• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN PRAKTIKUM TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN SISTEM KOLOID DI KELAS XI IPA SMA KATOLIK TRISAKTI MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN PRAKTIKUM TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN SISTEM KOLOID DI KELAS XI IPA SMA KATOLIK TRISAKTI MEDAN."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN PRAKTIKUM TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA

PADA POKOK BAHASAN SISTEM KOLOID DI KELAS XI IPA SMA KATOLIK TRISAKTI MEDAN

Oleh : Dewi Sartika NIM 409131016

Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus, atas segala

berkat dan kasih-Nya yang sangat luar biasa sehingga skripsi ini dapat

diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.

Skripsi berjudul “ Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan Praktikum Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Pokok Bahasan Sistem

Koloid di Kelas XI IPA SMA Katolik Trisakti Medan ”, disusun untuk memenuhi

syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada Bapak Drs. Germanicus Sinaga, M.Pd selaku dosen pembimbing

skripsi yang telah memberikan bimbingan, arahan serta saran-saran kepada

penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Ucapan terimakasih

kepada Bapak Drs. Amser Simanjuntak, M.Pd, Ibu Dra. Ratu Evina Dibyantini,

M.Si dan Bapak Drs. Rahmat Nauli, M.Si selaku dosen penguji yang telah

memberikan saran-saran yang membangun dalam penyusunan skripsi ini. Ucapan

terimakasih diberikan kepada Prof. Dr. Albinus Silalahi, MS selaku dosen

pembimbing akademik dan kepada Bapak Drs. Jamalum Purba, M.Si selaku

Ketua Jurusan Kimia dan Ibu Dra. Ani Sutiani, M.Si selaku Ketua Prodi

Pendidikan Kimia beserta dosen dan staf Pegawai Jurusan Kimia FMIPA

UNIMED yang membantu penulis dalam memperoleh gelar sarjana. Penulis juga

mengucapkan terimakasih kepada guru-guru yang telah mendidik penulis

terutama kepada Bapak Drs. Rafael Sitanggang, M.Si selaku kepala sekolah,

Bapak Ir. Noyten P. Simamora selaku guru kimia dan semua Staf Pegawai di

SMA Katolik Trisakti Medan yang banyak membantu penulis selama proses

penelitian berlangsung.

Teristimewa penulis sampaikan terima kasih kepada kedua orangtua yang

berjuang keras dalam mendidik serta menyekolahkan penulis sehingga dapat

memperoleh gelar sarjana pendidikan. Ucapan terima kasih juga penulis

(4)

v

Abang Roni dan Adik Haryono. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan

kepada sahabat-sahabat (Juli, Ika, Jelita, Rudy, Heri, K”Siska, K”Ruth, K”Lia dan

adik Bungaran), seluruh Mahasiswa/i Kimia Dik B’09 serta N/R HKBP Martoba

Medan yang memberikan do’a dan motivasi dalam penyelesaian skripsi ini.

Ucapan terima kasih kepada Mr. M.S yang telah memberikan semangat,

do’a, cinta-kasih serta motivasi dan seluruh teman-teman yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang selalu memberikan dukungan, serta senyuman hangat

dalam penyelesaian skripsi ini.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi

ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun

tata bahasa. Untuk itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat

membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini

bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, Agustus 2013

Penulis

(5)

iii

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN PRAKTIKUM TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA

PADA POKOK BAHASAN SISTEM KOLOID DI KELAS XI IPA SMA KATOLIK TRISAKTI MEDAN

Dewi Sartika (NIM 409131016) ABSTRAK

(6)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar viii

Daftar Tabel ix

Daftar Lampiran x

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang Masalah 1

1.2 Ruang Lingkup Masalah 3

1.3 Batasan Masalah 3

1.4 Rumusan Masalah 3

1.5 Tujuan Penelitian 4

1.6 Manfaat Penelitian 4

1.7 Defenisi Operasional 4

BAB II TINJUAN PUSTAKA 6

2.1 Kerangka Teoritis 6

2.2 Model Pembelajaran Kooperatif 8

2.3 Metode Praktikum 12

2.4 Materi Sistem Koloid 15

2.5 Kerangka Konseptual 23

2.6 Hipotesis Penelitian 25

BAB III METODE PENELITIAN 26

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 26

3.2 Populasi dan Sampel 26

3.3 Variabel Penelitian 26

3.4 Instrumen Penelitian 27

3.5 Rancangan Penelitian 27

(7)

vii

3.7 Teknik Pengumpul Data 30

3.8 Teknik Analisis Data 32

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 35

4.1 Analisis Data Instrumen Penelitian 35

4.2 Deskripsi Data Hasil Penelitian 36

4.3 Analisis Data Hasil Penelitian 36

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian 38

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 40

5.1 Kesimpulan 40

5.2 Saran 40

(8)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Langkah – Langkah Model Pembelajaran Kooperatif 9

