HASIL BELAJAR KIMIA SISWA YANG DIBELAJARKAN DENGAN METODE
PRAKTIKUM DAN MEDIA AUDIOVISUAL PRAKTIKUM PADA POKOK
BAHASAN KOLOID DI SMA
Oleh :
Fitri Lubis
NIM. 409131025
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
HASIL BELAJAR KIMIA SISWA YANG DIBELAJARKAN DENGAN
METODE PRAKTIKUM DAN MEDIA AUDIOVISUAL PRAKTIKUM
PADA POKOK BAHASAN SISTEM KOLOID DI SMA
Fitri Lubis (NIM 409131025)
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil belajar kimia siswa dengan
menggunakan
metode praktikum dan
media audiovisual praktikum pada materi
pokok koloid di MAN 1 Medan pada kelas XI tahun ajaran 2012/2013. Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI tahun ajaran 2012/2013.
Sampel penelitian ini sebanyak 2 kelas yaitu kelas eksperimen I yang dibelajarkan
dengan
metode praktikum dan kelas eksperimen II yang dibelajarkan dengan
media audiovisual praktikum. Sebagai alat ukur belajar digunakan tes objektif
yang berjumlah 20 soal yang telah diuji validitas, realibilitas, tingkat kesukaran
dan daya beda soalnya.Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata pre-test
kelas eksperimen I (Metode Praktikum ) adalah 49 dan rata-rata pre-test kelas
eksperimen II (media audiovisual praktikum) adalah 44. Hasil juga menunjukkan
bahwa data pre-test, post-test terdistribusi normal.Dari pengujian hipotesis dengan
taraf signifikan (
α
=0,05) diperoleh data postest t
hitung= 3,55 > t
tabel= 1,667 atau
t
hitung> t
tabelyang berarti Ha diterima dan Ho ditolak. Dan perhitungan korelasi
iv
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
menitipkan ilmu serta melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan perkuliahan di Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri
Medan sampai dengan selesainya skripsi ini.
Skripsi ini berjudul “
Hasil Belajar Kimia Siswa yang Dibelajarkan Dengan
Metode Praktikum dan Media Audiovisual Praktikum Pada Pokok Bahasan
Koloid di SMA
” diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan di Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak
Dr. Marham Sitorus, M.Si, sebagai dosen pembimbing skripsi ini yang telah
banyak memberikan masukan dan saran mulai dari rencana penelitian sampai
selesai penyusunan skripsi ini, Bapak Drs. Amser Simanjuntak, M.Pd, Bapak
Drs.Mananti Tambunan, M.Pd dan Ibu Dra. Anna Juniar, M.Si selaku dosen
penguji yang telah memberikan masukan berupa kritik dan saran kepada penulis.
Ucapan terima kasih disampaikan kepada Dra.Murniaty Simorangkir ,
M.Si selaku dosen pembimbing akademik dan Bapak Prof. Motlan, M.Sc, Ph.D.,
selaku Dekan FMIPA UNIMED, serta kepada bapak dan Ibu dosen beserta staf
pegawai jurusan Kimia FMIPA Unimed yang telah membantu penulis.
Ucapanterima
kasih
juga
disampaikan
kepada
Bapak
H.
Burhanuddin,S.Ag.M.Pd selaku Kepala Sekolah dan ibu Siti Aminah S.Pd selaku
guru Kimia MAN 1 Medan yang telah membantu selama penelitian di sekolah
tersebut.
Teristimewa juga saya sampaikan kepada sahabat 3JO(Lukman dan
Jailani) yang sudah berdoa, memberi dukungan, bantuan dan motivasi kepada
saya dalam menyelesaikan studi di Unimed.Ucapan terima kasih penulis
sampaikan kepada sahabat MADAGASKAR ( Sari,Parni, Rina, Dara dan
Mulyawati) yang selalu mengingatkan dan memotivasi penulis dari awal
perkuliahan hingga akhir perkuliahan.Serta sahabatku maya dan Duri yang selalu
memberi motivasi kepada penulis.
