• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Pengendalian Asap Rokok Multikanal Dengan Menggunakan PWM Berbasis Mikrokontroler Atmega 8

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Pengendalian Asap Rokok Multikanal Dengan Menggunakan PWM Berbasis Mikrokontroler Atmega 8"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TEORI DASAR

2.1 Asap Rokok

Rokok merupakan campuran dari tembakau, cengkeh dan bahan lainnya yang

dibungkus oleh kertas. Kandungan zat-zat yang ada pada rokok terdiri dari

nikotin, karbon monoksida (CO), Tar yang bersifat karsinogenikdan radikal bebas, seperti radikal nitric oxide (-NO, -NO2) dan sebagainya. Namun pada aplikasi ini hanya dibatasi dengan mengukur gas-gas yang dianggap mewakili

kandungan asap rokok secara keseluruhan. Gas tersebut adalah Hydrogen dan

Ethanol.

Kebiasaan merokok tidak baik sebab lebih baik tidak merokok. Hal ini

terbukti bahwa merokok bukan saja membahayakan bagi perokok aktif akan tetapi

juga membahayakan kesehatan bagi perokok pasif . Artinya , merokok

mendatangkan penyakit bagi perokok itu sendiri dan juga menggangu kesehatan

orang lain atau lingkungan kesehatan. Pemerintah dan semua elemen masyarakat

harus dapat mencegah jangan terus meluas atau bertambah jumlah perokok aktif

di Indonesia sebab bila semakin banyak jumlah perokok aktif maka bertambah

pula jumlah perokok pasif. Artinya, semakin banyak masyarakat yang terganggu

kesehatannya dan semakin banyak limgkungan yang tidak sehat membuat orang

yang berada pada lingkungan itu menjadi tidak sehat pula.

2.2 Sensor

2.2.1 Pengertian Umum Sensor

Secara umum sensor didefenisikan sebagai alat yang mampu menangkap

fenomena fisika atau kimia kemudian mengubahnya menjadi sinyal elektrik baik

arus listrik ataupun tegangan. Fenomena fisik yang mampu menstimulus sensor

(2)

Secara garis besar sensor dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :

a) Sensor kimia

b) Sensor fisika

Sensor fisika adalah alat yang mampu mendeteksi besaran suatu besaran

berdasarkan hukum-hukum fisika. Ada beberapa jenis sensor fisika yang kita

kenal seperti sensor suhu, sensor cahaya, sensor gerak dan lain-lain.

2.2.2 Sensor Asap MQ2

Sensor asap MQ2 merupakan sensor yang biasanya digunakan untuk mengetahui

kualitas udara atau untuk mengetahui kandungan yang terjadi dalam udara. Sensor

MQ2 tersebut terbuat dari bahan peka gas yaitu SnO2 . Jika sensor tersebut

mendeteksi keberadaan gas tersebut di udara dengan tingkat konsentrasi tertentu,

maka sensor akan menganggap terdapat asap rokok di udara. Ketika sensor

mendeteksi keberadaan gas-gas tersebut, maka re-sistansi elektrik sensor akan

turun. Dengan memanfaatkan prinsip kerja dari sensor MQ 2 ini, kandungan gas

tersebut dapat diukur.

Cara mendeteksi asap rokok yaitu dengan meletakkan sensor MQ 2 di

dalam suatu ruangan, bila di dalam ruangan tersebut terdapat asap rokok, maka

sensor akan mengeluarkan sinyal hambatan yang akan diolah oleh komputer.

Gambar berikut menunjukkan dimensi sensor MQ 2 :

(3)

Gambar 2.2 Penampang atas sensor MQ 2

2.3 Mikrokontroller

Mikrokontroller adalah computer yang ekonomis yang dikemas dalam satu chip

tetapi sudah mempunyai pengolah mikro, memori dan system I/O.Dengan

demikian mikrokontroller dapat melakukan berbagai tugas , sesuai perintah dan

data yang diisikan pada memorinya.

Dalam mempelajari mikrokontroller , pengetahuan dasar dari satu jenis

mikrokontroller saja sudah cukup untuk mengetahui jenis mikrokontroler jenis

lain, karena pada dasarnya prinsip operasi mikrokontroller adalah relative sama.

