• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kajian Simbol Pada Arsitektur Rumah Tradisional Karo di Desa Lingga Kabupaten Karo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kajian Simbol Pada Arsitektur Rumah Tradisional Karo di Desa Lingga Kabupaten Karo"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sejarah perkembangan arsitektur membedakan rumah tradisional dari

sebelum dan setelah masuknya peradaban Hindu. Kebudayaan Hindu kemudian

menggantikan masa prasejarah, berpengaruh pada rumah tradisional di Indonesia

seperti Jawa, Sunda, Bali, Madura, Lombok dan wilayah budaya di Sumatera,

Kalimantan, Sulawesi serta Maluku, bentuk rumah panggung menjadi ciri khas

arsitekturnya (Soeroto, 2003).

Sumatera Utara merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki

bermacam-macam rumah tradisional. Penduduk Sumatera Utara pada dasarnya

dibagi menjadi 3 kelompok besar, yaitu Suku Melayu, Suku Batak (Karo,

Simalungun, Pak-pak, Toba, Angkola dan Mandailing), dan Suku Nias (Nias

bagian Utara dan Nias bagian Selatan) (Hidayati, 1993). Tiap suku memiliki

tujuan untuk menciptakan bangunan yang menyelaraskan dengan lingkungan

sekitarnya, seperti keadaan alam dan manusia yang menghuni lingkungan sekitar

tersebut.

Tiap manusia mewakili personal dalam dirinya yang begitu beragam. Hal

ini disebabkan oleh adanya kebutuhan manusia dalam kehidupannya. Kebutuhan

manusia memiliki tuntutan dalam perwujudannya. Rumah tinggal merupakan

salah satu bentuk untuk melengkapi kebutuhan tersebut (Setiyoko, 2007).

Membangun rumah berarti membangun sarana tempat untuk bertanggung jawab

terhadap diri sendiri, keluarga masyarakat sekitarnya dan alam semesta (Soeroto,

(2)

2

2013). Desa Lingga merupakan salah satu desa yang masih mempertahankan

nilai-nilai budaya yang sudah lama hidup di desa tersebut. Desa Lingga terletak

pada Kabupaten Karo dimana kabupaten tersebut merupakan salah satu kabupaten

yang memiliki tingkat wisatawan yang tinggi. Banyak objek wisata yang bisa

dikunjungi, seperti Gundaling, pasar buah berastagi, desa peceran, desa lingga dan

objek wisata budaya lainnya.

Desa Lingga dikenal sebagai desa tradisional yang menjadi salah satu

objek wisata karena desa-desa tersebut mewakili sejarah dan peradaban budaya

Karo. Rumah tradisional Karo terkenal dengan seni arsitekturnya yang khas,

gagah dan kokoh dan juga ornamen-ornamen yang kaya akan filosofi mendukung

rumah tradisional Karo menjadi salah satu aset budaya yang ada di Indonesia

khususnya di Sumatera Utara. Makna dari rumah tradisional Karo

menggambarkan hubungan yang erat antara masyarakat Karo dengan sesama

manusia dan dengan lingkungan alamnya. Dalam rumah tradisional Karo terdapat

bentuk dan ruang yang memiliki fungsi dan makna. Makna dan fungsi tersebut

disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat Karo yang memberikan doa dan

perlindungan bagi masyarakat Karo.

Seiring dengan berkembangya zaman, masyarakat pada Desa Lingga

sudah tidak mendirikan bangunan dengan gaya rumah tradisional Karo. Hal ini

dikarenakan material yang sulit didapatkan dan masyarakat sekarang sudah tidak

banyak yang mengetahui mengenai cara pembangunan dan struktur bangunan

tradisional Karo yang dibangun oleh pekerja pada zaman dahulu. Adapun

masyarakat Karo yang berada pada Desa Lingga yang masih mempertahankan

(3)

3

rumah tradisional Karo yaitu masyarakat yang sudah tua dan mengerti mengenai

sejarah kebudayaan Karo sehingga dia tetap kukuh dengan aturan-aturan adat

yang ada pada masyarakat Karo.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka rumusan masalah

dalam penelitian ini yaitu:

1. Bagaimana simbol pada arsitektur bagian dinding rumah tradisional Karo

yang ada di Desa Lingga ?

2. Bagaimana pengaruh simbol tersebut terhadap masyarakat pada Desa

Lingga yang masih mempertahankan rumah tradisional Karo?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang akan dicapai pada penelitian ini adalah:

1. Mengetahui simbol pada arsitektur yang terdapat di dinding rumah

tradisional Karo yang ada di Desa Lingga.

2. Mengetahui pengaruh simbol tersebut terhadap masyarakat pada Desa

Lingga yang masih mempertahankan rumah tradisional Karo.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dalam penelitian yaitu :

1. Bagi akademis, penelitian ini untuk menambah pengembangan tentang

kajian rumah tradisional Karo.

2. Bagi masyarakat dan pemerintah, memberikan gambaran tentang rumah

tinggal tradisional Karo dan tetap menjaga dan melestarikan rumah

tersebut

Referensi

Dokumen terkait

Peran Kinerja Guru dalam Meningkatkan Kwalitas Pendidikan ditinjau dari Input, Proses, dan Output tersedia:

(6) Nilai Tetap Tambahan Penghasilan berdasarkan kinerja instansi ditetapkan dengan Keputusan Sekretaris Daerah atas nama Gubernur dan besarnya sama dengan tambahan

[r]

[r]

Kepatihan Danurejan Yogyakarta Telepon (0274) 562811 Facsimile (0274) 588613 Website: biroorganisasi.jogjaprov.go.id Email: biro_organisasi@yahoo.com Kode Pos 55213. SURAT

Hal ini berarti dalam penyusunan laporan perubahan modal pada saat ulangan harian siswa sudah banyak yang benar yaitu dengan persentase 69,2%. Perbedaan skor nilai

Dalam tahap desain teknologi secara umum, yang perlu dilakukan oleh analis sistem adalah mengidentifikasi jenis dari teknologi yang dibutuhkan dan jumlahnya yang diperlukan oleh

Jadi, sekali lagi, saya tidak berkeberatan anak-anak saya kawin dengan anak-anak mereka, meskipun saya akan lebih senang kalau anak saya bisa memilih jodoh yang lain ( bersemangat