• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN IPA PR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN IPA PR"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

i MAKALAH IPA TERPADU

ENERGI, ENZIM, DAN MAKHLUK HIDUP

“Pengaruh Kerja Energi dan Enzim Terhadap Makhluk Hidup”

(Dosen Pengampu: Prof. Dr. Dwi Soelistya Dyah Jekti, M.Kes.)

Disusun Oleh: Kelompok V (LIMA)

IRHAM AZMI (NIM:I2E017008)

ITHA MASITHAH (NIM:I2E017009)

MUHAMMAD SHOHIBUL IHSAN (NIM:I2E017020)

TIRMAYASARI (NIM: I2E017030)

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN IPA

PROGRAM PASCASARJANA

(2)

ii Absrtak: berdasarkan hasil kajian literatur menunjukkan bahwa energi, enzim,

dan makhluk hidup merupakan suatu kesatuan yang saling bergantungan satu

sama lain. Energi merupakan masukan yang sangat penting bagi sistem ekologi,

karena energi dipergunakan sebagai sumber kekuatan bagi suatu ekosistem,

sedangkan enzim adalah sebuah biomolekul yang berupa protein dan berbentuk

bulat. Enzim terdiri dari satu atau lebih rantai polipeptida. Enzim ini akan

mengubah senyawa dan mempercepat proses reaksi dengan mengubah molekul

awal yang dikenali dan diikat secara spesifik oleh enzim (substrat) menjadi molekul lain (produk). Kemampuan enzim untuk mengaktifkan senyawa lain

dengan cara spesifik disebut dengan biokatalisator, dan enzim juga berfungsi untuk memperlancar sistem pencernaan pada manusia, sedangkan makhluk hidup

adalah suatu organisme yang dapat mempertahankan dirinya dari berbagai

perubahan lingkungan dan dapat berkembangbiak untuk melestarikan jenisnya.

Jadi, jika proses enzim tidak bekerja kemudian energi tidak ada maka makhluk

hidup tidak akan mampu untuk bertahan hidup.

(3)

iii KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan segala

Rahmat dan KaruniaNya kami diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah

tentang ”Energi, Enzim, dan Makhluk Hidup”. Tidak lupa kami ucapkan terima

kasih kepada dosen pembimbing dan teman-teman yang telah memberi dukungan

dalam menyelesaikan makalah ini.

Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari masih jauh dari

kesempurnaan baik dari segi isi, bentuk, maupun pemaparannya. Oleh karena itu,

kami mengharapkan kritik yang konstruktif dari pembaca untuk penyempurnaan

penulisan selanjutnya. Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat

seluas-luasnya terutama bagi mahasiswa dan calon pendidik khususnya. Amin

Yarabbalalamin

Mataram, 27 November 2017

(4)

iv DAFTAR ISI

Halaman

HALAMANJUDUL ... i

ABSTRAK... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTARISI ... iv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan masalah ... 3

1.3 Tujuan kegiatan ... 3

1.4 Manfaat kegiatan ... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1Energi ... 4

2.2Enzim ... 17

2.3Makhluk Hidup ... 26

BAB III METODE 3.1Teknik Pengumpulan Data ...37

BAB IV HASIL DAN DISKUSI 4.1Hasil dan Diskusi ...38

4.2Hubungan Energi, Enzim dan Makhluk Hidup ...41

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ...42

B. Saran ...42

(5)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Energi merupakan konsep yang sangat abstrak, energi tidak memiliki

massa, tidak dapat diamati, dan tidak dapat diukur secara langsung, akan

tetapi dapat dirasakan perubahannya. Pada hukum kekekalan energi

(termodinamika I) bahwa energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan

tetapi bisa dirubah dari satu bentuk ke bentuk yang lainnya. Energi sangat

berpengaruh terhadap kerja enzim pada makhluk hidup.

Pemanfaatan enzim di dalam bioteknologi semakin menuntut adanya

enzim bersifat tahan lingkungan yang mampu melakukan aktifitas pada

kondisi ekstrim, salah satunya enzim termostabil yang mampu bekerja pada

temperatur tinggi. Salah satu faktor utama yang paling merusak enzim adalah

suhu, maka usaha pertama yang dilakukan adalah mencari mikroba penghasil

enzim-enzim termostabil dari berbagai sumber alam seperti sumber air panas,

daerah kawah gunung berapi dan daerah ekstrim lainnya. Hal ini berkaitan

dengan keuntungan yang akan diperoleh bila proses produksi dilakukan pada

suhu tinggi, diantaranya mengurangi kontaminasi, meningkatkan kecepatan

transfer massa, dan menurunkan viskositas dari larutan (Anna Rakhmawati

dan Evy Yulianti, 2011)

Indonesia merupakan negara kepulauan beriklim tropis sehingga

memiliki banyak gunung berapi dengan aktivitas vulkanik yang tinggi.

Kondisi geografis ini mendukung dilakukannya eksplorasi bakteri penghasil

enzim termostabil. Banyaknya sumber air panas, daerah hidrotermal di dasar

lautan, pengomposan limbah, sumur pengeboran minyak bumi dan gas alam

menggambarkan banyaknya potensi yang dapat diberdayakan (Iche, 2008).

Enzim amilase merupakan kelompok enzim yang sangat dibutuhkan dalam

bidang industri, diantaranya industri tekstil, hidrolisis pati, bir, roti, 2 sirup,

pemanis buatan, etanol, dan detergen. Enzim ini bernilai komersil, maka perlu

ditemukan sumber-sumber yang cukup banyak sebagai penghasil enzim

(6)

2 merupakan kelompok enzim yang mempunyai kemampuan untuk

memutuskan ikatan glikosida yang terdapat pada amilum. Hasil hidrolisanya

berupa molekul-molekul yang lebih kecil seperti glukosa, maltose dan

dekstrin (Sutiamiharja, 2008).

Enzim mempunyai peranan penting dalam kehidupan makhluk hidup.

Tanpa adanya enzim, kehidupan yang kita kenal sekarang ini tidak akan

mungkin ada. Pada tahun 1878, ahli fisiologi Jerman Wilhelm Kuhne (1837–

1900) pertama kali menggunakan istilah "enzyme", yang berasal dari bahasa

yunani yang berarti “ragi”. Kata "enzyme" kemudian digunakan untuk

merujuk pada zat mati seperti pepsin, dan kata ferment digunakan untuk

merujuk pada aktivitas kimiawi yang dihasilkan oleh organisme hidup.

Enzim adalah polimer biologik yang mengkatalisis reaksi kimia yang

berlangsung dalam tubuh. Sebagai biokatalisator yang mengatur semua

kecepatan semua proses fisiologis, enzim memegang peranan utama dalam

kesehatan dan penyakit. Meskipun dalam keadaan sehat semua proses

fisiologis akan berlangsung dengan cara yang tersusun serta teratur sementara

homeostasis akan dipertahankan, namun keadaan homeostasis dapat

mengalami gangguan yang berat dalam keadaan patologis.

Oleh sebab itu hubungan antara energi, enzim, dan makhuluk hidup

saling memiliki pran penting untuk bertahan hidup.

1.2Rumusan Masalah

1.2.1 Bagaimana hubungan antara energi, enzim, dan makhluk hidup?

1.2.2 Bagaimana peran energi, enzim terhadap makhluk hidup?

1.3Tujuan

1.3.1 Untuk mengetahui hubungan antara energi, enzim, dan makhluk hidup

1.3.2 Untuk mengetahui peran energi, enzim terhadap makhluk hidup

1.4Manfaat

1.4.1 Dapat mengetahui hubungan antara energi, enzim, dan makhluk hidup

(7)

3

yang dilakukan sekecil apapun dan seringan apapun tetap membutuhkan

energi. Menurut KBBI energi didefiniskan sebagai daya atau kekuatan

yang diperlukan untuk melakukan berbagai proses kegiatan. Energi

merupakan bagian dari suatu benda tetapi tidak terikat pada benda

tersebut. Energi bersifat fleksible artinya dapat berpindah dan berubah.

