• Tidak ada hasil yang ditemukan

program : BAB I PENDAHULUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "program : BAB I PENDAHULUAN"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Kebijakan Umum Peradilan

Pelaku kekuasaan kehakiman di lingkungan peradilan umum dilaksanakan oleh Pengadilan Negeri dan Pengadilan Tinggi dan berpuncak pada Mahkamah Agung Republik Indonesia sebagai Pengadilan Negara Tertinggi.

Pengadilan Negeri Gorontalo, sebagai pelaku kekuasaan kehakimanan bertugas dan berwenang menerima, memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara di tingkat pertama. Efektifitas pelaksanaan pelayanan hukum di Pengadilan Negeri Gorontalo adalah merupakan implementasi dari kebijakan Pimpinan Mahkamah Agung RI, sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Arah dan kebijakan pelaksanaan pelayanan hukum di Pengadilan Negeri Gorontalo adalah mengoptimalkan potensi sumber daya dan sumber dana yang dimiliki dalam rangka mewujudkan peradilan yang bersih, berwibawa dan bermartabat, Independensi dan akuntabel/transparansi maka ditempuh kebijakan penyelenggaraan peradilan di Pengadilan Negeri Gorontalo sebagai langkah - langkah strategis yang dirumuskan sebagai berikut :

1. Meningkatkan pengendalian manajemen peradilan umum, dengan program : a. Peningkatan sumber daya manusia (aparatur pegawai)

b. Peningkatan efektifitas dan efisiensi sumber dana dalam DIPA

c. Mengoptimalkan penggunaan sarana dan prasarana

d. Meningkatkan pelaksanaan pembinaan dan pengawasan

2. Meningkatkan pelayanan penerimaan dan penyelesaian perkara, dengan program :

a. Meningkatkan mutu pelayanan penerimaan perkara

b. Meningkatkan penertiban penerimaan perkara dan register c. Meningkatkan pengendalian perkara sesuai pola Bindalmin d. Penertiban berkas perkara ke dalam boks dan kearsipan

3. Mewujudkan rasa keadilan dan kepastian hukum, dengan program :

a. Mewujudkan putusan/penetapan yang memenuhi rasa keadilan dan kepastian hukum

b. Mewujudkan penyelesaian perkara yang inkracht (Minutasi Perkara) Sebagai salah satu ujung tombak Mahkamah Agung RI, maka Pengadilan Negeri Gorontalo dalam penyelenggaraan peradilan melaksanakan tugas dan

(2)

2

kinerja dengan memberikan pelayanan, yang disesuaikan dengan misi Mahkamah Agung RI yaitu “Mewujudkan rasa keadilan sesuai dengan Undang-Undang dan Peraturan serta memenuhi rasa keadilan masyarakat dengan mewujudkan peradilan yang mandiri dan independen, bebas dari campur tangan pihak lain, memperbaiki akses pelayanan dibidang peradilan pada masyarakat, memperbaiki kualitas input internal pada proses peradilan, demi terwujudnya institusi peradilan yang efektif, efisien dan bermartabat serta dihormati. Hal tersebut sesuai dengan Visi Mahkamah Agung RI, yaitu “Mewujudkan supremasi hukum melalui kekuasaan kehakiman yang mandiri, efektif dan efisien, mendapatkan kepercayaan publik, profesional dalam memberikan pelayanan hukum : yang berkualitas, etis, terjangkau dan berbiaya rendah bagi masyarakat serta mampu menjawab panggilan pelayanan publik”.

Untuk mencapai tujuan tersebut, maka setiap unsur satuan kerja di Pengadilan Negeri Gorontalo, melaksanakan tugas dan fungsinya untuk menyelenggarakan administrasi teknis yudisial dan non teknis yudisial, dengan memanfaatkan sumber daya, sumber dana dan perangkat teknologi, guna pencapaian pelayanan hukum bagi pencari keadilan secara cepat, sederhana dan biaya ringan, demi terpenuhinya rasa keadilan dan kepastian hukum. Pengelolaan berbagai potensi yang ada di Pengadilan Negeri Gorontalo oleh masing-masing unit kerja, didasarkan pada perencanaan strategis Pengadilan Negeri Gorontalo yang telah ditetapkan, yang kesemuanya dijabarkan dalam uraian tugas (Job Description).

Implementasi rencana strategis Pengadilan Negeri Gorontalo dipertanggung-jawabkan melalui mekanisme pelaporan setiap bulan dan laporan tahunan. Pola pertanggung jawaban dilakukan melalui pelaporan tentang yang diperoleh setelah pelaksanaan program kerja.

B. Visi dan Misi Visi :

Sebagai salah satu ujung tombak Mahkamah Agung RI, maka Pengadilan Negeri Gorontalo dalam penyelenggaraan peradilan melaksanakan tugas dan kinerja dengan memberikan pelayanan, yang disesuaikan dengan Visi Mahkamah Agung RI yaitu :

“Mewujudkan Pengadilan Negeri Gorontalo sebagai Badan Peradilan Yang Agung”

(3)

3

Misi :

Untuk mewujudkan Visi Pengadilan Negeri Gorontalo sebagai Badan Peradilan yang Agung maka diimplementasikanlah melalui misi, yaitu :

Misi Pengadilan Negeri Gorontalo, adalah sebagai berikut :

1. Mewujudkan peradilan yang sederhana, cepat, biaya ringan dan transparasi.

2. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Aparatur Peradilan dalam rangka peningkatan pelayanan pada masyarakat.

3. Melaksanakan pengawasan dan pembinaan yang efektif dan efisien. 4. Melaksanakan tertib administrasi dan manajemen peradilan yang efektif

dan efisien

5. Mengupayakan tersedianya sarana dan prasarana peradilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

C. Rencana Strategis

Perencanaan strategis merupakan proses yang berorientasi pada hasil yang ingin di capai selama kurun waktu 1 sampai 5 tahun secara sistematis dan berkesinambungan.

Dalam sistem AKIP (Akuntabilitas Kinerja Instansi pemerintah), rencana strategis merupakan langkah awal yang harus dilakukan dan nantinya menjadi dasar pengukuran dan evaluasi capaian kinerja serta menjadi acuan untuk mengetahui keberhasilan dan kegagalan kinerja yang meliputi area : organisasi dan kepemimpinan; kebijakan ; proses berperkara, SDM, keuangan, dan infrastruktur; area kepuasan pencari keadilan; keterjangkauan; dan kepercayaan publik.

Rencana strategis Pengadilan Negeri Gorontalo terdiri dari tujuan, sasaran dan cara mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.

C. 1. Tujuan dan Sasaran

Berdasarkan Visi dan Misi tersebut maka ditetapkan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai pada 5 (lima) tahun kedepan, yaitu tercapainya penataan sistem manajemen kelembagaan dan pengawasan, dengan sasaran terwujudnya pengendalian manajemen dengan baik dan terwujudnya Peradilan yang bersih, berwibawa, bermartabat dan dihormati melalui pelayanan secara sederhana, cepat, tepat waktu dan biaya ringan sehingga terwujudnya kepastian hukum dan kepercayaan pencari keadilan terhadap Pengadilan.

(4)

4

C. 2. Rencana Strategis 2015

Rencana strategis tahun 2015 merupakan implementasi dari Rencana Strategis tahun 2015 – 2019 yang uraian lengkapnya sebagai berikut :

 Meningkatnya penyelesaian perkara.

 Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim.

 Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara.

 Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)

 Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan.

 Meningkatnya kualitas pengawasan.

 Peningkatan kualitas SDM C. 3. Rencana Kinerja 2015

Tolak ukur keberhasilan dari implementasi rencana strategis tahun 2015 di atas Pengadilan Negeri Gorontalo menetapkan target untuk masing-masing sasaran yang harus dicapai sebagaimana dituangkan dalam rencana kinerja tahun 2015.

Target ditetapkan untuk setiap indikator sasaran maupun indikator kinerja kegiatan (input, output dan outcomes) yang dijabarkan sebagai berikut

N O

SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET KINERJA

1. Meningkatnya

penyelesaian perkara

a. Persentase mediasi yang diselesaikan.

100% b.Persentasi mediasi yang

menjadi akta perdamaian 5%

c. Persentase sisa perkara yang diselesaikan

100% d.Persentase perkara yang

diselesaikan 85%

e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 bulan

99% f. Persentase perkara yang

diselesaikan lebih dari 5 bulan

1% 2. Peningkatan

aksepbilitas putusan Hakim

Persentase penurunan upaya hukum:

- Banding - Kasasi

- Peninjauan Kembali

(5)

5 3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara

a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap

100%

b. Persentase berkas yang

diregister dan siap

didistribusikan ke Majelis

100%

c. Persentase penyampaian

pemberitahuan relaas

putusan tepat waktu

95%

d. Prosentase Minutasi

Perkara dalam jangka waktu maksimal 14 Hari

60% 4. Peningkatan informasi serta aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) a. Prosentase Penanganan Administrasi Perkara

melalui Sistem Informasi

Penelusuran Perkara

(SIPP)

100%

b.Prosentase file elektronik putusan perkara yang

dipublikasikan melalui

Direktori Putusan

60%

c. Persentase perkara

prodeo yang diselesaikan 100%

d. Persentase perkara yang

dapat diselesaikan

dengan cara zetting plaat

5% e. Persentase (amar)

putusan perkara (yang menarik perhatian

masyarakat) yang dapat diakses secara on line maksimal 1 hari kerja sejak diputus

5%

f. Persentase pencari

keadilan golongan tertentu (miskin) yang mendapat layanan bantuan hukum (POSBAKUM) 5% 5 Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan. a. Persentase permohonan

eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti

(6)

6 6 . Meningkatnya kualitas pengawasan a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti 100%

b. Persentase temuan hasil

pemeriksaan eksternal

yang ditindaklanjuti.

99%

7. Peningkatan kualitas SDM

a. Persentase pegawai yang lulus diklat teknis yudisial

100%

b. Persentase pegawai yang

(7)

7

BAB II

STRUKTUR ORGANISASI (TUPOKSI)

Bahwa disamping peradilan pada umumnya, pada Pengadilan Negeri Gorontalo telah terbentuk peradilan khusus, yang masing peradilan tersebut diatur oleh undang sesuai dengan kekhususan masing peradilan, dan untuk itu berdasarkan pasal 21 Undang-Undang No. 49 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman, bahwa organisasi, administrasi dan finansial Mahkamah Agung dan peradilan dibawahnya dibawah kekuasaan Mahkamah Agung.

