• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengukuran Tingkat Kesiapan PTPN II Kwala Madu Dalam Implementasi Program K3 Dan Penanganan Hazard

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengukuran Tingkat Kesiapan PTPN II Kwala Madu Dalam Implementasi Program K3 Dan Penanganan Hazard"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah PerusahaanPT. Perkebunan Nusantara II Pabrik Gula Kwala

Madu

Pabrik gula kwala madu merupakan pabrik gula ke-2 (Dua) di sumatera

utara sesudah pabrik gula Sei Semayang. Pabrik gula kwala madu terletak di

desa kwala begumit, kecamatan stabat, kabupaten langkat kira-kira 36 Km

darikota Medan. Vicinity map pabrik gula kwala madu dapat dilihat pada gambar 2.1. Pembangunan pabrik gula kwala madu dilakukan dengan cara tender

internasional oleh pemerintah indonesia yang diselenggarakan oleh proyek

pembangunan industry gula pada tahun 1981,

dimanahasilnyadimenangkanolehHitachi Ship Building & Engineering Co. I.td (Hitachi Zosen).

Gambar 2.1 Vicinity map pabrik gula Kwala Madu

Sesuai kontrak Pemerintah RI dengan Hitachi Zosen untuk pengembangan

dan pendirian pabrik gula Kwala Madu yang ditanda tangani pada tanggal 23

(2)

diselesaikan dalam waktu 24 bulanya itu tanggal 6 Februari 1984 ditambah

keterlambatan yang diterima selama 14 hari. Ternyata pabrik gula Kwala Madu

dapat diselesaikan (dalam arti dapat beroperasi) 1 bulan lebih maju dari ketentuan

kontrak yaitu tanggal 20 januari 1984.

Dalam proses pengolahannya, pabrik gula Kwala Madu beroperasi selama

24 jam sehari dalam masa gilingan selama ±7 bulan yang dibagi menjadi 3 shift

kerja, dimana 1 shift adalah 8 jam. Pabrik gula Kwala Madu beroperasi dengan kapasitas produksi 4000 ton tebu sehari (4000 TCD).

Berdasarkan sejarah diatas, pabrik gula Kwala Madu merupakan industry

besar yang telah beroperasi selama 30 Tahun. Hal ini menunjukkan bahwa pabrik

gula Kwala Madu ini sudah lama beroperasi dalam hal memenuhi kebutuhan

masyarakat.

2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha

Pabrik gula Kwala Madu merupakan industry manufaktur yang

memproduksi gula. Bahan baku utama dari produk tersebut adalah tebu, yang

tidak jauh dari penyediaan bahan baku. Sedangkan bahan tambahan untuk

pembuatan gula adalah air, susu kapur, gas belerang,fluclonat, dan asam phospat. SK Menteri Pertanian No.59/KPTS/EKKU/10/1997 mengelompokkan

pabrik gula berdasarkan kapasitas, yaitu:

1. Golongan A untuk pabrik dengan kapasitas 800 - 1200 ton/ hari.

2. Golongan B untuk pabrik dengan kapasitas 1200 - 1800 ton/ hari.

(3)

4. Golongan D untuk pabrik dengan kapasitas 2700 - 4000 ton/ hari.

Berdasarkan pengelompokan perusahaan gula negara, pabrik gula Kwala

Madu dikategorikan kelompok D, dikarenakan pabrik gula ini berkapasitas 4000

ton/ hari. Hal ini menunjukkan bahwa pabrik gula Kwala Madu ini merupakan

pabrik gula yang berkapasitas tertinggi dalam perusahaan gula negara. Selain

pabrik gula Kwala Madu, PTPN II juga mempunyai pabrik gula yang lain yaitu

pabrik gula Sei Semayang dengan kapasitas 4000 ton/ hari.

2.3. Lokasi Perusahaan

Lokasi pabrik gula Kwala Madu berada di Desa Kwala Begumit,

Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat, kira-kira 36 km dari Kota Medan.

2.4. Daerah Pemasaran

PT. Perkebunan Nusantara II pabrik gula Kwala Madu memiliki sistem

pemasaran yang dimulai dari proses pemesanan. Pesanan ini diterima oleh pihak

perusahaan melalui bagian pemasaran berdasarkan sistem tender, dimana

selanjutnya bagian pemasaran akan memberitahukan pemesanan tersebut ke

pabrik untuk di proses. Setelah pemesanan selesai di proses, maka konsumen akan

mengambil langsung ke pabrik gula Kwala Madu sesuai dengan jadwal yang telah

ditentukan.

Pendistribusian pada pabrik gula PTPN II sampai ketangan konsumen

(4)

Gambar 2.2 Diagram Pendistribusian gula di PT. Perkebunan Nusantara II

Kwala Madu

Pemasaran gula ke konsumen melalui Bulog kurang memberikan

keuntungan dan bahkan memberikan kerugian bagi perusahaan dikarenakan harga

jual yang ditentukan Bulog tidak dapat memenuhi biaya produksi gula.

2.5. Organisasi dan Manajemen

2.5.1. Struktur Organisasi Perusahaan

Untuk mencapai tujuan dan sasaran maka struktur organisasi yang

digunakan oleh PT. Perkebunan Nusantara II Kwala Madu adalah struktur

organisasi lini seperti pada gambar 5.1. Struktur organisasi lini adalah suatu

struktur organisasi dimana wewenang dan kebijakan pimpinan atau atasan

dilimpahkan pada satuan-satuan organisasi di bawahnya menurut garis vertikal.