Pengertian dan definisi energi ada banyak sekali diantaranya adalah:

a. Energi adalah kemampuan membuat sesuatu terjadi (Robert L. Wolke)

b. Energi adalah kemampuan benda untuk melakukan usaha

(Mikrajuddin)

c. Energi adalah suatu bentuk kekuatan yang dihasilkan atau dimiliki

oleh suatu benda (Pardiyono)

d. Energi adalah sebuah konsep dasar termodinamika dan merupakan

salah satu aspek penting dalam analisis teknik (Michael J. Moran).

2.1.2 Energi Aktivasi

Energi aktivasi untuk reaksi adalah energi minimum partikel yang

bertumbukan harus dimiliki untuk menjalani reaksi. Beberapa reaksi

terjadi dengan mudah pada suhu kamar karena partikel yang bereaksi telah

memiliki energi aktivasi yang diperlukan pada suhu tersebut. Reaksi

lainnya hanya terjadi ketika dipanaskan karena partikel tidak memiliki

energi yang cukup kecuali sumber eksternal panas diberikan pada partikel

yang akan memberikan energi kinetik yang lebih besar.

Sebagian besar energi sering diperlukan untuk reaksi kimia

berlangsung, karena kekuatan ikatan yang perlu untuk dipecah. Jumlah

energi aktivasi yang diperlukan untuk memulai reaksi sering disebut

hambatan energi (energi barrier). Energi ini jarang disediakan oleh

molekul yang sedang bertabrakan, faktor lainnya sehingga diperlukan

(8)

4 memfasilitasi reaksi kimia. Panas, merupakan faktor fisik, dan

menambahkan enzim yang tepat, adalah faktor kimia, adalah dua contoh

faktor yang mengaktifkan molekul.

2.1.3 Energi Dalam Sistem Kehidupan

Energi merupakan kemampuan untuk melakukan usaha (kerja) atau

melakukan suatu perubahan. Untuk melakukan usaha, diperlukan energi.

Manusia membutuhkan energi untuk bekerja, bergerak, bernapas, dan

mengerjakan banyak hal lainnya. Energi menyebabkan mobil, motor,

pesawat, dan kereta api dapat berjalan. Energi menyalakan peralatan listrik

di rumah. Tumbuhan dan hewan membutuhkan energi untuk tumbuh dan

berkembang. Dengan demikian, kerja kehidupan bergantung pada

kemampuan organisme mengubah energi dari suatu bentuk ke bentuk

lainnya.

1. Energi Potensial

Energi potensial merupakan energi yang dimiliki oleh suatu

materi karena lokasi atau strukturnya. Contoh dari energi ini adalah air

dalam bendungan menyimpan energi potensial karena ketinggiannya.

Benda yang diletakkan di atas meja memiliki energi potensial

gravitasi, yang dengan energi itu benda dapat bergerak dari meja ke

tanah. Energi dapat berubah bentuk namun energinya tidak hilang.

Sebagai contoh, asam cuka yang menyimpan energi kimia dapat

berupah menjadi energi listrik dan mampu menyalakan lampu,

kemudian energi listrik berubah menjadi energi cahaya.

Macam-Macam Energi Potensial yaitu:

a. Energi Potensial Gravitasi

(9)

5 Energi Potensial Gravitasi Merupakan energi yang dimiliki suatu

benda karena terletak di atas permukaan bumi. Makin tinggi letak

suatu benda di atas permukaan bumi, maka makin besar energi

potensial gravitasinya. Penerapan dari energi ini adalah ketika buah

jatuh dari pohonnya.

b. Energi Potensial Elastisitas

Merupakan energi yang tersimpan dalam benda yang sedang

direngangkan. Makin jauh peregangan dan penekanannya, makin besar

energinya. Penerapan dari energi ini adalah pada karet ketapel dan busur

panah.

c. Energi Potensial Kimia

Merupakan energi yang terkandung dalam suatu zat. Penerapan

dari energi ini adalah makanan. Makanan memiliki energi kimia sehingga

orang yang makan akan memiliki energi untuk beraktivitas.

d. Energi Potensial Listrik

Merupakan energi yang dimiliki muatan listrik dan arus listrik.

Energi ini paling banyak digunakan karena mudah diubah menjadi energi

lainnya.

2. Energi Kinetik

Energi kinetik merupakan bentuk energi ketika suatu materi

berpindah atau bergerak. Setiap materi yang berpindah atau bergerak

memiliki bentuk energi yang disebut energi kinetik atau energi

pergerakan. Objek bergerak melakukan kerja dengan menggerakkaan

benda lain. Sebagai contoh, seorang pemain biliar menggerakkan tongkat

billiar untuk mendrong bola, kemudian bola yang bergerak akan

menggerakkan bola-bola lain.

Untuk memahami perbedaan antara energi potensial dengan

energi kinetik, dapat diamati pada peristiwa ketika anak-anak bermaik

perosotan. Energi kinetik akan diubah menjadi energi potensial ketika

menaiki perosotan, dan energi potensial akan diubah menjadi energi

(10)

6

3. Berbagai Sumber Energi

Sumber energi adalah segala sesuatu yang menghasilkan energi.

Energi memegang peranan sangat penting bagi kehidupan manusia. Panas

matahari yang digunakan untuk memanaskan air adalah sumber energi, listrik

dan arang yang dibakar untuk memanaskan setrika merupakan sumber energi

juga.

1. Sumber Energi Tak Terbarukan

Energi tak terbarukan yang paling banyak dimanfaatkan adalah

minyak bumi, batu bara, dan gas alam. Ketiganya dipakai baik dalam

kehidupan sehari-hari, pada industri, untuk pembangkit listrik, maupun

transportasi.

a. Energi Hasil Tambang Bumi

b. Energi Nuklir

2. Sumber Energi Terbarukan

Sumber energi terbarukan yang saat ini mulai dikembangkan

adalah biogas dari kotoran ternak, air mengalir, angin, dan panas matahari.

Salah satu sumber energi terbarukan yang saat ini mulai dipelajari agar

dapat dikembangkan di Indonesia adalah sampah biologis.

a. Energi Matahari

b. Pembangkit Listrik Tenaga Air

c. Energi Angin

3. Makanansebagai Sumber Energi

Makanan diperlukan oleh tubuh sebagai sumber energi. Dengan

asupan makanan yang baik dan cukup, kamu dapat melakukan berbagai

aktivitas sehari-hari. Zat makanan yang berperan sebagai sumber energi

adalah karbohidrat, lemak, dan protein.

a. Karbohidrat

Merupakan senyawa kimia yang tersusun oleh unsur-unsur

karbon. Bahan makanan yang banyak mengandung karbohidrat,

misalnya beras, jagung, kentang, gandum, umbi-umbian, dan

buah-buahan yang rasanya manis. Karbohidrat berperan sebagai sumber

(11)

7 b. Protein

Merupakan senyawa kimia yang mengandung unsur C, H, O, N

(kadang juga mengandung unsur P dan S). Fungsi protein antara lain

adalah sebagai sumber energi, pembangun sel, jaringan tubuh, dan

pengganti sel tubuh yang rusak. Bahan makanan yang mengandung

banyak protein, antara lain :

1) Protein Hewani

Contoh : daging, ikan, telur, susu, dan keju.