Bahwa berdasarkan pasal 55 Undang-Undang No. 2 Tahun 2004 tentang PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL, peradilan Hubungan Industrial merupakan pengadilan khusus yang ada pada lingkungan peradilan umum, yang susunan organisasi sebagaimana yang disebutkan dalam pasal 60,74 Undang-Undang No. 2 Tahun 2004 tentang PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL, dan juga berdasarkan pasal 8,22 Undang-Undang No. 46 Tahun 2009 tentang PENGADILAN TINDAK PIDANA KORUPSI, PERADILAN TINDAK PIDANA KORUPSI merupakan pengadilan khusus yang ada pada lingkungan peradilan umum, yang susunan organisasi sebagaimana yang disebutkan dalam Peraturan Mahkamah Agung No. 01 Tahun 2010 tentang Struktur Organisasi Kepaniteraan dan Susunan Majelis serta Keterbukaan pada Pengadilan tindak pidana korupsi.

Adapun Struktur Organisasi Pengadilan Negeri Gorontalo, terdiri dari :

1. Ketua

2. Wakil Ketua

3. Hakim – Hakim

4. Hakim Ad Hoc TIPIKOR

5. Hakim Ad Hoc PHI

6. Panitera/Sekretaris

7. Wakil Panitera

8. Wakil Sekretaris

9. Panitera Muda Pidana

10. Panitera Muda TIPIKOR

11. Panitera Muda Perdata

12. Panitera Muda PHI

13. Panitera Muda Hukum

14. Kepala Sub Bagian Kepegawaian

15. Kepala Sub Bagian Keuangan

(8)

8

17. Panitera Pengganti 18. Jurusita

19. Jurusita Pengganti

Pada tanggal 8 Oktober 2015 Ketua Mahkamah Agung telah menandatangani Peraturan Mahkamah Agung tentang Organisasi dan Tata Kerja Kepaniteraan dan Kesekretariatan Pengadilan. Perma bernomor 7 Tahun 2015 ini mengatur pemisahan jabatan panitera dan sekretaris Pengadilan.

Perma 7 Tahun 2015 yang terdiri dari 463 ayat ini menghapuskan jabatan wakil panitera dan wakil sekretaris. Terkait dengan pejabat wakil panitera dan wakil sekretaris yang ada saat ini, diberlakukan masa tenggang sampai 5 (lima) tahun ke depan.

Dengan ditetapkan Peraturan ini maka Organisasi Kepaniteraan Pengadilan berdasarkanKeputusan Panglima TNI Nomor KEP/01/P/1/1984 Tentang Pokok-Pokok Organisasi dan Prosedur Badan Pelaksana Pusat Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (BALAKPUS ABRI), Keputusan Menteri Agama RI Nomor 303 Tahun 1990 Tentang Bagan Susunan Organisasi Sekretariat Pengadilan Tinggi Agama, Keputusan Menteri Kehakiman Nomor M.06.PR.07.02, Tahun 1992 tentang Bagan Susunan Organisasi Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara;, Keputusan Menteri Kehakiman RI Nomor M.01.PR.07.02.Tahun 1999 Tentang Bagan Susunan Organisasi Sekretariat Pengadilan Tinggi, Keputusan Menteri Kehakiman RI Nomor M.09.PR.07.02 Tahun 2003 tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor: M.01.PR.07.02.Tahun 1999 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Pengadilan Tinggi dan Pengadilan Negeri, dinyatakan tidak berlaku lagi. Berikut susunan Struktur Organisasi Pengadilan Negeri Gorontalo yang baru berdasarkan Perma No.7 tahun 2015 tersebut:

1. Ketua 2. Wakil Ketua 3. Hakim – Hakim

4. Hakim Ad Hoc TIPIKOR

5. Hakim Ad Hoc PHI

6. Panitera 7. Sekretaris

8. Panitera Muda Pidana 9. Panitera Muda TIPIKOR 10.Panitera Muda Perdata 11.Panitera Muda PHI

(9)

9

12.Panitera Muda Hukum

13.Kepala Sub Bagian Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana

14.Kepala Sub Bagian Umum dan Keuangan

15.Kepala Sub Bagian Perencanaan, Teknologi Informasi dan Pelaporan 16.Panitera Pengganti

17.Jurusita

18.Jurusita Pengganti

Secara hirarkis garis komando dan koordinasi dapat dilihat pada struktur organisasi Pengadilan Negeri Gorontalo, sebagaimana bagan berikut ini :

KETUA ARIS BAWONO LANGGENG,SH.MH WAKIL KETUA I SUKRI SULUMIN, SH.MH. PANITERA I MANSYUR, SE. SH. WAKIL PANITERA FONY ULOLI, SH. HAKIM – HAKIM 1. IRIYANTO TIRANDA, SH 2. ADE SUHERMAN, SH., MH 3. CHYSNI ISNAYA DEWI,SH. 4. FATCHU ROCHMAN,SH 5. I GEDE PURNADITA, SH 6. MUIHAMMAD HAMBALI, SH 7. NGGULLI LIWAR MBANI AWANG, SH 8. ERWINSON NABABAN, SH

HAKIM AD HOC PHI 1. TOMMY HARAS, SH. 2. MATRIS A. IJHAM, SH. 3. Drs. THAHIR

HAKIM AD HOC TIPIKOR 1. SUKATMA, SH. 2. BANELAUS NAIPOSPOS, SH. KASUBAG PERENCANAAN, INFORMASI TEKNOLOGI DAN PELAPORAN . HUSIN JASSIN, SE KASUBAG KEPEGAWAIAN

ORAGANISASI DAN TATA LAKSANA RAMLAH DEWI IDRAK

KASUBAG UMUM DAN KEUANGAN

ASMA TOMBOKAN, A.Ma.Ak PANMUD HUKUM . ROSDIANA K.T SH PANMUD PIDANA T Ir.ENDRO HERYANTO, SH PANMUD PERDATA SARTONO NOHO,SH PANMUD TIPIKOR .MARNI USMAN,SH PANMUD PHI I KETUT SUKADANA,SH SEKRETARIS I HARUN KASIM DJOU.

(10)

10

- - - Garis Koordinasi

Garis Tanggung Jawab

Bagan Struktur Organisasi Pengadilan Negeri Gorontalo

PANITERA PENGGANTI 1. SUWARNO NAUE, SE 2. TAUFIK TULEN,SH.MH 3. IRENE PATTIASINA, SH 4. RULLYANI HIOLA,SH JURUSITA . 1. YUSRIN R. LAUDIU 2. SUHARTONO J.UTINA JURUSITA PENGGANTI 1. RAMIN AHMAD

(11)

11

A. STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE (SOP)

Dalam pelaksanaan sistem birokrasi administrasi peradilan, umumnya masyarakat pencari keadilan membutuhkan pelayanan yang cepat, tepat, dan biaya ringan, sehingga setiap instansi pemerintah dituntut untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut. Untuk memenuhi kebutuhan akan pelayanan publik tersebut di atas, setiap instansi pemerintah menyusun / membuat Standart Operational Procedur (SOP) berbasis kinerja sebagai pedoman atau tata cara yang harus dilakukan atau harus dilalui untuk menyelesaikan proses administrasi pengadilan. SOP disusun untuk meniadakan/mengurangi resiko/kesalahan yang ditimbulkan dan mempercepat proses pelayanan administrasi pengadilan. Agar setiap pelayanan publik di Pengadilan tepat sasaran dan kredibel hasilnya, untuk itu disusun sebuah prosedur pelayanan publik yang dibuat secara rinci, tahap demi tahap, dan sistematis.SOP merupakan salah satu perwujudan tekad untuk mewujudkan visi Mahkamah Agung untuk memberikan pelayanan hukum yang berkeadilan kepada masyarakat.

Penyusunan SOP pada pengadilan Negeri Gorontalo telah dilaksanakan, dimana SOP ini disesuaikan dengan SOP yang telah disusun dan ditetapkan oleh pengadilan Tinggi Gorontalo tentang SOP Pengadilan Negeri se wilayah hukum Pengadilan Tinggi Gorontalo. SOP yang telah disusun ini merupakan hasil pembahasan pada rapat koordinasi Pengadilan Tinggi Gorontalo dengan tim perumus SOP Pengadilan Tinggi Gorontalo, dimanaprosedur standarini merupakan program jangka pendek yang akan dilaksanakan pengadilan tinggi dan pengadilan negeri se Gorontalo. Dengan penerapan SOP ini maka output yang dihasilkan dititik beratkan pada percepatan penyelesaian administrasi peradilan sehingga dapat memberikan pelayanan kepada pencari keadilan dengan baik dan tepat waktu, akuntabel, serta tranparan. Disamping itu SOP ini dapat pula mengawasi dan meningkatkan disiplin dan kinerja aparat, sehingga dapat mengefektifkan pengawasan secara teratur. Dalam pelaksanaannya, dengan adanya kesepakatan SOP ini pelaksanaan program menjadikan unifikasi/keseragaman dengan lebih terarah dan terukur, sehingga dapat diketahui dengan jelas pelaksanaan dan keberhasilanya untuk melanjutkan program-program selanjutnya.

Adapun Jumlah Eselon pada Pengadilan Negeri Gorontalo sebagai berikut :

(12)

12

1. Eselon II

Bahwa di Pengadilan Negeri Gorontalo tidak ada Eselon II. 2. Eselon III

Bahwa di Pengadilan Negeri Gorontalo untuk eselon III terdiri dari 2 orang yaitu 1 orang Sekretaris dan 1 orang Panitera, dan Sekretaris dan Panitera tersebut masing-masing memiliki 1 Standart

Operational Prosedur (SOP). 3. Eselon IV

Bahwa di Pengadilan Negeri Gorontalo memiliki 3 orang eselon IV yaitu Kasub bag Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana, Kasub bag Perencanaan, Teknologi Informasi dan Pelaporan, Kasub bag Umum dan Keuangan, yang masing-masing memiliki 1 SOP, jadi total 3 SOP;

4. Staf

Bahwa di Pengadilan Negeri Gorontalo untuk seluruh staf pengadilan berlaku SOP.