Pabrik Gula PTPN II

Bagian Pemasaran

BULOG / Agen

(5)

Ka. Dinas Pengolahan Ka. Dinas Teknik Ka. Laboratorium Papam Ka. Tata Usaha

Asisten

Danru PutaranAsisten

Asisten

Mandor Mandor Mandor Mandor Mandor Mandor Mandor Mandor Mandor Mandor Mandor Mandor Mandor Mandor

Operator/ Karyawan Pelaksana Operator/ Karyawan Pelaksana Operator/ Karyawan Pelaksana Operator/ Karyawan Pelaksana Asisten Ketua P2K3/ Tanggap

Darurat

(6)

2.5.2. Pembagian Tugas & Tanggung Jawab

Adapun tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian adalah

sebagai berikut:

1 Manager Pabrik

Tugas Manager pabrik adalah:

a Membantu direksi mengerjakan tugas dan kebijaksanaan yang telah

digariskan oleh perusahaan.

b Melaksanakan perencanaan, pengorganisasian, pengendalian dan

pengawasan di pabrik, guna menunjang usaha pokok secara efektif dan

efisien.

Tanggung jawab Manager pabrik adalah:

a. Manager pabrik bertanggung jawab terhadap direksi.

2 Ketua P2K3/ Tanggap Darurat.

Tugas Ketua Tanggap darurat adalah:

a. Menghimpun dan mengolah data mengenai Keselamatan dan Kesehatan

Kerja (K3) di tempat kerja.

b. Membantu menunjukkan dan menjelaskan kepada setiap tenaga kerja

mengenai:

- Berbagai faktor bahaya di tempat kerja yang dapat menimbulkan

gangguan K3 termasuk bahaya kebakaran dan peledakan serta cara

menanggulanginya.

- Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi efisiensi dan produktivitas

(7)

- Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga kerja yang bersangkutan. - Cara dan sikap yang benar dan aman dalam melaksanakan

pekerjaannya.

c. Membantu Pengusaha/ Pengurus dalam :

- Menentukan tindakan koreksi dengan alternatif terbaik.

- Mengembangkan sistem pengendalian bahaya terhadap Keselamatan

dan Kesehatan Kerja.

- Mengevaluasi penyebab timbulnya kecelakaan, penyakit akibat kerja

(PAK) serta mengambil langkah-langkah yang diperlukan.

- Mengembangkan penyuluhan dan penelitian di bidang keselamatan

kerja, higiene perusahaan, kesehatan kerja dan ergonomi.

- Melaksanakan pemantauan terhadap gizi kerja dan menyelenggarakan

makanan di perusahaan.

- Memeriksa kelengkapan peralatan keselamatan kerja. - Mengembangkan pelayanan kesehatan tenaga kerja.

- Mengembangkan laboratorium Keselamatan dan Kesehatan Kerja,

melakukan pemeriksaan laboratorium dan melaksanakan interpretasi

hasil pemeriksaan.

- Menyelenggarakan administrasi keselamatan kerja, higienis

perusahaan dan kesehatan kerja.

- Membantu pimpinan perusahaan menyusun kebijaksanaan manajemen

dan pedoman kerja dalam rangka upaya meningkatkan keselamatan

(8)

Tanggung jawab Ketua Tanggap Darurat P2K3 adalah:

- Memimpin semua rapat pleno P2K3 ataupun menunjuk anggota untuk

memimpin rapat pleno.

- Menentukan langkah dan kebijakan demi tercapainya pelaksanaan

program-program P2K3.

- Mempertanggung-jawabkan pelaksanaan K3 di Perusahaan ke

Disnakertrans Kabupaten/Kota setempat melalui Pimpinan Perusahaan.

- Mempertanggung-jawabkan program-program P2K3 dan pelaksanaannya

kepada Direksi.

- Mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaannya program-program K3 di

Perusahaan.

3 Kepala Dinas Teknik

Tugas Kepala Dinas Teknik adalah:

a Dalam menjalankan tugas, kepala dinas teknik harus berkoordinasi dengan

kepala pengolahan dibantu oleh asisten.

b Mengkoordinasikan seluruh asisten yang dibawahi untuk mencapai target

dan sasaran yang ditetapkan.

c Mengoptimalkan kerja mesin, peralatan agar proses produksi berjalan

efektif dan efisien.

d Membuat laporan pertanggung jawabankerja.

Tanggung jawab Kepala Dinas Teknik adalah:

a Membuat rencana kerja jangka pendek dan jangka menengah untuk

(9)

b Mengendalikan biaya operasional di pabrik agar kegiatan berjalan efektif

dan efisien.

c Memantau, mengevaluasi, dan membuat tindakan terhadap penyimpanan

operasional di Pabrik.

4 Asisten Boiler

Tugas Asisten boiler adalah:

a Stasiun boiler dipimpin oleh seorang staf dan dibantu oleh mandor,

bertugas mengelola peralatan dan sumber daya lainnya pada stasiun boiler.

Tanggung jawab Asisten boiler adalah:

a. Asisten boiler bertanggung jawab kepada Kepala Dinas teknik.

5 Asisten Milling

Tugas Asisten milling adalah:

a Stasiun milling dipimpin oleh seorang staf yang dibantu oleh mandor bertugas mengelola peralatan dan tenaga kerja pada stasiun milling.

Tanggung jawab Asisten milling adalah:

a Asisten milling bertanggung jawab kepada Kepala Dinas teknik. 6 Asisten Listrik/ Instrument

Tugas Asisten listrik/ Instrument adalah:

a Bidang listrik/ instrument dipimpin oleh staf. dan dibantu oleh mandor,

bertugas mengelola peralatan listrik dan sumber daya lainnya yang

(10)

Tanggung jawab Asisten listrik/ Instrument adalah:

a Membantu Kepala Dinas teknik dalam melaksanakan pekerjaan yang

berhubungan dengan layout, pengoperasian seluruh peralatan pabrik,

kantor, perumahan, pembangkit yang berkaitan dengan listrik/ instrument. 7 Asisten Work Shop

Tugas Asisten Work Shop adalah:

a Work Shop dipimpin oleh seorang staf dibantu oleh mandor serta tenaga

administrasi. Asisten work shop bertugas untuk melayani perbaikan dan pembuatan suku cadang.