2) Protein Nabati

Contoh : kacang-kacangan, tahu, tempe, dan gandum.

c. Lemak

Merupakan senyawa kimia yang mengandung unsur C, H, dan

O. Peran lemak adalah menyediakan energi sebesar 9 kalori/gram,

melarutkan vitamin A, D, E, K, dan menyediakan asam lemak esensial

bagi tubuh manusia. Fungsi lemak antara lain adalah sumber energi (1

gram lemak sama dengan 9 kilo kalori), pelarut vitamin A, D, E, dan K,

pelindung organ-organ tubuh yang penting sebagai bantalan lemak, dan

pelindung tubuh dari suhu yang rendah. Bahan makanan yang

mengandung banyak lemak, antara lain :

1) Lemak Hewani

Contoh : keju, susu, danging, dan kuning telur.

2) Lemak Nabati

Contoh : kelapa, kemiri, kacang-kacangan, dan buah avocad.

4. Transformasi Energi dalam Sel

1. Transformasi Energi oleh Klorofil

Klorofil adalah zat hijau daun yang terdapat dalam organel sel

tumbuhan yang disebut kloroplas. Klorofil berfungsi dalam fotosintesis.

Energi radiasi sinar matahari yang ditangkap oleh klorofil berfungsi

melancarkan proses fotosintesis. Proses tersebut digunakan untuk

mereaksikan CO2 dan H2O menjadi glukosa. Selain menjadi enerrgi kimia

dalam glukosa, hasil reaksinya menghasilkan oksigen yang dapat

(12)

8 dan bernapas. Jadi, energi radiasi matahari yang berbentuk energi cahaya

diubah menjadi energi potensial dan energi kimiawi yang disimpan dalam

molekul karbohidrat dan bahan makanan lainnya. Energi ini dimanfaatkan

oleh tumbuhan untuk beraktivitas (tumbuh dan berkembang) dan juga

dimanfaatkan oleh makhluk hidup lain yang mengonsumsi tumbuhan

tersebut. Akibatnya energi yang terdapat pada tumbuhan berpindah ke

dalam tubuh makhluk hidup lainnya dan menjadi energi potensial. Di

dalam tubuh makhluk hidup ini, energi akan ditransformasi kembali.

2. Transformasi Energi oleh Mitokondria

Gambar 2. Transformasi Energi oleh Mitokondria

Mitokondria adalah organel yang terdapat di dalam sel, yang

memiliki peran dalam respirasi sel. Di dalam mitokondria, energi kimia

digunakan untuk mengubah karbohidrat, protein, dan lemak. Mitokondria

banyak terdapat pada sel otot makhluk hidup dan sel saraf.

5. Metabolisme Sel

(13)

9 Metabolisme adalah proses kimia yang terjadi di dalam tubuh

makhluk hidup/sel. Metabolisme disebut reaksi enzimatis karena metabolisme

terjadi selalu menggunakan katalisator enzim. Metabolisme terdiri atas reaksi

pembentukan/ sintesis/ anabolisme seperti fotosintesis dan reaksi penguraian/

katabolisme seperti respirasi. Enzim mengarahkan aliran materi melalui

jalur-jalur metabolisme dengan cara mempercepat tahapan reaksi secara selektif.

1. Bernapasan

Pernapasan adalah suatu proses yang terjadi secara otomatis

meskipun dalam keadaan tertidur. Itu dikarenakan sistem pernapasan

dipengaruhi oleh susunan saraf otonom.

Gambar 4. Sistem pernapasan

Tahapan/ fase proses bernapas meliputi :

1. Fase Inspirasi

Fase ini berupa berkontraksinya otot antara tulang rusuk sehingga

rongga dada membesar. Akibatnya, tekanan dalam rongga dada menjadi

lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen

masuk ke dalam paru-paru.

2. Fase Ekspirasi

Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara

tulang rusuk ke posisi semula yang diikuti turunnya tulang rusuk sehingga

rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga

dada menjadi lebih besar tekanan di luar sehingga udara dalam rongga

(14)

10

2. Fotosintesis

Fotosintesis merupakan perubahan energi cahaya menjadi energi

kimia dalam bentuk glukosa. Pada proses fotosintesis yang terjadi dalam

daun, terjadi reaksi kimia antara senyawa air (H2O) dan karbon dioksida

(CO2) dibantu oleh cahaya matahari yang diserap oleh klorofil menghasilkan

oksigen (O2) dan senyawa glukosa (C6H12O6). Glukosa adalah makanan bagi

tumbuhan. Oksigen yang dihasilkan pada proses fotosintesis sangat

dibutuhkan oleh manusia dan hewan. Untuk menguji aktifitas fotosintesis,

biasa dilakukan dengan percobaan ingenhousz, berikut percobaannya :

a. Respirasi

Respirasi merupakan suatu proses pembebasan energi yang

tersimpan dalam zat sumber energi melalui proses kimia dengan

menggunakan oksigen. Dari respirasi, dihasilkan energi kimia untuk

kegiatan kehidupan, seperti sintesis (anabolisme), gerak, dan pertumbuhan.

Contoh :

Respirasi pada Glukosa, reaksi sederhananya :

C6H12O6 + O2 ——————> 6CO2 + 6H2O + energi

Pada serangga, sering dilakukan uji respirasi, uji respirasi dapat disaksikan

dengan klik link berikut ini :

b. Sistem Pencernaan

Makanan yang masuk ke dalam tubuh akan mengalami

perombakan dari molekul kompleks menjadi molekul sederhana.

Perombakan ini akan menghasilkan sejumlah energi. Zat makanan yang

berperan sebagai sumber energi adalah karbohidrat, lemak, dan protein.

Proses inilah yang disebut dengan pencernaan.

1. Metabolisme Pencernaan Karbohidrat dalam Tubuh

Karbohidrat setelah dicerna di usus akan diserap oleh dinding

usus halus dalam bentuk monosakarida. Monosakarida dibawa oleh

aliran darah sebagian besar menuju hati dan sebagian lainnya dibawa ke

sel jaringan tertentu dan mengalami proses metabolisme lebih lanjut. Di

(15)

11 glikogen, dioksidasi menjadi CO2dan H2O, atau dilepaskan untuk

dibawa oleh aliran darah ke bagian tubuh yang memerlukan.

Hati dapat mengatur kadar glukosa dalam darah atas bantuan

hormon insulin yang dikeluarkan oleh kelenjar pankreas. Kenaikan

proses pencernaan dan penyerapan karbohidrat menyebabkan glukosa

dalam darah meningkat sehingga sintesis glikogen dari glukosa oleh

hati akan naik. Sebaliknya, jika banyak kegiatan, banyak energi yang

digunakan untuk kontraksi otot sehingga kadar glukosa dalam darah

menurun. Dalam hal ini, glikogen akan diuraikan menjadi glukosa yang

selanjutnya mengalami katabolisme menghasilkan energi (dalam bentuk

energi kimia).

2. Metabolisme Pencernaan Protein dalam Tubuh

Di dalam tubuh, protein diubah menjadi asam amino oleh

beberapa reaksi hidrolisis serta enzim-enzim yang bersangkutan.

Enzim-enzim yang bekerja pada proses hidrolisis protein, antara lain

pepsin, tripsin, kemotripsin, karboksi peptidase, dan amino peptidase.