Dengan demikian mempelajari mikrokontroller 8 bit sangat menarik, karena

dimulai dari aliran data yang sederhana di dalam bagian – bagian yang jelas hubungannya dengan fungsinya, sehingga akan dapat dibayangkan urutan

pekerjaan bagian – bagian dan aliran data di dalamnya.Program dalam bahasa Assembly dapat dengan jelas menggambarkan proses dan aliran data di dalam

chip sesuai perintah pada program sejak data masuk, kemudian diolah sampai data

dikirimkan keluar dari chip untuk ditampilkan. Di samping bahasa Assembly,

dapat juga dipakai bahasa C dan basic ; tetapi karena kesederhanaan bahsa

Assembly dan juga kecepatan eksekusinya , membuat bahasa ini cukup disenangi.

2.3.1 Mikrokontroler ATmega 8

Mikrokontroler ATMega8 yang merupakan bagian dari keluarga mikrokontroler

CMOS 8-bit buatan Atmel. AVR mempunyai 32 register general-purpose,

(4)

Beberapa dari mikrokontroler atmel AVR mempunyai ADC internal dan

PWM internal. AVR juga mempunyai In-Sistem Programmable Flash on-chip

yang mengijinkan memori program untuk diprogram berulang-ulang dalam sistem

menggunakan hubungan serial SPI.

Gambar 2.3 Konfigurasi Pin Mikrokontroler ATMEGA 8

2.3.2 Konfigurasi Pin Mikrokontroler AVR ATMEGA 8

VCC

Suplai tegangan digital. Besarnya tegangan berkisar antara 4,5 – 5,5V untuk ATmega8 dan 2,7 – 5,5V untuk ATmega8L.

GND

Ground. Referensi nol suplai tegangan digital.

(PB7..PB0)

PORTB adalah port I/O dua-arah (bidirectional) 8-bit dengan resistor pull-up

internal yang dapat dipilih. Buffer keluaran port ini memiliki karakteristik yang

simetrik ketika digunakan sebagai source ataupun sink. Ketika digunakan sebagai

input, pin yang di pull-low secara eksternal akan memancarkan arus jika resistor

pull-up-nya diaktifkan. Pin-pin PORTB akan berada pada kondisi tri-state ketika

(5)

PORTC(PC5..PC0)

PORTC adalah port I/O dua-arah (bidirectional) 7-bit dengan resistor pull-up

internal yang dapat dipilih. Buffer keluaran port ini memiliki karakteristik yang

simetrik ketika digunakan sebagai source ataupun sink. Ketika digunakan sebagai

input, pin yang di pull-low secara eksternal akan memancarkan arus jika resistor

pull-up-nya diaktifkan. Pin-pin PORTC akan berada pada kondisi tri-state ketika

RESET aktif, meskipun clock tidak running.

PC6/RESET

Jika Fuse RSTDISBL diprogram, maka PC6 berfungsi sebagai pin I/O akan tetapi

dengan karakteristik yang berbeda dengan PC5..PC0. Jika Fuse RSTDISBL tidak

diprogram, maka PC6 berfungsi sebagai masukan Reset. Sinyal LOW pada pin ini

dengan lebar minimum 1,5 mikrodetik akan membawa mikrokontroler ke kondisi

Reset, meskipun clock tidak running.

PORTD (PD7..PD0)

PORTD adalah port I/O dua-arah (bidirectional) 8-bit dengan resistor pull-up

internal yang dapat dipilih. Buffer keluaran port ini memiliki karakteristik yang

simetrik ketika digunakan sebagai source ataupun sink. Ketika digunakan sebagai

input, pin yang di pull-low secara eksternal akan memancarkan arus jika

resistor pull-up-nya diaktifkan. Pin-pin PORTD akan berada pada kondisi tri-state

ketika RESET aktif, meskipun clock tidak running.

RESET

Pin masukan Reset. Sinyal LOW pada pin ini dengan lebar minimum 1,5

mikrodetik akan membawa mikrokontroler ke kondisi Reset, meskipun clock

tidak running. Sinyal dengan lebar kurang dari 1,5 mikrodetik tidak menjamin

terjadinya kondisi Reset.

AVCC

(6)

ini harus dihubungkan dengan VCC, meskipun ADC tidak digunakan. Jika ADC

digunakan, VCC harus dihubungkan ke AVCC melalui low-pass filter untuk

mengurangi noise.

AREF

Pin Analog Reference untuk ADC.

ADC7.ADC6

Analog input ADC. Hanya ada pada ATmega8 dengan package TQFP dan

QFP/MLF.