Penulis menyadari masih banyak kelemahan baik isi maupun tata bahasa,
untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
pembaca demi sempurnanya skripsi ini.
Medan, Juli 2013
Penulis,
v
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak
iii
Kata Pengantar
iv
Daftar Isi
v
Daftar Gambar
vii
Daftar Tabel
viii
Daftar Lampiran
ix
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
01
1.2. Identifikasi Masalah 05
1.3. Rumusan Masalah
05
1.4. Batasan Masalah
05
1.5. Tujuan Penelitian
06
1.6. Manfaat Penelitian
06
1.7. Definisi operasional
06
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Belajar
08
2.2. Aktivitas Belajar
09
2.3. Hasil Belajar Kimia
09
2.3. Metode Praktikum
10
2.3.1. Pengertian Metode Praktikum
10
2.3.2. Kelebihan dan Kelemahan Metode Praktikum
12
2.4. Media Pembelajaran
13
2.4.1. Pengertian Media Pembelajaran
13
2.4.2. Fungsi media Pembelajaran
14
2.4.3. Macam-Macam Media Pembelajaran
14
2.5. Media Audiovisual (VCD)
15
2.5.1. Pengertian Media Audiovisual (VCD)
15
2.5.2. Langkah Penggunaan Media VCD
16
2.5.3. Keunggulan dan Kelemahan Media VCD
18
2.6. Koloid
18
2.6.1. Pengertian Koloid
18
2.6.2. Jenis-Jenis Koloid
20
2.6.3. Sifat-sifat Koloid
21
2.6.4. Koloid Liofil dan Koloid Liofob
24
2.6.5. Pembuatan Sistem Koloid
25
2.7. Kerangka Konseptual
27
2.8. Hipotesis Penelitian
27
2.9.1. Hipotesis verbal
27
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian
29
3.2. Populasi dan Sampel
29
3.3. Variabel Penelitian
29
3.4. Instrumen Penelitian
30
3.5.Rancangan Penelitian
33
3.5. Teknik Pengumpulan Data
33
3.6. Teknik Analisis Data
36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
39
4.1.1. Analisis data Instrumen Penelitian
39
4.2. Deskripsi hasil Belajar Siswa
41
4.3. Analisis Data
42
4.3.1. Uji Nomalitas
42
4.3.2. Uji Homogenitas
42
4.3.3. Uji Hipotesis
43
4.3.4. Persen peningkatan hasil Belajar
43
4.4. Observasi
44
4.5. Pembahasan
45
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
48
5.2 Saran
48
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.7.1. Efek tyndall
21
Gambar 2.7.2. Gerak Brown
22
Gambar 2.7.3. Elektroforesis
23
Gambar 2.7.4. Koagulasi
23
Gambar 2.7.5. Kestabilan Koloid
24
Gambar 2.7.6. Pembuata Sol Belerang
26
Gambar 2.7.7. Busur Bredig
27
Gambar 3.1. Diagram Alur Penelitian
35
Gambar 4.1. Diagram Hasil Rata-Rata Pretest dan Postest
41
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Persamaan dan Perbedaan larutan, suspense, Koloid 19
Tabel 2..2 Jenis-Jenis Koloid 20
Tabel 3.1. Kategori Tingkat Kesukaran Tes 30
Tabel 3.2. Rancangan Penelitian 33
Tabel 4.1. Instrumen soal setelah validasi 40
Table 4.2. Rata-Rata, Standar deviasi dan varians 41
Table 4.3 Uji Normalitas data Pretest 42
Tabel 4.4. Uji Normalitas data Postest 42
Tabel 4.5. Uji Homogenitas data Pretest 42
Tabel 4.6. Uji Homogenitas Data Postest 42
Tabel 4.7. Uji Hipotesis Penelitian 43
Tabel 4.8. Persen Peningkatan hasil Belajar 43
