• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisi Pembagian Kekuasaan Daerah p1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Analisi Pembagian Kekuasaan Daerah p1"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBAGIAN KEKUASAAN DAERAH

(AREAL DIVISION OF POWER)

Nama Anggota :

1. Putu Agus Niarta 2. Zakaria

3. Oktian Chandra

4. Imro’atul Farichah 125030500111002 5. Winda Pratami 125030500111003 6. Diana Susilowati 125030500111006

A. Alasan Perlunya Pembagian Kekuasaan

Pembagian kekuasaan/ sama halnya dengan lembaga pemerintahan pada umumnya adalah alat atau instrument untuk mencapai nilai-nilai atau tujuan masyarakat yang mencerminan nilai yang dianut oleh masyarakat. Karena dikurn waktu yang berbeda akan memiliki preferensi nilai yang beda dan akan mempengaruhi pembagian kekuasaan pemerintahan. Nilai-nila dasar yang melandasi negara demokrasi modern untuk melakukan pembagian kekuasaan adalah liberty (kebebasan), equality (persamaan ) dan welfare (kesejahteraan). Kebebasan digunakan untuk melindung individu dan kelompok dari tindakan pemerintah yang sewenang-wenang dan dari konsentrasi kekuasaan politik dan ekonomi yang sangat besar. Hal ini merupakan efek konstitusional yang bersifat mengendalikan kekuasaan. Persamaan untuk memberikan peluang besar/ partisipasi warga dalam kebijakan publik. Hal ini merupaka efek demokrasi. Kesejahteraan untuk menjamin tindakan pemerintah akan efektif dan efisien dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Untu mencapai hal tersebut untuk mengoptimalkannya dalam suatu kombinasi tertentu merupakan tantangan besar bagi negara demokrasi konstitusional.

B. Cara Pembagian Kekuasaan

C. Cdp dan Pemisahan Proses

Teori pemisahan kekuasaan (separation of powess theory) adalah teori yang mengemukakan pembagian kekuasaan berdasarkan proses yang dipergunakan dalam memerintah, namun cara yang tepat dalam memisah kekuasaan di ibu kota yakni berdasarkan proses. Pembagian kekuasaan bedasarkan prpses tidak diberikan secara eksklusif kepada lembaga.

Teori pemisahan kekuasaan selalu dikaitkan dengan teori checks and balances. Kedua teori tersebut merupakan pembagian kekuasaan di ibu kota (Cdp) berdasarkan proses dan secara berbagi.

D. Adp dan Pembagian Fungsi

(2)

berdasarkan fungsi telah mendominasi pemikiran dalam sistem pemerintahan di Amerika dan Indonesia.

Dengan berjalannya waktu pembagian kekuasaan berubah dari federalisme lama ke federalisme baru, dimana federalism lama yang ada dalam konstitusi mengupayakan pemisahan fungsi secara eksekutif dan oleh karenanya bersifat kaku dan statis secar ilmiah, sebaliknya federalism baru bersifat dinamis, suatu mekanisme ketika fungsi diserahkan dan diserahkan kembali kepada beberapa jenjang pemerintahan baik secara eksklusif maupun berbagi besama bergantung pada tuntutan jaman.

E. Hubungan Adp dengan Cdp

F. Hubungan Pembagian Kekuasaan Pemerintah dengan Non Pemerintah

Perhatian terhadap sektor non pemerintah mencakup pembagian kekuasaan pemerintah dengan kekuasaan non pemerintah, bobot relative yang yang dikaitkan dengan Adp dan Cdp dalam setiap pembagian dan metode pembagiaanya. Ini adalah fungsi dari organisasi masyarakat dan merupakan fungsi dari struktur kekuasaan masyarakat.

Menurut analisis Ylvisaker ada asumsi adanya keseimbangan kekuatan dalam masyarakat. Konsepnya menaruh perhatian pada kekuasaan peerintahan dan megasumsikan adanya stabilitas relatif dalam NDP. Dampaknya yaitu adanya perubahan yang signifikan dalam struktur kekuasaan masyarakat seperti peninkatan pertumbuhan wilayah kota yang mempunyai konsekuensi yang penting bagi pembagian kekuasaan peerintahan.