2.3.3 Arsitektur Mikrokontroler ATMega 8

ATmega8 memiliki banyak fitur yang sama dengan ATmega32. Tapi itu telah

mengurangi jumlah fitur dan kemampuan, namun memiliki fitur yang cukup

untuk bekerja. Untuk membuat sebuah proyek lebih baik dengan menggunakan

(7)

Gambar 2.4 Arsitektur Atmega 8

Pada AVR status register mengandung beberapa informasi mengenai hasil dari

kebanyakan hasil eksekusi instruksi aritmatik. Informasi ini digunakan untuk

altering arus program sebagai kegunaan untuk meningkatkan performa

pengoperasian. Register ini di-update setelah operasi ALU (Arithmetic Logic unit)

hal tersebut seperti yang tertulis dalam datasheet khususnya pada bagian

Instruction Set Reference. Dalam hal ini untuk beberapa kasus dapat membuang

(8)

dapat menghasilkan peningkatan dalam hal kecepatan dan kode yang lebih

sederhana dan singkat. Register ini tidak secara otomatis tersimpan ketika

memasuki sebuah rutin interupsi dan juga ketika menjalankan sebuah perintah

setelah kembali dari interupsi. Namun hal tersebut harus dilakukan melalui

software. Berikut adalah gambar status register.

I

T

H

S

V

N

Z

C

Gambar 2.5 Status Register ATMega8

 Bit 7(I)

Merupakan bit Global Interrupt Enable. Bit ini harus di-set agar semua perintah

interupsi dapat dijalankan. Untuk perintah interupsi individual akan di jelaskan

pada bagian yang lain. Jika bit ini di-reset, maka semua perintah interupsi baik

yang individual maupun yang secara umum akan di abaikan. Bit ini akan

dibersihkan atau cleared oleh hardware setelah sebuah interupsi di jalankan dan

akan di-set kembali oleh perintah RETI. Bit ini juga dapat diset dan di-reset

melalui aplikasi dan intruksi SEI dan CLL.

 Bit 6(T)

Merupakan bit Copy Storage. Instruksi bit Copy Instructions BLD (Bit Load) and

BST (Bit Store) menggunakan bit ini sebagai asal atau tujuan untuk bit yang telah

dioperasikan. Sebuah bit dari sebuah register dalam Register File dapat disalin ke

(9)

dapat disalin ke dalam bit di dalam register pada Register File dengan

menggunakan perintah BLD.

 Bit 5(H)

Merupakan bit Half Carry Flag. Bit ini menandakan sebuah Half Carry dalam

beberapa operasi aritmatika. Bit ini berfungsi dalam aritmatika BCD.

 Bit 4(S)

Merupakan Sign bit. Bit ini selalu merupakan sebuah ekslusif di antara Negative

Flag (N) dan two’s Complement Overflow Flag (V).

 Bit 3(V)

Merupakan bit Two’s Complement Overflow Flag. Bit ini menyediakan fungsi

aritmatika dua komplemen.

 Bit 2(N)

Merupakan bit Negative Flag. Bit ini mengindikasikan sebuah hasil negative di

dalam sebuah fungsi logika atai aritmatika.

 Bit 1(Z)

Merupakan bit Zero Flag. Bit ini mengindikasikan sebuah jasil nol “0” dalam

sebuah fungsi aritmatika atau logika.

(10)

Merupakan bit Carry Flag. Bit ini mengindikasikan sebuah Carry atau sisa dalam

Gambar 2.6 Peta Memori Atmega

Memori atmega terbagi menjadi tiga yaitu :

1. Memori Flash

Memori flash adalah memori ROM tempat kode-kode program berada. Kata flash

(11)

flash terbagi menjadi dua bagian yaitu bagian aplikasi dan bagian boot. Bagian

aplikasi adalah bagian kode-kode program apikasi berada. Bagian boot adalah

bagian yang digunakan khusus untuk booting awal yang dapat diprogram untuk

menulis bagian aplikasi tanpa melalui programmer/downloader, misalnya melalui

USART.

2. Memori Data

Memori data adalah memori RAM yang digunakan untuk keperluan program.