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Silabus 52
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 54
Lampiran 3a Penuntun Praktikum pertemuan I 75
Lampiran 3b Penuntun Praktikum pertemuan II 77
Lampiran 3c Penuntun Praktikum Pertemuan III 79
Lampiran 4 Kunci Jawaban LKS 81
Lampiran 5 Instrumen Penelitian 82
Lampiran 6 Kisi-kisi Tes 92
Lampiran 7 Instrumen Penelitian Setelah Validasi 110
Lampiran 8 Kunci Jawaban Setelah Validasi 115
Lampiran 9 Gamabar Media Audivisual Praktikum 116
Lampiran 10 Tabel Validitas 120
Lampiran 11 Perhitungan Validitas Instrumen test 121
Lampiran 12 Tabel Realibilitas Instrumen Test 123
Lampiran 13 Perhitungan Reabilitas Instrumen Tes 124
Lampiran 14 Tabel Tingkat Kesukaran Tes 125
Lampiran 15 Perhitungan Tingkat Kesukara Test 126
Lampiran 16 Tabel daya Beda Instrumen Test 128
Lampiran 17 Perhitungan daya beda Test 129
Lampiran 18 Tabulasi Nilai Pretest dan Postest di Eksperimen I 131
Lampiran 19 Tabulasi Nilai Pretest dan Postest di Ekperimen II 132
Lampiran 20 Perhitungan Rata-Rata dan Standar Deviasi 133
Lampiran 21 Uji Normalitas Data 135
Lampiran 22 Uji Homogenitas data 139
Lampiran 23 Uji Hipotesis 142
Lampiran 24 Perhitungan Peningkatan Hasil Belajar 144
Lampiran 25 Deskriptor Observasi Aktivitas Belajar 148
Lampiran 26 Lembar Aktivitas Belajar 149
Lampiran 27 Aktivitas Belajar Siswa 161
Lampiran 28 Uji Korelasi 165
Lampiran 29 Dokumentasi 168
Lampiran 30. Tabel r-Product Moment 173
Lampiran 31. Tabel Chi Kuadrat 174
Lampiran 32 Tabel Distribusi Nilai t 175
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
Pembelajaran sebagai perpaduan dua aktivitas, yaitu aktivitas belajar dan
aktivitas mengajar. Aktivitas mengajar menyangkut peranan seorang guru dalam
mengupayakan terciptanya jalinan harmonis antara guru siswa. Jalinan kominukasi
yang harmonis inilah yang menjadi indikator suatu aktivitas pembelajaran itu berjalan
dengan baik. Pendidikan dan pengajaran dikatakan berhasil apabila
perubahan-perubahan yang tampak pada siswa harus merupakan akibat dari proses belajar
mengajar yang dialaminya. Setidak-tidaknya, apa yang dicapai oleh siswa merupakan
akibat proses yang ditempuhnya melalui program dan kegiatan pembelajaran yang
dirancang dan dilaksanakan oleh guru dalam proses mengajarnya (Kunandar, 2007).
Inovasi pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa sangat
diperlukan. Pembelajaran inovatif dapat memberikan hasil belajar yang lebih baik,
meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran menuju pembaharuan yang
berasal dari hasil pemikiran, kreatif, temuan dan modifikasi yang memuat ide dan
metode yang dipergunakan untuk mengatasi suatu permasalah pendidikan.
Pembelajaran yang baik harus dapat berfungsi sebagai alat komunikasi dalam
penyampaian materi pelajaran. (Djanali, 2004)
Kimia sebagai salah satu mata pelajaran wajib dalam kurikulum
pembelajaran di SMA merupakan ilmu yang kaya akan konsep yang bersifat abstrak.
