• Tidak ada hasil yang ditemukan

Representasi Citra Perempuan Dalam Foto Majalah (Analisis Semiotika Foto Iklan Fashion pada Rubrik Fashion Spread di Majalah Gogirl Edisi Januari-Desember 2012)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Representasi Citra Perempuan Dalam Foto Majalah (Analisis Semiotika Foto Iklan Fashion pada Rubrik Fashion Spread di Majalah Gogirl Edisi Januari-Desember 2012)"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1Konteks Masalah

Iklan adalah sebuah pesan yang menawarkan suatu produk (barang atau jasa)

yang ditujukan kepada khalayak melalui media. Iklan merupakan bagian penting dari

serangkaian kegiatan mempromosikan produk yang menekannkan unsur citra.

Dengan demikian, objek iklan tidak sekedar tampil dalam wajah yang utuh, akan

tetapi melalui proses pencitraan, sehingga citra produk lebih mendominasi bila

dibandingkan dengan produk itu sendiri. Pada proses ini cita produk diubah menjadi

citra produk (Bungin, 2008:79).

Iklan merupakan kunci promosi dan pemasaran. Penting bagi pengiklan atau

pemilik produk memperhatikan kemasan iklan, terutama produk untuk wanita, lebih

spesifik bagi produk fashion (pelengkap penampilan perempuan). Iklan dapat mencitrakan sebuah produk dan dan brand, untuk siapa produk itu diciptakan, untuk

kalangan seperti apa, dan dari sana penggunanya dapat merasa menjadi seperti apa

yang dicitrakan.

Definisi iklan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah berita pesanan

untuk mendorong, membujuk khalayak ramai tentang benda atau jasa yang

ditawarkan (Poerwadarminta, 1993). Advertising atau iklan adalah jenis komunikasi

pemasaran yang merupakan istilah umum yang mengacu kepada semua bentuk teknik

komunikasi yang digunakan pemasar untuk menjangkau konsumennya dan

menyampaikan pesannya. Cara-cara itu dapat berupa mulai dari penggunaan PR dan

promosi penjualan sampai pemasaran langsung, acara dan sponsor, pengemasan, dan

penjualan personal. Periklanan adalah soal penciptaan pesan dan mengirimkannya

kepada orang dengan harapan orang itu akan bereaksi dengan cara tertentu. Iklan

adalah pesan yang kebanyakan dikirim melalui media.

Terdapat empat komponen yang dapat digunakan dalam mendeskripsikan

praktek periklanan (Moriarty, 2011). Masing-masing membutuhkan pemikiran kreatif

(2)

mengembangkan dan implementasi. Keempat komponen tersebut ialah: strategi, ide

kreatif, pelaksanaan kreatif dan perencanaan dan pembelian media. Di banyak iklan,

kekuatan untuk menarik perhatian berada di tangan sisi visual. Ide kreatiflah yang

selalu diingat. Kreativitas dalam iklan dapat dibangun melalui pencampuran seni

kedalamnya. Dalam periklanan di media massa, dikenal seorang direktur artistik yang

mengurus tentang dampak visual suatu benda. Secara spesifik, direktur artistik

mengambil keputusan tentang apakah akan menggunakan karya seni atau fotografi

dalam media cetak dan film atau animasi dalam televisi dan menentukan gaya artistik

yang dipakai.

Ketika seorang art director menggunakan kata “seni” (art), yang mereka maksud adalah fotografi dan ilustrasi, dan masing-masing memiliki peran berbeda

untuk iklan. Kebanyakan orang merasa foto tidak bohong. Untuk kepentingan

kredibiltas, foto adalah medium yang bagus. Foto lebih realistis dan ilustrasi (atau

animasi di televisi) lebih imajinatif. Foto menyampaikan pesan “seeing is believing.”

(Mirzoef,1999). Ilustrasi, berdasarkan defenisinya, mengeliminasi banyak detail yang

dilihat dalam foto dan memudahkan untuk memahami maknanya sebab yang tersisa

adalah “highlight” atau sorotan cahaya dari gambar. Kenyamanan persepsi ini dapat

menyederhanakan pesan visual sehingga ia dapat difokuskan pada detail utama dari

gambar.