Tanggung jawab Asisten Work Shop adalah:

a Asisten Work Shop bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Teknik. 8 Asisten Cane Yard

Tugas asistenCane Yard adalah:

a. Asisten Cane Yard dibantu mandor dan dipimpin oleh seorang staf dan

tenaga adminstrasi. Bertugas mengatur kelancaran dalam pengolahan tebu

serta memelihara lingkungan/ infrastruktur milik pribadi.

Tanggung jawab Asisten Cane Yard adalah:

a. Asisten Cane Yard bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Teknik. 9 Kepala Dinas Pengolahan

Tugas Kepala Dinas Pengolahan adalah:

a Dalam melaksanakan tugas, Kepala Dinas Pengolahan harus berkoordinasi

(11)

b Mengkoordinasikan seluruh asisten yang dibawahi untuk mencapai target

yang sudah ditetapkan.

c Mengoptimalkan kerja mesin/ peralatan

Tanggung jawab Kepala Dinas Pengolahan adalah:

a. Kepala Dinas Pengolahan bertanggung jawab kepada Manager Pabrik.

10 Asisten Pemurnian

Tugas Asisten Pemurnian adalah:

a. Stasiun pemurnian dipimpin oleh seorang staf yang dibantu mandor dan

tenaga administrasi. Bertugas memaksimalkan rendemen, menekan

kehilangan dengan kualitas sebaik mungkin secara efisien.

Tanggung jawab Asisten Pemurnian adalah:

a. Asisten pemurnian bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Pengolahan.

11 Asisten Putaran

Tugas Asisten Putaran adalah:

a. Stasiun putaran dipimpin oleh seorang staf yang dibantu mandor dan

tenaga administrasi. Bertugas memisahkan Kristal dan melakukan

pengeringan dengan prinsip efisien.

Tanggung jawab Asisten Putaran adalah:

a. Asisten putaran bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Pengolahan.

12 Asisten Penguapan

Tugas Asisten Penguapan adalah:

a. Stasiun penguapan dipimpin oleh seorang staf yang dibantu mandor dan

(12)

penguapan yang sesuai, tidak terjadi kerusakan dan biaya se-ekonomis

mungkin.

Tanggung jawab Asisten Penguapan adalah:

a. Asisten penguapan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Pengolahan.

13 Asisten Pemasakan

Tugas Asisten Pemasakan adalah:

a. Stasiun pemasakan dipimpin oleh seorang staf yang dibantu mandor dan

tenaga administrasi. Bertugas melakukan pemasakan nira hingga terbentuk

kristal gula dengan prinsip efisien.

Tanggung jawab Asisten Pemasakan adalah:

a. Asisten pemasakan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Pengolahan.

14 Kepala Tata Usaha

TugasKepala Tata Usaha adalah:

a. Administrasi pabrik/ kebun dikelola oleh seorang staf. dengan dibantu

tenaga kerja administrasi yang bertugas mengelola administrasi pabrik/

kebun secara menyeluruh.

Tanggung jawab Kepala Tata Usaha adalah:

a Mengkoordinir seluruh kegiatan administrasi kantor.

b Bersama dinas/ bagian lain menyusun rencana kerja tahunan.

c Pengawasan dan evaluasi pelaksanaan rencana kerja.

d Pengendalian sumber dana dan penggunaan dana.

e Menyimpan uang kas dan surat-surat berharga milik perusahaan.

(13)

g Pengamanan terhadap aset perusahaan.

15 Asisten Umum

Tugas Asisten Umum adalah:

a. Membantu Kepala Tata Usaha melakukan pengawasan pada bagian umum

seperti personalia dan koperasi.

Adapun tanggung jawab Asisten Umum adalah:

a. Asisten Umum bertanggung jawab kepada Kepala Tata Usaha perusahaan.

16 Asisten Kantor

Tugas Asisten Kantor adalah:

a. Membantu Kepala Tata Usaha dalam pengawasan di bagian akuntansi,

finansial, dan perencanaan perusahaan.

Tanggung jawab Asisten Kantor adalah:

Asisten Kantor bertanggung jawab langsung kepada Kepala Tata Usaha

mengenai kondisi kantor dibantu seorang kordianator.

17 Asisten Gudang

Tugas Asisten Gudang adalah:

a. Membantu Kepala Tata Usaha dalam mengawasi bagian gudang di pabrik.

Tanggung jawab Asisten Gudang adalah:

a. Asisten Gudang bertanggung jawab kepada Kepala Tata Usaha dalam

melakukan pengawasan di gudang di bantu seorang koordinator.

18 Kepala Laboratorium

(14)

a. Membantu manager pabrik dalam melaksanakan pekerjaan dibidang

laboratorium sebagai alat kontrol.

Tanggung jawab Kepala Laboratorium adalah:

a. Kepala Laboratorium bertanggung jawab terhadap manager.

19 Asisten Laboratorium

Tugas Asisten Laboratorium adalah:

a. Membantu tugas Kepala Laboratorium dalam pengawasan di laboratorium.

Tanggung jawab Asisten Laboratorium adalah:

a. Asisten Laboratorium bertanggung jawab langsung kepada Kepala

Laboratorium dibantu oleh seorang koordinator.

20 Komandan Regu (Danru)

Tugas Komandan Regu adalah:

a. Pengawasan terhadap keamanan asset perusahaan, tenaga kerja dan

keluarga.