Protein yang telah dipecah menjadi asam amino, kemudian diabsorpsi

melalui dinding usus halus dan sampai ke pembuluh darah. Setelah

diabsorpsi dan masuk ke dalam pembuluh darah, asam amino tersebut

sebagian besar langsung digunakan oleh jaringan. Sebagian lain,

mengalami proses pelepasan gugus mengandung N) di hati. Proses

pelepasan gugus amino ini dikenal dengan deaminasi protein.

Protein tidak dapat disimpan di dalam tubuh sehingga kelebihan

protein akan segera dibuang atau diubah menjadi zat lain. Zat sisa hasil

penguraian protein yang mengandung nitrogen akan dibuang bersama

air seni dan zat sisa yang yang tidak mengandung nitrogen akan diubah

menjadi karbohidrat dan lemak. Oksidasi 1 gram protein dapat

menghasilkan energi 4 kalori. Kelebihan protein dalam tubuh dapat

mengakibatkan pembengkakan hati dan ginjal karena beban kerja

organ-organ tersebut lebih berat dalam menguraikan protein dan

(16)

12

Gambar 5. Metabolisme Pencernaan Protein dalam Tubuh

1. Metabolisme Pencernaan Lemak dalam Tubuh

Di dalam tubuh, lemak mengalami metabolisme. Lemak akan

dihidrolisis menjadi asam lemak dan gliserol dengan bantuan enzim

lipase. Proses ini berlangsung dalam saluran pencernaan. Sebelum

diserap usus, asam lemak akan bereaksi dengan garam empedu

membentuk senyawa, seperti sabun. Selanjutnya, senyawa akan diserap

jonjot usus dan akan terurai menjadi asam lemak dan garam empedu.

Oleh lemak tersebut akan bereaksi dengan gliserol membentuk lemak.

Kemudian, diangkut oleh pembuluh getah bening usus menuju

pembuluh getah bening dada kiri. Selanjutnya, ke pembuluh balik

bawah selangka kiri. Lemak dikirim dari tempat penimbunannya ke hati

dalam bentuk lesitin untuk dihidrolisis menjadi asam lemak dan

gliserol. Selanjutnya, gliserol akan diubah menjadi gula otot atau

(17)

13

Gambar 6. Metabolisme Pencernaan Lemak dalam Tubuh

2.2 ENZIM

1. Pengertian Enzim

Enzim adalah sekelompok protein yang berperan sebagai pengkatalis

dalam reaksi-reaksi biologis. Enzim dapat juga didefenisikan sebagai

biokatalisator yang dihasilkan oleh jaringan yang berfungsi meningkatkan

laju reaksi dalam jaringan itu sendiri. Semua enzim yang diketahui hingga

kini hampir seluruhnya adalah protein. Berat molekul enzim pun sangat

beraneka ragam, meliputi rentang yang sangat luas (Suhtanry & Rubianty,

1985).

Menurut Poedjiadi, 2006, bahwa Enzim digolongkan menurut reaksi

yang diikutinya, sedangkan masingmasing enzim diberi nama menurut nama

substratnya, misalnya urease, arginase dan lain-lain. Di samping itu ada pula

beberapa enzim yang dikenal dengan nama lama misalnya pepsin, tripsin dan

lain-lain. Oleh Commision on Enzymes of the International Union of

Biochemistry, enzim dibagi dalam enam golongan besar. Penggolongan ini

didasarkan atas reaksi kimia di mana enzim memegang peranan. Enam

golongan tersebut ialah 1. Oksidoreduktase 2. Transferase 3. Hidrolase 4.

(18)

14

2. Fungsi Enzim

Fungsi Enzim adalah sebagai katalisator yang mempercepat terjadinya

laju sebuah reaksi. Didalam tubuh manusia, enzim berfungsi untuk

memperlancar proses pencernaan. Dimulai dari :

a. Mulut

Enzim Amilase, terdapat didalam saliva (air ludah), dihasilkan

oleh kelenjar parotis (kelenjar ludah) dan pankreas. Fungsi untuk

mengubah amilum menjadi maltosa (molekul yang lebih sederhana).

Contohnya jika kita makan nasi dan mengunyahnya selama 3 menit atau

lebih, maka kita akan merasakan rasa manis. Hal tersebut terjadi karena

ada efek dari enzim amilase.

b. Lambung

1) Enzim Renin, terdapat didalam lambung, kerjanya dibantu oleh HCl

(asam) lambung. Fungsi untuk mengubah kaseinogen menjadi kasein.

2) Enzim Pepsin, terdapat didalam lambung, kerjanya dibantu oleh HCl

(asam) lambung. Fungsi untuk mengubah protein menjadi pepton,

proteosa dan polipeptida.

3) Enzim Lipase, berfungsi dalam mengubah trigliserida menjadi asam

lemak

c. Usus Halus

1) Enzim Laktase, fungsi mengubah laktosa menjadi galaktosa dan

glukosa

2) Enzim Maltase, fungsi mengubah maltosa (hasil dari kerja Amilase

disaliva) menjadi glukosa

3) Enzim Lipase, fungsi mengubah lemak menjadi gliserol dan asam

lemak

4) Enzim Enterokinase, fungsi mengubah tripsinogen menjadi tripsin

5) Enzim Peptidase, fungsi mengubah polipeptida (hasil dari kerja Tripsin

dipankreas) menjadi asam amino (protein yang diserap kedalam darah)

6) Enzim Sukrase, fungsi mengubah sukrosa (diperoleh dari konsumsi

(19)

15

d. Pankreas

1) Enzim Tripsin, fungsi mengubah protein menjadi polipeptida

2) Enzim Lipase, fungsi mengubah lemak menjadi asam lemak dan

gliserol (agar dapat dicerna)

3) Enzim Amilase, fungsi mengubah amilum menjadi maltosa atau

disakarida

4) Enzim Karbohidrase, fungsi mencerna amilum menjadi maltosa

Gambar 7. Pankreas

3. Sifat Enzim

a. Enzim hanya disintesis oleh sel dan juga di dalam sel

b. Enzim ini mempunyai tempat khusus di dalam sel, misalnya enzim pada

siklus Krebs terletak didalam matriks ekstraseluler, sedangkan enzim pada

proses glikolisis terletak pada sitoplasma sel

c. Enzim hanya akan di produksi atau di sintesis jika sel mempunyaui gen

(20)

16 d. Suhu enzim adalah sama dengan sel, kecepatan laju reaksi yang dikatalisis

oleh enzim meningkat seiring dengan peningkatan suhu. Pada suhu yang

terlalu tinggi enzim akan mengalami denaturasi. Sedangkan pada suhu 0

derjat celsius, enzim menjadi tidak aktif.

e. Tingkat keasaman enzim pada lingkungan sekitarnya adalah netral (tidak

asam maupun basa). Pada saat pH terlalu asam maupun terlalu basa, enzim

menjadi kurang aktif.

f. Semakin tinggi konsentrasi enzim, maka reaksi akan meningkat hingga

batas-batas tertentu

g. Kecepatan laju reaksi akan meningkat bila konsentrasi subtrat meningkat

pula

h. Enzim sangat spesifik akan ikatannya terhadap molekul

i. Enzim tidak mengubah suatu tetapan proses reaksi, akan tetapi hanya

mempercepat tercapainya tetapan tersebut

j. Enzim dapat mempercepat proses laju reaksi 107- 1013 kali

k. Enzim mempunyai sifat biokatalisator. Katalis yaitu kemampuan

memindahkan atau membawa suatu senyawa/molekul ke keadaan yang

lain.

Secara umum, enzim mempunyai empat sifat khas, yang mana sesuatu

dapat disebut dengan enzim jika mempunyai empat sifat berikut ini, yang

terdiri dari:

1. Protein

Segala sifat protein adalah sama dengan enzim, akan tetapi sifat

enzim tidak berlaku untuk protein. Oleh karena itu hampir lebih dari

separuh jumlah protein didalam sel merupakan enzim.