Memori data terbagi menjadi empat bagian yaitu :32 GPR (General Purphose

Register) adalah register khusus yang bertugas untuk membantu eksekusi program

oleh ALU (Arithmatich Logic Unit), dalam instruksi assembler setiap instruksi

harus melibatkan GPR. Dalam bahasa C biasanya digunakan untuk variabel global

atau nilai balik fungsi dan nilai-nilai yang dapat memperingan kerja ALU. Dalam

istilah processor komputer sahari-hari GPR dikenal sebagai “chace memory”. I/O register dan Aditional I/O register adalah register yang difungsikan khusus untuk

mengendalikan berbagai pheripheral dalam mikrokontroler seperti pin port,

timer/counter, usart dan lain-lain. Register ini dalam keluarga mikrokontroler

MCS51 dikenal sebagi SFR(Special Function Register).

3. EEPROM

EEPROM adalah memori data yang dapat mengendap ketika chip mati (off),

digunakan untuk keperluan penyimpanan data yang tahan terhadap gangguan catu

daya.

2.4 Modulasi

Modulasi adalah suatu proses dimana parameter gelombang pembawa (carrier

signal) frekuensi tinggi diubah sesuai dengan salah satu parameter sinyal

(12)

Proses modulasi dilakukan pada bagian pemancar. Proses kebalikannya yang

disebut demodulasi dilakukan pada bagian penerima. Dalam demodulasi, sinyal

pesan dipisahkan dari sinyal pembawa frekuensi tinggi.

Transmisi sinyal adalah proses dimana sebuah sinyal pembawa informasi (

atau pesan) dikirimkan ( dipancarkan ) melewati suatu bentuk kanal

komunikasi.Penyaringan sinyal , disebut juga filtering , adalah proses mengubah

kandungan spectrum sebuah sinyal dengan tujuan mendapatkan kualitas transmisi

dan resepsi ( penerimaan ) sinyal yang lebih baik.Kanal-kanal komunikasi dan

filter sering kali dapat dimodelkan secara matematis sebagai sebuah system linear

yang tidak berubah waktu ( time invariant). Perpndahan frekuensi dapat diwujudkan melalui proses modulasi. Modulasi didefenisikan sebagai proses

mengubah beberapa karakteristik tertentu dari sebuah sinyal pembawa (carrier), sesuai dengan karakteristik sinyal pemodulasi. Di sini sinyal pemodulasi adalah

sinyal pesan yang akan dibawa , sedangkan hasil dari modulasi ( yaitu, sinyal

pembawa yang telah berubah karakteristiknya ) disebut sebagai sinyal

termodulasi.Untuk mentransmisikan sinyal-sinyal pesan analog harus terlebih

dahulu diubah menjadi sinyal digital , dan prosesnya disebut sebagai konversi

analog ke digital atau dikenal pula dengan nama modulasi pulsa digital.

Dengan modulasi pulsa, sinyal informasi diubah menjadi pulsa-pulsa

persegi dengan frekuensi dan amplitude tetap tapi dengaan lebar pulsa sebanding

dengan amplitude sinyal informasi. Salah satu teknik modulasi pulsa yang

digunakan adalah teknik modulasi durasi atau lebar waktu tunda positif ataupun

tunda negative pulsa-pulsa persegi tersebut. Metode tersebut dikenal dengan nama

Pulse Width Modulation (PWM).

2.4.1 Modulasi Lebar Pulsa

PWM merupakan suatu teknik teknik-dalam mengatur kerja suatu peralatan yang

memerlukan arus pull in yang besar dan untuk menghindari disipasi daya yang berlebihan dari peralatan yang akan dikontrol. PWM merupakan suatu metoda

(13)

lebar pulsa high terhadap perioda dari suatu sinyal persegi dalam bentuk tegangan

periodik yang diberikan ke motor sebagai sumber daya. Semakin besar

perbandingan lama sinyal high dengan perioda sinyal maka semakin cepat motor

berputar.

Modulasi lebar pulsa (PWM) dicapai/diperoleh dengan bantuan sebuah

gelombang kotak yang mana siklus kerja (duty cycle) gelombang dapat diubah-ubah untuk mendapatkan sebuah tegangan keluaran yang bervariasi yang

merupakan nilai rata-rata dari gelombang tersebut. Salah satu cara untuk dapat

memberikan tegangan masukan yang berbeda pada motor DC adalah dengan

menerapkan teknik Modulasi Lebar Pulsa ( Pulse Width Modulation , PWM ).