Tanggung jawab Komandan Regu adalah:

a. Membantu perwira pengaman dalam melaksanakan tugasnya di bidang

(15)

2.5.3. Jumlah Tenaga Kerja & Jam Kerja

2.5.3.1 Jumlah Tenaga Kerja

Tenaga kerja di pabrik Gula Kwala Madu terdiri dari:

1. Staf Pimpinan = 15 orang

2. Karyawan Pelaksana = 230 orang

3. Karyawan tidak tetap = 171 orang

Jumlah = 416 orang

Tabel 2.1. Susunan Tenaga Kerja pada Pabrik Gula Kwala Madu

No. Uraian Karyawan

Pimpinan

Karyawan Pelaksana

Karyawan

Tidak Tetap Jumlah

1.

Kantor Manager a. Manager

b. TUK/Umum/G. Material c. Gudang Hasil

a. Kantor Dinas teknik b. Boiler

c. Mill

d. Power House/Listrik e. Instrument g. Pengarungan

1 b. Weater Treatment c. Instalasi Limbah d. Timbangan

(16)

Pihak perusahaan masih kurang memperhatikan bagaimana cara

menentukan jumlah tenaga kerja di perusahaan tersebut. Produktivitas tenaga

kerja sangat dipengaruhi oleh pembagian beban kerja kepada masing-masing

tenaga kerja yang ditentukan perusahaan tersebut.Oleh karena itu, jumlah tenaga

kerja yang optimal sangat penting ditentukan untuk memaksimalkan laba

perusahaan tersebut.

2.5.3.2 Jam Kerja

Supaya Perusahaan berjalan lancar dalam melakukan tugas untuk

mencapai tujuannya, maka jam kerja diatur (bagian operasional) menjadi tiga

shift, yaitu:

1. Shift I : pukul 07.00 – 15.00 WIB 2. Shift II : pukul 15.00 – 23.00 WIB 3. Shift III : pukul 23.00 – 07.00 WIB

Pihak perusahaan membuat kebijakan agar semua tenaga kerja wanita

(17)

2.6. Proses Produksi

2.6.1. Bahan yang Digunakan

2.6.1.1.Bahan Baku

Bahan baku adalah semua bahan yang digunakan sebagai bahan utama

dalam proses produksi. Adapun bahan baku yang digunakan dalam proses

produksi yang terdapat di pabrik gula Kwala Madu adalah tebu.

Tebu yang akan dipanen mempunyai rendemen (kadar gula) rata-rata

sekitar 6,5–7 %. Pemanenan tebu dilakukan antara 10-12 bulan sejak ditanam,

dimana sebelumnya diperiksa terlebih dahulu dengan mengambil sepuluh batang

tebu secara acak sebagai sampel. Tebu yang baik untuk diolah adalah yang

matang dan kandungan gula dalam batang adalah sama.

Kadar gula dalam tebu dipengaruhi oleh faktor internal yaitu varietas tebu

dan faktor eksternal adalah iklim, kondisi tanah, serta perawatan dan

pemeliharaan.Faktor yang paling nyata dalam kandungan gula adalah iklim,

karena itu panen dilakukan saat curah hujan sedikit yaitu antara bulan Januari

sampai dengan bulan Agustus.

Salah satu alasan pabrik gula Kwala Madu beroperasi hanya 6 bulan

adalah dikarenakan bahan baku tebu yang disengaja dapat dipanen saat iklim yang

curah hujannya sedikit agar kadar gula dalam tebu tetap tinggi.

2.6.1.1.Bahan Tambahan

Bahan tambahan adalah bahan yang digunakan dalam proses produksi,

(18)

mutu produksi. Bahan tambahan merupakan bahan yang dibutuhkan guna

menyelesaikan suatu produk atau suatu bahan yang ditambahkan pada produk

dimana keberadaannya tidak mengurangi nilai produk tersebut.

Adapun bahan tambahan padaproduksigulaadalah:

1. Air

Air digunakan untuk mempermudah dalam pemerasan kandungan gula yang

terdapat pada ampas tebu secara maksimal.Volume air yang dibutuhkan

sebanyak 20 % dari kapasitas tebu/hari. Air yang digunakan untuk proses

produksi adalah air yang didapat dari hasil water treatment.

2. Susu kapur (Ca(OH)2)

Kapur tohor dibuat menjadi susu kapur yang berfungsi untuk menaikkan pH

nira menjadi 8,0–8,5. Pemilihan susu kapur sebagai bahan yang digunakan

untuk menaikan pH nira didasarkan pada harganya yang murah dan mudah

membuatnya. Susu kapur dibuat dengan proses pembakaran batu kapur dan

disiram dengan air.

3. Belerang

Gas belerang dibuat dari belerang yang digunakan dalam pemurnian nira.

Tujuan pemberian gas belerang adalah:

a. Menetralkan kelebihan air kapur pada nira terkapur pH mencapai 7,0–7,2.

b. Untuk memutihkan warna yang ada dalam larutan nira yang mengurangi

(19)

4. Flokulant

Flokulant diberikan untuk mempercepat pengendapan yang bertindak sebagai pengikat partikel halus yang tidak larut dalam nira (larutan untuk membentuk

gumpalan partikel yang lebih besar dan mudahdiendapkanuntukdisaring).

5. Talofloc dan Talofloate

Talofloc atau sering disebut gamping, diberikan untuk mengikat nira, sedangkanTalofloateuntuk mereduksi warna dari pekat menjadi warna yang lebih pucat.Kedua zat ini bertujuan untuk meningkatkan kemurnian dari nira

kental.

