LAMPIRAN I
Valian A, Salehi EM, Geramy A & Faramarzi E (2015) Pada kavitas klas II terjadi kehilangan struktur marginal ridge. Hal ini akan menyebabkan struktur gigi menjadi lemah dan menjadi rentan terhadap fraktur.
Kubo S (2015) Berdasarkan hasil studi jangka panjang selama lebih dari 10 tahun pada keadaan klinis, tingkat keberhasilan restorasi resin komposit pada klas I mencapai 69,4% - 100% dan klas II sebesar 58,3% – 100%
Kikuti WY, Chaves FO, Hipolito VD, Rodrigues FP & Paulo (2012)
Kekuatan gigi akan berkurang seiring dengan jaringan gigi yang hilang terutama pada lebar oklusal. Ferrario VF, Sforza C, Serrao G,
Dellavia C & Tartaglia GM (2004)
Menyatakan bahwa gigi posterior secara signifikan menerima tekanan kunyah lebih besar daripada gigi anterior.
Mansour KA, Sada AA & Sinan
Valian A, Salehi EM, Geramy A & Faramarzi E (2015) Resin komposit merupakan bahan alternatif yang baik untuk gigi posterior yang menerima tekanan kunyah yang besar, selain itu perlekatan resin komposit terhadap dinding kavitas akan memperkuat struktur gigi yang tersisa dan meningkatkan ketahanan fraktur.
Mantri SP, Mantri
ALUR PIKIR
HA (2015) Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mengatasi kelemahan resin komposit, salah satunya dengan menggunakan material Bulk-fill. Studi terbaru menunjukkan bahwa Bulk-fill secara
signifikan mengurangi polymerization shrinkage dan bond
strength yang lebih baik dibandingkan dengan resin komposit
packable.
Ivoclar Vivadent AG Research &
Development Scientific Documentation Tetric N Ceram®
Bulk-fill (2014)
Tetric N Ceram Bulk-fill merupakan resin komposit nanohybrid yang dapat diaplikasikan secara bulk
dengan ketebalan mencapai 4mm. Teknologi pre-polymer shrinkage stress reliever dapat mengurangi
shrinkage selama polymerisasi.
Bulk-fill ini juga diklaim dapat digunakan dengan sangat baik pada gigi posterior
Damanhoury et al
(2014) meneliti tentang shrinkage
pada bulk-fill dan hasilnya menemukan bulk-fill menunjukkan
stress shrinkage lebih rendah dibandingkan komposit packable
dan bulk-fill mempunyai potensi untuk digunakan pada gigi posterior.
Kapoor et al (2016)
melakukan penelitian terhadap kemampuan adaptasi dan pembentukan gap pada resin komposit bulk-fill dan menemukan resin komposit bulk-fill
mempunyai kemampuan adaptasi yang lebih baik dan pembentukan
gap yang lebih sedikit.
Sifat mekanis yang baik pada bahan restorasi memiliki peran penting dalam proses mastikasi. Resin komposit merupakan salah satu bahan tambal yang banyak digunakan di kedokteran gigi, namun shrinkage masih menjadi masalah utama pada resin komposit. Shrinkage dapat menyebabkan timbulnya micro crack ataupun gap dimana hal ini nantinya dapat berpropagansi menjadi fraktur. Bulk-fill merupakan salah satu bahan tambal yang dapat mengurangi terjadinya shrinkage dan dapat digunakan pada gigi posterior seperti kavitas klas II. Penelitian sebelumnya pada bulk-fill menunjukkan resin komposit bulk-fill memiliki kemampuan adaptasi yang lebih baik, shrinkage yang lebih kecil dan pembentukan gap yang lebih kecil dibandingkan dengan resin komposit packable. Hal ini dapat mempengaruhi ketahanan fraktur karena
shrinkage dan pembentukan gap merupakan proses awal terjadinya micro crack yang nantinya akan berkelanjutan menjadi fraktur. Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pengaruh resin komposit bulk-fill pada restorasi klas II gigi premolar terhadap ketahanan fraktur.
Permasalahan
Apakah ada pengaruh resin komposit bulk-fill pada restorasi klas II gigi premolar terhadap ketahanan fraktur ?
Tujuan penelitian
Untuk mengetahui pengaruh resin komposit bulk-fill pada restorasi klas II gigi premolar terhadap ketahanan fraktur
JUDUL :
LAMPIRAN 2
ALUR PENELITIAN
40 BUAH GIGI PREMOLAR MAKSILA
Dilakukan preparasi klas II
Dibersihkan dan diskeling menggunakan skeler elektrik kemudian direndam dalam larutan saline
Kelompok II 10 gigi
Total etch two step
Stress Decreasing
Total etch two step
Tetric N Ceram
Bulk-fill
Kelompok III 10 gigi
Total etch two
step
Filtek bulk-fill
Proses thermocycling
Pembuatan cetakan balok basis akrilik dan persiapan spuit yang telah diisi akrilik
Penanaman sampel dalam spuit dengan kemiringan 13,5 ˚ dan permukaan komposit menghadap ke atas
Uji ketahanan fraktur dengan alat Torsee’s Universal Testing Machine dengan beban maksimal 200 KN, kecepatan 1 mm/detik
DATA Analisis Data
Hasil dan Kesimpulan
Kelompok III 10 gigi
Total etch two
step
Resin komposit
packable
LAMPIRAN3. Data Hasil Uji Ketahanan Fraktur
Kelompok No
Sampel
Hasil
Kgf Newton
1. Tetric N Ceram Bulk-fill
1 91,1 893,39
2. Filtek Bulk-fill
4. Resin Komposit
packable
3 55,3 542,31
4 65,6 643,32
5 67,2 659,01
6 78,5 769,82
7 52 509,95
8 84,9 832,58
9 79 774,73
10 66,1 648,22
1 Kgf = 9.80665 N
LAMPIRAN 4
RENCANA ANGGARAN PENELITIAN
6. Biaya lain : Rp 200.000,-
LAMPIRAN 5
HASIL ANALISIS DATA
Tests of Normality
Kelomp ok
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. nilai K I .242 10 .100 .818 10 .054
K II .252 10 .071 .926 10 .405 K III .149 10 .200* .954 10 .720 K IV .196 10 .200* .934 10 .485 a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
Test of Homogeneity of Variances
nilai
95% Confidence Interval for Mean
Minimum Maximum Lower Bound Upper Bound
ANOVA
nilai
Sum of Squares df Mean Square F Sig. Between Groups 93835.609 3 31278.536 1.484 .235 Within Groups 758725.187 36 21075.700
Total 852560.797 39
Multiple Comparisons
nilai LSD
Kelompo k
Kelompo k
(I-J)
Lower Bound Upper Bound K I K II -22.84900 64.92411 .727 -154.5212 108.8232
K III 81.98400 64.92411 .215 -49.6882 213.6562 K IV 86.10200 64.92411 .193 -45.5702 217.7742 K II K I 22.84900 64.92411 .727 -108.8232 154.5212 K III 104.83300 64.92411 .115 -26.8392 236.5052 K IV 108.95100 64.92411 .102 -22.7212 240.6232 K III K I -81.98400 64.92411 .215 -213.6562 49.6882 K II -104.83300 64.92411 .115 -236.5052 26.8392 K IV 4.11800 64.92411 .950 -127.5542 135.7902 K IV K I -86.10200 64.92411 .193 -217.7742 45.5702 K II -108.95100 64.92411 .102 -240.6232 22.7212 K III -4.11800 64.92411 .950 -135.7902 127.5542
LAMPIRAN 7
LAMPIRAN
No Kegiatan Waktu Penelitian