Kimia bukanlah pelajaran yang baru bagi siswa, namun seringkali dijumpai
siswa-siswa yang menganggap materi kimia rumit dan sulit dipelajari, sehingga siswa-siswa sudah
terlebih dahulu merasa kurang mampu untuk mempelajarinya. Hal ini mungkin
disebabkan oleh penyajian materi yang rumit, kurang menarik, monoton dan
membosankan, dimana konsep dasar kimia menjadi tidak menarik dan semakin sulit
dipahami siswa. Untuk mengatasinya diperlukan inovasi dalam penerapan model
maupun metode pengajaran kimia, karena keberhasilan pembelajaran ditentukan oleh
kemampuan guru dalam mengelola proses belajar mengajar yang dalam hal ini
2
umumnya guru masih menggunakan metode konvensional dalam pengajaran.
Pembelajaran konvensional bersifat searah yaitu dari guru ke siswa, dimana siswa
hanya pasif menerima materi dari guru, telah dianggap sebagai cara yang kurang tepat
lagi pada masa sekarang ini.(Djanali, 2004)
Ilmu kimia juga merupakan
experimental science
, tidak dapat dipelajari
hanya melalui membaca, menulis atau mendengarkan saja. Mempelajari ilmu kimia
bukan hanya menguasai kumpulan pengetahuan berupa fakta, konsep, prinsip saja
tetapi juga merupakan suatu proses penemuan dan penguasaan prosedur atau metode
ilmiah. Dengan demikian pembelajaran ilmu kimia tidak tepat jika dilakukan hanya
dengan menonton ceramah, melainkan perlu metode yang dapat memberikan
kesempatan kepada siswa untuk melakukan suatu proses kerja ilmiah (Jahro, 2009).
Metode praktikum merupakan metode yang tepat dalam mempelajari
kimia. Metode praktikum adalah metode mengajar yang dilakukan guru dengan cara
memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan sendiri percobaan atau
eksperimen di laboraturium (Tambunan, 2009). Metode praktikum merupakan
metode yang efektif membantu siswa mencari jawaban melalui data faktual yang
benar dan memperlihatkan bagaimana proses terjadinya suatu peristiwa (Yamin,
2005). Menurut Muchtar dan Simalango (2008) dengan kegiatan praktikum perhatian
siswa akan lebih dipusatkan pada proses belajar dan tidak tertuju pada hal-hal lain
serta dapat mengambil kesimpulan-kesimpulan yang diharapkan. Berdasarkan hal
tersebut, penerapan metode praktikum pada pokok bahasan koloid diharapkan dapat
berpengaruh pada hasil pembelajaran yang lebih optimal.
Hasil penelitian Sabaruddin (2011) membuktikan bahwa metode praktikum
efektif digunakan dalam pengajaran koloid. Dari hasil penelitian diperoleh t
hitung=
5,721 > t
tabel= 1,6723.Sanimah (2012) yang menunjukkan bahwa pengaruh metode
praktikum terhadap hasil belajar kimia siswa pada pokok bahasan Termokimia di
SMA swasta Sri langkat tahun Ajaran 2011/2012.dari hasil penelitian diperoleh t
hitung= 3,016 > t
tabel= 2,008. Dan juga dari penelitian Antoni (2012) diketahui bahwa
kelaruta hasil kelarutan 2011/2012 mengalami peningkatan hasil belajar dengan t
hitung= 41 > t
tabel= 35,191.
Hasil penelitian Jahro (2009) menunjukkan bahwa penerapan metode
praktikum pada pembelajaran ilmu kimia di SMA Negeri 1 Binjai berhasil
meningkatkan motivasi belajar kimia siswa lebih dari 75% dan 83,6 % siswa
mengakui bahwa kegiatan praktikum di laboraturium dapat meningkatkan prestasi
belajar kimianya. Hasil penelitian Novita (2008) menunjukkan bahwa pemakaian
metode praktikum terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan laju reaksi.
Besarnya pengaruh metode praktikum yaitu sebesar 35,73% yang berarti pemakaian
metode praktikum berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Begitu juga hasil dari
penelitian dari Wahyuni (2009) bahwa penerapan pembelajaran berbasis masalah
berorientasi Chemo-Enteprenuership pada praktikum kimia siswa.