6. Asam pospat

Digunakan pada proses stasiun toladura yang mempunyai fungsi seperti gas

SO2.Bahan tambahan ini sangat berpengaruh terhadap produksi gula. Sehingga

pihak perusahaan selalu membuat persediaan bahan tambahan untuk

produksi.Apabila persediaan bahan tambahan untuk produksi kurang, maka

hasil produk gula tidak dapat sesuai dengan standar yang ditetapkan.

2.6.1.3.Bahan Penolong

Bahan penolong adalah bahan yang dibutuhkan guna menyelesaikan suatu

produk atau bahan yang ditambahkan ke dalam produk dimana keberadaannya

tidak mengurangi nilai produk tersebut. Bahan-bahan penolong yang digunakan

(20)

a. Karung plastik yang digunakan untuk mengarungi gula. Karung plastik ini

merupakan karung plastik yang sudah diberikan label pabrik gula Kwala

Madu.

b. Benang jahit digunakan untuk menjahit karung plastik. Bahan penolong ini

diperlukan saat produksi gula selesai, yaitu untuk sebagai tempat

penampungan gula sehingga siap untuk disimpan ke gudang produk jadi dan

juga siap untuk dipasarkan.

2.6.2. Uraian Proses Produksi

Adapun uraian proses pembuatan gula dari tebu pada pabrik gula Kwala

Madu dibagi menjadi beberapa stasiun, yaitu stasiun gilingan, stasiun pemurnian,

stasiun penguapan, stasiun masakan, stasiun putaran dan penyelesaian.

1. Stasiun gilingan (Mill Station)

Tebu yang telah halus dipotong-potong dari Cane Cutter I dan Cane Cutter II selanjutnya masuk ke dalam mesin giling agar lebih halus lagi sehingga

mudah untuk diperas dan memperbesar kapasitas pemerasan. Fungsi dan

tujuan dari penggilingan ini adalah untuk mendapatkan air nira sebanyak

mungkin. Penggilingan atau pemerasan dilakukan lima kali dengan lima unit

mesin gilingan (five set three roller mill) yang disusun seri dengan memakai tekanan hidrolik yang berbeda-beda.

Adapun mekanisme kerja dari stasiun pengilinggan ini adalah sebagai

(21)

a. Tebu halus setelah dicacah dibawa cane carrier elevator ke gilingan pertama. Nira dari gilingan I ditampung pada bak penampungan I dan

ampas tebu dari gilingan I masuk pada gilingan II untuk diperas lagi.

b. Nira atau air perasan dari gilingan I dan II masih terdapat ampas yang

nantinya sama-sama ditampung pada bak penampungan I, nira pada bak

penampungan I disaring pada juice strainer kemudian ampasnya dimasukkan pada gilinggan II dan nira yang disaring ditampung dalam satu

tangki (Raw Juice Tank) dan kemudian disalurkan pada stasiun pemurnian melalui pompa.

c. Ampas tebu (bagasse) dari gilingan II masuk ke gilingan III untuk diperas lagi. Kemudian nira (air perasan) ditampung pada bak penampung II dan

digunakan untuk menyiram ampas pada gilingan I. Demikian seterusnya

sampai gilingan V.

d. Ampas tebu dari gilingan V kemudian diangkut melalui 1 unit konveyor,

dimana ampas kasar dibawa ke boiler untuk bahan bakar dan dipisahkan

dengan ampas halus yang akan digunakan untuk membantu proses

penyaringan pada alat vacum filter. 2. Stasiun pemurnian

Nira yang diperoleh dari stasiun gilingan dipompakan menuju stasiun

pemurnian.Tujuan proses pada stasiun pemurnian adalah untuk memisahkan

kotoran dari dalam nira sehingga nira yang dihasilkan lebih murni

mengandung sukrosa. Di dalam proses pemurnian ada beberapa tahap yang

(22)

a. Timbangan nira mentah (Juice Weighting Scale) b. Pemanasannira 1 (Juice Heater 1)

c. Tangki defekasi (Defecator) d. Tangki sulfitas

e. Tangki tunggu

f. Tangki netralisasi

g. Pemanasan nira 2 (Juice Heater 2) h. Tangki pengembang (Flash Tank) i. Tangki pengendapan (Door Clalifier) 3. Stasiun penguapan (Evaporator Station)

Stasiun penguapan pada proses pengolahan gula di Pabrik Gula Kwala Madu

menggunakan empat unit evaporator yang disebut quadruple evaporator yang bertujuan untuk menguapkan air dan nira yang menggunakan proses vakum.

Tujuan dari stasiun penguapan adalah untuk menguapkan air yang terkandung

dalam nira encer, sehingga nira lebih mudah dikristalkan.Penguapan dilakukan

pada temperatur 500C-1100C dan penurunan tekanan di dalam evaporator

dilakukan untuk menghindari kerusakan sakarosa maupun

monosakaridanya.Evaporator yang tersedia ada lima unit yaitu empat unit beroperasi dan satu unit sebagai cadangan bila ada pembersihan.