5. Fungsional

Bahwa di Pengadilan Negeri Gorontalo memiliki 12 pejabat fungsional yang terdiri dari : Ketua Pengadilan Negeri dan Wakil Ketua Pengadilan Negeri, Para Hakim, Panitera, Panitera Muda Pidana, Panitera Muda Perdata, Panitera Muda Hukum,Panitera Muda Tipikor, Panitera Muda PHI, Para Panitera Pengganti, dan Jurusita, yang masing-masing pejabat fungsional tersebut memiliki 1 SOP

B. Kinerja / Sasaran Kerja Pegawai (SKP)

Berdasarkan pasal 12 ayat (2) Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang perubahan Atas undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian ditentukan bahwa untuk mewujudkan penyelenggaraan tugas pemerintahan dan pembangunan diperlukan Pegawai Negeri Sipil yang profesional, bertanggung jawab, jujur dan adil melalui pembinaan yang dilaksanakan berdasarkan sistem prestasi kerja dan sistem karier yang dititikberatkan pada sistem prestasi kerja. Selanjutnya dalam pasal 20 Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang perubahan Atas undang-undang Nomor

(13)

13

8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian, ditentukan bahwa untuk lebih menjamin objektivitas dalam mempertimbangkan pengangkatan dalam jabatan dan kenaikan pangkat diadakan penilaian prestasi kerja.

Dalam rangka melaksanakan amanat pasal 12 ayat (2) dan Pasal 20 Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang perubahan Atas undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian, penilaian prestasi kerja Pegawai Negeri Sipil dilaksanakan untuk mengevaluasi kinerja Pegawai Negeri Sipil, Yang dapat memberi petunjuk bagi pejabat yang berkepentingan dalam rangka mengevaluasi kinerja unit dan organisasi. Hasil penilaian prestasi kerja PegawaiNegeri Sipil dimanfaatkan sebagai dasar pertimbangan penetapan keputusan kebijakan pembinaan, karier Pegawai Negeri Sipil, yangberkaitan dengan:

a. Bidang Pekerjaan

Penilaian prestasi kerja Pegawai Negeri Sipil dimanfaatkan sebagai dasar pertimbangan dalam kebijakan perencanaan kuantitas dankualitas sumber daya manusia Pegawai Negeri Sipil, serta kegiatan perancangan pekerjaan Pegawai Negeri Sipil dalam organisasi.

b. Bidang Pengangkatan dan Penempatan

Penilaian prestasi kerja pegawai Negeri Sipil dimanfaatkan sebagai dasar pertimbangan dalam proses rekrutmen, seleksi dan penempatan Pegawai Negeri sipil dalam jabatan, sesuai dengan kompetensi dan prestasi kerjanya

c. Bidang Pengembangan

Penilaian prestasi kerja Pegawai Negeri Sipil dimanfaatkan sebagai dasar pertimbangan pengembangan karier dan pengembangan kemampuan serta keterampilan Pegawai Negeri Sipil yang berkaitan dengan pola karier dan program pendidikan dan pelatihan dalam organisasi.

d. Bidang Penghargaan

Penilaian prestasi kerja Pegawai Negeri Sipil dimanfaatkan sebagaidasar pertimbangan pemberian penghargaan dengan berbasisprestasi kerja seperti kenaikan pangkat, kenaikan gaji, tunjanganprestasi kerja, promosi, atau kompensasi dan lain-lain.

e. Bidang Disiplin

Penilaian prestasi kerja Pegawai Negeri Sipil dimanfaatkan sebagaidasar peningkatan kinerja Pegawai Negeri Sipil dan kewajiban pegawai mematuhiperaturan perundang-undangan tentang disiplin Pegawai Negeri Sipil.

(14)

14

Penilaian prestasi kerja Pegawai Negeri Sipil dilaksanakan secara sistematis yang penekanannya pada tingkat capaian sasaran kerja pegawai atau tingkat capaian hasil kerja yang telah disusun dan disepakati bersama antara Pegawai Negeri Sipil dengan Pejabat Penilai. Secara strategis Penilaian prestasi kerja Pegawai Negeri Sipil ini diarahkan sebagai pengendalian perilaku kerja produktif yang disyaratkan untuk mencapai hasil kerja yang disepakati dan bukan penilaian atas kepribadian seseorang Pegawai Negeri Sipil. Unsur perilaku kerja yang mempengaruhi prestasi kerja yang dievaluasi harus relevan dan berhubungan dengan pelaksanaan tugas pekerjaan dalam jenjang jabatan setiap Pegawai Negeri sipil yang dinilai. Penilaian prestasi kerja Pegawai Negeri Sipil ini pula bertujuan untuk menjamin objektivitas pembinaan Pegawai Negeri Sipil yang dilakukan berdasarkan sistem prestasi kerja dan sistem karier yang dititikberatkan pada sistem prestasi kerja, yang penilaiannya dilakukan berdasarkan prinsip objektif, terukur, akuntabel, partisipatif, dan transparan. Penilaian prestasi kerja Pegawai Negeri Sipil terdiri atas unsur Sasaran Kerja Pegawai (SKP) dan perilaku kerja, dimana penyusunan SKP oleh setiap pegawai negeri sipil harus berdasarkan rencana kerja tahunan. SKP memuat kegiatan tugas jabatan dan target yang harus dicapai dalam kurun waktu penilaian yang bersifat nyata dan dapat diukur. Setiap kegiatan tugas jabatan yang akan dilakukan harus didasarkan pada tugas dan fungsi, wewenang, tanggung jawab, dan uraian tugasnya yang secara umum telah ditetapkan dalam stuktur organisasi dan tata kerja. Setiap kegiatan tugas jabatan yang akan dilakukan harus mengacu pada penetapan Kinerja/RKT, sebagai implementasi kebijakan dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran organisasi yang telah ditetapkan dan harus berorientasi pada hasil secara nyata dan terukur. Pengadilan Negeri Gorontalo sebagai salah satu entitas penyelenggaraan fungsi peradilan, pengukuran sasaran kinerja bersumber dari Rencana Kerja Tahunan (RKT) Pengadilan Negeri Gorontalo yang bermuara pada penanganan perkara. Dalam melaksanakan kegiatan tugas jabatan pada prinsipnya pekerjaan dibagi habis dari tingkat jabatan yang tertinggi sampai dengan tingkat jabatan yang terendah secara hierarki, yang dijabarkan sebagai berikut :

 Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) Pejabat Eselon II.

Pengadilan Negeri Gorontalo tidak memiliki Pejabat Eselon II sehingga otomatos SKP juga tidak ada.

(15)

15

 Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) Pejabat Eselon III

Jabatan Eselon III di Pengadilan Negeri Gorontalo Kelas I B adalah Sekretaris yang menempati posisi eselon III.b, karena pada dasarnya Panitera adalah jabatan Fungsional. Posisi Sekretaris saat ini adalah jabatan struktural yang mempunyai peranan fungsi managerial, sehingga secara tidak langsung Penyusunan SKP Sekretaris hanya membawahi ruang lingkup tanggung jawab administrasi pengadilan/kesekretariatan, tetapi di Pengadilan Negeri Gorontalo sampai dengan tanggal 21 Desember 2015 SKP yang terlampir masih menggunakan SKP pada jabatan yang lama (Panitera / Sekretaris,) sehingga penyusunan SKP masih jadi satu yaitu SKP Panitera dan SKP Sekretaris.

 Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) Pejabat Eselon IV

Jabatan Eselon IV di Pengadilan Negeri Gorontalo Kelas I B sampai dengan tanggal 21 Desember 2015 masih memakai struktur yang lama yaitu Kepala Sub Bagian yang menempati posisi eselon IV Terdapat pula kelompok jabatan Fungsional yang setara pejabat eselon, yaitu Wakil Panitera setara dengan Wakil Sekretaris eselon IV.a, serta para Panitera Muda setara Kepala Sub bagian eselon IV.b. Penyusunan SKP pejabat eselon IV di Pengadilan Negeri Gorontalo merupakan penjabaran SKP pejabat eselon III. Untuk posisi Wakil sekretaris dan Wakil Panitera yang merupakan pejabat eselon dibawah Panitera / Sekretaris, maka pembagian tugas berdasarkan fungsi dan tanggung jawab masing masing. Untuk posisi wakil panitera membawahi ruang lingkup tanggung jawab teknis kepaniteraan, sedangkan untuk Wakil Sekretaris membawahi tanggung jawab non teknis kesekretariatan. Sedangkan penyusunan SKP para Kepala Sub Bagian dan Panitera Muda juga merupakan penjabaran SKP Wakil Sekretaris dan Wakil Panitera namun dalam skala yang lebih eksplisit kearah pelaksanaan. Penjabaran SKP terdapat dalam lampiran dalam Laporan ini.

 Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) Pejabat Fungsional

Bahwa di Pengadilan Negeri Gorontalo memiliki 12 pejabat fungsional yang terdiri dari : Ketua Pengadilan Negeri dan Wakil Ketua Pengadilan Negeri, Para Hakim, Panitera, Panitera Muda Pidana, Panitera Muda Perdata, Panitera Muda Hukum,Panitera Muda Tipikor, Panitera Muda PHI, Para Panitera Pengganti, dan Jurusita.

 Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) Staf

Setiap staf di Pengadilan Negeri Gorontalo memiliki SKP sesuai dengan bidang dan pekerjaan masing masing.

(16)

16

BAB III

PEMBINAAN DAN PENGELOLAAN

A. Sumber Daya Manusia

1. Profil Sumber Daya Manusia terdiri dari :

- Sumber Daya Manusia Teknis Yudisial, terdiri dari :

1) Hakim 10 (sepuluh) orang termasuk Ketua dan Wakil Ketua, 2) Sekretaris berjumlah 1 ( satu ) orang

3) Panitera berjumlah 1 (satu) orang, 4) Wakil Panitera berjumlah 1 ( satu orang)

5) Panitera Muda berjumlah 5 (lima) orang dan Panitera Pengganti berjumlah 4 (empat) orang,

6) Jurusita berjumlah 2 (dua) orang dan Jurusita Pengganti berjumlah 1(satu) orang.