Media merupakan alat penunjang bagi berbagai bentuk pendidikan dan untuk
menyampaikan informasi. Media pengajaran yang menarik dan mampu mengaktifkan
alat indera siswa, dapat meningkatkan motivasi peserta didik dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran, serta menghindari kejenuhan pada peserta didik. Media
audiovisual adalah media yang terdiri dari proses mendengarkan sekaligus dengan
pengelihatan karena ditampilkan pada layar. Keunggulan media audiovisual bila
dibandingkan dengan media lain adalah dapat membawa dunia nyata, menyajikan
gambar dan suara sekaligus sehingga proses pembelajaran lebih menarik, dapat
diputar ulang serta hemat dalam hal waktu, tenaga, dan biaya karena materi dapat
disajikan dalam bentuk CD yang juga mudah untuk diperbanyak.(Asnawir, 2004)
Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, saat ini
penggunaan media pendidikan, khususnya media audio visual, sudah merupakan
suatu tuntutan yang mendesak. Hal ini disebabkan sifat pembelajaran yang semakin
kompleks. Terdapat berbagai tujuan belajar yang sulit dicapai hanya dengan
mengandalkan penjelasan guru ( Simbolon,2005 ). Oleh karena itu, agar pembelajaran
dapat mencapai hasil yang maksimal diperlukan adanya pemanfaatan media. Salah
satunya adalah media audio visual.Media audiovisual sebagai media yang
4
VCD juga dapat membuat konsep yang abstrak menjadi lebih kongkrit, dapat
menampilkan gerak yang dipercepat atau diperlambat sehingga lebih mudah diamati,
dapat menampilkan detail suatu benda atau proses, serta membuat penyajian
pembelajaran lebih menarik, sehingga proses pembelajaran menjadi menyenangkan
(Dinbakir, 2009).
Hasil penelitian Diah (2012) membuktikan bahwa penggunaan media
audiovisual (VCD) pada pembelajaran kooperatif Jigsaw terhadap hasil belajar kimia
siswa mengalami peningkatan sebesar 53,94% sedangkan kelas control 46,09%. Dari
penelitian Fitriani (2009) diketahui bahwa penggunaan media VCD pada
pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa.
Dari hasil penelitian diperoleh t
hitung= 9,592 > t
tabel= 1,669. Dan juga dari penelitian
Nurlailani (2011) diketahui bahwa pengaruh media dan metode pembelajaran
terhadap peningkatan hasil belajar kimia di SMA. Dari hasil penelitian diperoleh
t
hitung= 5,016 > t
tabel= 2,008.
Hasil penelitian Sumarni (2009) menunjukkan bahwa efektivitas penerapan
metode kasus menggunakan metode audiovisual berhasil meningkatkan motivasi
belajar 78,05% sedangkan yang tidak termotivasi 17,07%. Begitu juga hasil
penelitian dari Asmadi (2008) menunjukkan bahwa “peningkatan proses belajar
mengajar kimia melalui pemanfaatan VCD Di SMA Muhammadiyah Pekan Baru”
dapat meningkatkan hasil belajar kimia siswa sebesar 71,16%
Berdasarkan hasil observasi ke MAN 1 MEDAN. Di sekolah tersebut sudah
ada laboratorium, LCD serta peneliti juga melakukan wawancara kepada salah satu
guru kimia kelas XI. Dari hasil wawancara diperoleh informasi, bahwa nilai siswa
masih ada dibawah KKM yaitu 8,0. Dan metode pembelajaran yang dilakukan adalah
tanya jawab, penugasan dan diskusi. Itulah sebagian kecil faktor yang mempengaruhi
rendahnya hasil belajar kimia siswa.