2. Katalis

Enzim merupakan katalis yang dapat mengubah laju reaksi, dengan

tanpa ikut bereaksi. Aktivitas enzim dapat di atur. Enzim mampu

meningkatkan laju reaksi pada kondisi yang biasa, yaitu dari tekanan,

suhu, dan pH. Tingkat katalisasi yang diberikan oleh enzim juga lebih

tinggi dibanding katalis biasa dalam segi peningkatan laju reaksinya.

(21)

17 Molekul yang awalnya hanyalah substrat diaktifkan menjadi

produk oleh enzim. Molekul yang teraktivasi ini akan mengalami kenaikan

dalam segi energi kinetiknya.

4. Spesifik

Enzim tertentu hanya bisa mengikat substrat tertentu (spesifik)

pula, sehingga barulah terjadi pengaktifan substrat dan perubahan kimiawi

pun terjadi pada molekul atau senyawa yang diikat.

4. Struktur Enzim

Enzim disebut juga dengan Holoenzim, yang terbagi menjadi dua,

yaitu apoenzim dan kofaktor. Apoenzim merupakan penyusun utama enzim,

yaitu bagian enzim aktif yang terdiri atas protein yang bersifat tidak stabil dan

mudah berubah. Sehingga dibutuhkan kofaktor untuk menjaga fungsi enzim

tetap normal. Kofaktor merupakan sebuah komponen berupa molekul yang

bersifat nonprotein. Kofaktor bisa mempunyai ikatan yang kuat maupun

lemah terhadap protein enzim. Jika kofaktor mempunyai ikatan yang kuat

dengan protein enzim, maka disebut dengan prostetik. Jika kofaktor terdiri

atas molekul organik nonprotein yang terikat secara tidak kuat/renggang

terhadap protein enzim, maka disebut dengan koenzim.

Kofaktor terbagi menjadi dua lagi, yaitu molekul organik dan

non-organik. Molekul organik (koenzim) contohnya adalah Vitamin. Sedangkan

molekul non-organik (ion logam) contohnya adalah Fe+2, Mn+2 , akan tetapi

penting untuk diketahui, bahwa tidak semua enzim memiliki struktur yang

lengkap (memiliki apoenzim dan kofaktornya). Contohnya saja seperti enzim

ribonuklease pankreas yang hanya terdiri atas polipeptida saja, dan tidak

mengandung gugus kimiawi lain.

(22)

18

5. Macam Macam Jenis Enzim

1. Berdasarkan tempat enzim bekerja, yaitu :

a. Endoenzim (enzim intraseluler) : merupakan enzim yang kerjanya

di dalam sel

b. Eksoenzim (enzim ekstraseluler) : merupakan enzim yang kerjanya

di luar sel

2. Berdasarkan cara terbentuknya, yaitu :

a. Enzim konstitutif : yaitu enzim yang jumlahnya dipengaruhi oleh kadar

molekul awalnya (substrat). Contohnya adalah enzim amilase yang

terdapat pada saliva.

b. Enzim adaptif : yaitu enzim yang pembentukannya distimulasi oleh

adanya substrat, misalnya enzim β-galaktosidase yang dihasilkan oleh

bakteri E.coli yang ditumbuhkan di dalam medium yang mengandung

laktosa

3. Berdasarkan proses metabolismenya, yaitu :

a. Enzim katalase : merupakan enzim yang bersifat antioksidan pada

makhluk hidup akibat fungsinya yang membantu mengubah hidrogen

peroksida (H2O2) yang berasal dari respirasi (pernafasan) menjadi air

(H2O) dan oksigen (O2). Hal ini dilakukan oleh tubuh melalui enzim

katalase karena H2O2 bahaya bagi tubuh karena mudah bereaksi

(oksidator kuat) dan bersifat korosif.

b. Enzim oksidase : merupakan enzim yang fungsinya untuk mempercepat

penggabungan ikatan oksigen (O2) pada substrat tertentu yang spesifik

dengan mengkatalisis transfer elektron, dan pada waktu yang

bersamaan, oksigen tersebut juga direduksikan menjadi air (H2O)

c. Enzim karbosilase : merupakan enzim yang fungsinya untuk mengubah

asam organik dengan cara bolak balik. Seperti enzim karbosilase

piruvat yang mengkatalisis proses karboksilasi asam piruvat menjadi

oksaloasetat. Pada keadaan kekurangan oksigen pada tubuh, asam

piruvat dipecah secara anaerob menghasilkan asam laktat pada manusia

(23)

19 akan menyebabkan terjadinya keletihan atau kelelahan yang bermakna

pada seseorang.

d. Enzim hidrase : merupakan enzim yang fungsinya untuk menambah

atau mengurangi air (H2O) dari senyawa spesifik tertentu, dengan tidak

menyebabkan terurainya senyawa tersebut. Contoh enzim hidrase

seperti akonitase, enolase, dan fumarase

e. Enzim dehidrogenase : merupakan enzim yang fungsinya memindahkan

hidrogen dari suata molekul/zat ke zat lainnya. Dengan begitu, enzim

ini dapat membantu untuk melangsungkan proses oksidasi didalam

sel-sel hidup.

f. Enzim desmolase : merupakan enzim oksidase dan reduktase yang

fungsinya membantu penggabungan atau pemindahan ikatan karbon,

dan pemutusan ikatan-ikatan C-C, C-N. Seperti enzim aldolase yang

diubah dalam pemecahan fruktosa menjadi gliseraldehid dan

dehidroksiaseton.

g. Enzim transphoforilase : merupakan enzim yang fungsinya

memindahkan H3PO4 dari suatu molekul/zat ke molekul lainnya

dibantu oleh ion magnesium (Mg2+).

h. Enzim peroksida : merupakan enzim oksireduktase yang terdiri atas

protein heme yang terdapat pada organisme prokariotik dan eukariotik.

Fungsinya mengkatalisis proses oksidase substrat organik dengan

H2O2, dan mereduksinya menjadi H2O.

4. Berdasarkan proses reaksi yang dikatalisis, yaitu :

a. Karbohidrase

Enzim karbohidrase adalah enzim-enzim yang mengkatalisis

pemecahan karbohidrat. Enzim ini terutama terdapat disaliva (air ludah)

dan usus halus. Contoh dari enzim ini adalah enzim selulose, amilase,

pektinase, maltose, sukrose, laktose. (fungsi nya sudah dibahas diatas)

b. Protease

Enzim protease disebut juga dengan proteinase, proteolitik atau

peptidase. Merupakan enzim-enzim yang mengkatalisis pemecahan

(24)

20 makanan dapat menjadi molekul yang lebih sederhana diserap kedalam

pembuluh darah dan dibawa ke sirkulasi menuju seluruh tubuh. Enzim

protease ini terutama terdapat di lambung dan di usus halus. Contoh

dari enzim ini adalah enzim pepsin, renin, tripsin, enterokinase,

peptidase, dan gelatinase.

c. Esterase

Enzim esterase merupakan sebuah enzim yang fungsinya

mengkatalisis pemecahan rantai ester, terutama yang ditemukan di

dalam asam nukleat dan juga lipid (lemak). Contoh dari enzim esterase

adalah enzim lipase, dan fosfatase.