Secara umum PWM adalah sebuah cara memanipulasi lebar sinyal atau tegangan

yang dinyatakan dengan pulsa dalam suatu perioda, yang akan digunakan untuk

mentransfer data pada telekomunikasi ataupun mengatur tegangan sumber yang

konstan untuk mendapatkan tegangan rata – rata yang berbeda. Penggunaan PWM sangat banyak, mulai dari pemodulasian data untuk telekomunikasi, pengontrollan

daya atau tegangan yang masuk ke beban, regulator tegangan , audio effect dan

penguatan, serta aplikasi – aplikasi lainnya.

Modulasi lebar pulsa dapat pula dikatakan sebagai cara memanipulasi

lebar sinyal atau tegangan yang dinyatakan dengan pulsa dalam satu perioda.

Modulasi lebar pulsa digunakan untuk mentransfer data pada telekomunikasi

ataupun mengatur tegangan sumber yang konstan untuk mendapatkan tegangan

rata-rata yang berbeda.

Cara lain membangkitkan sinyal PWM adalah dengan menggunakan rangkaian

mikrokontroler. Dengan menggunakan rangkaian mikrokontroler dapat dikirimkan

output ‘1’ dan ‘0’ sesuai dengan periode yang diinginkan melalui aplikasi

pewaktuan atau delay . Untuk mikrokontroler tertentu , seperti Atmega 8 , sudah

terdapat fungsi tertentu di dalamnya untuk membangkitkan sinyal PWM .

Sehingga , penggunaan PWM dalam rangka mengendalikan kecepatan motor DC

(14)

2.4.2 Prinsip Dasar PWM

Modulasi lebar pulsa (PWM) dicapai/diperoleh dengan bantuan sebuah

gelombang kotak yang mana siklus kerja (duty cycle) gelombang dapat diubah-ubah untuk mendapatkan sebuah tegangan keluaran yang bervariasi yang

merupakan nilai rata-rata dari gelombang tersebut.

Modulasi lebar pulsa dapat pula dikatakan sebagai cara memanipulasi lebar sinyal

atau tegangan yang dinyatakan dengan pulsa dalam satu perioda. Modulasi lebar

pulsa digunakan untuk mentransfer data pada telekomunikasi ataupun mengatur

tegangan sumber yang konstan untuk mendapatkan tegangan rata-rata yang

berbeda.

Gambar 2.7 Bentuk gelombang kotak (pulsa) dengan kondisi high 5V dan low 0V

Ton adalah waktu dimana tegangan keluaran berada pada posisi tinggi (baca: high atau 1) dan,Toff adalah waktu dimana tegangan keluaran berada pada

posisi rendah (baca: low atau 0).Anggap Ttotal adalah waktu satu siklus atau

penjumlahan antara Ton dengan Toff , biasa dikenal dengan istilah “periode satu

gelombang”.

Ttotal = Ton + Toff ………. (2.1)

(15)

………... (2.2)

Tegangan keluaran dapat bervariasi dengan duty-cycle dan dapat dirumusan sebagai berikut,

sehingga : ... (2.3)

Dari rumus diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa tegangan keluaran dapat

diubah-ubah secara langsung dengan mengubah

nilai Ton.Apabila Ton adalah 0, Vout juga akan 0.Apabila Ton adalah Ttotal maka Vo

ut adalah Vin atau katakanlah nilai maksimumnya.Dengan menghitung duty cycle

yang diberikan , akan didapat tegangan output yang dihasilkan.

...(2.4)

Average voltage merupakan tegangan output pada motor yang dikontrol oleh

sinyal PWM.Dengan menggunakan rumus di atas , maka akan didapatkan

tegangan output sesuai dengan sinyal kontrol PWM yang dibangkitkan. PWM

bekerja sebagai switching power suplai untuk mengontrol on dan off. Tegangan

dc dikonvert menjadi sinyal kotak bolak balik, saat on mendekati tegangan puncak

dan saat off menjadi nol (0) volt. Jika frekuensi switching cukup tinggi maka

temperatur (suhu) air yang dikendalikan akan semakin sesuai dengan yang

diharapkan. Dengan mengatur duty cycle dari sinyal (modulasi lebar pulsa dari

sinyal disebabkan oleh PWM). Terlihat pada gambar di bawah sinyal ref adalah

sinyal tegangan dc yang

dikonversi oleh sinyal gergaji dan menghasilkan sinyal kotak

(16)

Informasi analog dapat dikirimkan dengan menggunakan pulsa-pulsa

tegangan atau pulsa-pulsa arus. Dengan modulasi pulsa, pembawa informasi

terdiri dari pulsa-pulsa persegi yang berulang-ulang. Salah satu teknik modulasi

yang sering digunakan adalah teknik modulasi durasi atu lebar dari waktu tunda

positif ataupun waktu tunda negatif pulsa-pulsa persegi tersebut.