Berdasaran uraian tersebut, disini peneliti ingin mengetahui hasil belajar
metode praktikum lebih tinggi untuk mengajarkan pokok bahasan koloid daripada
hasil belajar siswa dibelajarkan dengan media audiovisual praktikum.Dikarenakan
prosesnya, sedangkan media audiovisual praktium semua percobaan dilakukan guru
siswa hanya melihat praktikum yang ditayangakan melalui LCD. Jadi peneliti tertarik
untuk melaksanakan penelitian dengan judul Dengan demikian judul dari penelitian
ini adalah
“Hasil Belajar Kimia Siswa Yang Dibelajarkan Dengan Metode
Praktikum Dan Media Audiovisual Praktikum Pada Pokok Bahasan Sistem
Koloid Di SMA ”.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat diidentifikasikan
beberapa masalah, sebagai berikut:
1.
Rendahnya hasil belajar kimia siswa.
2.
Dalam proses belajar mengajar keaktifan siswa dalam kegiatan belajar masih
kurang karena pusat pembelajaran masih terletak pada kegiatan guru.
3.
Dalam proses belajar mengajar di sekolah, metode yang diterapkan kurang
bervariasi dan belum dilaksanakan secara maksimal.
4.
Kurangnya interaksi dan kerja sama antara sesama siswa dalam kegiatan
belajar sehingga siswa cenderung bersifat individualis
.
1.3. Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.
Pokok bahasan yang diajarkan adalah Koloid dikelas XI MAN 1 Medan tahun
ajaran 2012/2013.
2.
Metode
praktikum langsung
digunakan untuk kelas eksperimen I.
3.
Media
audiovisual (VCD)
digunakan untuk kelas eksperimen II.
1.4. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
1.
Apakah hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan metode praktikum lebih
tinggi dibandingkan hasil belajar yang dibelajarkan dengan media audiovisual
6
2.
Apakah keaktifan siswa berkorelasi positif dengan peningkatan hasil belajar
siswa pada
metode praktikum
dan
media audiovisual praktikum
pada materi
pokok koloid.
1.5. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini dalam penelitian ini adalah
1.
Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan metode
praktikum
lebih tinggi daripada hasil belajar siswa yang dibelajarkan
media
audiovisual praktikum?
2.
Untuk mengetahui adanya hubungan keaktifan siswa dengan peningkatan
hasil belajar siswa pada materi pokok Koloid
.
1.6. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
a.
Bagi siswa : siswa akan terbantu dalam proses belajarnya karena adanya
metode atau media yang dapat mendukung pembelajaran siswa sehingga
siswa akan lebih tertarik untuk mempelajarinya lebih dalam lagi.
b.
Bagi guru : guru tidak akan mengalami kesulitan lagi dalam proses belajar
mengajar terutama pada pokok bahasan koloid, karena telah mengetahui
metode atau media yang sesuai untuk digunakan.
c.
Bagi sekolah : sebagai informasi yang dapat digunakan untuk meningkatkan
hasil belajar siswa di sekolah.
d.
Bagi peneliti : hasil penelitian ini akan menambah wawasan, kemampuan dan
pengalaman dalam meningkatkan kompetensinya sebagai pendidik kelak.
1.7. Definisi Operasional
a.
Metode praktikum dan media audiovisual praktikum akan dilaksanakan di
kelas XI MAN 1 MEDAN pada materi koloid
b.
Hasil belajar kimia kimia dapat diartikan hasil yang diperoleh siswa setelah
belajar dan mengikuti proses pembelajaran kimia. Maksud hasil belajar dalam
penelitian ini adalah sikap ilmiah yang timbul dari dalam diri siswa setelah
melakukan proses pembelajaran diukur dari nilai/skor hasil post test siswa
setelah dibelajarkan dengan metode praktikum pada pokok bahasan koloid
dengan yang dibelajarkan dengan media audiovisual praktikum
c.
Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari
enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis,
sintesis, dan evaluasi
d.
Ranah psikomotoris berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan
kemmpuan bertindak.
e.
Metode Praktikum adalah salah satu cara mengajar, di mana siswa melakukan
suatu percobaan tentang sesuatu hal, mengamati prosesnya serta menuliskan
hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu dievalusi oleh guru
f.