2.3 MAKHLUK HIDUP 1. Pengertian Makhluk Hidup

makhluk hidup adalah suatu organisme yang dapat mempertahankan

dirinya dari berbagai perubahan lingkungan dan dapat berkembangbiak untuk

melestarikan jenisnya. Dalam dunia biologi yang termasuk ke dalam

golongan makhluk hidup adalah mikroorganisme seperti bakteri, tumbuhan,

hewan, dan manusia.

2. Ciri-Ciri Makhluk Hidup a. Bergerak

Bergerak merupakan perubahan posisi, baik seluruh tubuh atau

sebagian. Hal ini disebabkan oleh adanya tanggapan terhadap rangsang.

Gerak yang dilakukan pada tumbuhan antara lain: gerak menutupnya daun

putri malu jika disentuh, gerak ujung batang dari bawah ke atas ke arah

sinar matahari, dan gerak membukanya biji lamtoro disebabkan perubahan

kadar air. Pada hewan juga terdapat gerak, antara lain : gerak aktif pada

hewan vertebrata yaitu alat gerak berupa otot, gerak pasif pada hewan

vertebrata yaitu alat gerak berupa tulang, dan gerak pada manusia yaitu

(25)

21

Gambar 9. Makhluk hidup yang bergerak b. Peka Terhadap Rangsang (iritabilitas)

Tumbuhan, hewan dan manusia mempunyai kepekaan terhadap

rangsang (iritabilitas). Hal ini dapat ditunjukkan sebagai berikut:

Gambar 10. Tanaman putri malu

1) Pada tumbuhan, daun putri malu bila diberi rangsang sentuhan akan

menanggapi rangsang dengan menutup daunnya.

2) Pada hewan, ayam ketika fajar menyingsing akan berkokok.

3) Manusia jika diberi bau yang merangsang akan menanggapi rangsang,

misalnya bersin.

c. Memerlukan Makan (nutrisi)

Setiap makhluk hidup memerlukan makanan. Hal ini bertujuan agar

dapat mempertahankan hidup, menghasilkan energi, dan pertumbuhan.

Setiap makhluk hidup mempunyai cara yang berbeda-beda dalam

(26)

22 melalui proses fotosintesis. Hewan dan manusia tidak dapat membuat

makanan sendiri, tetapi tergantung pada makhluk hidup lainnya.

d. Bernafas (respirasi)

Bernafas yaitu pengambilan oksigen untuk oksidasi makanan,

sehingga memperoleh energi dan mengeluarkan karbondioksida sebagai

zat sisa. Hewan vertebrata di darat bernafas dengan paruparu, ikan

bernafas dengan insang, cacing bernafas dengan kulit. Tumbuhan, pada

daun bernafas melalui stomata, pada batang melalui lentisel dan di akar

melalui bulu-bulu akar.

e. Tumbuh dan berkembang

Tumbuh adalah bertambahnya volume atau ukuran makhluk hidup

yang irreversible. Berkembang adalah proses menuju kedewasaan yang

dipengaruhi oleh hormon, nutrisi dan lingkungan.

Gambar 11. Pertumbuhan f. Berkembangbiak (reproduksi)

Berkembangbiak adalah memperbanyak diri untuk

mempertahankan kelestarian jenisnya. Cara berkembangbiaksebagai

berikut :

1) Secara kawin/generatif, yaitu perkembangbiakan yang melibatkan sel

telur dan sel sperma.

2) Secara tak kawin/vegetatif, yaitu perkembangbiakan yang tidak

(27)

23

Gambar 12. Perkembangbiakan g. Adaptasi

Adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan

diri terhadap lingkungan dan untuk mempertahankan diri. Terdapat tiga

macam adaptasi, yaitu:

1) Adaptasi morfologi, yaitu penyesuaian diri terhadap alat-alat tubuhnya.

Contoh: burung elang mempunyai kuku yang tajam untuk menerkam

mangsa. Bunga teratai mempunyai daun yang lebar untuk memperluas

bidang penguapan.

2) Adaptasi fisiologi, yaitu penyesuian diri terhadap lingkungan dengan

fungsi alat-alat tubuh. Contoh : Manusia menambah jumlah sel darah

merah bila berada di pegunungan. Kotoran unta kering , tetapi urinenya

kental

3) Adaptasi tingkah laku, yaitu penyesuaian diri terhadap lingkungan

dengan tingkah lakunya. Contoh: Bunglon mengubah warna tubuhnya,

ikan paus muncul ke permukan secara periodik.

h. Regulasi

Regulasi adalah proses pengaturan keserasian di dalam tubuh

organisme yang diatur oleh syaraf dan hormon.

i. Ekskres

Ekskresi adalah proses pengeluaran sisa-sisa metabolisme tubuh.

Dalam proses oksidasi makanan selain menghasilkan energi, tubuh

organisme juga menghasilkan zat sisa yang harus dikeluarkan dari tubuh.

(28)

24 Contoh: Manusia mengeluarkan karbondioksida melalui paru–paru, ikan

mengeluarkan karbondioksida melalui insang.

Gambar 13. Proses ekskresi 3. Klasifikasi Makhluk Hidup

Ilmuwan mengklasifikasikan makhluk hidup berdasarkan banyaknya

persamaan dan perbedaan, baik morfologi, fisiologi maupun anatominya.

Makin banyak persamaan di antara makhluk hidup makin dekat

kekerabatannya, makin sedikit persamaan makhlik hidup dikatakan makin

jauh kekerabatannya. Dalam tatanama makhluk hidup telah disepakati

penggunaan sederet takson yang disusun dari yang beranggota besar (sedikit

persamaan ciri) ke yang beranggotakan kecil (banyak persamaan ciri).

Sekarang ilmuwan membagi makhluk hidup menjadi 5 dunia, yaitu dunia

monera, protista, fungi, plantae (tumbuhan) dan animalia.

1. Monera

Ciri-ciri monera adalah uniseluler (bersel tunggal), sel prokariotik (tidak

memiliki membran inti), seperti asam inti, sitoplasma, dan membran sel,

dan memiliki reproduksi secara aseksual. Contoh : bacteri dan algae biru

2. Protista

Makhluk hidup bersel satu atau bersel banyak dan telah memiliki membran

inti (selnya bersifat eukariot). Bukan merupakan hewan ataupun

tumbuhan, tetapi hanya mempunyai sifat yang menyerupai hewan,

menyerupai tumbuhan, ataupun menyerupaijamur. Biasanya ditemukan di

dalam air, dapat berupa plankton yang melayang-Iayang di dalam air atau

(29)

25 3. Fungi (jamur)

Organisme yang tubuhnya terbentuk dari benang-benang hifa.Ciri-cirinya

adalah eukariot, memiliki dinding sel, tidak memiliki klorofil, uniseluler

atau multiseluler, hidup heterotrof (saprofit, parasit, dan mutual).Fungi

hidup di tempat-tempat lembap, air laut, air tawar, di tempat yang asam

dan bersimbiosis dengan ganggang membentuk lumut kerak. Reproduksi

secara aseksual menghasilkan spora, kuncup, dan fragmentasi. secara

aseksual menghasilkan spora, kuncup, dan fragmentasi.

4. Plantae (tumbuhan)

Plantae (tumbuhan) Merupakan organisme multiselluler dan bersifat

eukaryotik, dinding sel terbuat dari selulosa, mempunyai

kloroplas.Kingdom plantae atau tumbuhan adalah istilah untuk organisme

yang memiliki ciri eukariotik dan multiseluler. Selain itu, organisme ini

mampu melakukan fotosintesis untuk menghasilkan makanan karena

memiliki klorofil. Berdasarkan berkas pembuluh, plantae dibagi kedalam

dua kelompok (divisi), yaitu Thallophyta dan Tracheophyta.