- Sumber Daya Manusia Non Teknis Yudisial terdiri dari :

1) Kepala Sub Bagian Umum dan Keuangan, Kepala Sub Bagian

Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana dan Kepala Sub Bagian Perencanaan, Informasi Teknoligi dan Pelaporan masing-masing berjumlah 1 (satu) orang,

2) Pelaksana – pelaksana :

a) Pelaksana Meja I : 1 (satu) orang

b) Pelaksana Meja II : 1 (satu) orang

c). Pelaksana Meja III : 1 (satu) orang

d). Kasir : 1 (satu) orang

e). Pelaksana pada Panitera Muda Hukum : 2 (dua) orang

f). Pengelola Kearsipan : 1 (satu)

orang

g). Pengelola Kepustakaan : 1 (satu) orang

h). Pelaksana pada Kepala Sub Bagian Kepegawaian,

Organisasi dan Tata Laksana : 1 (satu)

orang

i). Bendahara Penerima : 1 (satu)

orang

j). Bendahara Pengeluaran : 1 (satu) orang

k). Pelaksana pada Kepala Sub Bagian Umum dan Keuangan : 4

(17)

17

l). Pelaksana pada Kepala Sub Bagian Perencanaan, Informasi

Teknologi dan Pelaporan : -

2. Kebutuhan Sumber Daya Manusia

Proses Kebutuhan Sumber Daya Manusia dilaksanakan terpusat pada Mahkamah Agung RI dalam hal ini wewengan tidak ada pada Pengadilan Negeri Gorontalo. Pada tahun anggaran 2015 ini, Pengadilan Negeri Gorontalo jumlah seluruh pegawai berjumlah 44 pegawai. Hal ini dipandang masih sangat kurang dan masih sangat membutuhkan Sumber Daya Manusia untuk mendukung tugas-tugas peningkatan manajemen peradilan di Lingkungan Pengadilan Negeri Gorontalo.

3. Mutasi

Tahun 2015 telah dimutasi Panitera Muda Pidana Sdr. Thamrin Tulen, SH menjadi wakil Panitera Pengadilan Negeri Limboto Hakim, Sdr. Jifly Z. Adam, SH telah diminutasi menjadi Hakim Pengadilan Negeri Bogor dan Ketua Pengadilan Negeri Gorontalo Sdr. Dedi Fardiman, SH.MH dimutasi menjadi Hakim Pengadilan Negeri Surabaya , Ferry M.J. Sumlang, SH menjadi Wakil Ketua Pengadilan Negeri Parigi, Suwono, SH.M.Hum,SE Wakil Ketua Pengadilan Negeri Gorontalo menjadi Ketua Pengadilan Negeri Kab. Kediri, Encang Hermawan, SH Hakim Ad Hoc Tipikor Pengadilan Negeri Gorontalo menjadi Hakim Ad Hoc Tipikor Pengadilan Negeri Jogyakarta. Abdullah Mahrus SH.MH menjadi wakil Ketua Pengadilan Negeri Sinjai, Johnicol R.F. Sine, SH menjadi Wakil Ketua Pengadilan Negeri Maumere, Teopilus Patiung, SH.MH pindah ke Pengadilan Negeri Tenggarong, Aris Bawono Langgeng Ketua Pengadian Negeri Ngawi menjadi wakil Ketua Pengadilan Negeri Gorontalo, Harun Kasim Djou Wakil Sekretaris Pengadilan Tinggi Gorontalo mejadi Sekretaris Pengadilan Negeri Gorontal

4. Promosi

Untuk promosi yaitu : Benny A.Y. Walukow, SE Wakil Sekretaris Pengadilan Negeri Gorontalo menjadi Kepala Bagian Kepegawaian dan Perencanaan 5. Pensiun

Pensiun untuk tahun 2015 telah pensiun 1 (satu) orang Panitera Muda Pidana an. Bambang Soeparto,Sm.Hk terhitung sejak tanggal 1 Mei 2015.

(18)

18

B. Keadaan Perkara

1. REKAPITULASI PERKARA

Pengadilan Negeri Gorontalo dalam pelaksanaan tugas pemberian pelayanan hukum bagi masyarakat pencari keadilan, untuk Tahun 2015 telah menerima perkara sebanyak 4.947 perkara sisa perkara tahun lalu 87 perkara dengan rincian jenis perkara sebagai berikut :

I. Pidana :

a. Menerima perkara kategori pidana sejumlah 4.715 perkara, dengan jenis

perkara sebagai berikut :

- Pidana Biasa : sebanyak 296 perkara - Pidana Singkat : sebanyak - perkara - Pidana Cepat : sebanyak 17 perkara

- Pidana Lalu lintas : sebanyak 4.353 perkara

- Banding : sebanyak 25 perkara

- Kasasi : sebanyak 13 perkara

- Peninjauan Kembali : sebanyak - perkara (Gugur : 1 perkara)

- Grasi : sebanyak - perkara

- Pra Peradilan : sebanyak 5 perkara - Pidana Anak : sebanyak 6 perkara

b. Menyelesaikan perkara Pidana sebanyak 4.686 perkara, dengan jenis putusan sebagai berikut :

- Bebas : sebanyak 3 Perkara

- Lepas : sebanyak 1 Perkara

- Pidana Penjara : sebanyak 296 Perkara

- Percobaan : sebanyak 13 Perkara

- Denda : sebanyak 4.360 Perkara

- Tidak dapat diterima : sebanyak 1 Perkara - Dikabulkan : sebanyak 3 Perkara

- Ditolak : sebanyak 1 Perkara

- Dicabut (Banding ) : sebanyak 3 Perkara - Dicabut ( Kasasi ) : sebanyak 3 Perkara

- Gugur : sebanyak 1 Perkara

(19)

19

- Diversi berhasil : sebanyak - Perkara

c. Sisa perkara tahun 2015 yang belum diselesaikan atau belum putus sebanyak 44 perkara, dengan rician sebagai berikut:

- Pidana Biasa : sebanyak 44 perkara. - Pidana Singkat : sebanyak - perkara. - Pidana Cepat : sebanyak - perkara.

- Pidana Lalu Lintas : sebanyak - perkara. - Banding

Terkirim Belum Putus : sebanyak 6 perkara. Dalam proses PN : sebanyak 1 perkara. - Kasasi

Terkirim Belum Putus : sebanyak 7 perkara.

Dalam proses PN : sebanyak 3 perkara.

- Peninjauan Kembali

- Grasi : sebanyak - perkara.

- Pra Peradilan : sebanyak - perkara. - Perkara Anak : sebanyak - perkara

II. Pidana Khusus Tipikor :

a. Menerima perkara kategori pidana Tipikor sejumlah 34 perkara, dengan jenis perkara sebagai berikut :

- Masuk : sebanyak 34 perkara

- Banding : sebanyak 17 perkara

- Kasasi : sebanyak 13 perkara

- Peninjauan Kembali : sebanyak - perkara

- Grasi : sebanyak - perkara

b. Menyelesaikan perkara Pidana sebanyak 34 perkara, dengan jenis putusan

sebagai berikut :

- Putus : sebanyak 34 perkara

- Banding : sebanyak 14 perkara

- Kasasi : sebanyak 16 perkara

- Peninjauan Kembali : sebanyak - perkara

- Grasi : sebanyak - perkara

c. Sisa perkara tahun 2015 yang belum diselesaikan atau belum putus sebanyak

(20)

20

- sisa : sebanyak 11 perkara

- Sisa Banding : sebanyak 3 perkara

- Sisa Kasasi : sebanyak 14 perkara

- Sisa Peninjauan Kembali : sebanyak - perkara

- Grasi : sebanyak - perkara

III. Perdata :

a. Menerima perkara kategori Perdata sebanyak 147 perkara, dengan jenis perkara sebagai berikut :

- Gugatan : sebanyak 53 perkara

- Permohonan : sebanyak 44 perkara

- Banding : sebanyak 19 perkara

- Kasasi : sebanyak 18 perkara

- Peninjauan Kembali : sebanyak 4 perkara

- Eksekusi : sebanyak 10 perkara

- Somasi : sebanyak - perkara

- Penyitaan : sebanyak - perkara

b. Sisa perkara tahun 2015 sebanyak 23 perkara

Pengadilan Negeri Gorontalo pada tahun 2015 menangani Perkara Perdata yang diselesaikan sebanyak 47 perkara, sisa perkara tahun lalu 17 perkara dengan jenis putusan sebagai berikut :

- Damai : sebanyak 4 perkara

- Dikabulkan : sebanyak 9 perkara

- Dilaksanakan : sebanyak - perkara

- Ditolak : sebanyak 11 perkara

- Tidak dapat diterima : sebanyak 12 perkara

- Dikembalikan : sebanyak - perkara

- Dicabut : sebanyak 9 perkara

- Gugur : sebanyak 2 perkara

IV. Perdata Hubungan Industrial (PHI) :

a. Menerima perkara kategori Perdata PHI sebanyak 40 perkara, dengan jenis perkara sebagai berikut :

- Gugatan : sebanyak 40 perkara

(21)

21

b.Menyelesaikan perkara Perdata PHI sebanyak 36 perkara, dengan jenis putusan sebagai berikut :

- Gugatan : sebanyak 36 perkara

- Perlawanan : sebanyak - perkara

c. Menerima perkara Kasasi sebanyak 15 perkara, diselesaikan sebanyak 10, dicabut sebanyak 1 perkara.

Sisa perkara Keseluruhan sebanyak, 85 perkara dengan perincian : a)Perkara Pidana sebanyak : 44 perkara

b)Perkara Perdata sebanyak : 23 perkara c)Perkara Tipikor sebanyak : 11 perkara

(22)

22

DATA-DATA JUMLAH PERKARA DALAM TAHUN 2015 PADA

PENGADILAN NEGERI GORONTALO NO PERKARA PIDANA J U M L A H KETERANGAN

BIASA KHUSUS ANAK SINGKAT

1 Sisa tahun 2014 49 - -

2 Masuk dalam tahun 2015 296 6 -

3 Putus 301 5 -

4 Terdakwa / Jaksa menerima 280 5 -

5 Terdakwa / Jaksa minta banding 25 - -

6 Terdakwa / Jaksa minta Kasasi 13 - -

7 Terdakwa minta Grasi - - -

NO LINTAS/ANAK/ PRA PERADILAN PIDANA CEPAT/ RINGAN/ LALU J U M L A H KETERANGAN

1 Sisa tahun 2014 -

2 Masuk dalam tahun 2015 17/4353/6/5

3 Putus 17/4353/6/5

4 Kasasi -

5 Grasi -

NO PERKARA TINDAK PIDANA KORUPSI J U M L A H KETERANGAN

1 Sisa tahun 2014 11

2 Masuk dalam tahun 2015 34

3 Putus 34

4 Terdakwa / Jaksa menerima 17

5 Terdakwa / Jaksa minta banding 17

6 Terdakwa / Jaksa minta Kasasi 13

7 Terdakwa minta Grasi -

NO PERKARA PERDATA GUGATAN J U M L A H KETERANGAN

1 Sisa tahun 2014 17

2 Masuk dalam tahun 2015 53

3 Putus 47

4 Para pihak menerima 38

5 Para pihak minta banding 9

6 Para pihak minta kasasi 6

7 Dilaksanakan 2

(23)