Media audiovisual adalah media yang terdiri dari proses mendengarkan
sekaligus dengan pengelihatan karena ditampilkan pada layar
g.
Koloid adalah suatu bentuk campuran yang keadaannya antara larutan dan
48
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil
kesimpulan yaitu :
1.
Peningkatan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan
metode
praktikum
lebih tinggi daripada peningkatan hasil belajar siswa yang
dibelajarkan dengan media audiovisual praktikum terhadap pokok bahasan
koloid, dimana persentase peningkatan hasil belajar kelas eksperimen I
sebesar 72,03% dan kelas eksperimen II sebesar 59,2%.
2.
Aktivitas belajar siswa yang dibelajarkan dengan
metode praktikum lebih
tinggi daripada aktivitas belajar siswa yang dibelajarkan dengan
media
audiovisual praktikum
terhadap pokok bahasan koloid yaitu pada kelas
eksperimen I nilai rata-rata aktivitas belajar sebaser 74% sedangkan kelas
eksperimen II sebesar 66,8%
5.2.
Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan di
atas maka peneliti menyarankan hal-hal berikut :
1.
Metode praktikum dan media audiovisual praktikum dapat dijadikan
sebagai salah satu alternatif dalam pembelajaran Kimia, khususnya pada
materi koloid.
2.
Untuk peneliti lanjutan agar menerapkan metode praktikum dan media
audiovisual praktikum tidak hanya pada materi koloid, tetapi juga pada
materi pokok lainnya yang sesuai agar dapat dijadikan studi perbandingan
untuk menentukan metode dan media yang lebih tepat digunakan dalam
pembelajaran Kimia.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar, (2008),
Media Pembelajaran
, Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Asmadi, (2008),
Peningkatan Proses Belajar Kimia Melalui Melalui Pemanfaatan
VCD di SMA Muhammadiyah Pekan Baru.
Jurnal Pendidikan Kimia.
Asnawir, dan Usman B, (2002),
Media pembelajaran,
Ciputar Pers.
Boangmanalu, Nurlaila.
Pengaruh Media dan Metode Pembelajaran Terhadap
Peningkatan Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Pokok Bahasan Koloid Di
SMA,
Skripsi, Jurusan Kimia, FMIPA, UNIMED, Medan
Dimyati, dan Mudjiono, (2006),
Belajar dan Pembelajaran
, Penerbit Rineka Cipta,
Jakarta.
Dinbakir, (2009),
media-pembelajaran
.( diakses 13 Februari 2013)
Djamarah, B.S., dan Zein, A., (2002),
Strategi Belajar Mengajar
, Penerbit Rineka
Cipta, Jakarta.
Djanali, (2004),
Media dan Tehnologi Dalam Pembelajaran di Pergurua Tinggi
Menggapai Harapan,
Depdiknas, Jakarta
Fitriani, Suci, (2009),
Penggunaan Media VCD Pada Pembelajaran Kooperatif Tipe
STAD Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Jahro, I.S., dan Sulistiyawati, (2009)
Analisis Penerapa Metode Praktikum Pada
Pembelajaran Ilmu Kimia Di Sekolah Menengah Atas, jurnal pendidikan
kimia
ISSN: 2085-3653
Hamalik, O,(2007),
Proses Belajar Mengajar,
Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Karyadi, Benny, (1994).
Kimia 2 Untuk Sekolah Menengah Umum.
Penerbit Eresco,
Jakarta.
Kunandar, (2007),
Guru Profesional Implementasi Kurikulum KTSP dan Sukses
Dalam Sertifikasi Guru,
Penerbit Rajawali Pers, Jakarta.
Latuheru, Jhon, (1982),
Media Pendidikan Dalam Proses belajar Mengajar Masa
Kini,
DEPDIKNAS, Jakarta.
Masruroh, Siti,(2009),
Penggunaan Media Video Compact Disk Terhadap Hasil
50
Novita, Astri., (2008),
Pengaruh Pemakaian Metode Praktikum Terhadap Hasil
Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan laju Reaksi.
