelitian ini, data curah hujan, suhu dan kecepatan angin yang digunakan merupakan data sekunder yang diperoleh di NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administration) dari tahun 2007-2016. Data tersebut selanjutnya dibuat grafik dengan software Origin 8, untuk menganalisa curah hujan bulanan dengan menggunakan data suhu dan ecepatan angin dalam selang waktu 9 tahun diwilayah Tangerang.

Gambar 1 Grafik Hubungan Antara Kecepatan Angin Dengan Waktu

(5)

Gambar 2 Grafik Hubungan Antara curah hujan Dengan Waktu

Dari gmbar 2 grafik hubungan antara curah hujan dengan waktu dapat dilihat bahwa curah hujan di daerah Tangerang dalam rentang waktu 9 tahun, memiliki curah dari 0 mm sampai 496.6 mm dimana rata-rata curah hujan setiap tahun 1735 mm, namun pada hasil perhitungan disini mencapai 1883.3 mm pada tahun 2008 (Wirjohamidjojo, 2010), namun curah hujan yang paling tinggi terjadi pada bulan ke 7 yakni pada bulan november 2007.

Gambar 2 Grafik Hubungan Antara suhu Dengan Waktu

(6)

disimpulkan bahwa daerah tersebut merupakan daerah tropis serta suhu dalam rentang waktu 9 tahun selalu berubah-ubah, ini diakibatkan karena adanya pergantian musim di daerah Tangerang dimana suhu terendah terjadi pada bulan ke 93 yakni pada bulan januari 2015.

Gambar 4 Grafik Hubungan Antara Kecepatan Angin Dengan Curah Hujan

Berdasarkan grafik hubungan antara kecepatan angin dengan curah hujan, diperoleh hubungan antara kecepatan angin dengan curah hujan pada regresi linier dengan persamaan y= 139.52 + 5.394x dengan r = 0.167736 dan R= r2= 0.0281. Harga R pada persamaan regresi linier

menyatakan bahwa hubungan antara curah hujan dan kecepatan angin sebesar 3%. sehingga dapat diartikan bahwa kecepatan angin sebesar 3%, yang berarti bahwa hubungan antara curah hujan terhadap kecepatan angin merupakan hubungan sangat rendah karena nilai korelasi yang diperoleh sangat jauh mendekati 1.

(7)

Berdasarkan grafik hubungan antara suhu dengan curah hujan, diperoleh hubungan antara suhu dengan curah hujan pada regresi linier dengan persamaan y= 2113.337 – 73.7725x dengan r = 0.167736 dan R= r2= 0.0281. Harga R pada persamaan regresi linier menyatakan bahwa

hubungan antara curah hujan dan suhu sebesar 13%. sehingga dapat diartikan bahwa suhu sebesar 13%, yang berarti bahwa hubungan antara curah hujan terhadap suhu merupakan korelasi linier negatif dimana hubungan sangat rendah karena nilai korelasi yang diperoleh sangat jauh mendekati 1.

4. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil yang diperoleh dengan menggunakan metode regresi linier berganda Y=2123.4274 - 74.7198 X1 +5.700283 X2 merupakan kerelasi linear positif, curah hujan bulanan

dapat dianalisa dengan data suhu dan kecepatan angin, hubungan yang diperoleh merupakan hubungan sedang karena nilai korelasi mendekati 1, dimana dapat dijelaskan kecepatan angin oleh suhu sebesar 16%. Untuk regresi linear sederhana 2 variabel diperoleh hubungan antara kecepatan angin dan curah hujan, dengan persamaan y= 139.52 + 5.394x merupakan kerelasi linear positif, hubungan yang diperoleh merupakan hubungan sangat rendah karena nilai korelasi yang diperoleh sangat jauh mendekati 1, dimana didapat koefesien determinasi sebesar 3%, sedangkan hubungan antara suhu dengan curah hujan, dengan persamaan = 2113.337 – 73.7725x merupakan kerelasi linear negatif, hubungan yang diperoleh merupakan hubungan sangat rendah karena nilai korelasi yang diperoleh sangat jauh mendekati 1, dimana didapat koefesien determinasi sebesar 13%,

hubungan antara suhu dengan curah hujan, diperoleh hubungan antara suhu dengan curah hujan pada regresi linier dengan persamaan y= 2113.337 – 73.7725x dengan r = 0.167736 dan R= r2= 0.0281. Harga R pada persamaan regresi linier menyatakan bahwa hubungan antara curah

(8)

DAFTAR PUSTAKA

Kurniawan, Deni. 2008. Regresi Linier (Linier Regression). Jakarta: Gramedia.

Sandy, I.M. (1995). Atlas Republik Indonesia. Depok: PT Indograf Bakti & Jurusan Geografi FMIPA-UI.

Sembiring, R.K. (1995). Analisis Regresi. Penerbit ITB, Bandung.

Swarinoto, Yunus. 2011. Pemanfaatan suhu udara dan kelembapan udara dalam persamaan regresi untuk simulasi prediksi total hujan bulanan di Bandar Lampung. Jakarta : Jurna Meteorologi dan Geofisika.

Gambar

Gambar 2 Grafik Hubungan Antara curah hujan Dengan Waktu
Gambar 4 Grafik Hubungan Antara Kecepatan Angin Dengan Curah Hujan

Referensi

Dokumen terkait

Dari penelitian ini juga ditemukannya hubungan yang signifikan antara kadar albumin dengan skor CURB-65 pada pasien pneumonia komunitas saat awal masuk rumah sakit.

Puji syukur kehadirat Allah SWT penulis panjatkan atas segala rahmat dan anugerah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan judul “Perilaku

Kemudian di bagian “Forum” akan muncul komentar Anda jika Anda menekan tombol “Save” dengan menekan tombol “Lihat

Dalam hal ini penulis memberikan alternatif lain untuk mengajarkan fisika dasar 3 dengan menggunakan modul interaktif, yang didalamnya terdapat teori fisika dasar 3 tentang

(2) Dikecualikan dari objek Retribusi Tempat Khusus Parkir sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pelayanan penyediaan fasilitas tempat khusus parkir yang

Dalam usahanya untuk menjelaskan adanya karya sastra internet atas sastra cyber yang membawa pengaruh positif pada perkembangan sastra Indonesia, mereka

Namun itulah kenyataan yang telah terjadi di 3 (tiga) pesantren besar yaitu Pondok Pesantren Al-Lathifiyah II Tambakberas Jombang, Pondok Pesantren

Oleh karena itu, guna menuju transformasi menuju masyarakat informasi dan masyarakat berbasis pengetahuan, tidak saja membutuhkan infrastruktur ( hardware , software