23

NO PERKARA PERDATA PERMOHONAN J U M L A H KETERANGAN

1 Sisa tahun 2014 -

2 Masuk dalam tahun 2015 44

3 Putus 43

NO PERKARA PERDATA PHI GUGATAN J U M L A H KETERANGAN

1 Sisa tahun 2014 10

2 Masuk dalam tahun 2015 40

3 Putus 36

4 Para pihak menerima 21

5 Para pihak minta kasasi 15

6 Dilaksanakan 9

NO PERKARA PERDATA PHI PERLAWANAN J U M L A H KETERANGAN

1 Sisa tahun 2014 -

2 Masuk dalam tahun 2015 -

3 Putus -

(24)

24

REKAPITULASI PERKARA DIPUTUS PADA PENGADILAN TK I & TK. BANDING

PROPINSI : GORONTALO

NO SATKER

PERKARA 2015 JUMLAH

KETERANGAN

PIDANA TIPIKOR PERDATA PHI

MASUK PUTUS SISA MASUK PUTUS SISA MASUK PUTUS SISA MASUK PUTUS SISA HAKIM

1 Pengadilan Negeri Gorontalo 4677 4682 44 34 34 11 97 90 24 40 43 7 10 Orang Pidana dan Perdata

Sisa tahun 2014 49 11 17 10 8 orang Tipikor 5 orang PHI

(25)

25

2. Rasio Perkara terhadap Majelis

Jumlah hakim pada Pengadilan Negeri gorontalo sebanyak 14 orang, dengan rincian hakim karir sebanyak 9 orang, hakim ad-hoc Tipikor 4 orang, Hakim ad-hoc PHI sebanyak 3 orang. Jumlah majelis hakim pada tahun 2015 adalah sbb : Majelis Hakim Pidana dan Tipikor sebanyak 38 Majelis

Majelis Hakim perdata dan PHI sebanyak 29 Majelis

Jumlah perkara Pidana dan tipikor sejumlah 418. Rasio perkara terhadap majelis adalah 38 : 418, artinya 1 majelis menangani 11 perkara dalam 1 tahun.

Jumlah perkara Perdata dan PHI sejumlah 164. Rasio perkara terhadap majelis adalah 29 : 164, artinya 1 majelis menangani 5 perkara dalam 1 tahun.

3. Putusan yang diajukan Banding :

 Perkara Pidana

- Putusan Pengadilan Tk. I yang dikuatkan Tk Banding : sebanyak 11 perkara - Putusan Pengadilan Tk. I yang dibatalkan Tk Banding : sebanyak 2 perkara - Putusan Pengadilan Tk. I yang tidak dapat diterima Tk Banding : tidak ada

 Perkara Perdata

- Putusan Pengadilan Tk. I yang dikuatkan Tk Banding : sebanyak 9 perkara - Putusan Pengadilan Tk. I yang dibatalkan Tk Banding : sebanyak 2 perkara

Putusan Pengadilan Tk. I yang tidak dapat diterima Tk Banding : sebanyak - perkara

 Perkara Perdata PHI

- Putusan Pengadilan Tk. I yang dikuatkan Tk Banding : - - Putusan Pengadilan Tk. I yang dibatalkan Tk Banding : -

Putusan Pengadilan Tk. I yang tidak dapat diterima Tk Banding: -

 Perkara Pidana Tipikor

- Putusan Pengadilan Tk. I yang dikuatkan Tk Banding : sebanyak 6 perkara - Putusan Pengadilan Tk. I yang dibatalkan Tk Banding : sebanyak 4 perkara

- Putusan Pengadilan Tk. I yang tidak dapat diterima Tk Banding : sebanyak - perkara

4. Putusan yang diajukan Kasasi : Perkara pidana

a) Putusan Pengadilan Tk.I yang dikuatkan Banding dan dikuatkan Tk. Kasasi : - perkara

(26)

26

b) Putusan Pengadilan Tk.I yang dikuatkan Banding dan dibatalkan Tk. Kasasi: - perkara

c) Putusan Pengadilan Tk.I yang dikuatkan Banding dan tidak dapat diterima Tk.

Kasasi : - perkara

d) Putusan Pengadilan Tk.I yang dibatalkan Banding dan dikuatkan Tk. Kasasi: - perkara

e) Putusan Pengadilan Tk.I yang dibatalkan Banding dan dibatalkan Tk.Kasasi: - perkara

Perkara perdata

a) Putusan Pengadilan Tk.I yang dikuatkan Banding dan dikuatkan Tk. Kasasi: 5 perkara

b) Putusan Pengadilan Tk.I yang dikuatkan Banding dan dibatalkan Tk. Kasasi: - perkara

c) Putusan Pengadilan Tk.I yang dikuatkan Banding dan tidak dapat diterima Tk.

Kasasi : - perkara

d) Putusan Pengadilan Tk.I yang dibatalkan Banding dan dikuatkan Tk. Kasasi: 3 perkara

e)Putusan Pengadilan Tk.I yang dibatalkan Banding dan dibatalkan Tk.Kasasi: - perkara

Perkara pidana Tipikor

a) Putusan Pengadilan Tk.I yang dikuatkan Banding dan dikuatkan Tk. Kasasi : 8 perkara

b) Putusan Pengadilan Tk.I yang dikuatkan Banding dan dibatalkan Tk. Kasasi: 1 perkara

c) Putusan Pengadilan Tk.I yang dikuatkan Banding dan tidak dapat diterima Tk. Kasasi : 2 perkara

d) Putusan Pengadilan Tk.I yang dibatalkan Banding dan dikuatkan Tk. Kasasi: 1 perkara

e. Putusan Pengadilan Tk.I yang dibatalkan Banding dan dibatalkan Tk.Kasasi: - perkara

Perkara Perdata PHI

a) Putusan Pengadilan Tk.I yang dikuatkan Banding dan dikuatkan Tk. Kasasi = 4 perkara

b) Putusan Pengadilan Tk.I yang dikuatkan Banding dan dibatalkan Tk. Kasasi: 2 perkara

(27)

27

c) Putusan Pengadilan Tk.I yang dikuatkan Banding dan tidak dapat diterima Tk. Kasas : 4 perkara

d) Putusan Pengadilan Tk.I yang dibatalkan Banding dan dikuatkan Tk. Kasasi: - perkara

Putusan Pengadilan Tk.I yang dibatalkan Banding dan dibatalkan Tk.Kasasi: - perkara

5. Putusan yang diajukan Peninjauan Kembali ( PK ) : Pidana

a) Putusan Pengadilan Tk. I yang dikuatkan Banding dan dikuatkan Tk. Kasasi

yang dikuatkan Tk. PK : sebanyak – perkara

b) Putusan Pengadilan Tk. I yang dikuatkan Banding dan dibatalkan Tk. Kasasi

yang dikuatkan Tk. PK : sebanyak – perkara

c) Putusan Pengadilan Tk. I yang dikuatkan Banding dan tidak dapat diterima Tk. Kasasi yang dikuatkan Tk. PK :sebanyak – perkara

d) Putusan Pengadilan Tk. I yang dibatalkan Banding dan dikuatkan Tk. Kasasi

yang dikuatkan Tk. PK : sebanyak – perkara

e) Putusan Pengadilan Tk. I yang dibatalkan Banding dan dibatalkan Tk. Kasasi

yang dikuatkan Tk. PK : sebanyak – perkara

f) Putusan Pengadilan Tk. I yang dikuatkan Banding dan dikuatkan Tk. Kasasi

yang dibatalkan Tk. PK : sebanyak – perkara

g) Putusan Pengadilan Tk. I yang dikuatkan Banding dan dibatalkan Tk. Kasasi

yang dibatalkan Tk. PK : sebanyak – perkara

h) Putusan Pengadilan Tk. I yang dikuatkan Banding dan tidak dapat diterima

Tk. Kasasi yang dibatalkan Tk. PK : sebanyak – perkara

i) Putusan Pengadilan Tk. I yang dibatalkan Banding dan dikuatkan Tk. Kasasi

yang dibatalkan Tk. PK : sebanyak – perkara

j) Putusan Pengadilan Tk. I yang dibatalkan Banding dan dibatalkan Tk. Kasasi

yang dibatalkan Tk. PK : sebanyak – perkara

k) Putusan Pengadilan Tk. I yang berkekuatan Hukum Tetap yang dikuatkan Tk.

PK : sebanyak – perkara

l) Putusan Pengadilan Tk. Banding yang berkekuatan hukum tetap yang

dikuatkan Tk. PK : sebanyak – perkara

m) Putusan Pengadilan Tk. Kasasi yang berkekuatan hokum tetap yang

dikuatkan Tk. PK : sebanyak – perkara

n) Putusan Pengadilan Tk. I yang berkekuatan hokum tetap yang dibatalkan Tk.

(28)

28

o) Putusan Pengadilan Tk. Banding yang berkekuatan hokum tetap yang

dibatalkan Tk. PK : sebanyak – perkara

p) Tk. Kasasi yang berkekuatan hokum tetap yang dibatalkan Tk. PK : sebanyak – perkara

q) Putusan Pengadilan Tk. I yang berkekuatan hokum tetap yang tidak dapat

diterima Tk. PK : sebanyak – perkara

r) Putusan Pengadilan Tk. Banding yang berkekuatan hokum tetap tidak dapat

diterima Tk. PK : sebanyak – perkara

Perdata

a) Putusan Pengadilan Tk. I yang dikuatkan Banding dan dikuatkan Tk. Kasasi yang dikuatkan Tk. PK : sebanyak 2 perkara

b) Putusan Pengadilan Tk. I yang dikuatkan Banding dan dibatalkan Tk. Kasasi yang dikuatkan Tk. PK : sebanyak – perkara

c) Putusan Pengadilan Tk. I yang dikuatkan Banding dan tidak dapat diterima Tk. Kasasi yang dikuatkan Tk. PK :sebanyak – perkara

d) Putusan Pengadilan Tk. I yang dibatalkan Banding dan dikuatkan Tk. Kasasi yang dikuatkan Tk. PK : sebanyak – perkara

e) Putusan Pengadilan Tk. I yang dibatalkan Banding dan dibatalkan Tk. Kasasi yang dikuatkan Tk. PK : sebanyak – perkara

f) Putusan Pengadilan Tk. I yang dikuatkan Banding dan dikuatkan Tk. Kasasi yang dibatalkan Tk. PK : sebanyak – perkara

g) Putusan Pengadilan Tk. I yang dikuatkan Banding dan dibatalkan Tk. Kasasi yang dibatalkan Tk. PK : sebanyak – perkara

h) Putusan Pengadilan Tk. I yang dikuatkan Banding dan tidak dapat diterima Tk. Kasasi yang dibatalkan Tk. PK : sebanyak – perkara

i) Putusan Pengadilan Tk. I yang dibatalkan Banding dan dikuatkan Tk. Kasasi yang dibatalkan Tk. PK : sebanyak – perkara

j) Putusan Pengadilan Tk. I yang dibatalkan Banding dan dibatalkan Tk. Kasasi yang dibatalkan Tk. PK : sebanyak – perkara

k) Putusan Pengadilan Tk. I yang berkekuatan Hukum Tetap yang dikuatkan Tk. PK : sebanyak – perkara

l) Putusan Pengadilan Tk. Banding yang berkekuatan hukum tetap yang dikuatkan Tk. PK : sebanyak – perkara

m) Putusan Pengadilan Tk. Kasasi yang berkekuatan hokum tetap yang dikuatkan Tk. PK : sebanyak – perkara