Tabel 2.2 Perbedaan antara Suspensi, Koloid dan Larutan 15

Tabel 2.3 Jenis – Jenis Koloid 15

Tabel 2.4 Aplikasi Koloid 18

Tabel 3.1 Rancangan Penelitian 26

Tabel 4.1 Hasil Uji Normalitas Data Post-tes 35

Tabel 4.2 Hasil Uji Homogenitas Data Post-tes 36

Tabel 4.3 Hasil Uji Hipotesis Data Post-tes 36

(9)

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Skema Pembuatan Kedua Proses Koloid 21

(10)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Silabus Pembelajaran 42

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 44

Lampiran 3 Instrumen Penelitian Sebelum Divalidasi 52

Lampiran 4 Instrumen Penelitian Setelah Divalidasi 64

Lampiran 5 Kisi – Kisi Instrumen Penelitian 70

Lampiran 6 Laporan Kerja Siswa 71

Lampiran 7 Validitas Tes 74

Lampiran 8 Perhitungan Validitas Tes 75

Lampiran 9 Reliabilitas Tes 77

Lampiran 10 Perhitungan Reliabilitas Tes 78

Lampiran 11 Tingkat Kesukaran Tes 79

Lampiran 12 Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes 80

Lampiran 13 Daya Beda Tes 81

Lampiran 14 Perhitungan Daya Beda Tes 82

Lampiran 15 Tabulasi Data Nilai Tes 83

Lampiran 16 Uji Normalitas Tes 84

Lampiran 17 Uji Homogenitas Tes 90

Lampiran 18 Uji Hipotesis Tes 92

Lampiran 19 Uji Peningkatan Hasil Belajar 94

Lampiran 20 Tabel Nilai-Nilai r-Product Moment 97

Lampiran 21 Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi Kuadrat 98

Lampiran 22 Tabel Nilai-Nilai Dalam Distribus-t 99

Lampiran 23 Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi-F 100

(11)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan wadah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,

sebab melalui pendidikan tercipta sumber daya manusia yang terdidik dan mampu

menghadapi perkembangan zaman yang semakin cepat. Namun apabila kualitas

pendidikan itu masih rendah, maka yang tercipta adalah sumber daya manusia

yang rendah pula. Sampai sekarang ini mutu pendidikan di Indonesia belum

menunjukkan suatu hasil yang memuaskan. Dapat dilihat dari Ujian Nasional

(UN) 2012 Manik menjelaskan rata-rata nilai peserta UN 2012 untuk program

IPA sebesar 8,24. Namun, masih banyak siswa SMA di Sumut yang tidak lulus

UN yakni sebanyak 241 siswa. Kota Medan menempati urutan ke 5 terbawah

tingkat ketidaklulusan dengan jumlah siswa yang tidak lulus mencapai 0,16

persen atau 37 orang. Berdasarkan data nilai semester ganjil T.A. 2012/2013

kelas XI IPA SMA TRISAKTI Medan dengan Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM) sebesar 70 sedangkan nilai rata-rata siswa kelas XI IPA pada pelajaran

kimia sebesar 68,04 masih jauh dari standart KKM disekolah tersebut.

Rendahnya prestasi belajar siswa tersebut dipengaruhi beberapa faktor

baik internal maupun eksternal siswa itu sendiri. Faktor internal antara lain minat

siswa, bakat, motivasi dan intelegensi sedangkan faktor eksternal antara lain

metode belajar, fasilitas, media, proses belajar baik di sekolah maupun luar

sekolah. Seseorang akan berhasil dalam belajar kalau pada dirinya sendiri ada

keinginan untuk belajar. Motivasi sebagai suatu pendorong yang mengubah energi

dalam diri seseorang ke dalam suatu kegiatan nyata untuk mencapai tujuan

tertentu.