5. Animalia (hewan)

Merupakan organisme multiseluler dan bersifat heterotop dan dapat

bergerak/berpindah tempat. Animalia amerupakan organism multiseluler,

bersifat heterotrof, organisme yang aktif.

4. Organisasi Kehidupan

Tidak ada makhluk hidup yang bisa memenuhi kebutuhan hidupnya

sendiri, termasuk manusia. Misalnya, agar dapat bertahan hidup manusia

perlu makan. Makanan manusia berasal dari tumbuhan dan hewan. Sementara

itu hewan peliharaan dan tumbuhan tidak dapat hidup dengan baik tanpa

bantuan manusia. Hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya

dapat digambarkan sebagai berikut : Individu – populasi – komunitas –

ekosistem – biosfer

a. Individu

Individu adalah setiap anggota populasi. Dalam kehidupan sehari-hari,

akan ditemukan berbagai mahluk hidup. Terkadang juga akan sulit dalam

(30)

26 memisahkan individu rumput dari lapangan rumput atau individu bamboo

dari serumpun bamboo. Namun harus diingat bahwa individu selalu bersifat

tunggal. Contoh : seorang manusia, seekor tikus, seekor harimau, seekor

burung dan lain-lain.

b. Populasi

Populasi adalah kumpulan makhluk hidup sejenis yang tinggal di

suatu tempat. Yang dimaksud sejenis yaitu mempunyai persamaan sifat

morfologi dan fisiologi dan dapat mengadakan perkawinan secara alamiah

menghasilkan keturunan. Contoh : pupulasi manusia, populasi tikus,

pupulasi harimau, populasi gajah.

c. Komunitas

Komunitas adalah kehidupan bersama antara makhluk hidup yang

terdiri dari beberapa populasi yang hidup bersama di suatu tempat. Suatu

komunitas terikat sebagai suatu unit oleh saling ketergantungan

anggota-anggotanya. Para ahli ekologi menyebut kelompok organism tertentu dalam

suatu habitat juga sebagai komunitas, misalnya komunitas burung di Pulau

Burung, komunitas tumbuhan di Tangkuban Perahu. Komunitas tersusun dari

dua atau lebih populasi. Komunitas dibedakan menjadi 2 macam yaitu :

a. Komunitas akuatik yaitu kelompok makhluk hidup yang hidup di perairan,

seperti parit, kolam, sungai, danau, dan laut.

b. Komunitas terestrial (komunitas darat) yaitu kelompok makhluk hidup

yang hidup di daratan seperti di hutan, gunung, padang rumput, padang

pasir, dan padang es. Contoh komunitas laut yang terdiri dari populasi ikan

hiu, populasi ikan pari, pupulasi gurita, populasi ubur-ubur, populasi

udang, populasi kepiting, populasi cumi-cumi, populasi rumput laut,

populasi kerang, dst. Contoh komunitas hutan yang terdiri dari populasi

pohon pinus, populasi alang-alang, populasi pohon cemara, populasi

harimau, populasi rusa, populasi gajah, dst.

d. Ekosistem

Ekosistem adalah hubungan makhluk hidup dengan lingkungannya.

Ekosistem ditempati oleh banyak jenis makhluk hidup yang disebut

(31)

27 juga ditempati oleh benda mati yang disebut komponen abiotik, contohnya

yaitu suhu, kelembaban, sinar matahari, dan mineral.

Ekosistem dibedakan menjadi :

Ekosistem alam yaitu ekosistem yang terbentuk dengan sendirinya

(secara alami). Contoh : danau, sungai, padang rumput, padang pasir, dan

hutan. Ekosistem buatan yaitu ekosistem yang sengaja

dibuat. Contoh: sawah, ladang, kolam, dan akuarium.

e. Bioma

Bioma adalah ekosistem besar yang meliputi suatu daerah yang luas

dan memiliki flora dan fauna yang khas. Bioma merupakan

ekosistem-ekosistem yang terbentuk karena perbedaan letak geografis dan astronomis.

Sebuah bioma pada dasarnya terdiri atas produsen, konsumen, dan pengurai

(dekomposer) yang di dalamnya terjadi aliran materi dan energi yang selalu

dimulai dari tumbuhan. Ciri khas dari sebuah bioma adalah vegetasi tertentu

yang dominan pada suatu wilayah yang dipengaruhi oleh kondisi iklim

regionalnya.

f. Biosfer

Kesatuan berbagai ekosistem, yang meliputi semua organism dan

lingkungan yang berinteraksi untuk berlangsungnya kehidupan disebut

biosfer. Dapat disimpulkan biosfer adalah permukaan bumi dimana semua

mahluk hidup dapat melangsungkan semua kehidupannya. Contoh : bumi

tempat tinggal kita.

5. Rantai Makanan

Rantai makanan adalah hubungan yang menggambarkan peristiwa

makan memakan antara makhluk hidup. Produsen adalah penghasil bahan

makanan untuk hewan pemakan tumbuhan atau herbivora. Produsen dalam

rantai makanan tumbuhan berperan sebagai produsen. Tumbuhan mampu

membuat makanan sendiri.

Konsumen I

Konsumen I adalah pemakan tumbuhan (herbivora).

Konsumen I disebut konsumen primer.

(32)

28 Konsumen II

Konsumen II adalah pemakan hewan lain (karnivora)

Konsumen II disebut konsumen sekunder.

Contoh : singa, harimau, dll.

Konsumen III

Konsumen III adalah pemakan konsumen II (karnivora)

Konsumen III disebut konsumen tersier.

Contoh : burung elang, manusia

a. Pengurai

Pengurai adalah makhluk hidup yang menguraikan sisa-sisa

tumbuhan atau hewan yang telah mati menjadi unsur-unsur pembentuknya.

Contoh : bakteri dan jamur

Contoh Rantai Makanan : Rantai Makanan, di lingkungan dapat dijumpai

adanya proses makan-dimakan. Sebagai contoh, rumput dimakan belalang,

belalang dimakan burung kecil, burung kecil dimakan ular, dan ular

dimakan burung elang.

b. Jaring-jaring Makanan

Rantai makanan merupakan gambar peristiwa makan dan dimakan

yang sederhana. Kenyataannya dalam satu ekosistem tidak hanya terdapat

satu rantai makanan, karena satu produsen tidak selalu menjadi sumber

makanan bagi satu jenis herbivora, sebaliknya satu jenis herbivora tidak

selalu memakan satu jenis produsen. Dengan demikian, di dalam

ekosistem terdapat rantai makanan yang saling berhubungan membentuk

suatu jaring-jaring makanan. Jaring-jaring makanan merupakan

sekumpulan rantai makanan yang saling berhubungan. Perhatikan contoh

(33)

29

BAB III METODE 3.1Teknik Pengumpulan Data

Berdasarkan rumusan masalah bahwa dalam menentukan hasil dan

diskusi makalah ini bahwa teknik pengumpulan data menggunakan metode

studi kajian literatur, yang mana dapat dijadikan sebagai salah satu prosedur

pemecahan masalah yang di tinjau dari berbagai sumber referensi. Sumber

referensi tersebut meliputi: buku, internet, majalah, jurnal, dan lain

(34)

30

BAB IV

HASIL DAN DISKUSI

4.1 Hasil Dan Diskusi

Energi merupakan masukan yang sangat penting bagi sistem ekologi,

karena energi dipergunakan sebagai sumber kekuatan bagi suatu ekosistem.