4. Stasiun masakan

Pada stasiun masakan ini terjadi proses kristalisasi dengan tujuan untuk

mencapai kualitas gula dalam nira kental. Nira dipanaskan dengan temperatur

(23)

produksi gula di Pabrik Gula Kwala Madu tergolong pada sistem 3 (tiga)

tingkat ABD karena mempunyai HK gula sekitar 80, pada masakan A dan B

diusahakan harkat kemurnian (HK) yang tertinggi. Masakan D diusahakan HK

gula sekitar 58-60, sedangkan untuk gula tetes HK <30. Proses masakan harus

dilakukan pada tekanan hampa supaya pemecahan sukrosa tidak terjadi,

karena akan membentuk caramel yang berwarna gelap pada suhu yang tinggi

sehingga mutu gula rendah. Titik didih larutan gula lebih besar dari titik didih

air murni karena adanya zat yang terlarut. Adapun langkah-langkah yang

harus yang dilaksanakan dalam proses masakan adalah sebagai berikut:

a. Menarik hampa

b. Pembuatan bibit

c. Memperbesarkristal

d. Masakan tua

e. Palung pendingin

f. Pemisahan masakan D

g. Pemisahan masakan A dan B

5. Stasiun pemutaran/ pemisahan

Hasil dari proses pengkristalan adalah campuran antara kristal gula, stroop

dan tetes. Stasiun pemutaran berfungsi untuk memisahkan kristal gula dari

stroop dan tetes tersebut dengan menggunakan saringan sehingga dapat mengasilkan kristal dalam bentuk murni. Alat ini bekerja berdasarkan gaya

sentrifugal. Saringan untuk massa campuran ini menggunakan kekuatan

(24)

menjauhi sumbuh proses. Karena ada saringan, kristal akan tertahan,

sedangkan larutan akan menembus lubang-lubang saringan. Dengan demikian

terpisahlah antara larutan dengan kristalnya.

6. Stasiun penyelesaian

Kristal gula yang diturunkan pada putaran SHS langsung ke grasshopper conveyor untuk penampungan, mendinginkan kemudian disalurkan kegrasshopper conveyoruntuk memperbesararea pendinginan dan meratakan gula SHS terhadap gula elevator.Pengeringan pendinginan perlu dilakukan

untuk mendapatkan gula SHS yang terstandar. Gula SHS tersebut dimasukkan

ke dalam sugar dryfer dan cooler dimana sistem pemanasan dan pengeringan dilakukan dengan cara mekanis dengan udara panas dan suhu kira-kira

80-900C yang dialirkan melalui air dryer langsung ke dryer cooler. Setelah itu gula tersebut dimasukan ke bucket elevator dan diteruskan ke vibrating screen. Pada vibrating screen, kristal gula SHS telah mencapai kekeringan dan pendinginan.

7. Pengemasan dan penggudangan gula produksi

Penampungan gula berlangsung secara otomatis, dimana penampungan gula

ini terdapat dua alat pengisi, dimana setiap alat pengisi mempunyai timbangan

dengan ketentuan 50 kg/karung.Badan metrologi danBULOG bekerjasama

untuk menjamin keamanan dan keselamatan produksi gula SHS dengan

standar yang ditetapkan oleh pihak direksi.Gula produksi SHS dikemas dan

dikirim ke gudang untuk penyimpanan sementara dengan suhu gudang

(25)

gudang 12.740 ton, namun kapasitas optimum yang dipakai adalah 10.056 ton

untuk pendistribusian dan pemasaran.

2.7. Mesin dan Peralatan

2.7.1. Mesin Produksi

Jenis mesin produksi yang digunakan di PT. Perkebunan Nusantara II Kwala

(26)

Tabel 2.2. Daftar Mesin yang Terdapat di Pabrik Gula PT.PTPN II Kwala Madu

No Stasiun Nama

Mesin

Merk /

Type Spesifikasi Daya Kecepatan Voltage Frekuensi Putaran Arus Phasa Kapasitas

Jumlah

(unit) Produksi Fungsi 1 Persiapan tebu yang akan

(27)

Tabel 2.2. Daftar Mesin yang Terdapat di Pabrik Gula PT.PTPN II Kwala Madu (Lanjutan)

No Stasiun Nama

Mesin

Merk /

Type Spesifikasi Daya Kecepatan Voltage Frekuensi Putaran Arus Phasa Kapasitas

Jumlah

(unit) Produksi Fungsi 2 Gilingan 3 Pemurnian Timbanga

(28)

Tabel 2.2. Daftar Mesin yang Terdapat di Pabrik Gula PT.PTPN II Kwala Madu (Lanjutan)

No Stasiun Nama

Mesin

Merk /

Type Spesifikasi Daya Kecepatan Voltage Frekuensi Putaran Arus Phasa Kapasitas

Jumlah

(unit) Produksi Fungsi

Weighted

Flash tank Cylindrial

(29)

Tabel 2.2. Daftar Mesin yang Terdapat di Pabrik Gula PT.PTPN II Kwala Madu (Lanjutan)

No Stasiun Nama

Mesin

Merk /

Type Spesifikasi Daya Kecepatan Voltage Frekuensi Putaran Arus Phasa Kapasitas

Jumlah

(unit) Produksi Fungsi

Vacuum

(30)

Tabel 2.2. Daftar Mesin yang Terdapat di Pabrik Gula PT.PTPN II Kwala Madu (Lanjutan)

No Stasiun Nama

Mesin

Merk /

Type Spesifikasi Daya Kecepatan Voltage Frekuensi Putaran Arus Phasa Kapasitas

Jumlah

(unit) Produksi Fungsi

Syrup

vacuum pan Cylindrical

(31)

Tabel 2.2. Daftar Mesin yang Terdapat di Pabrik Gula PT.PTPN II Kwala Madu (Lanjutan)

No Stasiun Nama

Mesin

Merk /

Type Spesifikasi Daya Kecepatan Voltage Frekuensi Putaran Arus Phasa Kapasitas

Jumlah

(unit) Produksi Fungsi

Reheater - gula yang telah

masak

Germany Mengaduk gula

Putaran D -

(32)

Tabel 2.2. Daftar Mesin yang Terdapat di Pabrik Gula PT.PTPN II Kwala Madu (Lanjutan)

No Stasiun Nama

Mesin

Merk /

Type Spesifikasi Daya Kecepatan Voltage Frekuensi Putaran Arus Phasa Kapasitas

Jumlah

(unit) Produksi Fungsi

Putaran

Germany Mengaduk gula

Pencampur

(33)