Berdasarkan pengalaman peneliti yang merupakan salah satu alumni dari

sekolah tersebut guru masih menerapkan pembelajaran konvensional (ceramah)

dalam pembelajaran kimia, dimulai dengan menjelaskan kemudian dilanjutkan

dengan latihan soal-soal dan tanya jawab. Hal ini membuat siswa cenderung pasif

dan hanya mencatat keterangan yang diberikan oleh guru. Kenyataan ini tidak

(12)

2

Pendidikan (KTSP) yakni pembelajaran berpusat pada siswa, siswa diarahkan

untuk belajar secara mandiri dan bekerja sama (Muslich, 2007).

Sesuai dengan hal itu diperlukan suatu model pembelajaran yang

meningkatkan aktivitas dan motivasi belajar siswa sehingga berdampak pada hasil

belajar yang maksimal. Model tersebut adalah Pembelajaan kooperatif tipe STAD

memberikan pengalaman-pengalaman sosial bagi siswa sebab mereka akan

bertanggung jawab pada diri sendiri dan anggota kelompoknya. Keberhasilan

anggota kelompok merupakan tugas bersama. Dalam pembelajaran STAD ini

anggota kelompok berasal dari tingkat prestasi yang berbeda-beda, sehingga

melatih siswa untuk bertoleransi atas perbedaan dan kesadaran akan perbedaan.

Dalam proses pelaksanaannya, kegiatan model pembelajaran STAD lebih

membawa siswa untuk memahami materi yang disajikan oleh guru, karena siswa

aktif dalam proses belajar mengajar. Sebagai contoh penelitian yang dilakukan

oleh Wulansari dan Indah Sri (2010) menunjukkan kemampuan siswa dalam

menjawab soal dengan benar pada kelas eksperimen (80%) lebih tinggi daripada

kelas kontrol (61%).

Selaras dengan hakikat ilmu kimia, tujuan mata pelajaran kimia di SMA

(Sekolah Menengah Atas) diantaranya memperoleh pengalaman dalam

menerapkan metode ilmiah melalui percobaan dan praktikum, kemudian

melakukan hipotesis dan mengkomunikasikan hasil praktikum (BSNP, 2006).

Berdasarkan tujuan tersebut, aktivitas pembelajaran kimia di SMA tidak akan

berhasil bila tidak ditunjang dengan melakukan praktikum. Menurut Dahar (1989)

bahwa metode praktikum dapat digunakan sebagai belajar penemuan. Dengan

belajar penemuan akan menghasilkan beberapa dampak yang positif, diantaranya

pengetahuan dapat bertahan lama, lebih mudah diingat, lebih mudah diterapkan

pada situasi-situasi baru, dan secara keseluruhan akan meningkatkan penalaran

siswa. Sebagai contoh, hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Setia (2010)

menunjukkan bahwa penerapan metode praktikum dalam pembelajaran dapat

menghasilkan penguasaan konsep yang baik. Dwi Kusuma Wardani (2012)

mengemukakan bahwa praktikum dapat meningkatkan keterampilan proses sains

(13)

3

menujukkan bahwa hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan

metode praktikum lebih baik daripada hasil belajar siswa yang dibelajarkan tanpa

metode praktikum, serta besar pengaruh hasil belajar siswa yang diajar dengan

metode praktikum adalah 35, 37%. Sistem koloid adalah salah satu materi kimia

yang membutuhkan ingatan dan pemahaman konsep yang baik dan materi yang

sangat mudah dipelajari secara praktik.

Berdasarkan masalah dan fakta yang telah diuraikan diatas, maka peneliti

akan melakukan penelitian dengan judul, Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan Praktikum Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Pokok Bahasan Sistem Koloid di Kelas XI IPA SMA Katolik Trisakti Medan ”

1.2Ruang Lingkup Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka yang menjadi

ruang lingkup masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Penerapan model dan metode belajar yang tepat agar siswa pasif menjadi aktif

serta dapat mengatasi kesulitan siswa dalam memahami materi Sistem Koloid sub

pokok bahasan pembuatan sistem koloid.

1.3Batasan Masalah

Mengingat luasnya permasalahan yang akan diteliti dan juga adanya

keterbatasan waktu maka penulis membatasi masalah dalam penelitian ini adalah :

Dalam penelitian ini, penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD dan

praktikum hanya diterapkan pada materi Sistem Koloid sub pokok bahasan

Pembuatan Sistem Koloid pada siswa kelas XI di SMA Katolik Trisakti Medan

T.A. 2012/2013.