Untuk membangkitkan sinyal PWM adalah dengan menggunakan fungsi

timer/counter yang dibandingkan nilainya dengan sebuah register tertentu.

2.5 Motor Arus Searah

Motor DC dapat berfungsi sebagai motor apabila didalam motor listrik tersebut

terjadi proses konversi dari energy listrik menjadi energy mekanik. Motor DC itu

sendiri memerlukan suplai tegangan yang searah pada kumparan jangkar dan

kumparan medan untuk diubah menjadi energy mekanik. Pada motor dc kumparan

medan disebut stator (bagian yang tidakberputar) dan kumparan jangkar disebut

rotor (bagian yang berputar).

Gambar 2.9 Bagian – Bagian Motor DC

1.Badan Mesin

Badan mesin ini berfungsi sebagai tempat mengalirnya fluks magnet yang

dihasilkan kutub magnet, sehingga harus terbuat dari bahan ferromagnetik.Fungsi

(17)

bagian-bagian dari mesin, sehingga harus terbuat dari bahan yang benar-benar kuat,

seperti dari besi tuang dan plat campuran baja.

2.Inti kutub magnet dan belitan penguat magnet

Inti kutub magnet dan belitan penguat magnet ini berfungsi untuk mengalirkan

arus listrik agar dapat terjadi proses elektromagnetik. Adapun aliran fluks magnet

dari kutub utara melalui celah udara yang melewati badan mesin.

3.Sikat-sikat

Sikat-sikat ini berfungsi sebagai jembatan bagi aliran arus jangkar dengan bebas,

dan juga memegang peranan penting untuk terjadinya proses komutasi.

4.Komutator

Komutator ini berfungsi sebagai penyearah mekanik yang akan dipakai

bersama-sama dengan sikat. Sikat-sikat ditempatkan sedemikian rupa sehingga komutasi

terjadi pada saat sisi kumparan berbeda.

5.Jangkar

Jangkar dibuat dari bahan ferromagnetic dengan maksud agar kumparan jangkar

terletak dalam daerah yang induksi magnetiknya besar, agar ggl induksi yang

dihasilkan dapat bertambah besar.

6.Belitan jangkar

Belitan jangkar merupakan bagian yang terpenting pada mesin arus searah,

berfungsi untuk tempat timbulnya tenaga putar motor.

2.5.1 Prinsip Kerja motor DC

Sebatang konduktor yang dialiri listrik dan ditempatkan di dalam suatu magnet

akan mengalami gaya yang sebanding dengan arus dan kekuatan medan

magnetnya. Gaya yang ditimbulkan dapat dirumuskan sebagai berikut:

(18)

dalam hal ini,

F = gaya medan magnet (N)

B = kerapatan fluks Magnet (webwer/m2)

I = arus listrik yang mengalir (ampere)

L = panjang kawat penghantar (meter)

Persamaan (2.5) merupakan prinsip dasar sebuah motor, dimana terjadinya proses

perubahan energi listrik (I) akan menimbulkan gaya mekanik (F). Jika motor

mempunyai jari-jari sebesar r, maka akan menimbulkan torsi sebesar :

T = F . r = B . I . L . r ………(2.6) Dalam hal ini,

T = torsi

F = gaya mekanik (newton)

Secara sederhana dikatakan bahwa motor listrik bekerja dengan prinsip bahwa dua

medan magnet dapat dibuat berinteraksi untuk menghasilkan gerakan. Tujuan

motor adalah untuk menghasilkan gaya yang menggerakkan ( torsi ). Motor arus

searah jarang digunakan pada aplikasi industry umum karena semua system utility

diperlengkapi dengan perkakas arus bolak-balik. Meskipun demikian , untuk

aplikasi khusus, adalah menguntungkan jika mengubah arus bolak-balik menjadi

arus searah dengan menggunakan motor dc. Motor arus searah digunakan dimana

control torsi dan kecepatan dengan rentang yang lebar diperlukan untuk

memenuhi kebutuhan aplikasi. Meskipun demikian, susunan sikat- komutator

menimbulkan masalah pada pemeliharaan sikat dan bunga api listrik.