Tabel 2.2. Daftar Mesin yang Terdapat di Pabrik Gula PT.PTPN II Kwala Madu (Lanjutan)

No Stasiun Nama

Mesin

Merk /

Type Spesifikasi Daya Kecepatan Voltage Frekuensi Putaran Arus Phasa Kapasitas

Jumlah

(unit) Produksi Fungsi

7 Pengemasan

Mesin bubut

112-M-4-TH - 4 kW - 380 V - 1440 rpm

11 Mesin diesel C6DABH

OS -

480

BHP - - - 1500 rpm - - - 2

(34)

2.7.2. Peralatan

Jenis peralatan yang digunakan di Pabrik Gula PTPN II Kwala Madu adalah:

Tabel 2.3. Jenis Peralatan Pabrik Gula PT.PTPN II Kwala Madu

No. Nama Peralatan Klasifikasi

1 Saringan Gula (Vibrating

Screen)

a. Lebar saringan : 1800 mm b. Paniano saringan : 3600 mm c. Kapasitas : 30 ton/ jam d. Kemiringan : 10

e. Fungsi: menyaring gula

2 Saringan Gula Kasar

a. Jumlah : 3 segmen b. Lubang saringan : 9 mesh

c. Diameter kawat : 0,8 mm d. Fungsi : menyaring gula

3 Saringan Gula Normal

a. Jumlah : 3 segmen

b. Lubang saringan : 22 mesh

c. Diameter kawat : 0,4 mm d. Fungsi : menyaring gula

4 RawJuice Tank

a. Kapasitas : 20 m3 b. Jumlah : 1 unit

c. Fungsi : tangki penampung nira mentah d. Ukuran : 2000 mm x 7300 mm x 1200

d. Fungsi : memindahkan tebu dari bank truk ke feeding cane carrier

6 Magnetic Tramp Liron

Seporator

a. Merk/Tipe : Eliez Magnetic Japan b. Jumlah: 1 unit

c. Fungsi : membersihkan tebu dari kotoran berupa logam

7 Cane Lifter Hilo

a. Produksi : Cameco U.S.A (19811)

b. Tipe : Hilo

c. Kapasitas : 10 ton

d. Jumlah : 2 unit

(35)

Tabel 2.3. Jenis Peralatan Pabrik GulaPT.PTPN II Kwala Madu (Lanjutan)

No. Nama Peralatan Klasifikasi

8 Buffer Tank

a. Volume : 30 m3

b. Ukuran : 3450 mm x 3300 mm

c. Fungsi : tangki tunggu nira kental

d. Jumlah : 1 unit

9 Imbibisi Water Tank

a. Kapasitas : 20 m3

b. Jumlah : 1 unit

c. Fungsi : tangki air imbibisi

10 Bagacillo Fan

a. Kapasitas : 240 m3

b. Jumlah : 1 unit

c. Fungsi : penyaring ampas tebu

d. Merk/ Type : KHI Japan

11 Cake Bunker

a. Kapasitas : 64 m3

b. Jumlah : 1 unit

c. Fungsi : menampung ampas halus hasil

gilingan

12 Grasshopper Strainer

a. Kapasitas : 20 m3

b. Jumlah : 1 unit

c. Fungsi : mengayak kapus agar didapat

kapur yang cukup halus

d. Merk/tipe : KHI Japan

2.8. Utilitas

Utilitas adalah fasilitas pendukung kelancaran proses produksi di suatu

pabrik. Kebutuhan akan utilitas di Pabrik Gula Kwala Madu meliputi:

1. Penyediaan Air

Air yang digunakan untuk Pabrik Gula Kwala Madu adalah berasal dari

(36)

maupun air umpan ketel, sebab air sungai itu belum memenuhi persyaratan

untuk digunakan. Oleh karena itu diperlukan perlakuan terhadap air agar

memenuhi syarat untuk digunakan.Air yang telah diproses diantaranya adalah

air bersih yang masuk ke dalam storage tank.Air ini dibagikan ke boiler, stasiun gilingan, stasiun pemurnian, stasiun masakan, untuk air pendingin

pada peralatan dan pompa-pompa stasiun masakan dimana air yang

digunakan ini diproses lagi.Disamping itu air dari storage tank digunakan untuk pencuci peralatan, lantai dan pemakaian lainnya.

2. Penyediaan Tenaga Listrik

Uap kering yang dihasilkan boiler masuk ke power house untuk menggerakan turbin. Turbin menggerakkan gear untuk memutar generator yang dihasilkan arus listrik. Dalam masa giling, listrik yang dihasilkan digunakan untuk

keperluan:

a. Penerangan pabrik, kantor dan komplek perumahan.

b. Penggerak alat-alat proses produksi.

Sedangkan di luar masa giling, pembangkit listrik yang digunakan adalah

mesin diesel dan listrik yang dihasilkan untuk keperluan penerangan,

workshop, penggerak motor listrik dan lain-lain. 3. Penyediaan Tenaga Uap

Penyediaan tenaga uap yang terdapat di Pabrik Gula Kwala Madu berasal dari

2 unit boiler jenis pipa air dengan tipe H-1600S dengan kapasitas

masing-masing 60 ton uap/jam dimana uap yang dihasilkan kedua boiler ini berguna

(37)

a. Penggerak turbin uap generator listrik.

b. Penggerak lima unit turbin penggiling.

c. Perggerak turbin uap Feed Water Pump (pengisian air ketel)

d. Men-suply uap untuk keperluan proses seperti untuk pemurnian,

evaporator, masakan, putaran, sugar dryer and cooler. 4. Workshop

Kegunaan workshop adalah pelayanan teknis, produksi dan pelayanan jasa.Pabrik Gula Kwala Madu memiliki workshop yang bertugas melayani perbaikan dan perawatan. Dalam pengoperasian, operator biasanya

mendatangi tempat-tempat dimana terjadinya kerusakan peralatan ataupun

diperbaikan di workshop yang ada, antara lain BPT (Bagian Pelayanan Teknis). Bagian ini berfungsi untuk melayani pekerja-pekerja pabrik yang

tidak biasa dilayani oleh workshop.