1.4Rumusan Masalah

Bertitik tolak dari latar belakang dan ruang lingkup masalah di atas, maka

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Apakah hasil belajar siswa yang

(14)

4

pokok bahasan Sistem Koloid lebih tinggi daripada hasil belajar yang dibelajarkan

dengan pembelajaran kooporatif tipe STAD tanpa praktikum?

1.5Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah :

Untuk mengetahui data secara empiris apakah hasil belajar siswa yang

dibelajarkan dengan pembelajaran kooporatif tipe STAD dan praktikum pada

pokok bahasan Sistem Koloid lebih tinggi daripada hasil belajar yang dibelajarkan

dengan model pembelajaran kooporatif tipe STAD tanpa praktikum.

1.6Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman

siswa dalam mempelajari kimia khususnya materi Sistem Koloid dan mengetahui

bahwa model pembelajaran STAD dan metode praktikum dapat meningkatkan

hasil belajar siswa pada materi Sistem Koloid khususnya sub pokok bahasan

Pembuatan Sistem Koloid.

1.7Defenisi Operasional

Untuk menghindari perbedaan atau kekurang jelasan makna, maka definisi

operasional dalam penelitian ini adalah :

1. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah salah satu model

pembelajaran yang berguna untuk menumbuhkan kemampuan kerjasama,

kreatif, berpikir kritis dan ada kemampuan untuk membantu teman serta

merupakan pembelajaran kooperatif yang sangat sederhana.

2. Metode praktikum (percobaan) adalah cara penyaian pelajaran, dimana siswa

melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri suatu

yang dipelajari (Djamarah, 1995).

3. Tanpa praktikum adalah proses pembelajaran dengan metode konvensional

(15)

39

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian, perhitungan data dan pengujian hipotesis, peneliti

memperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran

kooperatif tipe STAD dan praktikum memberikan hasil yang lebih tinggi

daripada hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran

kooperatif tipe STAD tanpa praktikum.

2. Peningkatan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran

kooperatif tipe STAD dan praktikum memberikan hasil yang lebih tinggi

yakni menjadi 58,67% daripada peningkatan hasil belajar siswa yang

dibelajarkan dengan pembelajaran kooperatif tipe STAD tanpa praktikum

yakni hanya sebesar 50,14%.

3. Melalui pembelajaran kooperatif tipe STAD dan praktikum ini dapat

menjadi motivasi yang mampu meningkatkan aktivitas pembelajaran

dimana siswa lebih dominan daripada guru.

5.2Saran

Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian, maka peneliti mempunyai

saran : Disarankan kepada guru bidang studi kimia hendaknya menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan metode praktikum untuk

meningkatkan hasil belajar kimia khususnya pada pokok bahasan sistem koloid

Gambar

Tabel 2.1 Langkah – Langkah Model Pembelajaran Kooperatif
Gambar 2.1. Skema Pembuatan Kedua Proses Koloid

Referensi

Dokumen terkait

Mengingat hal ini tidak mudah dilakukan maka diperlukan adanya komitmen yang kuat antar seluruh stakeholders , utamanya pemerintah dan swasta atau pengusaha batik,

Dalam Pasal 1 PP tersebut dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan sertifikasi kompetensi kerja adalah proses pemberian sertifikat kompetensi yang dilakukan secara

Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui kualitas air sumur di sekitar Tempat Penampungan Akhir sampah (TPA) Mojosongo secara biologis (2) Untuk mengetahui apakah

(1) Pendugaan komposisi vegetasi dalam suatu areal dengan batas-batas jenis dan membandingkan dengan areal lain atau areal yang sama namun waktu pengamatan berbeda;.. (2)

Berdasarkan lama penggunaan lahan dapat diketahui bahwa suatu ekosistem yang telah digunakan untuk menanam tanaman budidaya selama kurun waktu tertentu, ternyata

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana gambaran bentuk kenakalan siswa yang ada di SMA favorit dan bukan favorit di Kota Yogyakarta, faktor apa yang

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi penetapan harga yang diterapkan oleh Biro Perjalanan Umum (BPU) Rosalia Indah. Untuk mencapai tujuan

Sebagai maiiasiswa