Penyearah mengubah daya ac yang masuk menjadi daya dc dan

memberikan daya tersebut pada rngkaian inverter.Rangkaian inverter mengubah

(19)

kecepatan motor.Inverter disusun dari saklar elektronis yang mengatur daya dc

ON dan OFF menghasilkan output daya ac yang dapat dikontrol pada frekuensi dan tegangan yang diinginkan. Regulator memodifikasi inverter karakteristik

penghubungan sehingga frekuensi output dapat dikontrol .Inputnya termasuk

sensor yang mengukur variable control. Saat ini ada tiga jenis desain inverter

utama, yaitu inverter sumber arus, inverter tegangan variable, dan inverter lebar

pulsa termodulasi( inverter PWM). Inverter PWM meyempurnakan baik control

frekuensi maupun tegangan pada bagian output penggerak.Penyearah diode

menyediakan tegangan dc konstan. Karena inverter menerima tegangan tertentu ,

maka amplitude bentuk tegangan output selalu konstan.Inverter mengatur lebar

tegangan output sehingga hamper berbentuk sinus.

Makin baik bentuk gelombang , semakin sedikit penyaringan yang

diperlukan .Inverter PWM adalah yang paling rumit dan paling mahal dari tiga

jenis penggerak kecepatan variable ac lainnya. Penggerak PWM ada dari satu

sampai dengan 1000 hp.

2.6 Transistor sebagai Saklar Elektronik

Transistor daya memiliki karakteristik kontrol untuk menyala dan mati. Transistor

digunakan sebagai elemen saklar, dioperasikan dalam wilayah saturasi,

menghasilkan dalam drop tegangan kondisi-ON yang rendah. Kecepatan

pensaklaran transistor modern lebih tinggi daripada thyristor dan transistor

tersebut sering dipakai dalam konverter DC-DC dan DC-AC, dengan diode

terhubung paralel terbalik untuk menghasilkan aliran arus dua arah. Meskipun

begitu, tingkat tegangan dan arusnya lebih rendah daripada thyristor dan transistor

secara normal digunakan dalam aplikasi daya rendah sampai menengah.

Untuk dapat memahami fungsi dasar Transistor sebagai saklar, maka dapat

diperhatikan sebuah rangkaian seperti yang tampak pada Gambar 2.10 di bawah

ini. Jika tegangan input, vi, memiliki harga kurang dari tegangan yang diperlukan

(20)

transistor akan jatuh pada Daerah Potong dan IC = 0. Karena IC = 0, maka

tegangan yang melintas tahanan beban RC adalah nol dan tegangan output VO =

Vcc. Pada kondisi ini, seolah-olah Transistor seperti sebuah saklar yang terputus (off).

Gambar 2.10 Rangkaian Transistor sebagai saklar

Jika tegangan input, vi, terus meningkat sehingga Dioda Emiter diberi prategangan

maju, Transistor akan mulai masuk ke daerah aktif, sehingga:

B

Sekali Transistor mulai aktif, belum diketahui apakah Transistor berada pada

Daerah Aktif atau berada pada Daerah Saturasi. Dengan menggunakan aturan

tegangan Kirchoff (KVL) pada putaran Dioda Kolektor, akan didapat:

(21)

Persamaan (2.9) adalah persamaan Garis Beban Transistor. Dalam bentuk grafik,

garis ini diperlihatkan dalam Gambar 2.11.

Bersamaan dengan terus menaiknya arus Basis, IB, Transistor dapat

beroperasi sepanjang Garis Beban. Hal ini terus terjadi, sehingga arus Basis, IB,

mencapai harga arus yang terbesar, IB3. Arus ini dikenal dengan arus saturasi dan

jika Transistor beroperasi pada kondisi ini, maka dikatakan ia berada pada Daerah

Saturasi. Oleh karena itu, arus Kolektor adalah:

seperti sebuah saklar yang terhubung (on).

saturasi

Gambar 2.11 Garis Beban dan Titik Operasi Transistor

(22)

2.7 LCD ( Liquid Crystal Display)

LCD ( Liquid Crystal Display) adalah suatu jenis media tampilan yang

menggunakan Kristal cair sebagai penampil utama. Mikrokontroler sebagai chip

miniature dari system computer , tentunya membutuhkan media penampil output

layaknya sebuah monitor. Kita dapat mengkonfigurasi I/O dari chip mikro pada

kit rangkaian elektronik melalui berbagai bahasa pemrograman yang mampu

mengkompiler menjadi file berekstensi HEX agar dapat diflashing ke chip mikro.