(29)

29

n) Putusan Pengadilan Tk. I yang berkekuatan hokum tetap yang dibatalkan Tk. PK : sebanyak – perkara

o) Putusan Pengadilan Tk. Banding yang berkekuatan hokum tetap yang dibatalkan Tk. PK : sebanyak – perkara

p) Tk. Kasasi yang berkekuatan hokum tetap yang dibatalkan Tk. PK : sebanyak – perkara

q) Putusan Pengadilan Tk. I yang berkekuatan hokum tetap yang tidak dapat diterima Tk. PK : sebanyak – perkara

Putusan Pengadilan Tk. Banding yang berkekuatan hokum tetap tidak dapat diterima Tk. PK : sebanyak – perkara

Tipikor

a) Putusan Pengadilan Tk. I yang dikuatkan Banding dan dikuatkan Tk. Kasasi yang dikuatkan Tk. PK : sebanyak – perkara

b) Putusan Pengadilan Tk. I yang dikuatkan Banding dan dibatalkan Tk. Kasasi yang dikuatkan Tk. PK : sebanyak – perkara

c) Putusan Pengadilan Tk. I yang dikuatkan Banding dan tidak dapat diterima Tk. Kasasi yang dikuatkan Tk. PK :sebanyak – perkara

d) Putusan Pengadilan Tk. I yang dibatalkan Banding dan dikuatkan Tk. Kasasi yang dikuatkan Tk. PK : sebanyak – perkara

e) Putusan Pengadilan Tk. I yang dibatalkan Banding dan dibatalkan Tk. Kasasi yang dikuatkan Tk. PK : sebanyak – perkara

f) Putusan Pengadilan Tk. I yang dikuatkan Banding dan dikuatkan Tk. Kasasi yang dibatalkan Tk. PK : sebanyak – perkara

g) Putusan Pengadilan Tk. I yang dikuatkan Banding dan dibatalkan Tk. Kasasi yang dibatalkan Tk. PK : sebanyak – perkara

h) Putusan Pengadilan Tk. I yang dikuatkan Banding dan tidak dapat diterima Tk. Kasasi yang dibatalkan Tk. PK : sebanyak – perkara

i) Putusan Pengadilan Tk. I yang dibatalkan Banding dan dikuatkan Tk. Kasasi yang dibatalkan Tk. PK : sebanyak – perkara

j) Putusan Pengadilan Tk. I yang dibatalkan Banding dan dibatalkan Tk. Kasasi yang dibatalkan Tk. PK : sebanyak – perkara

k) Putusan Pengadilan Tk. I yang berkekuatan Hukum Tetap yang dikuatkan Tk. PK : sebanyak – perkara

l) Putusan Pengadilan Tk. Banding yang berkekuatan hukum tetap yang dikuatkan Tk. PK : sebanyak – perkara

(30)

30

m) Putusan Pengadilan Tk. Kasasi yang berkekuatan hokum tetap yang dikuatkan Tk. PK : sebanyak – perkara

n) Putusan Pengadilan Tk. I yang berkekuatan hokum tetap yang dibatalkan Tk. PK : sebanyak – perkara

o) Putusan Pengadilan Tk. Banding yang berkekuatan hokum tetap yang dibatalkan Tk. PK : sebanyak – perkara

p) Tk. Kasasi yang berkekuatan hokum tetap yang dibatalkan Tk. PK : sebanyak – perkara

q) Putusan Pengadilan Tk. I yang berkekuatan hokum tetap yang tidak dapat diterima Tk. PK : sebanyak – perkara

Putusan Pengadilan Tk. Banding yang berkekuatan hokum tetap tidak dapat diterima Tk. PK : sebanyak – perkara

PHI

a) Putusan Pengadilan Tk. I yang dikuatkan Banding dan dikuatkan Tk. Kasasi yang dikuatkan Tk. PK : -

b) Putusan Pengadilan Tk. I yang dikuatkan Banding dan dibatalkan Tk. Kasasi yang dikuatkan Tk. PK : -

c) Putusan Pengadilan Tk. I yang dikuatkan Banding dan tidak dapat diterima Tk. Kasasi yang dikuatkan Tk. PK : -

d) Putusan Pengadilan Tk. I yang dibatalkan Banding dan dikuatkan Tk. Kasasi yang dikuatkan Tk. PK : -

e) Putusan Pengadilan Tk. I yang dibatalkan Banding dan dibatalkan Tk. Kasasi yang dikuatkan Tk. PK : -

f) Putusan Pengadilan Tk. I yang dikuatkan Banding dan dikuatkan Tk. Kasasi yang dibatalkan Tk. PK : -

g) Putusan Pengadilan Tk. I yang dikuatkan Banding dan dibatalkan Tk. Kasasi yang dibatalkan Tk. PK : -

h) Putusan Pengadilan Tk. I yang dikuatkan Banding dan tidak dapat diterima Tk. Kasasi yang dibatalkan Tk. PK : -

i) Putusan Pengadilan Tk. I yang dibatalkan Banding dan dikuatkan Tk. Kasasi yang dibatalkan Tk. PK : -

j) Putusan Pengadilan Tk. I yang dibatalkan Banding dan dibatalkan Tk. Kasasi yang dibatalkan Tk. PK : -

k) Putusan Pengadilan Tk. I yang berkekuatan Hukum Tetap yang dikuatkan Tk. PK : -

(31)

31

l) Putusan Pengadilan Tk. Banding yang berkekuatan hukum tetap yang dikuatkan Tk. PK : -

m) Putusan Pengadilan Tk. Kasasi yang berkekuatan hokum tetap yang dikuatkan Tk. PK : -

n) Putusan Pengadilan Tk. I yang berkekuatan hokum tetap yang dibatalkan Tk. PK : -

o) Putusan Pengadilan Tk. Banding yang berkekuatan hokum tetap yang dibatalkan Tk. PK : -

p) Tk. Kasasi yang berkekuatan hukum tetap yang dibatalkan Tk. PK : -

q) Putusan Pengadilan Tk. I yang berkekuatan hokum tetap yang tidak dapat diterima Tk. PK : -

Putusan Pengadilan Tk. Banding yang berkekuatan hokum tetap tidak dapat diterima Tk. PK : -

Catatan : Pada keadaan perkara pidana tahun 2015 pada poin a) sampai dengan poin r) dalam keadaan nihil, dikarenakan 7 perkara yang diajukan di Tk. Kasasi sampai saat ini masih dalam proses atau putusan belum turun.

C. PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA

1. Sarana dan Prasarana Gedung

a) Pengadaan

Pengadilan Negeri Gorontalo telah melakukan pengadaan sarana dan

prasarana gedung selama tahun 2015 sejumlah Rp. 3.825.534.450,- ,-

b) Pemeliharaan

Pengadilan Negeri Gorontalo telah melakukan pemeliharaan sarana dan prasarana gedung selama tahun 2015 : Biaya pemeliharaan dengan jumlah Rp. 61.074.725 ,-

c) Penghapusan

Pengadilan Negeri Gorontalo tidak melakukan penghapusan selama tahun 2015.

Gedung Pengadilan Negeri Gorontalo adalah milik Departemen

Kehakiman yang dibangun diatas tanah seluas 4.850 m² sebagai pengganti gedung yang lama telah dihapuskan dari inventaris Departemen Kehakiman sesuai dengan SK Menteri Kehakiman RI Tanggal 17 Desember 1979 No. JK.16/75/21.

(32)

32

Bahwa mengenai pembangunan baru Pengadilan Negeri Gorontalo sebagai pengganti gedung yang lama adalah berdasarkan DIP Tahun Anggaran 1979/1980, Tanggal 25 April 1979 No. 16/XIII/4/79, akan tetapi pada waktu pelaksanaannya tidak terwujud disebabkan karena adanya kebijaksanaan pemerintah Tanggal 15 November 1979, sehingga tidak ada pemborong/kontraktor yang bersedia melakukan penawaran dari kenaikan harga, sehingga DIP tersebut menjadi SIAP mati.

Bahwa dengan dihapuskannya Gedung Pengadilan Negeri Gorontalo

dari Daftar Inventaris Departemen Kehakiman, maka gedung tersebut akan dibongkar untuk pembangunan gedung kantor yang baru. Akan tetapi dari pihak Pemerintah Daerah Kotamadya Gorontalo bersedia menukar gedung tersebut dengan tanah seluas 4.850 m², berdasarkan suratnya masing-masing Tanggal 9 Desember 1980 No. 050/811/B.P/XII/80 dan Tanggal 7 Januari 1981 No. 539.8409.K/B.pan/1/81.

Bahwa maksud baik Pemerintah Daerah ini telah memperoleh

tanggapan baik dari Dirjen Pembinaan Badan Peradilan Umum Departemen Kehakiman, sesuai surat masuing-masing tanpa Tanggal No. J.K.11/23/3 dan Tanggal 4 Oktober 1982 No. DPL.03081.1982.

Bahwa kemudian dengan surat Sekretaris Jenderal Departemen

Kehakiman Tanggal 5 Januari 1983 No. A.P1.03.01.81 yang dialamatkan Dirjen Pembinaan Badan Peradilan Umum Departemen Kehakiman, diminta agar hal tersebut diajukan kepada Menteri kehakiman dalam hal ini oleh Bapak Menteri Kehakiman telah disetujui.

Bahwa dengan DIP Tahun Anggaran1983/1984 No. 60/XIII/1983

Tanggal 18 April 1983 telah keluar anggaran baru untuk pembangunan gedung kantor tersebut dan telah diresmikan penggunaannya oleh Bapak Gubernur provinsi Sulawesi Utara Tanggal 20 Mei 1985.

