• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dekomposisi Serasah Daun Avicennia marina Pada Berbagai Tingkat Salinitas di Kampung Nipah Desa Sei Nagalawan Serdang Bedagai Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Dekomposisi Serasah Daun Avicennia marina Pada Berbagai Tingkat Salinitas di Kampung Nipah Desa Sei Nagalawan Serdang Bedagai Sumatera Utara"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Ekosistem mangrove di dunia saat ini diperkirakan tersisa 17 juta ha. Indonesia memiliki mangrove terluas di dunia, yaitu mencapai 4,25 juta ha atau sekitar 25% dari ekosistem mangrove dunia dan 76% dari luas mangrove di Asia Tenggara. Luas hutan mangrove di seluruh Indonesia yang mencapai 4,25 juta merupakan 3,98% dari seluruh luas Indonesia yang mencapai 120 juta ha. Areal hutan mangrove yang luas antara lain terdapat di pesisir timur Sumatera, pesisir Kalimantan dan Papua. Papua mempunyai hutan mangrove terluas yaitu sekitar 2.934.000 ha atau 77,1% luas mangrove di Indonesia (Pramudji, 2001).

Aliran energi di ekosistem mangrove bermula dari daun. Daun memegang peran penting dan merupakan sumber nutrisi sebagai awal rantai makanan. Pada ekosistem mangrove, rantai makanan yang terjadi adalah rantai makanan detritus. Sumber utama detritus berasal dari daun-daun dan ranting-ranting yang telah membusuk. Daun-daun yang gugur akan dimakan oleh jenis-jenis bakteri dan fungi. Bakteri dan fungi ini akan dimakan oleh sebagian Protozoa dan Avertebrata lainnya dan kemudian Protozoa dan Avertebrata tersebut akan dimakan oleh karnivor sedang, kemudian karnivor sedang ini dimakan oleh karnivor yang lebih tinggi (Romimohtarto dan Juwana, 2001).

Proses dekomposisi di mulai dari proses penghancuran yang dilakukan oleh makrobentos terdapat tumbuhan dan sisa bahan organik mati selanjutnya menjadi ukuran yang lebih kecil. Kemudian dilanjutkan dengan proses biologi yang dilakukan oleh pertikel-partikel organik. Proses dekomposisi oleh bakteri

(2)

2

dan fungi sebagai dekomposer mengeluarkan enzim yang dapat menguraikan bahan organik menjadi dan karbohidrat (Sunarto, 2003).

Menurut Langenheders (2005) bahwa bertambahnya salinitas akan memberikan efek negatif terhadap kelimpahan dan keanekaragaman jenis fungi. Tingginya tingkat salinitas merupakan faktor pembatas yang mengontrol jumlah jenis fungi dan menyebabkan rendahnya tingkat aktivitas fungi akibat terjadinya

shockosmotic atau toksik.

Menurut Austin and Vitousek (2000) bahwa keberadaan salinitas yang tinggi merupakan salah satu karakteristik dari hutan mangrove. Hidup pada lingkungan dengan salinitas yang tinggi mengharuskan mikroorganisme harus mampu beradaptasi dengan dengan lingkungan sekitarnya. Hanya jenis-jenis fungi tertentu saja yang mampu mengembangkan mekanisme fisiologis dan adaptasi morfologi dalam menghadapi kondisi salinitas yang tinggi untuk dapat bertahan hidup. Jenis-jenis fungi yang mampu bertahan hidup pada kadar salinitas tinggi tersebut umumnya tergolong kedalam fungi halofilik.

Produksi serasah adalah guguran struktur vegetatif dan reproduktif yang disebabkan oleh faktor ketuaan, stress oleh faktor mekanik (misalnya angin), ataupun kombinasi dari keduanya dan kematian serta kerusakan dari keseluruhan tumbuhan oleh iklim (hujan dan angin) (Indriani, 2008).

Tujuan

Tujuan penelitian adalah :

1. Mengukur laju dekomposisi serasah daun A. marina pada berbagai tingkat salinitas.

2. Mendeteksi kandungan unsur hara C, N, dan P serasah A. marina.

(3)

3

yang dilepas selama proses dekomposisi pada berbagai tingkat salinitas. Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian adalah :

Tingkat salinitas mempengaruhi laju dekomposisi dan kandungan C,N,P serasah daun A. marina.

Manfaat Penelitian Manfaat penelitian adalah :

1. Untuk menentukan zona tingkat kesuburan nutrisi pada suatu tipe hutan mangrove tertentu.

2. Sebagai salah satu masukan bagi praktek pengelolaan hutan mangrove yang berkelanjutan.

Referensi

Dokumen terkait

PUSAT PEMBINAAN I}AN PENGEMBAIYGANT AKTNITAS TNSTRUTGTONAL g3Ar).. Alnmat: Kompus Karangrnalang;

Pada hari ini, Jumat tanggal Satu bulan April tahun Dua ribu enam belas pukul 08.00 s/d 11.00 WIB, Kami Kelompok Kerja Unit Layanan Pengadaan Daerah Kementerian

Dalam rangka pelaksanaan pelelangan paket pekerjaan pada Pokja Pengadaan Barang dan Jasa Deputi IGT Badan Informasi Geospasial Tahun Anggaran 2016 , dengan ini kami

Dalam rangka pelaksanaan pelelangan paket pekerjaan pada Pokja Pengadaan Barang dan Jasa Deputi IGT Badan Informasi Geospasial Tahun Anggaran 2016 , dengan ini kami

Kelompok Kerja Unit Layanan Pengadaan Daerah Kementerian Keuangan Provinsi Jawa Barat melaksanakan Pelelangan Paket Pengadaan Konsultan Pengawas Pemb.. Gedung Arsip dan

Dalam rangka pelaksanaan pelelangan paket pekerjaan pada Pokja Pengadaan Barang dan Jasa Deputi IGT Badan Informasi Geospasial Tahun Anggaran 2016 , dengan ini kami

Pelaksanaan pendekatan kontekstual pada pembelajaran menulis kreatif puisi meliputi guru membuka pelajaran, memberi salam dan mengecek kehadiran siswa, guru mengajak siswa

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara faktor lingkungan fisik dan perilaku dengan kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah kerja Puskesmas