Defenisi fotografi secara luas adalah paduan seni dan teknik memindahkan

gambar yang ada di alam ke atas benda yang peka atau sensitif terhadap cahaya yang

disebut dengan film (sensor semikonduktor pada kamera digital) dengan

mempergunakan alat bantu kamera. Pada dasarnya tujuan dan hakekat fotografi

adalah komunikasi. Komunikasi yang dimaksud adalah komunikasi antara fotografer

dengan penikmatnya, yaitu fotografer sebagai pengatur atau perekam peristiwa untuk

disajikan kehadapan khalayak ramai melalui media foto. Dari aspek teknik fotografi

misalnya, yang dicermati adalah teknik pemotretan. Apakah cukup tajam dan fokus?

Bagaimana pencahayaannya, bagaimana cropping atau pemotongan dalam foto dan lain-lain. Dalam melakukan teknik fotografi, ada beberapa aspek yang harus

(3)

ekspresi, estetika dan kreativitas, sehingga kurang memberi greget pada

penampilannya.

Dalam Fotografi komersial atau fotografi iklan, iklan yang ditampilkan bisa

bersifat:

1. Hard selling: menjual produk secara langsung.

2. Soft selling: menjual produk tetapi kita tidak dapat melihatnya secara langsung,

biasanya yang dijual adalah sebuah pencitraan. Misalnya iklan rokok tidak

menampilkan sebuah rokok atau orang yang sedang merokok.

Fotografi periklanan merupakan bagian dari aktivitas promosi pemasaran.

Fotografi periklanan terkait dengan berbagai ranah atau aktivitas yang memerlukan

promosi atau tujuan publikasi. Diantaranya adalah makanan, arsitektur, fashion, still life (foto benda mati yang dibuat seakan hidup), anak-anak, olahraga, dan lainnya. Fotografi periklanan harus memiliki kekuatan atraktif yang mengandung komposisi

warna yang menarik (expressive power of photography) dan semua unsur ini harus mampu berbicara atau bercerita untuk mewakili produk yang dipublikasikan.

Fashion photography adalah salah satu kategori fotografi yang paling banyak ditemukan hampir di seluruh dunia. Kita bisa melihat foto fashion, baik itu di majalah, billboard, poster, iklan, dan lain-lain. Foto fashion lebih memfokuskan pada busana yang dikenakan oleh model. Awalnya foto fashion adalah foto yang digunakan untuk menjual busana, tetapi saat ini foto fashion telah berkembang lebih jauh lagi. Foto fashion telah menjadi sebuah seni yang menampilkan konsep, cerita, dan gaya hidup.

Foto fashion merupakan foto yang banyak ditemui di berbagai majalah wanita (Adimodel, 2012). Majalah merupakan salah satu jenis media massa yang memiliki

spesifikasi dalam penyajian informasi maupun sasaran pembaca. Majalah memiliki

ciri seperti informasi yang lengkap, terperinci, dapat dibaca berulang-ulang, gambar

atau foto lebih banyak, cover atau sampul sebagai daya tarik, pesan iklan efektif memengaruhi khalayak, unsur informasinya lebih bersifat menghibur dan

(4)

Visual-visual yang hadir di sekitar kita baik berupa foto, lukisan dan lainnya,

hampir selalu melibatkan penggambaran tubuh perempuan. (Mahatma Gandhi, 2002)

menuliskan dalam bukunya, bahwa kaum perempuan adalah mitra kaum pria, yang

diciptakan dengan kemampuan-kemampuan mental yang setara. Kaum perempuan

memiliki hak penuh untuk berpartisipasi dalam aktivitas-aktivitas kaum pria, dalam

detail yang sekecil-kecilnya. Kaum perempuan juga memiliki kebebasan dan

kemerdekaan yang sama seperti yang dimiliki kaum pria. Kaum perempuan berhak

untuk memperoleh tempat tertinggi dalam ruang aktivitas yang dilakukakan,

sebagaimana dengan kaum pria.

Majalah adalah sekumpulan artikel atau kisah yang diterbitkan teratur secara

berkala. Di dalam sebagian besar majalah terdapat ilustrasi, menampilkan beragam

informasi, opini dan hiburan konsumsi massa. Beberapa majalah hanya bertujuan

untuk menghibur para pembacanya dengan kisah fiksi, puisi, fotografi, kartun, atau

artikel tentang siaran televisi atau bintang film, juga memberikan informasi dan

panduan professional kepada orang-orang yang bekerja di bidang-bidang tertentu

(Danesi, 2010).