Bahwa kemudian pembangunan perluasan gedung kantor Pengadilan

Negeri Gorontalo dengan DIP. No. 113/XIII/3/1991 Tanggal 7 Maret 1991 untuk tahun anggaran 1991/1992 masin-masing ruang sidang seluas 90 m² dan ruang perpustakaan seluas 90 m². Dan pada Tahun Anggaran 1993/1994 memperoleh Anggaran antara lain untuk penimbunan halaman gedung kantor dan pembuatan pagar tembok sepanjang 186 m sesuai DIP. No. 081/XIII/3/1993 Tanggal 17 Maret 1993.

Selanjutnya pada Tahun Anggaran 2004 gedung kantor direhabilitasi berupa pemasangan lantai keramik sesuai DIP. No. 042/13/2004 Tanggal 1

(33)

33

Januari 2004 dan Tahun Anggaran 2006 pembangunan perluasan gedung kantor Pengadilan Negeri Gorontalo sesuai DIPA No. 0039.0/005-01.0/2006

Tanggal 31 Desember 2005 masing-masing Ruang Kerja

Panitera/Sekretaris/Wakil Panitera dengan luas 180 m2 dan Ruang Barang Bukti seluas 90 m².

6. Sarana dan Prasarana Fasilitas Gedung

a. Pengadaan

Selama tahun 2015 terdapat pengadaan server CTS sebesar Rp. 39.996.000,-

Pemeliharaan

Pengadilan Negeri Gorontalo telah melakukan pemeliharaan sarana dan prasarana fasilitas gedung selama tahun 2015 : Biaya pemeliharaan dengan jumlah Rp. 145.799.617 ,-

b. Penghapusan

Pengadilan Negeri Gorontalo tidak melakukan penghapusan selama tahun 2015

Dalam menunjang operasional Kantor Pengadilan Negeri Gorontalo didukung oleh sarana dan prasarana fasilitas penunjang berupa :

1) Mobil Dinas 5 (lima) buah, 1 (satu) buah pengadaan untuk Pengadilan Hubungan Industrial, 1 (satu) buah pengadaan untuk Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, 1 (satu) buah merupakan bantuan dari Mahkamah Agung, dan 2 (dua) buah lainnya dari Departemen Kehakiman;

2) Motor Dinas 7 (tujuh) buah, 4 (empat) buah merupakan bantuan dari Mahkamah Agung, dan 1 (satu) buah dari Departemen Kehakiman, 1 (satu) buah untuk Pengadilan Hubungan Industrial, dan 1 (satu) buah untuk Pengadilan Tindak Pidana Korupsi;

3) Meubelair, yang diperuntukkan bagi Para Pegawai.

Dalam tahun 2015 Sub Bagian umum Pengadilan Negeri Gorontalo disamping melaksanakan / mengelola sarana / prasarana tersebut di atas juga melakukan kegiatan - kegiatan sebagai berikut :

1) Melaksanakan pemeliharaan gedung dengan menggunakan dana yang

(34)

34

2) Melaksanakan pembelanjaan alat tulis kantor setiap bulan berdasarkan dana yang ada dalam DIPA

3) Melaksanakan pengadaan peralatan kantor.

4) Melaksanakan pembenahan administrasi dalam hal pembuatan

dokumen-dokumen yang harus ada pada Kuasa Pengguna Barang, terdiri dari :

- Laporan hasil Inventarisasi - Buku Inventaris Intrakomptebel - Buku Inventaris Ekstrakomptabel - Buku Persediaan

- Kartu Inventaris Barang (KIB) Tanah

- Kartu Inventaris Barang (KIB) Gedung dan Bangunan - Kartu Inventaris Barang (KIB) Alat Angkutan Bermotor

- Laporan BMN Semester

- Laporan BMN Tahunan

- Daftar Inventaris Ruangan (DIR) - Daftar Inventaris Lainnya (DIL) - Laporan Kondisi Barang (LKB)

D. D. Pengelolaan Keuangan

Urusan keuangan Pengadilan Negeri Gorontalo melaksanakan kegiatan meliputi: Menerima, merencanakan dan merealisasikan penggunaaan anggaran yang tersedia dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun 2015 Dengan rincian sebagai berikut :

1. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya: a. Belanja Pegawai : - Pagu : Rp. 7.453.977.000,- - Realisasi : Rp. 5.774.412.940,- ( 77,47 %) - Sisa : Rp. 1.679.564.527,- ( 22,53 %) b. Belanja Barang : - Pagu : Rp. 1.048.445.000,- - Realisasi : Rp. 980.475.940,- ( 93,52 %) - Sisa : Rp. 67.969.060,- ( 6,48 %)

2. Program Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung Belanja Modal : Pengembangan Server:

(35)

35

- Pagu : Rp. 40.000.000,-

- Realisasi : Rp. 39.996.000,- ( 99,99 % ) - Sisa : Rp. 4.000,- ( 0,01 % )

Belanja Media Gedung Bangunan - Pagu : Rp. 4.000.000.000,-

- Realisasi : Rp. 3.825.534.450,- ( 95,64 % ) - Sisa : Rp. 174.456.550,- ( 4,36 % )

3. Program Peningkatan Manajemen Peradilan Belanja Barang :

- Pagu : Rp. 202.919.000,-

- Realisasi : Rp. 189.174.040,- ( 93,23 % ) - Sisa : Rp. 13.744.960,- ( 6,77 % )

Pengelolaan Keuangan Perkara Perdata

Keadaan Keuangan Perkara Perdata Sampai dengan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:

a. Keuangan Pihak Ketiga:

Sisa akhir tahun 2014 Rp. 69.561.573,- Penerimaan tahun 2015 Rp. 274.970.000,- Pengeluaran tahun 2015 Rp. 259.414.101,- Sisa akhir tahun 2015 Rp. 85.117.472,- b. Keuangan Eksekusi:

Sisa akhir tahun 2014 Rp. 117.487.000,- Penerimaan tahun 2015 Rp. 55.000.000,- Pengeluaran tahun 2015 Rp. 60.291.000,- Sisa akhir tahun 2015 Rp. 112.196.000,- c. Keuangan Konsinyasi:

Sisa akhir tahun 2014 Rp. 64.760.000,- Penerimaan tahun 2015 Rp. -,-

Pengeluaran tahun 2015 Rp. 18.510.000,- Sisa akhir tahun 2015 Rp. 46.250.000,- Pendapatan Negara Bukan Pajak

Sisa akhir tahun 2014 Rp. 347.242.414,- Penerimaan tahun 2015 Rp. 463.370.000,-

(36)

36

Sisa akhir tahun 2015 Rp. 338.092.313,-

E. Dukungan Teknologi Informasi

Pengadilan Negeri Gorontalo dalam Pelayanannya kepada masyarakat pencari keadilan telah membuka akses seluas-luasnya untuk publik dengan menyediakan website Pengadilan Negeri Gorontalo dan penerapan sistem penelusuran perkara dalam sistim manajemen perkara atau lebih dikenal dengan CTS. Pada pelaksanaanya IT ini di bawah langsung bagian umum dengan koordinasi pertanggungjawabannya di bawah pengawasan Ketua Pengadilan Negeri Gorontalo dengan penanggung jawab 1 (satu) orang dan dibantu 1 (satu) orang Operator. Perlu adanya pengadaan hard ware penunjang agar dapat lebih optimal seperti pengadaan server, penambahan jaringan internet, modem dan microtik. Karena peralatan yang di gunakan saat ini sudah tidak mampu menampung user pengguna cts maupun aplikasi. Sarana dan prasaran IT yang ada di Pengadilan Negeri Gorontalo:

1. Perangkat Lunak (SOFTWARE)

a. Website Pengadila Negeri Gorontalo

Website : pn-gorontalo.go.id/ .Berisi profil, transparansi laporan, kegiatan, berita pengadilan, persyaratan, info perkara, putusan dan pengumuman Pengadilan Negeri Gorontalo

b. Sitem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP)/ Case Tracking system (CTS) Website : http://sipp.pn-gorontalo.go.id/ . Untuk masyarakat umum dan pencari keadilan.

Local: http://192.168.1.60/cts2_pn/index/index.php. Untuk Manajemen administrasi di internal Pengadilan Negeri Gorontalo, dijalankan oleh seluruh bagian kepaniteraan Pengadilan Negeri Gorontalo beserta Panitera

Pengganti.

Sampai saat ini Pengadilan Negeri Gorontalo telah menerapkan SIPP versi 3.0.0 yang telah terintegrasi dengan SIPP Pengadilan Tinggi Gorontalo maupun Mahkamah Agung. Data sudah termutakhirkan berdasarkan kondisi data perkara yang sebenarnya.

c. Direktori Putusan Mahkamah Agung RI

http://putusan.mahkamahagung.go.id/pengadilan/pn-gorontalo. Aplikasi

(37)

37

baik banding, kasasi maupun pk dan perkara tingkat pertama yang telah berkekuatan hukum tetap

d. KOMDANAS

http://komdanas.mahkamahagung.go.id. Laporan bagian Kepegawaian,

Keuangan dan bagian Umum dan pambayaran remunerasi e . Audio Visual Perekam Sidang Tipikor

Unit perekaman persidangan yang dapat digunakan mereview jalannya persidangan Tipikor.

f. Aplikasi SAI. Untuk Laporan Keuangan g. Aplikasi SIMAK BMN. Untuk Laporan BMN i. Aplikasi SIKEP. Untuk Laporan Kepegawaian

2. Perangkat Keras (Hardware) Perangkat Keras yang ada pada Pengadilan Negeri Gorontalo berupa:

a. Server : 1 buah b. Modem : 1 buah c. Switch Hub : 4 buah d. Komputer : 17 unit e. Laptop : 7 unit f. Jaringan internet : 1

g. Wifi (acces point) : 4 buah h. LCD TV : 1 Buah

i. CCTV system : 1 set PN dan 1 set Tipikor j. Audio Visual Sidang Tipikor : 1 set

F. Regulasi Tahun 2015

Tahun 2015 Pengadilan Negeri Gorontalo mempedomani dan mencoba mengimplementasikan rencana strategis 2015-2019 Mahakamah Agung R.I.yang didalamnya ada beberapa program perubahan dicanangkan untuk mendukung perwujudan visi dan misi. Perubahan merupakan bahan bakar utama dalam mendorong tercapainya visi dan misi badan peradilan, perubahan harus dilakukan

(38)

38

secara terus menerus, dan tidak boleh berhenti. Tanpa perubahan akan sulit untuk mewujudkan badan peradilan yang agung yang menjadi visi Mahkamah Agung ke depannya.