Di Prancis, ADP telah memberi dampak pada perkembangan masyarakat sehingga memperbesar organisasi masyarakat dan meningkatkan keseimbangan kekuatan yang diinginkan dalam masyarakat. Areal Division of Governmental Power telah dibicarakan dalam hubungannya dengan gilda , asosiasi, union atau pola-pola hubungan kelas. Berdasarkan analisis Montesqiue, struktur sosial dan harmoni persemakmuran dan hakikat ekonomi merupakan elemen yag penting yang harus dipertimbangkan dalam setiap upaya untuk membagi kekuasaan pemerintahan secara wilayah(Adp)

Menurut Huntington terhadap pandangan Adam, Madison dan Jefferson mengarahka pada pandangan mereka tentang hakikat kelas dan kepentingan masyarakat Amerika dan pandangan tentang kepemimpinan, representasi dan dukungan kelompok yang menghubungkan pembagian kekuasaan pemerintah dengan non pemerintah melalui metode konstituensi, fungsi dan proses.

(3)

Huntington dan Willbern memberikan wawasan baru dalam hubungan NDP dan pembagian kekuasaan pemerintahan, tetapi tidak punya dasar kuat untuk memilih diantara alternatif tertentu. Kajian mutakhir tentang Ndp berada di luar masa Arthur Maas (1959)berkenaan dengan Teori Governance bahwa keukatan Non Pemerintah berada pada dua kaki yakni Institusi Swasta (Private Sector) dan Institusi Masyarakat (Civil Society). Kekuatan tersebut bisa mempengaruhi pilihan-pilihan arrangement hubungan kekuasaan dan bahkan implementasi dari APd dan bahkan Cdp.

G. Arti Penting Areal Division of Power

Pembagian kekuasaan secara vertikal atau berdasarkan kewilayahan adalah instrumen untuk mempelajari hubungan antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat. Pembagian secara vertikal mempunyai karakteristik:

1. Areal Division of Power selalu digunakan untuk mengenali nilai-nilai dasar masyarakat. 2. Dengan adanya ADP ini menyebabkan banyak metode yang digunakan dalam membagi

kekuasaan pemerintahan per daerah sehingga mendorong timbulnya analisa yang bersifat komparatif.

3. ADP ini sama-sama diterapkan pada negara federal dan negara kesatuan

4. Memberikan dasar bagi pengembangan hubungan timbal balik antara pembagian kekuasaan antar daerah dengan pemerintah pusat dengan daerah ataupun dengan non-pemerintah

H. Mengapa Areal Division of Power Kurang dipelajari?

Alasan ADP kurang dapat dipelajari karena beberapa alasan, diantaranya:

1. Ilmu pemerintahan telah dipengaruhi oleh analisis yang ditemukan oleh ilmuwan besar dengan analsisi yang brilian dan telah berkembang luas.

2. Adanya faktor-faktor yang mengaitkan dengan kemunculan negara federal, Amerika Serikat. Meskipun kemunculan AS dapat merangsang studi pembagian studi pembagian kekuasaan secara vertikal, tapi sumbangan AS ini tidak memadai dalam membentuk sistem analisis yang cukup untuk menangani pembagian kekuasaan secara vertikal. Karena adanya pembagian kekuasaan secara vertikal dikhawatirkan dapat memunculkan disintegrasi bangsa.

3. Adanya kaum pluralis pada abad 19 dan 20 di luar Amerika yang menentang doktrin tentang kedaulatan yang disebabkan adanya paham bahwa kedaulatanitu merupakan hal yang bulat dan tidak dapat dibagi karena kedaulatan itu diperlukan untuk memperkuat fondasi bangsa. 4. Pola pembagian kekuasaan “Trias Polica” begitu kuat mempengaruhi cara berpikir ilmuwan

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas pertolongan, penyertaan dan kasih-Nya, sehingga penyusunan skripsi yang berjudul “ Pengetahuan Pasien Tentang Obat

Pagrindinis tiek Latvijos valstybinės lei- dyklos literatūros aklųjų raštu redakcijos, tiek Lietuvos valstybinės pedagoginės lite- ratūros leidyklos vadovėlių

The aim of this research was to evaluate T\lfftzfihfi, anti-dsDNA dan TNF- o during pregnancy in pristane-induced lupus mice model to identify which of thern could

[r]

Produk ini merupakan modifikasi dari makanan intip, intip diolah menjadi intip goreng yang biasanya dipasarkan kebanyakan hanya memiliki 2 hingga 3 varian rasa

Pelelangan Secara Elektronik (E-Tendering) adalah tata cara pemilihan penyedia barang/jasa yang dilakukan secara terbuka dan dapat diikuti oleh semua

Dari fenomena yang telah disinggung diatas, sebenarnya telah menunjukan bahwa betapa lemahnya pendidikan di Indonesia, maka wajiblah pemerintah, masyarakat dan keluarga

[r]