LCD berfungsi menampilkan suatu nilai hasil sensor, menampilkan teks atau

menampilkan menu pada aplikasi mikrokontroler. LCD yang digunakan adalah

LCD M1632. LCD M1632 merupakan modul LCD dengan tampilan 16 x 2 baris

dengan konsumsi daya rendah.

Adapun fitur yang disajikan dalam LCD adalah :

a. Terdiri dari 16 karakter dan 2 baris

b. Mempunyai 192 karakter tersimpan

c. Terdapat karakter generator terprogram

d. Dapat dialamati dengan mode 4-bit dan 8-bit

e. Dilengkapi dengan blacklight

Modul ini dilengkapi dengan mikrokontroler yang didesain khusus untuk

mengendalikan LCD . Kegunaan LCD banyak sekali di dalam perancangan suatu

system dengan menggunakan mikrokontroler. LCD dapat berfungsi untuk

menampilkan nilai suatu sensor ,menapilkan teks, atau menampilkan menu pada

aplikasi mikrokontroler.

(23)

Urutan pin 1 biasanya dimulai dari sebelah kiri ( terletak di pojok kiri atas) dan

untuk LCD yang memiliki 16 pin ,2 pin terakhir adalah anoda dan katoda untuk

backlighting.

Tabel 2.1. Tabel fungsi pin LCD M1632

No. Simbol Level Fungsi

1 Vss -

Power Supply

0V (GND)

2 Vcc - 5V ± 10%

3 Vcc - LCD Drive

4 RS H/L H: Data In L: Instrustion In

5 R/W H/L H: Read L: Write

6 E H,↓ Sinyal Enable

7 DB0 H/L

Data Bus

8 DB1 H/L

9 DB2 H/L

10 DB3 H/L

11 DB4 H/L

12 DB5 H/L

13 DB6 H/L

14 DB7 H/L

15 V+BL - Back light Supply 4-4,2V 50-200mA

16 V-BL - 0V (GND)

(24)

Sebagaimana terlihat pada kolom di atas,Interface LCD merupakan sebuah

parallel bus,dimana hal ini sangat memudahkan dan sangat cepat dalam

pembacaan dan penulisan data dari atau ke LCD.Mode 8 bit sangat baik

digunakan ketika kecepatan menjadi keutamaan dalam sebuah aplikasi dan

setidaknya minimal tersedia 11 pin I/O. Aplikasi dengan LCD dapat dibuat

dengan mudah dan waktu yang singkat, mengingat koneksi parallel yang cukup

mudah antara controller dan LCD. Gambar berikut adalah contoh LCD ( 2 x 16 )

yang umum digunakan :

Gambar

Gambar berikut menunjukkan dimensi sensor MQ 2 :
Gambar 2.2 Penampang atas sensor MQ 2
Gambar 2.3 Konfigurasi Pin Mikrokontroler ATMEGA 8
Gambar 2.4 Arsitektur Atmega 8
+7

Referensi

Dokumen terkait

Perbandingan antara kondisi Aktual fisik jalur pedestrian dengan kondisi yang seharusnya berdasarkan fungsi dan Klasifikasi Jalan pada koridor jalan Masjid Algazali.

11 Juli 2012, Politeknik Negeri Sriwijaya akan menerima Calon Pegawai Negeri Sipil sejumlah 18 orang, dengan rincian sebagai berikut:.. Pendaftaran pelamar secara

[r]

b. Fase ini dimulai dari khalifah ke sepuluh al-Mutawakkil. Pada fase ini perkembangan peradaban masih bisa berkembang akan tetapi tidak sepesat seperti fase

Proses Kebutuhan Sumber Daya Manusia dilaksanakan terpusat pada Mahkamah Agung RI dalam hal ini wewengan tidak ada pada Pengadilan Negeri Gorontalo. Pada tahun

Berdasarkan uraian yang dijelaskan diatas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah ada pengaruh kebiasaan menonton sinetron terhadap perkembangan perilaku anak usia

Berdasarkan tabel 5.6 di atas, dapat diketahui bahwa tingkat kepatuhan perawat dalam melakukan kebersihan tangan pada moment sebelum kontak dengan pasien berada

Penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat memberikan manfaat teoritis sebagai berikut: Dengan menerapkan model pembelajaran tipe jigsaw berbantu power point dan star point