Jurnal Pendidikan Kimia,
ISSN :1907-7157.
Nurlaini, (2011),
Pengaruh Media dan Metode Pembelajaran Terhadap Peningkatan
Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Pokok Bahasan Koloid di SMA,
Skripsi,
Jurusan Kimia, FMIPA, UNIMED, Medan.
Pane, D.N., (2010),
Pengaruh metode mengajar Dan Praktikum terhadap hasil
Belajar Siswa Pokok Bahasan Sistem Periodik Unsur Di Kelas X SMAN1
Percut sei Tuan,
Skripsi, Jurusan Kimia, FMIPA, UNIMED, Medan.
Purba, M.,(2006),
Kimia Untuk SMA Kelas XI,
Penerbit Erlangga, Jakarta
Puspita, Diah, (2012),
Pengaruh hasil Belajar Siswa dengan Model Pembelajaran
Koopretitif Tipe Jigsaw dengan Media Audiovisual Pada Pokok Bahasan
Koloid di SMA
, Skripsi, Jurusan Kimia, FMIPA, UNIMED, Medan
Rahayu, Sri.2007.
Sains kimia 2 SMA/MA.
Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.
Roestyah, N.K. , (2008),
Strategi Belajar Mengajar,
Penerbit Rineka Cipta, Jakarta
Sabaruddin, (2012),
Pengaruh Pengajaran Berbasis Praktikum Terhadap hasil
Belajar Kimia Siswa SMA Pada Pokok Bahasan Koloid.
Skripsi, Jurusan
Kimia, FMIPA, UNIMED, Medan.
Sanimah, (2011),
Pengaruh Metode Praktikum Terhadap hasil Belajar Kimia Siswa
Pada Pokok bahasan Termokimia di SMA Swasta Sri Langkat tahun Ajaran
2011/2012,
Skripsi,Jurusan Kimia, FMIPA, UNIMED, Medan.
Sari, (2011),
Inovasi media dan metode dalam pegajaran laju reaksi mengalami
peningkatan hasil belajar kimia siswa.
Skripsi, Jurusan Kimia, FMIPA,
Unimed, Medan.
Silitonga, P.M.,(2011),
Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian
. Penerbit
FMIPA UNIMED, Medan.
Siringo, Antoni,(2012),
Pengaruh Kemampuan Awal dan Jenis Praktikum Terhadap
Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Kelarutan Hasil Kelarutan
,
Situmorang, M., (2009),
Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa.
Program Studi Pendidikan FMIPA UNIMED, Medan
Slameto, (2010),
Belajar dan Faktor–Faktor yang Mempengaruhi,
Penerbit
Rineka
Cipta, Jakarta.
Solihatin, E. dan Raharjo, (2005),
Cooperative Learning
, Penerbit Bumi Aksara,
Bandung.
Suharsimi, Arikunto, (2009),
Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan
, Penerbit Bumi
Aksara, Jakarta.
Sumarni, Woro., (2009),
Efektivitas Penerapan Metode Kasus Menggunakan Media
Audivisual Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa,
Jurnal Pendidikan Kimia
Suyanto, (2007),
Kimia SMA/MA Kelas XI,
Grasindo, Jakarta
Sudjana, (2005),
Metode Statistika
. Tarsito, Bandung.
Sutresna, N., (2005),
Kimia SMA,
Grafindo, Bandung
Sudjana, N., (2009),
Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar
, Penerbit PT. Remaja
Rosdakarya, Bandung.
Tambunan, Mananti, M.,dan Simanjuntak Amser. (2009),
Strategi Belajar mengajar
FMIPA, UNIMED, Medan.
Wahyuni, Sri.,(2009),
Penerpan Pembelajaran Berbasis Masalah Berorientasi
Chemo-Entrepreneurship Pada Praktikum Kimia Fisika,
Jurnal Pendidikan
ii
RIWAYAT HIDUP