Contoh: pengangkutan tebu, pemakaianalatberat.

5. Laboratorium

Laboratorium juga memiliki peranan dalam pengawasan dan penentuan mutu

hasil produksi yang merupakan tujuan utama dari seluruh produksi.

Pengawasan yang dilakukan di laboratorium adalah sebagai berikut:

a. Analisis pada proses:

1) Tebu, meliputi persentase dari pada sabut, brix, pol, kadar air dan kotoran.

(38)

3) Ampas, meliputi persentase pol, zat kering, kadar air.

4) Nira mentah, meliputi persentase pol, brix, HK, kadar kapur, kadar

phospat.

5) Nira encer meliputi persentase pol, brix, HK, kadar kapur, kadar

phospat.

6) Blotong, meliputi persentase pol, zat kering, air, ampas.

7) Kapur, meliputi persentase CaO aktif, suhu, bau, kotoran.

8) Nira kental, meliputi persentase brix, pol, HK, gula reduksi, sakarosa,

pH.

9) Masakan gula D1, D2, A, B, SHS, meliputi persentase brix, pol, HK,

warna.

10) Tetes, meliputi persentase brix, pol, HK, sakarosa, abu, gulareduksi.

b. Analisapadautilitas yang meliputi:

1) Pengolahan air.

2) Air Boiler.

3) Air pengisi ketel.

Semua utilitas diatas cukup mendukung kelancaran proses produksi gula

tersebut. Akan tetapi, penyediaan air untuk bahan tambahan produksi gula kurang

baik dikarenakan sumber airnya berasal dari sungai.Sebaiknya, air yang

(39)

2.9. Safety and Fire Protection

Kebakaran pada bangunan gedung menimbulkan kerugian berupa korban

jiwa, harta benda dan lingkungan, sementara itu penggunaan bahan atau

kompoenen-komponen bangunan dan peralatan serta instalasi dalam bangunan

belum memenuhi ketentuan yang berlaku. Menyadari hal tersebut perlu dibuat

ketentuan yang bersifat teknis yaitu:

a. Pencegahan kebakaran

Usaha preventive yang dilakukan perusahaan adalah dengan memberikan prosedur kerja yang jelas kepada seluruh karyawan sehingga terhindar dari

kecelakaan kerja atau kebakaran yang disebabkan oleh kesalahan operator.

Perusahaan juga memberikan display (rambu-rambu) untuk bahan-bahan yang berbahaya atau mudah terbakar.

b. Penanggulangan Kebakaran

Untuk menanggulangi masalah kebakaran, perusahaan telah menyediakan

daearah evakuasi untuk semua karyawan untuk menghindari korban yang

mungkin terjadi. Sedangkan untuk pemadaman api, perusahaan

menempatkan fire extinguiser di lantai produksi dan beberapa ruangan kantor.

Penanggulangan kebakaran adalah meliputi tugas dan kewajiban bagi

seluruh karyawan agar tercapai kesiapsiagaan dalam menghadapi kebakaran dan

memiliki kemampuan untuk dapat mencegah, menghindari dan menyelamatkan

(40)

2.10. Limbah

Penanganan limbah dari Pabrik Gula Kwala Madu yang berupa ampas

tebu dan minyak gula telah menjadi perhatian khusus oleh pihak perusahaan.

Pihak perusahaan menyediakan tempat limbah tersebut agar mudah untuk diolah

kembali.

Limbah tersebut terdiri dari limbah cair, limbah padat, dan limbah

gas.Ketiga jenis limbah iini didaurulang kembali. Yaitu seperti pemanfaatan

blotong menjadi bahan baku pupuk kompos, pemanfaatan ampas tebu untuk

Gambar

Gambar 2.1 Vicinity map pabrik gula Kwala Madu
Gambar 2.2 Diagram Pendistribusian gula di PT. Perkebunan Nusantara II
Gambar 2.3. Struktur Organisasi Perusahaan
Tabel 2.1. Susunan Tenaga Kerja pada Pabrik Gula Kwala Madu
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan untuk menjalankan program Adobe PageMaker 6.5 ini dapat dijalankan pada komputer desktop yang kompatibel dengan spesifikasi minimum P100 dan dukungan memori minimal 16

Bersama ini kami sampaikan bahwa Kementerian Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI, pada tahun 2016 kembali

Berdasarkan Surat Nomor : 37F/UN13.Satker PKUPT/PB/SPPL/2012 tanggal 3 Nopember 2012 tentang Penetapan Pemenang Pelelangan Pekerjaan Pengadaan Peralatan Sarana

Tata Cara Pelaporan Kegiatan.. DESWITA KEUMALA ULFAH,

[r]

Pekerjaan : Pengadaan Peralatan dan Fasilitas Perkantoran Paket I Pada Kantor Wilayah DJP Kalimantan Selatan dan Tengah dan KPP Pratama Banjarmasin.. Sumber pendanaan :

[r]

Berdasarkan Penetapan Pemenang Pelelangan Pekerjaan Pengadaan Peralatan/Perlengkapan Kantor Tahun Anggaran 2012 pada Kantor Wilayah DJP Sulawesi Utara, Tengah, Gorontalo dan