Majalah-majalah tersebut pun memiliki rubrik fashion-nya sendiri untuk lebih memudahkan pembacanya dalam mengikuti tren busana saat ini. Didalam rubric

tersebut terdapat banyak foto yang dapat dilihat oleh para pembacanya. Beberapa

majalah yang memiliki rubrik sendiri dan kehadirannya saat ini menjadi tonggak

fashion bagi wanita muda, salah satunya adalah majalah Gogirl!. Majalah Gogirl! memiliki beberapa rubrik fashion, namun yang akan peneliti teliti adalah rubrik

Fashion Spread, hal ini dikarenakan foto yang digunakan dalam rubrik tersebut bermacam-macam dengan komposisi foto yang menarik.

Majalah Gogirl! adalah nama

yang pertama kali diterbitkan pada tahun

Media. Majalah ini diterbitkan dalam

(5)

putri. Walau hadir sebagai "anak baru" di tengah persaingan bisnis media yang sudah

sangat ketat, waktu itu.

Gogirl! ingin menjadi majalah yang lebih real. Menciptakan feature-feature dan tips yang lebih realistis dengan kehidupan sehari-hari, halaman-halaman fashion yang lebih wearable atau mudah untuk dikenakan oleh siapapun, majalah yang terbit setiap sebulan sekali ini menggunakan bahasa yang tidak terlalu

baku, dan dikemas dalam ukuran yang lebih praktis. Gogirl! Memiliki segmentasi

pembaca yaitu mulai umur 15-23 tahun. (gogirlmagz.com)

Majalah Gogirl, memliki beberapa rubrik fashion, namun yang akan diteliti adalah rubrik “Fashion Spread”. Rubrik ini membahas tren busana remaja perempuan terkini yang dikenakan oleh model-model pilihan majalah tersebut. Segmentasi yang

berbeda juga turut menentukan pemilihan foto iklan fashion yang ada.

Penulis melihat, ada nilai tersendiri yang ingin disampaikan oleh pemilik

media tersebut melalui foto yang mereka pilih. Penelitian ini ingin melihat bagaimana

representasi perempuan yang diwujudkan lewat foto iklan fashion di majalah Gogirl! tersebut.

1.2Fokus Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka penulis merumuskan permasalahan

dari penelitian ini:

1. Bagaimanakah representasi perempuan dalam foto iklan di rubrik “Fashion Spread” pada Majalah Gogirl edisi Januari-Desember 2012.

2. Apa mitos yang dapat digali dari pemaknaan dalam foto iklan pada Majalah

(6)

1.3Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

a. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis foto iklan fashion

yang ada di rubrik “Fashion Spread” majalah Gogirl edisi Januari-Desember 2012.

b. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan tanda-tanda dan

hal-hal yang tersembunyi di balik foto iklan fashion yang ada di rubrik “Fashion Spread” pada Majalah Gogirl edisi Januari-Desember 2012.

1.4Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

a. Secara akademis, penelitian ini dapat memberikan kontribusi yang berguna

dalam memperkaya khasanah penelitian Ilmu Komunikasi.

b. Secara teoritis, penelitian ini dapat menambah wawasan peneliti dan

pembaca khususnya Departemen Ilmu Komunikasi khususnya pada analisis

semiotika foto iklan.

c. Secara praktis, penelitian ini dapat memberikan pengetahuan bagi

masyarakat terkait representasi perempuan dalam foto iklan di rubrik

Referensi

Dokumen terkait

meninggalkan ruangan dengan izin dan pengawasan dari pengawas ruang US serta tidak melakukannya berulang kali.  Peserta US yang yang memperoleh paket soal yang

[r]

Dengan ini saya menyatakan bahwa bukti fisik di dalam berkas/dokumen yang saya lampirkan untuk keperluan sertifikasi guru ini benar dan abash adanya,dan

[r]

bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 10 Peraturan Pemerintah Nomor 38 .Tahun 2015 tentang Pemberian Gaji/ Pensiun/Tunjangan Bulan Ketiga Belas Dalam Tahun

Batasan Masalah pada Perancangan dan Implementasi Aplikasi Kamus Bahasa Biak pada android yaitu menerjemahkan bahasa Biak ke bahasa Indonesia maupun sebaliknya, kamus ini

The ability of the powered prosthesis and controller to provide level walking functionality was assessed by characterizing the knee and ankle joint biome- chanics (e.g., joint

Inti bumi merupakan lapisan paling dalam dari struktur bumi yang terdiri dari material cair, dengan penyusun utama logam besi (90%), nikel (8%), dan lain-lain yang terdapat