Sumber energi yang utama bagi ekosistem adalah sinar matahari. Oleh

produsen (tumbuhan hijau) energi matahari di tangkap, untuk diubah menjadi

energi kimia melalui proses fotosintesis, yang kemudian disimpan sebagai

makanan (amilum). Konsumen I mengambil energi kimia dari produsen

dengan cara memakannya. Konsumen II memakan konsumen I dan konsumen

III memakan konsumen II untuk memperoleh energi tersebut.

Bagian Organ atau tumbuhan produsen dan konsumen yang mati akan

dibusukkan oleh mikroorganisme pembusuk menjadi humus melalui proses

pembusukan. Kemudian oleh mikroorganisme pengurai diuraikan menjadi

mineral-mineral melalui prores mineralisasi. Jadi, di dalam tanah berlangsung

dua proses yaitu proses pembusukan dan mineralisasi. Oleh kedua proses

tersebut energi dilepaskan dalam bentuk panas ke dalam lingkungan. Antara

kelompok organisme produsen, konsumen mempunyai jarak transfer energi

tertentu dari sumber energi. Jarak transfer energi produsen lebih pendek dari

pada konsumen.

Jarak transfer energi terpanjang dari sumber energi dimiliki oleh

konsumen puncak. Jadi setiap kelompok organisme menempati tingkat tropik

tertentu. Organisme yang memiliki jarak transfer energi terdekat dengan

sumber energi adalah produsen misalnya (jagung) dan berada dalam tingkat

tropik I. Sedangkan tropik ke II adalah herbivora (tikus), yang ke III adalah

karnivora kecil (kucing) dan seterusnya.

(35)

31 Dengan terlepasnya energi sebelum mencapai tahap berikutnya,

menyebabkan energi semakin kecil pada tingkat tropik yang lebih jauh.

Dengan kata lain, aliran energi dari tingkat tropik I ke II lebih besar dari pada

aliran energi dari tingkat tropik II ke III, demikian seterusnya. Dari konsep ini

dapat dimengerti kenapa tumbuhan yang berada pada tingkat tropik I memiliki

biomasa terbesar, sementara predator yang menempati tingkat tropik III

memiliki biomasa lebih kecil. Dalam konsep ini, terkandung pengertian bahwa

apabila pada suatu saat organisme yang berada pada tingkat tropik lebih tinggi

berkurang, akan mengakibatkan semakin bertambahnya biomasa rata-rata

organisme yang berada pada tingkat tropik yang lebih rendah dan begitu pula

sebaliknya.

Untuk lebih jelasnya mengenai pemanfaatan energi dalam suatu

organisme fotosintetik dijelaskan dalam gambar di bawah ini.

Gambar 15. Proses Pemanfaatan Energi Oleh Autotrof

Mitokondria eukariota (termasuk tumbuhan) menggunakan produk

organik dari fotosintesis sebagi bahan bakar untuk respirasi seluler, yang juga

mengkonsumsi oksigen yang dihasilkan oleh fotosintesis. Respirasi memanen

energi yang tersimpan dalam molekul organik untuk menghasilkan ATP, yang

menggerakkan sebagian besar kerja seluler. Produk limbah respirasi berupa

karbon dioksida dan air, merupakan bahan yang digunakan kloroplas sebagai

bahan mentah untuk fotosintesis. Dengan demikian, unsur kimiawi yang

penting bagi kehidupan bisa didaur ulang. Akan tetapi, energi tidak bisa

didaur-ulang: Energi ini mengalir ke dalam ekosistem sebagai cahaya matahari

(36)

32

4.2 Hubungan Energi, Enzim, Dan Makhluk Hidup

Hubungan energi, enzim, dan makhluk hidup merupakan suatu kesatuan

yang tidak dapat terpisahkan karena apabila salah satunya tidak ada maka

makhluk hidup tidak akan mampu untuk bertahan hidup. Makhluk hidup akan

mampu bertahan hidup apabila memiliki energi dan enzim, dimana energi

dibutuhkan untuk melakukan sebuah usaha atau kerja sedangkan enzim

merupakan protein yang dapat mempercepat lajunya proses pentransferan

(37)

33

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa Energi

merupakan masukan yang sangat penting bagi sistem ekologi, karena energi

dipergunakan sebagai sumber kekuatan bagi suatu ekosistem. Sumber energi

yang utama bagi ekosistem adalah sinar matahari. Energi menjadi salah satu

sumber terbentuknya enzim yang merupakan molekul protein yang terbuat

dari gugusan rantai asam amino.

Enzim diproduksi oleh setiap makhluk hidup sebagai bahan yang

berfungsi untuk membantu proses pencernaan dan fungsi organ tubuh

lainnya. Saat tubuh kita kekurangan enzim, maka metabolisme tubuh akan

terpengaruhi sehingga menjadikan kondisi kesehatan menurun, dan makluk

hidup mengalami kematian. Jadi energi, enzim, dan makhluk hidup

sama-sama saling membutuhkan untuk bertahan.

5.2 Saran

Penyusunan makalah ini tentu masih ada kekurangannya oleh karena

itu, kami mohon kritik dan saran guna penyempurnaan makalah ini. Tentu

yang namanya manusia masih jauh dari kesempurnaan, bagi pembaca semoga

(38)

34

DAFTAR PUSTAKA

Atmojo, Eko S. 2015. Makalah Keanekaragaman Makhluk Hidup. Universitas PGRI: Yogyakarta.

http://novarin88.blogspot.co.id/2016/03/enzim-pada-proses-metabolisme.html

http://www.softilmu.com/2015/12/Pengertian Fungsi Struktur Sifat Macam Macam Jenis-ENZIM. Html

Muliadi, agus. 2017. Pengantar Ekologi. Duta Pustaka ilmu: Mataram.

Poedjiadi, Anna. 2006. Dasar-dasar Biokimia. Universitas Indonesia PRESS: Jakarta.

Gambar

Gambar 1. Potensial Gravitasi
Gambar 2. Transformasi Energi oleh Mitokondria
Gambar 4. Sistem pernapasan
Gambar 5. Metabolisme Pencernaan Protein dalam Tubuh
+7

Referensi

Dokumen terkait

Nilai kontur anomali Second Vertical Derivative bernilai 0 mengidentifikasikan terdapat struktur sesar ataupun patahan di bawah permukaan bila dilihat persebaran nilai anomalinya

dan dinyatakan sebagai Lethal Concentration (LC), ANOVA One Way untuk mengetahui pengaruh konsentrasi ekstrak terhadap jumlah kematian larva dan uji Tukey untuk

Persiapan Shoting dan pengambilan View masjid dalam acara Safari Ramadhan di masjid Gedhe Kauman Produser: Dimas Al Kausar Atlantis Kameramen: Arifudin Kameramen insert:

Perdebatan yang sangat sengit mengenai dasar negara, maka lintasan sejarah perkembangan dan pemikiran politik Islam di Indonesia selanjutnya adalah fenomena politik

Guru yang juga merupakan peneliti menjalankan tugas sebagai penilai sementara siswa yang lain diberi kebebasan untuk memberikan apresiasi sastra geguritan dengan memilih salah

Unit PT PLN (PERSERO) yang akan membangun SCADA harus mengacu pada SPLN S3.001: 2008 Peralatan SCADA Sistem Tenaga Listrik. Jumlah yang dijelaskan pada tabel 6 dan tabel 7

Uji statistik dengan menggunakan 85 responden Mahasiswi Fakultas Ilmu Politik dan Ilmu Sosial Universitas Airlangga Angkatan 2014-2016, dengan umur 17 sampai 22

Hasil penelitian PATANAS 2010 tentang kegiatan transaksi lahan di pedesaan, terutama menyangkut penambahan dan pelepasan lahan menunjukkan bahwa kasus penambahan