Pengadilan Negeri Gorontalo Pada tahun 2015 sampai dengan saat ini masih menggunakan regulasi yang dibuat pada tahun 2014 dan terus melakukan evaluasi. Pelaksanaan reformasi birokrasi Pada Pengadilan Negeri Gorontalo meliputi :

1. Manajemen Perubahan.

 Pada Area Manajemen Perubahan, Pengadilan Negeri Gorontalo telah memulai untuk mewujudkan reformasi birokrasi dengan membentuk Tim Reformasi Birokrasi dan Tim Penilai Role model, yaitu dikeluarkannya Surat

Keputusan Ketua Pengadilan Negeri Gorontalo Nomor:

W20-U1/1349/KP.01.2/7/2015 tanggal 30 Juli 2015 tentang Pembentukan Tim Penilai Role Model Kinerja Bidang terbaik Pada Pengadilan Negeri Gorontalo Tahun 2015, tujuan dibentuk Tim Penilai Role Model Kinerja adalah untuk melakukan pembinaan terhadap terlaksananya tugas masing-masing bidang dalam rangka meningkatkan Kinerja Sumber Daya Manusia (SDM) pada Pengadilan Negeri Gorontalo.

 Pemberlakuan Pedoman Penyusunan Putusan dan Penomoran Perkara di Pengadilan Negeri Gorontalo. Berdasarkan Keputusan Ketua Mahkamah Agung Nomor 44/KMA/SK/III/2014 tentang pemberlakuan template putusan dan standar penomoran perkara peradilan umum maka ditetapkan pedoman penyusunan penomoran perkara ini untuk efektifitas penyusunan putusan serta terciptanya standarisasi format dan bentuk putusan yang mencakup semua jenis perkara dalam lingkup peradilan umum.

2. Perundang-Undangan.

Untuk semakin meningkatkan kinerja paratur Pegawai Negeri Sipil maka diperlukan perubahan untuk mendukung adanya pelaksanaan Reformasi Birokrasi pada area Perundang – Undangan yang telah dilaksanakan pada Pengadilan Negeri Gorontalo diantaranya :

 Mengacu pada Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara & Reformasi Birokrasi RI Nomor B/2128/M.PANRB/6/2015 tanggal 25 juni 2015 tentang penataan organisasi dan tata kerja kepaniteraan dan kesekretariatan Pengadilan.

(39)

39

 Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara & Reformasi Birokrasi RI Nomor 1 Tahun 2015 tentang kewajiban penyampaian Laporan Harta Kekayaan Aparatur Sipil Negara ( LHKASN ) dilingkungan instant pemerintah. Mengacu dari surat edaran tersebut, dikeluarkannya Peraturan SEKMA No. 4 Tahun 2015 tentang kewajiban penyampaian Laporan Harta Kekayaan Aparatur Sipil Negara ( LHKASN ) dilingkungan Mahkamah Agung dan Badan Peradilan dibawahnya.

 Surat Edaran Kepala BKN No. K. 26-30/V77-4/99 tanggal 27 Juli 2015 tentang Implementasi e-PUPNS 2015.

3. Penataan dan Penguatan Organisasi.

Sesuai dengan struktur organisasi Pengadilan Negeri Gorontalo telah menata sumber daya manusia sesuai dengan tugas dan tanggung jawab melalui penempatan/penugasan pegawai pada kepaniteraan dan kesekretariatan serta penyusunan Sasaran Kerja Pegawai (SKP) sesuai dengan struktur organisasi kepaniteraan dan Kesekretarian. Pengadilan Negeri Gorontalo juga telah membuat beberapa Surat Keputusan sehubungan dengan Penataan dan Penguatan Organisasi Pengadilan Negeri Gorontalo antara lain :

 Keputusan Ketua Pengadilan Negeri Gorontalo Nomor:

W20-U1/2118/KP.11.01/11/2015 tanggal 25 November 2015 tentang

Pendelegasian Wewenang Ketua Pengadilan Negeri Gorontalo kepada Wakil Ketua Pengadilan Negeri Gorontalo.

 Keputusan Panitera/Sekretaris Pengadilan Negeri Gorontalo Nomor :

W20-U1/2257 /KP.04.5/12/2015 Tentang Pendelegasian Wewenang

Panitera/Sekretaris Pengadilan Negeri Gorontalo Kepda Wakil Sekretaris Pengadilan Negeri Gorontalo.

 Keputusan Panitera/Sekretaris Pengadilan Negeri Gorontalo Nomor :

W20-U1/2258 /KP .04.5/12/2015 Tentang Pendelegasian Wewenang

Panitera/Sekretaris Pengadilan Negeri Gorontalo Kepada Wakil Panitera Pengadilan Negeri Gorontalo.

4. Penataan Tata Laksana

Pengadilan Negeri Gorontalo telah membuat beberapa Surat Keputusan sehubungan dengan Penataan Tata Laksana Organisasi Pengadilan Negeri Gorontalo antara lain :

(40)

40

 Keputusan Ketua Pengadilan Negeri Gorontalo Nomor:

W20-U1/2120/KP.04.6/11/2015 tanggal 25 November 2015 tentang Susunan Majelis Tetap Pengadilan Negeri Gorontalo tahun 2015.

 Surat Keputusan Ketua Pengadialan Tindak Pidana Korupsi Pada Ketua Pengadilan Negeri Gorontalo Nomor : W20-U1/1037 /KP.04.6/V1/2014 Tentang Penunujukan Panitera Pengganti Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Pada Pengadilan Negeri Gorontalo.

 Surat Keputusan Ketua Pengadilan Negeri Gorontalo Nomor : W20-U1 / 833 /KP.04.6/V/2015 Tenteng Penunjukan Plt.Panitera Muda Pidana Pada Pengadilan Negeri Gorontalo.

5. Penataan Sistem Manajemen SDM

Dalam rangka Penataan Sistem Manajemen SDM, diLingkungan Pengadilan Negeri Gorontalo banyak mengirim untuk mengikuti pelatihan-pelatihan diantaranya :

- Pembinaan Penyusunan Laporan Keuangan/BMN-TA 2015.

- Diklat Sertifikasi Hakim PHI Dilingkungan Peradilan Umum.

- Diklat Teknis Fungsional Jurusita/Jurusita Prngganti Peradilan Umum,

Agama & Tata Usaha Negara.

- Diklat Peningkatan Mutu Kebahasaan Bagi Staf SKPD Seprovinsi

Gorontalo.

- Diklat Teknis Fungsional Hakim Perkara Pilkada Dilingkungan Peradilan

umum & Tata Usaha Negara.

- Diklat Sertifikasi Peradilan Niaga Bidang Kepailitan Lingkungan

Peradilan Umum.

- Pelatihan Pendataan Ulang PNS Secara Electronik (E-PUPNS) Instasi Di

Wilayah Kerja Kanmil Ragional XI Manado.

- Bimbingan Teknis Pengendalian Dan Penanganan Berkas Pilkada

Pidana.

- Diklat Sertifikasi Hakim Sistim Peradilan Pidana Anak Bagi Hukum

Peradilan Umum Seluruh Indonesia.

- Pelatihan Sertifikasi Hakim Pengadil Niaga Bidang Hakim Lingkungan

Peradilan Umum.

- Diklat Manajement Usaha Simpan Pinjam & Penyusunan Laporan

(41)

41

- Diklat Pembekalan Hukum Dan Kebijakan Ketenaga Kerrjaan Bagi

Hukum Karir. 6. Penguatan Akuntabilitas

Dalam rangka untuk meningkatkan akuntabilitas dan kinerja maka telah dilakukan

kegiatan:

a. Pada setiap tahun anggaran dibuat dokumen kinerja termasuk didalamnya perjanjian

kerja, indikator kinerja utama, penetapan kinerja tahunan dan renstra. b. Penyajian informasi melalui website Pengadilan Negeri Gorontalo dan layanan informasi melalui meja informasi dan LCD yang terpasang di ruang tunggu.

c. Pengelolaan keuangan dan aset BMN menggunakan aplikasi SIMAK BMN dan SAKPA/SAI dari Kementrian Keuangan RI.

d. Menindaklanjuti hasil temuan atau pemeriksaan baik dari Pengadilan Tinggi Gorontalo maupun dari Mahkamah Agung RI.

e. Membuat laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (LAKIP) sebagai pertanggung jawaban kinerja Pengadilan Negeri Gorontalo. Pada tahun 2015 telah dibentuk Tim Penyusunan laporan akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Negeri Gorontalo Tahun 2015 yaitu melalui Keputusan Ketua Pengadilan Negeri Gorontalo Nomor: W20-U1/2215/KP.04.5/12/2015.

7. Penguatan pengawasan

Pada tahun 2015 Pengadilan Negeri Gorontalo dalam rangka penguatan pengawasan melakukan langkah-langkah sbb :

- Penunjukan Hakim Pengawas Bidang yaitu melalui Surat Keputusan

Ketua Pengadilan Negeri Gorontalo Nomor : W20-U1/2185/KP. 04.6/12/2015 Tentang Penunjukan Hakim Pengawas Dan Pengamat.

- Mengadakan rapat evaluasi Bulanan seluruh bidang yang diikuti seluruh

Hakim, pegawai dan Honorer diLingkungan Pengadilan Negeri Gorontalo.

- Mengadakan rapat terbatas untuk jajaran para Hakim, pejabat fungsional

Referensi

Dokumen terkait

Jurusan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Andalas. Konservasi Sumber Daya Tanah dan

4.2 Menyajikan hasil analisis tentang pengaruh interaksi sosial dalam ruang yang berbeda terhadap kehidupan sosial dan budaya serta pengembangan

Wilayah lain yang lebih besar kontribusinya dari pada Kota Batam hanya pada sektor pertambangan yaitu Kabupaten Kepulauan Anambas (70,07%), Kabupaten Bintan (16,7%) dan

Sebagian besar nasabah tidak mendapatkan tawaran dari Bank lain karena nasabah sudah menggunakan produk Tabungan Pendidikan Anak (Tadika).. Sebagian lagi ada yang

Adopsi inovasi bioteknologi reproduksi seperti Inseminasi Buatan (IB) dan Transfer Embrio (TE) di Kabupaten Dharmasraya tidak dipengaruhi oleh posisi status sosial ekonomi

yang positif yang signifikan antara karakteristik pekerjaan

kata-kata atau istilah yang digunakan dalam suatu kaidah hukum, dengan memperhatikan apakh kata-kata itu kata kerja, kata benda, kata sifat, kata ganti, kata dasar, kata jadian,